Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 211161 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Intan Ayuwantira
"Artikel ini membahas kolaborasi Batalion 710 dan DI/TII dalam penyelundupan kopra di Afdeling Mandar kurun waktu 1950-1965. Ketidakstabilan politik dan ekonomi setelah kemerdekaan dirasakan sampai ke daerah Mandar Sulawesi Barat, kubu DI/TII di bawah pimpinan Qahhar Mudzakkar memilih menanggalkan tanda kemiliteran mereka lalu bersembunyi di hutan sebagai aksi ditolaknya integrasi KGSS ke dalam APRIS. Ketegangan ini memicu konflik internal dalam TNI AD, akhirnya pemerintah meresmikan Batalion 710. Namun, kebutuhan mendesak akan logistik dan persenjataan mendorong Batalion 710 pimpinan komando Andi Selle untuk menjalin kolaborasi ilegal dengan DI/TII Qahhar Mudzakkar di Afdeling Mandar. Penelitian ini menggunakan metode sejarah: heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi, dengan sumber Arsip Provinsi Sulawesi (Rahasia) 1945, No. Reg. 480, Arsip Saleh Lahade 1950-1967, No. Reg. 272, dan surat kabar sezaman. Hasil penelitian menemukan bahwa sumber daya ekonomi Mandar dan reorganisasi kelaskaran mempertemukan dua kepentingan: pemimpin Batalion 710 dan mantan atasannya, yaitu Qahhar Mudzakkar. Kolaborasi ini mendorong barter kopra dengan senjata, logistik sebagai alat politik untuk mendukung para pejuang di Mandar. Akibatnya, rakyat mengalami kesengsaraan yang ditandai dengan berbagai kebijakan dagang, pembakaran kampung, dan migrasi besar-besaran penduduk Mandar ke Kalimantan.

This article discusses the collaboration of Battalion 710 and DI/TII in copra smuggling in Mandar Afdeling during the period 1950-1965. Political and economic instability after Independence was felt in the Mandar Wets Sylawesi, the DI/TII camp under the leadership of Qahhar Mudzakkar chose to remove their military markings and hide in the forest as an action to reject the integration of the KGSS into APRIS. This tension sparked internal conflict within the Army, which eventually prompted the government to formalize Battalion 710. However, the urgent need for logistics and weapons prompted Battalion 710 under Andi Selle's command to establish an illegal collaboration with DI/TII Qahhar Mudzakkar in Afdeling Mandar. This research uses historical methods: heuristics, criticism, interpretation, and historiography, with the sources of Sulawesi Provincial Archives (Secret) 1945, No. Reg. 480, Saleh Lahade Archives 1950-1967, No. Reg. 272, and contemporaneous newspapers. The research found that Mandar's economic resources and the reorganization of the army brought together two interests: the leader of Battalion 710 and his former superior, Qahhar Mudzakkar. This collaboration encouraged the bartering of copra for weapons as a political tool to support the fighters in Mandar. As a result, the people experienced misery characterized by low various trade polocies, burning of villages, and massive migration of Mandar people to Kalimantan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Abd. Rahman
"Penelitian ini membahas upaya yang ditempuh DI/TII dalam mempertahankan wilayah yang telah dikuasai di Enrekang. Enrekang sendiri menjadi panggung awal melebarnya pengaruh DI/TII di Sulawesi Selatan namun harus berhadapan dengan TNI yang terus berupaya memadamkan perlawanan. Penelitian ini bertujuan menjelaskan kondisi geografis dan demografis Enrekang selama masa DI/TII, upaya DI/TII dalam mempertahankan wilayahnya serta cara yang ditempuh TNI dalam menggagalkan strategi DI/TII. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang memanfaatkan arsip-arsip lokal dan menggunakan teori strategi untuk menganalisis berbagai strategi yang dikembangkan dan permasalahannya dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa DI/TII di Enrekang terpusat di  Duri dengan memanfaatkan kondisi geografis dan sumber daya manusia yang tersedia di Enrekang yang berbatasan dengan beberapa kabupaten. Upaya yang ditempuh DI/TII untuk mempertahankan wilayah  yang telah dikuasai juga melibatkan daerah-daerah yang tidak dikuasai sebagai pijakan untuk membangun kekuatannya. Hal ini berakibat pada putusnya akses kota dengan desa yang membuat kondisi kehidupan masyarakat tidak stabil. Keberhasilan TNI dalam menarik kembali perhatian masyarakat yang selama ini menjadi kekuatan tambahan sekaligus penyokong suplay DI/TII membuat berbagai strategi yang telah dikembangkan oleh DI/TII mulai tidak efektif. Hal ini berakibat pada lepasnya beberapa wilayah Enrekang dari pengaruh DI/TII.

