Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 184093 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ekki Dwi Novanto
"Indonesia, dengan kekayaan 60 cekungan sedimen, memiliki sejarah panjang dalam industri minyak dan gas. Blok Minyak Lepas Pantai Tenggara Sumatera (OSES) merupakan wilayah kerja migas yang memberikan kontribusi signifikan terhadap produksi minyak dan gas bumi. Sistem OSRE Oil Boom dikembangkan sebagai solusi inovatif untuk mengatasi tumpahan minyak di laut, khususnya di wilayah Blok OSES. Sistem ini terdiri dari boom dan jib-arm pada kapal untuk menampung dan mengarahkan minyak ke tempat penampungan. Pengembangan Sistem OSRE Oil Boom didasarkan pada penggabungan observasi lapangan, Finite Element Analysis (FEA), diagram Ishikawa, dan penilaian risiko. Analisis menunjukkan bahwa keberadaan oil boom secara signifikan meningkatkan hambatan dan daya kapal. Struktur sling, jib-arm, dan rangka OSES telah diuji dan terbukti aman serta mampu menahan beban oil boom di laut. Aspek-aspek Etika Insinyur dan K3L telah terpenuhi dengan baik. Analisis K3L mengidentifikasi enam (6) potensi utama risiko kecelakaan kerja yang dapat terjadi pada kegiatan operasional OSRE. Diharapkan, pengembangan Sistem OSRE Oil Boom dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas penanganan tumpahan minyak di laut, serta meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan.

Indonesia, blessed with 60 sedimentary basins, boasts a rich history in the oil and gas industry. The Southeast Sumatra Offshore Oil Block (OSES) is a key contributor to the country's oil and gas production. The OSRE Oil Boom System has been developed as an innovative solution to address offshore oil spills, particularly in the OSES Block region. This system comprises a boom and jib-arm on a vessel to collect and direct oil to a containment reservoir. The development of the OSRE Oil Boom System is grounded in a combination of field observations, Finite Element Analysis (FEA), Ishikawa diagrams, and risk assessment. Analysis indicates that the presence of the oil boom significantly enhances the vessel's resistance and power. The sling structure, jib-arm, and OSES frame have undergone rigorous testing and have been proven to be safe and capable of withstanding the oil boom's load at sea. Ethical Engineering and OHS aspects have been thoroughly addressed. OHS analysis has identified six (6) primary potential occupational accident risks during OSRE operational activities. The development of the OSRE Oil Boom System is anticipated to enhance the efficiency and effectiveness of offshore oil spill management, while minimizing negative environmental impacts.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Machfud
"Tesis ini membahas tentang kesesuaian implementasi terhadap kebijakan dan respon tanggap darurat yang dimiliki oleh perusahaan dan dibandingkan dengan standar yang dimiliki oleh pemerintah Indonesia yaitu Peraturan Menteri Perhubungan No.58 tahun 2013 tentang penanggulangan pencemaran di perairan dan pelabuhan serta kesesuaian implementasi dengan menggunakan assessment tool berdasarkan National Fire Protection Association (NFPA) 1600. Apabila kemudian ditemukan perbedaan antara kedua standard tersebut, maka akan dilakukan upaya perbaikan pada prosedur yang dimiliki oleh perusahaan agar terciptanya perbaikan terus-menerus untuk kesiapan respon Tier-1. Dalam insiden tumpahan minyak peraturan menteri perhubungan No.58 tahun 2013 dan elemen pencegahan dalam NFPA 1600 dapat diimplemtasikan dengan melakukan penilaian risiko. Tujuan dari penilaian risiko ini untuk mengetahui tingkat kemungkinan, keparahan dan resiko terjadinya tumpahan minyak di fasilitas PT. X. Setelah melakukan penilaian risiko dapat disiapkan rencana penanggulangan tumpahan minyak yang merupakan elemen mitigasi dalam NFPA 1600. Penanggulangan tumpahan minyak mempertimbangkan strategi response, tim penanggulangan, kecukupan peralatan dan response time sebelum tumpahan sampai ke pantai. Hasil simulasi dengan mengunakan software trajectory modelling diperoleh informasi waktu tercepat tumpahan minyak menuju garis pantai. Kemampuan penanggulangan tumpahan minyak dapat ditentukan berdasarkan jumlah tumpahan minyak, peralatan yang dimiliki, tim yang kompeten serta strategi response yang tepat.

