Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 143660 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Divanda Rekhadiasta Azka
"Teknologi internet yang terus berkembang turut meningkatkan perilaku penggunaan media sosial bermasalah. Oleh karena itu, diperlukan mindfulness sebagai faktor protektif terhadap penggunaan media sosial bermasalah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran mindfulness terhadap penggunaan media sosial bermasalah pada mahasiswa tingkat akhir. Partisipan yang terlibat merupakan mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengerjakan skripsi (N=358, laki-laki= 93 dan perempuan= 265), usia 18-25 tahun (M= 21.58, SD= .794), serta pengguna aktif media sosial. Hasil analisis regresi linear sederhana menunjukkan mindfulness memiliki peran terhadap penggunaan media sosial bermasalah, dengan kontribusi yang besar sebanyak 30% (= .300, p < .01). Temuan ini menunjukkan pentingnya melihat faktor mindfulness dalam mencegah penggunaan media sosial bermasalah pada mahasiswa tingkat akhir yang sedang menghadapi tekanan akademis berupa penyelesaian skripsi.

The rapid growth of internet technology has contributed to problematic social media usage behavior. Therefore, mindfulness is needed as a protective factor against problematic social media usage. This study aims to examine the role of mindfulness in problematic social media use among final-year university students. The participants involved are final-year students working on their thesis (N=358, males=93, females=265), aged 18-25 years (M=21.58, SD=.794), and active social media users. Simple linear regression analysis shows that mindfulness plays a significant role in problematic social media use among final-year students, with a considerable contribution of 30% (R² = .300, p < .01). These findings highlight the importance of considering mindfulness as a factor in preventing problematic social media use among final-year students facing academic pressures such as completing their thesis."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisrina Dinda Zhafira
"Mahasiswa tingkat akhir yang menghadapi tuntutan skripsi cenderung menggunakan waktu sebelum tidur untuk menggunakan media sosial sebagai pelarian. Namun, aktivitas tersebut dapat berkembang menjadi perilaku maladaptif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi prokrastinasi waktu tidur terhadap penggunaan media sosial bermasalah pada mahasiswa tingkat akhir. Partisipan pada penelitian ini adalah 358 mahasiswa tingkat akhir yang mengerjakan skripsi (perempuan=265, laki-laki=93), berusia 18–25 tahun (M=21,58, SD=0,794), dan menggunakan media sosial. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa prokrastinasi waktu tidur dapat memprediksi penggunaan media sosial bermasalah secara signifikan dengan kontribusi yang sedang (R2=0,091, p<0,01). Disarankan untuk memperhatikan proporsi demografis partisipan di penelitian selanjutnya.

Final-year students facing the pressures of their thesis tend to use their bedtime to engage with social media as a form of escape. However, this activity can develop into maladaptive behavior. This study aims to determine the role of bedtime procrastination towards this problem in final year students. Participants in this research were 358 final year students who were doing their thesis (female=265, male=93), aged 18–25 years (M=21.58, SD=0.042), and used social media. The results of the regression analysis showed that bedtime procrastination significantly predicts problematic social media use with a moderate contribution. (R2=0,091, p<0,01). It is suggested that future research should consider the demographic proportion of participants."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Della Naurah Putri
"Masyarakat era digital menggunakan media sosial untuk berbagai tujuan dalam kehidupan sehari-harinya. Golongan usia emerging adult merupakan golongan usia yang paling aktif menggunakan media sosial di Indonesia. Tingginya aktivitas bermain media sosial dapat mengarah pada munculnya tingkah laku problematic social media use (PSMU) dan fear of missing out (FoMO) yang berkaitan dengan rendahnya tingkat mindfulness. Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran variabel FoMO sebagai mediator dalam hubungan antara mindfulness dengan PSMU. Penelitian ini melibatkan 135 partisipan berusia 18-24 tahun. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mindful Attention Awareness Scale (MAAS), Bergen Social Media Addiction Scale (BSMAS), dan FoMO Scale. Hasil analisis mediasi menunjukkan bahwa FoMO berperan sebagai mediator secara parsial dalam hubungan antara mindfulness dengan PSMU (ab = -0,05, SE = 0,02, CI 95% = [-0,09, -0,01]). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketika mindfulness tinggi, maka tingkat FoMO akan menurun, yang selanjutnya akan turut menurunkan tingkat PSMU.

