Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 123640 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dezh Nahda Athiyya
"Kinerja karyawan menjadi salah satu aspek yang sangat penting dalam mendukung produktivitas sebuah perusahaan baik itu BUMN ataupun perusahaan swasta di Indonesia. Kompetensi berpengaruh terhadap kinerja karyawan, hal ini bisa diasumsikan apabila kompetensi terus meningkat maka kinerja karyawan akan meningkat pula. PT. Forsta Kalmedic Global (Forsta) sebagai industri manufaktur alat kesehatan membutuhkan training operator produksi tersebut yang pada dasarnya untuk mendukung kelancaran operasional dan produktivitas dalam produksi alat kesehatan. Training yang rutin dilakukan adalah training SOP (Standar Operasional Prosedur) pembersihan dan pengoperasian mesin. Tugas khusus kali ini dilakukan Evaluasi Kompetensi Operator Produksi Media Nutrient Di PT. Forsta Kalmedic Global Tahun 2023. Evaluasi ini dilakukan berdasarkan uji kompetensi karyawan mengenai pembuatan media nutrient dengan metode Skill Matrix. Berdasarkan hasil laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di PT. Forsta Kalmedic Global, dapat disimpulkan bahwa dari data hasil evaluasi kompetensi pada operator produksi media nutrient terdapat 9 operator berkompeten dikarenakan nilai yang dihasilkan diatas 70 dan 13 operator tidak berkompeten dikarenakan nilai yang dihasilkan dibawah 70 sehingga dibutuhkan pelatihan tambahan untuk mengoptimalkan kinerja dan kompetensi operator produksi.

Employee performance is a very important aspect in supporting the productivity of a company, whether state-owned or private companies in Indonesia. Competence influences employee performance. It can be assumed that if competency continues to increase, employee performance will also increase. PT. Forsta Kalmedic Global (Forsta) as a medical equipment manufacturing industry requires production operator training which is basically to support smooth operations and productivity in the production of medical devices. The training that is routinely carried out is SOP (Standard Operating Procedure) training for cleaning and operating machines. This task was to evaluate the competency of media nutrient production operators at PT. Forsta Kalmedic Global 2023. This evaluation was carried out based on employee competency tests regarding the manufacture of media nutrient using the Skill Matrix method. Based on the results of the Pharmacist Professional Work Practices report at PT. Forsta Kalmedic Global, it can be concluded that from the competency evaluation data for nutrient media production operators, there are 9 competent operators because the resulting score is above 70 and 13 operators are not competent because the resulting score is below 70, so additional training is needed to optimize the performance and competence of production operators.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Shanifa Dianmurdedi
"CPAKB (Cara Pembuatan Alat Kesehatan yang Baik) merupakan sebuah pedoman yang digunakan dalam proses produksi alat kesehatan yang harus diterapkan oleh setiap sarana produksi alat kesehatan sebagai jaminan bahwa semua proses dalam sistem yang saling terkait dalam pembuatan alat kesehatan telah dikelola dalam rangka tercapainya keamanan, mutu, dan manfaat alat kesehatan yang diproduksi. CPAKB diterapkan untuk menjamin bahwa alat kesehatan dibuat secara konsisten, memenuhi persyaratan yang ditetapkan dan sesuai dengan tujuan penggunaannya. CPAKB harus diimplementasikan dengan baik dan dipertahankan keefektifannya dengan menggunakan sumber daya yang berkualitas dan berkompeten. PT. Forsta Kalmedic Global yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri alat kesehatan yang beroperasi dengan menggunakan CPAKB sebagai salah satu pedoman. PT. Forsta Kalmedic Global harus memastikan bahwa selama proses produksi, operasional perusahaan dijalankan sesuai dengan CPAKB. Salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah kompetensi personel yaitu operator produksi yang harus menjalankan operasional perusahaan sesuai dengan SOP yang telah dibuat dengan menggunakan CPAKB sebagai pedomannya. Tugas khusus praktik kerja di PT. Forsta Kalmedic Global ini bertujuan untuk menganalisis kompetensi operator produksi produk surgical suture di PT. Forsta Kalmedic Global. Analisis dilakukan dengan menentukan SOP yang harus dikuasai oleh operator, kemudian membuat formulir evaluasi yang akan digunakan sebagai penilaian, menentukan paket pelatihan SOP dan melaksanakan pelatihan SOP, kemudian melakukan evaluasi berupa post-test menggunakan media Google Formulir. Hasil data kemudian direkap dan dilakukan analisis menggunakan metode skill matrix dan didapatkan hasil terdapat 13 operator yang memiliki nilai rata-rata di atas 70 dan 9 operator yang memiliki nilai rata-rata di bawah 70 sehingga masih diperlukan pelatihan tambahan untuk operator produksi surgical suture untuk memastikan bahwa semua operator telah berkompeten dan dapat melaksanakan proses produksi sesuai SOP yang telah ditentukan.

