Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 207327 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sutan Akbar Kemal Syarief Putra Wibisana
"Dalam menghadapi beberapa tren global, sumber daya manusia Indonesia memerlukan penguasaan kompetensi global agar dapat memajukan negaranya. Akan tetapi, berbagai penelitian mengungkapkan bahwa masyarakat muda Indonesia belum memiliki penguasaan kompetensi global yang baik. Sebagai respon terhadap kondisi tersebut, Pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, meluncurkan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Indonesia Internasional Student Mobility Awards (IISMA) sebagai program yang mendukung pengembangan kompetensi global. Penelitian ini menggunakan model gabungan global competence antara Boix-Mansilla dan Jackson (2011) dan PISA Assessment dalam OECD (2018) untuk menganalisis dampak pelaksanaan IISMA di Keio University pada tahun ajaran 2023-2024 dalam mendukung pengembangan kompetensi global awardee. Berdasarkan hasil analisis, partisipasi di dalam program IISMA di Keio University dapat mendukung pengembangan kompetensi global awardee dari segi penambahan wawasan akademis maupun sosial dan mengembangkan kemampuan menavigasi lingkungan yang kaya keberagaman, tetapi kurang dapat mendorong awardee untuk bertindak melakukan perbaikan isu global. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor utama yang mempengaruhi pengembangan kompetensi global adalah interaksi dengan orang lain dalam konteks sosial dan pengalaman mengikuti rangkaian perkuliahan. Selain itu, pengalaman unik dan pribadi dalam keseharian dan pembekalan materi dari IISMA dapat memberikan kesempatan untuk memperkaya wawasan awardee. Diperlukan upaya khusus untuk mengoptimalkan manfaat dari challenge sebagai tuntutan program dari IISMA dan kegiatan organisasi.

In facing several global trends, Indonesian human resources require mastery of global competence to advance the country. However, various studies reveal that young Indonesians still relatively lack good mastery of global competence. In response, the Indonesian government, specifically the Ministry of Education, Culture, Research, and Technology, launched the Merdeka Belajar Kampus Merdeka policy. The Indonesia International Student Mobility Awards (IISMA) is a programs under this policy, which is indicated to support the development of global competence. This research uses a combined model of global competence from Boix-Mansilla and Jackson (2011) and the PISA Assessment in OECD (2018) to analyse the implementation of IISMA at Keio University in the 2023-2024 academic year in supporting the development of awardees' global competence. Based on the analysis, participation in the IISMA program at Keio University supports the development of awardees' global competence in terms of enhancing academic and social insights and developing the ability to navigate culturally diverse environments. However, it is less effective in encouraging awardees to take action on global issues. The analysis shows that the main factors influencing the development of global competence are interaction with others in social contexts and the experience of participating in collegiate academic activities. Additionally, unique and personal daily experiences and upskilling initiatives from IISMA can provide opportunities for knowledge enhancement but do not have as high a frequency as the two factors mentioned above. There needs to be certain efforts to optimize the benefits of the program's challenges and organizational activities."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosi Imaniah
"ABSTRACT
Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan pelaksanaan pengawasan kinerja
organisasi pada Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan
Pengawasan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan teknik
pengumpulan data melalui wawancara. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
pelaksanaan pengawasan pada Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas
Aparatur, dan Pengawasan oleh 3 unit pengawas internal ini belum berjalan
dengan baik dan masih terdapat berbagai kendala yang ditemui, antara lain
keterbatasan sumber daya manusia, ketidaktepatan waktu dalam menyampaikan
laporan hasil capaian kinerja, serta kurangnya pendelegasian wewenang yang
diberikan kepada Inspektorat dalam melaksanakan pengawasan.

ABSTRACT
This research was aims to explain the implementation of organization
performance control in Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas
Aparatur, dan Pengawasan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi. This research was using qualitative approach and the method
was using the literature research and field research of depth interview. The results
showed that implementation of organization performance control in Deputi
Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi by three
units of intern control still not optimal due to the problems are limitation of
employee, belated report, and lack of Inspectorat authority."
