Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 95936 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Akbar Fadhlurrahman Yusuf
"Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah merupakan sumber pencemaran lingkungan yang signifikan, termasuk pencemaran air tanah. Lindi, cairan hasil dekomposisi sampah, mengandung berbagai polutan berbahaya yang dapat mencemari air sumur di sekitar TPA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak pencemaran lindi terhadap kualitas air sumur dan kesehatan masyarakat di sekitar TPA. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil satu sampel air lindi dari TPA Tanggan dan 5 sampel air tanah dari lima sumur warga yang berbeda jaraknya terhadap TPA Tanggan. Hasil penelitian menunjukan bahwa air lindi TPA Tanggan melebihi baku mutu untuk parameter BOD dan COD. Karakteristik air tanah pada titik 1 parameter BOD, COD, dan Besi memenuhi baku mutu kelas 1, sedangkan total koliform memenuhi baku mutu kelas 3. Titik 2 parameter BOD, COD, dan total koliform memenuhi baku mutu kelas 1, sedangkan besi memenuhi baku mutu kelas 2. Titik 3 hanya parameter besi yang memenuhi baku mtutu kelas 1, sedangkan BOD, COD, dan total koliform tidak memenuhi baku mutu. Titik 4 parameter besi dan BOD memenuhi baku mutu kelas 1, sedangkan COD dan total koliform memenuhi baku mutu keals 2. Titik 5 parameter besi dan total koliform memenuhi baku mutu kelas 1, sedangkan BOD dan COD memenuhi baku mutu kelas 3. Parameter total koliform, besi, dan indeks pencemaran cenderung turun seiring bertambahnya jarak, sedangkan BOD dan COD cenderung naik. Hal ini membuktikan terdapat pengaruh jarak terhadap kualitas air. Akan tetapi, terdapat juga potensi pencemaran dari sumber pencemar lain seperti kondisi sanitasi.

Waste final disposal sites (TPA) are a significant source of environmental pollution, including groundwater pollution. Leachate, the liquid resulting from the decomposition of waste, contains various dangerous pollutants that can contaminate well water around the landfill. This research aims to determine the impact of leachate pollution on well water quality and the health of communities around the landfill. This research was carried out by taking one leachate water sample from the Tanggan landfill and 5 groundwater samples from five residents' wells at different distances to the Tanggan landfill. The research results show that the Tangan landfill leachate exceeds the quality standards for BOD and COD parameters. Groundwater characteristics at point 1, BOD, COD and Iron parameters meet class 1 quality standards, while total coliform meets class 3 quality standards. Point 2 BOD, COD and total coliform parameters meet class 1 quality standards, while iron meets class 1 quality standards 2. Point 3 only iron parameters meet class 1 quality standards, while BOD, COD and total coliform do not meet quality standards. Point 4 iron and BOD parameters meet class 1 quality standards, while COD and total coliform meet class 2 quality standards. Point 5 iron and total coliform parameters meet class 1 quality standards, while BOD and COD meet class 3 quality standards. Total coliform parameters, iron, and pollution index tend to decrease with increasing distance, while BOD and COD tend to increase. This proves that distance has an influence on water quality. However, there is also the potential for pollution from other pollutant sources such as sanitation conditions."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Pande Ayuningdyah
"Pengolahan dan pengelolaan sampah di TPST Bantar Gebang telah menggunakan metode sanitary landfill. Lindi yang dihasilkan sampah diolah di Instalasi Pengolahan Air Sampah (IPAS). Namun, tidak semua IPAS beroperasi sehingga masih ada lindi yang tidak terolah. Lindi yang tidak diolah berpotensi mencemari air tanah di sekitar TPST. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis karakteristik air lindi, kualitas air tanah, dan hubungan antara jarak sumur dari TPST Bantar Gebang dengan kualitas air tanah di sekitarnya. Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan sampel air lindi di inlet IPAS. Pengambilan sampel air tanah pada 5 lokasi dengan mempertimbangkan jarak lokasi dengan TPST. Hasil yang diperoleh dari analisis dibandingkan dengan baku mutu yang berlaku serta menghitung Indeks Pencemaran (IP). Hasil penelitian menunjukkan parameter BOD, COD, Besi, dan Total Coliform dari air lindi melampaui baku mutu. Parameter BOD untuk air sumur jarak 250 m sampai 750 m melebihi baku mutu. Untuk parameter COD, seluruh sumur melebihi ambang batas. Kadar besi pada sumur jarak 500 m melebihi baku mutu. Kandungan total coliform air sumur dengan jarak 750 m sampai 1250 m melebihi baku mutu. IP untuk lindi adalah 8,6 yang tergolong tercemar sedang dan IP untuk semua sumur tergolong tercemar ringan. Jarak dari TPST memengaruhi tingkat pencemaran pada air tanah. Sampel yang berjarak 250 m, 750 m sampai 1250 m menunjukkan adanya penurunan tingkat pencemaran tetapi terjadi peningkatan di jarak 500 m. Hal ini dapat terjadi karena ada sumber pencemar lain seperti SPALD.