This research discusses the efforts taken by DI/TII in defending the territory that has been controlled in Enrekang. Enrekang itself became the initial stage for the spread of DI/TII influence in South Sulawesi, but it had to deal with the TNI, which continued to try to extinguish the resistance. This research aims to explain the geographical and demographic conditions of Enrekang during the DI/TII period, the DI/TII's efforts to defend its territory,and the methods taken by the TNI in thwarting DI/TII's strategy. This research uses historical methods that utilise local archives and uses strategy theory to analyse the various strategies developed and their problems by utilising available resources. The results showed that DI/TII in Enrekang was centred in Duri by utilising the geographical conditions and human resources available in Enrekang which borders several districts. The efforts taken by DI/TII to defend the territory that had been controlled also involved areas that were not controlled as a foothold to build its strength. This resulted in the disconnection of access to cities and villages which made conditions in people's lives unstable. The success of the TNI in attracting the attention of the community, which had been an additional force as well as a supplier of DI/TII, made the various strategies that had been developed by DI/TII ineffective. This resulted in the release of several areas of Enrekang from DI/TII's influence."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Anhar Gonggong
"Tentara Keamanan Rakyat (TKR) ada adalah nama yang digunakan Abdul Qahhar Mudzakkar dalam menghimpun pasukan-pasuk_an bekas pejuang periode Perang Kemerdekaan (1945-1949) di Sulawesi Selatan dan menjadi pendukung daiam menuntut penggabungannya ke dalam Tentara Nasional Indonesia (TNI). Namun, sampai saat proklamasi penggabungannya dengan NII pimpinan Kartosuwirjo itu, kehendaknya tidak pernah dipenuhi oleh pemerintah negara Republik Indonesia (RI). Istilah TKR sebenarnya pernah digunakan secara resmi untuk organisasi ketentaraan negara RI pada awal pembentukannya. Nama ini bermula dari Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang pada 5 Oktober 1945 diubah menjadi Tentara Keamanan Rak yat (TKR) dan tanggal ini menjadi hari kelahiran ABRI yang chiperingati setiap tahun. Namun TKR diubah lagi menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI), yang kemudian pada 5 Mei 1947 diubah lagi menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI). Di dalam proses pembentukan organisasi ketentaraan negara RI digunakan pula istilah Angkatan Perang Republik Indonesia (APRI) atau Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS) yang di dalamnya tercakup ke-tiga unsur Angkatan Perang, yaitu Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Udara (AU) tidak termasuk Angkatan Kepolisian (POLRI) digunakan pula nama ABRI yang di dalamnya tercakup, disamping ketiga angkatan, juga POLRI. Nama ABRI sampai se-karang tetap dipertahankan, sedang istilah APRI sudah tidak digunakan lagi. Untuk memperoleh keterangan lebih lanjut ten tang pertumbuhan organisasi ketentaraan negara RI ini, lihat A.H. Nasution, TNI Tentara Nasional Indonesia, 3 jilid, ter_bitan 1971. Lihat juga Ulf Sundhaussen, The Road to power:"
Depok: Universitas Indonesia, 1990
D1607
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : PBNU,
297 JMNU
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Hanafi
"[ ABSTRAK
Artikel ini membahas pertukaran kapital antara Garuda Indonesia dan Liverpool FC dengan menggunakan kerangka pemikiran Pierre Bourdieu. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa pertukaran kapital yang dilakukan oleh Garuda Indonesia dan Liverpool FC, mencakup kapital ekonomi, kapital budaya, dan kapital simbolik, memberikan keuntungan pada masing-masing pihak sesuai dengan kebutuhan dan kepemilikan kapitalnya, serta posisi yang ingin mereka capai di arena sosial masing-masing.