People in the digital era use social media for various purposes in their daily lives. The emerging adult age group is the age group most actively using social media in Indonesia. The high activity on social media can lead to the emergence of problematic social media use (PSMU) behavior and fear of missing out (FoMO) which is related to low levels of mindfulness. This study aims to examine the role of the FoMO as a mediator variable in the relationship between mindfulness and PSMU. This study involved 135 participants aged 18-24 years. The measuring instruments used in this study are Mindful Attention Awareness Scale (MAAS), Bergen Social Media Addiction Scale (BSMAS), and FoMO Scale. The results of the mediation analysis indicate that FoMO partially mediates the relationship between mindfulness and PSMU (ab = -0.05, SE = 0.02, 95% CI = [-0.09, -0.01]). The results of this study show that when mindfulness is high, the level of FoMO will decrease, which in turn will also reduce the level of PSMU."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selina Maurizka
"Media sosial saat ini telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari banyak orang di Indonesia. Media sosial dapat memberikan dampak positif pada penggunanya, antara lain mudah untuk berkomunikasi dengan orang lain dan mudah untuk mencari informasi. Namun, media sosial juga memberikan beberapa dampak negatif terhadap penggunanya. Salah satunya adalah penggunaan media sosial dan konten-konten dari media sosial dapat memengaruhi kesehatan mental seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor penggunaan dan konten media sosial terhadap kesehatan mental. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan kuesioner online untuk pengumpulan data. Jumlah responden dari penelitian ini adalah 1.402 responden. Data yang telah terkumpul dianalisis menggunakan metode regresi linier berganda dengan hubungan mediasi. Software yang digunakan untuk mengolah data adalah SPSS IBM versi 25 menggunakan add-on PROCESS macro dari Andrew F. Hayes. Penelitian ini menunjukkan bahwa social media use, social media content, emotion regulation, perceived stress, dan poor sleep memengaruhi depressive symptoms. Hasil penelitian ini dapat membantu regulator dan penyedia layanan kesehatan memberikan fasilitas yang lebih baik dalam menangani kasus kesehatan mental terutama akibat penggunaan dan konten media sosial. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu pengembang media sosial untuk mengembangkan fitur-fitur yang menyediakan lingkungan online yang aman bagi pengguna media sosial.
Social media is now part of the daily lives in Indonesia. Social media can have positive impacts on users. The positive impacts of social media are easy to communicate with others and easy to find information. However, social media also has several negative impacts on its users. One of them is the use and content of social media can affect one's mental health. This study aims to analyze the factors of social media use and content on mental health. This research uses a quantitative approach with an online questionnaire for data collection. Respondents from this study were 1,402 respondents. The collected data was analyzed using multiple linear regression method with mediation relationship. The tool used to process the data is IBM SPSS version 25 using add-on PROCESS macro from Andrew F. Hayes. This research shows that social media use, social media content, emotion regulation, perceived stress, and poor sleep affects depressive symptoms. The results of this study can help regulators and health service providers to provide better facilities in handling mental health cases especially due to the use and content of social media. The results of this study are expected to help social media developers to develop features that provide a safe online environment for social media users."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anandita Nurasti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh demand, convenience, interactivity, dan playfulness sebagai faktor eksternal video pendek yang memberikan stimulus terhadap perceived enjoyment. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui pengaruh perceived enjoyment terhadap hedonic motivation dari pembelian produk pakaian yang pernah dilakukan. Kemudian, hedonic motivation dari pembelian produk pakaian yang pernah dilakukan sebelumnya diuji pada impulsive repurchase intention. Selain itu, penelitian ini juga menguji pengaruh mediasi hedonic motivation pada hubungan perceived enjoyment terhadap impuslive repurchase intention. Penelitian ini menggunakan data dari 278 responden Generasi Z dengan usia 18 tahun hingga 26 tahun yang pernah melakukan pembelian produk pakaian (atasan atau bawahan selain pakaian dalam) melalui online dalam 6 bulan terakhir setelah menonton video pendek endorsementyang diunggah influencer di media sosial. Hasil penelitian menunjukkan hubungan demand, convenience, dan playfulnesssecara signifikan mempengaruhi perceived enjoyment, namun interactivity menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Hasil juga menunjukkan perceived enjoyment signifikan mempengaruhi hedonic motivation. Kemudian, hubungan hedonic motivation signifikan mempengaruhi impulsive repurchase intention. Pada uji mediasi, hasil menunjukkan pengaruh yang parsial pada mediasi hedonic motivation terhadap hubungan perceived terhadap impulsive repurchase intention.

