Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 69190 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aubrey Charissa Bhrawardhana
"Penerjemahan dapat mengalami kesulitan karena adanya perbedaan dalam budaya. Untuk mengatasi masalah tersebut, digunakan prosedur penerjemahan. Penelitian ini menganalisis prosedur penerjemahan pada istilah budaya menggunakan teori prosedur penerjemahan dan teori identifikasi budaya oleh Newmark (1988). Data yang dianalisis adalah takarir bahasa Indonesia dan Belanda film Bumi Manusia (2019). Data dianalisis menggunakan metode kualitatif. Penelitian ini menghasilkan identifikasi istilah budaya dan prosedur penerjemahan serta frekuensi penggunaannya. Simpulan temuan penelitian ini adalah terdapat 74 istilah budaya dengan masing-masing klasifikasi prosedur penerjemahannya, yaitu transferensi, modulasi, padanan kultural, couplet, terjemahan resmi, parafrase, padanan deskriptif, padanan fungsional, dan through-translation. Selain prosedur-prosedur tersebut, terdapat data yang tidak diterjemahkan. Dengan melihat penggunaan prosedur tersebut, penelitian menyimpulkan bahwa terjemahan istilah budaya telah menyampaikan makna istilah meski dengan keterbatasan kata dalam takarir.
Translation can be difficult due to cultural differences. To overcome these problems, translation procedures are used. This study analyzes the translation procedures on cultural terms using the theory of translation procedure and the theory of cultural identification by Newmark (1988). The data analyzed are the Indonesian and Dutch subtitles of Bumi Manusia (2019). The data were analyzed using qualitative method. This research results in the identification of cultural terms and translation procedures as well as the frequency of their use. This research concludes that there are 74 cultural terms with each classification of translation procedures, namely transference, modulation, cultural equivalent, couplet, official translation, paraphrase, descriptive equivalent, functional equivalent, and through-translation. In addition to these procedures, there are data that are not translated. By looking at the use of these procedures, the study concludes that the translation of cultural terms has conveyed the meaning of the term despite the word limitations in subtitling."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Khadijah Sekar Azzahra
"Film merupakan sarana hiburan kehidupan sehari-hari yang sering dijumpai. Di zaman digital ini, banyak diciptakan platform baru untuk menonton film dari berbagai belahan dunia, salah satunya adalah aplikasi bernama “Netflix”. Pada aplikasi ini terdapat film dari berbagai negara yang memiliki takarir bahasa Indonesia. Pada penelitian ini, data diambil dari takarir film aplikasi Netflix, yaitu pada film yang berjudul Mijn Beste Vriendin Anne Frank yang berbahasa Belanda. Data dianalisis untuk melihat metode penerjemahan apa yang digunakan. Penilaian tingkat keterbacaan penerjemahan juga dilakukan pada metode penerjemahan yang paling banyak dan sedikit. Terjemahan takarir film Mijn Beste Vriendin Anne Frank yang memiliki banyak dialog singkat ini diterjemahkan dengan 8 metode penerjemahan, yaitu metode kata demi kata, harfiah, setia, semantik, komunikatif, idiomatik, bebas, dan adaptasi. Dari 8 metode tersebut, metode penerjemahan setia paling banyak digunakan, sementara metode idiomatik paling sedikit. Kedua metode tersebut memiliki tingkat keterbacaan yang sama tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode penerjemahan disesuaikan dengan kebutuhan demi menyampaikan makna yang akurat.

