Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 181102 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zidane Ramadhan
"Sumber daya minyak dan gas di Indonesia dapat ditambang menggunakan anjungan lepas pantai. Namun, lingkungan laut merupakan lingkungan yang cukup korosif bagi material anjungan lepas pantai sehingga diperlukannya metode proteksi seperti proteksi katodik berupa anoda korban. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan unsur Ti terhadap struktur mikro dan perilaku degradasi paduan anoda korban Al-5Zn. Paduan Al-5Zn dengan variasi penambahan Ti (0,01%, 0,03%, dan 0,05%) dibuat dengan metode pengecoran. Analisis struktur mikro dan distribusi unsur dilakukan dengan mikroskop optik (OM) dan energy dispersive spectroscopy (EDS). Pengujian perilaku degradasi pada penelitian ini meliputi cyclic potentiodynamic polarization (CPDP), electrochemical impedance spectroscopy (EIS), dan pengujian kapasitas arus
Hasil pengujian OM menunjukkan bahwa penambahan Ti memperkecil ukuran butir anoda korban Al-5Zn dengan ukuran butir terkecil diraih oleh sampel A1 (Al-5Zn- 0,01Ti). Pengujian CPDP menunjukkan bahwa penambahan Ti meningkatkan nilai Epit yang menunjukkan peningkatan ketahanan terhadap korosi terlokalisasi. Hasil EIS menunjukkan bahwa penambahan Ti meningkatkan diameter kurva setengah lingkaran penurunan laju korosi. Sampel A1 menunjukkan ketahanan korosi terbaik di antara semua sampel. Pengujian kapasitas arus menunjukkan bahwa penambahan Ti akan menambah kapasitas arus anoda korban Al-5Zn dengan nilai kapasitas arus terbesar dimiliki oleh sampel C1 (Al-5Zn-0,05Ti).

Oil and gas resources in Indonesia can be mined using offshore platforms. However, the marine environment is quite corrosive for offshore platform materials, so protection methods such as cathodic protection in the form of sacrificial anodes are needed. This study aims to determine the effect of Ti addition on the microstructure and degradation behavior of Al-5Zn sacrificial anode alloy. Al-5Zn alloys with various Ti additions (0.01%, 0.03%, and 0.05%) were made by casting method. Microstructure and elemental distribution analyses were carried out by optical microscopy (OM) and energy dispersive spectroscopy (EDS). Degradation behavior testing in this study includes cyclic potentiodynamic polarization (CPDP), electrochemical impedance spectroscopy (EIS), and current capacity testing.
OM test results showed that the addition of Ti reduced the grain size of Al-5Zn sacrificial anodes, with the smallest grain size achieved by sample A1 (Al-5Zn-0.01Ti). CPDP testing showed that the addition of Ti increased the Epit value, indicating increased resistance to localized corrosion. EIS results showed that the addition of Ti increased the diameter of the corrosion rate reduction semicircle curve. Sample A1 showed the best corrosion resistance among all samples. Current capacity testing shows that the addition of Ti will increase the current capacity of the Al-5Zn sacrificial anode, with the largest current capacity value belonging to sample C1 (Al-5Zn-0.05Ti).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismail
"Kebutuhan akan sistem proteksi katodik anoda lwrban aluminium di lingkungan air laut meningkat dengan pesat. Struktur material logam di lingkungan air taut sangat rentan terhadap serangan korosi akibat kadar NaC1 yang sangat tinggi. Untuk mendapatkan kualitas anoda korban yang digunakcm, salah satu parameter penting yang harus diketahui adalah efisiensi dari anoda. Efisiensi memberikan gambaran tentang kemampuan anoda dalamfongsinya memproteksi struktur. Untuk mengetahui efisiensi anoda korban aluminium digunakan metodc hidrogen evolusi yang mengacu kepadar NACE Standard TMOJ90-98 Item No. 21221 tentang Impressed Current Laboratory Testing of Aluminum Alley Anodes. Hasil pengujian efisiensi selanjumya dikombinasikan drmgan hasil pengujian polarisasi dan metalografi. Pengujian polarisasi yang dilakukan mengacu pada standar ASTM G5-94 tentang Potenliostatic and Potentiodynamic Anodic Polarization Measurement. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lmmposisi unsur indium dalam paduan anoda aluminium Al-Zn-In-Si (Galvalum 111)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S41370
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S41289
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tubagus Noor Rohamannudin
"Proteksi katodik dengan anoda korban aluminium yang digunakan umuk melindungi struktur logam terhadap korosi Ielah banyak digunakan. Jangka waktu perlindungan ini sangattergantung pada karakteristik anoda korban yang dipakw, Untuk mengetahui karakteristik tersebut dilakukan penelitian terhadap tiga tipe anoda korban aluminium yang berbeda yaitu: JCS II, JCS 111. dan P Alloy. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan standar pengujian DnV RP 8401. Standar pengujian ini digunakan unluk mengetahui beberapa karakteristik anoda korban yailu: efisums; anoda, consumption rate anoda, open circuit potensial (OCP) anoda, close circuit polensia/ (CCP) arwda, dan kapasitas arus. Hasil penelitian menunjukkan hahwa semakin negatif nilai OC.'P dan CCP maka efiensi yang didapatkan semakin tinggi. masing-masing anoda korban tersebut memiliki efimnsi rata-rata 82,115% untuk JCS [[, 85,6525% unluk ICS Ill, dan 83,8325% untuk 1' Alloy."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S41365
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasna Nugrahaningtyas
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penambahan unsur timah (Sn) pada paduan aluminium-seng (Al-Zn) terhadap sifat fisik dan perilaku degradasinya sebagai anoda korban. Anoda korban berbasis Al-Zn dengan variasi penambahan Sn sebesar 0,4%, 0,8%, dan 1,2% dibuat melalui metode pengecoran dan diuji untuk sifat fisik menggunakan mikroskop optik (OM) dan scanning electron microscopy-energy dispersive spectroscopy(SEM-EDS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan  Sn memperkecil ukuran butir paduan, yang berkontribusi pada peningkatan ketahanan terhadap korosi pitting. Pengujian degradasi dilakukan menggunakan pengujian cyclic potentiodynamic polarization(CPDP), electrochemical impedance spectroscopy (EIS), dan electrochemical capacitance (DNV RP-B401). Sampel dengan penambahan Sn sebesar 1,2 wt% memiliki grafik OCP yang paling fluktuatif, yang mengindikasikan bahwa sampel tersebut sulit terepasivasi. Penambahan unsur Sn juga dapat meningkatkan nilai Epitt. Nilai Epitt yang lebih negatif menunjukkan semakin mudah suatu sampel mengalami pitting corrosion. Sampel dengan penambahan unsur Sn sebesar 0,8 wt% memiliki nilai potensial akhir terbesar, tetapi untuk nilai ECC dan consumption rate masih unggul sampel dengan penambahan 1,2wt%, sehingga sehingga performa keseluruhan sampel AlZn1,2Sn lebih baik dalam hal ECC yang lebih tinggi dan laju konsumsi yang lebih rendah, meskipun sampel AlZn1,2Sn memiliki kecenderungan pitting corrosion yang lebih besar dibandingkan sampel AlZn0,8Sn.

