Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162189 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Imelda Karemonia Purwanto
"Penelitian ini membahas tentang gambaran kualitas kehidupan kerja karyawan di Organisasi Pelayanan Kemanusiaan yang menerapkan work from anywhere (WFA) dalam bentuk best practice berdasarkan disiplin Ilmu Kesejahteraan Sosial. Organisasi Pelayanan Kemanusiaan identik dengan raw material berupa manusia sehingga sebagai Organisasi Pelayanan Kemanusiaan yang menerapkan sistem kerja work from anywhere (WFA), Yayasan Indonesia Mengajar tetap konsisten dalam memberikan pelayanannya ke masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif yang pengumpulan datanya dilakukan melalui wawancara kepada tujuh informan dengan teknik purposive sampling serta studi literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran kualitas kehidupan kerja di Yayasan Indonesia Mengajar meliputi lingkungan kerja baik, sehat, dan aman yang memberikan kenyamanan bagi karyawan, desain pekerjaan berdasarkan dengan tujuan, pembagian kerja, dan pengaturan kerja, integrasi sosial dengan menjaga dan mengembangkan hubungan internal, manajemen partisipatif dengan melibatkan karyawan dalam kegiatan organisasi, konstitusionalisme berupa ruang untuk diskusi, menyampaikan ide, serta refleksi diri, kesempatan untuk memperoleh potensi diri, serta penghargaan kerja. Selain itu, faktor yang mendukung dalam mewujudkan kualitas kehidupan kerja juga ditunjukkan oleh adanya sarana pendukung dalam bekerja, relasi yang baik dengan aset organisasi, memberikan kepercayaan terhadap karyawan, serta dukungan dari internal organisasi.

This research aims to discuss about Human Service Organizations with work from anywhere (WFA) system in best practice form based on Social Welfare Sciences. Human Service Organizations is known for human as its raw material so that as a Human Service Organizations with WFA system, Yayasan Indonesia Mengajar remains consistent in providing its services. This research uses a qualitative approach with a descriptive study, datas were collected through interviews with seven informants by using purposive sampling and literature reviews. The results of this research show that the description of the quality of work life at Yayasan Indonesia Mengajar includes a good, healthy and safe work environment in the form of a comfortable work environment, job design based on goals, division of work and work arrangements, social integration by maintaining and developing internal relationships, participative management by involving employees in organizational activities, constitutionalism in the form of space for discussion, conveying ideas, and self-reflection, opportunities to gain personal potential, and work rewards. Apart from that, factors that support the quality of work life are also shown by the existence of supporting facilities for work, good relationships with organizational assets, providing trust in employees, as well as support from the internal organization."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azzahra Ancikasa Prapta
"Skripsi ini membahas tentang gambaran kualitas kehidupan kerja karyawan di Organisasi Pelayanan Kemanusiaan yang dibahas dari disiplin Ilmu Kesejahteraan Sosial. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menggambarkan bagaimana kualitas kehidupan kerja karyawan di suatu Organisasi Pelayanan Kemanusiaan yang telah tersebar di tiga belas kota di Indonesia dan telah mendapatkan banyak penghargaan skala nasional maupun internasional yaitu di Human Initiative. Pembahasan didasarkan delapan komponen kualitas kehidupan kerja karyawan Human Initiative, serta faktor-faktor yang mempengaruhi dalam menciptakan kehidupan kerja yang berkualitas bagi para karyawannya. Urgensi penelitian ini adalah mengungkapkan best practice tentang kualitas kehidupan kerja karyawan di Organisasi Pelayanan Kemanusiaan yaitu Human Initiative. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dan pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur dan wawancara yang dilakukan terhadap depalan orang karyawan. Adapun waktu penelitian adalah dari bulan Oktober sampai dengan November 2022. Pemilihan informan secara purposive sampling untuk memperoleh informasi berdasarkan karakteristik masing-masing informan. