Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 64236 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Daud Bryan Natanael
"Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis pengaruh kinerja keberlanjutan melalui skor nilai ESG dan pilar nya terhadap biaya menghimpun dana (cost of funds) yang dibagi menjadi total cost of funds dan cost of deposit pada bank di ASEAN-5. Penelitian ini menggunakan 23 bank perusahaan terbuka yang berada di negara Indonesia, Singapura, Malaysia, Filipina, dan Thailand periode 2015-2022. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan regresi panel data dengan model estimasi yang digunakan adalah Fixed Effect Robust Least Square. Temuan yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa skor ESG combined dan ESG pilar signifikan berpengaruh terhadap total cost of funds dengan nilai korelasi negatif. Hal ini dapat diartikan bahwa skor ESG combined dan ESG pillar bank dapat membantu bank untuk memperoleh biaya pendanaan yang lebih murah, seperti pinjaman subordinasi, obligasi, dan pendanaan lainnya. Namun, temuan lainnya dari penelitian ini menunjukkan skor ESG combined dan ESG pilar tidak signifikan berpengaruh terhadap cost of deposit, meskipun nilai korelasinya juga negatif. Hal ini dapat diartikan bahwa dana deposit yang diperoleh dari nasabah tabungan, giro, dan deposito tidak memperhatikan kinerja ESG dari bank sendiri, melainkan masih mempertimbangkan tingkat bunga yang bank bayarkan dari bentuk bunga tabungan, bunga giro, dan bunga deposito berjangka.

This research is aimed at analyzing the influence of sustainability performance through ESG scores and its pillars on the bank’s cost of funds which is divided into total cost of funds and cost of deposit at banks in ASEAN-5. This research uses 23 public company banks located in Indonesia, Singapore, Malaysia, Philippines and Thailand from 2015 to 2022. The research method used in this research uses panel regression. The estimation model used is Fixed Effect Robust Least Square. The findings obtained from this research show that the ESG combined and ESG pillar scores have a significant effect on the total cost of funds with a negative correlation value. This means that a bank's combined ESG score and ESG pillar can help banks obtain cheaper funding costs, such as subordinated loans, bonds and other funding. However, other findings from this research show that the ESG combined and ESG pillar scores do not significantly influence the cost of deposit, even though the correlation value is also negative. This can be interpreted that deposit funds obtained from savings, current account and time deposit customers do not consider the ESG performance of the bank itself, but still consider the interest rate that the bank pays in the form of savings interest, current account interest and term deposit interest."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Ferdinand Hasiholan
"ABSTRAK
Investor tertarik untuk melakukan investasi karena investasi dianggap menghasilkan
nilai lebih jika dana yang tadinya digunakan untuk dikonsumsi, pada akhirnya disimpan dalam
jangka waktu tertentu untuk menghasilkan nilai yang lebih tinggi. Demikian juga tujuan
traders melakukan trading adalah untuk mendapatkan profit. Mereka dapat memilih varian
instrumen (asset class) yang diinginkan sesuai dengan ketersediaan dana, profil risiko dan
biaya dalam melakukan transaksi. Bagi trader ritel, selain saham, terdapat pilihan trading
seperti obligasi ritel indonesia, sukuk ritel indonesia ataupun reksa dana. Namun pada saat
memilih kemana dana harus diinvestasikan, trader juga harus mempertimbangkan berapa
biaya transaksi yang harus ditanggung oleh trader dan apakah biaya tersebut dapat ditutup
oleh imbal hasilnya. Dari hasil penelitian, setelah menghitung net return keseluruhan obligasi
return mempunyai return yang positif. Namun, disisi lain terdapat reksa dana yang mempunyai
net return yang positif dan negatif. Hal ini berarti terdapat reksa dana yang returnnya tidak
menutupi transaction cost. Tesis ini membahas analisis deskriptif obligasi, reksa dana
pendapatan tetap dan reksa dana pasar uang.

