Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 87397 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Atri Ranindita
"Pembangunan Lintas Rel Terpadu (LRT) Sumatra Selatan membutuhkan biaya pembangunan yang sangat besar, selain itu memiliki biaya operasional dan pemeliharaan tahunan yang cukup besar. Agar biaya pemeliharaan LRT Sumatra Selatan dapat berjalan secara efisien dan efektif maka diperlukannya optimasi biaya pemeliharaan prasarana LRT Sumatra Selatan berdasarkan Life Cycle Cost Analysis. Life Cycle Cost adalah metode analisis ekonomi yang merujuk pada semua biaya yang berkaitan dengan pembangunan, pengoperasian, dan pemeliharaan proyek konstruksi selama periode waktu tertentu (Heralova, 2017). Tujuan penelitian yaitu menganalisis kondisi fisik Prasarana LRT Sumatra Selatan, mengevaluasi strategi pemeliharaan LRT Sumatra Selatan dan mengembangkan skenario biaya pemeliharaan berdasarkan Life Cycle Cost. Berdasarkan pengolahan data menggunakan metode indeks kondisi gabungan diperoleh nilai keseluran komponen prasarana LRT Sumatra Selatan mencapai angka 5,718. Kondisi fisik prasarana LRT Sumatra Selatan yang ditinjau berada dalam skala baik dengan kerusakan minor sehingga pilihan kegiatan pemeliharaan dengan pencegahan atau preventif berbasis waktu dapat digunakan. Untuk Life Cycle Cost prasarana LRT Sumatra Selatan selama 100 tahun didapat nilai sebesar Rp. 1.429.160.960.516.460. Terdapat efisiensi biaya sebesar Rp. 41.816.698.243.804,70.

The construction of the South Sumatra Light Rail Transit (LRT) requires a huge development cost, besides that it has quite a large annual operational and maintenance cost. In order for South Sumatra LRT maintenance costs to run efficiently and effectively, it is necessary to optimize maintenance costs for South Sumatra LRT facilities and infrastructure based on Life Cycle Cost Analysis. Life Cycle Cost is an economic analysis method that refers to all costs associated with development, operating and maintaining a construction project over a certain period of time (Heralova, 2017). The research objectives were to analyze the physical condition of Facilities and Infrastructure South Sumatra LRT, evaluate South Sumatra LRT maintenance strategies and develop maintenance cost scenarios based on Life Cycle Cost. Based on data processing using the combined condition index method, the total value of the South Sumatra LRT infrastructure components reached 5,718. The physical condition of the South Sumatra LRT infrastructure reviewed is on a good scale with minor damage so that the option of preventive or time-based maintenance activities can be used. Life Cycle Cost of South Sumatra LRT infrastructure for 100 years is IDR. 1,429,160,960,516,460. There is a cost efficiency of Rp. 41,816,698,243,804.70."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dadang Iskandar
"Program pemeliharaan jalan merupakan persyaratan penting agar kinerja jalan tetap stabil. Life Cycle Cost Analysis (LCCA) adalah salah satu metode dalam proses manajemen perkerasan. LCCA digunakan untuk mendukung pengambil keputusan sebagai alat analisis jaringan jalan. Banyak agen transportasi telah menggunakan pendekatan LCCA deterministik maupun probabilistik. Pembuat keputusan menggunakan metode probabilistik untuk mengevaluasi risiko investasi menggunakan variabel input, asumsi, atau estimasi yang tidak pasti. Karena banyaknya input data ambigu dan tidak pasti diperlukan penggunaan aplikasi komputasi lunak/soft computing untuk mengatasinya. Disertasi ini bertujuan mengembangkan sistem informasi preventif jalan dengan inferensi (SIP_JADI) menggunakan teknik soft computing. Diawali dengan pengembangan soft computing berbasis artificial neural network (ANN) yang digunakan untuk pemodelan prediksi hambatan/kerusakan jalan yang kemudian dilanjutkan dengan algoritma berbasis logika fuzzy yang menghadirkan LCCA pemeliharaan preventif perkerasan dengan mempertimbangkan biaya pengguna. Algoritma dengan sistem logika fuzzy berbasis aturan di mana pengguna dapat mendefinisikan aturan untuk mencerminkan kebijakan dan strategi agensi. Penurunan kecepatan akibat dari hambatan baik dari kerusakan jalan maupun adanya zona kerja menjadi input penting yang berpengaruh terhadap biaya pengguna/user cost. Semakin lama penundaan perbaikan kerusakan jalan, akan semakin menambah biaya yang dikeluarkan oleh pengguna. Hasil yang cukup signifikan pada studi kasus yang ditinjau yaitu di jalan tol Jakarta outer ring road seksi S (JORR-S) dengan pengamatan selama 3 (tiga) tahun di tengah masa pemeliharaan menunjukkan kinerja perkerasan meningkat dari indeks present serviceability index (PSI) dengan nilai 2,8 meningkat menjadi 3,2. Dengan meningkatnya indeks kinerja perkerasan meningkat pula umur layanan jalan.

