Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155078 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abdillah Rifai
"Penelitian ini bertujuan untuk memahami penerapan teori yang dipelajari selama menjadi mahasiswa Manajemen Keuangan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, khususnya teori risk adjusted return yang berkaitan dengan mata kuliah Manajemen Investasi dalam konteks perusahaan asuransi yang berperan penting dalam pengelolaan dana investasi. Kegiatan investasi yang diteliti meliputi alokasi aset investasi, pencatatan transaksi, dan perhitungan performa dana investasi selama periode 2017 hingga 2024 ytd dengan indikator risk-adjusted return sebagai fokus utama. Metode analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan data dan informasi secara sistematis, memberikan gambaran menyeluruh tentang proses investasi di perusahaan asuransi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan investasi belum optimal karena masih ada proses manual pada beberapa bagian pelaporan dan performa dana yang berfluktuasi selama beberapa tahun terakhir dari semua indikator risk-adjusted return yang secara umum menggambarkan performa manajer investasi yang tidak mampu menghasilkan imbal hasil yang memuaskan dan pengelolaan risiko yang belum cukup baik. Temuan ini menyoroti meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses pelaporan kegiatan investasi dengan mengurangi proses manual yang sangat. pemilihan indikator evaluasi kinerja yang tepat sesuai kondisi pasar dan karakteristik dana, serta memberikan wawasan praktis bagi berbagai pemangku kepentingan untuk memahami imbal hasil dana investasi secara komprehensif.

This study aims to understand the application of theories learned as a Finance Management student at the Faculty of Economics and Business, specifically risk-adjusted return theories related to Investment Management courses, in the context of insurance companies, which play a significant role in investment fund management. The investment activities investigated include asset allocation, transaction recording, and performance calculation of investment funds from 2017 to 2024 YTD, with a primary focus on risk-adjusted return indicators. A descriptive analysis method was used to systematically depict data and information, providing a comprehensive overview of the investment process in insurance companies. The results indicate that investment activities are not yet optimal due to the presence of manual processes in some reporting sections and fluctuating fund performance over the past few years. All riskadjusted return indicators generally illustrate that investment managers have not been able to generate satisfactory returns and have not adequately managed risk. These findings highlight the need to enhance the efficiency and effectiveness of investment activity reporting by reducing manual processes, selecting appropriate performance evaluation indicators according to market conditions and fund characteristics, and providing practical insights for various stakeholders in understanding investment fund returns more comprehensively."
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Claudia Nauli B.S.
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh book to market ratio, profitabilitas yang diharapkan, dan tingkat investasi yang diharapkan terhadap imbal hasil saham. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan-perusahaan LQ-45 dari berbagai sektor kecuali sektor keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2005-2014. Profitabilitas dilihat dari nilai ROA dan tingkat investasi dilihat dari pertumbuhan aset. Metode analisis yang digunakan adalah regression dengan data panel.
Hasil penelitian membuktikan bahwa book to market ratio memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap imbal hasil saham, Return on Assets ROA , sebagai proksi dari tingkat profitabilitas perusahaan, juga memiliki pengaruh yang sama terhadap imbal hasil saham, yaitu pengaruh positif yang signifikan. Berbeda dari keduanya, tingkat pertumbuhan aset, sebagai proksi tingkat investasi perusahaan, memiliki pengaruh negatif yang tidak signifikan terhadap imbal hasil saham.

The objective of this sudy is to examine the effect of book to market ratio, expected profitability, and expected investment on stock return. This study is using data of listed firms in LQ 45 Indonesian Stock Exchange non finance for the period 2005 2014. Expected profitability associated with ROA value and expected investment associated with growth of assets. This analysis method used in this sdtudy is regression model with panel data.