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa kualitas kehidupan kerja karyawan di Human Initiative memenuhi delapan komponen kualitas kehidupan kerja yaitu manajemen partisipatif, lingkungan kerja yang baik, desain pekerjaan yang didasari oleh tujuan bersama, kesempatan dalam memperoleh potensi diri karyawan melalui program-program, penghargaan kerja karyawan berupa hadiah umroh, integrasi sosial karyawan berupa hubungan professional antar karyawan, konstitusionalisme karyawan dengan memberikan ruang karyawan untuk memberikan ide, dan ruang hidup karyawan dalam mengatasi masalah kejiawaan karyawan. Faktor pendukung dalam menciptakan kehidupan kerja yang berkualitas bagi para karyawannya yaitu bekerja sama dengan banyak pihak eksternal untuk melaksanakan kegiatan, fasilitas yang memadai, dukungan dari manajemen organisasi, dan kemauan dari diri karyawan untuk berkembang. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu kesulitan dalam penyesuaian waktu pelaksanaan kegiatan, kendala teknis, dan penguasaan materi untuk pelatihan yang masih kurang dari perencana program. Berdasarkan hal tersebut, diketahui bahwa kualitas kehidupan kerja karyawan di Human Initiative sudah memenuhi delapan komponen quality of work life. Dalam Ilmu Kesejahteraan Sosial, penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi mata kuliah Manajemen Organisasi Pelayanan Kemanusiaan sebagai referensi serta contoh-contoh dalam teori quality of work life.

This research aims to explain he description of the quality of work life of employees in Human Service Organizations discussed from the Social Welfare Science discipline. The purpose of this research is to describe the quality of work life of employees in a Human Service Organization that has spread across thirteen cities in Indonesia and has received many awards on a national and international scale, namely in the Human Initiative. The discussion is based on the eight components of the quality of work life of Human Initiative employees, as well as the influencing factors in creating a quality work life for its employees. The urgency of this research is to reveal best practices regarding the quality of work life of employees in Human Service Organizations, namely the Human Initiative. This research is a qualitative descriptive study and data collection was carried out through literature studies and interviews conducted with eight employees. The time for the research was from October to November 2022. The selection of informants was by purposive sampling to obtain information based on the characteristics of each informant. The research results show that the quality of work life of employees at Human Initiative fulfills the eight components of quality of work life, namely participatory management, good work environment, work design based on common goals, opportunities to gain employee potential through programs, employee work rewards in the form of gifts umrah, employee social integration in the form of professional relations between employees, employee constitutionalism by providing employees space to provide ideas, and employee living space in overcoming employee psychological problems. Supporting factors in creating a quality work life for its employees are working with many external parties to carry out activities, adequate facilities, support from organizational management, and the willingness of employees to develop. While the inhibiting factors are difficulties in adjusting the time of implementation of activities, technical constraints, and mastery of material for training which is still lacking from program planners. Based on this, it is known that the quality of work life of employees at Human Initiative has fulfilled the eight components of quality of work life. In Social Welfare Science, this research can contribute to the Human Service Organization Management course as a reference and examples in the theory of quality of work life."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iga Larasati
"Skripsi ini membahas mengenai hubungan tingkat work-life balance terhadap tingkat kepuasan kerja karyawan Yayasan Plan International Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya kepuasan kerja (kesejahteraan) bagi karyawan organisasi pelayanan kemanusiaan atau Human Services Organization (HSO). Sedangkan, penelitian mengenai kepuasan kerja di HSO masih sangatlah minim. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat lemah antara tingkat work-life balance terhadap tingkat kepuasan kerja pada karyawan Yayasan Plan International Indonesia. Hal ini dapat dipengaruhi oleh adanya karakteristik-karakteristik yang dimiliki oleh HSO yang sangat berbeda dengan perusahaan. Di dalam HSO tingkat kepuasan kerja tidak selalu dikaitkan dengan tingkat work-life balance. Kepuasan kerja dapat dipengaruhi oleh adanya karakter HSO, seperti manusia sebagai raw material, tujuan organisasi yang tidak jelas dan bersifat problematik, ketidakpastian dalam menentukan teknologi pelayanan, ambiguitas pada moral, serta proses interaksi yang intensif dengan klien sebagai salah satu aktivitas utama dari HSO.

