Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 177577 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aisyah Nurjannah Siwi
"Penyediaan layanan digital dapat menunjang kebutuhan layanan keuangan yang terintegrasi oleh masyarakat serta mendorong efisiensi biaya operasional serta meningkatkan kinerja keuangan. Penelitian ini dilakukan untuk melihat dampak penyediaan layanan digital terhadap kinerja keuangan perbankan pada sebelum dan saat COVID-19 serta mengetahui dampak pada bank syariah dan bank konvensional di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa 15 bank syariah dan 20 bank konvensional yang beroperasi di Indonesia pada tahun 2017 – 2022 dan menggunakan estimasi model data panel statis berupa fixed effect model (FEM) dan random effect model (REM). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengembangan layanan digital secara memengaruhi kinerja keuangan pada bank syariah maupun konvensional, baik sebelum maupun saat COVID-19. Selain itu, terdapat perbedaan dampak penyediaan layanan digital antara bank syariah dan bank konvensional pada sebelum COVID-19. Temuan tersebut dapat menjadi indikasi terkait efektivitas pada bank dalam mengembangkan layanan ataupun adopsi teknologi secara keseluruhan.

The provision of digital services can support the need for integrated financial services, enhance operational cost efficiency, and improve financial performance. This research aims to examine the impact of providing digital services on the financial performance of banks before and during COVID-19, as well as to compare the impact on Islamic banks and conventional banks in Indonesia. This research utilizes secondary data from 15 Islamic banks and 20 conventional banks in Indonesia during the years 2017 - 2022, and estimates by static panel data model such as the fixed effect model (FEM) and random effect model (REM). The findings of this research indicate that the development of digital services significantly influences the financial performance of both Islamic and conventional banks, both before and during COVID-19. Furthermore, there are differences in the impact of providing digital services between Islamic banks and conventional banks before COVID-19. These findings may indicate the effectiveness of banks in developing services and enhancing overall technology adoption."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Rilia Sari
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pandemi COVID-19 terhadap risiko kredit, pengaruh risiko kredit terhadap kinerja keuangan perbankan, pengaruh pandemi COVID-19 terhadap kinerja keuangan perbankan melalui risiko kredit, serta peran kinerja ESG sebagai variabel moderasi pengaruh pandemi COVID-19 terhadap risiko kredit, dan perannya dalam memoderasi pengaruh risiko kredit terhadap kinerja keuangan perbankan. Penelitian ini mengkaji 115 firm-year observasi untuk 23 perbankan di negara-negara ASEAN-5: Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapura, dan Thailand selama 2017 hingga 2021. Penelitian ini menggunakan metodologi Structural Equation Modeling (SEM) karena risiko kredit sebagai variabel intervening. Penelitian ini menggunakan perbandingan sampel pada perbankan yang memiliki kinerja ESG tinggi dan rendah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pandemi COVID-19 berpengaruh positif signifikan terhadap risiko kredit dan risiko kredit berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja keuangan bank. Penelitian ini juga menunjukan bahwa pandemi COVID-19 berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan melalui risiko kredit. Lebih lanjut, pengaruh pandemi COVID-19 terhadap risiko kredit bank positif signifikan pada bank dengan kinerja ESG tinggi dibandingkan bank dengan kinerja ESG rendah. Perbankan dengan kinerja ESG yang tinggi juga menunjukkan pengaruh risiko kredit negatif terhadap kinerja keuangan perbankan, sedangkan pada perbankan dengan kinerja ESG rendah, risiko kredit tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perbankan.

This study aims to analyze the effect of the COVID-19 pandemic on credit risk, the effect of credit risk on banking financial performance, the effect of the COVID-19 pandemic on banking financial performance through credit risk, and the role of ESG performance as a moderating variable for the effect of the COVID-19 pandemic on credit risk, and the role of ESG performance in moderating the effect of credit risk on banking financial performance. This study examines 115 firm-year observations for 23 banking companies in ASEAN-5 countries: Indonesia, Philippines, Malaysia, Singapore, and Thailand during 2017 to 2021. This study uses the Structural Equation Modelling (SEM) methodology due to credit risk as an intervening variable.
