Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 133417 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nandi Karuniko
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan keluarga dan intensitas penggunaan media streaming musik digital terhadap perilaku music omnivorousness pada individu Gen Z di Jabodetabek. Studi-studi terdahulu yang membahas mengenai selera budaya didominasi oleh dua peta studi, yakni perspektif cultural homology Bourdieusian dan perspektif cultural omnivorism Petersonian. Perspektif cultural homology menyatakan bahwa posisi kelas di seluruh hierarki kelas disertai dengan selera budaya tertentu dan cara-cara yang khas untuk mengapresiasinya. Sementara itu, perspektif cultural omnivorism memandang bahwa bahwa diferensiasi sosial dari selera budaya tidak bisa lagi dibahas dalam hal budaya massa vs budaya elit, melainkan dalam hal keterbukaan terhadap keragaman budaya. Namun demikian, dalam studi-studi terdahulu belum banyak yang mengikutsertakan pengaruh hadirnya media streaming musik digital yang tentu memberikan kemudahan bagi masyarakat dari seluruh kelas sosial untuk mengakses berbagai macam genre musik yang tersedia. Karenanya, melalui domain budaya yang peneliti pilih yakni musik dan dengan menambahkan variabel intensitas penggunaan media streaming musik digital, serta teknik pengumpulan data yang mengombinasikan survei kuesioner kuantitatif dan in-depth interview, peneliti memperoleh hasil bahwa responden dengan jenis kelamin laki-laki, berusia 12-19 tahun, memiliki tingkat pendidikan tinggi dan memiliki intensitas penggunaan media streaming musik yang tinggi, akan lebih menunjukkan perilaku music omnivorousness jika dibandingkan responden dari kategori lainnya. Meskipun demikian, peneliti juga menemukan bahwa jejak-jejak peninggalan Bourdieu masih tetap eksis dan cukup memadai untuk menjelaskan keterkaitan antara selera budaya dan kelas sosial individu pada masyarakat saat ini, meskipun bukan secara keseluruhan.

This study aims to analyze the influence of gender, age, education level, family income level and intensity of use of digital music streaming media on music omnivorousness behavior in Gen Z individuals in Jabodetabek. Previous studies that discuss cultural tastes are divided into two study maps, namely the Bourdieusian 'homology' perspective and the Petersonian 'cultural omnivorousness' perspective. The homology perspective states that class positions across the class hierarchy are accompanied by specific cultural tastes and distinctive ways of appreciating them. Meanwhile, the cultural omnivore perspective views that the social differentiation of cultural tastes can no longer be discussed in terms of mass culture vs elite culture, but rather in terms of openness to cultural diversity. Moreover, the influence of digital media certainly makes it easier for people from all social classes to access the various music genres available. Therefore, through the cultural domain of music and by adding the variable of intensity of use of digital music streaming media, as well as data collection techniques that combine quantitative questionnaire surveys and in-depth interviews, we found that respondents who are male, aged 12-19 years old, have a high level of education and have a high intensity of use of music streaming media, will show more music omnivorousness behavior than respondents from other categories. However, the researcher also found that traces of Bourdieu's legacy still exist and are sufficient to explain the relationship between cultural tastes and individual social class in today's society, although not in its entirety."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fella Naziq Ganis
"This study investigates the impact of social media micro-influencers on Drumstairs sales, specifically examining the mediating role of characterization among Gen-Z TikTok users in the JaBoDeTaBek region. Utilizing quantitative approach, the research collected quantitative data through surveys. The findings reveal that micro-influencers significantly influence purchasing decisions, with characterization playing a crucial mediating role. Notably, authenticity, relatability, and the perceived credibility of influencers enhance their effectiveness. These insights offer valuable implications for marketers aiming to leverage micro-influencers in targeting Gen-Z consumers.

