Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 178445 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andralisa Febriani
"Industri minyak dan gas bumi memiliki risiko tinggi terjadinya kerugian akibat kebakaran. Terdapat beberapa insiden kebakaran dan ledakan pada industri minyak yang melibatkan kebakaran pada tangki yang menampung minyak mentah. Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat risiko kebakaran dan ledakan pada tangki T-32 pada fasilitas pengumpul minyak mentah Perusahaan A. Metode penelitian yang digunakan adalah melakukan analisis frekuensi terjadinya kebakaran dan ledakan dengan event tree analysis serta melakukan pemodelan konsekuensi kebakaran dan ledakan dengan software ALOHA. Setelah melakukan analisis frekuensi dan pemodelan konsekuensi, dilakukan perhitungan individual risk dan societal risk. Berdasarkan hasil pemodelan konsekuensi, Pelepasan radiasi panas dengan dampak terburuk yaitu 35 kW/m2 dapat megakibatkan kematian dengan rate 100% apabila terpajan kepada manusia. Radius nilai konsekuensi terburuk ini tidak mencapai fasilitas lain di sekitarnya. Pada pemodelan konsekuensi ledakan, tidak ada tekanan dengan dampak terburuk yang dihasilkan dari skenario ledakan. Hasil penilaian risiko kebakaran tangki T-32 pada fasilitas tangki pengumpul minyak Perusahaan A menunjukkan bahwa risiko individu dan social masih berada dalam kategori risiko yang dapat diterima menurut kriteria penilaian risiko. Meskipun risiko dari kejadian kebakaran masih dalam batas yang dapat diterima, upaya pengendalian risiko masih perlu dilakukan agar risiko masih berada dalam batas toleransi yang dapat diterima.

Oil and gas industry has a high risk of losses due to fire. There have been several fire and explosion incidents in the oil industry involving fires in tanks containing crude oil. This research aims to assess the level of fire and explosion risk in the T-32 tank at Company A's crude oil collection facility. The objective of this research is to assess fire and explosion risk of tank T-32 at Company A's tank farm facility. The research method used is to analyze the frequency of fires and explosions using event tree analysis and modeling the consequences of fires and explosions with ALOHA software. After defining frequency and consequence model, individual risk and societal risk calculations are carried out. Based on the results of consequence modeling, the release of heat radiation with the worst impact, namely 35 kW/m2, can result in death at a rate of 100% if exposed to humans. The radius of this worst consequence value does not reach other adjacent facilities. In consequences model of the explosion, there are no overpressure with the worst impacts resulting from the explosion scenario. The results of the T-32 tank fire risk assessment at Company A's tank farm facility show that individual and social risks are still within the acceptable risk category according to the risk assessment criteria. Even though the risk of a fire incident is still within acceptable limits, risk control efforts still need to be performed so that the risk remains within acceptable tolerance limits."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Esti Setiawati
"Kondisi pipa penyalur sepanjang 21.7 km yang umumnya tidak tertanam dan pada beberapa area dekat dengan rumah warga sehingga potensi terjadi kegagalan sangat tinggi. Oleh karena itu dilakukan kajian kuantitatif risiko apabila terjadi kebakaran dan ledakan pada pipa penyalur gas dengan menggunakan software BREEZE dan ALOHA. Kajian risiko yang dikaji adalah risiko individu dan kelompok pada faktor kegagalan gangguan pihak luar (external interference) dan korosi.
Dari hasil analisa risiko individu dan kelompok memiliki risiko yang masih dapat diterima atau ditolerir. Namun risiko tersebut harus tetap dijaga agar masih tetap dalam batas yang diterima dengan melakukan upaya penurunan risiko seperti memasang sistem deteksi kebocoran pada pipeline, menyiapkan rencana tanggap darurat bila terjadi kebocoran pada pipa penyalur, education public, penambahan Pipeline Marker dan Warning Sign, meningkatkan frekuensi patroli, inspeksi dan perawatan secara rutin serta memberikan perlindungan tambahan pada pipa penyalur yang melintasi pemukiman agar tidak mudah dijangkau oleh masyarakat.

