Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 181553 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rafie Naufaldi Rajab
"

Laporan magang ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membangun program komunikasi yang efektif untuk memastikan generasi muda memahami risiko yang terkait dengan berbagai produk keuangan. Dengan banyaknya produk keuangan saat ini, terdapat peluang besar bagi generasi muda untuk berinvestasi. Namun, produk-produk ini juga mempunyai risiko tersendiri. Laporan ini didasarkan pada pengalaman magang yang berfokus pada evaluasi media yang digunakan OJK, produk keuangan yang diperkenalkan, dan efektivitas inisiatif tersebut dalam meningkatkan literasi keuangan di kalangan generasi muda. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah upaya OJK dalam meningkatkan edukasi dan literasi keuangan telah berhasil. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan berbagai teori pemasaran, antara lain Bauran Pemasaran 4P, Segmenting, Targeting, dan Positioning (STP), Matriks Ansoff, The Value Equation dan Brand Trust, serta Sistem Informasi Manajemen Pemasaran (MIS). Evaluasi terhadap program OJK dan media yang digunakan untuk meningkatkan literasi dikaji secara mendalam melalui kerangka teori tersebut. Oleh karena itu, penulis mengajukan beberapa analisis dan rekomendasi mengenai bagaimana OJK dapat lebih meningkatkan program edukasi dengan menggunakan konsep pemasaran untuk mencapai literasi keuangan yang lebih baik di kalangan generasi muda. Dengan memanfaatkan teori-teori pemasaran ini, laporan ini menawarkan wawasan tentang bagaimana inisiatif pendidikan keuangan dapat dirancang dan diterapkan secara lebih efektif untuk memenuhi kebutuhan dan pemahaman generasi muda.


This internship report aims to analyze how the Financial Services Authority (OJK) builds effective communication programs to ensure that younger generations understand the risks associated with various financial products. With numerous financial products nowadays, there are significant opportunities for young people to invest. However, these products also carry inherent risks. The report is based on an internship experience focused on evaluating the media used by OJK, the financial products they have introduced, and the effectiveness of these initiatives in improving financial literacy among the young generation. The primary objective of this research is to determine whether OJK's efforts in enhancing financial education and literacy have been successful. This analysis is conducted using various marketing theories, including the 4Ps Marketing Mix, Segmenting, Targeting, and Positioning (STP), The Ansoff Matrix, The Value Equation and Brand Trust, and Management Information System for Marketing (MIS). The evaluation of OJK’s programs and the media used to increase literacy are thoroughly examined through these theoretical frameworks. Therefore, the author proposes some analysis and recommendations regarding how OJK can further improve its educational programs using marketing concepts to achieve greater financial literacy among the younger generation. By leveraging these marketing theories, the report offers insights into how financial education initiatives can be more effectively designed as well as implemented to address the needs and understanding of the young generation.

"
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anissa Sinta Nurcahya Hatta
"Penelitian ini didasari oleh pentingnya menabung bagi karyawan dewasa muda. Penelitian ini menjelaskan pengaruh literasi keuangan dan trait conscientiousness terhadap intensi menabung pada karyawan dewasa muda. Sampel yang diambil berjumlah 434 orang karyawan dewasa muda secara accidental. Pengukuran literasi keuangan yang bernama Tes Pengetahuan Keuangan (TPK) dibuat oleh Sjabadhyn, et.al (2016) berdasarkan teori Lusardi dan Mitchell (2014) Pengukuran trait conscientiousness menggunakan Big Five Inventory (BFI) dari John dan Srivastava (1999), sedangkan pengukuran intensi menabung dikembangkan dari Ladhari dan Michaud (2015).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis null ditolak (F= 13.153 p < 0.01), yang berarti terdapat pengaruh dari literasi keuangan dan trait conscientiousness secara bersama-sama terhadap intensi menabung pada karyawan dewasa muda. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi skor literasi keuangan dan skor trait conscientiousness maka semakin tinggi intensi menabungnya. Dengan demikian, diharapkan agar pemerintah, instansi pendidikan, dan keluarga dapat memberikan pendidikan untuk melatih kontrol diri, kedisiplinan diri, serta perilaku cermat seorang individu.