This study found that book to market ratio has a significant positive effect on stock return, Return on Assets ROA, as a proxy of expected profitability, also has a significant effect on stock return. Unlike the others, growth of assets, as a proxy of expected investment, has an insignificant negative effect on stock return.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S66521
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Suwasono
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsistensi Risk Adjusted Return meliputi indeks Sharpe; Treynor dan Jensen sebagai pengukur kinerja Reksa Dana Saham Syariah dan menganalisis konsistensi kinerja 8 (delapan) Reksa Dana Saham Syariah di Indonesia (Batavia Dana Saham Syariah; BNP Paribas Pesona Amanah; PNM Ekuitas Syariah; Manulife Syariah Sektoral Amanah; Trim Syariah Saham; CIMB Principal Islamic Equity; Mandiri Investa Atraktif Syariah dan Cipta Syariah Equity). Metode yang digunakan adalah dengan mengukur kinerja masing-masing Reksa Dana berdasarkan ketiga indeks pengukur yang selanjutnya diklasifikasi menjadi kinerja yang superior dan inferior. Superior bila berkinerja diatas rata-rata atau inferior bila berkinerja dibawah rata-rata. Kemunculan superior atau inferior diuji konsistensinya menggunakan Chi Square yang membandingkan nilai Chi Square tabel dengan Chi Square hitung. Hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan metode risk adjusted return meliputi indeks Sharpe; Treynor dan Jensen tidak konsistensi sebagai pengukur kinerja Reksa Dana Saham Syariah. Hasil pengujian lainnya diketahui kinerja Reksa Dana Saham Syariah tidak konsisten selama periode pengamatan yakni Januari 2009 hingga Desember 2012 di Indonesia.

This research aims to analyze the consistency of Risk Adjusted Return Sharpe covering index; Treynor and Jensen as a measure of the performance of Shariah Equity Fund and the performance consistency of 8 (eight) Shariah Equity Fund in Indonesia (Batavia Dana Saham Syariah; BNP Paribas Pesona Amanah; PNM Ekuitas Syariah; Manulife Syariah Sektoral Amanah; Trim Syariah Saham; CIMB Principal Islamic Equity; Mandiri Investa Atraktif Syariah and Cipta Syariah Equity). The method is to measure the performance of Fund by three indexes measuring further classified into superior and inferior performance. Superior when performing above average or inferior when performing below average. The emergence of superior or inferior tested for consistency using the Chi Square test by compares the value of Chi Square with Chi Square table. The results have shown that risk adjusted return method includes the Sharpe index; Treynor and Jensen is not consistency as a measure of the performance of Shariah Equity Fund. The other results is Shariah Equity Fund performance is not consistent over the observation period January 2009 to December 2012 in Indonesia."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adiguna Ali Putra
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat likuiditas serta nilai return dan risiko sistematik saham pada perusahaan ndash perusahaan yang terdaftar pada bursa efek periode 2009 sampai 2012 Analisis dilakukan setelah menggolongkan perusahaan berdasarkan tingkat likuiditasnya LMx digunakan untuk menghitung tingkat likuiditas sedangkan beta digunakan untuk menghitung risiko sistematik saham Hasil penelitian menunjukkan sejak 2009 ndash 2012 selalu terjadi peningkatan likuiditas saham ndash saham pada Bursa Efek Indonesia Selain itu dari penelitian ini kita juga dapat mengetahui bahwa nilai average return dari saham ndash saham di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian selalu bernilai positif Penelitian ini juga menunjukkan bahwa tidak terdapat korelasi antara tingkat likuiditas dengan return pada Bursa Efek Indonesia dan juga bahwa terdapat korelasi antara tingkat likuiditas dengan risiko sistematik beta namun tidak terdapat korelasi antara return dengan beta.

This study conducted to investigate liquidity rate stock return and systematic risk on listed companies in Indonesia Stock Exchange 2009 2012 Analysis conducted after dividing companies based on their liquidity rate LMx was used to calculate liquidity rate meanwhile beta was used to calculate stock systematic risk Result of this study show that since 2009 until 2012 liquidity rate of stocks in Indonesia Stock Exchange always increase Furthermore from this study also we know that average retun of the stocks at Indonesia Stock Exchange during research period always has positive value This study also shows that there is no correlation between liquidity rate and return at Indonesia Stock Exchange and also there is correlation between liquidity rate and systematic risk beta but there is no correlation between return and beta.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S52740
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yeni Rahmawati
"Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran mengenai kinerja reksadana syariah campuran yang terdapat di Indonesia dan Malaysia selama November 2004 - Mei 2007 dengan menggunakan risk-adjusted return. Metode pengukuran kinerja ini memperhitungkan faktor risiko dan tingkat pengembalian (return) dari portofolio. Dalam penilaian kinerja dengan risk-adjusted return, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rasio Sharpe, Treynor, Jensen dan Modigliani. Penelitian ini menggunakan sampel 4 reksadana syariah Indonesia dan 18 reksadana syariah Malaysia, dimana seluruhnya adalah reksadana syariah dengan jenis investasi campuran antara saham obligasi (Asset Allocation - Unit Trust Fund di Malaysia). Sebagai benchmark, reksadana syariah Indonesia menggunakan Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SBI) sebagai risk-free asset dan Jakarta Islamic Index sebagai pasar investasi syariah. Sedangkan reksadana syariah Malaysia menggunakan Government Investment Issue (GII) sebagai risk-free asset dan Kuala Lumpur Shariah Index (KLSI) sebagai instrumen pasar. Hasil analisis menunjukkan bahwa kinerja harian reksadana syariah Indonesia unggul dalam metode Sharpe dan Modigliani dan Malaysia unggul dalam indeks Treynor dan Jensen. Hal ini menunjukkan bahwa secara harian, portofolio reksadana Indonesia individu relatif mengungguli Malaysia. Namun, bila mempertimbangkan sensitivitas terhadap pasar, reksadana syariah Malaysia lebih unggul. Untuk jangka waktu yang lebih panjang, reksadana syariah Malaysia memiliki kinerja relatif lebih baik. Hal ini mengindikasikan bahwa pasar reksadana Indonesia lebih aktif dalam arti lebih banyak mengambil keuntungan jangka pendek dibanding Malaysia.

