Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 168992 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Belinda Adriani Ariyantoputri
"Hustle culture pada mahasiswa dapat memengarui tingkat kesejahteraan mereka. Secara khusus, mahasiswa berkewajiban menyelesaikan studi dengan baik dan membutuhkan ketersediaan dukungan sosial yang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran persepsi dukungan sosial dan prestasi akademis terhadap kepuasan hidup mahasiswa. Keseluruhan partisipan berjumlah 130 orang yang berusia 18–25 tahun (M = 21,03, SD = 1,034) dan merupakan mahasiswa aktif Universitas Indonesia. Variabel pada penelitian ini diukur menggunakan Satisfaction with Life Scale (SWLS), Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS), dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi dukungan sosial dan prestasi akademis secara bersama-sama berperan signifikan terhadap kepuasan hidup (R2 = 0,288, F(2, 127) = 25,624, p = 0,000). Perguruan tinggi diharapkan dapat membuat program yang memfasilitasi dukungan sosial sekaligus meningkatkan prestasi akademis mahasiswa.

Hustle culture among college students can influence their level of well-being. Specifically, college students must complete their studies well and they need adequate social support. This study aims to examine the role of perceived social support and academic achievement on students' life satisfaction. There are a total of 130 participants aged 18–25 (M = 21,03, SD = 1,034) who are active students at the University of Indonesia. Variables in this study were measured using Satisfaction with Life Scale (SWLS), Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS), and Grade Point Average (GPA). The results of the study indicate that perceived social support and academic achievement simultaneously contribute to life satisfaction (R2 = 0.288, F(2, 127) = 25.624, p = 0.000). Universities are encouraged to develop programs that facilitate students' social support while also enhancing their academic achievement."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Carmenita Riswana Saputri
"Selama perkuliahan, mahasiswa menghadapi tekanan untuk meraih prestasi akademis tinggi, terlibat dalam organisasi, dan mempersiapkan karir masa depan. Hal ini dapat menimbulkan stres dan kecemasan yang pada akhirnya menurunkan prestasi akademis mereka. Disisi lain, persepsi dukungan sosial yang baik dapat meningkatkan prestasi akademis Penelitian ini akan mengkaji peran kecemasan dan persepsi dukungan sosial terhadap prestasi akademis mahasiswa dengan menggunakan analisis regresi berganda. Hasil yang ditemukan adalah terdapat peran kecemasan dan persepsi dukungan sosial terhadap prestasi akademis mahasiswa (R² = 0,017, p<0,05). Penelitian ini menyarankan kepada orang tua dan teman untuk menciptakan lingkungan yang membantu mahasiswa.

During university, students face pressure to achieve high academic performance, get involved in organisations, and prepare for a future career. This can lead to stress and anxiety that ultimately reduce their academic performance. On the other hand, good social support perceptions can improve academic achievement. This study will examine the role of anxiety and perceived social support on student academic achievement using multiple regression analysis. The results found that there is a role of anxiety and perceived social support on student academic achievement (R² = 0.017, p<0.05). This study suggests to parents and friends to create an environment that helps students"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Audita Zahra
"Transisi dari sekolah menengah atas ke perguruan tinggi dan metode pembelajaran yang kerap berubah akibat pandemi berpotensi memengaruhi prestasi mahasiswa tahun pertama.  Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran penyesuaian diri sebagai mediator pada hubungan antara persepsi dukungan sosial dan prestasi akademis. Partisipan penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Indonesia tahun pertama. Teknik analisis korelasi dan mediasi digunakan dalam penelitian ini dan hasil analisis menunjukkan bahwa penyesuaian diri dapat memediasi secara penuh (full or complete mediation) hubungan persepsi dukungan sosial dan prestasi akademis. Pihak universitas diharapkan dapat memfasilitasi dukungan yang membantu peningkatan penyesuaian diri dan prestasi akademis.