ABSTRACT
Investors are willing to invest because investment is considered generating more value
if the money invested in a certain assets rather than used for consumption. Even so, traders
are trading to make profit. They can choose a variant of instruments or asset class desired
according to availability of fund, risk profile and cost of doing transaction. For retail traders,
in addition to stocks, there are many choices to trades such as retail bond, retail sukuk or any
mutual fund. However, traders must consider how the transaction costs will be covered by all
the asset return. After calculated transaction cost and sort all the results, the mutual funds
have positive and negative net returns but all retail government bonds have positive returns. It
means, all of the retail government bonds can cover their costs therefore result in positive
return. But on the other hand, not all of mutual funds produce positive results which means
these mutual funds are unable to cover their transaction costs"
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firdza Pradhika Igfirly
"ABSTRACT
Pesatnya pertumbuhan keuangan syariah di luar Indonesia, terutama negara-negara Timur Tengah, Asia dan Eropa, membuat Indonesia berusaha mengejar ketinggalan dalam mengembangkan pasar keuangan syariah yang bangkit di tahun 2008 ditandai oleh penerbitan pertama Surat Berharga Syariah Negara. Namun sebagai suatu instrumen investasi yang relatif baru berumur 10 tahun,SBSN memiliki pasar yang luas dan potensial namun belum tergarap dengan baik, yang pada kasus ini, dengan membandingkan yield SBSN dengan Surat Utang Negara (SUN)-yang telah disahkan menjadi Undang-Undang sejak tahun 2002- pada tenor yang bersesuaian, terlihat di yield curve bahwa SBSN cenderung memiliki yield yang lebih tinggi. Ini menunjukkan bahwa SBSN memiliki beberapa hal yang dapat dikaji untuk melihat faktor-faktor apa yang mempengaruhi pergerakan yield curve inidi pasar sekunder, sekaligus mempelajari pola transaksi investor-investor domestik SBSN. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari variabel-variabel makroekonomi(kurs Rupiah terhadap USDollar, inflasi, Indeks Harga Saham Gabungan,dan Imbal hasil SBI-S tenor 9 Bulan), Trading Volume of SBSN, danForeign ownership atau kepemilikan asing pada seri-seri SBSN terhadap variabel weighted average yield (WAY) Surat Berharga Syariah Negara di pasar sekunder domestik. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda dengan Least Squares with Dummy Variables (fixed effect model), memakai data panel bulanan dari bulan Januari 2013 sampai dengan September 2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel SBI-Syariah,kurs Rupiah terhadap USDollar dan return IHSG berpengaruh signifikan dan positif sedangkan variabel Volume perdagangan SBSN berpengaruh signifikan dan negatif terhadap variabel weighted average yield (WAY) Surat Berharga Syariah Negara di pasar sekunder domestik. Adapun variabel inflasidan foreign ownership tidak berpengaruh signifikan. Ini menunjukkan bahwa beberapa variabel makroekonomi lebih dapat menjelaskan fenomena pergerakan yield curve SBSN di pasar sekunder pada periode ekonomi stabil seperti Indonesia di tahun 2013 hingga 2017 ini.

ABSTRACT
The recent years have witnessed growth and interest in the Sukuk market, especially in foreign countries like in Middle East region, Asia and Europe. Indonesia are struggling to catch up and developing sharia economics, and in 2008 they released Government Sharia Securities (SBSN) for the first time. But as a relatively new investment instrument of 10 years old, SBSN has a large and potential market but has not been properly developed, and in this case, by comparing the yield of SBSN with Government Securities (SUN)-which has been legalized into law since year 2002 on the corresponding tenor, is seen in the yield curve that SBSN tends to have higher yields. This shows that SBSN has several things that can be studied to see what factors affect the movement of the yield curve in the secondary market, as well as study the pattern of domestic investors. The purpose of this research is to analyzewhether the macroeconomic variables (exchange rate of Rupiah to USDollar, inflation, return of Composite Stock Price Index, and 9 Months Tenor BI Sharia certificates), Trading Volume of SBSN, and Foreign ownership of SBSN series significantly affect the weighted average yield (WAY) variable of SBSN/Government Sharia Securities in the domestic secondary market. In this study, multiple linear regression method (LSDV, Fixed effect model) has been employed in analyzing monthly panel data from January2013 to September 2017. The result shows that BI Sharia Certificates,Exchange Rate andIndex Return are positive and significantly affecting the dependent variable, while SBSN Trading Volume is significant in affecting the dependent variable with negative direction. Meanwhile the Inflation and Foreign Ownership variable was found to be insignificant. This suggest that some of the macroeconomic indicators are more relevant than the others, to explain the fenomena of SBSN yield curve fluctuation, especially in the recent stabilized economics period in Indonesia."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novillia Chandra
"Skripsi ini bertujuan untuk mengukur pengaruh financial innovation yang diproksikan dengan jumlah terminal ATM, pendapatan riil, inflasi, dan financial development terhadap uang primer di ASEAN 5, Jepang, dan Korea dari tahun 2004 sampai 2010. Dengan menggunakan metode Generalized Least Square untuk data panel, penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah terminal ATM sebagai proksi dari financial innovation secara signifikan berpengaruh positif terhadap uang primer. Variabel independen lainnya, seperti PDB riil dan inflasi juga secara signifikan berpengaruh positif terhadap uang primer. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa negara dengan financial development yang lebih baik akan memiliki uang primer yang lebih rendah.

