Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 196346 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Hardiyanti
"Stunting merupakan isu yang serius terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan balita yang mengalami keterlambatan, Ibu memiliki peran penting dalam melakukan perilaku pencegahan stunting dan faktor personal ibu dapat mempengaruhinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor personal ibu dengan perilaku pencegahan stunting. Desain penelitian ini menggunakan cross sectional, dan jumlah sampel yang digunakan adalah 272 ibu balita yang ada di wilayah Kota Depok melalui metode cluster sampling. Instrumen yang digunakan dikembangkan oleh peneliti yang diambil dari riskesdas dan teori health promotion model yang sudah diuji validitas dan reliabilitas. Distribusi frekuensi digunakan untuk melihat hasil univariat, dan uji Chi Square digunakan untuk melihat analisis bivariat dan menunjukkan bahwa faktor personal biologis ibu (0,000), faktor personal psikologis (0,002) berhubungan dengan perilaku pencegahan stunting sedangkan faktor personal sosiokultural (0,069) tidak berhubungan dengan perilaku pencegahan stunting. Hasil analisis multivariat dengan menggunakan regresi logistic berganda menunjukkan bahwa faktor personal biologis ibu (0,000) merupakan faktor yang paling berhubungan dengan perilaku pencegahan stunting di Kota Depok. Asuhan keperawatan komunitas yang dilakukan dengan menimbang faktor personal biologis dan psikologis ibu untuk meningkatkan perilaku pencegahan stunting sehingga program yang dilakukan dapat berjalan lancar dan tujuan tercapai dengan baik.

Stunting is a serious issue related to the growth and development of toddlers who experience delays, mothers have an important role in carrying out stunting prevention behavior and maternal personal factors can influence it. This study aims to determine the relationship between maternal personal factors and stunting prevention behavior. This research design uses cross sectional, and the number of samples used is 272 mothers of toddlers in the Depok City area through the cluster sampling method. The instruments used were developed by researchers taken from basic health research and health promotion model theories that have been tested for validity and reliability. Frequency distribution was used to see univariate results, and Chi Square test was used to see bivariate analysis and showed that biological personal factors of mothers (0.000), psychological personal factors (0.002) were associated with stunting prevention behavior while sociocultural personal factors (0.069) were not associated with stunting prevention behavior. The results of multivariate analysis using multiple logistic regression showed that the mother's biological personal factor (0.000) was the factor most associated with stunting prevention behavior in Depok City. Community nursing care is carried out by considering personal biological and psychological factors of mothers to improve stunting prevention behavior so that the program can run smoothly and goals are achieved properly."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Mega Farida
"Prevalensi kejadian stunting pada anak balita masih memerlukan perhatian serius. Kejadian stunting dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya peran anggota keluarga dalam pengasuhan termasuk ayah dan praktik pemberian makan. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui hubungan peran ayah dan praktik pemberian makan dengan kejadian stunting pada balita di Kota Depok. Desain penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik non- probability sampling dengan metode purposive sampling. Penelitian ini dilakukan pada 111 responden di 3 Puskesmas dengan tingkat stunting tertinggi di Kota Depok. Hasil penelitian yang di analisis dengan uji chi square menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara peran ayah dengan kejadian stunting (p value = 0,683 ; α=0,05). Hasil penelitian yang dianalisis dengan uji independent t-test menunjukkan ada hubungan signifikan anatara praktik pemberian makan dengan kejadian stunting (p value = 0,004; α = 0,05). Program kerja yang telah dilaksanakan seperti “Alarm Stunting” kurang melibatkan ayah dalam proses pelaksanaannya, sehingga hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi saran bagi perawat dan tenaga kesehatan di puskesmas untuk melaksanakan program pencegahan stunting dengan melibatkan peran keluarga seperti ayah dalam pemenuhan gizi balita.