The results of this study indicate that the COVID-19 pandemic has a significant positive effect on credit risk and credit risk has a significant negative effect on bank financial performance. This research also shows that the COVID-19 pandemic has a significant negative effect on banking financial performance through credit risk. Furthermore, the effect of the COVID-19 pandemic on bank credit risk is significantly positive for banks with high ESG performance compared to banks with low ESG performance. Banks with high ESG performance also show the effect of negative credit risk on bank financial performance, whereas in banks with low ESG performance, credit risk has no effect on bank financial performance.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulky Rizfy Izmul Azhom
"Penelitian ini menilai dampak transformasi digital terhadap kinerja bank sebelas bank di Indonesia—meliputi bank konvensional dan syariah—selama periode dari kuartal kedua tahun 2016 hingga kuartal pertama tahun 2024. Metode kuantitatif, khususnya analisis regresi data panel, diterapkan untuk mengolah data sekunder yang berasal dari laporan keuangan bulanan bank-bank tersebut. Variabel dependen dalam penelitian ini termasuk Capital Ratio, Non-Performing Loan (NPL), Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Financing to Deposit Ratio (FDR), Financing Growth, dan Deposit Growth. Sebagai variabel independen, penelitian ini menggunakan dummy digital dan dummy syariah, ditambah dengan beberapa variabel kontrol seperti ukuran bank, suku bunga, dan pertumbuhan GDP. Hasil analisis menunjukkan bahwa transformasi digital memiliki dampak positif signifikan terhadap Capital Ratio, Financing Growth, dan Deposit Growth, serta BOPO, sementara dampaknya terhadap ROA, ROE, dan NPL adalah negatif signifikan. Temuan serupa juga terobservasi pada bank digital syariah ketika dibandingkan dengan bank digital konvensional, kecuali pada variabel ROE. Penelitian ini memberikan kontribusi penting bagi lingkungan akademis, praktisi perbankan, dan regulator tentang efektivitas transformasi digital di sektor perbankan Indonesia.

This study assesses the impact of digital transformation on the financial performance of eleven banks in Indonesia—including both conventional and Islamic banks—from the second quarter of 2016 to the first quarter of 2024. A quantitative method, specifically panel data regression analysis, was employed to process the secondary data derived from the banks' monthly financial reports. The dependent variables in this study include Capital Ratio, Non-Performing Loan (NPL), Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Operational Expenses to Operational Income (BOPO), Financing to Deposit Ratio (FDR), Financing Growth, and Deposit Growth. The independent variables used are digital and Islamic banking dummies, along with several control variables such as bank size, interest rates, and GDP growth. The analysis results show that digital transformation has a significant positive impact on Capital Ratio, Financing Growth, and Deposit Growth, as well as BOPO, while its impact on ROA, ROE, and NPL is significantly negative. Similar findings were also observed in Islamic digital banks compared to conventional digital banks, except to the ROE. This research provides important contributions to the academic community, banking practitioners, and regulators regarding the effectiveness of digital transformation in the Indonesian banking sector."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novy Ariyanto
"Dampak pandemi covid-19 yang terjadi sejak tahun 2020 khususnya di Indonesia mengakibatkan berbagai efek negatif maupun positif. Salah satu dampak negatif yaitu penurunan pendapatan perusahaan pada sektor jasa pengujian yang disebabkan perubahan perilaku konsumen dalam menggunakan teknologi. Dampak ini mengakibatkan penurunan pendapatan salah satu perusahaan jasa pengujian yaitu PT XYZ. Realisasi penjualan jasa pengujian perusahaan pada tahun 2020 dan 2021 tidak mencapai target yang ditetapkan. Untuk meningkatkan pendapatan perusahaan dapat melalui perubahan model bisnis. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis dan merumuskan strategi transformasi digital yang tepat dalam menghadapi perubahan perilaku konsumen pasca pandemi COVID-19 bagi kelangsungan bisnis PT XYZ. Penelitian ini merupakan studi kasus dengan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui proses wawancara, studi literatur, dan studi dokumen. Penyusunan rumusan strategi transformasi digital menggunakan Digital Leadership framework yang diliterasikan dengan penelitian lain melalui analisis 3C2S serta metode analisis Value Chain, Benchmarking, Porter 5’s Forces, PESTEL, dan SWOT. Hasil akhir penelitian telah dilakukan validasi internal berupa model bisnis baru bagi layanan jasa pengujian pada tempat studi kasus serta sepuluh rekomendasi strategi yang diharapkan dapat menjadi acuan dalam menghadapi perubahan perilaku konsumen pasca pandemi covid-19 agar bisnis perusahaan dapat bertumbuh dan berkembang.