This undergraduate thesis discusses about the correlation of work-life balance to job satisfaction among Yayasan Plan International Indonesia’s Employees. This research is a quantitative research with descriptive design. This research is background by the importance of employee’s satisfaction in the Human Services Organization’s setting. Meanwhile, the research about employee’s job satisfaction among Human Services Organizatinon is still rare. The result of this research shows that there’s a very weak correlation between the level work-life balance to the level of job satisfaction among Yayasan Plan International Indonesia’s Employees. This can be caused by the difference in characteristic between HSO and company. Job satisfaction in HSO is not always correlated with the level of work-life balance. It can be correlated with its characteristic, people as a raw material, unclear and problematic organizatinons goals, uncertainty in determining service technology, moral ambiguity, and intensive interaction between employee and client as one of core activities in HSO."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diva Arum Pratami Martias
"Tidak ada yang lebih penting dalam kehidupan kerja karyawan organisasi pelayanan kemanusiaan atau sama pentingnya dengan efektivitas penggunaan personel dalam suatu organisasi selain kepuasan kerja. Kepuasan kerja menjadi fundamental untuk kesejahteraan karyawan, keberlangsungan organisasi, dan layanan kesejahteraan. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan gambaran pengaruh work life balance dan burnout terhadap tingkat kepuasan kerja karyawan organisasi pelayanan kemanusiaan yang ada di Organisasi Pelayanan Kemanusiaan X. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif berjenis basic research secara deskriptif dan cross-sectional research yang dilakukan pada bulan Januari-Juli 2024 dengan metode pengumpulan data survei dan teknik sensus/total sampling sebanyak 30 orang karyawan. Hasil dari penelitian secara parsial berhasil membuktikan hipotesis adanya pengaruh work life balance terhadap kepuasan kerja secara positif dan signifikan sebesar 0.571 dan p-value sebesar 0.000, yang menyatakan karyawan dengan work life balance tinggi cenderung memiliki kepuasan kerja yang tinggi juga. Dan adanya pengaruh burnout terhadap kepuasan kerja secara positif dan signifikan sebesar 0.635 dan p-value sebesar 0.000, yang menyatakan karyawan dengan burnout tinggi cenderung memiliki kepuasan kerja yang tinggi. Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi memberikan perkembangan informasi terkait pengaruh work life balance dan burnout terhadap tingkat kepuasan kerja dalam bekerja pada organisasi pelayanan kemanusiaan untuk kemudian dapat menjadi bahan pertimbangan dalam melakukan intervensi sosial.

Nothing is more important in the work lives of employees of human service organizations or as important to the effective use of personnel in an organization than job satisfaction. Job satisfaction is fundamental to employee welfare, organizational sustainability, and welfare services. This study aims to provide an overview of the influence of work life balance and burnout on the level of job satisfaction of employees of human service organizations at Human Service Organization X. This study uses a quantitative approach in the form of descriptive basic research and cross-sectional research which was conducted in January-July 2024 using survey data collection methods and census techniques/total sampling of 30 employees. The study's results partially proved the hypothesis that there is a positive and significant influence of work life balance on job satisfaction of 0.571 and a p-value of 0.000, which states that employees with high work life balance tend to have high job satisfaction too. And there is a positive and significant influence of burnout on job satisfaction of 0.635 and a p-value of 0.000, which states that employees with high burnout tend to have high job satisfaction. It is hoped that this research can contribute to the development of information regarding the influence of work life balance and burnout on the level of job satisfaction in working in humanitarian service organizations which can then be used as material for consideration in carrying out social interventions."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inayah Nurwulan
"Penelitian ini mendeskripsikan Quality of Work Life (QWL) peneliti profesional selama Work from Home (WFH) di Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) dari disiplin Ilmu Kesejahteraan Sosial. Urgensi dilakukannya penelitian ini adalah kondisi peneliti profesional yang perlu memenuhi kualitas kehidupan kerja yang baik selama WFH sebagai bentuk peningkatan kesejahteraan pekerja yang diwujudkan oleh LD FEB UI. QWL merupakan sebuah bentuk intervensi dalam pendekatan mezzo yang dilaksanakan organisasi untuk mengoptimalkan kualitas kehidupan kerja pekerja, sehingga dalam gilirannya organisasi dapat memenuhi kesejahteraan pekerja, menciptakan iklim organisasi yang baik, dan mewujudkan tujuan organisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan QWL peneliti profesional selama WFH di LD FEB UI. Penelitian ini dilaksanakan dari Oktober 2021 hingga Juli 2022 dengan teknik pengumpulan data yaitu wawancara mendalam secara daring terhadap enam (6) informan yang terdiri dari peneliti profesional, Manajer Penelitian, serta Manajer Personalia dan Administrasi Umum. Keenam informan tersebut telah dipilih melalui teknik purposive sampling sesuai dengan kriteria informan yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini mendeskripsikan bagaimana kondisi QWL dari peneliti profesional yang mengalami transisi dan melakukan pekerjaannya dari rumah selama pandemi Covid-19. Hasil penelitian ini menguraikan bahwa peneliti profesional telah memenuhi enam dari sembilan dimensi QWL selama bekerja dari rumah, di mana mereka dapat meresolusi konflik yang ada, dapat berpartisipasi dalam lembaga, memiliki karier yang dapat berkembang, mendapatkan kompensasi yang adil, mendapatkan fasilitas kesehatan kerja yang memadai, dan memiliki kebanggaan terhadap lembaga. Adapun diantara tiga dimensi yang belum terpenuhi adalah sebab kesulitan berkomunikasi, terdapatnya rasa tidak aman atas pekerjaan, dan pergeseran lingkungan kerja yang menjadi tidak aman selama WFH. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa LD FEB UI belum memenuhi kualitas kehidupan kerja dalam perspektif pekerja selama peneliti profesional bekerja dari rumah. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih untuk memperkaya topik QWL pada mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Organisasi Pelayanan Kemanusiaan (MSDM) yang dikaji dalam Ilmu Kesejahteraan Sosial.

This study describes the Quality of Work Life (QWL) of professional researchers during Work from Home (WFH) at the Lembaga Demografi Faculty of Economics and Business University of Indonesia (LD FEB UI) from the discipline of Social Welfare Sciences. The urgency of doing this research is the condition of professional researchers who must fulfill a good quality of work life during WFH to improve their welfare. QWL is a form of intervention in the mezzo approach, which organizations carry out to optimize their employees’ quality of work lives. In turn, the organization can meet the welfare of employees, create a good organizational climate, and realize organizational goals. The purpose of this study is to describe the QWL of professional researchers during WFH at LD FEB UI. This research was conducted from October 2021 to July 2022 using data collection techniques, namely in-depth interviews with six (6) informants, including professional researchers, a Research Manager, and Managers of Personnel and General Administration. The six informants have been selected through a purposive sampling technique by the criteria of the informants needed in this study. The approach used in this research is qualitative with a descriptive research type. This study describes the QWL condition of professional researchers while transitioning and doing their work from home during the Covid-19 pandemic. The results of this study describe that professional researchers have fulfilled six of the nine QWL dimensions while working from home, where they can resolve existing conflicts, participate in institutions, develop careers, get adequate compensation, get good occupational health facilities, and have pride in the institution. Among the three dimensions that have not been fulfilled are the causes of communication difficulties, the feeling of insecurity at work, and a shift in the work environment that becomes unsafe during WFH. The results of this study conclude that LD FEB UI has not yet fulfilled the quality of work life from the employees' perspective while the professional researchers are working from home. The results of this study are expected to enrich the QWL topic in the Human Resource Management in Human Service Organizations course, which is studied in Social Welfare Sciences."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulianita Adrima
"Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang sangat krusial dan menjadi faktor penting yang bertanggung jawab untuk mencapai tujuan suatu perusahaan. Kualitas sumber daya manusia akan sangat memengaruhi hasil kinerja perusahaan. Mengingat pentingnya karyawan terhadap keberlangsungan perusahaan, maka kualitas kehidupan kerja karyawan juga perlu diperhatikan. Hal ini tercermin dalam quality of work life yang nantinya akan berpengaruh terhadap job satisfaction dan turnover intention. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh quality of worklife terhadap turnover intention dengan job satisfaction sebagai variabel mediasi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survei menggunakan kuesioner yang disebarkan secara online melalui google form. Jumlah sampel yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 102 sampel, yaitu karyawan tetap yang bekerja pada perusahaan e-commerce di Indonesia. Dalam penelitian ini akan digunakan analisis statistik deskriptif, analisis regresi linear sederhana, analisis regresi linear berganda, dan analisis sobel test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa quality of worklife berpengaruh signifikan secara positif terhadap job satisfaction, quality or worklife berpengaruh signifikan secara negatif terhadap turnover intention dan job satisfaction juga berpengaruh secara negatif terhadap turnover intention. Selanjutnya, hasil sobel test menunjukan bahwa job satisfaction memediasi pengaruh antara quality of worklife terhadap turnover intention.