CPAKB (Cara Pembuatan Alat Kesehatan yang Baik) is a guideline used in the medical device production process which must be implemented by every medical device production company as a guarantee that all processes in the system that are interrelated in the manufacture of medical devices have been managed in order to produce safety, and high quality products. CPAKB is implemented to ensure that medical devices are manufactured consistently, meet specified requirements and are suitable for their intended use. CPAKB must be implemented well and maintain its effectiveness by using competent resources. PT. Forsta Kalmedic Global is a company operating in the medical equipment industry which operates using CPAKB as one of the guidelines. PT. Forsta Kalmedic Global must ensure that the production process are carried out in accordance with the CPAKB. One aspect that needs to be considered is the competency of personnel who must be working in accordance with SOPs that have been created using CPAKB as a guideline. Internship assignments at PT. Forsta Kalmedic Global aims to analyze the competency of surgical suture production personnel at PT. Forsta Kalmedic Global. The analysis is carried out by determining the SOPs that must be mastered by personnel, then creating an evaluation form that will be used as an assessment, determining the SOP training package and carrying out SOP training, then conducting an evaluation in the form of a post-test using Google Forms. The data results were then summarized and analyzed using the skill matrix method and the results showed that there were 13 personnel who had an average score above 70 and 9 personnel who had an average score below 70 so that additional training was still needed for surgical suture production personnel to ensure that all personnel are competent and can carry out the production process according to the specified SOP."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adil Kurnia
"Dalam beberapa tahun terakhir ini terjadi perkembangan yang menggembirakan dari bisnis perparkiran yang dieklola secara modern di Indonesia. PT. X yang saat ini memiliki lebih kurang 7800 karyawan tampil sebagai pioneer sekaligus menjadi market leader. Untuk mempertahankan posisi market leader dari ancaman para kompetitor yang semakin progresif dituntut upaya keras dari PT. X untuk membenahi pengelolaan bisnisnya yang masih lemah khususnya dalam hal kualitas sumber daya manusia.
PT. X saat ini memiliki keluhan bahwa hampir pada semua unit operasional perparkiran yang dikelolanya terjadi penyalahgunaan/manipulasi uang penerimaan parkir yang merugikan perusahaan baik secara finansial, etika/moral karyawan maupun citra perusahaan di masyarakat. Dalam upaya mengatasi dampak kerugian yang dialami maka manajemen PT. X merasa perlu untuk segera merancang program intervensi yang mampu mencegah terjadinya perilaku tersebut sekaligus meningkatkan motivasi serta perilaku kerja yang produktif.