2014
S55903
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohana Novita Estri Handayani
"Penelitian ini membahas mengenai analisis kinerja dan masalah keagenan BUMN pada periode sebelum dan setelah privatisasi. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode yang dkembangkan oleh Megginson, Nash dan Randenborgh (MNR). Variabel kinerja keuangan yang digunakan yaitu profitabilitas operasi, efektivitas aset, daya saing manajemen, dan leverage. Agency problem diukur melalui dua proksi, yaitu rasio asset turnover dan rasio selling and general administrative. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas mengalami peningkatan dan leverage mengalami penurunan sesudah privatisasi. Dan tidak terjadi perubahan pada agency problem BUMN sesudah periode privatisasi.

This thesis is focusing on the analysis of the State Owned Enterprises (SOE) performance and agency problem before and after privatization period. This research uses Megginson, Nash and Randenborgh's method (MNR). Operation profitability, asset effectivity, management's competitiveness, and leverage are used for SOE's performance variable. Agency problem variable is measured through two proxies, asset turnover ratio and selling & general administrative ratio. The results showed that after privatization, profitability has increased and leverage has decreased. Moreover, there is no changes in agency problem after privatization.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S55398
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Margaretha Swanny Puspitasari
"Komitmen perubahan menjadi faktor penting untuk mencapai kesuksesan dalam perubahan yang cepat di era globalisasi ini. Penelitian ini menguji korelasi antara dimensi budaya orientasi kinerja dan komitmen perubahan. Variabel orientasi kinerja dalam penelitian ini diukur menggunakan alat ukur dari penelitian GLOBE, sedangkan variabel komitmen perubahan diukur dengan Commitment to Change Inventory (CCI) yang dikembangkan oleh Herscovitch dan Meyer (2002) dan diadaptasi oleh Mangundjaya (2014).
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah convenience sampling. Analisis data untuk meneliti korelasi dua variabel adalah teknik korelasi Pearson. Responden yang digunakan berjumlah 176 orang yang bekerja di 2 perusahaan BUMN dan memiliki kriteria sebagai karyawan yang telah bekerja minimal selama 2 tahun.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara orientasi kinerja dan komitmen perubahan pada karyawan dalam dua perusahaan BUMN di bidang energi (r=0.23,p<0.01). Hasil tersebut menyatakan semakin tinggi orientasi kinerja, maka semakin tinggi pula komitmen perubahan seseorang.

Commitment to change has become critical factor in success of rapid change in the era of globalization. This study examined the correlation between performance orientation as work-related values and commitment to change. The performance orientation variable was measured by GLOBE project inventory, whereas commitment to change variable was measured by Commitment to Change Inventory (CCI) which was developed by Herscovitch and Meyer (2002) and was adapted by Mangundjaya (2014).
Sampling technique for this study was convenience sampling. Data analysis technique to correlate these two variables was Pearson correlation. The sum of respondents were 176 employees who have worked at two state-owned corporations for at least 2 years.
The result showed that there was positive and significant correlation between performance orientation and commitment to change on employees in two energy sector stateowned companies (r=0.23,p<0.01). The results showed that high performance orientation is followed by high commitment to change."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S55322
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adwitiya Raditharini
"Tesis ini mengevaluasi kinerja yang telah dilakukan sebuah kelembagaan bentukan masyarakat dalam Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan di Kelurahan Pancoran Mas kota Depok yang dinamakan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Bina Budi Mulya. Metode yang dilakukan dalam penilaian kinerja adalah melalui Balance Scorecard, sebuah alat pengukuran kinerja yang mampu menerjemahkan visi, misi, dan strategi organisasi menjadi tindakan strategis organisasi berdasarkan informasi pengukuran yang dihasilkannya. Kinerja keseluruhan masing-masing perspektif Balanced Scorecard BKM Bina Budi Mulya berdasarkan perhitungan tabel Balanced Scorecard menunjukkan hasil cukup baik namun masih kurang memuaskan. Ketidakoptimalan ini terutama disebabkan karena pencapaian target yang kecil pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan yang diukur dari ketidakmampuan BKM Bina Budi Mulya dalam menciptakan agen-agen baru yang lebih segar untuk menjadi anggotaBKM di periode mendatang. Atas dasar penilaian tersebut kemudian disusun suatu rekomendasi rencana aksi yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan fungsi BKM Bina Budi Mulya.