The prevalence of stunting in children under five still requires serious attention. The incidence of stunting is influenced by various factors, one of which is the role of family members in parenting, including fathers, and feeding practices. The aim of the research was to determine the relationship between father's role and feeding practices and incidents stunting in toddlers in Depok City. This research design uses a descriptive correlation design with a correlation approach cross sectional. Research samples were taken using techniques non-probability sampling with method purposive sampling. This research was conducted on 111 respondents at 3 health centers at various levels stunting highest in Depok City. The research results were analyzed using tests chi square showed that there was no significant relationship between the father's role and the incidence of stunting (p value = 0.683 ; α=0.05). The research results were analyzed using tests independent t-test shows that there is a significant relationship between feeding practices and the incidence of stunting (p value = 0.004; α = 0.05). Work programs that have been implemented such as "Alarm Stunting" there is less involvement of fathers in the implementation process, so it is hoped that the results of this research can be a suggestion for nurses and health workers at community health centers to implement prevention programs stunting by involving the role of families such as fathers in fulfilling toddler nutrition."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bety Nurul Afni
"Prevalensi stunting di Indonesia berada pada posisi 115 dari 151 negara di dunia pada tahun 2020. Secara nasional, Indonesia menunjukkan penurunan namun masih diperlukan penurunan untuk mencapai target di tahun 2024. Menurut hasil SSGI tahun 2021 prevalensi stunting di Provinsi Jawa Barat sebesar 24,5%. Berdasarkan Buku Profil Informasi Kesehatan Kabupaten Bogor 2019, prevalensi stunting di Puskesmas Ragajaya sebesar 41,98% lebih tinggi daripada prevalensi Kabupaten Bogor yaitu sebesar 19,08%. Ibu hamil merupakan salah satu kelompok sasaran dalam pencegahan stunting. Pencegahan stunting dapat dilakukan sejak 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yaitu dari masa kehamilan hingga usia 2 tahun. Stunting dapat terjadi akibat asupan nutrisi ibu hamil kurang. Theory of Planned Behavior (TPB) mencakup strategi untuk meningkatkan kepercayaan ibu terhadap kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan nutrisi selama kehamilan. Perilaku pencegahan stunting dapat dipengaruhi berbagai faktor seperti sikap, norma subjektif, dan persepsi kontrol perilaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sikap, norma subjektif, dan persepsi kontrol perilaku dengan perilaku pencegahan stunting pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Ragajaya. Desain penelitian ini cross-sectional. Sampel penelitian sebanyak 90 ibu hamil. Pengambilan data dilakukan pada bulan Desember 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 65.5% ibu hamil memiliki perilaku pencegahan stunting yang baik. Hasil analisis bivariat menunjukkan sikap (p=0.004), norma subjektif (p=0.045), dan persepsi kontrol perilaku (p=0.001) berhubungan dengan perilaku ibu hamil dalam mencegah stunting. Saran bagi fasilitas kesehatan diharapkan memberikan pendidikan kesehatan secara rutin sebagai salah satu langkah preventif baik melalui pelayanan konsultasi kesehatan ibu hamil, berbagai platform media sosial, serta kegiatan – kegiatan diskusi terkait dengan kesehatan ibu hamil terutama mengenai gizi ibu hamil dalam pencegahan stunting.

In 2020, the prevalence of stunting in Indonesia will be the 115th highest out of 151 countries in the world. Nationally, Indonesia is showing a decline, but a gradual decrease is still needed to reach the target in 2024. According to the results of SSGI in 2021, the prevalence of stunting in West Java Province is 24.5%. Based on the 2019 Bogor Regency Health Information Profile Book, the prevalence of stunting in the Ragajaya Health Center is 41.98%, which is higher than the Bogor Regency prevalence of 19.08%. Pregnant women are one of the target groups in stunting prevention. Stunting can be prevented from the first 1000 days of life (HPK), or from pregnancy to the age of two. Stunting can occur due to the insufficient nutritional intake of pregnant women. The Theory of Planned Behavior (TPB) includes strategies to increase the mother's confidence in her ability to meet nutritional needs during pregnancy. Stunting prevention behavior can be influenced by various factors, such as attitudes, subjective norms, and perceptions of behavior control. This study aims to determine the relationship between attitudes, subjective norms, and perceptions of behavior control with stunting prevention behavior