Road maintenance program is an important requirement for improving road performance and its stability. Life Cycle Cost Analysis (LCCA) is one of the methods adopted in pavement management process. It is a decision-making support tool employed for road network analysis. Furthermore, many transportation agencies have utilized deterministic and probabilistic LCCA approaches. The probabilistic methods are employed by decision makers to evaluate investment risks, using uncertain input variables, assumptions or estimates. Due to the ambiguity and uncertainty of the number of data input, a soft computing application is required. This study discusses the development of a road preventive information system with inference (SIP_JADI), using soft computing techniques. In addition, it is initiated with the development of artificial neural network (ANN)-based soft computing technique used for modeling road obstacles/damage predictions. Fuzzy logic-based algorithms present LCCA for pavement preventive maintenance by considering user costs. Algorithms with fuzzy logic systems are rule-based where users can define rules to reflect agency policies and strategies. The reduction in speed limit due to obstacles from road damages and presence of work zones is an important input that affects user costs. Therefore, the longer the delay in repairing road damages, the higher the costs incurred by users. This study was conducted on the Jakarta outer ring road section S (JORR-S) with observations for three years during maintenance period. The results showed that pavement performance improved from the present serviceability index (PSI) with a value of 2.8 to 3.2. Furthermore, as the pavement performance index increases, the life of the road service also increases. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Williem Susanto
"Dengan hanya melakukan perbaikan jalan ketika luas kerusakan sudah membesar, dana yang dikeluarkan akan menjadi boros dan tidak efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biaya pemeliharaan untuk jalan lingkar luar Universitas Indonesia dengan menggunakan metode Life Cycle Cost Analysis (LCCA) dan menentukan strategi pemeliharaan jalan yang paling cost-effective berdasarkan analisis biaya pemeliharaan jalan. Berdasarkan tiga skenario pemeliharaan jalan, didapatkan hasil bahwa strategi pemeliharaan jalan yang paling cost-effective adalah skenario pertama berupa pemeliharaan jalan setiap dua tahun sekali memiliki nilai Net Present Value (NPV) terendah yaitu sebesar Rp 23.490.602,00. Hasil perbandingan nilai NPV menunjukkan potensi penghematan biaya sebesar Rp 18.826.750,00 dari anggaran biaya pemeliharaan jalan dengan cara overlay di jalan lingkar luar Universitas Indonesia jika strategi skenario pertama diterapkan.
By simply doing pavement repairs when the area of damage has been enlarged, the amount of cost expended would be wasteful and ineffective. This study aims to determine the pavement maintenance cost for outer ring road of University of Indonesia using Life Cycle Cost Analysis (LCCA) method and determine the most cost-effective maintenance strategies based on the analysis of pavement maintenance costs. Based on three three pavement maintenance scenarios, the result shows thatthe most cost-effective maintenance strategy is the first scenario, pavement maintenance every two years, with the lowest value of Net Present Value (NPV) Rp 23.490.602,00. The comparison result of NPV value shows potential reduced cost Rp 18.826.750,00 from University of Indonesia?s pavement maintenance budget using overlay work if the first scenario strategy is implemented."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60429
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ki Syahgolang Permata
"Berdasarkan Perpres No. 98 tahun 2015 dan perubahannya, tercantum penugasan PT Adhi Karya (Persero) untuk membangun Prasarana Kereta Api Ringan atau Light Rail Transit Jabodebek yang meliputi: Jalur (termasuk konstruksi layang), stasiun, dan fasilitas operasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami hasil evaluasi pendanaan Proyek tersebut dan mencari skema terbaik untuk pendanaan melalui Availability Payment, Deferred Payment, dan Corporate Financing melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) serta dampaknya terhadap ADHI. Berdasarkan hasil analisis dan paparan data kinerja yang ada, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan skema Availibility Payment dan Deferred Payment akan terjadi peningkatan hutang berbunga yang signifikan dibandingkan dengan menggunakan skema Corporate Financing melalui PMN. Sehingga alternatif pembiayaan yang terbaik bagi kinerja ADHI adalah dengan menggunakan skema Corporate Financing melalui PMN.

