Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 134122 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Caessar
"Studi ini menyelidiki fungsionalisasi gugus hidrofilik yang diinduksi oleh iradiasi gamma pada polietilen densitas tinggi yang didaur ulang (r-HDPE) sebagai coupling agent potensial untuk komposit polimer kayu (WPC). Dalam penelitian ini, r-HDPE diiradiasi dengan sinar gamma dari 0 hingga 200 kGy. Iradiasi gamma dilakukan dengan laju dosis 3 kGy/jam dalam lingkungan tertutup. Sampel yang diperoleh kemudian diuji menggunakan Spektroskopi Inframerah Transformasi Fourier (FTIR), Kalorimetri pemindaian diferensial (DSC), dan Uji jatuh sessile untuk memahami perubahan fungsionalisasi, perubahan reaksi samping, dan perubahan sifat permukaan masing- masing. Selanjutnya, kerja adhesi (Wa), Koefisien Penyebaran (Sc), dan Energi Bebas Permukaan (SFE) dapat diukur dan dihitung berdasarkan data uji jatuh sessile yang diperoleh. Dari sini ditemukan bahwa sampel bubuk mengalami peningkatan fungsionalisasi yang lebih dibandingkan dengan sampel pelat, terutama pada puncak FTIR keton dan ester. Selain itu, sampel bubuk mengalami lebih sedikit reaksi samping dibandingkan dengan sampel pelat berdasarkan perubahan minimum yang terjadi pada DSC. Berdasarkan uji sessile drop, baik sampel serbuk maupun pelat mengalami penurunan sudut pembasahan. Dengan demikian, menunjukkan bahwa iradiasi gamma menurunkan sudut pembasahan karena fungsionalisasi gugus hidrofilik pada sampel. Hebatnya, sampel pelat mengalami adhesi kerja, koefisien penyebaran, dan energi bebas permukaan yang lebih besar dibandingkan dengan sampel bubuk. Hal ini disebabkan adanya perbedaan kekasaran permukaan antar sampel. Sehingga menghasilkan perbedaan sudut pembasahan dan perhitungan. Terlepas dari itu, perhitungan menunjukkan bahwa pelat r-HDPE yang diiradiasi pada 50 kGy dengan SFE sebesar 50,55 mJ/m2 menunjukkan kinerja serupa dengan kayu (menggunakan 53 mJ/m2 sebagai referensi). Selain itu, pelat r-HDPE yang diiradiasi pada 150 dan 200 kGy menampilkan SFE terbaik masing-masing sebesar 68,76 dan 68,16 mJ/m2. Dengan demikian, penelitian ini membuktikan bahwa iradiasi gamma meningkatkan energi bebas permukaan dan kompatibilitas r-HDPE dengan serat kayu, terutama di atas 50 kGy.

This study investigates the functionalization of hydrophilic groups induced by gamma irradiation on recycled high-density polyethylene (r-HDPE) as a potential coupling agent for wood polymer composites (WPC). Within this study, r-HDPE is irradiated with gamma-rays from 0 to 200 kGy. The gamma irradiation is conducted with a dosage rate of 3 kGy/hour within a closed environment. The obtained sample is then tested using Fourier-transform infrared spectroscopy (FTIR), Differential scanning calorimetry (DSC), and Sessile drop test in order to understand the changes in functionalization, changes in side-reaction, and changes in surface properties, respectively. Furthermore, work of adhesion (Wa), Spreading Coefficient (Sc), and Surface Free Energy (SFE) can be quantified and calculated based on the obtained sessile drop test data. From this, it is found that the powder sample experiences an increased functionalization compared to the plate sample, notably on ketone and ester FTIR peaks. Moreover, the powder sample experiences less side-reactions compared to the plate sample based on the minimum changes occurred in the DSC. Based on the sessile drop test, both of the powder and plate sample experiences a decrease in wetting angle. As such, showcasing that gamma irradiation decreases the wetting angle due to the functionalization of hydrophilic groups on the sample. Interestingly, the plate sample experiences more work adhesion, spreading coefficient, and surface free energy compared to the powder sample. This is due to the surface roughness difference between the sample. Thus, resulting in a difference in wetting angle and the following calculation. Regardless, the calculation showed that plate r-HDPE irradiated at 50 kGy with the SFE value of 50.55 mJ/m2 demonstrates similar performance with wood (using 53 mJ/m2 as reference). Moreover, plate r-HDPE irradiated at 150 and 200 kGy showcases the best SFE at 68.76 and 68.16 mJ/m2 respectively. With in mind, this study proofed that gamma irradiation increases the surface free energy and compatibility of r-HDPE with wood fibres, especially above 50 kGy."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yermia Andri Prawira
