Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 237937 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zahra Habibah
"Perguruan tinggi saat ini bersaing untuk mendapatkan sumber daya yang dapat mendukung keberlangsungan mereka, dimana student loyalty menjadi salah satu solusi. Penelitian yang dilakukan oleh Latif et al. (2021) di Pakistan menemukan perkembangan student loyalty dapat dipengaruhi oleh penilaian mahasiswa terhadap praktik University Social Responsibility (USR) dengan dimediasi oleh student satisfaction. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran student satisfaction sebagai mediator terhadap hubungan penilaian mahasiswa terhadap praktik USR dan student loyalty di Indonesia. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah USR Short Version Scale dari Latif et al. (2021), alat ukur Student Satisfaction yang diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia oleh Abdallah (2013), dan alat ukur Student Loyalty yang diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia oleh Hadi (2018). Melalui metode kuantitatif dan desain korelasional, data dari 133 partisipan diolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian praktik USR dapat memprediksi student satisfaction secara signifikan (ß = 0.297, p < 0.001), student satisfaction dapat memprediksi student loyalty secara signifikan (ß = 0.647, p < 0.001), dan terdapat direct effect yang signifikan antara penilaian praktik USR dan student loyalty (ß = 0.192, p < 0.001). Analisis mediasi sederhana dengan model ke-4 dari PROCESS Hayes versi 4.2 menemukan bahwa student satisfaction memediasi hubungan penilaian praktik USR dan student loyalty (ß = 0.192, 95% CI [0.119, 0.268]). Saran yang diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah partisipan penelitian lebih heterogen dan bagi perguruan tinggi untuk menerapkan USR dalam rangka meningkatkan student loyalty pada mahasiswa.

Higher education institutions are currently competing to obtain resources that support their continuity, with student loyalty being one of the solutions. This research aims to examine the role of student satisfaction as a mediator in the relationship between students’ assessments of USR practices and student loyalty in Indonesia. This research utilized USR Short Version Scale by Latif et al. (2021), the Student Satisfaction scale developed by Tuan (2012) and translated into Indonesian by Abdallah (2013), and the Student Loyalty scale developed by Li (2013) and translated into Indonesian by Hadi (2013) as its measurement tools. Data from 133 participants were analysed using quantitative methods and a correlational design. The results showed that the assessment of USR practices significantly predicts student satisfaction (ß = 0.297, p < 0.001), student satisfaction significantly predicts student loyalty (ß = 0.647, p < 0.001), and there is a significant direct effect between assessment of USR practices and student loyalty (ß = 0.192, p < 0.001). A simple mediation analysis using PROCESS Hayes version 4.2 model 4 found that student satisfaction mediates the relationship between the assessment of USR practices and student loyalty (ß = 0.192, 95% CI [0.119, 0.268]). Future research is recommended to obtain a more heterogeneous sample and higher education institutions are encouraged to implement USR as a way to enhance student loyalty."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irine Catherina Pangau
"Di tengah tingginya demand akan pendidikan tinggi, setiap perguruan tinggi semakin memfokuskan usahanya pada student loyalty yang merupakan faktor pendukung untuk perguruan tinggi dapat bersaing. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah student satisfaction berperan sebagai mediator terhadap hubungan student-faculty relationship quality dan student loyalty di kalangan mahasiswa Indonesia. Partisipan penelitian ini adalah 150 mahasiswa berstatus aktif dari perguruan tinggi di Indonesia. Tiga alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat ukur Student Loyalty dari Li (2013) yang diadaptasi dalam Bahasa Indonesia oleh Hadi (2018), adaptasi Student-Faculty Relationship Quality Scale dari Snijders et al. (2017), dan alat ukur Student Satisfaction dari Tuan (2012) yang diadaptasi dalam Bahasa Indonesia oleh Abdallah (2013). Hasil penelitian menunjukkan bahwa student satisfaction berperan sebagai mediator terhadap hubungan student-faculty relationship quality dan student loyalty di kalangan mahasiswa Indonesia (F(2,147) = 151,744, p < 0,01, R2  = 0,674). Penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti setiap dimensi dari student-faculty relationship quality untuk mendapatkan hasil yang lebih mendalam terkait hubungan masing-masing dimensi dengan student satisfaction dan student loyalty.

