Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 63041 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mutia Aulia Rachma
"Rap dan hip-hop merupakan sebuah budaya yang berkembang pesat dari kaum kulit hitam di New York sebagai media kritikan terhadap keadaan sosial. Hip-hop juga telah berkembang pesat ke seluruh dunia, termasuk Korea Selatan. Penelitian ini membahas gaya bahasa sindiran bahasa Korea pada lagu rap karya Agust D. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan gaya bahasa sindiran yang ditemukan dalam lagu rap Agust D. Korpus data yang digunakan adalah tiga lirik lagu dari album D-2 dan dua lagu dari album D-Day. Pertanyaan penelitian yang diangkat adalah apa saja jenis gaya bahasa sindiran yanng ditemukan dalam lagu rap Agust D. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dengan teknik simak-catat. Hasil penelitian menunjukkan dari lima lagu terdapat 23 baris lirik yang mengandung gaya bahasa sindiran. Gaya bahasa sindiran yang paling sering muncul adalah sarkasme.
Rap and hip-hop are a culture that is growing rapidly among black people in New York as a medium for criticizing social conditions. Hip-hop has also spread rapidly throughout the world, including South Korea. This research discusses the Korean style of satirical language in Agust D's rap songs. This research aims to explain the figure of speeches found in Agust D's rap songs in depth. The data corpus used are song lyrics from three songs from the D-2 album and two songs from the D-Day album. The research question raised is what kinds of figure of speech are found in Agust D's rap songs. The method used in this research is a descriptive analysis method using note-taking techniques. The results of the research show that from the five songs there are 23 song lines that contain figure of speeches. The figure of speech that appears most frequently is sarcasm."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Raisya Amanda Ichsan
"Lagu rap sebagai salah satu budaya dominan dunia identik dengan penggunaan elemen gaya bahasa rima dalam bidang ilmu fonostilistika. Pemilihan diksi dan proses fonetis bagaimana bunyi bahasa diucapkan dapat membentuk rima sebagai pola keharmonisan lagu. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana hubungan antara rima, pemilihan diksi dan modifikasi fonetis dalam lagu rap berbahasa Jerman terlihat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara elemen gaya bahasa pola rima, pemilihan diksi, dan modifikasi fonetis dengan basis fonostilistika dalam lagu rap milik band Seeed berjudul Dickes B dan Augenbling dan diharapkan menjadi penelitian terobosan yang dapat membantu memperluas penelitian di bidang fonostilistika bahasa Jerman. Objek penelitian bertumpu pada rima, diksi, dan modifikasi fonetis dalam lagu rap berbahasa Jerman. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif untuk menjabarkan hasil penelitian menggunakan klasifikasi rima, struktur silabel, dan modifikasi fonetis, dianalisis berdasarkan teori Silbenphonologie dan modifikasi fonetis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan rima memiliki tujuan meningkatkan nilai estetika lagu yang membuktikan bahwa hubungan antara rima, pemilihan diksi, dan modifikasi fonetis dalam lagu tidak dapat dipisahkan tetapi saling mengukuhkan satu sama lain.