"Penelitian ini bertujuan mencari solusi permasalahan seperti kerusakan aspal, pencemaran lingkungan oleh limbah plastik dan lignin. Melalui studi literatur, ditemukan plastik dapat menguatkan sifat aspal yang lemah terhadap air. Namun, aspal dan plastik tidak kompatibel karena sifat aspal yang hidrofilik dan sifat plastik yang hidropobik. Oleh karena itu, lignin yang mempunyai kedua sifat tersebut digunakan sebagai coupling agent. Bitumen pen 60/70 dimodifikasi dengan menambahkan plastik Polipropilena PP dan High Density Polyethylene HDPE lalu dicampur melalui metode Hot Melt Mixing. Variabel tetapnya ialah waktu, temperatur proses, dan putaran alat pengaduk yaitu 30 menit, 180oC, dan 60 rpm. Variabel bebasnya ialah komposisi campuran PP yaitu 3wt, 4wt, 5wt, HDPE yaitu 5wt, 6wt, 7wt dan lignin. Putaran pertama proses sampel tidak ditambahkan lignin, putaran kedua sampel ditambahkan lignin 0,3wt. Setelah itu, hasil proses campuran yang disebut Polymer Modified Bitumen PMB, dikarakterisasi. Karaterisasi sifat kimia campuran menggunakan Fourier Transform Infrared FTIR, Thermo Gravimetric Analyzer TGA, dan Differential Scanning Calorimetry DSC dan karakterisasi mekanik sifat penetrasi, daktilitas, dan titik lembek. Hasil pengujian menunjukkan Polyblend PP/HDPE menambah sifat mekanik bitumen, lignin meningkatkan kompatibilitas antara bitumen dan plastik, serta diperlukan coupling agent tambahan untuk menyatukan antar plastik PP dan HDPE yang viskositasnya berbeda.

This study aims to find solutions to problems such as damage to the asphalt, pollution of environment by plastic waste and lignin. Through literature, discovered the plastic can strengthen the weak nature of the asphalt to water. However, asphalt and plastics are not compatible because of the nature of the asphalt hydrophilic and hydrophobic properties of the plastic. Therefore, lignin which has both these properties is used as a coupling agent. 60 70 bitumen modified by adding plastic Polypropylene PP and High Density Polyethylene HDPE and then mixed with Hot Melt Mixing method. Fixed variable is time, process temperature, and mixer rotation which are 30 minutes, 180 C, and 60 rpm. The independent variables are the composition of the mixture of PP i.e. 3wt, 4wt, 5wt, HDPE i.e. 5wt, 6wt, 7wt and lignin. The first round of the sample is not added lignin, the second round of sample was added lignin 0,3wt. After that, the process results, a mixture called Polymer Modified Bitumen PMB, characterized. Chemical properties characterization of the mixture using a Fourier Transform Infrared FTIR, Thermo Gravimetric Analyzer TGA, and Differential Scanning Calorimetry DSC and the characterization of the mechanical properties of penetration, ductility, and the softening point. The test results showed polyblend PP HDPE adds to the mechanical properties of bitumen, lignin improve the compatibility between bitumen and plastic, as well as additional coupling agent is required to bring together between PP and HDPE plastic which different viscosity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65605
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shaflian Islami Aminina
"ABSTRACT
Bentuk dorongan manusia untuk membuat suatu hal dengan kemampuannya sendiri merupakan bagian dari ekspresi yang ditunjukkan dari pribadinya masing-masing melalui kesadaran material dan nilai etika. Kita mengetahui sejauh mana kita dapat belajar tentang diri kita melalui kerja membuat barang fisik Senett, 2008. Cikini sebagai ruang padat penduduk dengan pemukiman informal mendorong populasi untuk melakukan 39 craftsmanship 39 untuk pemenuhan kebutuhan hidupnya, tulisan ini akan mencoba menjelaskan bagaimana kampung melakukan proses ketukangan, darimana mereka mendapatkan sumber daya, apakah mereka menggunakan keterampilan dalam menciptakan apa pun yang tersedia di tangan untuk membuat barang dengan memiliki makna baru lsquo;Bricolage. Strauss, 1962 Sejauh mana pemenuhan kebutuhan dilakukan, serta apa pengaruhnya terhadap ruang yang terjadi didalamnya sebagai antisipasi keterbatasan ruang hidup hunian padat.