The transition from high school to college and the frequent changes in learning methods due to pandemic have the potential to affect academic achievement of first-year students. This study aims to examine the role of self-adjustment as a mediator in the relationship between perceived social support and academic achievement. The participants of this study were first-year University of Indonesia students. Pearson correlation and mediation analysis techniques were used in this study and the results showed that self-adjustment completely mediates the relationship between perceived social support and academic achievement. University is expected to facilitate support that helps improve students’ adjustment and academic achievement."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shabira Hana Pribadi
"Berbagai tantangan dalam kehidupan mahasiswa membuatnya rentan mengalami masalah kesehatan mental sehingga mahasiswa perlu melakukan koping dengan mencari bantuan kepada profesional. Aspek penting yang mendasari perilaku mencari bantuan kepada profesional adalah sikap terhadap mencari bantuan psikologis profesional. Penelitian ini bertujuan melihat keterkaitan antara persepsi dukungan sosial dari keluarga, teman, dan figur signifikan dengan sikap terhadap mencari bantuan psikologis profesional. Penelitian ini bersifat korelasional dengan metode pengambilan data survei daring. Partisipan merupakan 268 mahasiswa dengan rentang usia 18-25 tahun di Universitas Indonesia. Alat ukur yang digunakan yaitu Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) dan Mental Help-Seeking Attitudes Scale (MHSAS). Hasil menunjukkan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi dukungan sosial secara keseluruhan (r = 0,255, p < 0,01), maupun dari masing-masing sumber yaitu keluarga (r = 0,149, p < 0,01), teman (r = 0,230, p < 0,01), dan figur signifikan (r = 0,179, p < 0,01) dengan sikap terhadap mencari bantuan psikologis profesional. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai landasan pengembangan program intervensi bagi pihak universitas dan tenaga kesehatan mental profesional.

Various challenges in college students’ lives made them prone to mental health problems. Such problems lead to students’ need of coping, by which they seek professional help. An important aspect that underlying help-seeking behavior is attitude toward seeking professional psychological help. This study aims to investigate the relationship between perceived social support from family, friends, and significant others with attitude toward seeking professional psychological help. This study is correlational using the online survey data collection method. Participants were 268 college students aged 18–25 years old at the University of Indonesia. The measurements used in this study are Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) and Mental Help-Seeking Attitudes Scale (MHSAS). The result shows that there is a positive and significant relationship between overall perceived social support (r = 0,255, p < 0,01) as well as perceived social support from family (r = 0,149, p < 0,01), friends (r = 0,230, p < 0,01), and significant others (r = 0,179, p < 0,01) with attitude toward seeking professional psychological help. This research can be used as a basis for the development of intervention programs for universities and mental health professionals."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Ahmad
"Mahasiswa berada pada usia dewasa awal yang sedang mengalami transisi kemandirian secara ekonomi. Permasalahan banyaknya pengangguran pada usia muda menimbulkan kecemasan menghadapi dunia kerja pada mahasiswa. Secara teori, dukungan sosial teman dan optimisme dapat membantu individu dalam mengurangi kecemasannya. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial teman dan optimisme dengan kecemasan menghadapi dunia kerja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian survei dan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Pada penelitian ini, responden diambil dengan menggunakan teknik simple random probability sampling sebanyak 165 responden mahasiswa tingkat akhir (angkatan 2020) di Fakultas Ilmu Politik dan Ilmu Sosial, Universitas Indonesia. Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji korelasi Kendall’s Tau-b. Hasil analisis data menunjukkan bahwa dukungan sosial teman dan kecemasan menghadapi dunia kerja memiliki hubungan yang lemah dan negatif, yakni - 0,231. Sedangkan, hasil analisis data antara optimisme dengan kecemasan menghadapi dunia kerja menunjukkan hasil yang cukup dan negatif, yakni - 0,440. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa optimisme lebih berhubungan dengan kecemasan menghadapi dunia kerja dibandingkan dukungan sosial teman dengan kecemasan menghadapi dunia kerja pada mahasiswa tingkat akhir di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia.

