Ditemukan 241323 dokumen yang sesuai dengan query
Aisyah Ahmad
"Mahasiswa berada pada usia dewasa awal yang sedang mengalami transisi kemandirian secara ekonomi. Permasalahan banyaknya pengangguran pada usia muda menimbulkan kecemasan menghadapi dunia kerja pada mahasiswa. Secara teori, dukungan sosial teman dan optimisme dapat membantu individu dalam mengurangi kecemasannya. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial teman dan optimisme dengan kecemasan menghadapi dunia kerja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian survei dan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Pada penelitian ini, responden diambil dengan menggunakan teknik simple random probability sampling sebanyak 165 responden mahasiswa tingkat akhir (angkatan 2020) di Fakultas Ilmu Politik dan Ilmu Sosial, Universitas Indonesia. Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji korelasi Kendall’s Tau-b. Hasil analisis data menunjukkan bahwa dukungan sosial teman dan kecemasan menghadapi dunia kerja memiliki hubungan yang lemah dan negatif, yakni - 0,231. Sedangkan, hasil analisis data antara optimisme dengan kecemasan menghadapi dunia kerja menunjukkan hasil yang cukup dan negatif, yakni - 0,440. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa optimisme lebih berhubungan dengan kecemasan menghadapi dunia kerja dibandingkan dukungan sosial teman dengan kecemasan menghadapi dunia kerja pada mahasiswa tingkat akhir di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia.
Students who are at early adulthood, experiencing economic independence. However, the numerous unemployment issues among young people create anxiety when facing the working world among students. Theoretically, social support from friends and optimism can help individuals reduce their anxiety. This study aims to analyze the relationship between peer social support and optimism with anxiety when facing the working world. This study uses a quantitative approach with a survey and questionnaire as the research instruments. In this study, 165 final-year students (Class of 2020) from the Faculty of Political Science and Social Sciences, University of Indonesia were selected using simple random probability sampling. Data analysis in this study used Kendall’s Tau-b correlation test. The results of the data analysis show that peer social support and anxiety when facing the working world have a weak and negative relationship, with a value of -0.231. Meanwhile, the results of the data analysis between optimism and anxiety when facing the working world show a significant and negative result, with a value of -0.440. Therefore, it can be concluded that there is a difference in the relationship between peer social support and optimism with anxiety when facing the working world among final-year students at the Faculty of Political Science and Social Sciences, University of Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Belinda Adriani Ariyantoputri
"Hustle culture pada mahasiswa dapat memengarui tingkat kesejahteraan mereka. Secara khusus, mahasiswa berkewajiban menyelesaikan studi dengan baik dan membutuhkan ketersediaan dukungan sosial yang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran persepsi dukungan sosial dan prestasi akademis terhadap kepuasan hidup mahasiswa. Keseluruhan partisipan berjumlah 130 orang yang berusia 18–25 tahun (M = 21,03, SD = 1,034) dan merupakan mahasiswa aktif Universitas Indonesia. Variabel pada penelitian ini diukur menggunakan Satisfaction with Life Scale (SWLS), Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS), dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi dukungan sosial dan prestasi akademis secara bersama-sama berperan signifikan terhadap kepuasan hidup (R2 = 0,288, F(2, 127) = 25,624, p = 0,000). Perguruan tinggi diharapkan dapat membuat program yang memfasilitasi dukungan sosial sekaligus meningkatkan prestasi akademis mahasiswa.