Human resources are a very crucial factor and are an important factor responsible for achieving the goals of a company. The quality of human resources will greatly affect the company's performance results. Given the importance of employees to the sustainability of the company, the quality of employee work life also needs to be considered. This is reflected in the quality of work life, which will later affect job satisfaction and turnover intentions. The purpose of this study is to examine the effect of worklife quality on turnover intention, with job satisfaction serving as a moderating variable. The survey method is used in this quantitative study, with a questionnaire distributed online via Google Form. The number of samples obtained in this study was 102, namely, permanent employees who work for e-commerce companies in Indonesia. This research will use descriptive statistical analysis, simple linear regression analysis, multiple linear regression analysis, and Sobel test analysis. The results of this study indicate that quality of work life has a significant positive effect on job satisfaction, quality of work life has a significant negative effect on turnover intention, and job satisfaction also has a negative effect on turnover intention. Furthermore, the results of the Sobel test show that job satisfaction mediates the effect of quality of work life on turnover intention."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atika Amalia
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang implementasi pekerjaan layak (decent work) dan persepsi kualitas kehidupan kerja (quality of work life) yang dimiliki karyawan di perusahaan BUMD yang bergerak di bidang jasa transportasi, yakni PT. AG. Guna menggambarkan fenomena pekerjaan layak, penulis menggunakan 10 indikator pekerjaan layak sebagaimana disampaikan oleh ILO (2013), sementara dalam memberikan gambaran tentang kualitas kehidupan kerja, penulis menggunakan dimensi dari Bustillo (2009) dan Moos (1974, 1981, 1994). Penelitian dilakukan secara kualitatif dengan metode wawancara bersama sembilan orang karyawan yang bekerja di PT. AG, di mana terdapat kelompok karyawan yang bekerja sebagai petugas operasional di lapangan dan karyawan yang bekerja di Kantor Pusat. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa indikator kesempatan kerja, pendapatan yang memadai dan pekerjaan yang produktif, pekerjaan yang harus dihapuskan, stabilitas dan jaminan pekerjaan, jaminan sosial, serta dialog sosial di tempat kerja telah dipenuhi sejalan dengan amanat ILO. Namun demikian manajemen PT. AG perlu memberikan perhatian lebih pada indikator jam kerja yang layak, keseimbangan antara pekerjaan, keluarga, dan kehidupan pribadi, kesempatan dan perlakuan yang setara dalam pekerjaan, serta lingkungan kerja yang aman. Temuan terkait kualitas kehidupan kerja juga disampaikan oleh petugas operasional lapangan, khususnya terkait dimensi work quality. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi para stakeholder dan manajemen terkait pentingnya implementasi pekerjaan layak bagi kehidupan pekerja dan kelangsungan bisnis perusahaan.