Students who are at early adulthood, experiencing economic independence. However, the numerous unemployment issues among young people create anxiety when facing the working world among students. Theoretically, social support from friends and optimism can help individuals reduce their anxiety. This study aims to analyze the relationship between peer social support and optimism with anxiety when facing the working world. This study uses a quantitative approach with a survey and questionnaire as the research instruments. In this study, 165 final-year students (Class of 2020) from the Faculty of Political Science and Social Sciences, University of Indonesia were selected using simple random probability sampling. Data analysis in this study used Kendall’s Tau-b correlation test. The results of the data analysis show that peer social support and anxiety when facing the working world have a weak and negative relationship, with a value of -0.231. Meanwhile, the results of the data analysis between optimism and anxiety when facing the working world show a significant and negative result, with a value of -0.440. Therefore, it can be concluded that there is a difference in the relationship between peer social support and optimism with anxiety when facing the working world among final-year students at the Faculty of Political Science and Social Sciences, University of Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Putri Maharani
"ABSTRAK
Mahasiswa menerima dukungan sosial yang berasal dari berbagai sumber, seperti lingkungan sosial maupun orang terdekat. Bentuk dukungan sosial yang diterima dapat berupa dukungan materi, bantuan, dan fasilitas yang disediakan oleh pihak universitas. Meskipun demikian, gejala distres psikologis pada mahasiswa masih kerap ditemukan dan bahkan menjadi suatu hal yang memiliki urgensi tinggi untuk diperhatikan. Berdasarkan studi yang sudah ada, ditemukan fakta adanya pengaruh strategi problem focused coping terhadap distres psikologis serta dukungan sosial pada mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh problem focused coping kepada hubungan antara dukungan sosial yang dipersepsikan dalam mengurangi resiko distres psikologis. Sebanyak 780 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia menjadi partisipan dalam penelitian ini. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Multidimensional Scale of Social Support (MSPSS), Hopkins Symptom Checklist 25 (HSCL-25), dan Coping Strategy Inventory (CSI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceived social support berkorelasi negatif dengan distres psikologis. Melalui analisis lebih lanjut, ditemukan bahwa strategi problem-focused coping memoderasi hubungan perceived social support dengan distres psikologis.

ABSTRACT
College students received social support from various sources, such as social environments or the people closest to them. Social support could be provided in the form of material, assistance, help, and facilities that were accommodated by the university. Nevertheless, the problem of psychological distress among students was still easily to be found and brought concern to students well being. Based on previous studies, it was found that there was a relation between problem focused coping strategy with psychological distress and social support in students. This study aimed to look at the impact of problem-focused coping strategy on the relationship between perceived social support and psychological distress. A total of 780 students from various universities in Indonesia participated in this study. Measuring instruments used in this research are Multidimensional Social Support Scale (MSPSS), Hopkins Symptom Checklist-25 (HSCL-25), and Coping Strategy Inventory (CSI). The results showed that perceived social support was negatively correlated with psychological distress. Through further analysis, problem focused coping strategy was found that focus on perceived social support with psychological distress."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jasmine Finiandria Kushandita
"Program magang yang tersedia untuk mahasiswa memberikan berbagai manfaat untuk pengembangan keterampilan dan pengalaman profesional mahasiswa. Namun, mahasiswa juga dihadapkan dengan kesulitan terkait dengan tuntutan pekerjaan yang dapat menyebabkan stres kerja. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara stres kerja dan keterlibatan kerja serta peran moderasi dari perceived social support pada mahasiswa magang. Partisipan berjumlah 107 mahasiswa aktif Universitas Indonesia berusia 18-25 tahun yang sedang melakukan magang. Penelitian ini menemukan bahwa 24,6% varians skor keterlibatan kerja dapat dijelaskan oleh stres kerja dan perceived social support secara signifikan (p<0,05). Stres kerja (β=-0,272, t(103)=-3,589, p<0,05) dan perceived social support (β=0,269, t(103)=4,541, p<0,05) berhubungan dengan keterlibatan kerja mahasiswa magang secara signifikan. Hasil analisis moderasi menunjukkan bahwa perceived social support tidak dapat memoderasi hubungan stres kerja dan keterlibatan kerja mahasiswa magang (β=0,0045, t(103)=0,6063, p>0,05).