Currently, film is a means of entertainment in everyday life that is often found because it has many fans. Many new platforms have been created in this modern era for watching movies from many parts of the world with many language translations, one of which is an application called "Netflix". In this application there are films from various countries that have Indonesian subtitles with subtitles. In this study, data was taken from subtitles for the Netflix application, namely a film entitled “Mijn Beste Vriendin Anne Frank”. The research data comes from Dutch and Indonesian subtitles on the Netflix movie streaming platform. An analysis was done to determine which method had the most and least frequency used in the “Mijn Beste Vriendin Anne Frank” film along with an assessment of the readability of the translation, which was also carried out on the most and least used translation method in the “Mijn Beste Vriendin Anne Frank” film. Subtitle translation of the film “Mijn Beste Vriendin Anne Frank” which has many short dialogues has as many as 8 methods used, namely the word for word, literal, loyal, semantic, communicative, idiomatic, free, and adaptation method. Of the 8 methods, there is the loyal translation method which is most widely applied in this film and the idiomatic method which is the least used. The two methods in this film have the same high level of legibility. In order to convey an accurate meaning from the existing film scenario, the frequency of the translation method is adjusted to the needs."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Auliani Regar
"ABSTRAK
Novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata telah diterjemahkan ke dalam lebih dari tiga puluh bahasa. Dalam proses penerjemahan, istilah agama dapat menjadi kendala. Melalui metode deskriptif kualitatif, penelitian ini bertujuan untuk memaparkan penerjemahan istilah-istilah agama dalam novel Laskar Pelangi ke dalam bahasa Inggris yang kemudian diterjemahkan lagi ke dalam bahasa Belanda. Dari hasil analisis dapat diketahui prosedur penerjemahan yang digunakan oleh penerjemah dalam menerjemahkan istilah-istilah agama tersebut. Hasil analisis menunjukkan bahwa prosedur penerjemahan yang paling banyak digunakan dalam penerjemahan istilah-istilah agama, baik ke dalam bahasa Inggris maupun Belanda, adalah couplets, yaitu penggabungan dua prosedur penerjemahan yang berbeda.

ABSTRACT
The novel Laskar Pelangi by Andrea Hirata has been translated into more than thirty languages. In the process of translation, religious terms can cause translation problems. By using qualitative descriptive method, this research aims to describe the translation of religious terms in the novel Laskar Pelangi into English which is then translated into Dutch. From the analysis, translation procedures used by translators in translating the religious terms can be identified. The results show that the most widely used translation procedure for translating religious terms both into English and Dutch is couplets, which combine two different translation procedures."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Benedictus Bina Naratama
"ABSTRAK
Tesis ini membahas penggunaan strategi penerjemahan istilah budaya dalam subtitle film 12 Years a Slave berbahasa Indonesia. Tujuan penelitian menimbang penggunaan strategi penerjemahan untuk menghasilkan terjemahan istilah budaya yang berkualitas berdasarkan aspek keaakuratan dan keberterimaan. Analisis disusun dengan menggunakan model komparatif dengan parameter terjemahan berkualitas sebagai kriteria utama keberhasilan pemilihan strategi penerjemahan. Pertama, menganalisis penggunaan strategi penerjemahan istilah budaya dengan memperhatikan makna istilah dan konteks cerita. Kedua, menimbang keberhasilan atau kagagalan strategi dalam menghasilkan terjemahan berkualitas. Penelitian ini menunjukkan tujuh jenis penggunaan strategi penerjemahan, yakni parafrasa, penambahan, eksplisitasi, peminjaman, kalki, modulasi, dan kompensasi. Dari 47 penggunaan strategi istilah budaya, 23 strategi berhasil menghasilkan terjemahan berkualitas, sedangkan 24 strategi gagal menghasilkan terjemahan berkualitas. Oleh karena itu, penggunaan strategi penerjemahan istilah budaya kurang berhasil menghasilkan terjemahan yang berkualitas.

ABSTRACT
The thesis analyses the usage of cultural term translation strategy in Indonesia subtitle of the film 12 Years a Slave. The purpose of this research is to assess the use of translations strategies in order to produce qualified cultural term translations based on the aspect of accuracy and acceptability. The analysis is built based on the comparative model with the parameter of quality translation as the main criteria to rate the successful usage of translation strategies. First, analysing the usage of strategies in translating cultural terms by noticing the meaning and the story context. Then, assessing the success and the failure of each strategy based on the production of qualified translation. The research shows seven types of translation strategy usage, which are paraphrase, addition, explication, loan, calque, modulation, and compensation. From 47 usages of cultural term translation strategies, 23 strategies succeed to produce qualified translations, whereas 24 strategies failed to produce qualified translations. Therefore, the usage of cultural term translation strategy is considered to be less succeeding in producing qualified translation."