Solid waste treatment in Bantar Gebang Landfill has used the sanitary landfill method. Leachate produced by waste is processed at the Leachate Treatment Plant (IPAS). However, not all IPAS operated so there is still untreated leachate. Untreated leachate has the potential to pollute groundwater around the landfill. This study was conducted to analyze the characteristics of leachate, groundwater quality, and the relationship between well distance from Bantar Gebang Landfill and groundwater quality in the vicinity. This research was conducted by taking leachate samples at the inlet of the IPAS. Groundwater samples were taken at 5 locations by considering the distance of the location from the landfill. The results obtained from the analysis were compared with the applicable quality standards and calculated the Pollution Index (PI). The results showed that the BOD, COD, Iron, and Total Coliform parameters of leachate exceeded the quality standards. The BOD parameter for well water at a distance of 250 m to 750 m exceeded the quality standard. For the COD parameter, all wells exceeded the threshold. Iron levels in wells 500 m away exceeded the quality standard. The total coliform content of well water at a distance of 750 m to 1250 m exceeded the quality standard. The pollution index for leachate is 8.6 which is classified as moderately polluted and the PI for all wells is classified as lightly polluted. The distance from the landfill affects the level of groundwater contamination. Samples at 250 m, 750 m and 1250 m showed a decrease in pollution levels but an increase at 500 m. This can occur because there are other sources of pollution such as SPALD."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Santoso Fatchurrahman
"Jakarta dengan jumlah penduduk yang terus bertambah dan sebagian besar masih menggunakan air tanah dangkal sebagai sumber air bersih, menyebabkan terjadinya penggunaan air tanah berlebih sehingga terjadi penurunan kualitas air tanah. Kecamatan Kemayoran sebagai salah satu kecamatan di Jakarta yang memiliki tanggul pantai dan didominasi penggunaan tanah berupa permukiman mengalami penurunan kualitas air tanah. Tanggul pantai merupakan salah satu penyedia air tanah yang baik. Berdasarkan hal tersebut maka timbul pertanyaan mengenai bagaimana sebaran kualitas air tanah dangkal di DKI Jakarta dan hubungan kualitas air tanah dangkal dengan tanggul pantai. Dengan mengetahui jawaban pertanyaan maka dapat diketahui mengetahui kondisi sesungguhnya kualitas air tanah dangkal di Jakarta. Penelitian ini dilakukan dengan mengkombinasikan data Cl- dan DHL yang diperoleh dari hasil survey lapang dengan data sekunder penggunaan tanah, curah hujan dan jenis batuan yang telah dikumpulkan sebelum ke lapangan. Dari kombinasi data primer dan sekunder tersebut diperoleh hasil penelitian, bahwa daerah tanggul pantai memiliki kecenderungan kualitas air tanah yang lebih baik. Kemudian ketika hal ini dihubungkan dengan penggunaan tanah, maka diperoleh hasil bahwa penggunaan tanah berupa permukiman teratur cenderung memiliki kualitas air tanah yang lebih baik.