in pregnant women in the working area of the Ragajaya Health Center. The research design is cross-sectional. The research sample consisted of 90 pregnant women. Data collection was carried out in December 2022. The results showed that 65.5% of pregnant women had good stunting prevention behavior. The results of the bivariate analysis showed that attitude (p = 0.004), subjective norm (p = 0.045), and perceived behavioral control (p = 0.001) were related to pregnant women's behavior in preventing stunting. Suggestions for health facilities are expected to provide routine health education as one of the preventive measures both through pregnant women's health consultation services, various social media platforms, and discussion activities related to the health of pregnant women, especially regarding nutrition for pregnant women in preventing stunting."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prihatini Dini Novitasari
"Kejadian stunting pada anak masih menjadi masalah krusial yang terus diupayakan untuk diatasi dan hal ini disebabkan karena multifaktorial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara praktik pemberian makan ibu dan kejadian stunting pada anak di Depok. Desain penelitian ini adalah analitik korelatif cross sectional dan menggunakan tabel z-score tinggi badan menurut usia (TB/U) dari WHO serta kuesioner feeding practice and structured questionnaire (FPSQ-28). Penelitian ini dilakukan pada 262 responden yang dipilih dengan teknik cluster random sampling di 11 Puskesmas Kecamatan di Depok. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara praktik pemberian makan ibu dan kejadian stunting pada anak di Depok. Selain itu, praktik pemberian makan yang dilakukan oleh ibu masih cenderung kurang responsif dan hanya subskala reward for eating yang menunjukkan perilaku responsif ibu selama memberikan makan. Selanjutnya, hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi perawat dan tenaga kesehatan untuk terus meningkatkan program pendidikan dan promosi kesehatan terkait stunting dan praktik pemberian makan yang responsif.

The incidence of stunting in children is still a crucial problem that continues to be attempted to be overcome and is caused by multifactorial. This study aims to determine the relationship between maternal feeding practice and the incidence of stunting in children in Depok. The design of this study is correlative analytical cross-sectional and uses height-for-age z-score tables from WHO and feeding practice and structured questionnaire (FPSQ-28). This study was conducted on 262 respondents whom chosen with cluster random sampling technique in 11 District Health Centers in Depok. The result showed that there was no significant relationship between maternal feeding practice and the incidence of stunting in children in Depok. In addition, maternal feeding practice which is done is non-responsive feeding practice and the only reward for eating subscale shows responsive maternal feeding practice. Furthermore, the result of the study is expected to be useful for nurses and health workers to continue to improve health education and promotion programs related to stunting and responsive feeding practice."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahrizal
"Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami seorang anak. Pengasuhan yang memadai sangat penting untuk memastikan perkembangan fisik dan mental anak yang optimal. Peran dan fungsi kedua orang tua perlu ditingkatkan dalam pencegahan terjadinya stunting. Penelitian ini pendekataan cross sectional bertujuan melihat hubungan antara efikasi diri orang tua dan faktor perawatan pelayanan kesehatan dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Kota Tangerang. Sampel berjumlah 403 ibu balita yang dipilih melalui multistage/cluster sampling di 13 kecamatan di Kota Tangerang. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner yang sudah diuji validtas dan reliabilitasnya. Hasil univariat variabel dilihat menggunakan distribusi frekuensi sedangkan analisis bivariat yaitu uji T independent, Mann Whitney dan Chi Square menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara pendapatan orang tua (p=0,004), efikasi diri orang tua (p=0,025), pemeriksaan antenatal (0,001), status imunisasi balita (0,001), faktor perawatan dan pelayanan kesehatan (p=0,018) dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Kota Tangerang. Hasil analisis multivariat dengan regresi logistic berganda ditemukan bahwa variabel yang paling berhubungan dengan kejadian stunting yaitu pendapatan orang tua (p=0,009 OR: 5,042; 95%CI 1,486–17,110). Berdasarkan hasil tersebut perlunya keterlibatan aktif dari perawat komunitas dalam mencegah terjadinya masalah stunting dengan meningkatkan promosi kesehatan melalui pencegahan primer, sekunder dan tersier.