ABSTRACT This article analyzes the capitals exchange between Garuda Indonesia and Liverpool FC using the context of Pierre Bourdieu?s notion. The result of this study shows the capitals exchange conducted by Garuda Indonesia and Liverpool FC, include economic capital, social capital and symbolic capital, which provide benefits to each party according to the needs and ownership of the capitals, as well as the dreamed position in their own social arenas.;This article analyzes the capitals exchange between Garuda Indonesia and Liverpool FC using the context of Pierre Bourdieu?s notion. The result of this study shows the capitals exchange conducted by Garuda Indonesia and Liverpool FC, include economic capital, social capital and symbolic capital, which provide benefits to each party according to the needs and ownership of the capitals, as well as the dreamed position in their own social arenas., This article analyzes the capitals exchange between Garuda Indonesia and Liverpool FC using the context of Pierre Bourdieu’s notion. The result of this study shows the capitals exchange conducted by Garuda Indonesia and Liverpool FC, include economic capital, social capital and symbolic capital, which provide benefits to each party according to the needs and ownership of the capitals, as well as the dreamed position in their own social arenas.]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Surtikanti
"Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari tingkat dan pola multidisipliner dan interdisipliner kolaborasi penelitian yang terjadi pada Program Riset Unggulan Terpadu I-VII. Tingkat multidisipliner dan interdisipliner kolaborasi penelitian diukur dengan menggunakan Indeks Multidisciplinary dan Indeks Interdisciplinary sedangkan pola multidisipliner dan interdisipliner kolaborasi penelitian digambarkan dengan graf molekuler berdasarkan kedua indeks tersebut.
Penelitian dilakukan terhadap 781 dokumen penelitian Program Riset Unggulan Terpadu I-VII. Analisis ko-pengarang berdasarkan disiplin keahlian dan disiplin lembaga peneliti merupakan pendekatan bibliometrik yang digunakan untuk mengukur interdispliner bidang penelitian dalam Program Riset Unggulan Terpadu I-VII.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kolaborasi antar peneliti dengan disiplin yang berbeda dan kolaborasi antar peneliti yang berasal dari lembaga dengan disiplin yang berbeda terjadi pada lebih dari separuh jumlah keseluruhan penelitian yang dilaksanakan pada Program Riset Unggulan Terpadu I-VII. (2) Lebih banyak peneliti dan lembaga dengan keahlian pada disiplin-disiplin Ilmu-Ilmu Alam dan Teknologi yang ikut berpartisipasi dalam Program RUT I - VII. (3) Disiplin Enjiniring menempati posisi dominan yang terbanyak pada bidang-bidang penelitian.

Interdisciplinary Collaboration in Indonesian Researchers: Case Study in Program Riset Unggulan Terpadu I-VIIThis research is carried out to study the degrees and pattern of multi and interdisciplinary collaboration research in Program Riset Unggulan Terpadu I-VII. Multidisciplinarity Index and Interdisciplinarity Index measure the multi- and interdisciplinarity collaboration research. The patterns of collaboration research are visualized by the molecular graph based on those indexes.
This investigation uses 781 Riset Unggulan Terpadu documents. Co-author analyses based on researcher discipline specialization dan researcher discipline affiliation are used as a bibliometrics approach to measuring interdisciplinary collaboration in this Program.