The impact of the Covid-19 pandemic that has occurred since 2020, especially in Indonesia, has resulted in various negative and positive effects. One of the negative impacts is a decrease in company revenue in the testing service sector due to changes in consumer behavior in using technology. This impact resulted in a decrease in the income of one of the testing service companies, namely PT XYZ. This research aims to analyze and formulate an appropriate digital transformation strategy in dealing with changes in consumer behavior after the COVID-19 pandemic for the continuity of PT XYZ's business. The formulation of a digital transformation strategy uses the Digital Leadership framework which is literate with other research through 3C2S analysis and Value Chain, Benchmarking, Porter 5's Forces, PESTEL, and SWOT analysis methods. The results of the research have been carried out internal validation in the form of a new business model for testing services at the case study site as well as ten strategic recommendations which are expected to be a reference in dealing with changes in consumer behavior after the Covid-19 pandemic so that the company's business can grow and develop."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Iqbal
Jakarta: Damera Press, 2022
614.59 MUH p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2023
616.241 AHM c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Benedict Sulaiman
"Transformasi digital dalam sektor kesehatan semakin mengubah cara rumah sakit untuk memberikan dan mengelola pelayanan kesehatan. Penelitian ini menganalisis dampak transformasi sistem informasi digital yang diterapkan di RS Premier, dengan berfokuskan pada efektivitas inovasi yang dikembangkan dalam meningkatkan efisiensi operasional dan kualitas pelayanan. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya kebutuhan transformasi digital di rumah sakit dalam mencapai keunggulan kompetitif dan memenuhi ekspektasi pasien di era digital. Tujuan utama penelitian ini adalah mengevaluasi dampak inovasi terhadap alur kerja operasional, kepuasan pasien, dan kinerja keseluruhan rumah sakit. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus kualitatif, dengan metode wawancara terhadap informan kunci, telaah dokumen, dan analisis komparatif data sebelum dan sesudah implementasi untuk inovasi seperti Sistem Patient Journey, Discharge Management Process dan Manajemen Insiden Real-Time (RootBin). Hasil utama menunjukkan bahwa inovasi seperti Sistem Patient Journey secara signifikan mengurangi waktu tunggu dan memperbaiki alur layanan pada instalasi rawat jalan. Integrasi sistem manajemen discharge menghasilkan pengurangan waktu pemulangan pasien rawat inap, sementara inovasi digital rekam medis mempermudah dan mempercepat akses data untuk pasien dan juga menjaga kepatuhan terhadap regulasi kesehatan. Sistem RootBin bertujuan untuk mempercepat pelaporan dan pelacakan insiden secara real-time, mendorong budaya keselamatan dan perbaikan kualitas berkelanjutan. Meskipun telah menunjukkan keberhasilan, beberapa tantangan masih terus dihadapi, termasuk resistensi terhadap perubahan di kalangan staf, kesenjangan literasi teknologi, dan kebutuhan untuk optimalisasi sistem secara berkelanjutan. Pengembangan di masa depan perlu difokuskan pada peningkatan pelatihan pengguna, memperluas interoperabilitas sistem, dan mengeksplorasi analitik prediktif untuk secara proaktif menangani potensi ketidakefisienan. Hasil dari penelitian ini menyajikan wawasan tentang implikasi praktis dari transformasi digital di sektor kesehatan. Penelitian ini juga menyoroti pentingnya investasi berkelanjutan dalam teknologi kesehatan digital untuk mencapai manfaat jangka Panjang bagi rumah sakit dan juga pasiennya.