This study aims to evaluate the effect of adding tin (Sn) to aluminum-zinc (Al-Zn) alloys on their physical properties and degradation behavior as sacrificial anodes. Al-Zn-based sacrificial anodes with Sn additions of 0.4%, 0.8%, and 1.2% were produced through casting and tested for physical properties using optical microscopy (OM) and scanning electron microscopy-energy dispersive spectroscopy (SEM-EDS). The results indicated that the addition of Sn reduced the grain size of the alloy, contributing to increased resistance to pitting corrosion. Degradation testing was conducted using cyclic potentiodynamic polarization (CPDP), electrochemical impedance spectroscopy (EIS), and electrochemical capacitance (DNV RP-B401). The sample with a 1.2 wt% Sn addition had the most fluctuating OCP graph, indicating difficulty in repassivation. The addition of Sn also increased the Epitt value. A more negative Epitt value indicates that the sample is more prone to pitting corrosion. The sample with 0.8 wt% Sn addition had the highest final potential value, but for ECC and consumption rate, the sample with 1.2 wt% addition was superior. Therefore, the overall performance of the AlZn1.2Sn sample is better in terms of higher ECC and lower consumption rate, despite having a greater tendency for pitting corrosion compared to the AlZn0.8Sn sample."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lusiana
"Paduan Titanium merupakan pilihan yang paling banyak digunakan untuk material implantasi dikarenakan sifat logam Ti merupakan anodik yang sangat reaktif dengan oksigen membentuk TiO2, sehingga reaksi jaringan yang diakibatkan oleh penanaman Ti dalam tubuh relatif kecil. Paduan Ti yang sering di gunakan adalah Ti-6Al-V tetapi paduan Ti-Al-V tidak bersifat biokompatibel karena adanya kandungan unsur V sebagai penyebab alergi terhadap tubuh. Dalam penelitian ini unsur V di subsitusikan dengan unsur Molibdenum dan Niobium sebagai pembentuk fasa beta. Untuk melihat laju korosi Ti-6Al dengan penambahan 1%Mo, 4%Mo dan 6%Mo, sedangkan untuk Nb ditambahkan sebanyak 2%, 4%, dan 7% apabila diaplikasikan sebagai implant pada tubuh, maka dilakukan pengujian immersi dan polarisasi potensiodinamik metode tafel dengan larutan darah sintetis (Hanks) dengan komposisi (NaCl 0.803, CaCl2 0.293, KC1 0.225, NaHCO3 0.352, Na2HPO4.3H2O 0.238, MgCl2.6H2O 0.311, NaHCO3 0.352, Na2SO4. 0.072 g/L) pada pH 7,4 dan temperatur 37±1°C. Setelah pengujian imersi selama 4 minggu dilakukan pengujian SEM (Scanning Electron Microscopes), XRD untuk melihat karakteristik lapisan pasif yang terbentuk, AAS untuk mendapatkan ion terlarut yang merupakan data kelayakan biocompability, metalografi dengan penampang lintang untuk melihat korosi yang terjadi, dan pengujian kekerasan.
Dari pengujian polarisasi didapatkan nilai laju korosi Ti-6Al 0.35 mpy, setelah dilakukan modifikasi laju korosi yang paling rendah didapatkan pada spesimen Ti-6Al-6Mo dengan nilai 0.002 mpy. Nilai kekerasan untuk penambahan Mo naik maksimal sebesar 25,7%, sedangkan untuk penambahan Nb nilai kekerasan naik maksimal sebesar 7.78%. Setelah dilakukan immersi selama 4 minggu dalam larutan hanks, dari hasil pengujian XRD diperoleh senyawa hidroksilapatit yang merupakan pelapis untuk merangsang penyatuan tulang dengan implan prostesis.
Dengan nilai laju korosi sangat kecil dan terbentuknya lapisan pasif serta ion terlarut yang berada jauh diambang batas maksimum toxicity, maka material Ti-6Al dengan modifikasi Mo dan Nb merupakan material yang layak digunakan sebagai implant.