Based on Presidential Decree no. 98 Year 2015 and its amendments, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. was assigned to build the Jabodebek LRT which includes: lanes (including elevated construction), stations, and operating facilities. The purposes of this study are to understand the analysis of project's funding evaluation, to find the best funding scheme which options consist of Availibility Payment, Deferred Payment and Corporate Financing through Government Capital Injection (PMN) and to understand the impact of these funding schemes toward ADHI’s performance. Based on the analysis of existing data, it can be concluded by using Availability Payment and Deferred Payment schemes there will be significant increases in debt interest compared to Corporate Financing through PMN. Therefore, the best financing alternative is Corporate Finance through PMN.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhil Muhammad Fajri
"Banyak pemerintah pusat maupun daerah saat ini mengembalikan fokus strategi pembangunan mereka kepada kebijakan peningkatan transportasi publik untuk menanggulangi dampak kesehatan, sosial, dan ekonomi dari kemacetan lalu-lintas kendaraan bermotor di kota-kota mereka. Dengan tujuan tersebut, pemerintah Provinsi Sumatera Selatan memutuskan untuk membangun Light Rail Transit LRT di Kota Palembang dengan jalur dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin SMB II sampai ke kawasan Jakabaring. Namun, apakah pembangunan LRT di Kota Palembang cukup untuk mencegah terjadinya kemacetan total pada tahun 2019 dan apakah LRT Palembang akan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kota Palembang yang telah terbiasa menggunakan kendaraan pribadi dan kendaraan umum eksisting? Dengan dasar pemikiran ini, diadopsi teori Transit Oriented Development TOD pada penelitian ini sebagai jawaban dari pertanyaan tersebut. Penelitian ini berfokus pada analisis potensi penerapan konsep TOD pada kawasan Stasiun Simpang Polda LRT Kota Palembang dengan menggunakan beberapa indikator pengukur lsquo;TOD-ness rsquo; dari beberapa penelitian terdahulu dan TOD Standard oleh ITDP. Menggunakan 8 indikator pengukur potensi yang baru, penilaian potensi penerapan konsep TOD pada kawasan Stasiun Simpang Polda LRT Kota Palembang menunjukkan bahwa kawasan transit ini memiliki cukup potensi untuk diterapkannya konsep TOD dengan menerapkan beberapa rencana pengembangan pendukung konsep TOD.

Many central and local governments are now restoring the focus of their development strategy to public transportation improvement policies to address the health, social and economic impacts from traffic congestion in their cities. With this goal, the government of South Sumatera Province decided to build Light Rail Transit LRT in Palembang City with the route from Sultan Mahmud Badaruddin II Airport to Jakabaring area. However, is the development of LRT in Palembang city enough to prevent total traffic congestion in 2019 and whether LRT Palembang will be utilized by the people of Palembang City who have been accustomed to using private vehicles and public transportation existing With this rationale, the Transit Oriented Development TOD theory was adopted in this study as the answer to those questions. This study focused on analyzing the potential application of the TOD concept on the Simpang Polda Station Area by using several 39 TOD ness 39 measurement indicators from some previous research and TOD Standard by ITDP. Using 8 new potential indicators, the assessment of the potential application of the TOD concept on the Palembang City LRT Simpang Police Station showed that this transit area has enough potential for the implementation of the TOD concept by applying several supporting development plans."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Dwi Puji
"Berdasarkan data Health and Safety Executive (HSE) pada tahun 2016 terdapat 507.000 pekerja yang menderita gangguan otot rangka. Berdasarkan data HSE, industri konstruksi merupakan salah satu dari tiga jenis industri dengan tingkat gangguan otot rangka
tertinggi periode tahun 2014 - 2016. Salah satu penyebab utama terjadinya kecelakaan kerja dan kecacatan pekerja di negara negara maju dan berkembang adalah gangguan otot rangka. Peneitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor risiko dan keluhan
gangguan otot rangka pada pekerja proyek Konstruksi Pembangunan Prasarana LRT Jabodebek Depo Jatimulya tahun 202. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional yang dilakukan pada bulan Agustus – Desember 2021
dengan menggunakan data primer dan sekunder. Data faktor lingkungan, psikososial dan individu diambil menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh Ramdhan (2021).