Jakarta with a big increase number of population and most of the inhabitants are still using ground water for sources of clean water, causing too much ground water use that affect decrease water quality. Kemayoran as one of the district in Jakarta which has beachridge And also dominated by housing as land use also through decrease water quality. Beachridge is one of the good quality water supplier. Based on that reason, then rise a question about how water quality distribution in Jakarta and what the relation between water quality and beachridge. By knowing the answers of the question, can inform us about the real ground water quality condition in Jakarta. This research can be done by combine Cl- and TDS data that we get from land survey with secondary data that we get before we go to the field. From combining the data, we get that on housing land use have the preference of good water quality.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S34062
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eki Noerfitriyani
"Pengoperasian TPA dapat menimbulkan permasalahan lingkungan akibat dekomposisi sampah berupa produksi lindi.TPA Cipayung memiliki instalasi pengolahan lindi menggunakan kolam stabilisasi denganSungai Pesanggrahan sebagai badan air penerima. Pemeriksaan kualitas lindi dan air sungai diperlukan untuk memastikan pembuangan lindi ke badan air telah memenuhi baku mutu.Karakteristik lindi bersifat fluktuatif dengan temperatur antara 33,8oC ndash; 36,4oC, konsentrasi TSS sebesar 70mg/L- 75mg/L, nilai pH 7,8 ndash; 7,9, BOD 2.874,0mg/L - 4.826mg/L, COD 4.586,4mg/L- 8.937,6mg/L, Total Nitrogen280mg/L- 466,7mg/L, dan logam berat Merkuri0,0008mg/L- 0,0032mg/L, sertaKadmiumdi bawah 0,001mg/L. Efluen Instalasi Pengolahan Lindi belum memenuhi baku mutu lindi sehingga perlu dilakukan evaluasi terhadap unit pengolahan. Hasil evaluasi desain unit Instalasi Pengolahan Lindi TPA Cipayung menunjukan bahwa desain kolam anaerobik, kolam fakultatif, dan kolam maturasi tidak memenuhi kriteria desain sehingga diperlukan desain perbaikan. Efluen lindi IPL TPA Cipayung mempengaruhi kualitas Sungai Pesanggrahan berdasarkan kenaikan konsentrasi parameter BOD, COD, dan Total Nitrogen, serta penurunan konsentrasi DO. Analisis statistik Korelasi Pearson menunjukan keterkaitan antara parameter kualitas lindi COD dan TN r=-0,997, p.

Operation of landfill caused environmental problems by waste decomposition in the form of leachate production. CipayungLandfill has leachate treatment plantusing stabilization pond with Pesanggrahan River as recipient water body. Examination of leachate and water quality of Pesanggrahan River is needed to ensure that leachate discharge to water bodies does not excessed the standard limit. The characteristics of leachate are fluctuated with temperatureranged from 33,8oC ndash 36,4oC, concentration of TSS 70mg L 75mg L, pH 7,8 to 7,9, BOD 2.874mg L 4.826mg L,COD 4.586,4mg L 8.937,6mg L, Total Nitrogen 280mg L 466,7mg L, and heavy metals Mercury 0,0008mg L 0,0032mg L, while Cadmium below 0,001mg L. Effluent of leachate excessedthe leachate standard limit, and need to be evaluated. The result of design evaluation shows that the anaerobic pond, facultative pond, and maturation ponddesign do not meet design criteria, and design improvement is needed. Leachate effluent of Cipayung Landfill affect the quality of Pesanggrahan River based on the increased of BOD, COD, and Total Nitrogen concentration, and decreased of DO. Statistical analysis Pearson Correlation showed correlation between leachate quality parameter COD and TN r 0,997, p"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67317
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atika Widiastuti
"Keberadaan TPA sebagai tempat pemrosesan akhir sampah menjadi suatu kebutuhan bagi pengelolaan persampahan di Kota Depok, salah satunya adalah dengan keberadaan TPA Cipayung yang menerapkan sistem controlled landfill. Salah satu masalah yang timbul dari aktivitas TPA adalah kemungkiman terjadinya pencemaran air tanah dangkal akibat rembesan air lindi yang tidak sepenuhnya tersalurkan dengan baik ke kolam stabilitasi lindi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik air lindi dan pengaruhnya terhadap kualitas air tanah dangkal pemukiman warga di sekitar TPA. Metode yang digunakan adalah menggunakan pendekatan kuantitatif dengan parameter yang diuji berupa suhu, pH, Total Suspended Solids TSS , Biological Oxygen Demand BOD , Chemical Oxygen Demand COD , Total Nitrogen TN , Merkuri Hg , Kadmium Cd , dan fecal coliform. Dalam penelitian ini dilakukan pengukuran kualitas air dari 17 titik sampling yang diambil menggunakan teknik purposive sampling, dengan menarik 3 garis lurus yang berpusat pada kolam stabilitasi air lindi, variasi jarak setiap 100 meter pada radius jangkauan adalah 600 m. Hasil penelitian menunjukan bahwa kualitas air lindi masih berada di atas baku mutu pada parameter BOD, COD, dan Total Nitrogen, yaitu sebesar 4178.0 mg/L, 70556.0 mg/L dan 373.3 mg/L untuk titik influen, dan 3142.0 mg/L, 9055.2 mg/L, dan 350 mg/L untuk titik efluen. Selain dipengaruhi oleh jarak,kadar pencemaran di masing-masing titik uji juga disebabkan oleh perbedaan ketinggian muka air tanah antar radius jarak. Indeks Pencemaran pada air tanah dangkal warga tergolong cemar ringan dan cemar sedang.