Titanium alloys are the most used choice for the implants material because properties of Ti metal is highly reactive anodic with oxygen to form TiO2, so the tissue reaction caused by the planting of Ti in the body is a relatively small. Ti alloys that are often used is Ti-6Al-V but the alloy Ti-Al-V are not biocompatible because it contains V element as a cause of allergy to the body. In this research, V element is substituted by molybdenum and niobium to form the beta phase. To see the corrosion rate of Ti-6Al with the addition of 1% Mo, 4% Mo and 6% Mo, while for Nb is added at 2%, 4% and 7% when applied as an implant in the body, then Immersion testing and potentiodynamic polarization of sink methods are carried out with a solution of synthetic blood (Hanks) with a composition (NaCl 0.803, CaCl2 0.293, KC1 0.225, NaHCO3 0.352, Na2HPO4.3H2O 0.238, MgCl2.6H2O 0.311, NaHCO3 0.352 , Na2SO4 0.072 g / L) at pH 7.4 and temperature 37 ± 1 ° C.
After the immersion test during four weeks then the SEM (Scanning Electron microscopes) is carried out to view the XRD characteristics of passive film formed, the AAS to obtain a dissolved ion is biocompatibility feasibility data, with the metallographic cross section to see the corrosion, and hardness testing. From the polarization test results is the corrosion rate of Ti-6Al 0:35 mpy, after the modification of the lowest corrosion rate was found in specimens of Ti-6Al-6Mo with a value of 0002 mpy. Hardness value for the addition of Mo increased maximum of 25.7%, while for the addition of Nb increased the maximum hardness value of 7.78%. Having done during the four-week Immersion in Hanks solution, the test results obtained by XRD hydroxilapatite compound which is a coating to stimulate bone union with implant prostheses. With a very small amount of corrosion rate and formation of passive film and the dissolved ions that are far away on the verge of a maximum limit of toxicity, then the material modification of Ti-6Al with Mo and Nb represent material fit for use as implants."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T28195
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cahya Sutowo
"Disertasi ini membahas mengenai pengembangan paduan titanium berbasis Ti-Mo-Nb untuk mendukung kebutuhan akan material implan medis. Perekonomian yang meningkat dan meningkatnya populasi merupakan kombinasi yang menarik di mana terdapat potensi kebutuhan material implan medis. Peningkatan populasi ini berdampak pada peningkatan penduduk usia lanjut dan penyakit degeneratif seperti osteoporosis. Saat ini penggunaan paduan Ti6Al4V telah banyak digunakan sebagai material implan medis, namun permasalahannya adalah kandungan logam Al dan V yang berpotensi berbahaya bagi tubuh manusia serta nilai modulus elastisitas yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tulang sehingga mendorong peneliti untuk mengembangkan paduan titanium baru untuk menggantikan Ti6Al4V. Paduan titanium β (beta) berbasis Ti-Mo-Nb dengan penambahan Sn dan Mn ini merupakan paduan yang aman digunakan dan memiliki modulus elastisitas yang lebih rendah dibandingkan Ti6Al4V.
Paduan Ti-Mo-Nb-Sn-Mn dibuat melalui peleburan menggunakan electric arc vaccuum furnace pada lingkungan inert gas argon. Ingot hasil peleburan dihomogenisasi pada temperatur 1100 oC kondisi inert selama 7 jam dilanjutkan dengan pendinginan air. Selanjutnya dilakukan karakterisasi struktur mikro, sifat mekanis, sifat korosi dan in-vitro untuk mengetahui sifat–sifat yang dihasilkan sesuai aplikasi. Desain paduan Ti-6Mo-6Nb-8Sn-4Mn merupakan komposisi optimum yang dicapai. Paduan ini memiliki modulus elastisitas 92,4 GPa, laju korosi 0,00160 mmpy dan visibilitas sel mencapai 100%. Jadi dapat disimpulkan bahwa sifat mekanik, perilaku korosi dan hasil uji sel in-vitro menunjukkan bahwa paduan ini lebih baik daripada paduan komersial Ti6Al4V dan merupakan kandidat yang menarik untuk aplikasi material implant medis.

