Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 108367 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dezh Nahda Athiyya
"Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah. Indonesia saat ini menghadapi triple burden disease atau tiga beban kesehatan, salah satunya adalah penyakit tidak menular yang didalamnya terdapat diabetes melitus. Indonesia berada di posisi kelima dengan jumlah pengidap diabetes sebanyak 19,47 juta penduduk. Pencegahan dan pengendalian diabetes melitus di Indonesia dilakukan agar individu yang sehat tetap sehat, mengurangi faktor resiko diabetes melitus, dan mencegah komplikasi atau kematian dini akibat diabetes. Perlunya upaya pencegahan dan pengendalian diabetes dapat dilakukan melalui promosi kesehatan, edukasi, deteksi dini faktor risiko PTM (Penyakit Tidak Menular), dan tatalaksana sesuai standar. Penggunaaan media booklet digital yang berisi materi dapat mempermudah pemahaman pasien Apotek Kimia Farma 352 Margonda dan dapat menjelaskan secara lengkap mengenai pentingnya upaya pengobatan pencegahan penyakit diabetes melitus. Penyusunan media edukasi pasien diabetes melitus dibuat dalam bentuk booklet menggunakan media infografis yaitu Canva.

Diabetes is a chronic disease characterized by high blood sugar levels. Indonesia is currently facing triple burden disease, which is one of noncommunicable diseases including diabetes mellitus. Indonesia currently in fifth position with a population of 19.47 million people suffering from Diabetes. Prevention and control of Diabetes mellitus in Indonesia is carried out so that healthy individuals remain healthy, reduce risk factors for diabetes mellitus, and prevent complications or early death due to diabetes. The need for efforts to prevent and control diabetes can be carried out through health promotion, education, early detection of risk factors for NCDs (Non-Communicable Diseases), and management according to the standards. The use of digital booklet media containing information about Diaetes can facilitate understanding for Pulogadung District Health Center patients and can explain in full the importance of treatment efforts to prevent diabetes mellitus. The preparation of educational media for diabetes mellitus patients is made in the form of booklets using infographic media, namely Canva.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dezh Nahda Athiyya
"Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah. Indonesia saat ini menghadapi triple burden disease atau tiga beban kesehatan, salah satunya adalah penyakit tidak menular yang didalamnya terdapat diabetes melitus. Indonesia berada di posisi kelima dengan jumlah pengidap diabetes sebanyak 19,47 juta penduduk. Pencegahan dan pengendalian diabetes melitus di Indonesia dilakukan agar individu yang sehat tetap sehat, mengurangi faktor resiko diabetes melitus, dan mencegah komplikasi atau kematian dini akibat diabetes. Perlunya upaya pencegahan dan pengendalian diabetes dapat dilakukan melalui promosi kesehatan, edukasi, deteksi dini faktor risiko PTM (Penyakit Tidak Menular), dan tatalaksana sesuai standar. Penggunaaan media booklet digital yang berisi materi dapat mempermudah pemahaman pasien Puskesmas Kecamatan Pulogadung dan dapat menjelaskan secara lengkap mengenai pentingnya upaya pengobatan pencegahan penyakit diabetes melitus. Penyusunan media edukasi pasien diabetes melitus dibuat dalam bentuk booklet digital dan leaflet menggunakan media infografis yaitu Canva.