This thesis is trying to evaluate the performance of community institution on Poverty Eradication Program in Urban Area at Kelurahan Pancoran Mas, Depok that is called BKM Bina Budi Mulya. The method is using Balance Scorecard, a tool to measure performance which is able to reflect vision, mission, and organizational strategy to organization strategic acts, based on measurement information. The whole performance from each Balance Scorecard?s perspective shows a significant result however, there are still some displeased that are caused by a little achievement in learning and growing perspective, which is measured by the incapability of BKM to recreate a new agent to be a new member of BKM in the future. Based on the evaluation, the next step is making a recommendation of action plan which can be used to optimize the role of BKM Bina Budi Mulya."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T26288
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Yani
"Pokok masalah yang menjadi fokus penelitian ini adalah mengenai hubungan antara kompetensi manajerial dan komitmen organisasi dengan kinerja pejabat struktural di lingkungan Setjen DPR RI. Dengan pokok masalah seperti itu, maka penelitian ini bertujuan untuk mengungkap hubungan antara kemampuan manajerial dan komitmen organisasi dengan kinerja pejabat struktural di lingkungan Setjen DPR RI. Kompetensi manajerial yaitu pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dikuasai seorang pejabat struktural yang telah menjadi bagian dalam dirinya sehingga dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif, dan psikomotirik dengan, sebaik-baiknya yang terkait dengan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan. Komitmen organisasi yaitu kekuatan yang bersifat relatif dari individu mengenai rasa kepercayaan terhadap nilai-nilai organisasi, kesediaan untuk berusaha sebaik mungkin demi kepentingan organisasi, keinginan untuk tetap menjadi anggota organisasi yang bersangkutan, dan ketertarikan terhadap tujuan, nilai-nilai, dan sasaran organisasi. Sementara itu, kinerja adalah penilaian pegawai mengenai hasil kerja yang dicapal pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya ditinjau dari aspek kecepatan, layanan, nilai, terbuka untuk berubah, kreativitas, inisiatif dan perencanaan organisasi. Untuk sampai pada tujuan ini digunakan desain penelitian korelasional dengan melibatkan 125 responden yang diambil secara sensus. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner yang sebelumnya telah teruji validitas dan reliabilitas. Uji validitas melibatkan 30 sampel yang dianlisis dengan menggunakan korelasi Rank Spearman dan uji reliabilitas dengan menggunakan Spearman Brown. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan menggunakan formula statistika, yakni korelasi Rank Spearmans dan uji t yang perhitungannya dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 12.
Hasil analisis deskriptif menujukkan kompetensi manajerial, komitmen organisasi dan kinerja pejabat struktural eselon III-IV pada Sekretariat Jenderal DPR RI secara umum tergolong baikltinggi. Kemudian dari hasil pengujian hipotesis disimpulkan bahwa kompetensi manajerial memiliki hubungan positif dan signifikan dengan kinerja pejabat struktural eselon III-IV pada Sekretariat Jenderal DPR R1 dengan nilai koefisien korelasi 0,458. Demikian pula dengan komitmen organisal juga diketahui memiliki hubungan positif dan signifikan dengan kinerja pejabat struktural eselon III-IV pada Sekretariat Jenderal DPR RI dengan nilai koefisien korelasi 0,646. Karena kompetensi manajerial dan komitmen organisasi terbukti memiliki hubungan positif dengan kinerja, maka perlu adanya upaya untuk memperbaiki keduanya, di antaranya dengan Cara: (1) menyelenggarakan pelatihan manajemen, kepemimpinan, dan kecerdasan emosional, baik dilakukan di dalam maupun di luar kantor, (2) memupuk kesadaran individual para pejabat terhadap tugas-tugas yang diembannya, dan secara eksternal dapat diupayakan melalui keteladanan pemimpin dan penghargaan baik yang bersifat material seperti gaji, tunjangan atau insentif maupun yang bersifat non-metarial seperti pujian.