This Study was based on importance of saving for young adult employees. This study explain the influence of financial literacy and conscientiousness as a together to saving intention among young adult employees. Participants counted 434 young adult employees with the accidental type. Measurement of financial literacy was using an instrument of Financial Knowledge Test (TPK) developed by Sjabadhyni, et.al (2016) based on the theories of Lusardi and Mitchell (2014). Measurement of conscientiousness was using Big Five Inventory (BFI) of John and Srivastava (1999), while measurement of the intention of saving was using an instrument developed by Ladhari and Michaud (2015).
The result of this study showed that the null hypothesis is rejected (F: 13.153 p < 0.01), which means there was an influence of financal literacy and conscientiousness as a together to saving intention among young adult employees. That means the higher someone score of financial literacy and conscientiousness, the higher saving it. Thus, it is expected that the government, educational institutions, and families to provide the education to exercise self-control, self-discipline and thrifty behavior of an individual.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S64109
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Fadhilah
"Literasi keuangan telah diketahui mampu memengaruhi intensi menabung, selain itu terdapat faktor lain yang terbukti dapat mempengaruhi intensi menabung yaitu optimisme, dan diduga efek kedua faktor tersebut akan berbeda jika diteliti secara bersamaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh literasi keuangan dan optimisme secara bersamaan terhadap intensi menabung pada karyawan dewasa muda. Pengukuran intensi menabung dikembangkan oleh peneliti dari alat ukur intensi Ladhari dan Michaud (2015). Literasi keuangan diukur dengan instrumen Test Pengetahuan Keuangan (TPK) yang dikambagan oleh Sjabadhyni et al., (2016). Sedangkan optimisme diukur dengan alat ukur LOT-R (Life Orientation Test - Revised) yang dikembangkan oleh Scheier, Carver dan Bridges (1994).
Hasil penelitian menjukan bahwa literasi keuangan dan optimisme berpengaruh secara bersamaan terhadap intensi menabung, sehingga Ho ditolak F(434) = 7.646, p < 0.01, (R2 = 0.034). Artinya semakin tinggi nilai literasi keuangan dan optimisme seserorang, semakin tinggi intensi menabungnya. Implikasi dari penelitian ini adalah karyawan dewasa muda dapat meningkatkan intensinya untuk menabung, salah satu caranya dengan meningkatkan literasi keuangan dan optimisme.

Financial literacy has known for its ability to effect on someone?s saving intention, besides there is another factor that has been proved by its ability to effect someone?s saving intention which is optimism, and it assumed the effects on both factors could be different if we investigated them together. The purpose of this study is to know the effects of financial literacy and optimism simultaneously towards saving intention among young adult employees. The measurement of saving intention was done in ordinal scale developed by Ladhari & Michaud (2015). Financial Literacy was measured with Test Pengetahuan Keuangan (TPK) developed by Sjabadhyni et al., (2016). Optimism was measured with LOT-R (Life Orientation Test - Revised) developed by Scheier, Carver dan Bridges (1994).
The result showed that financial literacy and optimism is significant in effecting saving intention, so Ho is rejected F (434) = 7.646, p < 0.01, (R2 = 0.034). That means the higher someone?s financial literacy and optimism, the higher their saving intention. The implication of this study is so that young adult employees could improve their intention to save their money, by increasing their financial literacy and optimism.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S36317
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Laras Chanti
"Penelitian ini didasari oleh fenomena meningkatnya pendapatan masyarakat Indonesia pada beberapa tahun terkakhir, namun intensi menabung masyarakat justru cenderung menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh literasi keuangan dan financial self-efficacy terhadap intensi menabung pada karyawan dewasa muda. Pengukuran literasi keuangan dilakukan dengan menggunakan alat ukur Tes Pengetahuan Keuangan (Sjabadhyni dkk, 2016), pengukuran financial self-efficacy dilakukan menggunakan Financial Self-Efficacy Scale (Lown, 2011), dan pengukuran intensi menabung dikembangkan dari Ladhari dan Michaud (2015). Partisipan berjumlah 434 karyawan dewasa muda yang diperoleh melalui teknik accidental sampling.
Hasil penelitian menujukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan dari literasi keuangan dan financial self-efficacy secara bersama-sama terhadap intensi menabung (F=8.964, p < 0.01). Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan karyawan dewasa muda untuk mampu meningkatkan literasi keuangan dan financial self-efficacy agar dapat membuat keputusan keuangan dengan lebih baik, misalnya keputusan untuk menabung di bank.