Berdasarkan teori yang dikaji, perilaku karyawan dalam bentuk penyalahgunaan/manipulasi uang yang merugikan perusahaan disebut dengan perilaku kontraproduktif (contraproductive behaviour). Timbulnya perilaku ini dapat berpangkal pada kurangnya kepuasan kerja yang dapat disebabkan oleh: faktor pekerjaan, faktor individu/pribadi, faktor sosial dan faktor kesempatan berkembang. Setelah mengkaji data sekunder maupun data primer melalui kuesioner dan wawancara, disimpulkan bahwa masalah utama dari permasalahan di atas adalah: (a) faktor pekerjaan: job description kurang Iengkap-terinci, prosedur kerja (SOP) kurang detil-ketat, sifat pekerjaan berhubungan langsung dengan uang, dan kurangnya keamanan kerja (status kontrak); (b) faktor individu; status sosial-ekonomi kurang, kebiasaan/budaya hidup kurang baik, etos kerja kurang dan penghayatan agama kurang; (c) faktor sosial: lemahnya kualitas penyeliaan atasan (pengawasan kurang ketat), sikap/perilaku negatif rekan kerja, dan lingkungan bergaya hidup konsumtif; dan (d) faktor kesempatan berkembang: kurangnya kesempatan mengembangkan diri, dan kurangnya pemberian pengakuan/penghargaan dari perusahaan atas perilaku/prestasi yang ditampilkan/dicapai karyawan.
Secara teoritik ada beberapa alternatif solusi sebagai intervensi terhadap masalah di atas, yaitu : Intervensi Strategis, berupa pembentukan budaya kerja yang bertujuan memberikan pedoman kepada karyawan dalarn bersikap dan berperilaku kerja; Intervensi Teknostruktural, berupa penyempurnaan job description dan SOP unit operasional yang bertujuan memberikan panduan operasional pelayanan parkir secara akurat dan ketat sehingga mempersempit kesempatan manipulasi uang parkir; Intervensi Manajemen SDM, berupa penyusunan sistem penghargaan & hukurnan yang bertujuan memberikan pengakuan/penghargaan kepada karyawan yang menampilkan perilaku/prestasi positif dan sebaliknya memberikan sanksi/hukuman kepada karyawan berperilaku/berprestasi tidak diharapkan. Intervensi Proses Manusia, bempa pelatihan peningkatan motivasi dan etos kerja karyawan operasional yang bertujuan agar mereka dapat mengenal potensi dirinya, hambatan-hambatan, teknik memotivasi, dan etos kerja positif/negatif serta konsekuensinya.
Berdasarkan analisis terhadap keuntungan dan kerugian masing-masing allematif solusi di atas, maka dipilih pelatihan peningkatan motivasi dan etos kerja sebagai alternatif terbaik untuk direkomendasikan kepada pihak Manajemen PT. X mengingal alternatif ini secara umum lebih baik dalam hal efektivitas, durasi, sumber daya dan biaya, dibandingkan ketiga alternatif solusi lainnya.
Pelatihan peningkatan motivasi dan etos kerja yang direkomendasikan berisi: sasaran, silabus, metode, tempat, durasi, peserta, pelatih, evaluasi dan biaya pelatihan. Pelatihan dilaksanakan secara bertingkat diawali dengan memberikan Pelatihan Untuk Pelatih dan Pelatihan Motivasi dan Etos Kerja kepada para atasan di unit operasional parkir (Assistant Manager hingga Regional Manager) dalam rangka menyiapkan mereka menjadi pelatih untuk pelatihan kepada level pengawas dan level pelaksana. Pada akhir pelatihan, dilakukan pemantauan (monitoring) dan evaluasi oleh atasan terhadap perubahan perilaku peserta di tempat kerja. Dengan mengikuti pelatihan ini diharapkan karyawan akan memiliki motivasi tinggi dan etos kerja positif yang dapat menumbuhkan kepuasan kerja tinggi sehingga dapat mencegah timbulnya perilaku kontraproduktif khususnya dalam penyalahgunaan uang pembayaran parkir."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18075
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ansyar Hafid
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara Work Values dan Followership pada Pegawai Negeri Sipil. Pengukuran followership menggunakan alat ukur Kelley's Followership Questionnaire (Kelley, 1992) dan pengukuran work values menggunakan alat ukur Work Values Inventory (Wu, 1996). Penelitian melibatkan 300 PNS pada tiga instansi pemerintah di Jakarta. Dengan tehnik korelasi Pearson disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara work values dan followership (r = .613, n = 300, p<.01, two-tails). Dengan demikian berarti 37,5% variasi skor yang terjadi pada followership dapat dijelaskan oleh work values, khususnya melalui sub variabel, self growth, self realization, self esteem, social interaction consideration dan security and economic consideration.