Results of this research show that (1) Collaboration among researchers with different discipline specialization and different discipline affiliation happen in half of entire researches (2) Researchers and institutions with science and technology background involved in most of researches in Program Riset Unggulan Terpadu I-VII (3) Engineering dominates in most of research Fields.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11601
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandra Dewi
"Lingkungan stratejik perusahaan di era disruptive ini, menunjukkan ketidak pastian. Organisasi dituntut untuk metransformasi aktivitasnya bila ingin tetap bertahan pada peta persaingan. Dengan menggunakan perspektif kewirausahaan stratejik, dan metodologi mixed method, penelitian ini mengkaji peran orientasi kewirausahaan dalam mencapai kinerja terbaik perusahaan melalui mediasi inovasi model bisnis dan aset relasional stratejik sebagai intangible asset yang inimitable. Penelitian ini dilakukan pada 105 rumah sakit swasta di Indonesia pada konteks masa transisi reformasi kebijakan, yang mencetuskan disruptive innovation, serta efek digital disruption. .
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa orientasi kewirausahaan pada organisasi rumah sakit berpengaruh signifikan positif terhadap pencapaian kinerja organisasi, baik secara langsung maupun mediasi inovasi model bisnis. Kekuatan kolaborasi manajemen rumah sakit dengan profesi dokter terbukti merupakan aset relasional yang bersifat kritis bagi tercapainya kinerja terbaik rumah sakit, yang sangat mempengaruhi inovasi model bisnis rumah sakit. Hasil penelitian ini memperkuat bukti penerimaan konsep kewirausahaan dalam industri perumah sakitan, karena sering dianggap bertentangan dengan sifat produk jasa kesehatan sebagai public service.

The strategic environment of the firms in this disruptive era indicate the uncertainty, so that all firms are required to make a transformation of the business in order to maintain its position on the competition map. By using a strategic entrepreneurship perspective and mixed method, this study examines the role of entrepreneurial orientation in achieving the best performance of the firm through the mediation of business model innovation and strategic relational assets as intangible assets that are inimitable. This study was conducted at 105 private hospitals in Indonesia, in the context of the transition period of policy reform, which sparked disruptive innovation, as well as digital disruption effects.
The results of this study concluded that entrepreneurial orientation in hospital organizations has a significant positive effect on the achievement of organizational performance, both directly and through the mediation of the business model innovations. The strength of the collaboration of hospital - physician relation is proven to be a critical relational asset for achieving the best performance of hospitals, which greatly influences the innovation of hospital business models. This study reinforce the evidence of acceptance of the concept of entrepreneurship in the hospital industry, which is considered contrary to the nature of health care service as a public service.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
D2565
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riska Nindi Trafanti
"ABSTRAK
Invasi industri musik K-Pop, yang dikenal dengan istilah hallyu, telah menjelma menjadi sebuah budaya populer yang menyebar hampir di seluruh belahan dunia termasuk Indonesia. Kajian mengenai budaya musik korea pun telah banyak dilakukan dengan melihat fanatisme yang banyak dipengaruhi oleh aspek kemajuan sosial media hingga kedekatan budaya. Studi ini berupaya melengkapi hasil kajian sebelumnya. Oleh karena itu penulis berargumen bahwa tingkat keterpaparan konten budaya musik K-Pop merupakan aspek yang mempengaruhi tingkat fanatisme penggemar. Studi ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan teknik pengumpulan data survei terhadap sekitar 96 responden

ABSTRACT
The invasion of the K Pop music industry, known as hallyu, has been transformed into a popular culture spreading almost around the world including Indonesia. The previous study about Korean culture has been explain about fanaticism that influenced by several aspects like social media and cultural proximity. This study attempts to complement the results of previous studies by looking at the relationship of socio economic status and the level of content exposure with level of fanaticism of adolescent fans in Indonesia. This study argue that the cultural content exposure of K Pop music is one of the aspect that influence the level of fanatism of fans in Indonesia. This study uses quantitative research method with survey data collection technique to about 96 respondents."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Himawanto