Penelitian ini menyelidiki dampak micro-influencer media sosial terhadap penjualan Drumstairs, khususnya memeriksa peran mediasi dari karakterisasi di kalangan pengguna TikTok Gen-Z di wilayah JaBoDeTaBek. Menggunakan pendekatan metode campuran, penelitian ini mengumpulkan data kuantitatif melalui survei dan wawasan kualitatif melalui diskusi kelompok terfokus. Temuan mengungkapkan bahwa micro-influencer secara signifikan mempengaruhi keputusan pembelian, dengan karakterisasi memainkan peran mediasi yang penting. Terutama, keaslian, keterkaitan, dan kredibilitas yang dirasakan dari influencer meningkatkan efektivitas mereka. Wawasan ini menawarkan implikasi berharga bagi pemasar yang bertujuan untuk memanfaatkan micro-influencer dalam menargetkan konsumen Gen-Z."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Valensio Juan Felix
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh financial literacy confidence terhadap retirement planning pada Gen-Z di wilayah Jabodetabek. Generasi Z, sebagai kelompok yang sedang memasuki usia produktif, sering kali menunjukkan pola perilaku "soft savings" yang dapat menghambat perencanaan pensiun dini. Berdasarkan penelitian sebelumnya, financial literacy berperan penting dalam meningkatkan kesadaran dan tindakan perencanaan pensiun. Metode penelitian yang digunakan adalah survei kuantitatif dengan kuesioner yang disebarkan secara online kepada 237 responden dari Generasi Z yang berdomisili di Jabodetabek dan memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP). Analisis data dilakukan menggunakan regresi linear berganda untuk menguji hubungan antara variabel financial literacy confidence dan retirement planning, dengan mempertimbangkan variabel kontrol seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status pernikahan, tingkat pendapatan, dan kepemilikan anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara financial literacy confidence terhadap retirement planning. Individu dengan financial literacy confidence tinggi cenderung lebih baik dalam merencanakan pensiun mereka. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam memahami pentingnya financial literacy confidence bagi Gen-Z, serta implikasinya terhadap kebijakan peningkatan financial literacy untuk mendukung retirement planning di Indonesia khususnya Jabodetabek.

This study aims to analyze the effect of financial literacy confidence on retirement planning in Gen-Z in the Jabodetabek area. Generation Z, as a group that is entering productive age, often exhibits "soft savings" behavior patterns that can hinder early retirement planning. Based on previous research, financial literacy plays an important role in increasing awareness and action on retirement planning. The research method used was a quantitative survey with a questionnaire distributed online to 237 respondents from Generation Z who live in Jabodetabek and have an Identity Card (KTP). Data analysis was conducted using multiple linear regression to test the relationship between financial literacy confidence and retirement planning variables, considering control variables such as age, gender, education level, marital status, income level, and child ownership. The results show that there is a significant influence between financial literacy confidence and retirement planning. Individuals with high financial literacy confidence tend to be better at planning their retirement. This research contributes to understanding the importance of financial literacy confidence for Gen-Z, as well as the implications for policies to improve financial literacy to support retirement planning in Indonesia, especially Jabodetabek.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ikam Gading Fajar Romadhon
"Studi ini berupaya untuk menganalisis bagaimana persepsi masyarakat terhadap wacana anggota militer aktif untuk mengisi jabatan strategis di kementerian/lembaga di Indonesia. Studi sebelumnya menjelaskan bahwa secara historis militer dan sipil di Indonesia memiliki hubungan yang erat, terutama era orde baru. Studi-studi sebelumnya turut memperlihatkan bahwa terdapat sentimen dan pengaruh atas persepsi masyarakat terhadap militer. Selain itu, terdapat persepsi bahwa tokoh militer merupakan salah satu alternatif sebagai pemimpin, dan memiliki pengaruh dalam pemerintahan. Peneliti memiliki argumentasi bahwa persepsi masyarakat terkait dengan rencana pemerintah Indonesia untuk memperbolehkan anggota militer aktif untuk mengisi jabatan strategis di kementerian/lembaga akan menuai respon negatif dari setiap generasi yang ada, baik generasi Z, generasi milennial, dan generasi X akan cenderung memandang hal tersebut sebagai re-implementasi dwifungsi ABRI. Namun, peneliti memiliki keyakinan bahwa terdapat perbedaan cara pandang dari setiap generasi dalam melihat rencana kebijakan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat persepsi yang bersifat negatif dan positif dari wacana kebijakan pemerintah tersebut, di mana generasi terdapat cara pandang yang berbeda yang ditunjukkan oleh Generasi X dalam menilai wacana kebijakan tersebut dibandingkan Generasi Z dan Generasi Y. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif yang akan mencari tahu bagaimana persepsi masyarakat dari setiap generasi yang berbeda melalui wawancara mendalam.