Rap song as one of the dominant cultures of the world is identical with the use of rhyme in the field of phonostilistics. The choice of diction and the phonetic process of how the sounds of the language are spoken can form rhymes as a pattern of singing harmony. The problem in this research is how the relationship between rhyme, diction selection, and phonetic modification in German rap songs from Seeed—titled Dickes B and Augenbling is seen. This study aims to determine the relationship between rhyme patterns as stylistic elements, diction selection, and phonetic modification with a phonostilistic basis in rap songs and is expected to be breakthrough research that can help expand research in the field of German phonostilistics. The object of the research is based on rhyme, diction, and phonetic modification in German rap songs. The research method used is a descriptive qualitative method to describe research results using rhyme classification, syllable structure, and phonetic modification analyzed based on Silbenphonologie theory and phonetic modification. The results of this study indicate that the use of rhyme has the aim of increasing the aesthetic value of the song which proves that the relationship between rhyme, diction selection, and phonetic modification in songs cannot be separated and reinforces each other."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sita Zahra Matarani
"ABSTRAK
Studi ini meneliti eksklusi rapper etnis Korea Amerika dari musik rap dan usaha mereka untuk bertahan di industri dengan budaya rap yang didominasi orang kulit hitam di Amerika serikat. Dengan menggunakan Analisis Wacana Kritis Fairclough 1995 , penelitian ini akan membahas dua lagu oleh tiga rapper Korea Amerika lewat penanda tekstual, praktik diskursif, dan konteks sosial, dimana telah ditemukan bahwa para rapper ini me-reterritorialisasi musik rap melalui penanda linguistik dan pembuatan makna dalam proses untuk menegaskan identitas mereka masing-masing. Dalam konten lirik, para rapper ini mengkronologikan bobot karya mereka untuk menegaskan pengalaman etnis yang unik yang bertentangan dengan konten rap mainstream. Selanjutnya, para rapper ini tidak secara khusus menerapkan strategi puitis berbasis etnis seperti Hangeul bahasa Korea untuk membangun identitas etnik mereka, melainkan untuk mengkontekstualisasikan makna di dalam lagu-lagunya.

ABSTRACT
This study examines Korean American rappers rsquo displacement from rap music and the struggle to surface in the industry amongst the predominantly Black rap culture in the US. By employing Fairclough rsquo s Critical Discourse Analysis 1995 , the study will look into four songs by three Korean American rappers and its textual markers, discursive practice, and social context, and has found that these rappers reterritorialize rap via its linguistic markers and meaning making process to assert individual identities. In the lyrical contents, rappers historicize the contents of their work to assert a unique ethnic experience in opposition to mainstream rap. Next, rappers do not specifically employ ethnicity based poetic strategies such as the Hangeul Korean language to establish their ethnic identity, but rather to contextualize meaning within the songs."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Amalia Primandhani
"ABSTRAK
Artikel ini berfokus pada kesenjangan ekonomi yang terjadi di Prancis dalam lagu rap Nes Sous la Meme Etoile karya IAM. Lagu ini menceritakan kehidupan narator Aku, sebagai seorang imigran, yang hidup dalam kemiskinan dan penuh dengan kesulitan dan kemalangan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori analisis struktural dan analisis semiotika melalui analisis aspek semantik dan pragmatik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan melakukan analisis pada lirik lagu. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa lagu rap Nes Sous la Meme Etoile karya IAM mengangkat salah satu isu sosial yang memang benar adanya dan sudah menjadi polemik di Prancis, yaitu kesenjangan ekonomi. Kesenjangan ekonomi di Prancis dalam lagu ini ditampilkan melalui perbandingan kehidupan antara narator Aku dengan Dia dalam berbagai aspek kehidupan seperti gaya hidup, jenis pekerjaan, status pendidikan, dan kegiatan yang menjadi keseharian mereka. Melalui penelitian ini, kesenjangan ekonomi di Prancis tidak hanya terbukti keberadaannya, namun juga dapat terlihat dampak dari kesenjangan ekonomi pada aspek sosial dan pendidikan. Dari penelitian ini juga terlihat reaksi narator Aku akibat adanya kesenjangan ekonomi. Tidak hanya itu, perubahan sudut pandang narator Aku terhadap isu yang telah menjadi polemik di Prancis juga terlihat di sini.

ABSTRACT
This article focuses on the economic disparities found in France according to the rap song Nes Sous la Meme Etoile by IAM. This song tells the life of the narrator. I, as an immigrant, whose life is trapped in poverty and is full of difficulties and misfortunes. The theory used in this study is the structural analysis and semiotic analysis theory through analysis of semantic and pragmatic aspects. The method used in this study is a qualitative method by analyzing the song lyrics. The results of this study show that the rap song Nes Sous la Meme Etoile by IAM raises one of the social issues that is indeed true and has become a polemic in France, that is economic disparities. The economic gap in France in this song is conveyed through a comparison of life between the narrator I and Him in various aspects of life including lifestyle, type of work, educational status, and activities that become their daily life. This research has proven not only the existence of economic disparities in France, but also its impacts on social and educational aspects. Furthermore, it has also shown the reaction of the narrator I to the economic disparities. In addition, the change in narrator s perspective on the issue, that has become polemic in France, can also be seen here."