Diabetes is a chronic disease characterized by high blood sugar levels. Indonesia is currently facing triple burden disease, which is one of non-communicable diseases including diabetes mellitus. Indonesia currently in fifth position with a population of 19.47 million people suffering from Diabetes. Prevention and control of Diabetes mellitus in Indonesia is carried out so that healthy individuals remain healthy, reduce risk factors for diabetes mellitus, and prevent complications or early death due to diabetes. The need for efforts to prevent and control diabetes can be carried out through health promotion, education, early detection of risk factors for NCDs (Non-Communicable Diseases), and management according to the standards. The use of digital booklet media containing information about Diaetes can facilitate understanding for Pulogadung District Health Center patients and can explain in full the importance of treatment efforts to prevent diabetes mellitus. The preparation of educational media for diabetes mellitus patients is made in the form of digital booklets and leaflets using infographic media, namely Canva.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wendansyah
"Diabetes Mellitus Gestasional (DMG) adalah setiap derajat intoleransi karbohidrat yang terjadi atau diketahui pertama kali pada saat kehamilan. Definisi ini meliputi spektrum klinis yang luas; tidak memandang apakah digunakan insulin atau cukup hanya digunakan modifikasi diet saja dalam mengontrol gula darah, tidak memandang apakah kondisi bertahan setelah kehamilan, dan termasuk pula kondisi intoleransi glukosa dalam berbagai tingkat dari ringan sampai berat yang terjadi sebelum kehamilan namun tidak dikenali sebelumnyalbaru diketahui pada saat hamil.
Sekitar 1-14% kehamilan mengalami komplikasi DMG setiap tahun di AS. Di Indonesia. dilaporkan prevalensi DMG antara 1.9-3.6e% dari seiuruh kehamilan setiap tahun.Kontrol gula darah pada DMG berhubungan dengan morbiditas dan mortalitas- pada ibu maupun bayi berupa preeklampsia. polihidramnion, infeksi saluran kemih, persalinan seksio sesarea dan trauma persalinan akibat bayi besar. DMG berhubungan dengan angka kejadian preeklampsia, induksi persalinan, distosia bahu, seksio sesarea, bayi besar, dan Erb's Palsy yang lebih tinggi. Hiperblikemia juga berhubungan dengan peningkatan risiko kematian janin infra uteri (IUFD) pada 4-8 minggu terakhir kehamilan, meningkatnya mortalitas perinatal dan angka kejadian makrosomia, dan pada neonatus terjadi peningkatan kejadian hipoglikemia, ikterus. polisitemia dan hipokaisemia. Dalam jangka panjang pasien DMG memiliki risiko terjadinya diabetes tipe 2 setelah kehamilan. Bayi-bayi yang dilahirkan dari ibu DMG memiliki risiko lebih tinggi akan kejadian sindroma metabolik, obesitas, intoleransi glukosa dan diabetes pada masa muda/dewasa.
Langkah awal penanganan DMG yang dianut saat ini adalah pemberian konseling dan terapi diet selama 1 minggu dengan target tes toleransi glukosa darah normal. Apabila tidak berhasil maka diberikan insulin, yang sampai saat ini masih mcrupakan terapi pilihan pada DMG. Ternyata hingga 60% penderita akan memerlukan insulin untuk mempertahankan kontrol glikemiknya.7 Insulin diberikan secara suntikan subkutan sehingga bagi pasien dirasakan sulit dan tidak praktis digunakan, yang mempengaruhi penerimaan pasien dan akhirnya kcberhasilan terapi. Penggunaan obat hipoglikemik oral (OHO) dalam kehamilan dahulu diduga menyebabkan kelainan kongenital.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugiarto
"Latar Belakang: Subyek diabetes melitus (DM) tipe 2 mengalami peningkatan
risiko fraktur akibat penurunan kekuatan tulang. Bone mineral density (BMD),
sebagai parameter kuantitas tulang, tidak dapat menggambarkan fragilitas tulang pada subyek DM tipe 2 karena menunjukkan hasil yang normal atau meningkat dibandingkan dengan subyek bukan DM, sehingga peningkatan resiko fraktur pada subyek DM tipe 2 lebih disebabkan oleh penurunan kualitas tulang. Salah satu unsur penentu kualitas tulang adalah turnover tulang. Beberapa faktor yang berpengaruh pada turnover tulang, antara lain tumor necrosis factor-α (TNF-α) dan sclerostin. Kajian TNF-α dan sclerostin pada subyek DM perempuan pernah dilaporkan namun melibatkan subyek pascamenopause, sehingga tidak dapat dipisahkan efek TNF-α dan sclerostin terhadap turnover tulang.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan profil kadar TNF-α dan
sclerostin serum pada subyek perempuan pramenopause DM tipe 2 dan bukan
DM.