ABSTRACT
This thesis discusses the implementation of decent work and the perception of work life quality owned by employees in Regionally-Owned Enterprise in transportation services sector, namely PT. AG. To describe the phenomenon of decent work, the author uses 10 decent work indicators conveyed by ILO (2013), while in providing an overview of the quality of work life, the author uses indicators from Bustillo (2009) and Moos (1974, 1981, 1994). Data and information are obtained by interviews with nine employees who works at PT. AG, where there is a group of employees who work as field workers and head office workers. The findings of this study indicate that indicators of employment opportunities, adequate earnings and productive work, work that should be abolished, stability and job security, social security, and social dialogue at work have been fulfilled according to the mandate of the ILO. However, PT. AG's management needs to pay more attention to decent working hour indicator, combining work, family and personal life, equal opportunities and treatment in employment, and safe work environment. Findings related to the work-life quality are also illustrated by the field workers, specifically related to work quality issues. These findings can be an input for stakeholders and management related to the implementation of decent work that is substantial for the lives of workers and business continuity of the company."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratikh Pranita
"Dalam rangka mewujudkan prinsip efisiensi dan produktivitas pada pengelolaan RSUD Budhi Asih, dibutuhkan pegawai dengan komitmen organisasi yang tinggi, Menurut Greenberg dan Baron (2000:), pegawai dengan komitmen yang tinggi akan menunjukkan sikap dan keinginan yang tinggi pula untuk berbagi dan mempersembahkan sesuatu yang dibutuhkan organisasi. Komitmen yang kuat dapat dicapai dengan meningkatkan kualitas kehidupan kerja (quallty of work life).Para ahli telah mengembangkan program-program peningk:atan kualitas kehidupan kelja untuk meningkatkan motivasi, kepuasan. dan komitmen pegawai, yang mana faktor-faktor ini berperan dalam meningkatkan perfonna organisasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Alvin (2{){)6)waktu kerja produktif pegawai administrnsi RSUD Budhi Asih banya 64.6%. Selain itu, aspek­ aspek kualitas kehidupan keJja di RSUD Budhi Asih masib kurang dikembangkan., dengan kondisi kerja seperti ini, dikhawatirkan akan terjadi penurunan komitmen organisasi pegawai yang akan berdampak buruk bagi Rumah Sakit. Permasalahan utama yang diajukan dalam penelitian ini adalah gambaran hubungan aspek kualitas kehidupan kerja berdasarkan Cassio (2006) yang terdiri dari partisipasi karyawan, pengembangan karir, rasa bangga terhadap perusahaan, lingkungan kerja, penyelesaian masalah dan komunikasi, dengan komitmen organisasi pegawai administrasi instalasi Rawat Jalan bagian front office dan Laboratorium RSUD Budhi Asih. Komitmen organisasi dilihat dari masing-masing komponen berdasarkan Allen dan Meyer (1990), yaitu komitmen efektif, komitmen rasional, dan komitmen normatif. Peneltian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Dalam penelitian ini, penulis berupaya memperoleh jawaban atau informasi mendalam dari pegawai administrasi instalasi Rawat Jalan bagian front office dan Laboratorium RSUD Budhi Asih yang seluruhnya berjumlah 37 orang. Untuk memperoleh data digunakan instrumen berupa pedoman wawancara mendalam dan dokumen yang berhubungan dengan topik penelitian. Hasil wawancara mendalam menunjukkan bahwa dari 37 pegawai terdapat 11 orang dengan kualitas kehidupan kerja tinggi, 23 orang sedang, dan 3 orang rendah. Untuk komitmen, didapatkan hasil, yaitu:3 orang komitmen afektif, 29 orang komitmen rasional, dan 5orang komitmen normatif. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara kualitas kehidupan kerja dengan komitmen organisasi pegawai. Tidak berhubungannya kedua varlabel dalam penelitian kurangnya validitas internal pada instrumen penelitian. Bagi pihak manajemen rumah sak:it, disarankan untuk melakukan program­ program peningkatan kualitas kehidupan kerja dan komitmen organisasi pegawai. Untuk meningkatkan kualitas kehidupan keria pegawai, dapat dilakukan peningkatkan partisipasi pegawai terhadap program dan kegiatan rumah sakit melalui pembagian angket/kuesioner, serta perwakilan pegawai pelaksana dalam rapat besar. Perlu diadakan rekreasi dan kegiatan kegiatan kekeluargaan non formal, rnenegakkan sistem reward dan punishment, mempertimbangkan program pendidikan dan pelathan bagi pegawai front office, memperbaiki situasi ruang kerja front office dari segi keamanan dan keselamatan kerja dan mengadakan program konseling bagi pegawai. Untuk meningkatkan komitmen organisasi, sebaiknya pihak manajemen mengetahui kebutuhan-kebutuhan dominan pegawai melalui pembagian angket, yang selanjutnya hal ini dapat menjadi masukan bagi pihak manajemen untuk peningkatan motivasi pegawai. Pembinaan dan pengembangan kompetensi juga perlu dilakukan, sehingga pegawai merasakan adanya dukungan dan kemudahan dalam bekerja. Untuk peneliti yang akan datang, sebaiknya meningkatkan va1iditas internal instrumen penelitian dengan disesuaikan budaya infonnan, yaitu dengan melakukan pengelompokan berdasarkan karakteristik pribadi.