This research aims to determine the influence of demand, convenience, interactivity, and playfulness as external factors on giving stimulus from short video towards perceived enjoyment. This research also aims to determine the influence of perceived enjoyment to hedonic motivation from the previous fashion product purchased. Lastly, hedonic motivation from the previous fashion product purchase is then examined on impulsive repurchase intention. Furthermore, this research also examined the mediating effect of hedonic motivation on the relationship between perceived enjoyment and impulsive repurchase intention. This research uses data from 278 Generation Z respondents aged 18 to 26 years old who have purchased fashion products (tops or bottoms other than undergarments) online in the last 6 months after watching endorsement short videos uploaded by influencers on social media. The result shows the correlation between demand, convenience, and perceived enjoyment influences perceived enjoyment, however, interactivity is not significant. The result also shows that perceived enjoyment significantly influences hedonic motivation. Lastly, the relation between hedonic motivation significantly influences impulsive repurchase intentions. The mediation test shows a partial effect of hedonic motivation on the relationship between preceived enjoyment and impulsive repurchase intention."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Branitasandhini Wijayanto
"Penelitian terdahulu memperkirakan bahwa 81% orang Amerika tidak dapat melepaskan perhatian mereka dari telepon genggam saat makan dengan orang lain dan lebih memilih untuk mengunjungi media sosial dibanding berbincang dalam dunia nyata. Diperkirakan bahwa ada sejumlah faktor yang berkontribusi dalam kecenderungan individu untuk menggunakan media sosial. Untuk mencari tahu peran karakter psikologis dalam intensitas penggunaan sosial media seseorang, penelitian ini berfokus pada korelasi antara intensitas penggunaan Facebook dengan tiga variabel psikologis lainnya, yaitu ekstraversi, tingkat kesepian, dan depresi. 852 partisipan yang direkrut melalui convenience sampling mengikuti survei korelasional dengan menggunakan analisis berbasis kuesioner. Analisis korelasi Pearson menunjukkan bahwa individu ekstrovert cenderung lebih banyak mengkonsumsi Facebook daripada introvert. Di sisi lain, individu yang kesepian cenderung tidak memainkan media sosial. Demikian pula, individu dengan tingkat depresi yang tinggi juga menggunakan Facebook lebih jarang. Kekurangan studi ini beserta saran untuk penelitian lanjutan dibahas lebih lanjut.