ABSTRACT
The form of human impulse to make a thing from their own ability is part of the expression shown from each person through material consciousness and ethical values. We know the extent to which we can learn about ourselves through the work of making goods Senett, 2008. Cikini as a high density informal settlements area, drive the inhabitants to do craftsmanship to resist their daily needs. This undergraduate thesis will explain the process on how kampung do a craftsmanship, such as what motivate them to do where they are gettingresources, are they use any materials that had lsquo whatever at hand to create something new lsquo Bricolage rsquo Strauss, 1962 . Explain on the extent to which they fulfil their needs and how theprocess of craftsmanship affects on space that occur in kampung as an anticipation of a very limited living space."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Tujuan: Membuat kriteria tipe HDL proaterogenik/antiaterogenik berdasarkan konsentrasi Apolipoprotein A-I
(ApoA-I), Paraoxonase-1 (PON-1), Neopterin dan HDL-cholesterol.
Metode: Penelitian dilakukan secara kontrol-kasus pada 52 subjek dengan sindrom koroner akut (SKA) dan 30 subjek
kontrol sehat. Tipe HDL proaterogenik dan antiaterogenik ditentukan berdasarkan konsentrasi ApoA-I, PON-1, Neopterin
dan HDL-cholesterol. Konsentrasi ApoA-I diukur menggunakan metode imunoturbidimetri, PON-1 diukur dengan metode
kolorimetri, Neopterin diukur dengan metode ELISA dan HDL-cholesterol diukur dengan metode homogenous. Analisis
regresi logistik univariat dilakukan dengan SKA sebagai variabel tergantung dan konsentrasi ApoA-I, PON-1, Neopterin
dan HDL-cholesterol sebagai variabel tidak tergantung. Tipe HDL proaterogenik dan antiaterogenik ditentukan dengan
menggunakan nilai cut off dan odd ratio ApoA-I, PON-1, Neopterin dan HDL-cholesterol.
Hasil: Umur subjek penelitian adalah 50,89 + 12,63 tahun, konsentrasi HDL-cholesterol : 39,82 + 9,84 mg/dL, Apo
A-1 : 119,77 + 32,05 mg/dL, PON-1 : 41,26 + 18,19 kU/L, Neopterin : 16,22 + 38,10 nmol/L. Cut off ApoA-I, PON-1
dan Neopterin secara berturut-turut adalah 124,5 mg/dL, 40,8 kU/L, and 7,016 nmol/L. Hasil analisis regresi logistik
univariat didapatkan OR untuk ApoA-I, PON-1 dan Neopterin secara berturut-turut 29,759 (95% CI : 4,074 ? 217,382),
1,647 (95% CI : 0,412 ? 6,586), 4,317 (95% CI : 1,098 ? 16,977). Dengan sistem scoring, kami menyimpulkan total
score > 18 menunjukkan tipe HDL proaterogenik, dan total score < 18 merupakan tipe HDL antiaterogenik. Dengan
sistem scoring ini kami menemukan 78,85% populasi SKA termasuk ke dalam tipe HDL proaterogenik.
Kesimpulan: Disfungsi HDL atau tipe HDL proaterogenik/antiaterogenik dapat diperkirakan dengan menggunakan sistem
scoring ApoA-I ? PON-1 ? Neopterin ? HDL-cholesterol. Subjek dengan total score < 18 dikelompokkan ke dalam tipe HDL
antiaterogenik, sedangkan subjek dengan total score >18 memiliki tipe HDL proaterogenik.

Abstract
Aim: To make proatherogenic/antiatherogenic HDL type criteria using Apolipoprotein A-I (ApoA-I), Paraoxonase-1
(PON-1), Neopterin and HDL-cholesterol levels, which may be useful in clinical practice.