Data postur kerja diambil menggunakan menggunakan metode ergonomic risk assesment REBA (Rapid Entire Body Assesment). Data keluhan gangguan otot rangka menggunakan Nordic Body Map dengan mengambil batasan bahwa keluhan gangguan otot rangka yang terjadi dialami dalam tujuh hari terakhir. Data kemudian dianalisis dengan uji statistik
chi square. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa 71,9% responden merasakan adanya keluhan gangguan otot rangka dan 28,1% responden tidak merasakan adanya keluhan gangguan otot rangka. Dari penelitian ini juga diketahui terdapat hubungan antara postur kerja (OR = 2,372), tuntutan kerja (OR=3,273), stress kerja (OR=3,452),
kepuasan kerja (OR=6,741) dan dukungan sosial (OR=2765) dengan keluhan gangguan otot rangka pada pekerja (p<0,05). Sedangkan faktor lingkungan (temperature), faktor individu (umur, lama kerja, konsumsi rokok dan indeks masa tubuh) diketahui tidak memiliki hubungan dengan keluhan gangguan otot rangka pada pekerja (p>0,05).

Based on data from the Health and Safety Executive (HSE) in 2016, there were 507,000
workers suffering from musculoskeletal disorder. Based on HSE data, the construction
industry is one of the three types of industries with the highest level of musculoskeletal
disorder in the period 2014 - 2016. One of the main causes of work accidents and worker
disability in developed and developing countries is musculoskeletal disorder. This study
aims to analyze the risk factors and complaints of musculoskeletal disorder in workers of
the Jabodebek LRT Infrastructure Development Project Depo Jatimulya in 202. This
study is a quantitative study with a cross sectional study design conducted in August –
December 2021 using primary and secondary data. secondary. Data on environmental,
psychosocial and individual factors were taken using a questionnaire developed by
Ramdhan (2021). Work posture data was taken using the REBA (Rapid Entire Body
Assessment) ergonomic risk assessment method. The data on complaints of skeletal
muscle disorders uses the Nordic Body Map by taking the limitation that complaints of
skeletal muscle disorders that have occurred have been experienced in the last seven days.
The data were then analyzed by chi square statistical test. The results of the study showed
that 71.9% of respondents felt complaints of skeletal muscle disorders and 28.1% of
respondents did not feel any complaints of skeletal muscle disorders. From this study, it
is also known that there is a relationship between work posture (OR = 2,372), work
demands (OR = 3,273), job stress (OR = 3,452), job satisfaction (OR = 6.741) and social
support (OR = 2765) with complaints of disorders. skeletal muscle in workers (p<0.05).