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fany Ola Maulina
"Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional. Penggunaannya di kalangan remaja dianggap sebagai sebuah prestise yang dapat menaikkan kepercayaan diri mereka dan sekaligus sebagai identitas diri. Pengaruh bahasa Inggris ke dalam bahasa Jerman dikenal dengan Anglizismen. Banyaknya pengaruh bahasa Inggris ke dalam bahasa Jerman dapat dilihat di beberapa media seperti koran, majalah, televisi, internet dan bahkan pada musik. Dalam pembentukkannya, para remaja secara kreatif menciptakan kosakata baru atau juga menggabungkannya dengan kata yang sudah ada. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan bahasa remaja di Jerman yang terdapat dalam suatu lagu rap berjudul I Can Feel It karya Carlo Waibel dan mendeskripsikan unsur katanya yang mendapat pengaruh bahasa Inggris. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan bersifat deskriptif. Dalam penelitian ini, digunakan lagu rap sebagai data penelitian. Analisis yang dilakukan adalah dengan menganalisis kosakata yang mengandung unsur bahasa Inggris dan mengkategorikannya berdasarkan ciri-ciri bahasa remaja. Berdasarkan penelitian, dari 6 kategori Anglizismen ditemukan 2 kategori yang paling sering muncul yakni, Fremdwort dan Lehnwort.

English has been an international language which the using of it among teenagers can be considered as prestige that can raise their confidence and also as their identity. The influence of English into German language can be found in several media, such as newspapers, magazines, television, internet, and music. In the process of its creation, teenagers creatively invent new words or combine it with the existing words. This research aimed to analyze the using of youth language in German and describes the element of words that has English influence by looking at a rap song, “I Can Feel It” by Carlo Waibel. The method used are qualitative and descriptive, and rap song as research data. The analysis was done by analyzing the words that contain elements of English and categorizing it based on the characteristics of youth language. Based on this research, there are two of six categories of Anglizismen that are most commonly found in this song, which are Fremdwort and Lehnwort."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Syihaabul Hudaa
"Penelitian ini bertujuan untuk menemukan jenis, fungsi, dan makna gaya bahasa apa saja yang terdapat didalam lirik lagu Iwan Fals album 50:50 2007. Penelitian ini mengkaji setiap lirik lagu yang terdapat didalamnya, serta mengelompokan sesuai dengan jenis gaya bahasa, serta mengkaji fungsinya, lalu mengetahui makna yang ingin disampaikan melalui lirik lagu tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode analisis isi. Peneliti pertama-tama mengumpulkan data berupa lirik lagu, kemudian melakukan analisis terhadap gaya bahasa pada lirik-lirik lagu karya Iwan Fals dalam album 50:50 2007 untuk menemukan fungsi dari jenis gaya bahasa yang ditemukan, serta makna apa yang terdapat didalamnya. Hasil penelitian yang ditemukan oleh peneliti yaitu dalam album 50:50 2007 ini ditemukan 3 jenis kelompok gaya bahasa yaitu: (1) gaya bahasa perbandingan, (2) gaya bahasa pertentangan, (3) gaya bahsa penegasan. Dari keseluruhan gaya bahasa yang ada, pengarang lebih dominan menggunakan gaya bahsa metafora dalam menyampaikan pesan yang ingin disampaikan melalui lirik lagu tersebut. Dengan menemukan gaya bahasa dalam lirik lagu tersebut, pembaca dapat memahamio pesan yang disampaikan. Hasil yang ditemukan oleh peneliti, album 50:50 Karya Iwan Fals lebih dominan menggunakan gaya bahasa metafora. Penggunaan gaya bahasa metafora dianggap dapat mewakili perasaan penulis untuk disampaikan kepada pendengar atau pembacanya."