This study analyzes the public perception about the plan to let the active military to get the strategic position on ministry/government institution. Previous studies explain that Indonesia has a historical relationship with civil-military relations, especially in the new era. The previous studies also explained any sentiment of public perception about the military and how the public perception can influence the military and policy decisions. Besides that, the previous study also explained that the military figure can be the alternative leader and has an influence in government. Researcher has an argument that public perception about the to let active military members occupy strategic positions will get the negative responses from the public and think if it is the reimplementation of Dwifungsi ABRI. However, researcher is sure that the generation gap contributes to the different point of view from every generation to analyze that plan. The result of this research shows there are negative and positives public perception about the government plan, and the result also shows that any different point of view mechanism from Gen X than Gen Z and Y.   This research used descriptive qualitative research that will find out how the public perception from different generations through in-depth interviews."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diva Akiela Fahlerie Zea
"Banyak susunan perbankan tradisional telah berubah sebagai akibat dari revolusi teknologi baru di sektor keuangan. Beberapa elemen telah memengaruhi opini masyarakat tentang pentingnya perbankan digital. Salah satu cara yang dilakukan perusahaan untuk memberikan nilai lebih kepada konsumen adalah dengan menghadirkan transformasi digital yang dirancang khusus untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi mereka serta menggunakan perangkat mobile seperti ponsel untuk mengakses layanan perbankan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh performance expectancy, effort expectancy, facilitating conditions, hedonic motivation, habit, dan price value terhadap behavioral intention untuk mengadopsi penggunaan bank digital. Penelitian ini mengumpulkan data dari 243 responden berusia 17-27 tahun yang berdomisili di Jabodetabek, memiliki pengalaman bertransaksi secara luring, dan memiliki setidaknya satu rekening bank digital. Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) kemudian digunakan untuk memproses data yang dikumpulkan. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa effort expectancy, facilitating conditions, dan habit berpengaruh positif terhadap behavioral intention untuk menggunakan bank digital.

Many traditional banking arrangements have changed as a result of the financial sector's new technological revolution. Some of the elements that have influenced people's opinions of the significance of digital banking.  One method the company seeks to provide consumers with more value is by delivering digital transformations that are especially designed to match their needs and preferences and that use mobile devices such as cell phones to access banking services. This study aims to examine the effect of performance expectancy, effort expectancy, facilitating conditions, hedonic motivation, habit, and price value to behavioral intention of adopting digital banking. This study collects data from 243 respondents aged 17 to 27 who live in Jabodetabek area, had experienced to do offline transaction, and have at least one digital bank account. Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) was then used to process the data collected. The findings of this study shows that shows that effort expectancy, facilitating condition, and habit has a positive effect on behavioral intention on using digital banking."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silitonga, Petrina Rain
"Indonesia memiliki pengguna internet yang didominasi oleh pemuda atau kaum yang tergolong sebagai Generasi Z. Perusahaan X sebagai network operator memiliki kendala yaitu kurang memanfaatkan pasar Gen Z sebagai pengguna produknya yang bernama “AX”. Produk operator “AX” yang memang ditargetkan untuk Gen Z memiliki beberapa fitur unik yang berbeda dibandingkan dengan kompetitor. Akan tetapi, hal ini nyatanya tidak dihiraukan oleh pengguna dan bukanlah hal yang menarik bagi masyarakat yang belum menggunakan “AX”. Penelitian ini mencoba untuk mencari tahu preferensi Gen Z terhadap suatu produk operator. Metode empathy digunakan untuk mengenal lebih dalam dengan pasar. Kemudian dilanjutkan dengan metode analisa konjoin untuk menemukan kombinasi fitur produk operator yang paling disenangi oleh Gen Z. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa Gen Z memilih untuk menggunakan operator yang menyediakan internet untuk semua aplikasi serta adanya pulsa tidak terbatas untuk SMS dan telp ke nomor sesama operator. Jumlah paket data yang paling disenangi adalah dengan jumlah 6-10 GB dalam waktu satu bulan serta memiliki value added service berupa paket roaming untuk penggunaan di luar Indonesia. Terakhir, Gen Z memilih untuk mendapatkan layanan kustomer menggunakan metode informasi yang sudah disediakan atau Frequently Asked Question.