This study aims to determine whether there is a significant relationship between Work Values ​​and Followership in the Civil Service. Followership measurement using Kelley's Followership Questionnaire (Kelley, 1992) and measurement of work values ​​using Work Values ​​Inventory (Wu, 1996). The study involved 300 civil service in three ministries in Jakarta. With the Pearson correlation technique concluded that there was a significant relationship between work values ​​and followership (r = .613, n = 300, p <.01, two-tails). Thus implies a 37.5% variation in scores that occurred on followership can be explained by the work values​​, particularly through the sub-variables, self growth, self realization, self esteem, social interaction and economic security consideration and consideration.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S57326
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Pramesti
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26558
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Aryani
"Pengadaan dan pengelolaan bahan baku merupakan bagian penting dari manajemen rantai pasok. Oleh karena itu dibutuhkan manajemen operasional untuk mengelola persediaan bahan baku. Material Requirement Planning (MRP) merupakan satu set teknik pengelolaan persediaan menggunakan data bill of material (BOM), data persediaan, dan jadwal induk produksi untuk menghitung kebutuhan bahan baku. Berdasarkan MRP juga dapat dijadikan patokan untuk menjadwalkan waktu pemesanan bahan baku. Laporan ini disusun untuk mengupayakan terwujudnya perencanaan dan pengelolaan bahan baku yang baik sehingga dapat melancarkan proses produksi. Penyusunan laporan dilakukan melakukan studi literatur dari berbagai referensi dan observasi dokumen-dokumen terkait MRP yang digunakan di PT. Forsta Kalmedic Global. Selain itu, pembaruan database bill of material juga dilakukan terkait dengan adanya penambahan SKU pada produk alat kesehatan yang diproduksi. Penerapan sistem MRP berbasis komputer dan pembaruan database bill of material diharapkan dapat memudahkan perancangan jumlah kebutuhan bahan baku dan waktu pemesanan sesuai dengan permintaan pembeli maupun rencana produksi.

Raw material procurement and control is an important part of supply chain management. Therefore, operational management is needed to manage raw material inventory. Material Requirement Planning (MRP) is a set of inventory management techniques using bill of material (BOM), inventory data, and master production schedules (MPS) to calculate raw material requirements. Based on MRP, it can also be used as a benchmark for scheduling the time to order raw materials. This report was written to strive for the realization of good planning and management of raw materials to launch the production process. The preparation of the report was carried out by conducting literature studies from various references and observing documents related to MRP which are used at PT Forsta Kalmedic Global. In addition, an update of the bill of materials database was also conducted related to the addition of SKUs to the medical device products being manufactured. The application of a computer based MRP system and updating the bill of materials database is expected to facilitate the planning of the number of raw material requirements and order times following buyer requests and production plans."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ardhy Gumilar
"Penelitian ini meneliti hubungan antara budaya kinerja tinggi, kepemimpinan transformasional, motivasi kerja dan kinerja karyawan di Pertamina. Informasi dikumpulkan dengan menggunakan instrumen kuesioner dari sampel 180 karyawan Pertamina. Budaya kinerja tinggi dan kepemimpinan transformasional diidentifikasi sebagai variabel independen, motivasi kerja sebagai variabel intervening dan kinerja karyawan sebagai variabel dependen. Data yang diperoleh dari instrumen penelitian kemudian dianalisis secara statistik. Teknik analisis yang digunakan untuk menguji model penelitian atau untuk menguji hipotesis adalah SEM dengan program LISREL.
Melalui analisis SEM dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara budaya kinerja tinggi dan motivasi kerja (H1), hubungan yang signifikan antara kepemimpinan transformasional dan motivasi kerja (H3), dan hubungan yang signifikan antara motivasi kerja dan kinerja karyawan (H5). Namun, tidak ada hubungan linier yang signifikan ditemukan antara budaya kinerja tinggi dan kinerja karyawan (H2) dan tidak ada hubungan linier yang signifikan antara kepemimpinan transformasional dan kinerja karyawan (H4).