Pipeline condition for 21.7 km long which mostly unburied and at some area located near residential area makes it potential of failure very high. Therefore a quantitative risk a assessment conducted in case of fire and explosion on gas pipeline using BREEZE and ALOHA software. Risk assessment that were examined is individual and societal risk with the failure factor is external interference and corrosion.
From the result of individual and societal risk analysis, it shows an acceptable or tolerable risk. However these risk should be maintained in order to remain within acceptable limits by conducting an effort to reduce risk such as installing leakage detection system on pipeline, prepare an emergency response plans in case of pipeline leaking, public education, added the number of Pipeline marker and warning sign, increasing the frequency of patrol, perform continuous inspection and maintenance and provide additional protection to the pipeline that pass residential area so that it’s not easily access by the public.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T43899
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Inayah
"Tangki timbun WT16 pada PT. Bridgestone Tire Indonesia memiliki risiko kebakaran yang tinggi dikarenakan merupakan cairan mudah terbakar. Walaupun jumlah kejadian mengenai kebakaran pada tangki timbun WT16 ini tidak ditemukan di Indonesia,namun penilaian risiko kebakaran merupakan aktifitas mendasar yang harus dilakukan oleh industri kimia, petrokimia dan industri yang menggunakan hidrokarbon dalam proses produksinya. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan data sekunder berupa keadaan tangki timbun WT16. Penelitian ini menggunakan penilaian risiko secara kualitatif yang menghasilkan bahwa kebakaran pada tangki timbun WT16 ini termasuk kedalam high risk. Kemudian berdasarkan perhitungan dengan ALOHA software di dapatkan hasil radiasi panas pada jarak 71 meter dari tangki dengan intensitas radiasi 10 Kw/ m2, 97 meter dari tangki dengan intensitas radiasi panas 5 Kw/m2 dan 147 meter dari tangki dengan intensitas 2 Kw/m2 pada tangki nomor 3 dan 10 Kw/m2 pada jarak 68 meter, intensitas panas 5 Kw/m2 pada jarak 94 meter dan dengan intensitas panas 2 Kw/m2 pada jarak 142 meter pada tangki nomor 2. Serta jarak aman berdasarkan perhitungan menggunakan acceptable separation distance calculator didapatkan hasil jarak aman bagi manusia dari tangki nomor 3 dan bangunan masing masing 179, 16 meter dan 35,38 meter untuk dan untuk tangki nomor 2 jarak aman berada pada jarak 128, 60 meter dan 24,48 meter untuk manusia dan bangunan masing masing.