Metode: Studi potong lintang dilakukan pada 80 subyek perempuan
pramenopause yang terdiri dari ini 40 subyek DM Tipe 2 dan 40 subyek bukan
DM. Data yang dikumpulkan antara lain: karakteristik subyek, riwayat
penggunaan obat-obatan, HbA1C, SGPT, kreatinin, dan eGFR. Pemeriksaan
TNF-α dan sclerostin serum dilakukan dengan metode enzyme-linked
immunosorbent assay (ELISA).
Hasil: Median (rentang interkuartil) kadar TNF-α serum pada subyek DM tipe 2
[43,0 pg/mL (14,4-101,31)], lebih tinggi dibandingkan subyek bukan DM [23,86
pg/mL (11,98-78,54)] namun perbedaan tersebut tidak bermakna (p=0.900).
Rerata (simpang baku) kadar sclerostin serum pada subyek DM tipe 2 [132,05
pg/mL (SB 41,54)], lebih tinggi bermakna (p<0.001) dibandingkan subyek bukan DM [96,03 pg/mL (SB 43,66)]. Tidak didapatkan hubungan antara kadar TNF-α dan sclerostin serum baik pada subyek DM tipe 2 (p=0,630) maupun subyek bukan DM (p=0,560).
Kesimpulan: Subyek perempuan pramenopause DM tipe 2 memiliki kadar TNF-
α serum lebih tinggi namun tidak bermakna dibandingkan dengan subyek bukan DM. Subyek perempuan pramenopause DM tipe 2 memiliki kadar sclerostin serum lebih tinggi bermakna dibandingkan dengan subyek bukan DM.

Background: The subject of type 2 diabetes mellitus (T2DM) has an increased
risk of fracture due to a decrease in bone strength. Bone mineral density (BMD), as a parameter of bone quantity, cannot describe bone fragility in T2DM subjects because it shows normal or increased results compared to non-DM subjects, so an increased risk of fracture in T2DM subjects is due to a decrease in bone quality. One element that determines bone quality is bone turnover. Some factors that influence bone turnover include tumor necrosis factor-α (TNF-α) and sclerostin. TNF-α and sclerostin studies in female DM subjects have been reported but involve postmenopausal subjects, so that the effects of TNF-α and sclerostin cannot be separated from bone turnover.
Objective: This study aims to obtain a profile of serum TNF-α and sclerostin levels in premenopausal women with T2DM and non-DM.
Method: A cross-sectional study was carried out on 80 premenopausal female
subjects consisting of 40 T2DM subjects and 40 non-DM subjects. Data collected included: subject characteristics, history of drug use, HbA1C, SGPT, creatinine, and eGFR. Serum TNF-α and sclerostin examination was carried out by the enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) method.
Results: The median (interquartile range) of serum TNF-α levels in T2DM
subjects [43.0 pg/mL (14.4-101.31)], was higher than non-DM subjects [23.86
pg/mL (11.98 -78.54)] but the difference was not significant (p= 0.900). The mean (standard deviation) of serum sclerostin levels in T2DM subjects [132.05 pg/mL (SD 41.54)], was significantly higher (p< 0.001) than non-DM subjects [96.03 pg/mL (SD 43.66)]. There was no association between serum TNF-α and sclerostin levels in both T2DM subjects (p= 0.630) and non-DM subjects (p= 0.560).