This study was based on the phenomenon towards the rising income that Indonesian citizens have recieved in recent years, but the intention of saving is likely to decline. This study was conducted to find out the influence of financial literacy and financial self-efficacy on saving intention among young adult employees. Financial literacy was measured using Tes Pengetahuan Keuangan (Sjabadhyni dkk, 2016), financial self-efficacy was measured using Financial Self-Efficacy Scale (Lown, 2011), and saving intention scale was developed from Ladhari and Michaud (2015). The participants of this study were 434 young adult employees, which were obtained through accidental sampling technique.
The main result shows that there are significant influence of financial literacy and financial self-efficacy on saving intention (F=8.964, p < 0.01). Based on this result, it is suggested for young adult employees to improve their financial literacy and financial self-efficacy in order to make financial decision better, like the decision to saving in the bank.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S65129
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinta Dewi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh literasi keuangan, jenis kelamin, dan latar pendidikan terhadap materialisme yang diyakini Generasi Z Indonesia pada tahun 2022. Metode Ordinary Least Squares (OLS) dengan melibatkan 592 responden Generasi Z Indonesia digunakan dalam menguji serangkaian hipotesis penelitian. Hasil pengujian menunjukkan tiga temuan utama. Pertama, pengaruh literasi keuangan terbukti secara signifikan dapat mengurangi materialisme. Kedua, tidak terdapat perbedaan antara laki-laki dan perempuan terhadap materialisme yang diyakini. Ketiga, terdapat pengaruh latar pendidikan terhadap materialisme di mana penelitian ini menemukan bahwa mahasiswa berlatar pendidikan ekonomi dan bisnis lebih materialistis dibandingkan mahasiswa non-ekonomi dan bisnis. Temuan pada penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan mengenai konsep, produk, dan jasa keuangan tidak cukup untuk menurunkan materialisme, tetapi perlu adanya intervensi untuk mendorong sikap keuangan atau persepsi individu terhadap keuangan jangka panjangnya. Hal ini menjadi komponen penting untuk tercapainya financial resilience dan financial well-being dari individu, khususnya untuk Generasi Z Indonesia.

This study aims to determine the influence of financial literacy, gender, and educational background on the materialism of Generation Z Indonesians in 2022. The Ordinary Least Squares (OLS) method with 592 respondents of Generation Z Indonesians was used to examine a series of hypotheses. The results showed three main findings. First, the influence of financial literacy was proven to reduce materialism significantly. Second, there were no differences between men and women in the materialism they believed in. Third, there was an influence of educational background on materialism. This study also found that students with economic and business education backgrounds were more materialistic than non-economic and business students. The findings of this study indicate that knowledge of financial concepts, products, and services is not enough to reduce materialism. However, interventions are needed to encourage the financial attitude or individual perception of their long-term finances, which is essential for achieving financial resilience and financial well-being, especially for Generation Z Indonesians."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tririzky Amalina Diyanti
"Penelitian ini didasari oleh fenomena rendahnya tingkat menabung masyarakat Indonesia. Penelitian ini menjelaskan pengaruh dari literasi keuangan dan trait neuroticism terhadap intensi menabung pada karyawan dewasa muda. Literasi keuangan diukur dengan menggunakan alat ukur Tes Pengetahuan Keuangan (TPK) dari Sjabadhyni et al. (2016) yang disusun berdasarkan teori dari Lusardi dan Mitchell (2014). Trait neuroticism diukur menggunakan instrumen Big Five Inventory (John, Donahue dan Kentle, 1991). Alat ukur intensi menabung dikembangkan dari Ladhari dan Michaud (2015). Responden adalah karyawan dewasa muda berusia 21 tahun hingga 40 tahun.
Analisis statistik multiple regression analysis menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan dari literasi keuangan dan neuroticism terhadap intensi menabung karyawan dewasa muda, sehingga hipotesis null (Ho) ditolak F(2, 431) = 8.262, p < 0.01, R2 = 0.037). Artinya, semakin tinggi tingkat literasi keuangan dan semakin rendah skor trait neuroticism individu maka intensi menabungnya akan semakin besar. Dengan demikian, karyawan perlu meningkatkan pengetahuan keuangannya agar dapat membuat keputusan finansial yang lebih baik.