Penelitian ini menambahkan dimensi baru terhadap budaya kinerja tinggi, kepemimpinan transformasional, motivasi kerja dan kinerja karyawan karena tidak ada studi serupa telah dilakukan. Karena penelitian ini berlangsung di industri minyak dan gas, hal ini memberikan kontribusi hasil temuan yang berkaitan dengan konsep-konsep.

This research investigates the relationship between high performance culture, transformational leadership, work motivation and employee performance in Pertamina. Information was gathered using questionnaire instruments from a sample of 180 employees of Pertamina. High performance culture and transformational leadership were identified as the independent variables, work motivation as the intervening variable and employee performance as the dependent variable. Data obtained from the research instruments was then statistically analyzed. The analysis technique was used to test the research model or to test the hypothesis are SEM with LISREL program.
Through SEM analysis it was concluded that there are a significant relationship between high performance culture and work motivation (H1), significant relationship between transformational leadership and work motivation (H3), and significant relationship between work motivation and employee performance (H5). However, no significant linear relationship was found between high performance culture and employee performance (H2) and no significant linear relationship between transformational leadership and employee performance (H4).
This research therefore adds a new dimension to high performance culture, transformational leadership, work motivation and employee performance since no similar study has been conducted. As this research takes place in oil and gas industry, it contributes to the bank of findings relating to the concepts.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laila Putri Fadilah
"Extrinsic Compensation merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan kinerja karyawan dalam sebuah perusahaan. Dari segi lain, Engagement yang merupakan suatu bentuk keterikatan karyawan secara emosional terhadap pekerjaannya juga mempunyai peran penting untuk meningkatkan kinerja karyawan agar lebih optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh Extrinsic Compensation terhadap Employee Performance dan menganalisis peran Engagement sebagai variabel mediasi terhadap hubungan antara Extrinsic Compensation dan Employee Performance pada karyawan PT Kereta Api Indonesia (Persero). Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif dan menggunakan pendekatan kuantitatif. Responden dalam penelitian ini adalah karyawan tetap non manajerial di PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasional 1 Jakarta. Data diperoleh dari penyebaran kuesioner yaitu sebanyak 80 responden. Analisis data dilakukan menggunakan software IBM SPSS (Statistical Package for the Social Science) for Windows versi 20. Hasil yang ditemukan bahwa Extrinsic Compensation dan Engagement berpengaruh positif terhadap peningkatan Employee Performance pada karyawan PT Kereta Api Indonesia (Persero).

Extrinsic Compensation is one factor that can improve employee performance in a company. From another perspective, Engagement which is a form of emotional attachment of employees to their work also has an important role in improving employee performance so that it is more optimal. The purpose of this study was to analyze the effect of Extrinsic Compensation on Employee Performance and to analyze the role of Engagement as a mediating variable on the relationship between Extrinsic Compensation and Employee Performance of PT Kereta Api Indonesia (Persero) employees. This research is an explanatory research and uses a quantitative approach. Respondents in this study were non-managerial permanent employees at PT Kereta Api Indonesia (Persero) Operational Area 1 Jakarta. Data obtained from distributing questionnaires, namely as many as 80 respondents. Data analysis was performed using IBM SPSS (Statistical Package for the Social Science) software for Windows version 20. The results found that Extrinsic Compensation and Engagement had a positive effect on increasing Employee Performance for PT Kereta Api Indonesia (Persero) employees."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Chairulia
"Penelitian ini difokuskan untuk melihat hubungan antara lingkungan kerja dengan kinerja para pegawai di Badan Kepegawaian Daerah Kota Depok. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Data dikumpulkan secara survey dengan menggunakan kuesioner. Penelitian ini menggunakan 7 indikator dari Alex Nitisemito dan 5 indikator dari Gibson dan Ivancevich dan 8 indikator dari Faustino Gomes untuk kinerja pegawai.