Digital transformation in the healthcare sector is revolutionizing how hospitals deliver and manage services. This study analyzes the impact of digital information system innovations implemented at RS Premier, focusing on the effectiveness of innovation developed in enhancing operational efficiency and service quality. The study is motivated by the critical role of hospital digital transformation in achieving competitive advantages and meeting patient expectations in the digital era. The primary objective of this research is to evaluate the impact of these innovations on operational workflows, patient satisfaction, and overall hospital performance. A qualitative case study approach was employed, incorporating interviews with key informants, document reviews, and comparative data analysis before and after the implementation of innovations such as the Patient Journey System, Discharge Management System and Real-Time Incident Management (RootBin). Key findings indicate that innovations like the Patient Journey System significantly reduced waiting times and improved service flow in outpatient settings. The integration of discharge management systems led to shorter inpatient discharge times, while the digital innovstion developed for medical records facilitated patient data accessibility and maintained compliance with healthcare regulations. The RootBin system expedited real-time reporting and incidents tracking, fostering a culture of safety and continuous quality improvement. Despite these successes, challenges remain, including challenges and resistance to change among staff, gaps in technological literacy, and the need for ongoing system optimization. Future developments should focus on enhancing user training, expanding system interoperability, and exploring predictive analytics to proactively address potential inefficiencies. The results of this study provide valuable insights into the practical implications of digital transformation in the healthcare sector. It also underscores the importance of sustained investment in digital health technologies to achieve long-term benefits for hospitals and their patients."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marwan Wahyudin
"Seiring perkembangan teknologi informasi, adanya kebutuhan untuk menilai kesiapan pemerintah dalam menghadapi transformasi digital. Saat ini di Indonesia hanya memiliki penilaian Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) sebagai alat ukur dalam transformasi digital di pemerintahan. Namun, indeks SPBE yang ada saat ini memiliki beberapa keterbatasan, yakni terfokus pada aspek teknis dan administratif, kurang memperhatikan kualitas layanan publik, tidak mencukupi untuk mengukur partisipasi dan kolaborasi publik, serta tidak mencakup aspek budaya organisasi dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Sehingga, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pengukuran kesiapan transformasi digital di pemerintahan Indonesia dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang relevan. Penelitian ini menggunakan metodologi mixed method, dimulai dengan tinjauan literatur untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan transformasi digital. Faktor-faktor ini kemudian divalidasi melalui expert judgment menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP). Selanjutnya, dilakukan analisis kuantitatif menggunakan Principal Component Analysis (PCA) dan Confirmatory Factor Analysis (CFA) untuk menguji model yang diusulkan. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling untuk memilih sampel, sebanyak 137 responden dari berbagai instansi pemerintah di Indonesia berpartisipasi dalam survei ini. Hasil analisis menunjukkan bahwa model pengukuran kesiapan transformasi digital terdiri dari lima faktor utama: teknologi, organisasi, lingkungan, people, dan user, dengan total 22 sub faktor. Pengujian model menunjukkan bahwa model yang dihasilkan memiliki nilai Tucker-Lewis Index (TLI) sebesar 0.905 dan Comparative Fit Index (CFI) sebesar 0.918, yang menunjukkan bahwa model memiliki tingkat good fit. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai kerangka kerja untuk menilai kesiapan transformasi digital di pemerintahan Indonesia. Model ini diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mengidentifikasi faktor-faktor krusial yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan mutu layanan publik dan efektivitas strategi digital mereka. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam bidang transformasi digital di sektor publik dan menawarkan panduan praktis bagi pemerintah untuk mengimplementasikan transformasi digital secara lebih efektif dan efisien.