Indonesia has internet users who are dominated by Generation Z. X Company as a network operator has the problem of underutilizing the Gen Z market as users of its product called “AX”. The “AX” operator product, which is targeted at Gen Z, has several unique features that are different compared to the competitors. However, this is in fact ignored by users and is not an interesting thing for people who have not used “AX”. This research tries to find out Gen Z's preferences for operator products. The empathy method is used to get to know the market better. Continued with the conjoint analysis to find the combination of operator product features that are most favored by Gen Z. From the research results, it is known that Gen Z chooses to use operators that provide internet for all and unlimited call with SMS for same operator. The most preferred amount of data package is the amount of 6-10 GB within one month and has value added service in the form of roaming packages for use outside Indonesia. Finally, Gen Z prefers to get customer service using the information provided or Frequently Asked Question method."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferrel Oktavenus Rizalsan
"Pariwisata merupakan salah satu sumber pemasukan devisa negara terbesar dan terus menunjukkan pertumbuhan yang positif. Hal ini memberikan peran besar bagi industri pariwisata untuk mampu berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun, pandemi Covid-19 di 2020 memberikan dampak negatif pada ekonomi secara global. Pariwisata menjadi salah satu sektor ekonomi yang terdampak secara luas. Kebijakan pembatasan yang diberlakukan pemerintah berdampak langsung terhadap kegiatan pariwisata secara nasional. Risiko penularan Covid-19 menjadi ketakutan baru bagi wisatawan yang ingin berwisata. Akibatnya terjadi penurunan wisatawan yang cukup drastis dibanding tahun sebelumnya. Oleh karena itu, penelitian ini membahas terkait pengaruh risiko yang diterima wisatawan selama pandemi dan pengaruhnya terhadap niat bepergian dari wisatawan. Pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan uji deskriptif dan uji regresi sederhana. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel perceived risk berhubungan dan berpengaruh terhadap travel intention pada wisatawan Gen Z di daerah Jabodetabek. Penelitian ini diharapkan dapat membantu untuk menentukan kebijakan yang sesuai pada strategi pemulihan sektor pariwisata.