Populasi terdiri dari 47 orang, yang berarti menggunakan total sampling. Peneliti menggunakan faktor analisis untuk mengukur validitas dan Cronbach's Alpha untuk reliabilitas. Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara kedua variabel tersebut, maka digunakan teknik analisis Spearman.
Hasil dari pengukuran tersebut ditemukan bahwa terdapat hubungan yang kuat dan positif antara lingkungan kerja dan kinerja pegawai. Saran dalam penelitian ini adalah agar BKD Kota Depok lebih meningkatkan kenyamanan lingkungan kerja, baik fisik maupun non fisik serta meningkatkan pengetahuan pegawai terhadap pekerjaan dan meningkatkan kedisiplinan para pegawai agar kinerja pegawai menjadi lebih baik dan meningkat.

This research focus on finding the correlation between work environment with employee performance at Badan Kepegawaian Daerah Kota Depok. This research used quantitative method. Data were collected by survey, using questionnaire. This research for work environment used 7 (seven) indicators from Alex Nitisemito and 5 (five) indicators and used 8 (eight) indicators from Faustino Gomes for employee performance.
Populasi amounted only 44 (fourtyfour) people; hencelevel of sample is equal with level population. Researcher used factor analysis to ensure validity of research and Cronbach's Alpha for reliaility. To find out whether there is any correlation between two variables, the analytical technique used Spearman Rank.
The result of these measurements found that there is a positive and strong enough correlation between work environment and employee performance. Suggestions proposed in this research is that BKD Kota Depok further enhance comfort working environment, both physical and non-physical as well as, increase employee knowledge of the work and discipline of employees in order to improve the performance of employees to be better and improved.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S44522
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigiro, Jean Christian J.
"Tesis ini adalah sebuah usaha penelitian untuk melakukan analisa terhadap pelaksanaan sistem penilaian kinerja (Performance Appraisal) karyawan di sebuah Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang bernama TK Embun Pagi. Penelitian ini berusaha untuk mengungkapkan bagaimana sebuah proses penilaian kinerja karyawan diterapkan, kapan penilaian kinerja dilaksanakan, bagaimana prosedur pelaksanaannya, apa tujuan penilaian kinerja serta apa kendala dan tantangan yang dihadapi dalam penerapan penilaian kinerja karyawan. Kerangkat teori yang digunakan adalah Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Kinerja (Performance Management) dan Penilaian Kinerja (Performace Appraisal). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain deskriptif.
Hasil Penelitian ini menyarankan metode evaluasi kinerja sebaiknya perlu untuk melibatkan pihak-pihak stakeholder lainya seperti rekan kerja karyawan, maupun orang tua murid sebagai pihak pengguna (costumer) dari kinerja (Performance) seorang karyawan yang sedang dinilai. Selain itu bagi para penilai kinerja layaknya perlunya untuk dilakukan pelatihan-pelatihan tertentu tentang penilaian kinerja, sehingga kesalahan penilai termasuk bias atau prasangka penilai, efek halo, kecenderungan sentral, dan lain sebagainya niscaya dapat diminimalisir.

This thesis is a research effort to analyze the implementation of employee performance appraisal system in an Institute of Early Childhood Education (ECD) named TK Embun Pagi. The research attempted to disclose how an employee's performance appraisal process is implemented, when the performance appraisal is conducted, how is the implementation of procedure, when the performance appraisal is conducted, what is the goals of doing performance appraisal, as well as what the obstacles and problems faced in implementing the performance appraisal. This research is using theories of Human Resources Management, Performance Management and Performance Appraisal. This research is a qualitative research with descriptive design.
The research finding suggested that the method of performance appraisal should be necessary involving a number of stakeholders such as employee's peer group and the parents as the costumer of the performance of an employee who is being assessed. In addition, for the performance appraiser specific training on performance appraisal are needed, so the error including bias or Assessor?s prejudice, halo effect, central tendency, and so on would be minimized."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T28142
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>