Hustle culture among college students can influence their level of well-being. Specifically, college students must complete their studies well and they need adequate social support. This study aims to examine the role of perceived social support and academic achievement on students' life satisfaction. There are a total of 130 participants aged 18–25 (M = 21,03, SD = 1,034) who are active students at the University of Indonesia. Variables in this study were measured using Satisfaction with Life Scale (SWLS), Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS), and Grade Point Average (GPA). The results of the study indicate that perceived social support and academic achievement simultaneously contribute to life satisfaction (R2 = 0.288, F(2, 127) = 25.624, p = 0.000). Universities are encouraged to develop programs that facilitate students' social support while also enhancing their academic achievement."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Jasmine Finiandria Kushandita
"Program magang yang tersedia untuk mahasiswa memberikan berbagai manfaat untuk pengembangan keterampilan dan pengalaman profesional mahasiswa. Namun, mahasiswa juga dihadapkan dengan kesulitan terkait dengan tuntutan pekerjaan yang dapat menyebabkan stres kerja. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara stres kerja dan keterlibatan kerja serta peran moderasi dari perceived social support pada mahasiswa magang. Partisipan berjumlah 107 mahasiswa aktif Universitas Indonesia berusia 18-25 tahun yang sedang melakukan magang. Penelitian ini menemukan bahwa 24,6% varians skor keterlibatan kerja dapat dijelaskan oleh stres kerja dan perceived social support secara signifikan (p<0,05). Stres kerja (β=-0,272, t(103)=-3,589, p<0,05) dan perceived social support (β=0,269, t(103)=4,541, p<0,05) berhubungan dengan keterlibatan kerja mahasiswa magang secara signifikan. Hasil analisis moderasi menunjukkan bahwa perceived social support tidak dapat memoderasi hubungan stres kerja dan keterlibatan kerja mahasiswa magang (β=0,0045, t(103)=0,6063, p>0,05).
.The internship programs for university students provide various benefits for skill developments and professional experiences. However, students are also faced with difficulties related to job demands that may cause job stress. This study aimed to examine the relationship between job stress and job involvement and the moderating role of perceived social support in internship students. The 107 participants were active Universitas Indonesia students aged 18-25 years old who were doing internships. This study found that 24.6% of the variance in job involvement scores could be explained by job stress and perceived social support significantly (p<.05). Job stress (β=-.272, t(103)=-3.589, p<.05) and perceived social support (β=.269, t(103)=4.541, p<.05) were significantly associated with interns' job involvement. The moderation analysis results showed that perceived social support could not moderate the relationship between job stress and job involvement of student interns (β=.0045, t(103)=.6063, p>.05)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Dinda Ranti Sukma
"Mahasiswa sebagai individu mengalami masa peralihan dari remaja menuju dewasa awal dikenal dengan tahapan emerging adulthood ditandai dengan lebih banyak bereksperimen dan bereksplorasi. Masa peralihan ini dapat menyebabkan stres dan tekanan pada mahasiswa yang bersumber dari faktor internal dan eksternal sehingga menyebabkan mahasiswa kesulitan. Berbagai kesulitan yang dihadapi oleh mahasiswa dapat mempengaruhi kesejahteraan dirinya termasuk menjadi pemicu munculnya ide bunuh diri. Maka dari itu, pentingnya memiliki dasar emosional yang baik yang dapat dibentuk oleh kelekatan dengan orang tua. Meskipun mahasiswa cenderung banyak menghabiskan waktu di luar rumah dan memiliki interaksi dengan teman sebaya serta media sosial semakin dominan, namun kelekatan orang tua merupakan dasar utama yang dapat memberikan rasa aman pada seseorang. Seseorang dengan kelekatan aman dengan orang tua cenderung memiliki mekanisme koping dan mampu beradaptasi dengan baik. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini membahas mengenai hubungan kelekatan orang tua dengan ide bunuh diri pada mahasiswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang dilakukan pada 306 mahasiswa FISIP Universitas Indonesia angkatan 2020–2023 dengan menggunakan accidental sampling. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengetahui tingkat ide bunuh diri pada Mahasiswa FISIP Universitas Indonesia angkatan 2020–2023; (2) mengetahui tingkat kelekatan orang tua pada Mahasiswa FISIP Universitas Indonesia angkatan 2020–2023; dan (3) mengetahui hubungan antara kedua variabel yaitu kelekatan orang tua dan ide bunuh diri. Penelitian ini menggunakan instrumen IPPA (Inventory Parent and Peer Attachment) pada variabel kelekatan orang tua dan DSI-SS (Depressive Symptom Index-Suicidality Scale) pada variabel ide bunuh diri. Untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel, digunakan uji korelasi menggunakan Kendall’s tau-b. Setelah melakukan analisis data, ide bunuh diri pada Mahasiswa FISIP Universitas Indonesia angkatan 2020–2023 berada pada kategori ide bunuh diri rendah sebesar 80,4% (n=246). Sedangkan, pada variabel kelekatan orang tua, responden memiliki tingkat kelekatan orang tua sebagian besar berada pada kelekatan orang tua pada kategori sedang sebesar 69% (n=211). Berdasarkan uji bivariat yang dilakukan pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima artinya bahwa terdapat hubungan antara kelekatan orang tua dengan ide bunuh diri pada mahasiswa FISIP Universitas Indonesia angkatan 2020–2023. Kedua variabel menunjukkan korelasi cukup dengan arah korelasi negatif (-0,328) artinya bahwa semakin meningkatnya kelekatan orang tua maka risiko ide bunuh diri pada mahasiswa akan menurun, begitupun sebaliknya ketika kelekatan orang tua menurun maka risiko ide bunuh diri akan meningkat.