The thesis was looking for compliance for emergency response system for oil spill policy and implementastion in company PT.X, conformity with standard of Indonesia regulation, Manistry of Sea Transportation No. 58, 2013 and research used assessment tool from National Fire Protection Association (NFPA) 1600 edition 2013. Element prevention in Manistry of Sea Transportation No. 58, 2013 and research used assessment tool from National Fire Protection Association (NFPA) 1600 edition 2013 for oil spill incident can be implemented by performing risk assessment. The purpose of risk assessment to determine the level of likelihood, severity and relative risk of oil spills in the PT.X. Oil spill contigency plan can be prepared after conducted a risk assessment, which part of of the implemented of mitigation, consider of strategy of response, combat team, oil spill equipments, response time before spill hit the shoreline. The simulation form software trajectory modelling result information time of oil spills to the shoreline. The ability of the oil spill response can be determined based on oil psill volume, oil spill equipments, oil spill team combat and strategy of response.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Namira Widiaksana
"Di Indonesia, sudah terjadi 14 kasus skala besar tumpahan minyak yang disebabkan oleh tabrakan kapal. Salah satu tindakan penanggulangan secara mekanik adalah dengan menggunakan oil skimmer tipe piringan. Efektivitas kinerja oil skimmer pada pengangkutan tumpahan minyak dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kedalaman celup piringan atau luas daerah yang tercelup, luas daerah penyapuan wiper, tingkat ketebalan minyak pada permukaan piringan, dan tingkat putaran piringan. Sampel minyak yang digunakan adalah oli mesin diesel fastron SAE 15W-40 dan sampel air yang digunakan adalah air laut. Penelitian dilakukan dengan variasi kedalaman celup piringan 27 mm dan 55 mm atau setara dengan luas daerah tercelup 31,35 cm2 dan 88,83 cm2. Waktu pengujian dilakukan selama 5 menit dengan pengambilan data sebanyak 3 kali untuk satu rentang putaran.
Berdasarkan hasil perhitungan secara teoritis semakin meningkatnya putaran pada piringan, hasil pengangkutan tumpahan juga akan semakin tinggi. Hal ini dibuktikan dengan melakukan pengambilan data dengan melakukan pengujian. Pengambilan tumpahan minyak akan lebih efektif dengan menggunakan putaran piringan rendah, dikarenakan hasil tumpahan minyak yang terangkut lebih didominasi oleh minyak dibandingkan dengan air. Pada pengujian ini, semakin tinggi putaran pada piringan menghasil jumlah air terangkut semakin banyak.

In Indonesia, there have been 14 accidents of oil spill as the result of ship collisions. There have been several methods in handling oil spill accident, one of the most effective methods is using mechanical oil skimmer with disc plate. The effectiveness of the oil skimmer 39 s performance on handling oil spills is influenced by various factors, such as the depth of the disk submerged or the disk surface area dipped into the oil spill, the area of the wiper sweep, the thickness of the oil on the disk surface, and the rotation speed of the disk. The oil samples used are diesel engine oil with 15W 40 SAE and the water sample used is sea water. The experiment was conducted with variation of 27 mm and 55 mm of disc submersion depth or equal to dipped surface area of 31.35 cm2 and 88,832 cm2. The duration of the test for 3 data is 5 minutes.
Based on theoretical calculations, the increase of rotation speed of the disk, the result of spill transport will also be higher. This is proved by the experimental results. The lifting process of oil spill is more effective with low rotation speed, because the result of oil spill transported will be more dominated by oil than water. In this test, the higher the rotation speed of the disk, the higher the water produced.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68101
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andara Asifa Yudiana
"Tumpahan minyak merupakan bentuk pencemaran lingkungan yang dapat disebabkan oleh aktivitas maritim berupa kegiatan downstream seperti operasi dan pengangkutan minyak dengan kapal tanker. Tindakan penanggulangan yang dapat dilakukan berupa pemberian sebuah surfaktan kimia berupa dispersan ke tumpahan minyak. Dispersan diberikan untuk mempercepat proses emulsifikasi minyak di air sehingga minyak terdispersi menjadi tetesan kecil sebesar kolom air. Efektivitas kinerja dispersan pada tumpahan minyak dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti konsentrasi minyak, energi yang bekerja untuk mencampur dispersan dengan minyak berupa ombak, temperatur lingkungan dan jenis dispersan.