In order to fulfill the efficiency and productivity principles on the running of RSUD Budhi Asih, it is necessary to find employees with high organizational commitment. According to Greenberg and Baron (2000), employees with high organizational commitment will show some good manner and high needs to share and give the best to the organization. A strong commitment can be obtain by improving the quality of work life. Many experts have developed quality of work life improvement programs to improve motivation, satisfaction, and employees' commitment by which these factors take a very crucial part on the performance improvement scenario of the organization. Based on the research done by Alvin (2006), productive work time of RSUD Budhi Asih, clerical employees is only 64.6%. Besides, their quality of work life is not yet well-developed. With this working condition, it is possible that there will be some organization commitment degradation in the future which may affect baldy for the hospital. The main problem proposed by this research is the description of possible conection between the quality of work life aspects based on Cassio (2006) ? employee participation, carer development, pride, equitable, compensation, job security, wellness, safe environment, conflict resolution, and communication with organizational commitment of Out Patient's front office and Laboratory employees of RSUD B udhi Asih. Organizational commitment, rational commitment, and normative commitment. This research is done with some qualitative and quantitative approach. The researcher is trying to gather in-depth answer or information from front officers and Laboratory clerical employees which sum up for a total of 37 persons. To gain data the researcher used in-dept interview and documents related to research topic. In-depth interview showed that II out of 37 employees have high quality of work life. Commitment, that is: 3 people with affective commitment, 29 people with rational commitment, and 5 people with normative commitment. Analysis output showed that there is no significant relation between the quality of work life and employee's organizational commitment. This fact ls caused by the lack of internal validity on the research instruments. As for the hospital, it is suggested to do some employees commitment and quality of work life improvement programs. To improve the employee?s quality of work life, hospital management suggested to improve the employees participation on hospital programs and activities, and representativeness of employees on hospital meeting's. Hospital suggested to make recreation programs and non*forma1 activities. establish reward an punishments front officers, fix the situation of front officers working area related to safety environment. and make a counsellng's program for employees. To improve the employee's organizational commitment, hospital management should find the employee's dominant needs by questionaire, this way can be useful for hospital's management to improve employee's motivation. Competency improvement is important also, in order to support and make the job easy. For future research., it is suggested to improve internal validity on the research instruments, depend on the informans culture, by categorized the informans based on their internal characteristics."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T20877
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fera Hasnita
"Tesis ini membahas hubungan antara komponen kualitas kehidupan kerja (quality of work life) dengan kinerja bidan puskesmas di wilayah Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2013. Penelitian ini dilakukan karena peneliti melihat adanya penurunan kinerja bidan pada tahun 2012. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional.
Teori yang digunakan untuk melihat kualitas kehidupan kerja bidan adalah teori Cascio (2013) yang terdiri dari sembilan komponen yaitu keterlibatan pegawai, kompensasi yang adil atau seimbang, rasa aman terhadap pekerjaan, keselamatan lingkungan kerja, rasa bangga terhadap institusi, pengembangan karir, fasilitas yang tersedia, penyelesaian masalah dan komunikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen QWL yang signifikan berhubungan dengan kinerja adalah keterlibatan pegawai sekaligus komponen QWL yang paling kuat hubungannya dengan kinerja bidan puskesmas.