Meanwhile, environmental factors (temperature), individual factors (age, length of work,
cigarette consumption and body mass index) are known to have no relationship with
complaints of skeletal muscle disorders in workers (p>0.05).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhila Nur Qamarina
"Light Rail Transit (LRT) Jabodebek merupakan sebuah layanan transportasi umum yang baru diresmikan pada Agustus 2023 dan melayani rute Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi. Dengan meningkatnya masyarakat yang melakukan mobilitas, kehadiran LRT Jabodebek merupakan bagian dari upaya strategis pemerintah untuk mengatasi masalah kemacetan di wilayah Jabodetabek dan mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan pribadi. Sejak beroperasi, LRT Jabodebek mendapat respons positif dari masyarakat. Akan tetapi, ada pula kritik yang menunjukkan beberapa kekurangan dalam layanan dan fasilitas. Penelitian ini dirancang untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang dapat memengaruhi tingkat kepuasan pengguna LRT Jabodebek. Variabel yang diduga memiliki pengaruh terhadap kepuasan pengguna LRT Jabodebek adalah kenyamanan, keandalan, keselamatan dan keamanan, aksesibilitas, kesetaraan, dan harga/tarif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan mengumpulkan data melalui kuesioner selama 1 bulan. Responden dipilih melalui teknik purposive sampling dengan kriteria pengguna LRT Jabodebek yang menggunakan LRT Jabodebek untuk tujuan pekerjaan atau pendidikan dan berusia lebih dari 18 tahun. Jumlah responden yang didapat pada penelitian ini adalah sebanyak 405 orang. Data dalam penelitian ini dianalisis menggunakan metode Partial Least Square-Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aspek keselamatan dan keamanan, aksesibilitas, dan harga/tarif memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pengguna LRT Jabodebek.

Light Rail Transit (LRT) Jabodebek is a public transportation service inaugurated in August 2023, serving routes across Jakarta, Bogor, Depok, and Bekasi. With increasing population mobility, the introduction of LRT Jabodebek represents a strategic government initiative to address traffic congestion in the Jabodetabek area and reduce dependence on private vehicles. Since its launch, LRT Jabodebek has received positive feedback from the public. However, there have also been criticisms highlighting certain shortcomings in its services and facilities. This study aims to identify and analyze factors influencing customer satisfaction with LRT Jabodebek. The variables examined include comfort, reliability, safety and security, accessibility, equity, and pricing. A quantitative approach was employed, collecting data via questionnaires over a month. Respondents were selected using purposive sampling, targeting LRT Jabodebek users commuting for work or education and aged 18 years or older. This study gathered responses from 405 participants. Data analysis was conducted using the Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM) method. This study shows that safety and security, accessibility, and pricing have a significant impact towards customer satisfaction."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Van Basten
"Jumlah nilai konstruksi selesai di Indonesia dari Tahun 2009 hingga Tahun 2011 terus meningkat, khususnya pada konstruksi bangunan gedung yaitu sebesar 116%. Peningkatan tersebut diikuti oleh bertambahnya jumlah emisi gas rumah kaca yaitu CO2 sebesar 25%. Oleh karena itu, diperlukan adanya trobosan untuk meyakinkan pemilik sekaligus pengguna gedung untuk melakukan efisiensi energi, air, dan kenyamanan indoor dengan Konsep Green Building, khususnya pada tahap operasional dan pemeliharaan.
Optimasi dilakukan dengan evaluasi kinerja bangunan green building dengan Metode LEED. Penilaian keberhasilan optimasi fungsi-fungsi pada existing green building dilakukan berdasarkan perhitungan biaya umur hidup bangunan pada tahap operasional dan pengelolaan dengan Metode Life Cycle Assessment (LCA). Nilai siklus yang menjadi hasil evaluasi pada optimasi ini yaitu nilai efisiensi siklus hidup terbesar dan siklus pengembalian pembiayaan tercepat.

Increasing 116% of total building construction value completed in Indonesia during 2009 to 2011, that was followed by the progressive increase in the greenhouse gas emissions or CO2 amount by 25%. Therefore, that needs to convince the owners and users of buildings for energy efficiency, water conservation, and indoor comfort with the Green Building Concept, especially at the operational and maintenance phase.