With the development of information technology, there is a need to assess the readiness of governments to face digital transformation. Currently in Indonesia, the only assessment tool for digital transformation in government is the Electronic Government System (SPBE) assessment. However, the current SPBE index has several limitations: it focuses mainly on technical and administrative aspects, pays insufficient attention to public service quality, fails to measure public participation and collaboration adequately, and does not cover organizational culture and human resource capacity building aspects. Therefore, this research aims to develop a model for measuring digital transformation readiness in the Indonesian government by identifying relevant factors. This study employs a mixed-method methodology, starting with a literature review to identify factors influencing digital transformation readiness. These factors are then validated through expert judgment using the Analytic Hierarchy Process (AHP). Subsequently, quantitative analysis is conducted using Principal Component Analysis (PCA) and Confirmatory Factor Analysis (CFA) to test the proposed model. The study utilizes purposive sampling to select a sample of 137 respondents from various government agencies in Indonesia who participated in the survey. The analysis results indicate that the digital transformation readiness measurement model consists of five main factors: technology, organization, environment, people, and user, with a total of 22 sub-factors. Testing of the model shows that the resulting model has a Tucker-Lewis Index (TLI) of 0.905 and a Comparative Fit Index (CFI) of 0.918, indicating a good fit. This research is expected to serve as a framework for assessing digital transformation readiness in the Indonesian government. The model is intended to assist governments in identifying crucial factors to enhance public service quality and the effectiveness of their digital strategies. This study provides significant contributions to the field of digital transformation in the public sector and offers practical guidance for governments to implement digital transformation more effectively and efficiently."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denisa Putri Ramadhanty
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh faktor spesifik-bank terhadap kinerja bank konvensional dan bank syariah di Indonesia pada saat pandemi Covid-19. Metode penelitian yang digunakan adalah regresi panel data dengan model estimasi fixed effect model atau ordinary least square (OLS). Faktor spesifik-bank yang digunakan dalam penelitian adalah diversifikasi pendapatan, kualitas aset, kapitalisasi, dan efisiensi operasional. Hasil penelitian menemukan bahwa faktor spesifik-bank secara signifikan mempengaruhi kinerja sektor perbankan. Diversifikasi pendapatan, kapitalisasi, kualitas aset, dan efisiensi operasional berpengaruh negatif dan signifikan terhadap bank konvensional. Di sisi lain, kualitas aset berpengaruh negatif dan efisiensi operasional berpengaruh positif terhadap kinerja bank syariah. Diversifikasi pendapatan hanya berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROE, namun tidak signifikan mempengaruhi ROA. Sementara, kapitalisasi tidak signifikan mempengaruhi kinerja bank syariah.

This study aims to examine the influence of bank-specific factors on the performance of conventional banks and Islamic banks in Indonesia during the Covid-19 pandemic. The research method used is panel data regression with a fixed effect model or ordinary least square (OLS) estimation model. The bank-specific factors used in the study are income diversification, asset quality, capitalization, and operational efficiency. The results of the study found that bank-specific factors significantly affect the performance of the banking sector. Income diversification, capitalization, asset quality, and operational efficiency have a negative and significant effect on conventional banks. On the other hand, asset quality has a negative effect and operational efficiency has a positive effect on the performance of Islamic banks. Income diversification only has a positive and significant effect on ROE, but does not significantly affect ROA. Meanwhile, capitalization does not significantly affect the performance of Islamic banks."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nia Amerina
"Miopia adalah kelainan refraksi yang paling banyak ditemukan di dunia. Pandemi Covid- 19 berhubungan dengan peningkatan prevalensi miopia dan progresivitas miopia akibat pembelajaran jarak jauh pada anak usia sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan angka kejadian miopia pada pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Jakarta di era pandemi Covid-19 dan mencari faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian miopia pada kelompok tersebut. Penelitian ini terdiri dari 2 tahapan, yaitu: (1) Adaptasi lintas kultur kuesioner Sydney Myopia Study; (2) Pemeriksaan refraksi subjektif pada pada pelajar SMP di Jakarta dan pengisian kuesioner yang sudah tervalidasi. Dari 415 subjek penelitian, didapatkan angka kejadian miopia pada pelajar SMP di Jakarta sebesar 67,5% dengan sebagian besar subjek termasuk dalam kategori miopia sedang (37,1%). Faktor yang berhubungan dengan kejadian miopia pada kelompok tersebut adalah jenis kelamin perempuan, riwayat miopia pada orang tua, dan skor aktivitas melihat dekat > 9,5 jam per hari.

Myopia is the most common refractive error in the world. The Covid-19 pandemic is associated with an increase in the prevalence of myopia and myopia progression due to online learning in school-age children. This study aims to obtain the prevalence of myopia in junior high school students in Jakarta during the Covid-19 pandemic era and its related factors. This study consisted of 2 stages; (1) Cross-cultural adaptation of the Sydney Myopia Study questionnaire; (2) Subjective refraction examination of junior high school students in Jakarta and completion of the validated questionnaire. Of the 415 research subjects, the prevalence of myopia in junior high school students in Jakarta was 67.5%, with most of the subjects falling into the category of moderate myopia (37.1%). Factors related to myopia in this group were female gender, parental myopia, and a near work activity score of > 9.5 hours per day."
2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>