Conclusions: Subjects of premenopausal women with T2DM had higher serum
TNF-α levels but were not significant compared to non-DM subjects. Subjects of premenopausal women with T2DM had significantly higher serum sclerostin
levels compared to non-DM subjects.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T57686
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahriani Sylvawani
"ABSTRAK
Latar Belakang: Penderita Diabetes Melitus (DM) mengalami peningkatan resiko fraktur akibat penurunan kualitas dan kekuatan tulang. Bone Mineral Densitometry tidak dapat menggambarkan fragilitas tulang pada pasien DM tipe 2 (DMT2) karena menunjukkan hasil yang normal atau meningkat. Penelitian sebelumnya menunjukkan terdapat penurunan penanda formasi tulang (P1NP) pada perempuan pramenopause dengan DMT2 dibandingkan dengan bukan DM. IGF-1 dan sclerostin adalah faktor yang mempengaruhi diferensiasi dan maturasi osteoblast dalam formasi tulang dan saat ini belum diketahui profilnya pada perempuan pramenopause dengan DM. Tujuan: Untuk mengetahui dan membandingkan kadar IGF-1 serum dan sclerostin serum perempuan pramenopause dengan DMT2 dan bukan DM. Metode: Studi potong lintang, dilakukan pada Agustus 2018 dan melibatkan 80 perempuan pramenopause yang terdiri dari 40 subjek DMT2 dan 40 bukan DM. Pemeriksaan IGF-1 serum dan Sclerostin serum dilakukan dengan metode enzymelinked immunosorbent assay (ELISA). Hasil penelitian: Median (rentang interkuartal) kadar IGF-1 serum pada pasien DMT2 lebih rendah tidak bermakna dibandingkan dengan kelompok bukan DM (40,6 (11-110) ng/ml vs 42,75 (10-65) ng/ml, p=0.900). Rerata kadar sclerostin serum pada kelompok DMT2 lebih tinggi bermakna dibandingkan kelompok bukan DM (132.05 (SB 41.54) ng/ml vs. 96.03 ng/ml (SB 43.66) (p<0.001). Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan kadar IGF-1 serum antara perempuan pramenopause DMT2 dan bukan DM. Terdapat perbedaan bermakna sclerostin serum antara perempuan pramenopause dengan DMT2 dan bukan DM.

ABSTRACT
Background: Diabetes mellitus (DM) patients are at increased risk for fracture due to the decrease in bone quality and strength. Bone Mineral Densitometry (BMD) measurement in T2DM cannot depict bone fragility (T2DM) because they are shown to be normal or increased results. Previous studies have shown a decrease in markers of bone formation (P1NP) in premenopausal women with T2DM compered non-DM. IGF-1 and sclerostin are factors that influence the differentiation and maturation of osteoblasts in bone formation and their profiles are not currently known in patients with premenopausal women with diabetes. Objective: To determine and compare serum IGF-1 and serum sclerostin levels between premenopausal women T2DM and non-DM. Method: A cross-sectional study was conducted in August 2018 and involved 80 premenopausal women consisting of 40 DMT2 and 40 non-DM subjects. Serum IGF-1 and serum sclerostin were examined using an enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) method. Results: Median (interquarter range) serum IGF-1 in T2DM is 40.6 ng/ml (11-110 ng/ml) vs. 42.75 ng/ml (10-65 ng/ml) in non-DM (p=0.900). Mean serum sclerostin level in T2DM is 132.05 ng/ml (SB 41.54 ng/ml) vs. 96.03 ng/ml (SB 43.66 ng/ml) in not DM (p<0.001). Conclusion: There was no difference in serum IGF-1 levels between premenopausal women with T2DM and non-DM. There were significant differences in serum sclerostin between premenopausal women with T2DM and non-DM."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T58642
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anissa Tasya Lintang
"Diabetes Melitus (DM) adalah kelompok penyakit metabolik yang ditandai oleh kadar gula darah yang tinggi (hiperglikemia) akibat gangguan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. Prevalensi DM terus meningkat, menjadi ancaman kesehatan global. Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama memberikan edukasi kepada masyarakat, termasuk mengenai DM. Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi pengetahuan pasien DM dan keluarga setelah diberikan edukasi digital. Data diambil di Puskesmas Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. Materi edukasi tentang DM disampaikan melalui leaflet dan video animasi yang dibagikan melalui WhatsApp dan YouTube, diikuti dengan evaluasi menggunakan kuesioner Google Form. Hasil evaluasi dari 28 responden menunjukkan rata-rata pengetahuan sebesar 86,43%. Penelitian ini menunjukkan bahwa edukasi digital melalui leaflet dan video animasi efektif dalam meningkatkan pengetahuan pasien DM dan keluarga. Saran yang diajukan adalah terus melakukan pelayanan informasi obat dengan metode yang mudah dipahami dan menarik, serta memanfaatkan berbagai media sosial untuk penyebaran informasi dan kuesioner guna meningkatkan kepatuhan pasien dan keluarga.