The presence of TPA as a place of landfill becomes a necessity for waste management in Depok City, one of them is TPA Cipayung which applied controlled landfill in their system. One of the problems that arise from landfill activity is shallow ground water quality due to leachate water that is not well absorbed into leachate stabilization pond and be leaked. This study aims to determine the characteristics of leachate and their effect on shallow groundwater quality of residents around the landfill. The method is by using a quantitative approach with parameters tested for temperature, pH, Total Suspended Solids TSS , Biological Oxygen Demand BOD , Chemical Oxygen Demand COD , Total Nitrogen TN , Mercury Hg , Cadmium Cd , And fecal coliform. In this study, water quality measurements of 17 sampling points were taken using purposive sampling technique, by drawing 3 straight lines with leachate stability rsquo s pond as benchmark, the distance variation every 100 meters at a radius of 600 meters. The results showed that leachate quality was still above the standard of BOD, COD, and Total Nitrogen parameters 4178.0 mg L, 70556.0 mg L and 373.3 mg L for influent point, and 3142.0 mg L, 9055.2 mg L, and 350 mg L for the effluent point. In addition of effect by distance, the pollution levels at each test point are also caused by height differences in water surface between every distance in sampling radius. Pollution Index in shallow groundwater of shallow groundwater is as lightly contaminated and moderately contaminated."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67475
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanung Fajar Yuniarto
"Salah satu upaya pemerintah dalam menanggulangi banjir di DKI Jakarta adalah membuat saluran interkoneksi (sudetan) yang menghubungkan sungai Ciliwung dan sungai Cipinang. Dengan adanya sudetan tersebut maka akan menambah beban
pencemar di Kanal Banjir Timur (KBT) melalui sungai Cipinang. Melalui pemodelan QUAL2K kita dapat melihat kualitas air di kedua sungai tersebut dengan memasukan beban pencemar berupa limbah industri (point source) dan limbah rumah tangga (non point source) . Hasil dari pemodelan tersebut, nantinya akan dianalisa dengan menggunakan metode STORET untuk mendapatkan baku mutu yang ada pada hulu KBT. Dari hasil pemodelan tersebut didapatkan bahwa baku mutu di KBT adalah kelas IV dan tidak bisa dimanfaatkan sesuai dengan rencananya. Perubahan kualitas air pada KBT justru menunjukan kenaikan akibat adanya sudetan tersebut karena kualitas air di sungai Ciliwung saat banjir (kelas III, STORET -2) lebih baik dari sungai Cipinang (kelas III, STORET -4) dan didukung dengan besarnya debit yang mengalir melalui sudetan Ciliwung. Upaya dalam memperbaiki kualitas air dilakukan dengan membangun IPAL Terpadu yang diharapkan dapat memberi ruang untuk self purification dan memberi kemudahan dalam memonitor beban pencemar yang masuk sungai.

Ciliwung tunnel is one of goverment policy to reduce peak flood in ciliwung river. This tunnel interconecting Ciliwung river toward Eastern Flood Cannal through Cipinang river. Pollutant load in Ciliwung river brought toward Eastern Flood Cannal due to Ciliwung tunnel which effect water quality at that. By using QUAL2K tools (with Industrial waste water/Point Source and domestic waste water Point Source input) we could illustrated water quality. The result of this tools used to define water quality standard at Eastern Flood Cannal by using STORET method. The result of QUAL2K show that water quality standard at Eastern Flood Cannal classified in IV Class, it’s identified that the water can’t be used. Water quality at cannal due to Ciliwung tunnel has increase because at flood condition water quality ini Ciiwung river (II Class) is better than water quality in Cipinang river (Class III) and a lot of discharge input through the tunnel so that shedding will occur. Build a integrated waste water treatment is one of efford to increase water quality ini river. It’s expected to reach an space for self purification and facilitate to control waste water quality before enter the river."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T46187
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdur Rahman