Banten: Kantor Bahasa Provinsi Banten, 2019
400 BEBASAN 6:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Zalfa Ramadhanti Mumtazah
"Penelitian ini membahas mengenai gaya bahasa dari lirik empat lagu berbahasa Belanda terpopuler Wieteke van Dort versi Spotify beserta keterkaitannya dengan identitas Indo. Wieteke van Dort adalah artis berdarah Belanda yang lahir dan pernah tinggal di Indonesia (dahulu kala masih Hindia Belanda). Wieteke van Dort adalah penyanyi Belanda yang lahir dan besar di Hindia Belanda. Fokus penelitian ini terletak pada jenis-jenis gaya bahasa dalam lagu-lagu tersebut dan korelasinya dengan identitas Indo sesuai dengan teori identitas Stuart Hall. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang analisisnya disesuaikan dengan teori gaya bahasa Braet untuk mengidentifikasi jenis-jenis gaya bahasa dan teori identitas menurut Hall untuk menjelaskan dinamika identitas van Dort. Tujuan penelitian ini adalah untuk memaparkan jenis gaya bahasa serta keterkaitannya dengan identitas Indo dalam lirik empat lagu-lagu Wieteke van Dort. Hasil dari penelitian ini adalah jenis gaya bahasa yang ada banyak mengandung kesan mengenai kenangan dan keindahan Hindia Belanda dan membandingkannya dengan Belanda. Jenis gaya bahasa pada lagu-lagu tersebut mengungkap identitas Indo dari sudut pandang Wieteke van Dort, terutama bagaimana van Dort merangkul identitasnya sebagai seorang Indo setelah ia pindah ke Belanda.

This paper explains the figure of speech in four most popular songs in Dutch by Wieteke van Dort according to her Spotify page and its correlation with her identity as an Indo. Wieteke van Dort is a Dutch singer born and grew up in Indonesia (it was Dutch Indies back then). The focus of this paper lies on the types of figure of speech in said songs and their correlations with the Indo identity that van Dort holds according to Stuart Hall’s theory of identity. The methodology used in this paper is qualitative-descriptive which analysis is based on Antoine Braet’s figure of speech theory to identify the styles used in the songs and the identity theory from Hall to describe the dynamics of van Dort’s identity of being an Indo. The results of this paper is that the types of figure of speech used in the song lyrics sung by Wieteke van Dort emphasize more in the memories and the beauty of Dutch Indies and compare them to the conditions in the Netherlands. These figures of speech lead to exposing how van Dort embraces her identity as explained by Hall, especially after she moved to the Netherlands."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Rosmalia Octaviyani
"Sama halnya dengan puisi, lirik lagu terbangun atas unsur-unsur kebahasaan di dalamnya. Stilistika adalah salah satu cabang linguistik yang dapat digunakan untuk mengetahui unsur-unsur kebahasaan seperti gaya bahasa dan diksi dalam lirik lagu. Salah satu grup musik dengan lirik yang banyak mengandung gaya bahasa dan diksi adalah Letto. Berdasarkan pemaparan Gorys Keraf mengenai gaya bahasa dan diksi, ditemukan gaya bahasa retoris, kiasan, repetisi, kata denotatif, konotatif, umum, khusus, dan indira dalam lirik lagu Letto. Gaya bahasa dan dikti tersebut digunakan untuk menambah nilai estetika, memberikan penekanan akan gagasan yang ingin disampaikan, menciptakan keindahan bunyi, dan sebagai media penyampai citraan dalam lagu.