Stunting is a growth and development disorder experienced by a child. Adequate parenting is essential to ensure optimal physical and mental development of children. The role and function of both parents need to be improved in preventing stunting. This cross-sectional study aims to see the relationship between parental self-efficacy and care and health service factors with the incidence of stunting in toddlers aged 24-59 months in Tangerang City. The sample amounted to 403 mothers of toddlers who were selected through multistage/cluster sampling in 13 sub-districts in Tangerang City. The instrument used was a questionnaire that had been tested for validity and reliability. Univariate results of variables were seen using frequency distribution while bivariate analysis, namely independent T test, Mann Whitney and Chi Square, showed that there was a significant relationship between parental income (p=0.004), parental self-efficacy (p=0.025), antenatal examination (0.001), immunization status of toddlers (0.001), care factors and health services (p=0.018) with the incidence of stunting in toddlers aged 24-59 months in Tangerang City. The results of multivariate analysis with multiple logistic regression found that the variable most associated with the incidence of stunting was parental income (p=0.009 OR: 5.042; 95%CI 1.486-17.110). Based on these results, there is a need for active involvement from community nurses in preventing stunting problems by increasing health promotion through primary, secondary and tertiary prevention."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zirana Elza Amzia
"
Masalah kesehatan di Indonesia menjadi salah satu masalah yang membutuhkan perhatian dan penanganan dari masyarakat maupun pemerintah. Salah satu masalah kesehatan yang menjadi perhatian ialah masalah stunting pada anak. Stunting banyak terjadi pada anak dikarenakan faktor pola makan anak yang masih belum memadai atau kurang efektif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola makan dengan kejadian stunting pada anak usia pra sekolah di Kecamatan Bojongsari Kota Depok. Desain penelitian ini yaitu cross sectional dengan 112 responden ibu dan anak usia pra sekolah di Kecamatan Bojongsari Kota Depok. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner CFQ serta standar antropometri TB/U anak berdasarkan PMK Nomor 2 Tahun 2020. Uji statistik bivariat yang dilakukan ialah Mann-Whitney dengan hasil penelitian yang menunjukkan terdapat hubungan antara pola makan anak usia pra sekolah dengan kejadian stunting (p=0,000). Berdasarkan hasil penelitian tersebut diketahui bahwa sangatlah penting untuk menjaga pola makan anak untuk mencegah terjadinya permasalahan gizi termasuk stunting pada anak. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mendalami ataupun meneliti variabel-variabel lain yang bisa berpengaruh terhadap terjadinya stunting pada anak.

Health problems in Indonesia are a problem that requires attention and treatment from the community and government. One of the health problems that is of concern is the problem of stunting in children. Stunting often occurs in children due to factors such as children's diets being inadequate or ineffective. The aim of this research is to determine the relationship between eating patterns and the incidence of stunting in pre-school children in Bojongsari District, Depok City. The design of this research was cross sectional with 112 respondents from mothers and pre-school age children in Bojongsari District, Depok City. The instruments used were the CFQ questionnaire and child TB/U anthropometric standards based on PMK Number 2 of 2020. The bivariate statistical test carried out was the Mann-Whitney with research results showing that there was a relationship between the eating patterns of pre-school aged children and the incidence of stunting (p=0.000 ). Based on the results of this research, it is known that it is very important to maintain children's diet to prevent nutritional problems including stunting in children. It is hoped that future research can explore or examine other variables that can influence the occurrence of stunting in children.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Akbar Nugraha
"Kejadian stunting merupakan salah satu masalah gizi yang dialami oleh balita di dunia saat ini tidak terkecuali di Indonesia. Stunting dapat dicegah dari awal masa kehidupan yaitu pada kehamilan. Pencegahan stunting dilakukan dengan mengatasi faktor risiko stunting dari ibu hamil yaitu gizi selama kehamilan, infeksi selama kehamilan, dan depresi selama kehamilan. Desain penelitian yang digunakan yaitu quasi experimental pre-post test with control group. Sebanyak 157 ibu hamil dan suami dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok yang mendapatkan pendidikan kesehatan secara offline, kelompok yang mendapatkan pendidikan kesehatan dan terapi kelompok terapeutik (TKT) secara offline, kelompok yang mendapatkan pendidikan kesehatan secara online, kelompok yang mendapatkan pendidikan kesehatan dan TKT secara online dan kelompok kontrol. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster sampling dan purposive sampling.
Hasil penelitian menunjukkan peningkatan secara bermakna lingkar lengan atas pada kelompok pendidikan kesehatan dan TKT offline (p value < 0,05); penurunan nilai depresi pada kelompok intervensi (p value < 0,05), peningkatan kemampuan adaptasi ibu hamil dan dukungan suami (p value < 0,05). Penurunan depresi selama kehamilan yang mendapatkan intervensi secara offline dan online lebih rendah dibandingkan kelompok control (p value < 0,05), peningkatan gizi selama kehamilan dan penurunan jumlah depresi terbanyak berada pada kelompok pendidikan kesehatan dan TKT secara offline dan online dibandingkan kelompok yang hanya mendapatkan pendidikan kesehatan secara offline dan online. pendidikan kesehatan dan TKT secara offline dan online direkomendasikan sebagai tindakan pencegahan faktor risiko stunting pada ibu hamil.