This thesis measures the influence of financial innovation which proxied by ATM terminals, real income, inflation, and financial development to base money in ASEAN 5, Japan, and Korea from 2004 until 2010. Using Generalized Least Square method for panel data, this thesis shows that ATM terminals positively affect base money. Other independen variabels, such as real GDP and inflation also shows positive impact to base money. Other finding shows that countries with good financial development have lower money base."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45149
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Meillyani S.
"Perusahaan yang memiliki arus kas dalam bentuk valuta asing akan mempunyai risiko terhadap fluktuasi valas. Sejak krisis ekonomi melanda Indonesia, Rupiah terdepresiasi terhadap hampir semua mata uang asing termasuk Dollar Amerika. Hal ini mempunyai dampak yang besar terhadap kondisi keuangan perusahaan yang melakukan perdagangan internasional, terutama perusahaan yang memiliki hutang dalam valuta asing, karena jumlah yang harus dibayar bertambah besar. Krisis ini menyebabkan perusahaan menanggung kerugian yang cukup besar.
Salah satu cara yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengurangi risiko dari valuta asing adalah dengan menerapkan strategi hedging. Penelitian ini mencoba mengetahui Teknik hedging mana yang memberikan keuntungan kepada PT X untuk hutang impornya yang memiliki jatuh tempo 30 hari selama periode 2004 dengan membandingkan antara penerapan strategi forward contract hedging dengan money market hedging .
Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan tidak melakukan hedging PT X akan membayar total nilai hutang impornya adalah sebesar Rp. 15.582.756.237,55. Dengan Teknik forward contract hedging jumlahnya adalah sebesar Rp. 15.633.094.495,05. Sedangkan dengan Teknik money marker hedging adalah sebesar Rp. 15.854.059.322,01
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa baik forward contract maupun money market, ternyata tidak dapat meminimalkan risiko fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap Dollar America seperti yag diharapkan oleh manajemen PT X. Meskipun demikian, berdasarkan nilai inefisiensi yang dihasilkan, forward contract hedging menghasilkan inefisiensi yang lebih kecil jika dibandingkan dengan money market. Di mana bila memilih Teknik forward contract hedging manajemen PT X akan lebih untung sebesar Rp. 220.964.826.9.
Strategi hedging yang diterapkan akan memberikan kepastian cash flow perusahaan meskipun terkadang tidak selalu membuat perusahaan untung. Untuk itu perusahaan harus membuat kebijakan hedging seperti penentuan Teknik apa yang akan diterapkan, batasan nilai hutang yang harus di-hedging dan mengurangi transaksi impor mereka serta meningkatkan transaksi ekspor agar perusahaan mampu menutupi nilai hutang valuta asingnya.

The company that has cash flow in foreign currency will face a risk from foreign currency fluctuation. Since economic crisis in Indonesia, Rupiah depreciated from all foreign currency especially US Dollar. It gave a big impact for corporate financial international trader. For a company which have payable in foreign currency this situation could make the company suffer big loss cause they have to pay more their payables than they should.