Past research has suggested that 81% of Americans are unable to leave their phones unattended while eating with others and favour visiting social media pages over engaging in real-life conversations. A variety of factors are assumed to contribute to the tendency of social media use. To investigate the role of psychological traits in the intensity of social media use, the current research focuses on the correlations between Facebook use and three psychological variables, namely extraversion, loneliness, and depression. 852 participants recruited through convenience sampling took part in a correlational survey using a questionnaire-based analysis. Pearson’s correlation analyses indicated that extroverted individuals are more likely to consume Facebook than introverts. Lonely individuals, on the other hand, are less likely to partake in social media practices. Similarly, people with a high level of depression also use Facebook less intensely. The current study's weaknesses and suggestions for further studies are discussed further."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ananta Devi
"Media sosial menjadi suatu hal penting dalam ranah perilaku prososial dan empati. Selain memberi penggunanya cara baru untuk berkomunikasi dan berbagi informasi, media sosial juga menyediakan ruang bagi pengguna untuk meningkatkan kesadaran, menyebarkan informasi, dan memobilisasi dukungan selama krisis. Mengingat prevalensi penggunaan media sosial di masyarakat saat ini, penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki peran empati dan penggunaan media sosial dalam bantuan bencana alam. Responden (n=327, 68% perempuan) direkrut melalui metode convenience sampling. Responden diminta untuk mengisi kuesioner online yang diadaptasi dari Toronto Empathy Questionniares (Mckinnon et al., 2009) dan Media and Technology Usage and Attitude Scale (Rosen et al., 2008). Uji statistika dengan Pearson’s r menunjukkan korelasi yang tidak signifikan antara penggunaan media sosial dan bantuan bencana alam. Namun, empati berkorelasi positif dengan bantuan bencana alam. Hasil menunjukkan bahwa empati dapat memiliki peran yang lebih penting dalam memotivasi orang untuk membantu selama bencana alam. Implikasi dari studi ini menyiratkan pentingnya empati dan menekankan keterbatasan media sosial sebagai alat untuk memobilisasi bantuan. Keterbatasan dari penelitian ini dan saran untuk penelitian selanjutnya dibahas lebih lanjut.

Social media has gained significance in the realms of prosocial behaviour and empathy. Providing individuals with new avenues for communication, social media also provides a space for users to raise awareness, disseminate information, and mobilize support during times of crisis. Given the prevalence of social media platforms particularly during times of crisis, this study seeks to examine the interplay between empathy, social media use, and natural disaster helping. Respondents (n=327, 68% female) were recruited via convenience sampling. Respondents were asked to fill out an online questionnaire adapted from Toronto Empathy Questionnaires (Mckinnon et al., 2009) and Media and Technology Usage and Attitude Scale (Rosen et al., 2008). Statistical analysis using Pearson’s r revealed a non-significant correlation between social media use and natural disaster helping. However, empathy was positively correlated with natural disaster helping. This suggests that empathy may be more important for motivating people to help during natural disasters. The result implies the importance of empathy and emphasizes social media's limitations as a tool for mobilizing help. Limitations of the study and suggestions for further research are discussed further."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Irene Shiny Frederika
"Kesepian umum terjadi pada individu dewasa awal, usia yang penuh perubahan dan instabilitas. Meski umum, kesepian berdampak buruk bagi kehidupan individu sehingga perlu diatasi. Penerapan mindfulness, salah satunya yaitu, interpersonal mindfulness, diusulkan dapat mengatasi kesepian dalam konteks relasi sosial. Penelitian ini melihat hubungan antara interpersonal mindfulness dan kesepian pada 149 individu berusia 18-25 tahun. Kesepian diukur dengan UCLA Loneliness Scale Revised Version 3 dan interpersonal mindfulness dengan Interpersonal Mindfulness Scale. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara interpersonal mindfulness dan kesepian. Temuan ini menunjukkan bahwa interpersonal mindfulness tidak berkaitan langsung dengan tingkat kesepian pada individu dewasa awal.

Loneliness commonly occurs in young adults, a period marked by change and instability. Despite its prevalence, loneliness adversely impacts individuals' lives and requires intervention. Mindfulness practices, such as interpersonal mindfulness, are suggested to address loneliness within social relationships. This study examines the relationship between interpersonal mindfulness and loneliness in 149 individuals aged 18-25 years. Loneliness was assessed using the UCLA Loneliness Scale Revised Version 3, while interpersonal mindfulness was measured using the Interpersonal Mindfulness Scale. The research findings indicate no significant relationship between interpersonal mindfulness and loneliness. These findings suggest that interpersonal mindfulness does not directly correlate with loneliness levels in young adults."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Nazmussyarqia
"Remaja menghadapi berbagai tantangan dan peluang yang membentuk identitas mereka dan pemahaman tentang dunia. Proses pembentukan identitas dan pencarian standar sosial disebut aktualisasi diri, yang dipengaruhi oleh lingkungan sosial. Dengan perkembangan teknologi dan internet, remaja cenderung menggunakan media sosial untuk proses aktualisasi diri karena lebih mudah mengekspresikan diri di platform tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penggunaan media sosial dengan aktualisasi diri pada remaja pertengahan (14-17 tahun) di kabupaten Bekasi. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian Cross Sectional. Teknik sampling yang digunakan yaitu non-probability sampling dengan cara purposive sampling. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 110 responden. Penelitian ini menggunakan 3 instrumen penelitian, yaitu instrumen data demografi, instrumen aktualisasi diri (SISA) dan instrumen penggunaan media sosial (SIPMS). Hasil uji Chi-Square menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara penggunaan media sosial denganaktualisasi diri (p-value = 0.179). Penelitian selanjutnya diharapkan mampu mengembangkan penelitian ini dengan mengidentifikasi karakteristik responden serta faktor yang berkaitan dengan aktualisasi diri seperti alasan pola asuh orang tua, status ekonomi dan sosial, atau kondisi kesehatan mental.