Methods: This was a case control study recruiting 52 subjects with Acute Coronary Syndrome (ACS) and 30 control
healthy subjects. HDL type was classifi ed into antiatherogenic and proatherogenic based on the levels of ApoA-I,
PON-1, Neopterin and HDL-cholesterol. Concentrations of ApoA-I was measured by immunoturbidimetry method,
PON-1 was measured by colorimetric method, Neopterin was measured by ELISA, and HDL-C was determined by
homogenous method. Univariate logistic regression analysis was done using ACS as a dependent variable and levels
of ApoA-I, PON-1, Neopterin and HDL-cholesterol as independent variables. Proatherogenic/antiatherogenic HDL
type was determined by using ApoA-I, PON-1, Neopterin and HDL-cholesterol cut off and odd ratios.
Results: Patient?s age was 50.89 + 12.63 year, HDL-C was 39.82 + 9.84 mg/dL, Apo A-1 was 119.77 + 32.05 mg/
dL, PON-1 was 41.26 + 18.19 kU/L, Neopterin was 16.22 + 38.10 nmol/L. Cut offs of ApoA-I, PON-1 and Neopterin
successively were 124.5 mg/dL, 40.8 kU/L, and 7.016 nmol/L. On univariate logistic regression analysis showed that
OR of ApoA-I, PON-1 and Neopterin respectively were 29.759 (95% CI : 4.074 ? 217.382), 1.647 (95% CI : 0.412 ?
6.586), 4.317 (95% CI : 1.098 ? 16.977). Using scoring system, we concluded that total score > 18 was proatherogenic
HDL type, and total score < 18 was antiatherogenic HDL type. With this scoring we found 78.85% had proatherogenic
HDL type in ACS population.
Conclusions: Dysfunctional HDL or proatherogenic/antiatherogenic HDL type can be predicted by using ApoA-I ?
PON-1 ? Neopterin ? HDL-cholesterol scoring system. Those with score of 18 are supposed to have antiatherogenic
HDL type, and those with score of > 18 were having proatherogenic HDL type."
[Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Universitas Hasanuddin. Fakultas Kedokteran], 2010
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mamat
"Rendahnya kadar kolesterol HDL dalam darah dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti Penyakit Jantung Koroner (PJK), hypetensi dan stroke. Beberapa penyebab rendahnya kadar kolesterol HDL diantaranya adalah kebiasaan merokok, kurang aktivitas, obese dan konsumsi kurang serat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kolesterol HDL, diantaranya adalah kebiasaan merokok, jenis kelamin, obesitas, aktifitas dan konsumsi serat. Tujuan lainnya juga ingin mengetahui variabel yang dominan mempengaruhi kadar kolesterol HDL. Desain yang digunakan adalah crossectional dimana seluruh variabel diukur dalam bersamaan dan dalam waktu yang bersamaan pula. Populasinya adalah seluruh keluarga yang ada di Indonesia. Adapun tenknik pengambilan sampel diambil secara multi stage sampling dengan penentuan besar sampelnya dilakukan dengan cara Probabelity Prorsional Size (PPS) dan pengambilan sampel akhir dilakukan secara simple random sampling (SRS). Data yang dikumpulkan berdasarkan laporan data sekunder yang ada di IFLS tahun 2007/2008 lalu data diolah dengan cara mergering dan transforming berdasarkan tujuan hasil akhir analisis yang diinginkan. Analisa data menggunakan desain compleks sampling dengan analisis Logstik regression yang tujuan melihat variabel yang berhubungan dengan kadar kolesterol HDL melalui pengontrolan variabel saat analisis.