Tourism is one of the largest sources of foreign exchange income for the nation and continues to show positive growth. This gives a huge role for the tourism industry to be able to contribute to Indonesia's economic growth. However, the Covid-19 pandemic in 2020 has had a negative impact on the global economy. Tourism is one of the most widely affected economic sectors. The travel restriction policy imposed by the government has a direct impact on tourism activities nationally. The risk of Covid-19 transmission is a new anxiety for tourists who want to travel. As a result, there was a drastic decrease in tourist visits compared to the previous year. Therefore, this study aims to discuss the influence of perceived risk by tourists during the pandemic and its effect on travel intention of the tourists. This research uses quantitative methods with descriptive tests and simple regression tests. The results of this study indicate that the perceived risk variable is related and has an effect on travel intention in Gen Z tourists in Jabodetabek area. This research is expected to help to determine the appropriate policy on the tourism sector recovery strategy."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farrel Mastoguna
"Pesatnya pertumbuhan pemain game di Indonesia membuat game menjadi salah satu media beriklan yang menjanjikan untuk menggapai banyak audiens. Meskipun demikian, penelitian yang membahas periklanan dalam game masih sangat minim terutama di Indonesia. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang meningkatkan nilai iklan pada iklan dalam game menggunakan Advertising Value Model dan dampaknya kepada intensi pembelian pemain game. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pemain game yang tergolong sebagai generasi Z dan berdomisili di wilayah Jabodetabek. Terdapat sebanyak 162 responden terkumpul yang menggunakan metode purposive sampling. Kemudian diolah dan dianalisis menggunakan Partial Least Square - Structural Equation Method (PLS-SEM). Hasil penelitian ini menunjukkan pentingnya nilai iklan dan membantu para pemasar dan pebisnis dalam memahami faktor apa saja yang penting dan relevan dalam membuat iklan yang dapat meningkatkan niat pembelian, khususnya dalam game. Advertising value direpresentasikan oleh informativeness, incentives, irritation, credibility, personalization, dan entertainment. Penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan memahami pentingnya nilai iklan untuk meningkatkan intensi pembelian audiens.

The rapid growth of gamers in Indonesia makes games one of the promising advertising media that can reach a large audience. However, research on in-game advertising is still too few, especially in Indonesia. Therefore, this study aims to determine the factors that increase the value of advertising on in-game ads using the Advertising Value Model and its impact towards gamers’ purchase intention. The samples used in this study are game players belonging to Generation Z and domiciled in the Jabodetabek Region. There were 162 respondents collected using a purposive sampling method. Then processed and analyzed using Partial Least Square - Structural Equation Method (PLS-SEM). The results of this study show the importance of the advertising value and help marketers and organizations to understand what factors are important and relevant in creating advertisements to increase purchase intention, especially in games. Advertising value is represented by informativeness, incentives, irritation, credibility, personalization, and entertainment. This research is expected to help companies to understand the importance of advertising value to increase audience purchase intention.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ibrahim Subhi
"Penelitian ini mengkaji pengaruh toleransi risiko terhadap niat investasi berisiko di kalangan investor Generasi Z di wilayah Jabodetabek, dengan literasi keuangan sebagai variabel moderasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa toleransi risiko berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat investasi berisiko, menunjukkan bahwa individu dengan toleransi risiko yang lebih tinggi cenderung terlibat dalam investasi berisiko tinggi. Sebaliknya, literasi keuangan berpengaruh negatif terhadap niat investasi berisiko, menyoroti bahwa pengetahuan keuangan yang lebih baik mengurangi kemungkinan melakukan investasi berisiko. Namun, efek moderasi literasi keuangan pada hubungan antara toleransi risiko dan niat investasi berisiko ditemukan tidak signifikan. Temuan ini memberikan wawasan berharga bagi para pendidik keuangan, pembuat kebijakan, dan lembaga yang bertujuan meningkatkan pengambilan keputusan investasi di kalangan investor muda di Indonesia. Penelitian ini menekankan pentingnya meningkatkan literasi keuangan untuk mengurangi perilaku investasi berisiko dan menyerukan program pendidikan yang ditargetkan membekali Generasi Z dengan keterampilan dan pengetahuan keuangan yang diperlukan.