Adolescents face various challenges and opportunities that shape their identity and understanding of the world. The process of identity formation and the search for social standards is called self-actualization, which is influenced by the social environment. With the development of technology and the internet, adolescents tend to use social media for the self-actualization process because it is easier to express themselves on these platforms. This study aims to determine the relationship between social media use and self-actualization among mid-adolescents (14-17 years old) in Bekasi Regency. The type of research used in this study is quantitative with a cross-sectional research design. The sampling technique used is non-probability sampling through purposive sampling. The number of samples in this study was 110 respondents. This study uses three research instruments, namely demographic data instruments, self-actualization instruments (SISA), and social media usage instruments (SIPMS). The results of the Chi-Square test showed that there was no relationship between social media use and self-actualization (p-value = 0.179). Further research is expected to develop this study by identifying respondent characteristics and factors related to self-actualization, such as parenting styles, socioeconomic status, or mental health conditions."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Unsa Faizati Safrina
"Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa keterpaparan alam dapat memberikan pengaruh terhadap suasana hati. Namun, sedikit yang mengetahui bahwa keadaan mindfuness ketika berada di alam dapat meningkatkan pengalaman dengan alam dan memberikan pengaruh juga terhadap suasana hati. Penulis menguji kemungkinan bahwa manipulasi kondisi mindfulness akan meningkatkan suasana hati. Mindfulness yang dilakukan di alam berpengaruh lebih signifikan daripada mindfulness di dalam ruangan apalagi kondisi tanpa mindfulness dan keterpaparan alam terhadap perubahan suasana hati. Partisipan (N=30; berusia 19-26 tahun) melakukan tiga kegiatan tersebut dipandu oleh peneliti. Untuk mengetahui perubahan yang terjadi partisipan mengisi alat ukur TMS dan PANAS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi mindfulness di alam berpengaruh positif terhadap kenaikan suasana hati lebih signifikan daripada kondisi mindfulness di dalam ruangan. Nilai kedekatan dengan alam pada partisipan tidak memberikan efek moderasi dalam pengaruh kondisi mindfulness pada perubahan suasana hati. Hal ini dikarenakan partisipan memiliki nilai kedekatan dengan alam yang tinggi sehingga tidak terdapat variasi nilai kedekatan dengan alam.

Previous research has shown that natural exposure can have an effect on mood. However, few know that a state of mindfulness when in nature can enhance the experience with nature and have an effect on mood as well. The authors tested the possibility that manipulation of the mindfulness state would improve mood. Mindfulness that is done in nature has a more significant effect than mindfulness in the room, especially conditions without mindfulness and natural exposure to mood swings. Participants (N=30; aged 19-26 years) carried out the three activities guided by the researcher. To find out the changes that occurred, participants filled out the TMS and PANAS measuring instruments. The results showed that the state of mindfulness in nature had a more significant positive effect on mood elevation than the state of mindfulness in the room. The value of nature relatedness on the participants did not have a moderating effect on the effect of mindfulness conditions on mood swings. This is because participants have a high value of nature relatedness so that there is no variation in the value of nature relatedness."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>