Stunting is one of the nutritional problems experienced by toddlers in the world today is no exception in Indonesia. Stunting can be prevented from the beginning of life, namely in pregnancy. Prevention of stunting is done by overcoming risk factors for stunting from pregnant women, namely nutrition during pregnancy, infection during pregnancy, and depression during pregnancy. The study design used was a quasi experimental pre-post test with a control group. A total of 157 pregnant women and husbands were divided into 5 groups who received health education offline, groups who received health education and therapeutic group therapy (TKT) offline, groups who received health education online, groups who received health education and TKT in control and online group. The sampling technique used was cluster sampling and purposive sampling.
The results showed an increase in the health education group and the TKT offline (p value <0.05); Decreased depression in the intervention group (p value <0.05), increased adaptability of pregnant women and husband support (p value <0.05). The increase in depression during pregnancy who received offline and online interventions was lower than the control group (p value <0.05), the increase in nutrition during pregnancy and the decrease in the number of most depressions was dependent on the health education group and TKT offline and online health education offline and online. Health education and TKT offline and online are recommended as actions against risk factors for stunting in pregnant women.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elika Nurimawati
"Hipertensi menjadi masalah baru di kalangan remaja. Profil kesehatan kota Depok tahun 2020 menyatakan, prevalensi hipertensi menempati peringkat pertama pada kategori 10 besar penyakit rawat jalan di puskesmas dengan 38.624 kasus baru. Puskesmas Baktijaya menunjukkan pada tahun 2022 terjadi terjadi peningkatan signifikan kunjungan remaja usia 18-24 tahun dengan diagnosis hipertensi. Bulan Januari 29 remaja, Februari 69 remaja, Maret 89 remaja, April 150 remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, norma subyektif, persepsi kontrol perilaku, intensi dengan perilaku pencegahan hipertensi pada remaja di Kelurahan Baktijaya Kota Depok. Sampel sebanyak 207 remaja. Metode kuantitatif dan design cross-sectional. Pada analisis univariat menujukkan nilai rata-rata responden masih kurang pada pengetahuan, persepsi kontrol perilaku, intensi dan perilaku pencegahan hipertensi. Nilai rata-rata yang baik yaitu pada sikap dan norma subyektif. Penelitian ini menunjukkan bahwa faktor tersebut berhubungan dengan perilaku pencegahan hipertensi dengan uji statistik chi-square menunjukkan hubungan pengetahuan (p=0,010), sikap (p=0,002), norma subyektif (p=0,035), persepsi kontrol perilaku (p=0,001), intensi (p=0,001). Saran bagi fasilitas kesehatan yaitu dapat memanfaatkan media informasi yang ada di Puskesmas untuk meningkatkan pengetahuan remaja mengenai pencegahan hipertensi dan bagi peneliti selanjutnya dapat menganalisis pemanfaatan media informasi dalam pencegahan hipertensi pada remaja.