This dissertation discusses the development of Ti-Mo-Nb-based titanium alloys to support the need for medical implant materials. An increasing economy and a growing population is an attractive combination where there is a potential demand for medical implant materials. This population increase has an impact on the increase in the elderly population and degenerative diseases such as osteoporosis. Currently, the use of Ti6Al4V alloys has been widely used as medical implant materials. However, the problem is the content of Al and V metals which are potentially harmful to the human body, and the value of the modulus of elasticity is much higher than that of human bone, thus encouraging researchers to develop new titanium implant alloys to replace Ti6Al4V. Ti-Mo-Nb alloy with the addition of Sn and Mn is an element that is safe to use and has a lower modulus of elasticity than Ti6Al4V.
Ti-Mo-Nb-Sn-Mn alloys are made by electric arc vaccuum furnace in an inert argon gas atmosphere. The ingot resulting was homogenized at a temperature of 1100 °C for 7 hours in an inert atmosphere of argon gas, followed by water quenching. Microstructure characterization, mechanical and corrosion properties, and in-vitro were carried out to determine the suitability of the resulting properties for biomedical applications. Alloy Ti-6Mo-6Nb-8Sn-4Mn is the optimum composition achieved. This alloy has an elastic modulus of 92.4 GPa, a corrosion rate of 0.00160 mmpy and a visibility cell of 100%. So it can be concluded that the mechanical properties, corrosion behavior, and in vitro cell test results indicate that this alloy is better than the commercial alloy Ti6Al4V and is an attractive candidate for medical implant material applications.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Richard
"Dilakukan survey resistivitas tanah per 1 (satu) kilometer sepanjang pipeline dengan menggunakan metode four pin mengggunakan alat soil box untuk mendapatkan data perancangan proteksi katodik. Dari perhitungan dengan metode masa dan metode arus listrik yang dikeluarkan diperoleh jumlah anoda magnesium dengan spesifikasi berat 14,5 Kg, penampang melintang 0.015 m2 dan panjang 0.55 m pada setiap satu kilometer pipa dengan spacing 0.914 m. Berdasarkan referensi data pipa, lingkungan, spesifikasi anoda korban, spesifikasi material urug dan resistivitas tanah, perancangan jumlah anoda korban yang dipasang pada pipa dihitung. Pengecekan perlindungan proteksi katodik dilakukan dengan pengetesan potensial polarisasi dan perhitungan hambatan total dilapangan sehingga arus korosi dan laju korosinya dapat diperkirakan. Perbandingan dilakukan dengan menguji laju korosi material API 5L Grade B di laboratorium dengan alat potensiostat yang menggunakan metode polarisasi sehingga kriteria perlindungan berdasarkan standard NACE RP 0169 dapat diklarifikasi. Penelitian juga dikembangkan dengan melihat perilaku korosi material pipa dengan pengujian struktur mikro, mekanik dan komposisi kimia pada pipa baru dan yang pipa telah terkorosi (akibat alat uji potensiostat). Juga sebagai pembanding, sampel pipa gagal akibat korosi turut diuji struktur mikro dan komposisi kimianya. Data dari pengujian ini akan memberikan gambaran mengenai disain umur pipa yang dirancang untuk kondisi dengan tekanan dan temperatur tertentu.

A survey of soil resistivity per 1 (one) kilometer along the pipeline using the four pin method of a soil box tool to obtain cathodic protection design data. From the calculation with the mass method and the electric current method that was released, the number of magnesium anodes with a weight specification of 14.5 Kg, a cross section of 0.015 m2 and a length of 0.55 m in per one kilometer pipeline with spacing of 0.914 m. Based on pipe data references, environment, sacrificial anode specifications, load material specifications and soil resistivity, the design of quantity scarifical anodes installed on the pipe is calculated. Checking cathodic protection protection is done by testing the potential of polarization and calculating the total resistance in the field so that the corrosion current and the corrosion rate can be estimated. Comparison was carried out by testing the corrosion rate of API 5L Grade B material in the laboratory with a potentiostat device using the polarization method so that the protection criteria based on the NACE standard of Rp. 0169 could be verified. Research was also developed by looking at the corrosion behavior of pipe material by testing the microstructure, mechanics and chemical composition of the new pipe and the pipe has been corroded (due to the potentiostat test equipment). Also as a comparison, the defect pipe samples due to corrosion were tested for microstructure and chemical composition. Data from this test will provide an overview of the design life of pipes designed for conditions with certain pressure and temperature."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
T52610
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juandika
"Penelusuran secara eksperimental menggunakan proses Fray-Farthing-Chen (FFC) untuk perolehan logam Ti dari proses reduksi TiO2 telah dilakukan. Proses FFC sesungguhnya berdasarkan pada sebuah proses elektrolisis lelehan garam. Dalam penelusuran ini, dapur pemanas(furnace) temperatur tinggi yang dapat dikontrol dan dilengkapi dengan sistem vakum untuk mencegah oksidasi saat proses elektrolisis lelehan garam telah dibuat.