College students as individuals experience a transition period from adolescence to early adulthood, known as the emerging adulthood stage, characterized by more experimentation and exploration. This transition period can cause stress and pressure on college students which originates from internal and external factors, causing college students to have difficulties. Various difficulties faced by college students can affect their well-being, including triggering suicidal ideation. Therefore, it is important to have a good emotional foundation that can be formed by attachment to parents. Even though college students tend to spend a lot of time outside the home and have increasingly dominant interactions with peers and social media, parental attachment is the main basis that can provide a person with a sense of security. Someone with a secure attachment to their parents tends to have coping mechanisms and can adapt well. Based on this, this research discusses the relationship between parental attachment and suicidal ideation in students. This quantitative research was conducted on 306 FISIP students at the University of Indonesia class 2020–2023 using accidental sampling. The aims of this research are (1) to determine the level of suicidal ideation among FISIP University of Indonesia students class 2020–2023; (2) to determine the level of parental attachment to the University of Indonesia FISIP students, class 2020–2023; and (3) knowing the relationship between the two variables, namely parental attachment and suicidal ideation. This study used the IPPA (Parent and Peer Attachment Inventory) instrument on the parental attachment variable and the DSI-SS (Depressive Symptom Index-Suicidality Scale) on the suicidal ideation variable. To determine the relationship between the two variables, a correlation test using Kendall's tau-b was used. After analyzing the data, suicidal ideation among FISIP University of Indonesia students in the class of 2020–2023 was in the low suicidal ideation category at 80.4% (n=246). Meanwhile, in the parental attachment variable, respondents whose level of parental attachment was mostly in the medium category were 69% (n=211). Based on the bivariate test carried out in this study, it can be concluded that H0 is rejected and Ha is accepted, meaning that there is a relationship between parental attachment and suicidal ideation among FISIP University of Indonesia students class of 2020–2023. The two variables show a sufficient correlation with a negative correlation direction (-0.328), meaning that as parental attachment increases, the risk of suicidal ideation in college students will decrease, and vice versa, when parental attachment decreases, the risk of suicidal ideation will increase."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nur Rehulina Karima Kaban
"Sulitnya melakukan interaksi sosial selama pandemi dapat membuat individu merasa kesepian yang dapat teratasi dengan adanya dukungan sosial secara daring yang diterima oleh mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial secara daring dengan kesepian yang melibatkan 270 mahasiswa dengan menggunakan teknik sampling non-probability. Pengukuran kesepian dilakukan dengan menggunakan alat ukur The de Jong Gierveld Loneliness Scale oleh de Jong Gierveld dan Kamphuis (1985). Pengukuran dukungan sosial secara daring dilakukan dengan menggunakan alat ukur
The Online Social Support Scale oleh Nick et. al (2018). Data penelitian dianalisis menggunakan Pearson Correlation yang hasilnya menunjukan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara dukungan sosial secara daring dengan kesepian. Hal tersebut menandakan bahwa, peningkatan dukungan sosial secara daring akan diikuti dengan penurunan rasa kesepian pada mahasiswa.