Diabetes Mellitus (DM) is a group of metabolic diseases characterized by high blood sugar levels (hyperglycemia) due to disturbances in insulin secretion, insulin action, or both. The prevalence of DM continues to increase, posing a global health threat. Primary healthcare centers (Puskesmas) provide education to the community, including about DM. This study aims to evaluate the knowledge of DM patients and their families after receiving digital education. Data was collected at the Puskesmas in Cakung District, East Jakarta. Educational materials on DM were delivered through leaflets and animated videos distributed via WhatsApp and YouTube, followed by evaluation using a Google Form questionnaire. The evaluation results from 28 respondents showed an average knowledge score of 86.43%. This research indicates that digital education through leaflets and animated videos is effective in improving the knowledge of DM patients and their families. Suggestions include continuing to provide medication information services using easily understandable and engaging methods, and utilizing various social media platforms for information dissemination and questionnaires to enhance patient and family compliance.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Feby Dita Aprilia
"Poster merupakan media cetak yang dapat digunakan sebagai media Pelayanan Informasi Obat (PIO) untuk pasien PRB. Program Rujuk Balik (PRB) adalah program pelayanan kesehatan kepada peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) penderita penyakit kronis dengan kondisi stabil dan masih memerlukan pengobatan jangka panjang. Salah satu pasien penyakit kronis yaitu pasien yang menerima pengobatan antihipertensi dan antihiperlipidemia. Penelitian ini dilakukan di Apotek Kimia Farma 0003 Lippo dimana obat antihipertensi yang paling banyak diresepkan adalah amlodipin dan obat antihiperlipidemianya adalah simvastatin. Penggunaan kedua obat ini secara bersamaan dapat menimbulkan kemungkinan terjadinya interaksi obat. Tujuan pembuatan poster ini adalah untuk memberikan edukasi melalui kegiatan PIO guna meningkatkan pengetahuan terkait penanganan interaksi obat antihipertensi dan antihiperlipidemia pada pasien PRB Apotek Kimia Farma 0003 Lippo. Pengerjaan mencakup studi literatur dan pembuatan poster menggunakan aplikasi graphic design Canva dengan format poster ukuran 42 x 59,4 cm. Poster ini memuat informasi secara ringkas serta desain warna dan gambar yang atraktif membuat pasien menjadi tertarik untuk membacanya, sehingga pengetahuan pasein PRB Apotek Kimia Farma 0003 Lippo terkait penanganan interaksi obat antihipertensi dan antihiperlipdemia semakin meningkat.