WT16 Solvent storage tank has a potential fire risk because this tank contain flammable liquid solvent. Even though, there is no record that this case ever happens in Indonesia. But, fire risk assessment is the essential activities that need to do for chemical industry, petrochemical industry or any other industry that use hydrocarbon in their industrial activity. The method used for this paper is descriptive method with secondary data about the storage tank. This paper use qualitative risk assessment result that fire risks for WT16 the storage tank is high. Then based on the calculation of the ALOHA software in getting the results of the thermal radiation in tank number 3 have 71 meters with 10 Kw/m2 intensity of radiation, 97 meters with 5 Kw/m2 intensity of radiation, 147 meter with Kw/m2 intensity of radiation and for tank number 2 have 68 meters with 10 Kw/m2 intensity of radiation, 94 meters with 5 Kw/m2 intensity of radiation, 142 meters with 2 Kw/m2 intensity of radiation. Then, a safe distance by calculating using the acceptable separation distance calculator results obtained within safe for humans 179, 16 meters and 35.38 meters for buildings for tank number 3 and for the tank number 2 the safe distance is at 128, 60 meters for humans and 24, 48 feet for the building. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45332
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adis Ardiza Lanin
"Dumai tank farm memiliki risiko bahaya kebakaran dan ledakan karena merupakan tangki timbun yang berfungsi untuk menimbun Crude Oil yang merupakan flammable liquid dalam jumlah yang besar Sehingga perlu dilakukan penilaian risiko bahaya kebakaran dan ledakan sebagai dasar untuk melakukan tindakan pengendalian dan pemenuhan terhadap tuntuan hukum. Penelitian yang dilakukan merupakan penilaian risiko bahaya kebakaran dan ledakan pada tangki timbun Crude Oil (tangki 302) di Dumai Tank Farm dengan menggunakan metode Dow?s Fire and Explosion Index. Objek penelitian merupakan tangki timbun yang menyimpan Crude Oil jenis Sumatra Light Crude Oil dalam jumlah besar dan karena nilai flammabilitynya lebih tinggi dibandingkan dengan Duri Crude Oil.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai F&EI pada tangki timbun Crude Oil adalah sebesar 61,92 sehingga masuk dalam klasifikasi tingkat bahaya moderat. Radius pajanan jika terjadi kebakaran dan ledakan pada tangki timbun Crude Oil adalah sejauh 200,72 ft (61,18 m). Luas daerah pajanan jika terjadi kebakaran dan ledakan pada tangki timbun Crude Oil adalah seluas 126.499,72 ft2 (38.557,11 m2). Nilai daerah yang terpajan jika terjadi kebakaran dan ledakan pada tangki timbun Crude Oil adalah sebesar US$ 2.740.112,39 (Rp. 31.237.281.261,90). Namun dikarenakan faktor kerusakan pada tangki timbun Crude Oil adalah sebesar 45 %, maka jika terjadi kebakaran dan ledakan pada tangki timbun Crude Oil akan menimbulkan kerusakan dasar sebesar US$ 1.233.050,58 (Rp.14.056.776.567,86).
Faktor pengendalian kerugian (loss control) pada tangki timbun Crude Oil adalah sebesar 0,60. Dengan adanya faktor pengendalian tersebut maka besarnya nilai kerugian sebenarnya jika terjadi kebakaran dan ledakan pada tangki timbun Crude Oil adalah sebesar US$ 745.163,68 (Rp. 8.494.865.919,27). Lamanya hari kerja yang hilang jika terjadi kebakaran dan ledakan pada tangki timbun Crude Oil selama 21 hari, namun perusahaan akan berusaha semaksimal mungkin agar tidak ada hari kerja yang hilang jika terjadi kebakaran dan ledakan. Nilai kerugian akibat terhentinya bisnis jika terjadi kebakaran dan ledakan pada tangki timbun Crude Oil adalah sebesar US$ 23.106.359,47 (Rp. 263.412.497.926,91)."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ivan Havosan
"LPG merupakan salah satu sumber energy alternatif pada saat ini, dengan adanyakonversi, diversifikasi produk domestic gas, dan ekspansi bisnis LPG sebagaienergi masa depan, dapat diestimasikan trend insiden LPG akan meningkat.Analisa risiko dilakukan dengan menggunakan metode QRA; dengan analisakonsekuensi dilakukan dengan menggunakan software Excel dan ALOHA. LPGdiasumsikan campuran tetap antara propana dan butana sebesar 50:50. Modatransportasi terbatas pada Skid Tank LPG Wagon dengan ukuran massa LPGyang diangkut seberat 15.000 kg dengan tekanan di dalam vessel 4 ndash; 6 kg/cm2. Dari hasil penelitian didapatkan baik risiko individu maupun sosial menunjukanbawa risiko masuk ke zona ALARP. Untuk memitigasi risiko tersebut lebih lanjutdiperlukan pengendalian diantaranya beberapa elemen manajemen keselamatan proses seperti Hazard Analysis, Partisipasi Pekerja, Process Safety Information, Operating Procedure, Training, Kontraktor, Mechanical Integrity, Emergency Response, dan Compliance Audit.