The difficulty of social interaction during a pandemic can make individuals feel lonely which can be overcome by the online social support received by college students. This study aimed to determine the relationship between online social support and loneliness involving 270 college students using a non-probability sampling technique. Loneliness was measured using The de Jong Gierveld Loneliness Scale by de Jong Gierveld and Kamphuis (1985). The measurement of online social support was carried out using The Online Social Support Scale by Nick et. al (2018). The research data were analyzed using Pearson Correlation, the results of which showed that there was a negative significant relationship between online social support and loneliness. This indicated that an increase in online social support will be followed by a decrease in loneliness in students."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Salsabila Mayang Sari
"Mahasiswa tingkat akhir dihadapkan dengan tanggung jawab untuk melakukan pengambilan keputusan karier. Dalam proses pengambilan keputusan karier ini, mahasiswa seringkali menemui hambatan karier karena rendahnya efikasi diri dalam keputusan karier. Efikasi diri dalam keputusan karier ini berperan untuk mengarahkan langkah-langkah karier yang efektif dan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumbangsih peran dari faktor internal yaitu optimisme dan
grit terhadap efikasi diri dalam keputusan karier. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner
Career Decision Self-Efficacy Short-Form,
Life Orientation Test-Revised, dan
Grit Short Scale. Hasil menunjukkan bahwa optimisme dan
grit memberikan sumbangsih peran secara bersama-sama terhadap peningkatan efikasi diri dalam keputusan karier.
Senior year students have to face the responsibility for making career decision. In making decision process, students sometimes face the career probem because of low career decision self-efficacy. Career decision self-efficacy can contribute to improve career planning effectively and efficiently. This research aim to investigated the role of internal factors, optimism and grit, on career decision self-efficacy among senior year undergraduate students. This research used Career Decision Self-Efficacy Short-Form, Life Orientation Test-Revised, and Grit Short Scale.This research revealed that optimism and grit contributed together to the improvement of career decision self-efficacy."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T52347
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
El Fardey Haqka
"Students loyalty merupakan niat dan perilaku mahasiswa yang menunjukkan kesetiaan pada institusinya dengan ikut mengembangkannya. Memiliki mahasiswa yang loyal dapat meningkatkan reputasi dan jumlah pendaftar karena mahasiswa yang loyal akan mempromosikan institusi tersebut dari mulut ke mulut. Bahkan hingga setelah mereka lulus, mereka akan tetap menyokong institusinya secara finansial atau dalam bentuk kerjasama. Hal-hal ini berkontribusi dalam perkembangan jangka panjang dan daya tahan institusi. FMIPA UI membutuhkan mahasiswa yang loyal. Penelitian ini dibuat untuk mencari tahu faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat students loyalty mahasiswa FMIPA UI. Dari hasil yang didapatkan menggunakan metode Partial Least Square, diketahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi students loyalty dari yang memiliki pengaruh paling besar secara berurutan adalah students satisfaction, students affective commitment, social environment quality, image and reputation perception, student perceived value, students trust, social integration, instructor quality, dan administration quality.
Student rsquo s loyalty is the intention and behavior of students that shows devotion to the institution by contributing to expand it. Having loyal students can increase the reputation and number of applicants because loyal students promote the institution from mouth to mouth. Even when they have graduated, they would still support their institution financially or in the form of collaborations. These contributes to the long term development and the longevity of the institution. FMIPA UI needs students who are loyal. This study is made to find out about the factors that influence the level of students loyalty of students in FMIPA UI. From the result that uses the method Partial Least Square, it shows factors that influence students loyalty respectively from the ones with the greatest influence are students satisfaction, students affective commitment, social environment quality, image and reputation perception, students perceived value, students trust, social integration, instructor quality, and administration quality."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S68823
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Reyhan Al Fakhri
"Penelitian ini membahas hubungan dukungan sosial teman sebaya dan peer attachment dengan penyesuaian diri mahasiswa perantau. Kemampuan penyesuaian diri merupakan hal yang penting untuk dimiliki mahasiswa perantau, karena di tahun pertamanya mahasiswa perantau akan mengalami culture shock dalam berbagai hal. Penelitian ini melihat beberapa faktor yang dapat berpengaruh terhadap penyesuaian diri mahasiswa, diantaranya yaitu dukungan sosial teman sebaya dan peer attachment. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa tahun pertama Fakultas Ilmu Politik dan Ilmu Politik Universitas Indonesia yang berasal dari luar Jabodetabek. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan stratified random sampling. Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan positif yang cukup atau sedang antara dukungan sosial teman sebaya dan penyesuaian diri mahasiswa dengan nilai koefisien korelasi (r) yaitu 0,541. Nilai tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi dukungan sosial yang dimiliki oleh mahasiswa perantau, maka akan semakin baik penyesuaian dirinya. Sementara itu, penelitian ini juga menunjukkan adanya hubungan positif yang sedang antara peer attachment dengan penyesuaian diri mahasiswa perantau dengan nilai koefisien korelasi (r) yaitu 0,498. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin kuat peer attachment yang dimiliki oleh mahasiswa perantau, maka akan semakin baik penyesuaian dirinya.