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan agar bidan sebagai tenaga kerja yang profesional harus bekerja sesuai dengan peraturan dan standar operasional yang berlaku. Puskesmas sebagai tempat kerja harus memperhatikan semua komponen QWL yang berhubungan dengan kinerja bidan dan Dinas Kesehatan sebagai pembuat kebijakan harus melakukan monitoring dan evaluasi secara rutin, memenuhi kebutuhan kesehatan dan keselamatan kerja di puskesmas serta melakukan reward and punishment terhadap kinerja pegawai.

This thesis studies the relationship between component of quality of work life to the performance of midwife clinics in Central Bangka regency in 2013. This research was conducted because researchers saw a decrease in performance midwife in 2012. This study is an observational study with cross-sectional design.
Theory is used to see the quality of work life midwife is the theory Cascio (2013) which consists of nine components: employee participation, job security, save environment, pride, career development, wellness, conflict resolution and communication.
The results showed that a significant component of QWL is related to the employee participation and become the most powerful component of QWL do with performance midwife clinic.
Based on the research results, the researchers suggested that midwives as professional workforce to work in accordance with the regulations and standards applicable operational. Health centers as workplaces should pay attention to all components of QWL related to the performance of the Department of Health as a midwife and policy makers must undertake monitoring and evaluation on a regular basis, to meet the needs of health and safety in the clinic and do reward and punishment on employee performance.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35229
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benny Syahputra
"Penelitian ini membahas tentang hubungan komponen quality of work lifedengan kinerja perawat di bagian keperawatan Rumah Sakit Budi KemuliaanBatam Era Jaminan Kesehatan Nasional Tahun 2015.Metodologi penelitian bersifat kuantitatif dengan desain cross sectional. Penelitianini untuk melihat hubungan antara sembilan komponen variabel independenQuality of Work Life yaitu: keterlibatan karyawan, kompensasi, rasa amanterhadap pekerjaan, keselamatan lingkungan kerja, rasa bangga terhadap institusi,pengembangan karir, fasilitas, penyelesaian masalah dan komunikasi dengankinerja perawat di Bagian Keperawatan Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam. Responden berjumlah 100 perawat.Karakteristik responden dari umur terbanyak usia 20-29 tahun 40 dan30-39 tahun 39, pendidikan rata-rata D3 keperawatan 87, status pegawaiterbanyak adalah pegawai tetap 88 dan lama bekerja terbanyak diatas3 tahun 59. Analisis bivariat dengan Chi Square dan uji korelasiSpearman didapatkan hubungan yang signifikan dengan kinerja perawatadalah komponen keterlibatan karyawan, kompensasi dan keselamatan lingkungankerja. Analisis lanjut regresi logistik didapatkan komponen yang mempunyai hubungan signifikan adalah keterlibatan karyawan, kompensasi, rasa aman terhadap pekerjaan, keselamatan lingkungan kerja, pengembangan karir.

This Research assess the relationship between Quality Of Work Life QWL components and the performance of nurses in the Budi KemuliaanHospital Batam Era National Health Insurance 2015.Research metodology quantitative, cross sectional design. These QWLcomponents are employee participation, compensation, job security, workenvironment safety, a sense of pride in the institution, career development,facilities, conflict resolution and communication.Respondents were amounted to 100 nurses. The age of majority of respondents is 20 29 years 40 and 30 39 years 39 average education is Diploma of nursing 87, the statusof most employees are permanent employee 88 and working periode isover 3 years 59. Bivariate analysis with Chi Square and Spearmancorrelation test found a significant relationship between components ofemployee participation, compensation and work environment safety with thenurses performance. Further multiple logistic analysis found asignificant relationship between components of employee participation,compensation, job security, work environment safety and career development withthe performance of nurses."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T47222
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>