Poster is print media that can be used as a media for Drug Information Services (PIO) of PRB patients. Refer Back Program (PRB) is a health service program for National Health Insurance (JKN) participants with chronic diseases in stable condition and still require long-term care. One of the chronic disease patient is a patient who is receiving antihypertensive and antihyperlipidemia treatment. The study was conducted at Kimia Farma Pharmacy 0003 Lippo where the most commonly prescribed antihypertensive drug was amlodipine and the antihyperlipidemia drug was simvastatin. Using these two drugs together can cause the possibility of drug interactions. The purpose of making this poster is to provide education through PIO activities to increase knowledge regarding handling antihypertensive and antihyperlipidemia drug interactions in PRB patients Kimia Farma Pharmacy 0003 Lippo. The work includes literature study and making a poster using the graphic design application Canva with a poster format measuring 42 x 59.4 cm. This poster contains concise information and the attractive color and image design makes patients interested in reading it, so that the knowledge of PRB patients Kimia Farma Pharmacy 0003 Lippo regarding the handling of antihypertensive and antihyperlipidemia drug interactions increases.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Maryam Rizqi Nursyifa
"Pelayanan kefarmasian di apotek merupakan pelayanan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, sehingga dituntut untuk mampu menjamin ketersediaan obat yang aman, bermutu, dan berkhasiat. Diabetes mellitus (DM) merupakan gangguan metabolisme kronis yang ditandai dengan terjadinya hiperglikemia persisten. Terapi pasien DM tipe dua bertujuan untuk mempertahankan tingkat konsentrasi glukosa dalam darah dalam batas normal, dan untuk mencegah berkembangnya komplikasi jangka panjang dari kondisi diabetes. Penulisan Tugas Khusus ini dilakukan agar penulis lebih memahami secara mendalam terkait analisis dan pengkajian resep di apotek, khususnya resep pasien diabetes. Metode pelaksanaan analisis resep dilakukan dengan pendekatan pengkajian, pelayanan, dan screening resep terhadap resep pasien diabetes di KFA Matraman sesuai dengan yang tertera pada buku Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Kesimpulan yang didapat dari analisis resep pasien diabetes kali ini yaitu secara umum seringkali terdapat kombinasi pengunaan obat pada pasien (polifarmasi), sehingga potensi terjadi interaksi obat pada pasien dapat meningkat. Menyikapi hal ini, apoteker perlu memastikan setiap kombinasi terapi yang diterima pasien merupakan kombinasi terapi yang rasional, sehingga efektif untuk menunjang kesembuhan pasien.

Community pharmaceutical services in pharmacies are services that are in direct contact with the community, so they must be able to guarantee the availability of safe, quality, and efficacious drugs. Diabetes mellitus (DM) is a chronic metabolic disorder characterized by persistent hyperglycemia. Therapy for type 2 DM patients aims to maintain blood glucose concentration levels within normal limits, and to prevent the development of long-term complications from diabetes. This Special Assignment was written so that the author could get better understanding in the analysis and assessment of prescriptions in pharmacies, especially prescriptions for diabetes patients. The analysis of diabetes prescription in this assignment was carried out using the approach of assessment, service, and screening of prescriptions for diabetes patients at KFA Matraman in accordance with that stated in the Technical Instructions for Standard Pharmaceutical Services in Pharmacies. The conclusion obtained from the analysis of diabetes patient prescriptions this time is that in general there is often a combination of drug use in patients (polypharmacy), so that the potential for drug interactions in patients can increase. In response to this, pharmacists need to ensure that every combination of therapy received by patients is a rational combination of therapy, so that it could be effective in supporting patient recovery.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hasyatillah
"Praktik kerja profesi apoteker di Apotek Kimia Farma 202 Kejayaan bertujuan mengkaji resep obat dari salah satu resep pasien diabetes melitus di Apotek Kimia Farma Kejayaan bulan Mei 2023 dari segi administrasi, farmasetik dan klinis. Serta memahami permasalahan yang ditemukan dari hasil pengkajian resep di Apotek Kimia Farma Kejayaan bulan Mei 2023. Metode pelaksanaan yang dilakukan dalam laporan ini adalah studi literatur. Resep yang diperoleh adalah dari resep bulan Mei tahun 2023 di Apotek Kimia Farma 202 Kejayaan. Resep dipilih karena kompleksitas yang ada di dalam resep dan dapat dijadikan bahan ajar tentang pengkajian resep. Pengkajian salah satu resep di Apotek Kimia Farma 202 Kejayaan dilihat dari aspek administratif, yaitu melihat kelengkapan data pasien, dokter, serta obat yang diberikan pada resep. Aspek farmasetik dilihat dengan menyesuaikan nama obat serta kekuatan obat dengan literature. Aspek klinis dilakukan untuk melihat indikasi, dosis, efek samping, kontra indikasi, dan potensi interaksi obat yang ada pada resep. Permasalahan yang sering ditemukan pada penulisan resep yaitu terkait aspek administrasi masih ditemukan beberapa poin yang jarang dicantumkan dalam penulisan resep. Ada pula permasalahan terkait potensi interaksi obat yang harus diwaspadai yang dapat terjadi kepada pasien.