LPG is one of alternative energy sources at present, with the kerosene conversion,domestic gas product diversification, and LPG business expansion as the energyof the future, it can be estimated that LPG incident trend will increase. Riskanalysis is done by using QRA method meanwhile analysis done using Excel andALOHA software. LPG is assumed to be a fixed mixture of propane and butane at50 50. The mode of transportation is limited to the Skid Tank LPG Wagon witha mass of 15,000 kg of LPG transported with pressure in a 4 6 kg cm2. Results from the study both individual and social risk showed a risk level withninALARP zone. Risk mitigation are further required to control the hazard to bemanifestated this including some elements of process safety management such as Hazard Analysis, Workers Participation, Process Safety Information Operating Procedure, Training, Contractor, Mechanical Integrity, Emergency Response, and Compliance Audit."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rayhan Faturrahman
"The Geneva Association pada tahun 2014 melaporkan kerugian akibat kebakaran mencapai 1 % dari PDB (Produk Domestik Bruto). Karena itu, untuk mengantisipasi risiko kebakaran dibutuhkan penilaian risiko kebakaran (fire risk assesment) sebagai langkah awal untuk mengenali skenario risiko yang dapat terjadi serta upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan keamanan dan resiliensi daerah dalam menghadapi peristiwa kebakaran. Saat ini, Peraturan Menteri PUPR No. 20/PRT/M/2009 Tahun 2009 Bab 2 telah membuat panduan untuk melakukan analisis risiko kebakaran. Tujuan dari penelitian ini adalah menguji coba implementasi metode semi-kuantitatif FLAME (Danzi et al, 2021) didukung dengan pemodelan dinamika api menggunakan Fire Dynamic Simulator 6.8 (FDS) untuk mengetahui laju perkembangan api serta durasi kebakaran. Hasil pemodelan dengan sumber penyalaan yang diasumsikan memiliki fluks kalor efektif sebesar 120 kW dan geometri berdasarkan survei lapangan menunjukkan waktu kebakaran mencapai 1 MW untuk kompartemen tipe A yaitu rumah kontrakan tipikal 3 petak t = 392 detik pada skenario peletakan sumber penyalaan dekat dengan material PU Foam, dan konservatif tidak mencapai 1 MW pada skenario peletakan terdekat dengan material yang diasumsikan plywood. Kemudian, t = 109 detik untuk kompartemen tipe B yaitu rumah tipikal kontrakan 3 petak 2 lantai. t = 43 detik pada kompartemen tipe C yaitu musholla dengan luas 10 x 10 meter dan t = 241 detik untuk kompartemen tipe D yaitu tipikal warung dengan kandungan material dominan plastik dan kayu Hasil FLAME apabila ditinjau secara risiko terhadap penghuni menunjukkan 43 rumah memiliki kategori not acceptable dengan faktor penyumbang risiko terbesar adalah probabilitas penyalaan api yang datang dari berbagai faktor serta waktu pra-evakuasi yang lebih lama pada beberapa kompartemen. Secara risiko terhadap hunian, hasil FLAME menunjukkan 10 hunian memiliki kategori not acceptable dengan faktor penyumbang risiko terbesar adalah perbedaan konfigurasi kompartemen yang menyebabkan kesulitan dalam upaya pemadaman dan durasi kebakaran yang lebih lama pada beberapapa kompartemen.