Hasil dari analisis diperoleh nilai OR yang paling tinggi atau dominan adalah jenis kelamin yaitu sebesar 2,640 pada 95 % CI (2,255 - 3,092) kemudian disusul oleh kebiasaan merokok berat 2,549 pada 95 % CI (1,613 - 4,028), kebiasaan merokok sedang 1,679 pada 95% CI (1,348 - 2,091), obesitas 1,543 pada 95% CI (1,345 - 1,771) , konsumsi serat 1,253 pada 95% CI (1,109 - 1,417), aktifitas 1,193 pada 95% CI (1,056 - 1,348). Semua variabel yang masuk dalam model menunjukkan nilai p < 0,05 yang artinya baik kebiasaan merokok(ringan, sedang dan berat), jenis kelamin, obesitas, aktifitas dan diet serat memiliki hubungan dengan kadar kolesterol HDL. Dari hasil tersebut juga menunjukkan adanya proporsi kasus yang tinggi pada orang yang memiliki kebiasaan merokok, jenis kelamin laki-laki, obese, aktifitas kurang dan konsumsi serat kurang. Diantara variabel di atas yang paling dominan pengaruhnya adalah jenis kelamin. Beberapa hal yang direkomendasikan pada pihak terkait tinggi kasus kadar kolesterol HDL dan beberapa variabel yang mempengaruhinya diataranya pada pembuat kebijakan agar senantiasa melakukan upaya-upaya mencegah kadar kolesterol tidak normal melalui pelarangan merokok, melakukan olah raga mengatur diet lemak dan diet serat sehingga demikian dapat terhindar dari resiko terjadinya serangan jantung akibat banyak mengandung kolesterol tinggi.

Low level cholesterol HDL could lead to variety of diseases such as Coronary Heart Desease (CHD), hypertension and stroke.This study aimed to identify factors associated with HDL cholesterol, such as smoking habit, sex, obesity, activity and fiber consumtion. Another aim would also like to know is the dominant variable affecting HDL cholesterol. The study desain use is crossectinal where all the variables measured in the same time and at the same time too. The population is entire family in Indonesia. the sampling technique ins multi-stage sampling done by Probability Proportional to Size (PPS) and the final sampling done by Simple Random Sampling (SRS). Data collected based on existing secondary data report on the IFLS the year 2007/2008 and processed by transforming based on objective analysis. Analysis of data using complex sampling desain with logistic regression analysis with the aim of seeing the variables associated with HDL cholesterol level by controlling variables during analysis.
Results obtained from analysis of the highest OR value or dominat is gender that is equal to 2,640 at 95%(2,255 - 3,092) and was followed by heavy smoking 2,549 at 95% CI (1,613 - 4,028), moderat smoking 1,679 at 95% CI (1,348 - 2,091), obesity 1,543 at 95% CI. (1,345 - 1,771), fiber consumtion 1,253 at 95 % CI (1,109 - 1,417), activities of 1,193 at 95% CI (1,056 - 1,348). All variables included in the model shows p value < 0,05, wich mean both smoking habit (mild,moderate and severe), sex, obesity, activity and dietary fiber has a relationship with HDL cholesterol. From these results also showed a high proportion of cases in people who have the habit of smoking, male gender, the obese, less activity and less dietary fiber. Among the variables at the top of the most dominant influence is gender. Some of the things recommended in the case of hight HDL cholesterol level to policy makers is to continue to make efforts to prevent abnormal cholesterol level through a ban on smoking, exercise and dietary fat regulate dietary fiber that can thus avoid the risk of heart attack because many contain high cholesterol."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T30839
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Joko Priatmoko
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
T39996
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erlyna Armya Septimorien
"Pada aplikasinya, konstruksi jalan masih memiliki banyak kelemahan antara lain mudah rusak saat musim hujan dengan kelembaban udara dan genangan air sehingga mengurangi umur pakai jalan. Penelitian ini memodifikasi bitumen yang merupakan bahan utama pembuatan jalan dengan cara penambahan High Density Polyehtylene HDPE dan liginin modifikasi pada campuran bitumen pen 60/70. Hal ini dapat menurunkan nilai penetrasi sehingga menjadikan bitumen lebih keras dan tahan ketika diberikan beban kendaraan yang berulang, dan menurunkan daktilitas. Selain itu, penambahan lignin modifikasi sebagai coupling agent meningkatkan kompatibilitas antara HDPE dengan bitumen karena lignin modifikasi memiliki gugus polar dan non-polar yang berimbang. Kadar lignin yaitu 0,1, 0,3, dan 0,5. Selain itu, penelitian ini juga ingin mengetahui pengaruh suhu proses yaitu 14°C, 16°C dan 18°C dan waktu pencampuran yaitu 30, 45, dan 60 menit terhadap sifat PMB HDPE. Dilakukan pengujian mekanik dan karakterisasi campuran untuk melihat kekuatan dari bitumen dan kompatibilitas antara bitumen, HDPE, dan lignin. Dilakukan uji daktilitas, dan penetrasi. Karakterisasi Fourier Transform Infrared FTIR dan SEM/EDS. PMB HDPE dengan lignin modifikasi memiliki sifat terbaik pada suhu 160°C dan lama pengadukan 60 menit. Komposisi lignin modifikasi dalam PMB HDPE memengaruhi kinerjanya, komposisi yang digunakan melebihi batas lignin modifikasi akan mengikat satu sama lain menjadi gumpalan.