This research is based on the phenomenon of the low level of saving in Indonesia. This research explains the effect of financial literacy and neuroticism trait to saving intention among young adulthood employees. Financial literacy was measured by using Tes Pengetahuan Keuangan (TPK) developed by Sjabadhyni et al. (2016) based on the theory from Lusardi and Mitchell (2014). Neuroticism trait was measured by the Big Five Inventory (John, Donahue & Kentle, 1991). Saving intention instrument was developed from Ladhari and Michaud (2015). Respondents were 434 young adult employees ranging from 21 years old to 40 years old.
Multiple regression statistical analysis shows that financial literacy and emotional ability has a significant effect on saving intention among young adult employees, so the null hypothesis in this research is rejected F(2, 431) = 8.262, p < 0.01, R2 = 0.037. Which means, the higher the person?s level of financial literacy and the lower the person's score of neuroticism trait their saving intention will also be bigger. Therefore, employees need to increase their financial knowledge in order to make better financial decisions.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S65432
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadira Kressan
"Didasari oleh fenomena pentingnya menabung bagi dewasa muda, penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh literasi keuangan dan materialisme terhadap intensi menabung pada karyawan dewasa muda. Alat ukur terdiri dari Tes Pengetahuan Keuangan (TPK) yang disusun berdasarkan teori Lusardi & Mitchell (2008), Materialism Values Scale Short-Form dari Richins (2004), serta skala intensi menabung. Responden penelitian sebnyak 434 karyawan dewasa muda yang didapatkan melalui teknik accidental sampling.
Pengolahan statistik regresi linear berganda menunjukkan bahwa literasi keuangan dan materialisme, secara bersama-sama, mempengaruhi intensi menabung secara signifikan (F = 4,748, p < 0,05), dengan nilai R2 = 0,022 yang berarti sebesar 2,2% varians skor intensi menabung dapat dijelaskan oleh literasi keuangan dan materialisme. Meski demikian, hanya variabel literasi keuangan yang berpengaruh secara signifikan terhadap intensi menabung. Berdasarkan hasil tersebut, edukasi keuangan dapat menjadi salah satu alternatif intervensi untuk meningkatkan intensi menabung masyarakat.

Based on the importance of savings in young adulthood phenomenon, this study is aimed to examine the effect of financial literacy and materialism on saving intention among young adult employees. The instrument consists of Tes Pengetahuan Keuangan (TPK) which is based on the theory of Lusardi and Mitchell (2008), Materialism Values Scales Short-Form from Richins (2004), and saving intention scale. Respondents of this study are 434 young adult employees that obtained through accidental sampling technique.
The multiple linear regression result shows that financial literacy and materialism, together, significantly affect the saving intention (F = 4,748, p <0,05), with R2 = 0,022, which means a 2,2% variance score of saving intention can be explained by financial literacy and materialism. Nonetheless, only a financial literacy variables that significantly influence the saving intention. According to these results, financial education can be an alternative intervention to improve society?s saving intention.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S65629
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfian Winanda Nugraha
"Lonjakan pinjaman online dan penggunaan paylater, bersama dengan ketidakpastian ekonomi global dari pandemi dan banyak konflik politik, menegaskan perlunya kesadaran tinggi terhadap Pengambilan Keputusan Keuangan (FDM) yang bijaksana. Penelitian ini bertujuan menganalisis FDM pada pekerja urban muda, menggunakan metodologi kuantitatif dengan Model Persamaan Struktural (SEM) dan analisis Partial Least Squares (PLS) pada sampel 252 individu. Temuan menekankan relevansi literasi keuangan digital (DFL), kapabilitas keuangan (FC), otonomi (FAUT), sikap keuangan (FA) dan impulsivitas (IMP) dalam FDM. Hasilnya memberikan pemahaman lebih dalam mengenai faktor-faktor yang memengaruhi pengambilan keputusan keuangan di kalangan pekerja urban muda, menjadi dasar pengembangan program literasi keuangan. Implikasi temuan mendukung pengambilan keputusan keuangan yang lebih efektif, sangat penting di tengah ketidakpastian ekonomi global.