Optimization is done by evaluating the performance of buildings to LEED method. Assessing the success of optimization functions in existing green building is based on operational and maintenance phase with the Life Cycle Assessment (LCA) Method. The result of optimization that is the largest efficiency of building life cycle and the fastest cost refund.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T43273
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Sarinastiti Mirza
"Reliability Centered Maintenance (RCM) adalah pendekatan pemeliharaan yang berfokus pada keandalan sebuah item. RCM digunakan untuk menentukan kegiatan dan interval waktu pemeliharaan yang dapat meminimalisasi biaya dengan mempertimbangkan kemungkinan kegagalan terjadi dan dampak yang ditimbulkan. Keandalan dan tingkat keselamatan tinggi sangat penting bagi transportasi publik seperti Light Rail Transit (LRT). Sistem yang memastikan keselamatan selama operasional LRT adalah persinyalan dengan syarat utama keandalan yang tinggi. LRT Sumatera Selatan (Sumsel) adalah salah satu transportasi publik di Kota Palembang yang perlu menjaga standar perfomanya guna mempertahankan kebermanfaatan pembangunannya pasca Asian Games 2018. Pemeliharaan yang tepat pada komponen kritis dapat meningkatkan keandalan dan mengurangi jumlah gangguan yang terjadi. Oleh karena itu, perencanaan pemeliharaan komponen kritis persinyalan LRT dengan pendekatan RCM disusun. Clearguard ACM250, trackhead sensor, dan motor wesel adalah komponen kritis persinyalan, didapat dari Failure Mode Effect and Criticality Analysis (FMECA). Interval waktu pemeliharaan untuk mencapai standar perfoma komponen clearguard ACM250, trackhead sensor, dan motor wesel adalah 25, 11, dan 8 hari. Hasil analisis benefit cost menunjukan penurunan total biaya pemeliharaan setahun operasional sebesar Rp 238.842,53; Rp 150.982,19 dan Rp 102.069,24 dengan rasio sebesar 0,8; 1,5 dan 0,2.

Reliability Centered Maintenance (RCM) is a maintenance approach focused on reliability of an item. RCM is used to determine actions and intervals of the maintenance that can minimize cost by considering probability of failure and its impact. High reliability and safety of public transportation such as Light Rail Transit (LRT) is highly necessary. Signalling system is the system which ensures the safety during operational of LRT Sumatera Selatan (Sumsel) is one of public transportation in Palembang City that needed to maintain its performance standard in order to keep the benefit of its construction post Asian Games 2018. Proper maintenance on critical components can increase reliability and reduce the frequency of failure that could be happened. Therefore, planning for the maintenance of signalling critical components using the RCM approach is prepared. Clearguard ACM250, trackhead sensor and wesel motor are the critical components of signalling obtained from Failure Mode Effect and Criticality Analysis (FMECA). Maintenance time interval to achieve the standard performance for clearguard ACM250, trackhead sensor, and wesel motor are 25, 11, and 8 days. Results of benefit cost analysis shows that there is a reduction in total cost of maintenance by during one year operational by Rp 238.842,53; Rp 150.982,19 and Rp 102.069,24 with ratio 0,8; 1,5 and 0,2."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagas Johantri
"ABSTRAK
Penelitian ini merupakan studi kasus yang bertujuan untuk menganalisis manajemen pemeliharaan pada Politeknik Keuangan Negara ndash; STAN PKN STAN dengan Maintenance Management Framework, dan mengaplikasikan life cycle cost aset untuk mendapatkan perkiraan anggaran biaya pemeliharaan. Penelitian dilakukan dengan wawancara dan observasi kondisi. Analisis dilakukan dengan membandingkan kesesuaian antara manajemen pemeliharaan yang ada dengan kriteria dalam maintenance management framework. Perhitungan anggaran pemeliharaan dilakukan aset berdasarkan kondisi aset dan life cycle cost. Hasil penelitian menunjukkan belum ada kesesuaian manajemen pemeliharaan yang dilakukan dengan maintenance management framework. Perhitungan kebutuhan anggaran pemeliharaan menunjukkan bahwa anggaran yang ada saat ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pemeliharaan.

ABSTRACT
This research is a case study aimed at analyzing the maintenance management of Financial Polytechnic State STAN PKN STAN with maintenance management framework, and application of asset life cycle cost to get the maintenance budget estimations. The study was conducted by interviewing and observing the condition. The analysis is done by comparing the fit between the existing maintenance management with the criteria in maintenance management framework. The calculation of the maintenance budget is based on the life cycle cost of assets according to the existing conditions. The results showed that the maintenance management done is not in accordance with the maintenance management framework. Calculation of the maintenance budget shows that the current budget is not sufficient to meet the maintenance requirements."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>