This research aims to give the overview of asset allocation - Islamic mutual funds? performance in Indonesia and Malaysia for the period November 2004 - May 2007 using risk-adjudted return method. This performance measurement method consider the risk and return factors of portfolio. In performance measurement using risk-adjusted return, methods used in this research are Sharpe Ratio, Treynor Index, Jensen Index, and Modigliani Ratio. This research is using sampels consist of 4 Indonesia Islamic Mutual Funds and 18 Malaysia Islamic Mutual Funds whereas all of the sampels are asset allocation type which consist of equity mutual fund and fixed income mutual fund. For benchmark, Indonesia Islamic Mutual Fund use Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI) as risk-free asset and Jakarta Islamic Index (JII) as Islamic Investment Market. Otherwise, Malaysia Islamic Mutual Fund use Government Investment Issue (GII) as risk-free asset and Kuala Lumpur Shariah Index (KLSI) as market instrument.The results show that in daily performance of Indonesia Islamic Mutual Funds are relatively better than Malaysia for Sharpe Ratio and Modigliani Ratio but Malaysia Islamic Mutual Funds are relatively better for Treynor Index and Jensen Index. This case shows that in daily, Indonesia Islamic Mutual Funds are relatively better individually than Malaysia has. But, when we consider the market sensitivity, the Malaysia Islamic Mutual Funds are better than Indonesia. In longer period, Malaysia Islamic Mutual Funds have better performance than Indonesia. It means that Indonesia Mutual Fund market relatively more active which is more get return in the short term period."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S6109
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kania Radityarani Latifa
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kinerja Tata Equity PE Fund (TEPF) dengan menganalisis risk-adjusted returns dan atribusi kinerjanya. Penelitian ini menggunakan berbagai metrik dan model keuangan untuk menilai efisiensi dana dalam menghasilkan pengembalian relatif terhadap risikonya. Analisis mencakup pemeriksaan rinci terhadap strategi investasi, komposisi portofolio, dan kondisi pasar yang mempengaruhi kinerjanya. Dengan membandingkan kinerja TEPF dengan tolok ukur yang relevan, seperti Bombay Stock Exchange (BSE) Sensitive Index (SENSEX) dan dana ekuitas lainnya, studi ini bertujuan untuk memberikan wawasan tentang kemampuan dana untuk mencapai tujuan investasinya. Temuan ini menyoroti faktor-faktor kunci yang berkontribusi pada kinerja dana dan menawarkan rekomendasi bagi investor yang ingin mengoptimalkan portofolio investasi mereka. Penelitian ini penting untuk memahami dinamika kinerja reksa dana dalam konteks manajemen risiko dan strategi investasi.