In the midst of high demand for higher education, every university is increasingly focusing its efforts on student loyalty, which is a supporting factor for universities to be able to compete. This research aims to test whether student satisfaction acts as a mediator in the relationship between student-faculty relationships quality and student loyalty among Indonesian undergraduate students. The participants in this research were 150 active undergraduate students from universities in Indonesia. The three measuring scales used in this research are Student Loyalty scale developed by Li (2013) and adapted into Bahasa Indonesia by Hadi (2018), the adaptation of the Student-Faculty Relationship Quality Scale from Snijders et al. (2017), and Student Satisfaction scale developed by Tuan (2012) and adapted into Bahasa Indonesia by Abdallah (2013). The result of this research found that student satisfaction acts as a mediator in the relationship between student-faculty relationship quality and student loyalty among Indonesian undergraduate students (F(2,147) = 151.744, p < 0.01, R2 = 0.674). Future research is recommended to further examine each dimension of student-faculty relationship quality to obtain a more in-depth result and explanation regarding its relationship with student satisfaction and student loyalty."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Qamara Rahmah
"Loyalitas mahasiswa atau student loyalty merupakan komitmen jangka panjang yang dimiliki oleh mahasiswa dan berperan penting dalam pengembangan layanan pendidikan di institusi pendidikan tinggi secara berkelanjutan, baik dalam dukungan finansial maupun rekomendasi kepada orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran student satisfaction sebagai mediator dalam hubungan sense of belonging dan student loyalty. Penelitian ini melibatkan 120 mahasiswa sarjana yang mengikuti perkuliahan minimal di semester 6 dengan tiga instrumen penelitian, yakni UBQ, Student Satisfaction, dan Student Loyalty. Analisis statistik melalui PROCESS v4.2 membuktikan bahwa student satisfaction memediasi hubungan sense of belonging dan student loyalty (β=0,149, BootSE = 0,027, CI95% [0,09/0,20]), serta terdapat hubungan langsung (direct effect) antara sense of belonging dan student loyalty (β = 0,170, p<0,01). Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial student satisfaction memediasi hubungan sense of belonging dengan student loyalty. Dari hasil penelitian ini disarankan perguruan tinggi meningkatkan sense of belonging dan student satisfaction melalui kualitas layanan pendidikan untuk mempertebal loyalitas mahasiswa mereka.

Student loyalty is a long-term commitment owned by students and plays an important role in the development of educational services in higher education institutions on an ongoing basis, both in financial support and recommendations to others. This study aims to determine the role of student satisfaction as a mediator in the relationship between sense of belonging and student loyalty. This study involved 120 undergraduate students who attended lectures at least in semester 6 with three research instruments, namely UBQ, Student Satisfaction, and Student Loyalty. A statistical analysis through PROCESS v4.2 demonstrated that student satisfaction plays a mediating role in the relationship between sense of belonging and student loyalty, with the indirect effect being β = 0.149, BootSE = 0.027, and a CI95% [0.09/0.20] and a significant direct effect between sense of belonging and student loyalty, with β = 0.170, p <0.01. It can be concluded that student satisfaction partially mediates the relationship between sense of belonging and student loyalty. Based on the results of this study, it is recommended that universities enhance both sense of belonging and student satisfaction through the quality of educational services in order to strengthen the loyalty of their students."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jeehan Risqy Chairunnisa
"Loyalitas mahasiswa menjadi salah satu faktor penting bagi keberlangsungan dan keberlanjutan institusi perguruan tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran komitmen mahasiswa terhadap perguruan tinggi sebagai mediator dalam hubungan antara kepuasan mahasiswa dan loyalitas mahasiswa. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah  Students' Commitment to the Educational Institutes dari Alvi dan Sharma (2021), alat ukur Student Loyalty yang dikembangkan oleh Li (2013) dan diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia oleh Hadi (2018), serta alat ukur Student Satisfaction yang dikembangkan oleh Tuan (2012) dan diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia oleh Abdallah (2013). Data diambil dari 120 mahasiswa strata satu yang sedang menempuh perkuliahan minimal semester enam di perguruan tinggi di Indonesia. Analisis dilakukan menggunakan SPSS Versi 29.0.2.0 dan PROCESS versi 4.3. Hasil analisis PROCESS (Model 4) menunjukkan bahwa komitmen mahasiswa terhadap perguruan tinggi memediasi hubungan antara kepuasan mahasiswa dan loyalitas mahasiswa (𝛽 = .11, BootSE= .036, CI 95% [.04, .18]). Penelitian ini menunjukkan apabila kepuasan mahasiswa meningkat, maka komitmen mahasiswa terhadap perguruan tingginya akan meningkat, diikuti peningkatan loyalitas mahasiswa pada perguruan tingginya.