The Geneva Association reported in 2014 that fire losses accounted for 1% of the Gross Domestic Product (GDP). Therefore, fire risk assessment is essential to anticipate and mitigate fire risks. Fire risk assessment serves as an initial step to identify potential risk scenarios and implement measures to enhance safety and resilience in fire events. The Ministry of Public Works and Housing (PUPR) Regulation No. 20/PRT/M/2009 has provided guidelines for conducting fire risk analysis. This research aims to test the implementation of the semi-quantitative FLAME method (Danzi et al., 2021) in the field of fire safety engineering. The study combines the FLAME method with Fire Dynamic Simulator 6.8 (FDS) to analyze fire development rates and durations. Modeling results based on assumed effective heat flux of 120 kW and field survey-based geometry indicate that in Compartment Type A (typical 3-unit rental house), the fire reaches 1 MW in t = 392 seconds for the scenario with ignition source near PU Foam material, while the conservative scenario with ignition source near plywood material does not reach 1 MW. In Compartment Type B (typical 3-unit 2-story rental house), t = 109 seconds are required. In Compartment Type C (a 10 x 10 meter mosque), t = 43 seconds, and in Compartment Type D (typical small restaurant with dominant plastic and wood materials), t = 241 seconds. The FLAME results, evaluated in terms of risk to occupants, indicate that 43 houses are classified as "not acceptable" due to factors such as probability of ignition from various sources and longer pre-evacuation time in some compartments. Furthermore, 10 dwellings are classified as "not acceptable" when considering the risk to the property, primarily due to configuration differences that hinder fire suppression efforts and result in longer fire durations in certain compartments."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sagala, Jatar
"Kebakaran dan ledakan akibat kebocoran gas LPG adalah penyebab kerusakan dengan total nilai kerugian yang sangat tinggi. PT X merupakan perusahaan yang mempunyai 4 buah tangki penyimpanan gas LPG dengan masing-masing mempunyai maksimum volume 2.500 MT. Untuk melihat risiko bahaya kebakaran yang terjadi maka diperlukan suatu penelitian penilaian risiko agar dapat di lakukan pemetaan dampak dari kebakaran tersebut. Metode yang digunakan ialah analisa risiko kuantitatif (QRA) dengan mensimulasikan kebakaran menggunakan program computational fluid dynamics 3 dimensi menggunakan software FLACS. Simulasi dilakukan dengan 2 skenario.
Hasil simulasi dilakukan dengan 2 skenario yaitu, skenario pertama dengan diameter kebocoran 50 mm dengan laju kebocoran gas sebesar 3.91 kg/s tercatat radiasi panas dengan risiko membahayakan ada pada tangki penyimpanan 4 yaitu sebesar 280 kW/m2 dan pada skenario kedua dengan kebocoran 150 mm dengan laju kebocoran gas sebesar 35.57 kg/s, tercatat radiasi panas dengan risiko membahayakan ada pada tangki penyimpanan 1 sebesar 980 kW/m2 dan pada tangki penyimpanan 4 sebesar 1.100 kW/m2. Dampak radiasi kebakaran sangat dipengaruhi oleh faktor : kondisi lingkungan, ketinggian area dari titik api dan besarnya kebocoran. Hasil penelitian kebakaran terhadap berbagai skenario, dijadikan masukan untuk menentukan program tanggap darurat.

Fires and explosions caused by LPG gas leaks causing damages with a very high total loss value. PT X is a company which have 4 gas storage tanks of LPG with each having a maximum volume of 2,500 MT. Evaluating the risk of fire hazard, needed a risk assessment research,in order to be able to do mapping the impact of the fire. The method used is quantitative risk analysis (QRA) by simulating fires using a 3 dimensional computational fluid dynamics program using FLACS software.