A company could use hedging strategy to minimize the risk from fluctuation of foreign currency. This research try to find which technique could give benefit for PT X's payable in foreign exchange that comes from import transaction which has maturity for 30 days during 2004. The purpose of this research is to compare between the use of forward contract and money market hedging.
According to the calculation, it is known that the company's payable in foreign exchange without hedging (open position) is Rp. 15.582.756.237,55. If company used forward contract so total of company's payable is Rp. 15.633.094.495,05. And it used money market total of company's payable is Rp. 15.854.059.322,01.
The conclusion is either forward contract and money market cannot minimize foreign exchange risk like management wish. But, forward contract hedging has less inefficiency compared to money mantel hedging.
Hedging strategy will guarantee company cash flow though sometimes it will not beneficial financially to the company. Thus, a company should employ hedging policy such as which hedging technique to be applied, the payable limitation that should be hedged, and reduce their import transactions and increase export transactions to cover company's payable in foreign exchange.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18248
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lagos : Central Bank of Nigeria, 1983
332.1 CEN n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rafi Farhanto
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh diversifikasi pendapatan terhadap kinerja pasar dan risiko perbankan di negara Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand dan Filipina dengan melakukan penelitian pada 50 bank konvensional non syariah yang telah listed di bursa saham di periode 2012-2018. Penelitian ini menggunakan dua pengukuran proksi kinerja pasar, yaitu rasio Tobins Q serta rasio Market to Book Equity, adapun pengukuran proksi risiko diukur dengan menggunakan risiko total atau standar deviasi imbal hasil, risiko sistematik atau beta, serta risiko idiosinkratik atau standar deviasi residual. Dengan menggunakan regresi Driscoll-Kraay, ditemukan bahwa secara umum diversifikasi memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap kinerja pasar bank, namun dua komponennya, yakni pendapatan trading dan pendapatan lain-lain berpengaruh signifikan terhadap nilai pasar. Selain itu, dari hasil regresi terhadap risiko, diketahui bahwa secara umum diversifikasi berpengaruh tidak signifikan pada risiko, namun memiliki pengaruh signifikan pada risiko sistematik. Selain itu, dua komponennya, pendapatan fee dan pendapatan lain-lain berpengaruh positif pada risiko total dan idiosinkratik."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1998
S23212
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sandi Wibisono
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji hubungan antara konsentrasi Dana Pihak Ketiga DPK pada Bank ABCD Bank-Bank BUKU IV di Indonesia terhadap besarnya Suku Bunga pada Pasar Uang Antar Bank PUAB di Indonesia pada tenor ON overnight , satu minggu 1Wk , dua minggu 2Wk dan satu bulan 1Mo . Penelitian ini menggunakan data harian dengan periode penelitian 2015 ndash; 2017. Perhitungan konsentrasi DPK menggunakan Hirchman-Herfindahl Index HHI dan Concentration Ratio untuk empat Bank CR4 . Dari hasil penelitian didapatkan bahwa konsentrasi DPK pada Bank ABCD mempengaruhi secara signifikan pembentukan suku bunga PUAB pada tenor 1 bulan 1Mo , sedangkan pada tenor ON dan 1Wk lebih dipengaruhi oleh Proyeksi Likuiditas Harian PLH . Besarnya Suku Bunga pada hari sebelumnya berpengaruh signifikan pada seluruh tenor dalam penelitian ini, yakni tenor ON, 1Wk dan 2Wk serta pada tenor 1Mo.
This paper aimed to test the relation between Third Party Fund TPF Concentration on Bank ABCD BUKU IV Banks in Indonesia and the level of interest rate in Interbank Money Market in Indonesia for tenor ON overnight , one week 1Wk , two weeks 2Wk and one month 1Mo . This study was used daily data for period 2015 ndash 2017. The concentration calculation employed Hirchman Herfindahl Index and Concentration Ratio for four Banks CR4 . The result showed that there is significant positive relation between the TPF concentration and the formation of interest rate for tenor 1Mo, while for tenor ON and 1Wk more affected significantly by Daily Liquidity Projection PLH . The interest rate that had been transacted on the previous day affects significantly to all tenor in this research, ON, 1Wk, 2Wk and tenor 1Mo."
2017
T50100
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>