This study discusses the relationship between peer social support and peer attachment with the adjustment of overseas students. The ability to adapt is an important thing for overseas students to have, because in their first-year overseas students will experience culture shock in various ways. This study looks at several factors that can influence student adjustment, including peer social support and peer attachment. Respondents in this study were first-year students of the Faculty of Political Science and Political Science, University of Indonesia who came from outside Jabodetabek. The research method used in this research is a quantitative method with a descriptive research type. The data collection technique in this study used stratified random sampling. The results of this study indicate that there is a moderate positive relationship between peer social support and student adjustment with a correlation coefficient (r) of 0.541. This value indicates that the higher the social support possessed by overseas students, the better their adjustment will be. Meanwhile, this study also showed a moderate positive relationship between peer attachment and self-adjustment of overseas students with a correlation coefficient (r) of 0.498. This shows that the stronger the peer attachment possessed by overseas students, the better their adjustment will be."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ayu Nurul Azizah
"Penelitian ini membahas hubungan kelekatan orang tua dan keberfungsian keluarga dengan self esteem mahasiswa rantau dengan studi kasus pada mahasiswa rantau Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia angkatan 2020-2023. Self esteem menjadi sebuah bentuk pemenuhan dalam tingkatan kebutuhan manusia. Pada dasarnya, self esteem akan membantu individu dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, masih banyak mahasiswa FISIP UI yang merasa bahwa dirinya kurang berharga. Hal tersebut akan menentukan self esteem yang dimiliki oleh mereka. Mahasiswa rantau penting untuk memiliki self esteem yang tinggi untuk menjalani aktivitasnya di kota perantauan agar tetap berfungsi secara sosial. Adanya self esteem yang tinggi di dalam diri mahasiswa rantau membuat dirinya berdaya sehingga mereka mampu memahami situasi yang mereka hadapi, mengelola masalah yang terjadi, menangani tantangan yang ada, dan memikirkan solusi untuk kedepannya. Keluarga dianggap menjadi sebuah sistem terkecil serta lembaga pertama yang bertanggung jawab atas perkembangan individu. Adapun peran dari orang tua dalam pembentukan self esteem mahasiswa yang merantau. Hal tersebut berguna agar mereka bisa menyesuaikan diri di manapun mereka berada termasuk di kota perantauan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kelekatan orang tua dan keberfungsian keluarga dengan self esteem mahasiswa rantau. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan accidental sampling. Pengumpulan data dilakukan pada Maret 2024. Subjek penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia angkatan 2020-2023 yang merantau dengan jumlah sampel sebanyak 197 orang. Dari hasil analisis menggunakan kendall’s tau-b menunjukkan bahwa adanya hubungan positif dan signifikan pada hubungan kelekatan orang tua dengan self esteem mahasiswa rantau yang memiliki kekuatan hubungan lemah. Sedangkan, antara keberfungsian keluarga dengan self esteem juga memiliki hubungan yang positif dan signifikan serta berada di kategori lemah. Dengan demikian, terdapat hubungan antara kelekatan orang tua dan keberfungsian keluarga dengan self esteem mahasiswa rantau. Adapun hal yang dapat dilakukan berdasarkan penelitian ini, yakni menyediakan layanan konseling baik secara individu maupun kelompok agar mahasiswa yang merantau tetap menjaga self esteem yang baik dan mampu menjalin interaksi sosial.