"Di daerah pedesaan kebanyakan orang menggunakan air tanah untuk kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Seringkali air ini mengandung Fe dan Mn yang tinggi. Guna mendapatkan peralatan yang sederhana, murah dan dapat diandalkan untuk menurunkan Fe dan Mn, telah dirancang suatu kolom gelas berisi zeolit untuk menyaring air tanah. Percobaan ini bertujuan untuk mendapatkan kondisi penyaringan yang optimum. Zeolit alami asal Bayah ditumbuh dan dihaluskan menjadi butiran-butiran kecil berdiameter sekitar 3 mm. Setelah dicuci dengan aquadest dan dikeringkan di udara terbuka, butiran-butiran ini kemudian dikemas dalam kolom gelas berukuran 4 ï? 50 cm. Kolom zeolit ini selanjutnya dipasang vertikal, diairi aquadest untuk memadatkannya, lalu dikeringkankan. Ke dalam kolom ini dituangkan 500 mL sampel air tanah. Dengan mengatur keran kolom, sampel air disaring dengan laju filtrasi 16 mL/menit. Filtrat-filtrat dikumpulkan setiap interval waktu 30 menit selama 2,5 jam untuk diukur konsentrasi Fe dan Mn-nya. Percobaan diulang untuk laju filtrasi 14, 12, 10, 8, 6, 4 dan 2 mL/menit. Konsentrasi Fe dan Mn, waktu kontak dan laju filtrasi diubah menjadi grafik waktu kontak terhadap konsentrasi untuk laju filtrasi yang bersangkutan. Kedua grafik menunjukkan bahwa kondisi optimum untuk menghilangkan Fe dan Mn adalah 30 menit untuk waktu kontak dan 2 mL/menit untuk laju filtrasi. Pada kondisi ini, zeolit Bayah menurunkan Fe sebanyak 55% tetapi hanya 40% Mn dalam air tanah yang mengandung 3,6 mg/L Fe dan 0,7 mg/L Mn. Sayangnya, kondisi optimum ini hanya menghasilkan debit air 2,88 L/hari. Secara kuantitatif, dengan laju filtrasi 2 mL/menit, sampai 2,5 jam waktu kontak, Fe hanya mampu diturunkan sampai 1,12 mg/L (baku mutu: 1,0 mg/L) padahal Mn bisa sampai nol. Disimpulkan bahwa zeolit Bayah cukup efektif mengurangi Fe dan Mn dalam air tanah, meskipun kapasitas penurunan untuk Mn lebih baik dari pada Fe, sedangkan kolom zeolit belum bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari karena debitnya masih rendah.

Ground Water Filtration by Natural Zeolit to Reduce Iron and Manganese Levels. In rural areas most people use ground water for their daily purposes. Frequently, the water has high levels of Fe dan Mn. To provide a simple, cheap and reliable apparatus to reduce Fe and Mn, a zeolit column has been designed for filtering ground water. The objective of this experiment was to establish the optimal condition of the filtration. Natural zeolit of Bayah origin was crushed and grounded into small particles of approximately 3 mm in diameter. After washed with distilled water and dried in open air, the particles were then packed in a 4 ï? 50-cm glass column. The zeolit column was installed vertically, watered with distilled water to compact, and dried. Then 500 mL of ground water sample was poured onto the prepared zeolit column. By adjusting the stopcock, the water samples were filtered off at a flowrate of 16 mL/min. Filtrates were collected with interval of 30 minutes for 2.5 hours and subjected to Fe and Mn analysis. The experiment was repeated for filtration rates of 14, 12, 10, 8, 6, 4, and 2 mL/min. Fe and Mn concentrations, contact times, and flowrates were converted into scattered-plot graphs of contact times versus concentrations. The graphs show that the optimum condition for Fe and Mn removals were 30-minute contact time and 2-mL/minute flowrate. At this, the Bayah zeolit Fe was reduced for 55% but it was only 40% for Mn in ground water containing 3.6 mg/L Fe and 0.7 mg/L Mn. However, at the optimum condition water debit of the zeolit column was only 2.88 L/day. Quantitatively, with filtration rate of 2 mL/minute, up to 2.5 hours contact time the Fe was only reduced to as much 1.12 mg/L (standard: 1.0 mg/L) while the Mn reduced to nil. It was concluded that the Bayah zeolit was effective to reduce Fe and Mn in ground water, although reducing capacity for Mn was better than for Fe, whereas the column could not be applied for daily purposes due to its low water debit."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"The research to analyze pollution of ground water based on Geo - electrical methods cased on Muara Fajar Landfill Kecamatan Rumbai. The result obtained that resistivity value on result obtained that resistivity value on point 2 at north Muara Fajar Landfill (0,702 - 8.250 ohm - m), on point 4 at west of landfill (0,144 - 501.335 ohm- m), on point 3 at south of landfill (0,0103 - 11588 ohm-m) , on point 1 at east of landfill (0,601 - 51.294 ohm), on point 5 at centre of landfill (0,737 - 1.468.744 ohm -m)). Based on resitivity value above, all of the points had been polluted by leachet, dominantly at north and west point of landfill cause resitivity value less 10 ohm-m (fresh water). Restivity value had showed that leachet flowed towards centre of landfill the around it and polluted ground water systems of community around."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kania Susan Pramesti