The objective of this study is to evaluate the performance of the Tata Equity PE Fund (TEPF) by analyzing its risk-adjusted returns and performance attribution. This research employs various financial metrics and models to assess the fund's efficiency in generating returns relative to its risk. The analysis includes a detailed examination of the fund's investment strategy, portfolio composition, and market conditions that influenced its performance. By comparing TEPF's performance with relevant benchmarks, such as SENSEX and other equity funds, the study aims to provide insights into the fund's ability to achieve its investment objectives. The findings highlight the key factors that contributed to the fund's performance and offer recommendations for investors seeking to optimize their investment portfolios. This research is significant for understanding the dynamics of mutual fund performance in the context of risk management and investment strategies."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Krishna Astu Yuwono
"Pembahasan mengenai pengaruh laporan keuangan tahunan terhadap harga saham sudah dilakukan sejak lama. Namun Ball & Brown (1968) mengemukakan bahwa informasi keuangan tahunan kalah dari media lain yang lebih cepat seperti laporan keuangan interim. Chatterjee & Adinarayan (2020) juga menambahkan bahwa rata-rata investor menahan investasi sahamnya telah bergeser menjadi jangka waktu bulanan. Penelitian ini menyelidiki signifikansi dari keempat aspek laporan keuangan melalui rasio Price Earning, Return on Equity, Sales Growth, dan Debt Equity pada rentang waktu per kuartal. Selain itu penelitian juga menggunakan dummy masa COVID sebagai variabel kontrol. Penelitian ini menggunakan data perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2017 –2021 pada kesebelas sektor. Analisis regresi menggunakan model data panel untuk melihat pengaruh rasio-rasio keuangan pada return saham. Hasil penelitian menunjukkan adanya signifikansi yang berbeda dari tiap variabil pada masing-masing sektor. Aspek valuasi perusahaan misalnya, yang ditunjukkan melalui rasio Price Earning (P/E), mampu tercermin dengan cepat pada hampir seluruh sektor. Aspek profitabilitas pun yang diwakili oleh rasio Return on Equity (RoE) dapat tercermin dengan baik pada hampir seluruh sektor kecuali sektor Bahan Baku, Barang Konsumen baik Primer maupun Non-Primer, dan Transportasi. Aspek lainnya seperti pertumbuhan perusahaan yang ditunjukkan dengan rasio S/G juga memiliki pengaruh signifikan pada sektor Energi, Keuangan, Teknologi, Infrastruktur dan Transportasi. Sementara itu rasio Debt Equity yang mewakili aspek solvabilitas hanya mampu tercermin dengan baik pada tiga sektor saja yakni sektor Energi, Properti, dan Transportasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh signifikan antara rasio keuangan dengan imbal hasil saham di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2017-2021.

Discussions of the effect of annual financial statements on stock prices have been carried out for a long time. However, Ball & Brown (1968) argues that annual financial information loses out to other, faster media such as interim financial reports. Chatterjee & Adinarayan (2020) added that the average investor holding his stock investment has been shifted to a monthly period. This study focus on the significance of the four aspects of financial reports through the ratios of Price Earning, Return on Equity, Sales Growth, and Debt Equity in quarterly timeframes. In addition, the study also used the COVID period dummy as a control variable. This study uses company data listed on the Indonesia Stock Exchange from 2017 – 2021 on all eleven sectors. Regression analysis used the panel data model to see the effect of financial ratios on stock returns. The results of the study show that there is a different significance of each variable in each sector. Valuation aspect, for example, which are shown through the Price Earning (P/E) ratio, is able to be reflected quickly in almost all sectors. The profitability aspect as represented by the Return on Equity (RoE) ratio can be well reflected in almost all sectors except the Raw Materials, Consumer Goods both Cylical and Non-Cylical, and Transportation sectors. Other aspects such as company growth as indicated by the S/G ratio also have a significant influence on the Energy, Finance, Technology, Infrastructure and Transportation sectors. Meanwhile, the Debt Equity ratio, which represents the solvency aspect, is only well reflected in three sectors, namely the Energy, Property and Transportation sectors. Therefore it can be concluded that there is a significant influence between financial ratios and stock returns on the Indonesia Stock Exchange during 2017-2021."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Gracielle Elsa Gunawan
"

This internship report aims to evaluate the investment due diligence process in the framework of restructuring pension funds of State-owned Enterprise at PT GEG. The discussion includes procedures for carrying out detailed reconciliation of investments owned by the PT GEG Pension Fund, testing of proof of ownership, and recalculation fair value of the investment. The analysis is carried out by comparing the applicable POJK and SEOJK related to the recording of investments in pension funds. Further recommendations will be given based on the results of the analysis and findings."
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sonny Mario
"Setiap tahun Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun oleh bank di seluruh Indonesia mengalami peningkatan. Total DPK dari tahun 200I hingga tahun 2005 mengalami peningkatan sebesar 46,2%, dari Rp636,2 TriIiun pada tahun 2001 menjadi Rp930,2 Triliun pada tahun 2006. Dari angka tersebut dapat dibayangkan bahwa ada sumber dana yang cukup besar, yang siap disalurkan ke dalam berbagai macam investasi. Nainun jenis dan karakteristik investasi seperti apa yang diharapkan oleh pemilik dana tersebut sangat tergantung dari risk appetite dari masing-masing investor.