In the application, road construction still has some weakness such as easily damaged, especially in raining season with high humidity and puddle of water, so it will shorten the lifespan of the road. Therefore, this study aims to modify the bitumen which is the main ingredient of bitumen modified for the road by the addition of High Density Polyethylene HDPE and modified lignin on the bitumen mix pen 60 70. It can decrease the penetration rsquo s value so it will makes the asphalt harder and resistant when given the load of vehicle, and lower ductility. Moreover, the addition of modified lignin as a coupling agent can increase compatibility between HDPE and bitumen because modified lignin has a better balanced polar and a non polar group. Concentration of lignin used is 0.1 wt, 0.3 wt and 0.5 wt. In addition, this study also wanted to know the effect of process temperature at 140°C, 160°C and 180°C and mixing times of 30, 45, and 60 minutes to the properties of modified bitumen. Then, mechanical testing and the characterization of modified bitumen aims to see the strength of asphalt and compatibility between bitumen, HDPE, and modified lignin. Testing is done through ductility test, and penetration test. Meanwhile, the characterization is done by using a Fourier Transform Infrared FTIR and SEM EDS. PMB HDPE with modified lignin has the best properties in the suhue of 160°C and stirring time of 60 minutes. The modified lignin composition in the HDPE PMB affects its performance when the composition used exceeds the limit will bind to each other to a lump of agglomerates."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuhaz Abroor
"Produksi plastik dunia tahun 2019 meningkat 22,900% dari produksi tahun 1950. Tingginya tingkat produksi tidak berbanding dengan tingkat daur ulang plastik yang konstan berada di angka 9%. Limbah plastik yang tidak terdaur ulang berpotensi memberikan dampak negatif bagi lingkungan. Tidak hanya limbah plastik/anorganik, limbah organik Indonesia dengan potensi 49.6 juta ton juga mengancam lingkungan. Untuk mengatasi masalah ini, metode daur ulang digunakan untuk mengubah limbah anorganik dan limbah organik menjadi WPC (Wood Polymer Composite) yang memiliki keunggulan berupa kekakuan dan kekerasan yang tinggi serta ringan. Akan tetapi, produk WPC dari limbah anorganik dan organik memiliki kompatibilitas yang buruk karena perbedaan sifat alami kedua material. Untuk mengatasi masalah tersebut, metode iradiasi elektron digunakan untuk meningkatkan kompatibilitas WPC melalui pembentukan radikal bebas yang dapat menginisasi pemotongan rantai, penggabungan rantai, dan ikatan silang. Formulasi WPC yang digunakan pada penelitian ini adalah 78% limbah polietilena (rPE), 20% limbah sekam padi, dan 2% limbah polietilena teriradiasi (i-rPE) dengan variabel dosis iradiasi 100, 200, dan 300 kGy. Limbah polietilena teriradiasi akan dikarakterisasi menggunakan Differential Scanning Calorimetry (DSC) dan Fourier Transform Infrared (FTIR) sebelum di-rheomix dengan kedua bahan lain menjadi WPC yang kemudian dikarakterisasi menggunakan Universal Testing Machine (UTM) dan Scanning Electron Microscope-Energy Dispersive X-ray Spectroscopy (SEM-EDS). dan Scanning Electron Microscope-Energy Dispersive X-ray Spectroscopy (SEM-EDS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada sifat kimia diketahui seiring dengan meningkatnya dosis iradiasi gugus fungsi karbonil dan hidroksil yang terbentuk semakin banyak dan menstimulasi proses mekanisme crosslink dan chain scission. Pada perilaku termal temperatur leleh diketahui menurun karena adanya chain scission. Pada perilaku mekanis kekuatan tarik dan elongasi menurun pada dosis 100 kGy dan kembali naik lalu turun pada dosis 200 dan 300 kGy. Hal ini disebabkan oleh kurangnya gugus fungsi hidroksil dan karbonil dan beberapa faktor seperti degradasi, kadar air, perbedaan ukuran mesh pada sekam padi, dan kurangnya komposisi compatibilizer.