This study investigates the influence of risk tolerance on risky investment intentions among Generation Z investors in the Jabodetabek area of Indonesia, with financial literacy as a moderating variable. The results indicate that risk tolerance positively and significantly affects risky investment intentions, suggesting that individuals with higher risk tolerance are more inclined to engage in high-risk investments. Conversely, financial literacy negatively influences risky investment intentions, highlighting that better financial knowledge reduces the likelihood of making risky investments. However, the moderating effect of financial literacy on the relationship between risk tolerance and risky investment intentions is insignificant. These findings provide valuable insights for financial educators, policymakers, and institutions aiming to enhance investment decision-making among young investors in Indonesia. The study underscores the importance of improving financial literacy to mitigate risky investment behaviors and calls for targeted educational programs to equip Generation Z with the necessary financial skills and knowledge."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ikhsan Alviananta
"Industri game seluler telah muncul sebagai sektor yang menonjol dan dinamis dalam domain teknologi game, menarik banyak perhatian dalam masyarakat kontemporer. Akuisisi barang virtual dan konten dalam game lainnya dengan cepat menjadi bentuk konsumsi online yang dominan bagi para gamer, sekaligus menjadi sumber pendapatan utama bagi penerbit game. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman kita tentang faktor-faktor yang mempengaruhi niat untuk membeli virtual item pada game mobile FreeFire. FreeFire diprediksi akan menjadi tren game mobile terkemuka di Indonesia pada tahun 2022. Studi ini mengevaluasi dampak motivasi gameplay dan pengalaman item terhadap niat beli. Sebuah survei online dilakukan terhadap game-game mobile terkemuka, dengan fokus pada 203 responden dari Generasi Y (lahir antara 1981-1996) dan Generasi Z (lahir antara 1997-2007) yang pernah atau sedang memainkan game mobile FreeFire dan mengungkapkan keinginan untuk membeli barang dalam game. Data yang terkumpul dari tahap pre-test menjalani penilaian validitas dan reliabilitas menggunakan IBM SPSS Statistics 24. Data uji utama diolah dan dianalisis menggunakan SmartPLS (v. 3.2.9) untuk menjawab pertanyaan penelitian. Temuan studi mengungkapkan bahwa frekuensi bermain, interaksi sosial, dan tahap permainan berpengaruh positif terhadap niat beli. Selain itu, pengalaman pemain dengan item virtual berdampak positif pada niat untuk membeli item tersebut. Di sisi lain, pengalaman mendapatkan item gratis tidak memoderasi dampak frekuensi game, tahapan, dan interaksi sosial terhadap niat membeli. Ini menunjukkan bahwa menawarkan item gratis adalah strategi yang efektif tidak hanya untuk pemula tetapi juga untuk pemain yang terampil. Oleh karena itu, developer game harus mempertimbangkan dengan hati-hati untuk memberikan insentif dan penghargaan kepada pengguna yang membayar untuk pembelian berkelanjutan. Menggambar pada temuan empiris, penelitian ini memberikan implikasi manajerial dan menyarankan arah untuk penelitian masa depan.

The mobile gaming industry has emerged as a prominent and dynamic sector within the gaming technology domain, garnering considerable attention in contemporary society. The acquisition of virtual goods and other in-game content has rapidly become the dominant form of online consumption for gamers, while also serving as a major source of revenue for game publishers. This research aims to enhance our understanding of the factors that influence the intention to purchase virtual items in the FreeFire mobile game. FreeFire is predicted to be the leading mobile game trend in Indonesia in 2022. The study evaluates the impact of gameplay motivation and item experience on purchase intention. An online survey was conducted on leading mobile games, focusing on 203 respondents from Generation Y (born between 1981-1996) and Generation Z (born between 1997-2007) who have played or are currently playing the FreeFire mobile game and express a desire to buy in-game goods. The collected data from the pre-test phase underwent validity and reliability assessments using IBM SPSS Statistics 24. The main test data was processed and analyzed using SmartPLS (v. 3.2.9) to address the research questions. The study findings reveal that playing frequency, social interaction, and game stage positively influence purchase intention. Additionally, the player's experience with virtual items has a positive effect on the intention to purchase those items. On the other hand, the experience of obtaining free items does not moderate the impact of game frequency, stages, and social interactions on purchase intent. This suggests that offering free items is an effective strategy not only for beginners but also for skilled players. Therefore, game developers should carefully consider incentivizing and rewarding paying users for ongoing purchases. Drawing upon the empirical findings, this research provides managerial implications and suggests directions for future research."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>