Student loyalty is a crucial factor for the sustainability and continuity of higher education institutions. This study aims to examine the role of student commitment to higher education institutions as a mediator in the relationship between student satisfaction and student loyalty. The measurement tools used in this study are the Students' Commitment to the Educational Institutes from Alvi and Sharma (2021), the Student Loyalty Scale developed by Li (2013) and adapted into Indonesian by Hadi (2018), and the Student Satisfaction Scale developed by Tuan (2012) and adapted into Indonesian by Abdallah (2013). Data were collected from 120 undergraduate students who were in at least their sixth semester at various higher education institutions. The analysis was conducted using SPSS Version 29.0.2.0 and PROCESS version 4.3. The results of the PROCESS analysis (Model 4) indicate that student commitment to their educational institution mediates the relationship between student satisfaction and student loyalty (𝛽 = .11, BootSE= .036, CI 95% [.04, .18]). This study demonstrates that when student satisfaction increases, their commitment to the institution also increases, leading to an enhancement in student loyalty."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natanael Abbey Jahja
"Dari tahun ke tahun jumlah universitas di Indonesia yang menawarkan berbagai program pendidikan terus meningkat. Peningkatan ini memicu persaingan antar perguruan tinggi di Indonesia yang semakin intensif. Salah satu solusi jangka panjang yang dapat dilakukan oleh pihak universitas adalah dengan menumbuhkan student loyalty pada mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu peran student satisfaction sebagai mediator terhadap hubungan student trust dan student loyalty pada mahasiswa yang duduk minimal di semester enam. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah Trust in Higher Education Scale (THES) yang dikembangkan oleh Ünal Deniz dan Mehmet Akif Erdener (2023) dan telah diadaptasi oleh peneliti dalam bahasa Indonesia, alat ukur Student Satisfaction yang dikembangkan oleh Tuan (2012) dan telah diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia oleh Abdallah (2013), serta alat ukur student loyalty yang dikembangkan oleh Li (2013) dan telah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia oleh Hadi (2018). Penelitian ini menggunakan metode statistik korelasional dan mediasi sederhana. Data yang diperoleh dari 150 mahasiswa dengan mayoritas mahasiswa di semester delapan menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara student trust dan student satisfaction, student trust dan student loyalty, serta student satisfaction dan student loyalty. Analisis mediasi sederhana menunjukkan bahwa student satisfaction memediasi hubungan student trust dan student loyalty. Implikasi dari penelitian adalah penting bagi perguruan tinggi di Indonesia untuk membangun student trust terhadap perguruan tinggi dan student satisfaction agar dapat diperoleh student loyalty yang pada akhirnya akan berkontribusi terhadap pengembangan perguruan tinggi kelak.

The number of universities in Indonesia offering various educational programs has continued to increase year by year. This increase has triggered increasingly intense competition among universities in Indonesia. One long-term solution that universities can implement is to foster student loyalty. This research aims to investigate the role of student satisfaction as a mediator in the relationship between student trust and student loyalty among students who are at least in their sixth semester. The measuring instruments used in this research are the Trust in Higher Education Scale (THES) developed by Ünal Deniz and Mehmet Akif Erdener (2023) and adapted by the researcher into Indonesian, the Student Satisfaction scale developed by Tuan (2012) and adapted into Indonesian by Abdallah (2013), and the student loyalty scale developed by Li (2013) and adapted into Indonesian by Hadi (2018). This research employs correlational statistics and simple mediation methods. Data obtained from 150 students, the majority of whom are in their eighth semester, indicate correlations between student trust and student satisfaction, student trust and student loyalty, as well as student satisfaction and student loyalty. Simple mediation analysis shows that student satisfaction mediates the relationship between student trust and student loyalty. The implication of this research is that it is crucial for universities in Indonesia to build student trust and student satisfaction to achieve student loyalty, which will ultimately contribute to the future development of the university."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Audita Zahra
"Transisi dari sekolah menengah atas ke perguruan tinggi dan metode pembelajaran yang kerap berubah akibat pandemi berpotensi memengaruhi prestasi mahasiswa tahun pertama.  Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran penyesuaian diri sebagai mediator pada hubungan antara persepsi dukungan sosial dan prestasi akademis. Partisipan penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Indonesia tahun pertama. Teknik analisis korelasi dan mediasi digunakan dalam penelitian ini dan hasil analisis menunjukkan bahwa penyesuaian diri dapat memediasi secara penuh (full or complete mediation) hubungan persepsi dukungan sosial dan prestasi akademis. Pihak universitas diharapkan dapat memfasilitasi dukungan yang membantu peningkatan penyesuaian diri dan prestasi akademis.