2017
T49705
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muthia Maritza Hardjanto
"Penerjemahan takarir untuk media audiovisual saat ini sangat diperlukan untuk menjangkau kelompok sasaran yang lebih luas. Akan tetapi, di dalam proses penerjemahan, terdapat kemungkinan kesalahan penerjemahan, khususnya pada kata sapaan yang sangat berkaitan dengan unsur budaya dari bahasa sumber. Penelitian ini menarik karena belum banyak penelitian yang melihat kesalahan penerjemahan kata sapaan dari bahasa Indonesia ke bahasa Jerman. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat adanya kesalahan penerjemahan kata sapaan dalam serial Netflix Gadis Kretek dari bahasa Indonesia sebagai bahasa sumber (BSu) ke bahasa Jerman sebagai bahasa sasaran (BSa). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif dengan menggunakan sintesis teori kesalahan penerjemahan menurut Nord (2005), Hansen (2009), serta Silalahi, dkk (2018). Terdapat 20 data kesalahan penerjemahan yang ditemukan dalam takarir bahasa Jerman pada serial Gadis Kretek dan kesalahan penerjemahan linguistik menjadi kategori kesalahan penerjemahan paling banyak ditemukan, yaitu sebanyak 50% dari total data.
The translation of subtitles for audiovisual media is currently regarded as an essential tool for reaching a wider target audience. Nevertheless, it is important to recognise the possibility of translation errors occurring during the translation process, particularly within salutation words that are culturally specific to the source language. This study is relevant because it addresses a gap in the research on the translation errors of salutation words from Indonesian to German. This study therefore aims to examine the mistranslation of greeting words in the Netflix series Gadis Kretek from Indonesian as the source language (SL) to German as the target language (TL). The mzzethod used in this research is a qualitative method with a descriptive analysis approach, using a synthesis of translation error theories according to Nord (2005), Hansen (2009), and Silalahi, et al (2018). A total of 20 instances of translation errors have been identified in the German subtitle. It can be concluded that linguistic translation errors make up the largest proportion of these errors, making up 50% of the total data."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Shina Ratna Yunita
"ABSTRAK
Identitas terdapat dalam konteks yang berbeda-beda, seperti psikologi, sosial, dan budaya, dengan artinya masing-masing. Dalam konteks sosiokultural, pembentukan identitas meliputi masyarakat maupun individu. Masyarakat memiliki peran yang penting dalam membentuk identitas di mana masyarakat memposisikan individu berdasarkan konteks sosial. Namun, individu juga memiliki peranan penting dalam pembentukan identitas di mana pilihan mereka dalam hidup mempengaruhi identitas mereka. Film-film dystopia seperti Trilogi Divergent seringkali menampilkan gagasan identitas dalam hubungannya dengan konteks sosiokultural. Trilogi tersebut menggambarkan latar belakang historis individu dalam konteks sosiokultural, yang meliputi pilihan hidup, hilangnya nilai-nilai tradisional, dan keunikan, yang mempengaruhi perubahan identitas individu. Di dalam trilogi tersebut ditampilkan bagaimana individu dibedakan dengan individu lainnya tetapi tetap ada hubungan di antara identitas individu yang satu dengan yang lainnya. Jurnal ini menyampaikan representasi dari identitas dalam konteks sosiokultural sebagai proses yang terus berkelanjutan, yang memfokuskan pada perjalanan hidup pemeran utama dalam trilogi tersebut, Divergent 2014 , Insurgent 2015 , dan Allegiant 2016 .

ABSTRACT
AbstractIdentity exists in many different contexts, such as psychological, social, and cultural, with each of different meaning. In sociocultural context, the formation of identity involves both the societies and individuals. Societies play a signifiant role in shaping identity in which they position the individuals regarding the social context. Individuals, though, also play a role in shaping identity in which their personal choices influence their identities. Dystopian films like The Divergent Trilogy often presents the idea of identity in relationship with sociocultural context. It depicts the historical backgrounds of the individual in the sociocultural context, including one rsquo s choice, loss of traditional values, and uniqueness, that influence the changes of individual identity. In the trilogy, it presents how the individual is distinguished from others, but there is also a relationship between the individual identity with others. This paper addresses the representation of identity in sociocultural cotext as an ongoing process, which focuses on the lead character rsquo s life journey throughout the trilogy, Divergent 2014 , Insurgent 2015 , and Allegiant 2016 . "
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Vrina Khairunisa Atallah Aldrin
"Penggunaan argots memiliki hubungan yang erat dengan kehidupan di daerah pinggiran kota-kota Prancis dan telah diangkat menjadi tema oleh banyak film salah satunya adalah “Banlieusards”. Diterjemahkan ke bahasa Indonesia dalam bentuk teks takarir, ditemukan kesenjangan ketika menerjemahkan fenomena bahasa itu. Artikel ini membahas tentang strategi penerjemahan yang diterapkan dalam menerjemahkan argots dan tingkat kesepadanan yang dihasilkan. Metode kualitatif dengan studi kepustakaan digunakan dalam melakukan penelitian. Artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasikan solusi apa saja yang diterapkan oleh penerjemah ketika menghadapi masalah dalam penerjemahan, yaitu argots dan bagaimana tingkat kesepadanannya dalam bahasa Indonesia. Teori yang digunakan dalam artikel ini adalah teori strategi penerjemahan takarir oleh Gottlieb (1992) dan kesepadanan penerjemahan oleh Kade (1968). Berdasarkan hasil analisis, ditemukan bahwa strategi yang paling banyak digunakan adalah paraphrase dan hal ini menunjukkan pemahaman penerjemah mengenai bahasa dan budaya Prancis juga Indonesia. Akan tetapi, dari segi kesepadanan penerjemah gagal menunjukkan nuansa penggunaan argots oleh para penduduk banlieue yang merupakan salah satu pembentuk identitas mereka. Hal ini ditandai dengan approximate equivalence yang mendominasi. Makna dan konteks penggunaan argots tersebut hilang dalam proses penerjemahan, sehingga penonton tidak terpaparkan fenomena bahasa yang terjadi.