The fire will be simulated in 2 different scenarios. The first scenario with 50 mm leakage diameter with a gas leakage rate of 3.91 kg / s, the simulation showed thermal radiation with a dangerous risk hit the storage tank no 4 which has 280 kW / m2 and in the second scenario with 150 mm leak with gas leakage rate of 15.75 kg / s, thermal radiation with a dangerous risk existed in the storage tank no 1 which has 980 kW / m2 and in the storage tank no 4 which has 1,100 kW / m2. The impact of fire radiation is strongly influenced by factors: environmental conditions, the height of the area from the point of fire and the amount of leakage. The results of fire research on various scenarios, used as input to determine the emergency response program.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53641
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Mutia Rahayu
"Pertalite merupakan produk minyak yang diidentifikasi sebagai cairan yang dapat menyala lalu memicu kilatan api (flash fire) atau ledakan. PT X, sebuah perusahaan distribusi, menggunakan jalur maritim dan kapal tanker untuk mendistribusikan produk minyak ini. Salah satu jenis kapal tanker yang digunakan adalah Self Propelled Oil Barge (SPOB). Risiko tinggi bahaya kebakaran dan ledakan pada kapal tanker berasal dari produk minyak yang tergolong extremely flammable liquid. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pemodelan kuantitatif yang menggunakan data sekunder perusahaan, studi literatur, serta wawancara pekerja. Data tersebut kemudian dianalisis menggunakan perangkat lunak Areal Locations Of Hazardous Atmosphere (ALOHA) berdasarkan skenario terburuk. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis konsekuensi kebakaran dan ledakan dari kebocoran tangki berupa jangkauan radiasi termal dari skenario kebakaran pool fire dan overpressure threat zone dari skenario ledakan vapor cloud explosion. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jangkauan konsekuensi kebakaran pool fire mencapai 95 meter, sementara ledakan vapor cloud explosion mencapai 558 meter. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk memperhitungkan konsekuensi kebakaran dan ledakan ini, mempertahankan sistem keselamatan kebakaran dan tanggap darurat yang sudah ada, serta melakukan sosialisasi mengenai konsekuensi kebakaran dan ledakan kepada pekerja, masyarakat, serta pihak dermaga.

Pertalite is an oil product identified as a flammable liquid that can ignite and cause flash fires or explosions. PT X, a company involved in oil distribution to transport this oil product. One of the tanker types used is the SPOB. The high risk of fire and explosion hazards on tankers arises from the presence of extremely flammable liquids onboard. This research is a descriptive study that utilizes quantitative modeling, including company secondary data, literature reviews, and employee interviews. The data are then analyzed using the ALOHA software based on worst-case scenarios. The aim of this study is to analyze the consequences of fire and explosion resulting from tank leaks, focusing on the thermal radiation coverage from pool fire scenarios and the overpressure threat zones from vapor cloud explosion scenarios. The results of this study indicate that the range of consequences for pool fires reaches up to 95 meters, while vapor cloud explosions can extend up to 558 meters. Therefore, it is crucial for the company to consider the consequences of fire and explosion, maintain the existing fire safety and emergency response systems, and raise awareness among employees, the local community, and the dockyard about the potential risks."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pardede, Pahala
"Industri minyak bumi dan gas dihadapkan pada risiko besar (high risk) terkait dengan kecelakaan yang berhubungan dengan kebakaran dan ledakan pada fasilitas produksi, salah satunya pada tangki timbunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pre-fire planning dengan menilai risiko kebakaran yang mungkin terjadi pada tangki timbun T-15 PT Pertamina Plumpang, Jakarta Utara menggunakan simulasi PyroSim Fire Modelling. Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan tangki berisiko mengalami kebakaran dengan skenario unobstructed full liquid surface fire dengan bentuk pool fire. Laju pelepasan kalor yang dihasilkan sebesar 4.009.592,47 kW dengan durasi kebakaran dari volume terbakar 100% 48,89 jam dan ketinggian api 53,12 m. Suhu yang diterima Tangki terdekat berjarak 30,5 meter dari Tangki terbakar adalah 1075 0C. Hasil penelitian merekomendasikan pentingnya dilakukan perencanaan dalam menghadapi kemungkinan kebakaran yang terjadi karena bisa menimbulkan efek domino bagi tangki sekitar dan memastikan kebutuhan air dan foam tercukupi.