.The internship programs for university students provide various benefits for skill developments and professional experiences. However, students are also faced with difficulties related to job demands that may cause job stress. This study aimed to examine the relationship between job stress and job involvement and the moderating role of perceived social support in internship students. The 107 participants were active Universitas Indonesia students aged 18-25 years old who were doing internships. This study found that 24.6% of the variance in job involvement scores could be explained by job stress and perceived social support significantly (p<.05). Job stress (β=-.272, t(103)=-3.589, p<.05) and perceived social support (β=.269, t(103)=4.541, p<.05) were significantly associated with interns' job involvement. The moderation analysis results showed that perceived social support could not moderate the relationship between job stress and job involvement of student interns (β=.0045, t(103)=.6063, p>.05)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
El Fardey Haqka
"Students loyalty merupakan niat dan perilaku mahasiswa yang menunjukkan kesetiaan pada institusinya dengan ikut mengembangkannya. Memiliki mahasiswa yang loyal dapat meningkatkan reputasi dan jumlah pendaftar karena mahasiswa yang loyal akan mempromosikan institusi tersebut dari mulut ke mulut. Bahkan hingga setelah mereka lulus, mereka akan tetap menyokong institusinya secara finansial atau dalam bentuk kerjasama. Hal-hal ini berkontribusi dalam perkembangan jangka panjang dan daya tahan institusi. FMIPA UI membutuhkan mahasiswa yang loyal. Penelitian ini dibuat untuk mencari tahu faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat students loyalty mahasiswa FMIPA UI. Dari hasil yang didapatkan menggunakan metode Partial Least Square, diketahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi students loyalty dari yang memiliki pengaruh paling besar secara berurutan adalah students satisfaction, students affective commitment, social environment quality, image and reputation perception, student perceived value, students trust, social integration, instructor quality, dan administration quality.

Student rsquo s loyalty is the intention and behavior of students that shows devotion to the institution by contributing to expand it. Having loyal students can increase the reputation and number of applicants because loyal students promote the institution from mouth to mouth. Even when they have graduated, they would still support their institution financially or in the form of collaborations. These contributes to the long term development and the longevity of the institution. FMIPA UI needs students who are loyal. This study is made to find out about the factors that influence the level of students loyalty of students in FMIPA UI. From the result that uses the method Partial Least Square, it shows factors that influence students loyalty respectively from the ones with the greatest influence are students satisfaction, students affective commitment, social environment quality, image and reputation perception, students perceived value, students trust, social integration, instructor quality, and administration quality.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S68823
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zatadini Karisma Paradasa
"Mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial rentan mengalami burnout saat melaksanakan praktikum selayaknya pekerja sosial yang rentan burnout terkait pekerjaannya. Beban tugas praktikum, tugas akademik, tuntutan untuk melibatkan emosi saat bekerja dengan kelompok sasaran, dan ekspektasi yang diberikan dari berbagai pihak menjadi penyebabnya. Burnout yang dialami mahasiswa mengganggu keberfungsian sosial mereka sehingga menyebabkan penurunan produktivitas dan kualitas dari pelaksanaan praktikum, yang pada akhirnya berdampak pada kelompok sasaran, lembaga, dan universitas. Salah satu faktor yang berkaitan dengan burnout adalah dukungan sosial yang dipersepsikan oleh mahasiswa. Namun, masih minim penelitian terkait burnout dan dukungan sosial pada mahasiswa praktikum dari jurusan sosial di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini ditujukan untuk menggambarkan tingkat burnout, dukungan sosial, dan hubungan dukungan sosial teman sebaya dan supervisor sekolah dengan tingkat burnout Mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial UI saat melaksanakan praktikum pada semester genap 2023/2024. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan tujuan deskriptif, dengan instrumen Maslach Burnout Inventory-Human Service Survey (MBI-HSS) untuk mengukur burnout, instrumen Child and Adolescent Social Support Scale (CASSS) untuk mengukur dukungan sosial teman sebaya, dan instrumen Supervisory Social Support (SSS) untuk mengukur dukungan sosial supervisor sekolah. Metode sampling yang digunakan adalah total sampling dari seluruh populasi mahasiswa yang sedang melaksanakan praktikum pada semester genap 2023/2024. Pengambilan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner pada bulan Juni 2024 yang diisi oleh 75 responden. Data hasil penelitian dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji Kendall’s tau-b dengan bantuan SPSS. Hasil uji univariat menunjukkan bahwa 70.7% mahasiswa mengalami burnout dengan tingkatan sedang, 73.7% mahasiswa memiliki persepsi dukungan sosial teman sebaya sedang, dan 65.3% mahasiswa memiliki persepsi dukungan sosial supervisor sekolah yang sedang. Hasil uji Kendall’s tau-b menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang negatif signifikan namun lemah pada dukungan sosial teman sebaya dan burnout (T = -.334, p < 0.05), serta pada dukungan sosial supervisor sekolah dan burnout (T = -.322, p < 0.05). Penelitian ini diharapkan memberikan gambaran terkait burnout pada mahasiswa yang melaksanakan praktikum sehingga dapat menjadi acuan untuk pengembangan program intervensi level mikro, mezzo, maupun makro untuk mencegah burnout mahasiswa menjadi lebih buruk.