The usage of argots (slang) is very significant and present in the everyday life of France’s banlieue and a lot of filmmakers have been inspired to use it as a theme in their works, one of those works is “Banlieuesards”. Problem arises in translating that phenomenon into Indonesian in the form of subtitles. This article is going to talk about the strategy of translating argots and the result of the equivalence. This article used qualitative method and literary study during its research. The goal of this article is to identify what kind of solution that can help the translator when they’re facing problems in translating argots into Indonesian and the degrees of its equivalence. Gottlieb’s (1992) theory about the strategy of translating subtitles and Kade’s theory of translation equivalence (1968) were used in this article. According to the analysis, the most used strategy in translating is paraphrasing and this shows the translator’s knowledge in the languages and cultures of both countries, Indonesian and French. However from the perspective of equivalence, the translator failed in translating the nuance of argots that holds an important role in creating the identity of the people of banlieue. This is signified by the approximate equivalence that dominates the end product. The meaning and the context is lost in the process of translating, therefore viewers did not get exposed to this language phenomenon."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Asaa Anyahdiyani Robbi
"Menerjemahkan subtitles pada film merupakan pekerjaan yang rumit karena penerjemah dihadapi dengan peraturan yang membatasi mereka dalam menerjemahkan suara aktor, terlebih jika terdapat culture-specific items atau istilah-istilah yang sarat budaya. Studi ini bertujuan untuk menginvestigasi strategi penerjemahan subtitle yang digunakan di film Sang Kiai atau The Clerics dan mengamati ideologi penerjemahan yang diaplikasikan oleh penerjemah selama proses penerjemahan. Metode penelitian yang diterapkan adalah metode campuran antara kualitatif dan deskriptif. Hasil dari penelitian ini mengemukakan bahwa Retention adalah strategi penerjemahan yang paling banyak digunakan. Akan tetapi, ideologi peneremahan yang dominan adalah domestikasi. Dapat dikatakan bahwa penerjemah berusaha untuk membuat film ini semudah mungkin untuk dipahami pembaca bahasa target dengan membuat peneremahannya setia kepada bahasa target.

Translating subtitles for movies is a complicated task as the translators are faced with certain restrictions that limit them in translating the actors’ voices, especially if culture-specific items are involved. This study aims to conduct an investigation on the subtitling strategies found in the movie The Clerics or Sang Kiai and later attempt to observe the type of translation ideology employed by the translator during the subtitling. The method applied in conducting this study is a mixed-method between quantitative and descriptive qualitative methods. The study finds that Retention is the most used subtitling strategy. However, the dominant translation ideology found throughout the subtitle is domestication. It can be said that the translator attempted to make this movie as comprehensible as possible for the target audience by making it faithful to them."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gabriel Darren
"Beberapa tahun kebelakang, NBA telah memperluas mereknya secara global. Akibatnya, berita tentang NBA dikonsumsi setiap hari oleh orang-orang di seluruh dunia. Kemudian, berita tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran untuk memastikan bahwa penutur bahasa sasaran dapat memahami isi berita dengan sempurna. Penelitian ini bertujuan untuk menetukan prosedur penerjemahan yang dipakai untuk menerjemahkan istilah bola basket dalam artikel berita tentang NBA dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia dan prosedur penerjemahan yang tidak dapat diterapkan untuk menerjemahkan istilah bola basket. Untuk menemukan jawabannya, artikel berita yang diterbitkan di situs resmi NBA dan MainBasket telah digunakan. Selanjutnya, istilah bola basket yang ada di artikel berita telah diidentifikasi dan dianalisis. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis tekstual. Penelitian ini menemukan bahwa prosedur penerjemahan yang digunakan adalah transposisi, modulasi, pemadanan berkonteks, eksplisitasi, penambahan, pengurangan, naturalisasi, dan penerjemahan kata pungutan. Prosedur penerjemahan yang tidak dapat diterapkan adalah pergeseran tingkat, pergeseran intrasistem, penerjemahan metafora, dan penerjemahan idiom. Prosedur penerjemahan yang digunakan membuat istilah yang diterjemahkan menjadi akurat, serupa, dan mudah dipahami oleh pembaca bahasa sasaran baik penggemar maupun bukan penggemar bola basket. Tetapi, ada satu kesalahan dalam memilih prosedur penerjemahan untuk satu istilah. Namun, secara keseluruhan, prosedur penerjemahan yang dipilih tetap berhasil menyampaikan pesan yang benar dari teks sumber, menandakan penerjemahan yang baik.