"Dalam beberapa dekade terakhir, riset yang merefleksikan kebutuhan industri minyak dan gas bumi nasional maupun program pemerintah membawa perubahan pada pertumbuhan publikasi ilmiah, kolaborasi, dan topik strategis di bidang pengetahuan ini. Penelitian ini bertujuan menganalisis tingkat pertumbuhan, kolaborasi, dan pemetaan topik atas hasil-hasil riset migas yang dipublikasikan jurnal Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi serta Scientific Contribution Oil and Gas sejak 1987-2016. Berbasis pendekatan kuantitatif, data-data bibliografi berupa judul, penulis, institusi, tahun terbit, dan kata kunci, dianalisis dengan teknik yang berlaku di bibliometrik. Hasil menunjukkan, berdasarkan normalisasi produktivitas artikel ilmiah per jenis kelamin, penulis perempuan menghasilkan jumlah pertumbuhan positif lebih banyak dibandingkan laki-laki. Secara statistik, masing-masing normalisasi itu berkorelasi tinggi, positif, dan signifikan dengan produktivitas ilmiah. Hasil lainnya, para penulis belum mengutamakan kolaborasi sebagai cara peningkatan produktivitas ilmiah. Sementara itu berdasarkan rata-rata lima tahunan, situasi kolaborasi terlihat membaik sejak diberlakukannya Undang-Undang migas tahun 2001. Dampaknya, tingkat kolaborasi berkorelasi tinggi, positif dan signifikan dengan produktivitas ilmiah. Sedangkan dari analisis regresi yang diekspresikan melalui persamaan Y=16,517 1,180X, tingkat kolaborasi bisa menyebabkan peningkatan produktivitas ilmiah. Hasil selanjutnya, terdapat enam topik yang lebih diprioritaskan dan mempunyai simpul jaringan ke topik lainnya, yaitu minyak pelumas, bensin, karakteristik fisika kimia, kinerja mesin, enhanced oil recovery, pencemaran lingkungan, dan mikroba. Hasil penelitian bibliometrik ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan guna rekonstruksi kegiatan ilmiah lembaga riset bidang migas dalam menghadapi tantangan dan teknologi ke depan. Karena terbatasnya indikator yang dianalisis dan sebagai satu satu langkah menyempurnakan temuan sebelumnya, indikator bibliometrik baru berpeluang ditawarkan dalam penelitian selanjutnya.

In last decade, the research reflected to national oil and gas industry need as well as government rsquo s program brings transformation to the development of scientific publication, collaboration, and strategic topics. The research aims to analyze the growth rate, collaboration, and topics mapping on published oil and gas research reports such as Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi and Scientific Contribution Oil and Gas started from 1987 to 2016. Based on quantitative approach, bibliography data in the form of title, author, institution, publish year and keyword, is analyzed by the techniques applicable in bibliometric. The result shows scientific articles productivity normalization based on gender, female authors are more productive than the male. Statistically, each normalization significantly correlates to scientific productivity. Other results, authors haven rsquo t prioritized the collaboration scientific productivity improvement. Previously, collaboration situation has improved since Law of Oil and Gas Year 2001 was issued. The impact is high corellation collaboration rate, also significant with scientific productivity. From regression analysis expressed thought equation Y 16,517 1,180X, collaboration rate could cause increasing scientific productivity. Next, there are six priority topics and more network to other topics, for instance lubricant, gasoline, chemical physics characteristics, engine performance, EOR, environmental pollution and microbial. The result of bibliometric research is expected to be used as consideration for construction of oil and gas institution rsquo s scientific activities in facing the future challenges and technology. Due to limited analyzed indicators and as one step to excel the previous invention, new bibliometric indicators have some chances to be offered in next research."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T51450
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>