World plastic production in 2019 increased by 22.900% from production in 1950. The high production level is not proportional to the plastic recycling rate, which remains constant at 9%. Plastic waste that is not recycled has the potential to hurt the environment. Besides plastic/inorganic waste, Indonesia's organic waste, with a potential of 49.6 million tons, threatens the environment. To overcome this problem, recycling methods are used to transform inorganic and organic waste into WPC (Wood Polymer Composite), which has the advantages of high stiffness, hardness, and lightweight. However, WPC products from inorganic and organic waste have poor compatibility due to differences in the natural properties of the two materials. To overcome this problem, the electron irradiation method is used to increase the compatibility of WPC through the formation of free radicals that can initiate chain scission, chain joining, and cross-linking. The WPC formulation used in this research was 78% polyethylene waste (rPE), 20% rice husk waste, and 2% irradiated polyethylene waste (i-rPE) with variable irradiation doses of 100, 200, and 300 kGy. Irradiated polyethylene waste will be characterized using Differential Scanning Calorimetry (DSC) and Fourier Transform Infrared (FTIR) before being rheomixed with the other two materials to become WPC, which is then characterized using Universal Testing Machine (UTM) and Scanning Electron Microscope-Energy Dispersive X-ray Spectroscopy (SEMEDS). The results show that the chemical properties are known as the radiation dose increases, more carbonyl and hydroxyl functional groups are formed and stimulate the process of crosslink and chain scission mechanisms. In thermal behavior, the melting temperature decreases due to chain scission. In mechanical behavior, tensile strength and elongation decreased at a dose of 100 kGy and increased and then decreased at 200 and 300 kGy doses. The behavior is caused by factors such as lack of hydroxyl and carbonyl group function and factors such as degradation, water content, differences in rice husk’s mesh size, and lack of compatibilizer’s composition."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet Pamuji
"High Density Polyethylene (HDPE) dapat digunakan sebagai geogrid pada konstruksi sipil yaitu untuk dinding penahan tanah dan penahan tebing jembatan supaya tidak longsor. Mengingat penggunaannya ini maka sifat yang diperlukan untuk geogrid adalah kuat tarik yang tinggi dalam waktu yang diperlukan dan regangan yang masih dapat diterima. Sifat-sifat fisis HDPE yaitu melt flow index, densitas, berat molekul dan distribusinya, serta derajat kristalinitas sangat berpengaruh pads sifat kuat tarik produk geogrid. Kuat tarik material HDPE ini dapat ditingkatkan melalui proses penarikan (orientasi) yang dikenal sebagai 'cold drawing'. Proses ini dilakukan pada waktu pembuatan geogrid. Variasi proses penarikan meliputi temperatur yang terkontrol dan laju penarikan sedangkan rasio penarikan (draw ratio) dianggap konstan sesuai dimensi geogrid komersial yang dipilih.
Penelitian ini, menunjukkan bahwa dengan bertambahnya suhu penarikan maka kuat tarik semakin meningkat, namun sebaliknya dengan bertambahnya laju penarikan justru kuat tarik menjadi turun. Kondisi optimum yang menghasilkan strength antara 61 - 67 kN/m dan regangan (strain) antara 9,49 - 10,28% dicapai pada suhu 110°C dan laju penarikan 160mm/menit. Bila suhu dan laju penarikan ditingkatkan maka spesimen akan putus. Kuat tarik produk yang diuji ini masih lebih rendah dibandingkan terhadap geogrid komersial, dimana kuat tarik geogrid komersial antara 76 - 78 kN/m pada uji strain rate yang sama yakni 5Omm/menit."