Hypertension is a new problem among teenagers. The Depok city health profile in 2020 stated that the prevalence of hypertension was ranked first in the category of the top 10 outpatient diseases at the public health center with 38,624 new cases. The Baktijaya Health Center shows that in 2022 there will be a significant increase in visits by adolescents aged 18-24 years with a diagnosis of hypertension. January 29 teens, February 69 teens, March 89 teens, April 150 teens. This study aims to determine the relationship between knowledge, attitudes, subjective norms, perceptions of behavioral control, and intentions with hypertension prevention behavior in adolescents in Baktijaya Village, Depok City. The sample is 207 teenagers. Quantitative methods and cross-sectional design. The univariate analysis shows that the average value of respondents is still lacking in knowledge, perceptions of behavior control, intentions, and behavior to prevent hypertension. The average value is good, namely on attitudes and subjective norms. This study shows that these factors are associated with hypertension prevention behavior with the chi-square statistical test showing the relationship between knowledge (p=0.010), attitude (p=0.002), subjective norm (p=0.035), perceived behavioral control (p=0.001), intention (p=0.001). Suggestions for health facilities are to use information media at the Puskesmas to increase adolescent knowledge about preventing hypertension and for further researchers to analyze the use of information media in preventing hypertension in adolescents."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabilah Putri Humaira
"Ibu umumnya berperan sebagai caregiver ketika memiliki balita dengan masalah stunting. Pengalaman ini dapat menimbulkan kecemasan pada ibu yang kemungkinan dipengaruhi oleh efikasi dirinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan efikasi diri dengan kecemasan ibu sebagai caregiver balita stunting. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional yang melibatkan 64 ibu sebagai caregiver balita stunting yang didapatkan melalui metode consecutive sampling. Hasil penelitian sebagian besar menunjukkan ibu memiliki efikasi diri tinggi dan kecemasan normal. Analisis data bivariat dengan uji Chi Square menunjukkan hasil tidak terdapat hubungan yang signifikan antara efikasi diri dengan kecemasan ibu sebagai caregiver balita stunting (p = 0,348). Penelitian selanjutnya dapat menganalis faktor-faktor lainnya yang mungkin berkontribusi terhadap kecemasan ibu sebagai caregiver balita stunting. Dari hasil penelitian ini, peningkatan dukungan dan pengetahuan ibu, keluarga, dan masyarakat terkait stunting direkomendasikan.

Mothers generally act as caregivers when they have toddler with stunting problems. This experience can cause anxiety in the mother which may be influenced by her self-efficacy. The aim of this research is to identify the relationship between self-efficacy and anxiety in mothers as caregivers of stunting toddler. This study used a cross-sectional approach involving 64 mothers as caregivers of stunting toddler who were obtained through a consecutive sampling method. The research results mostly show that mothers have high self-efficacy and normal anxiety. Bivariate data analysis using the chi square test showed that there was no significant relationship between self-efficacy and anxiety in mothers as caregivers of stunting toddler (p = 0,348). Further research can analyze other factors that might contribute to mothers’ anxiety as caregivers of stunting toddler. From the result of this research, increasing support and knowledge of mothers, families, and communities regarding stunting is recommended.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfatussa`Adah
"Picky eating atau perilaku pilih-pilih makanan sering dialami anak usia prasekolah yang disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Salah satu faktor eksternal tersebut adalah penggunaan gadget pada anak. Picky eating dapat berdampak pada pertumbuhan dikarenakan asupan nutrisi pada anak yang tidak adekuat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara penggunaan gadget dengan perilaku picky eating pada anak usia prasekolah di Kota Depok. Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan 129 responden yang dipilih secara acak dengan teknik multistage cluster sampling di empat TK di Kota Depok. Analisis data dilakukan menggunakan analisis univariat dan bivariat (uji chi- square). Hasil penelitian menunjukkan terdapat 57 (44,2%) anak merupakan picky eater. Uji bivariat menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara penggunaan gadget dengan perilaku picky eating pada anak prasekolah di Kota Depok (p<0,001) dengan tingkat risiko perilaku picky eating 5 kali lebih tinggi pada anak yang menggunakan gadget lebih dari waktu yang direkomendasikan (OR = 5,253). Upaya pencegahan perilaku picky eating pada anak, orang tua perlu memperhatikan batasan waktu anak dalam menggunakan gadget sesuai rekomendasi.

Picky eating behavior is often experienced by preschool-aged children which is caused by internal and external factors. One of these external factors is children's use of gadgets. Picky eating can have an impact on growth due to inadequate nutritional intake in children. This research aims to identify the relationship between gadget use and picky eating behavior in preschool children in Depok City. This research was conducted involving 129 respondents who were randomly selected using a multistage cluster sampling technique in four kindergartens in Depok City. Data analysis was carried out using univariate and bivariate analysis (chi-square test). The research results showed that 57 (44.2%) children were picky eaters. The bivariate test shows that there is a significant relationship between gadget use and picky eating behavior in preschool children in Depok City (p<0.001) with the risk level of picky eating behavior 5 times higher in children who use gadgets more than the recommended time (OR = 5.253). In an effort to prevent picky eating behavior in children, parents need to pay attention to limiting the time their children use gadgets according to recommendations.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>