Pengamatan secara seksama terhadap furnace sistem vakum menunjukan kebocoran tidak dapat dihindari sehingga furnace tidak bebas seluruhnya dari pengaruh oksidasi. Sekalipun demikian, mengacu pada rangkaian eksperimen yang telah dikerjakan dalam mereduksi katoda TiO2 dalam lelehan garam CaCl2 pada temperatur 950°C selama 3 jam telah berhasil mendapatkan logam titanium. Hal ini telah dibuktikan dengan pola difraksi dari material katoda setelah proses dimana beberapa puncak pola difraksi merupakan milik logam titanium.
Hasil dari identifikasi terhadap keseluruhan pola difraksi menunjukan logam titanium hadir pada sampel sebagai fasa kedua setelah CaTiO3 yang merupakan fasa terbesar. Hadir fasa lain CaTiO3 menjadi indikasi adanya reaksi lain yang terjadi selain selama proses elektrolisis berlangsung. Proses peleburan lanjut produk proses reduksi dengan menggunakan arc melting memperlihatkan berkurangnya kandungan CaTiO3 dengan diindikasikan intensitas dari pola difraksinya yang berkurang.

Experimental investigations on TiO2 reduction for recovery of Ti metals using Fray-Farthing-Chen (FFC) Cambridge process have been done. The FFC process is basically based on a molten salt electrolysis process. In this investigation, a controllable high temperature furnace equipped with a vacuum system to prevent oxidation during molten salt electrolysis process was built.
Careful observations on the whole furnace system indicated that leakage is still unavoidable and thus the furnace was not completely free from oxidation. Nevertheless, according to series of experimental work on the reduction of TiO2 cathode in molten CaCl2 salts at temperature 950°C for 3 hours have resulted in Ti metals. This was confirmed by diffraction traces for the remaining cathode materials after the process in which some diffraction peaks are belong to that of Ti metals.
In addition, results of identification studies to the whole pattern showing that Ti metals exist in the samples as the second phase in addition to CaTiO3 as the major one. The present of major phase of CaTiO3 indicated that there is another reaction taking place during the electrolysis process. The product when melted with an arc melting has resulted in a lower content of CaTiO3 phase as indicated by decreasing intensities of CaTiO3 in the X-ray diffraction traces.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S29404
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rozani Andawari
"Bahan semikonduktor yang efektif dalam mereduksi CO2 secara fotokatalitik adalah titanium dioksida. Salah satu usaha untuk meningkatkan reaktivitas fotokatalitik adalah dengan menambahkan penyangga pada katalis titanium dioksida tersebut. Untuk mengetahui sejauh mana peranan penyangga Zeolit Alam Lampung (ZAL) dan penyangga zeolit-y, maka perlu dilakukan preparasi katalis TiO2-zeolit, karakterisasi dan uji aktivitas.