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugiharto
"Bahan polimer, termasuk High Density Polyethylene- HDPE, telah digunakan secara intensif untuk berbagi penggunaan rekayasa seperti krat botol, tempat abu rokok dan dinding pipa. Sifat-sifat mekanik dari yang lunak sampai yang keras dan getas dapat dijumpai pada bahan-bahan plastik, Dibawah pengaruh beban konstan, bahan-bahan plastik akan memperlihatkan kinerja yang berbeda disebabkan oleh deformasi yang terjadi sesuai dengan waktu. Oleh sebab itu konsep bahwa bahan plasik mempunyai modulus konstan dan batas tegangan konstan tidak berlaku lagi.
Tesis ini melaporkan karakteristik bahan polimer padat HDPE yang diperoleh dari uji tank dan uji indentasi. Uji indentasi berupa uji makroindentasi menggunakan indenter bola baja dan uji mikroindentasi menggunakan perlatan UMIS®. Uji tank dilakukan dengan mengacu pada standar ASTM dan RS sedangkan uji makroindentasi menggunakan bola baja dilakukan sedemikian rupa sehingga sesuai dengan prosedur pelaksanaan peralatan UMIS®. Temperatur dipertahankan konstan selama pengujian berlangsung.
Karakteristik spesimen HDPE dapat dikenali dengan mengamati respon mulur sampel tersebut selama pengujian berlangsung. Persamaan-persamaan konstitutif yang diperoleh dan model-model mekanik, berupa kombinasi pegas Hooke dan peredam Newton dalam berbagai konfigurasi, digunakan untuk memplotkan kurva model pada kurva mulur. Penerapan curve fitting menunjukkan bahwa model mekanik dengan empat elemen liner memberikan basil yang lebih baik dibandingkan model dengan tiga elemen linier. Pengamatan lebih lanjut memperlihatkan model-model mekanik tidak memberikan solusi eksak melainkan solusi pendekatan.
Selama pengujian berlangsung sampel-sampel HDPE memperlihatkan sifat viskoelastik disebabkan oleh gerakan atom disekitar keadaan kesetimbangannya atau pergeseran rantai-rantai molekul diantara mereka, tergantung pada beban yang dibenkan. Pengujian mekanik juga menunjukkan respon mulur bahan polimer HDPE cenderung berkelakuan sebagai benda cair. Pengamatan pada sampel-sampel bekas segera setelah beban dihilangkan menunjukkan bahwa mereka mengalami proses pemulihan tetapi energi pemulihan yang dimilikinya tidak cukup untuk mengembalikan atom-atom HDPE ke kondisi awal. Bukti-bukti dapat dengan jelas dijumpai pada sampel-sampel bekas uji tank dan uji makroindentasi menggunakan bola baja dimana sempel-sampel tersebut meninggalkan deformasi permanen.

Polymeric materials, including High Density Polyethylene-HDPE, have been intensively implemented for many engineering purposes such as bottle crates, dustbin and wall pipes. Properties from soft to hard and brittle materials can be found in plastics materials. Under constant load, plastics materials will exhibit varying performance due to deformation with increasing time, therefore concepts constant modulus and constant limiting stress are not longer valid for plastics.
This paper concerned with creep characterization of solid polymeric material of HDPE under tensile and indentation tests. The indentation tests were macroindentation use ball bearing and microindentation implement the UMIS® testing apparatus. Tensile testing has been conducted in accordance with the ASTM and 7IS standards whilst ball bearing indentation testing has been implemented in such manner similar with the UMIS® testing procedure. Temperature during these tests were keeping constant.
Characteristic of the specimens of HOPE were recognized by observing their creep responses during the testing. Constitutive equations obtained from mechanical models, combination of Hookean spring and Newtonian dashpot in any configuration, have been implemented to fit the model curves on the creep ones. Implementing of curve fitting shows that the mechanical model with four linear elements gives better in fitting than that of the three elements linear. Further observation show that these mechanical models do not give exact solution rather they were as approximation.
During creep testing the samples of HOPE show viscoelastic properties due to either atomic motion around their equilibrium state or molecular chains slippage amongst them, depend on the load applied. Higher load higher motion. The tests also show that creep responses prefer to be a liquid flow in character rather than elastic solid at all. Observation on the used samples indicated that they have been recovering just after the load removed but their restoring energy were not enough to return the molecular motion into their original state. The evidence of these can be clearly found on the tensile and ball bearing indentation tests used samples which show permanent deformation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T8462
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>