The main subject being the focus of this research is about the relationship between managerial competence as well as organization commitment, and the performance of structural officials in the Secretariat General of the Indonesian Parliament. Based on the above subject, this research is aimed at discovering the relationship between managerial competence as well as organization commitment, and the performance of structural officials in the Secretariat General of the Indonesian Parliament. Managerial competence is the knowledge, skill and capability-owned by a structural official, which are parts of him/herself in order to perform cognitive, affective, and psycho-motored behaviors the best he/she can, related with planning, organizing, motivating, and controlling. Whereas organization commitment is some relative power coming out from individuals regarding their beliefs against the organization values, willingness to do the best for the sake of organization, willingness to maintain membership of the said organization, and their interest in the goals, values, as well as targets of the organization. Meanwhile, performance is an evaluation against an employee's work results achieved during his/her tasks, in accordance to responsibility given to him/her, seen from the aspects of speed, service, value, willing to change, creativity, initiative, and organization planning. In order to reach this goal, a co-relational designed survey is applied, involving 125 respondents taken based on census. Data collection is performed through a questionnaire already undergone test for its validity and reliability. Validity test includes 30 samples analyzed by using Rank Spearman co-relation, and reliability test using Spearman Brown. The data obtained are then analyzed by using statistical formulas, which is the Rank Spearman co-relation and t-test, with calculations performed using the help of SPSS program, version 12.
The result of descriptive analysis shows that the managerial competence, organization commitment and performance of the structural officials of Ranks III-IV at the Secretariat General of Indonesian Parliament are generally good/high. Further, from the result of hypothetical test, it's concluded that managerial competence has positive and significant relation with the performance of the structural officials of ranks III-IV of the Secretariat General of the Indonesian Parliament, with the value of co-relational coefficient of 0.458. Similarly, the organization commitment is known as having positive and significant relation with the performance of structural officials of Ranks III-IV of the Secretary General of the Indonesian Parliament, with the value of co-relational coefficient of 0.646. Since the managerial competence as well as organization commitment is proven to have positive relationship with performance, then there shall be efforts to improve the two, among others through: (1) running management training, leadership, as well as emotional intelligence, both in and out of the office, (2) maintaining the official's individual consciousness against the tasks they are assigned, and externally, an effort can be conducted through leader's modeling as well as rewarding, both materially such as salary, allowance or incentive, and immaterially such as admiration.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22629
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
S2557
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Na`im Amali
"Mengingat perannya yang sangat strategis, Kantor Wilayah DJP Jakarta Khusus dituntutmampu untuk meningkatkan kinerjanya dengan cara meningkatkan kapabilitas pegawaimelalui proses pembelajaran berkelanjutan sebagai bagian dari reformasi administrasi
perpajakan yang terus dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan deskripsimengenai proses pembelajaran yang berlangsung di lingkungan Kantor Wilayah DJP Jakarta Khusus; menganalisis hubungan struktur model pembelajaran pegawai yang dibangun dari kemandirian belajar di lingkungan kerja, proses transformasi ke dalam bentuk pembelajaran organisasi, penerapan manajemen pengetahuan, dan penciptaan inovasi dalam konteks
organisasi pembelajar dalam rangka untuk meningkatkan kinerja organisasi; serta menganalisis ada tidaknya perbedaan struktur model pembelajaran pegawai antar unit kantor pajak dan antar kelompok pegawai."