Penelitian diawali dengan aktivasi ZAL agar menjadi penyangga yang baik, dengan langkah berturut-turut yaitu dealuminasi, pertukaran ion dan kalsinasi. Tahapan berikutnya adalah preparasi katalis TiO2-zeolit dengan metode impregnasi basah, dengan bahan awal titaniumnya adalah titanium tetra isopropoksida. Kemudian katalis dibuat dalam bentuk film yang dilapiskan pada quartz berbentuk cincin. Pelapisan film TiO2-zeolit dilakukan dengan metode dip-coating dengan jumlah pelapisan 30 kali. Untuk mengetahui karakteristik dari katalis basil preparasi, dilakukan analisis BET, FTIR, XRD, AAS, SEM/EDX dan TPD. Katalis hasil preparasi diuji aktivitasnya untuk reduksi CO2 dengan menggunakan reaktor vakum bentuk pipa U sistem batch yang dilengkapi dengan lampu UV jenis black light lamp.
Tingginya reaktivitas fotokatalitik pada katalis 10% TiO2-ZAL dan 10% TiO2-zeolit-y salah satunya disebabkan oleh pengaruh tingginya tingkat dispersi dari katalis tersebut. Katalis 10% TiO2-ZAL yang memiliki struktur kristal yang relatif tidak beraturan selain selektif terhadap pembentukan produk metana, juga selektif terhadap produk metanol, sedangkan katalis 10%TiO2-zeolit-y struktur kristalnya relatif beraturan lebih selektif terhadap produk metana. TiO2 dengan struktur kristal rutile juga aktif, terbukti dari tingginya reaktivitas fotokatalitik katalis 10%TiO2-zeolit-y dan 10%TiO2-ZAL yang lebih ke fase rutile.
Katalis yang menggunakan penyangga zeolit-y reaktivitasnya jauh lebih baik dibandingkan dengan katalis yang menggunakan penyangga ZAL. Hal ini selain dipengaruhi oleh luas permukaan yang rendah pada ZAL, juga dipengaruhi oleh struktur kristal dan adanya pengotor pada ZAL. Dan beberapa hasil karakterisasi dapat dijelaskan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi reaktivitas fotokatalitik adalah tingkat dispersi intiaktif TiO2, sedangkan yang mempengaruhi selektivitas produk lebih kepada struktur kristal dari katalis tersebut.

An effective material in reducing CO2 in a photocatalytic way is titanium dioxide. One of the efforts to raise the photocatalytic reactivity is by adding supported to the titanium dioxide catalyst, To know how far is the role of Zeolit Alam Lampung (ZAL) supported and zeolit-y supported, we need to do a TiO2-zeolit catalyst preparation, characterization and activity test.
The research starts with ZAL activation so it will become a good supported, with the following steps, dealumination, ion trade and calcinations. The next stage is TiO2-zeolit catalyst preparation with wet impregnation method, the early titanium material is titanium tetra isopropoxide. Then the catalyst is made in the form of film coated on ring shaped quartz. The coating of TiO2-zeolit film is done with dip-coating method with a number of 30 coatings. To know the characteristics of prepared catalyst, BET, FT1R, XRD, SEMIEDX and TPD analysis is done. Using a vacuum reactor in the shape of U system batch with black light lamp type UV lamp, the activity of the prepared catalyst is tested.
One of the causes of high photocatalytic reactivity in 10%TiO2 - ZAL and 10%TiO2-zeolit-y is the influence of high dispersion rate of the catalyst. Besides selective towards methane product forming, the 10%TiO2-ZAL which have an irregular crystal structure is also selective in methanol product. While the 10%TiO2 -zeolit-y with the relatively regular crystal structure is more selective to methane product. TiO2 with crystal structure rutile phase is also able to increase the photocatalytic activity, the prove is the 10%TiO2-zeolit-y and 10%TiO2-ZAL photo catalytic catalyst reactivity to a more rutile phase.
Catalyst with zeolit-y supported has better reactivity compared to catalyst with ZAL supported. Besides influenced by ZAL wide low surface, this is also influenced by the crystal structure and the waste on ZAL. From several characteristic results it can be explain that one of the factors which influence photo catalytic reactivity is the rate of TiO2 active core dispersion, while product selectivity is influenced by the crystal structure of the catalyst.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T805
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>