The surge in online loans and the use of paylater services, combined with the global economic uncertainty caused by the pandemic and numerous political conflicts, underscores the need for high awareness of wise Financial Decision Making (FDM). This research aims to analyze FDM among young urban workers, using a quantitative methodology with Structural Equation Modeling (SEM) and Partial Least Squares (PLS) analysis on a sample of 252 individuals. The findings highlight the relevance of Digital Financial Literacy (DFL), Financial Capability (FC), Financial Autonomy (FAUT), Financial Attitude (FA), and Impulsivity (IMP) in FDM. The results provide deeper insights into the factors influencing financial decision-making among young urban workers, serving as a foundation for the development of financial literacy programs. The implications of the findings support more effective financial decision-making, which is crucial amid global economic uncertainty."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bunga Nilam Cahya Satria Putri
"Kegiatan investasi Generasi Z di Indonesia khususnya pada produk pasar modal memiliki pertumbuhan pesat. Generasi ini juga menjadi penyumbang angka investasi tertinggi di Indonesia. Meskipun begitu, pola konsumsi Generasi Z menunjukan bahwa mayoritas Generasi Z menggunakan pendapatannya untuk melakukan pembelian makanan dan kebutuhan komunikasi, bukan untuk melakukan investasi. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengertahui pengaruh parents’ financial behavior dan representative heuristic terhadap investment behavior Generasi Z di Indonesia dalam menggunakan produk pasar modal. Penelitian ini menguji mekanisme variabelfinancial literacy dan overconfidence sebagai variabel mediasi dengan menggunakan pendekatan structural equation modelling (SEM). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah 250 responden melalui survei cross sectional. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa parents’ financial behavior dan representative heuristic secara memiliki pengaruh positif secara langsung terhadap investment behavior. Namun, variabel financial literacy terbukti tidak dapat memediasi hubungan antara parents’ financial behavior terhadap investment behavior Generasi Z di Indoensia. Variabel overconfidence terbukti memediasi secara parsial hubungan antara representative heuristic terhadap investment behavior Generasi Z di Indonesia dalam menggunakan produk investasi pasar modal. Penelitian ini juga berkontribusi pada implikasi manajerial yang diterapkan oleh perusahaan manajer investasi dan investor itu sendiri pada hal-hal yang berkaitan dengan invement behavior.

Generation Z investment activities in Indonesia, especially in capital market products, have experienced rapid growth. This generation is also the highest contributor to investment figures in Indonesia. Even so, the consumption patterns of Generation Z show that the majority of Generation Z use their income to purchase food and communication needs, not to make investments. This study aims to investigate the influence of parents' financial behavior and financial literacy on the investment behavior of generation Z in Indonesia in using capital market products. This study examines the mechanism of financial literacy and overconfidence variables as media variables using a structural equation modeling (SEM) approach. The data used in this study were 250 respondents through a cross sectional survey. The results of this study indicate that parents' financial behavior and representative heuristics have a direct positive influence on investment behavior. However, the financial literacy variable is proven to be unable to mediate the relationship between parents' financial behavior on the investment behavior of generation Z in Indonesia. The overconfidence variable is proven to partially mediate the relationship between the representative heuristic and the investment behavior of generation Z in Indonesia in using capital market investment products. This research also contributes to the managerial implications applied by investment manager companies and investors themselves on matters relating to investment behavior."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roby Arlan
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh literasi keuangan dan profil risiko terhadap variasi instrumen investasi yang dimiliki pada generasi Y. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jumlah responden 143 orang dan diolah melalui metode statistik regresilinear. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa literasi keuangan dan profil risiko memiliki pengaruh secara bersamaan terhadap variasi instrumen investasi yang dimiliki, yaitu semakin tinggi pengetahuan dan profil risiko seseorang maka semakin banyak jumlah variasi instrumen investasi yang dimilikinya.

ABSTRACT
This study aims to determine the effect of financial literacy and risk profile to the investment instruments owned variation on generation Y. This study uses quantitative methods with the number of respondents 143 people and processed through a linear regression statistical methods. The results of this study indicate that financial literacy and risk profile has an influence simultaneously to variations in investment instruments owned, ie the higher the person 39 s knowledge and risk profile, the more the number of variations of its investment instruments."
2017
S66013
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>