Over the years, the NBA has been expanding its brand globally (Gardner & O’Brien, 2005). As a result, news regarding the NBA is consumed daily by people all over the world. The news is then translated into the target languages in order to ensure that the target language speakers understand the content of the news perfectly. This research aims to determine the translation procedures used in translating basketball terms in news articles about the NBA from English to Indonesian and the translation procedures that are inapplicable for translating basketball terms. To find the answer, news articles published on the NBA and MainBasket official websites were used. Then, the basketball terms that are included in the news articles were identified and analyzed. The research is conducted by using the textual analysis method. The research found that the translated procedures used are transposition, modulation, contextual conditioning, explicitation, addition, omission, naturalization, and borrowing. The translation procedures that are inapplicable are level shift transposition, intersystem transposition, metaphoric translation, and idiomatic translation. The applied translation procedures made the translated terms accurate, close, and easy to understand for the readers of the target language whether they are basketball fans or non-basketball fans. However, there is one mistake in choosing the translation procedure to translate a term. Yet, overall, the selected translation procedures still managed to successfully convey the correct message of the source text in the target text, indicating a good translation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Raffiza Zahra Mulyadihardja
"Webtoon Eggnoid memiliki visualisasi yang menarik serta gaya cerita yang memasukkan unsur jenaka. Unsur jenaka yang berkaitan dengan berbagai faktor ini menarik untuk diteliti, terlebih terjemahannya ke dalam bahasa Belanda. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan bagaimana penerjemahan teks humor webtoon Eggnoid ke dalam bahasa Belanda. Analisis dilakukan berdasarkan teori penciptaan humor Berger (1997) dan teori penerjemahan Molina & Albir (2002). Data yang digunakan adalah webtoon Eggnoid versi bahasa Indonesia dan bahasa Belanda episode 1-6. Dari 261 tuturan, 18 tuturan di antaranya mengandung humor. Teks humor tersebut tercipta dari unsur pembangun humor yang termasuk ke dalam kategori humor bahasa, logika, dan identitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teknik melebih-lebihkan dari kategori bahasa merupakan unsur pembangun humor yang sering digunakan. Adapun teknik penerjemahan yang banyak digunakan adalah teknik generalisasi dan transposisi. Hal tersebut dilakukan karena tidak adanya padanan leksikal yang memadai dalam bahasa sasaran ataupu karena perbedaan struktur gramatika antara BSu dan BSa.

The Eggnoid webtoon has an appealing visualization and narrative style that incorporates humorous elements. The humorous elements related to various factors make this research interesting to study, especially in the Dutch translation version. This study aims to understand how humorous texts are translated, particularly in the Dutch version of the Eggnoid webtoon. This research is a descriptive analysis research with observation and note-taking methods. Molina and Albir's (2002) translation theory and Berger's (1997) theory of humor are used to support the research. The data used are the Indonesian and Dutch versions of the Eggnoid webtoon episodes 1-6. Based on analysis, out of 261 utterances that appear, only 18 utterances are classified as humorous. The humor text is composed of humor elements that fall into three categories: language, logic, and identity. Results show that the exaggeration technique of language category is a frequently used to build humor. As for the translation process, the translator mostly uses generalization and transposition techniques as there are neither equivalents nor adequate sentence structures in the target language."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>