Social welfare students are susceptible to burnout when carrying out practicums, just like social workers who are susceptible to burnout related to their work. The burden of practical assignments, academic assignments, demands to involve emotions when working with target groups, and expectations given from various parties are the causes. Burnout experienced by students disrupts their social functioning causing a decrease in productivity and the quality of practicum implementation, ultimately impacting the target group, institutions, and universities. One of the factors related to burnout is the social support perceived by students. However, there is still minimal research related to burnout and social support among practicum students from social departments in Indonesia. Therefore, this study aims to describe the level of burnout, social support, and the relationship between social support from peers and school supervisors with the burnout level of UI Social Welfare Students when carrying out practicum in semester 2023/2024. This study uses a quantitative approach with descriptive objectives, with the Maslach Burnout Inventory-Human Service Survey (MBI-HSS) instrument to measure burnout, the Child and Adolescent Social Support Scale (CASSS) instrument to measure peer social support, and the Supervisory Social Support (SSS) instrument to measure school supervisors' social support. The sampling method used was total sampling from the entire population of students who are carrying out practicums in the even semester 2023/2024. Data collection was carried out by distributing questionnaires in June 2024 which were filled in by 75 respondents. The research data were explained univariately and bivariately using Kendall's tau-b test with SPSS. Univariate test results showed that 70.7% of students experienced moderate levels of burnout, 73.7% of students had moderate perceptions of peer social support, and 65.3% of students had moderate perceptions of social support from school supervisors. The results of Kendall's tau-b test show a significant but weak negative relationship between peer social support and burnout (T = -.334, p < 0.05), as well as between school supervisor social support and burnout (T = -.322, p < 0.05). This research is expected to provide an overview of burnout in students carrying out practicums so that it can become a reference for developing intervention programs at micro, mezzo, and macro levels to prevent student burnout from getting worse."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Aprianti
"Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai hubungan antara perceived social support dan psychological well-being pada mahasiswa perantau tahun pertama di Universitas Indonesia. Perceived social support diukur dengan alat ukur Multidimensional Scale of Perceived Social Support (Zimet, 1988) dan psychological well-being diukur menggunakan alat ukur Psychological Well-Being Scale (Ryff, 1898). Partisipan pada penelitian ini adalah 131 mahasiswa perantau tahun pertama yang baru pertama kali tinggal terpisah dengan orang tuanya, yang terdiri dari 99 orang wanita (75.6%) dan 32 orang laki-laki (24.4%). Pearson?s Correlation digunakan untuk mengukur hubungan antara perceived social support dan psychological well-being.
Hasil utama dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara perceived social support dan psychological well-being pada mahasiswa perantau tahun pertama di Universitas Indonesia (r=0.307, n=131, p=0.000, signifikan pada L.o.S 0.01). Artinya, semakin tinggi perceived social support pada mahasiswa perantau tahun pertama di Universitas Indonesia maka semakin tinggi juga psychological well-being-nya.

This research was conducted to find the correlation between perceived social support and psychological well-being among first-year migrant students at Universitas Indonesia. Perceived social support was measured using Multidimensional Scale of Perceived Social Support (Zimet, 1988) and psychological well-being was measured using Psychological Well-Being Scale (Ryff, 1898). The participant of this research are 131 first-year student who lived appart from their parent for the first time, which consists of 99 female (75.6%) and 32 male (24.4%). Pearson's correlation is used to calculate the relation of perceived social support and psychological well-being.
The main result of this research shows that there is a positive and significant relation between perceived social support and psychological well-being among first-year imigrant student at Universitas Indonesia (r=0.307, n=131, p=0.000, significant at L.o.S 0.01). This means, the higher perceived social support, the higher psychological well-being among first-year imigrant students at Universitas Indonesia.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>