Same as poetry a song lyric is built by language elements Stylistic is one of linguistics branches that can be used to find the language elements in song lyrics One of music group who has song lyrics with many language elements is Letto According to Gorys Keraf's explanation about language style and diction we can find the rhetorical style figures style repetition style denotative connotative general special and Indira words in Letto's song lyrics The language style and diction are used to add aesthetic value to give an accentuation of the idea to creating beautiful sound and as a medium messenger of song image "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S55373
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shabrina Qamarani
"ABSTRAK
Jurnal ini mengetahui tentang interjeksi bahasa Korea melalui lirik lagu-lagu boyband Seventeen. Interjeksi adalah kategori yang bertugas mengungkapkan perasaan pembicara dan secara sintaksis tidak berhubungan dengan kata-kata lain dalam ujaran. Interjeksi selalu mendahului ujaran sebagai ucapan yang lepas atau berdiri sendiri. Dalam bahasa Korea, interjeksi disebut dengan ??? gamtansa . Gamtansa banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk mengungkapkan perasaan pembicara, baik secara lisan maupun tulisan. Salah satu media yang digunakan adalah melalui musik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui fungsi dan makna interjeksi bahasa Korea yang terdapat dalam lirik lagu-lagu boyband Seventeen. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif serta mengumpulkan sumber data dan mencari informasi terkait dengan objek penelitian berdasarkan studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini adalah dalam 12 lagu boyband Seventeen yang dijadikan sumber data, ditemukan penggunaan interjeksi bahasa Korea dengan fungsi dan maknanya yang berbeda-beda.

ABSTRACT
This journal analyzes the Korean interjection through boyband Seventeen rsquo s songs. Interjection is a category to express the speaker 39 s feelings and syntactically not related to other words in speech. Interjection always precedes as a loose or stand alone speech. In Korean, interjection is called gamtansa . Gamtansa is widely used in everyday life to express the speaker 39 s feelings, both orally and in writing. One of the media used is through music. The purpose of this journal is to explain the function and meaning of Korean interjection in boyband Seventeen rsquo s songs. This journal applies descriptive qualitative method by collecting the data and finding the related information from literature source. The results of this journal is in 12 boyband Seventeen rsquo s songs which became the source of data, found some Korean interjections and its different functions and meanings."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nurbayani
"Penelitian ini membahas mengenai gaya bahasa yang terdapat dalam delapan slogan iklan e- commerce bol.com di kanal YouTube edisi Natal. Bol.com merupakan e-commerce yang dimulai pada 1999 sebagai toko buku daring namun karena slogan yang berhasil dibentuk dan akhirnya melekat, bol.com mulai dikenal sebagai e-commerce di Belanda dan Belgia. Melaui iklan yang persuasif, bol.com memiliki omset penjualan yang tinggi melalui iklan. Gaya bahasa di dalam slogan iklan bol.com dapat mempengaruhi tingkat penjualan barang yang diiklankan. Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian analisis-deskriptif dengan menganalisis gaya bahasa serta unsur persuasif yang terdapat di dalam delapan slogan iklan bol.com edisi natal. Hasil dari penelitian ini menunjukan adanya 10 gaya bahasa yang muncul dari delapan slogan iklan e-commerce bol.com, gaya bahasa yang paling sering muncul adalah repetisi. Gaya bahasa seperti personifikasi, metafora, anafora, repetisi, ellipsis, antithese, totum pro parte, dan inversie juga menyampaikan pesan produsen dengan cara yang tidak biasa. Dengan adanya variasi gaya bahasa pada slogan iklan bol.com yang disampaikan secara persuasif membuat penonton merasa terlibat sehingga membeli produk yang diiklankan.

This study discusses the figurative language contained in eight slogans of bol.com e- commerce advertisements on the Christmas edition of the YouTube channel. Bol.com is an e- commerce that started in 1999 as an online bookstore but because of the slogan that was successfully formed and finally stuck, bol.com began to be known as an e-commerce in the Netherlands and Belgium. Through persuasive advertising, bol.com has a high sales turnover through advertising. The figurative language in bol.com's advertising slogans can affect the level of sales of the advertised goods. This study uses descriptive-analytical research method by analysing the language style and persuasive elements contained in eight bol.com advertising slogans in the Christmas edition. The results of this study show that there are 10 figurative language that appear in the eight slogans of bol.com e-commerce advertisements, the most frequent language style is repetition. Styles such as personification, metaphor, anaphora, repetition, ellipsis, antithesis, totum pro parte, and inversion also convey the producer's message in an unusual way. With the variety of figurative language in bol.com advertising slogans delivered persuasively, the audience feels involved so that they buy the advertised product.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>