"Hingga saat ini air tanah masih menjadi sumber air bersih andalan yang paling utama untuk memenuhi kebutuhan air bersih tersebut apabila dibandingkan dengan sumber air bersih lainnya, sayangnya pengambilan air tanah yang berlebihan dapat menyebabkan permukaan tanah semakin menurun. Fakta lapangan menunjukkan bahwa air tanah terus mengalami pengambilan dan/atau pemanfaatan secara berlebihan, hal ini tidak sesuai dengan fungsi regulerend Pajak Air Tanah. Integrasi data air tanah melalui Program Jakarta Satu yang dilakukan antara DPE dan BPRD dilakukan dengan memberikan, menukarkan, dan menggabungkan peta dan data air tanah dengan data Pajak Air Tanah baik data baru maupun data yang lama. Kelebihan program ini dengan jelas dapat memenuhi target program yang disebutkan dalam salah satu poin yang menjadi sasaran jangka pendek dari program ini sendiri yaitu pengendalian air tanah, yang mana pengendalian air tanah juga merupakan fungsi regulerend dari Pajak Air Tanah.

Ground water is still the main source of clean water mainstay to meet the needs of clean water when compared with other sources of clean water, unfortunately excessive groundwater extraction can cause the decreases of ground surface. The facts indicate that ground water continues to undergo extracting and / or excessive use, which is contrary to the regulerend function of Ground Water Tax. The integration of ground water data through Program Jakarta Satu conducted between DPE and BPRD is done by providing, exchanging and combining ground water data and ground water tax data in both new and old ones. The advantages of this program can clearly meet the targets of the program mentioned in one of the short-term target points of the program itself, which is groundwater control, in which ground water control is also a regulerend function of the Ground Water Tax"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Sondang Avrianti
"Skripsi ini membahas analisis perubahan peraturan gubernur tentang kebijakan pemungutan Pajak Air Tanah di Provinsi DKI Jakarta ditinjau dari Asas Ease of Administration. Penelitian ini mengangkat dua permasalahan yaitu apa perbedaan antara Peraturan Gubernur Nomor 76 Tahun 2005 dengan peraturan yang merevisinya yaitu Peraturan Gubernur No 38 Tahun 2017 dan bagaimana perbandingan kedua peraturan tersebut ditinjau dari asas ease of administration. Penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivist, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan studi kepustakaan.
Hasil penelitian 1 adanya perbedaan di beberapa hal seperti penjelasan mengenai Subjek Pajak, Wajib Pajak, Objek Pajak, Tarif Pajak, Dasar Pengenaan Pajak, Penentuan Jatuh Tempo, yang belum diatur di peraturan sebelumnya sehingga pelaksanaan teknis pemungutan pajak menjadi lebih jelas; 2 Peraturan Gubernur Nomor 38 Tahun 2017 memenuhi asas pemungutan pajak yaitu asas ease of administration secara keseluruhan tetapi memiliki kekurangan di satu asas yaitu asas convenience dalam hal pembayaran pajak karena Pajak Air Tanah hanya dapat dilakukan di satu bank saja yaitu Bank DKI sehinga Wajib Pajak memiliki kesulitan dalam pembayaran jika bank tersebut sedang bermasalah.

This thesis discusses analysis of governor's regulatory change on ground water tax policy in DKI Jakarta province considering ease of administration principles. This research raised two issues, namely what is the difference between the Governor's Rule Number 76 year 2005 with the regulations that refine it, namely Governor's Rule Number 38 year 2017 and analysis compare both of governor's rules in terms of the principle of ease of administration. This study uses a post positivist approach, with in depth interview and literature study as a data collection.
This study's main issues find that 1 there are some differences between the governor's rule about subject of taxes, tax payers, tax object, tax rates, tax imposition, maturity determination, which has not been regulated in the previous regulations, so that the technical implication of tax collection becomes more clear 2 The Governor's rule number 38 years 2017 fulfilling the principle of tax collection that is ease of administration as a whole but lacks in one principle that is the convenience concept in terms of tax payments because the groundwater tax can only be done in one bank, i.e. Bank DKI, so taxpayers have difficulties in payment if the banks are in trouble.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>