Kementerian Keuangan Republik Indonesia, 2015
336 JBPPK 8:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fadli Zuchri
"Kinerja keselamatan kerja sebuah perusahaan menunjukkan seberapa baik perusahaan tersebut dalam melindungi keselamatan karyawan dan mengurangi kerugian akibat kecelakaan kerja (Sullivan, 2000). Kinerja keselamatan pada sebuah perusahaan atau organisasi dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah faktor manusia. PT. X merupakan sebuah perusahaan jasa pertambangan yang bergerak di bidang peledakan. Dari data kecelakaan kerja yang terjadi di PT. X selama 10 tahun ke belakang, ditemukan bahwa 60 % dari penyebab utama kecelakaan tersebut adalah akibat faktor manusia. Penelitian pada tesis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor manusia dalam kinerja keselamatan PT.X dan menganalisis faktor manusia yang paling berpengaruh dalam meningkatkan kinerja keselamatan PT. X yang diukur dari tingkat kecelakaan kerja. Berdasarkan loss causation model dan penyebab dasar kecelakaan kerja di PT. X periode 2009-2013, ada enam (6) faktor manusia yang diteliti, yaitu kompetensi, kebugaran, kepatuhan terhadap prosedur, komunikasi keselamatan kerja, kesadaran kesalamatan kerja, dan perilaku keselamatan kerja. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif semikuantitatif dengan data primer yang diperoleh melalui kuesioner terhadap 209 responden di PT. X dan didukung dengan wawancara dan data sekunder yang diperoleh dari dokumen perusahaan. Variabel dependen dari penelitian ini adalah kinerja keselamatan. Sedangkan variabel independennya adalah Kompetensi, Kebugaran dalam Bekerja, Kesadaran terhadap keselamatan (safety awareness), Kepatuhan terhadap prosedur dan Kebugaran dalam bekerja. Hasil penelitian adalah kompetensi dan komunikasi merupakan faktor manusia yang paling berpengaruh dalam meningkatkan keselamatan PT. X.

The safety performance of a company shows how well the company is in protecting employee safety and reducing losses due to work accidents (Sullivan, 2000). Safety performance in a company or organization is influenced by various factors, one of which is the human factor. In the loss causation model, (Bird & Germain, 1996) explains that there are five elements as factors that cause accidents, namely lack of control due to inadequate programs, program standards and compliance with standards, basic causes consisting of personal factors and work factors, causes direct actions consisting of non-standard acts and conditions, and the resulting harm to people, property and processes. PT. X is a Mining Service Company engaged in blasting. From the data of safety accidents that occurred at PT. X over the past 10 years, it was found that 60% of the main causes of these accidents were due to the human factor. The research in this thesis aims to determine the effect of human factors on the safety performance of PT.X and to analyze the most influential human factors in improving the safety performance of PT. X as measured by the level of work accidents. Based on the loss causation model and the basic causes of work accidents at PT. X period 2009-2013, there were six (6) human factors studied, namely competence, fitness to work, compliance with procedures, safety communication, safety awareness, and safety behavior. This study used a semi-quantitative descriptive method with primary data obtained through questionnaires on 209 respondents at PT. X and supported by interviews and secondary data obtained from company documents. The dependent variable of this study is safety performance. While the independent variables are Competence, Fitness at Work, Awareness of safety (safety awareness), Compliance with procedures and Fitness at work. The result of the research is that competence and communication are the most influential human factors in improving the safety of PT. X."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budiman Raharjo
"Sifat lingkungan bisnis yang dinamis membuat perusahaan penting untuk menerapkan manajemen stratejik agar waspada terhadap perubahan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh manajemen stratejik terhadap keunggulan bersaing dan kinerja perusahaan PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors. Penelitian kuantitatif ini bersifat eksplanatif dengan menggunakan perhitungan Structural Equation Modeling SEM . Sampel dalam penelitian ini adalah 90karyawan PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors dengan metode pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara manajemen stratejik terhadap keunggulan bersaing dan kinerja perusahaan secara signifikan."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>