Umumnya masyarakat di Indonesia lebih memilih berinvestasi sekaligus menyimpan dananya di bank dalam bentuk deposito, karena return yang pasti serta aman. Namun seiring turunnya tingkat suku bunga, sudah saatnya masyarakat untuk memilih kembali jenis investasi lain yang lebih menguntungkan. Yang menjadi permasalahan adalah pada saat investor mulai menyadari bahwa return berinvestasi dalam bentuk deposito sudah tidak menarik lagi, instrumen investasi penggantinya hares ditentukan.
Di Indonesia saat ini tersedia berbagai macam jenis instrumen investasi dengan risiko dan return yang bervariasi, salah satu jenis instrumen investasi yang tersedia adalah reksadana. Karena berinvestasi pada deposito akan memiliki risiko seperti halnya berinvestasi pada reksadana, maka sudah selayaknya instrumen ini dijadikan pilihan berinvestasi bagi masyarakat.
Pada scat memilih jenis instrumen investasi. setiap investor selalu menginginkan investasi yang merghasilkan high retrn7i, sementara itu setiap investasi yang menawarkan high return pasti memiliki /ugh risk. Oleh sebab itu investor perlu mengetahui apakah reksadana yang ditawarkan dengan high return tersebut benar-benar. memiliki high return jika dibandingkan dengan instrumen sejenis yang memiliki risiko lebih kecil.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data return harian dari NAB per unit penyertaan yang diperoleh dari data pubtikasi di daiam website BAPEPAM, dimulai dari 10 Mei 2004 sampai dengan 31 Mei 2006, sebanyak 500 titik data pengamatan.
Karya akhir ini difokuskan membuktikan fenomena High Risk High Return pada instrumen reksadana. Metode yang digunakan untuk mengetahui besarnya nilai risiko adalah Exponential Weighted Moving Average (EWMA). Validitas dari model yang dipakai diuji melalui proses hack testing menggunakan metode Kupiec Test, dengan tujuan untuk mengetahui apakah pemodelan volatilitas yang digunakan adalah valid. Untuk membuktikan fenomena High Risk High Return, digunakan uji Mean Difference.
Hasil penelitian yang diperoleh memperlihatkan bahwa reksadana yang memiliki nilai volatiiitas yang tinggi akan memberikan return yang tinggi juga, sedangkan reksadana yang memiliki volatilitas rendah akan memberikan return yang lebih rendah. Hal ini menunjukkan bahwa fenomena High Risk High Return adalah terbukti benar.

Every year banks across Indonesia absorb increasing number of fund from third party. The third party fund from 2001 until 2.005 had increase for 46,2%, from Rp636 Trillion to Rp930,2 Trillion. Those numbers shown that there are big sources of fund that can be used for investor depend upon the risk appetite of each investor.
Generally, Indonesian chooses to keep their fund in form of time deposit, for its security and fixed return. Nevertheless, due to decreasing trend of deposit interest, it is about time to find other form of investment instrument that gives higher return. The problem is haw to find another investment that gives higher return?
Currently in Indonesia, there are different types of investment instruments with different risks and returns, and one of them is Mutual Fund. Investing in Time Deposit will have the same risks compared to investing in Mutual Fund; therefore, customers should start considering Mutual Fund as a choice for investment.
When it comes to choosing the different instruments of investment, each investor always wants high return, meanwhile investors must realize that in order to get high return, there are high risks involved. That is why investors need to know, whether the type of mutual fund offered really has a high return compared with similar instruments that has higher risks.
The data used in this research taken from the date return daily from Net Asset Value (NAV) per unit from the publication data in the BAPEPAM website, starting from 10 May 2004 up to 3 I May 2006 and there are 500 data observations recorded.
This thesis focused to prove the phenomenon of "High Risk High Return" on the Mutual Fund Instrument_ The method used to find out the level of risk called Exponential Weighted Moving Average (EWMA) method, and to analyze the phenomenon of "High Risk High Return", mean difference methods used as tools. To validate the model with back testing process using Kupiec Test, the objectives of the test is to find out whether the volatility modeling used is valid.
The result of this research shows that Mutual Fund that has high volatility will give high return, meanwhile Mutual Fund that has low volatility will give lower return. This indicates that the phenomenon of High Risk High Return is correct."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T19700
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>