The professional pharmacist work practice at Apotek Kimia Farma 202 Kejayaan aims to review a prescription from a diabetes mellitus patient at Apotek Kimia Farma Kejayaan in May 2023 in terms of administrative, pharmaceutical, and clinical aspects. Additionally, it seeks to understand the issues found from the prescription review at Apotek Kimia Farma Kejayaan in May 2023. The implementation method used in this report is literature study. The prescription reviewed is from May 2023 at Apotek Kimia Farma 202 Kejayaan. This prescription was chosen due to its complexity and can be used as a teaching material for prescription review. The review of the prescription at Apotek Kimia Farma Kejayaan is conducted from three aspects: Administrative aspect involves checking the completeness of the patient data, doctor information, and the medications prescribed. Pharmaceutical aspect involves verifying the drug names and their strengths against the literature. Clinical aspect involves assessing the indications, dosage, side effects, contraindications, and potential drug interactions in the prescription. Common issues found in prescription writing include some administrative details that are often omitted. Additionally, there are potential drug interaction problems that need to be closely monitored to prevent adverse effects on the patient.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Figel Ilham
"

Banyak penyakit mata, jika tidak diobati dengan baik, dapat menyebabkan kebutaan seorang pasien sehingga mengurangi kualitas hidup pasien. Penyakit seperti glaukoma dan penyakit degenerative macula banyak ditangani dengan menggunakan obat mata. Beberapa diantaranya adalah obat tetes mata dan salep mata. Penggunaan kedua obat tersebut rentan tidak benar sehingga obat tersebut tercemar yang mengakibatkan obat tersebut tidak dapat digunakan kembali. Kegiatan ini dilakukan dengan membuat brosur pada situs Canva. Adapun persiapan sebelum menggunakan obat tetes atau salep mata adalah mencuci tangan sebelum menggunakan obat tersebut. Penggunaan obat tetes atau salep mata diusahakan sesteril mungkin dengan tidak mengenai ujung wadah pada mata. Selain itu, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan saat menggunakan obat tetes atau salep mata. Adapun ukuran kertas desain yang digunakan dalam Canva adalah ukuran A3 dengan catatan halaman tersebut diletakkan secara horizontal dan kemudian dibagi tiga sehingga dapat dilipat seperti layaknya brosur pada umumnya. Brosur dicetak dengan menggunakan kertas A4.


Many eye diseases, if not treated properly, can cause blindness to a patient; hence, decrease the patient’s quality of life. Diseases like glaucoma and macular degenerative disease are treated with eye-related medicine, i.e. eyedrops and eye ointments. Administering both medicines tend to be incorrect, therefore, the medicine may be contaminated that may not be used anymore. This activity includes designing the brochure by using Canva website. Preparation before using eyedrops or eye ointments includes washing hands before using the medicine. Administering the eyedrops or eye ointments are attempted to be as sterile as possible by not touching the tip of the container with the eyes. In addition, there are things to be considered while using eyedrops or eye ointments. The paper design size used in Canva is A3 size aligned horizontally and divided into three equal parts so that it can be folded as normal brochure found generally. Brochures are printed using A4 paper.

"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>