The transition from high school to college and the frequent changes in learning methods due to pandemic have the potential to affect academic achievement of first-year students. This study aims to examine the role of self-adjustment as a mediator in the relationship between perceived social support and academic achievement. The participants of this study were first-year University of Indonesia students. Pearson correlation and mediation analysis techniques were used in this study and the results showed that self-adjustment completely mediates the relationship between perceived social support and academic achievement. University is expected to facilitate support that helps improve students’ adjustment and academic achievement."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diva Anim
"Perkembangan teknologi dan internet yang pesat sering dimanfaatkan untuk melakukan kecurangan akademik. Mahasiswa dengan tingkat efikasi diri yang tinggi maupun rendah dapat melakukan kecurangan akademik karena adanya peran moral disengagement. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara efikasi diri akademik dan kecurangan akademik dengan internet serta peran moral disengagement sebagai mediator pada mahasiswa di Indonesia. Alat ukur yang digunakan adalah Internet-Triggered Academic Dishonesty Scale (ITADS), The Academic Self-Efficacy Scale (TASES), dan Moral Disengagement Scale. Sebanyak 139 data partisipan dianalisis menggunakan Pearson Correlation dan PROCESS Model 4 versi 4.2 oleh Hayes. Hasil penelitian menemukan hubungan negatif yang signifikan namun lemah antara efikasi diri akademik dan kecurangan akademik dengan internet (r (139) = -0.287, p <.001, two tailed), namun tidak menemukan peran moral disengagement sebagai mediator (indirect effect = -.069, SE = .066, Boot 95% CI [-.226, .041]). Artinya, semakin tinggi efikasi diri akademik mahasiswa, maka semakin rendah kecenderungannya dalam melakukan kecurangan akademik menggunakan internet. Dengan demikian, penting bagi institusi akademik untuk melakukan upaya agar bisa mengurangi kecenderungan mahasiswa dalam melakukan kecurangan akademik dengan internet, seperti sosialisasi dan regulasi penggunaan internet, menambah aktivitas yang dapat meningkatkan efikasi diri akademik mahasiswa, dan lainnya.

The rapid advancement of technology and internet is often exploited for academic dishonesty. Academic dishonesty was done by students regardless of their academic self-efficacy level so moral disengagement might play a significant role. This study aims to investigate the relationship between academic self-efficacy and academic dishonesty using technology, and the role of moral disengagement as a mediator among university students in Indonesia. The instruments used in this study are Internet-Triggered Academic Dishonesty Scale (ITADS), The Academic Self-Efficacy Scale (TASES), and Moral Disengagement Scale. Total number of participants were 139 and analyzed using Pearson Correlation and Hayes’s PROCESS Model 4 version 4.2. Results found a weak but significant negative correlation between academic self-efficacy and academic dishonesty using internet (r (139) = -0.287, p <.001, two tailed), but did not find the role of moral disengagement as a mediator (indirect effect = -.069, SE = .066, Boot 95% CI [-.226, .041 This means that the higher student's academic self-efficacy is, the lower their tendency to engage in academic dishonesty using internet. Therefore, it is crucial for academic institutions to reduce the tendency of students committing academic dishonesty, such as through the dissemination and regulation of technology usage, increasing activities that can enhance students' academic self-efficacy, and other similar initiatives."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfa Luthfia
"Prokrastinasi akademik merupakan fenomena yang berkembang secara luas di dalam dunia akademik. Beberapa penelitian menunjukkan prokrastinasi akademik memiliki hubungan yang positif dengan kecemasan, depresi, tingkat stres yang tinggi dan kesehatan yang lebih buruk. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan antara prokrastinasi akademik dengan tingkat stres pada mahasiswa keperawatan.
Desain penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan sampel mahasiswa tingkat akhir reguler dan ekstensi Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia sebanyak 143. Penelitian ini menggunakan dua buah instrument kuesioner yaitu Academic Procrastination Scale (APS) dan Student Nurse Stress Index (SNSI). Hasil penelitian dengan CI 95% didapatkan hubungan yang signifikan antara prokrastinasi akademik dengan tingkat stres (p=0,007).
Hasil penelitian menunjukkan mahasiswa berada pada tingkat prokrastinasi akademik sedang (68,5%) dan tingkat stres rendah (63,6%). Hal tersebut menunjukkan mahasiswa dengan tingkat prokrastinasi akademik tinggi berpeluang untuk mengalami tingkat stres yang lebih tinggi. Saran bagi penelitian selanjutnya adalah menggunakan teknik pengambilan data total sampling agar gambaran prokrastinasi akademik secara keseluruhan pada populasi mahasiswa dapat terlihat.