This study discusses the relationship between parents attachment and family functioning with the self esteem of migrant students, using a case study migrants students from the Faculty of Social and Political Sciences, University of Indonesia, class of 2020-2023. Self esteem is a form of fulfillment in the hierarchy of human needs. Essentially, self esteem helps individuals in their daily lives. However, many FISIP UI students still feel that they are not valuable. This perception will determine their self esteem. It is important for migrant students to have high self esteem to carry out their activities in the city of their studies and to function socially. High self esteem within migrant students empowers them to understand the situations they face, manage occurring problems, handle challenges, and think about solutions for the future. The family is considered the smallest system and the first institution responsible for individual development. Parents play a role in forming the self esteem of migrant students. This is useful so that they can adapt wherever they are, including in the city where they study. Therefore, this study aims to determine the relationship between parents attachment and family functioning with the self esteem of migrant students. This research uses a quantitative approach with a descriptive research type. The instrument used is a questionnaire. The data collection technique in this study uses accidental sampling. Data collection was carried out in March 2024. The subjects of this study were students of the Faculty of Social and Political Sciences, University of Indonesia, class of 2020-2023, who study away from home, with a sample size of 197 people. The results of the analysis using kendall's tau-b show that there is a positive and significant relationship between parents attachment and the self esteem of migrant students, with the strength of the relationship being weak. Meanwhile, the relationship between family functioning and self esteem is also positive and significant and also falls in the weak category. Thus, there is a relationship between parents attachment and family functioning with the self esteem of migrant students. Based on this research, it is recommended to provide counseling services, both individually and in groups, so that migrant students can maintain good self esteem and foster social interactions."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Petra Jesika
"Dari banyaknya faktor yang memepengaruhi adaptabilitas karier, kepribadian proaktif memiliki peran yang cukup penting. Hal ini dikarenakan ciri kepribadian individu yang berkaitan khusus dengan karier adalah perilaku proaktif. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh kepribadian proaktif terhadap adaptabilitas karier mahasiswa tingkat akhir. Asumsi yang ditegakkan adalah ketika individu memiliki kepribadian proaktif yang tinggi, maka adaptabilitas kariernya baik. Kepribadian proaktif adalah perilaku yang mempunyai sifat secara langsung mempengaruhi lingkungan. Partisipan penelitian ini adalah 206 mahasiswa tingkat akhir, berusia 18-25 tahun. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non eksperimantal dengan desain penelitian korelasional. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini ialah incidental sampling menggunakan kuesioner yang disebarkan secara daring dengan alat ukur Career Adapt-Abilities Scale untuk mengukur adaptabilitas karier dan Proactive Personality Scale untuk mengukur kepribadian proaktif. Penelitian ini menggunakan uji statistik regresi linier. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tedapat pengaruh kepribadian proaktif terhadap adaptabilitas karier (r2 = .078, p = .000). Hasil penelitian ini berguna untuk pengembangan ilmu psikologi pendidikan dan memberikan masukan kepada konselor karier maupun pembimbing akademik untuk mempertimbangkan aspek kepribadian proaktif dalam perkembangan karier mahasiswa.
Of the many factors that influence career adaptability, proactive personality has an important role. This is because individual personality traits that are specifically related to career are proactive behavior.This study aims to examine the effect of proactive personality on final-year student career adaptability. The assumption made is when an individual have high proactive personality, then their career adaptability is good. The proactive personality is behavior that directly affects the environment. The study participants were 206 final year students, aged 18-25 years. This research is non-experimental quantitative research with a correlational research design. The data collection technique in this study was incidental sampling distributed online using Career Adapt-Abilities Scale to measure career adaptability and Proactive Personality Scale to measure proactive personality. The results of the study showed that there was an effect of proactive personality on career adaptability (r2 = .078, p = .000). The results of this study are useful for educational psychology’s development and provide input for career counselors and academic counselors to consider proactive personality aspects in college students career development"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library