Oil and gas industry faced high risk related to fires accident and explosions in production facilities, one of which is on the storage tank. This study aims to assess the pre-fire planning by assessing the risk of fires that may occur on the storage tank in T-15, PT Pertamina Plumpang, North Jakarta by using simulation PyroSim Fire Modelling. Data processing techniques used in this study is descriptive analytical.
The results showed storage tank has high risk fire based on scenarios full unobstructed surface liquid pool fire. Heat Release Rate is 4.009.592,47 kW, burning duration of 100% tank volume is 48,89 hours with flame height 53,12 m. Temperature received by the closest tank at 10750C. Results of research conducted recommend the importance of planning for a potential fires because it can cause a domino effect around the tank and ensure the water and foam needs fulfilled.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55106
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahendra Duta Apriono
"Industri petrokimia memiliki potensi bahaya kebakaran dan ledakan, terutama terkait dengan tangki penyimpanan bahan kimia. Penelitian ini bertujuan menganalisis risiko kebakaran dan ledakan pada tangki bola bertekanan tinggi yang menyimpan propilena, serta dampak kebocoran dan potensi kebakaran atau ledakan terhadap dua perusahaan tetangga di utara dan timur laut, serta masyarakat di timur laut. Desain penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan analisis dan deskriptif. Untuk instrumen penelitian yang digunakan adalah DOW’S Fire and Explosion Index untuk mengukur tingkat risiko bahaya dan radius pajanan. Sedangkan pemodelan zona ancaman menggunakan ALOHA Hasil DOW'S FEI menunjukkan indeks risiko unit proses sebesar 115.38 (kategori intermediate) dengan radius paparan 29.07 meter yang mencakup tiga tangki berdekatan. Pemodelan ALOHA menunjukkan bahwa diameter kebocoran yang lebih besar memiliki dampak lebih luas, kebocoran gas beracun dengan diameter 150 mm dapat menyebabkan paparan 41 kali lebih jauh dibandingkan diameter 3 mm, sementara kebocoran gas mudah terbakar dapat mencapai 39.2 kali lebih jauh. Kebocoran yang menyebabkan ledakan dapat memecahkan kaca pada jarak 1.3 km, radiasi termal dari kebakaran dapat menyebabkan kematian pada jarak 122 meter dan luka bakar derajat 2 pada 181 meter, dan ledakan BLEVE dengan frekuensi kejadian 1 x 10-6 dapat menyebabkan dampak mematikan hingga 1.4 km. Kesimpulannya, tangki bertekanan tinggi yang menyimpan propilena memiliki risiko kebakaran intermediate dengan dampak yang luas. Diperlukan manajemen keselamatan proses dan manajemen integritas aset yang baik untuk mencegah kecelakaan besar.

The petrochemical industry has potential fire and explosion hazards, particularly associated with chemical storage tanks. This study aims to analyze the risk of fire and explosion in a high-pressure spherical tank storing propylene, as well as the impact of leakage and potential fire or explosion on two neighboring companies to the north and northeast, as well as the community in the northeast. The research design is quantitative with an analytical and descriptive approach. The research instrument used was the DOW'S Fire and Explosion Index to measure the level of hazard risk and exposure radius. While modeling the threat zone using ALOHA. The DOW'S FEI results show a process unit risk index of 115.38 (intermediate category) with an exposure radius of 29.07 meters covering three adjacent tanks. ALOHA modeling shows that larger diameter leaks have a wider impact, a toxic gas leak with a diameter of 150 mm can cause exposure 41 times further than a diameter of 3 mm, while a flammable gas leak can reach 39.2 times further. Leaks that cause explosions can break glass at a distance of 1.3 km, thermal radiation from fires can cause death at 122 meters and 2nd degree burns at 181 meters, and BLEVE explosions with an event frequency of 1 x 10-6 can cause lethal impacts up to 1.4 km away. In conclusion, high-pressure tanks storing propylene have an intermediate fire risk with far-reaching impacts. Good process safety management and asset integrity management are required to prevent major accidents"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>