Academic procrastination was a widely developed phenomenon in academic environment. Some research shows that academic procrastination has a positive correlation with anxiety, depression, high level of stress, and poor health status. The purpose of this study was to determine the correlation between academic procrastination and stress level in nursing student.
The research design used descriptive correlative study with 143 samples of final year undergraduate nursing student in Faculty of Nursing, University of Indonesia. This study used two questionnaires instrument, Academic Procrastination Scale (APS) and Student Nurse Stress Index (SNSI).
The result showed that with 95% CI there is a significant correlation between academic procrastination and stress level (p=0,007). Result showed that student in a moderate level of academic procrastination (68,5%) and low level of stress (63,6%). Student with high level of academic procrastination was potential to experience more high levels of stress. Suggestion for future research is to use total sampling techniques in data collection, so the overall picture of academic procrastination in student population can be seen."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46547
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Newman, John Henry
London: J. M. Dent & Sons Ltd., 1956
378.07 NEW s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Fadhillah Fitriani
"Penelitian ini mengkaji FISIP Anti KS, yaitu sebuah badan otonom yang turut memproduksi berbagai gerakan sosial sebagai upaya resistensi mahasiswa terhadap kekerasan seksual di lingkungan kampus. Melalui metode kualitatif dengan wawancara mendalam dan analisis konten di media sosial, peneliti ingin melihat proses aktivisme melalui serangkaian gerakan sosial yang dijalankan untuk mencapai tujuan kolektif. Hal ini turut melibatkan strategi, kendala, dan analisis kekuasaan di dalam gerakan tersebut. Penelitian ini menunjukkan bahwa para aktor di dalam FISIP Anti KS memahami kekerasan seksual sebagai produk dari ketimpangan relasi kuasa. Melalui penelitian yang sudah dilakukan, penulis melihat bahwa resistensi yang dilakukan oleh FISIP Anti KS berfokus untuk menentang kepercayaan, nilai, dan praktik kebudayaan yang menyebabkan melanggengnya kekerasan seksual di lapisan masyarakat, salah satunya di lingkungan kampus. Penelitian ini memperlihatkan resistensi berjalan melalui proses aktivisme dalam bentuk penggunaan hashtag, produksi kampanye, dan hadirnya partisipan laki-laki di dalam gerakan yang diinisiasi dan diisi oleh mayoritas kelompok perempuan.

This research examines FISIP Anti KS, which is an autonomous body that participates in producing various social movements as an effort to do resistance to sexual violence on campus. Through qualitative methods with in-depth interviews and content analysis on social media, researchers want to see the process of activism through various social movements to achieve collective goals. This also involves strategy, constraints, and analysis of power within the movement. This research shows that actors in FISIP Anti KS understand sexual violence as a product of unequal power relations. Through the research, the author sees that the resistance carried out by FISIP Anti KS focuses on opposing the beliefs, values, and cultural practices that cause the perpetuation of sexual violence in society, including the campus environment. This research shows that resistance runs through a process of activism, such as using hashtags, campaign production, and the presence of male participants in movements initiated and supported by majority of women's groups."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>