Dalam penelitian ini, memperlihatkan pengaruh dari variasi temperatur dan jenis dispersan terhadap efektivitas kinerja dispersan pada tumpahan minyak. Sampel minyak yang digunakan adalah crude oil dengan tipe MESLU dan sampel dispersan yang digunakan adalah MAXI CLEAN-2 dan NEO-CHEM M-405. Sumber pemanas yang digunakan adalah oven dan sumber pendingin yang digunakan adalah es batu yang ditaruh pada cooler bag.
Penelitian dilakukan dengan variasi temperatur lingkungan sebesar 16°C, 26°C dan 36°C. Waktu pengambilan sampel penelitian dilakukan selama 24 jam dengan pengambilan data dilakukan pada jam ke-3, ke-6 dan ke-24. Pengambilan sampel dilakukan pada lapisan permukaan, lapisan tengah dan lapisan dasar air. Sampel diuji dengan alat spectrophotometer UV-VIS pada gelombang 340 nm, 370 nm dan 400 nm.
Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa dispersan dapat bekerja dengan efektif pada temperatur 26°C - 36°C. Nilai absorbansi cahaya tertinggi yaitu pada lapisan permukaan jenis dispersan soluble di air pada temperatur 26°C dengan luas area absorbansi 82.15 abs, namun luas area absorbansi cahaya terkecil terjadi pada temperatur 16?C sebesar 25.72 abs. Luas area total absorbansi cahaya terbesar berada pada temperatur 26°C dengan jenis dispersan soluble di air yaitu mencapai 133.49 abs.
Hal ini membuktikan bahwa semakin tinggi temperatur hingga suatu titik tertentu maka kinerja dispersan semakin efektif karena menurunnya viskositas dari minyak dan dispersan. Selain itu, jenis dispersan dapat mempengaruhi kestabilan dari emulsi, semakin kecil konsentrasi pengemulsi maka emulsifikasi yang terjadi semakin stabil.

Oil spills is an environmental pollution that can be caused by maritime activities in the form of downstream activities such as operations and transportation of oil ship tankers. Mitigation actions that can be done is by pouring a chemical surfactant such as dispersant to an oil spills. Dispersant is given to speed up emulsification of oil in a water so it may disperse into a small droplets of water column. Dispersant effectiveness on oil spills can be influenced by various factors such as the concentration of oil, a mixing energy to mix dispersant and oil which provided by the waves, environmental temperatures and types of dispersant.
This research shows the influence of the temperature variations and types of dispersant on the effectiveness of the dispersant performance on oil spills. Samples of the oil that is used is MESLU crude oil and sample of dispersan that is used is MAXI CLEAN 2 and NEO CHEM M 405. The heating source used is an oven and the source of refrigerant that is used is the ice cubes that placed on a cooler bag.
The research is done by varying environmental temperature at 16°C, 26°C and 36°C. Sampling was done for 24 hours while taking data at 3, 6 and 24 hours of oil disperse. Sample is taking on the top, middle and base layer of water. Samples tested with the spectrophotometer UV VIS in the wavelength at 340 nm, 370 nm and 400 nm.
This research found that dispersant can work effectively in temperatures range at 26°C 36°C. The highest value of light absorbance is on the top layer of dispersant that soluble in a water at temperature about 26°C with absorbance area 82.15 abs and the smallest light absorbance occurs on 16°C temperatures with absorbance area 25.72 abs. The largest area light absorbance is found at temperatures 26°C with type of dispersant that soluble in water with area 133.49 abs.
This proves that the higher temperature up to a certain point makes dispersant performance more effective because the decreasing viscosity of the oil and dispersant. In addition, dispersant types can affect the stability of emulsion, the smaller concentration of emulsifier makes emulsification more stable.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69789
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"In this, the first book on the effects of Exxon Valdez in 15 years, scientists directly involved in studying the spill provide a comprehensive perspective on, and synthesis of, scientific information on long-term spill effects. The coverage is multidisciplinary, with chapters discussing a range of issues including effects on biota, successes and failures of post-spill studies and techniques, and areas of continued disagreement. An even-handed and critical examination of more than two decades of scientific study, this is an invaluable guide for studying future oil spills and, more broadly, for unraveling the consequences of any large environmental disruption."
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 2013
363.738 2 OIL
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Yovieta Christanty
"ABSTRAK
Kegiatan eksplorasi dan eksploitasi industri minyak dan gas bumi di lepas pantai berpotensi menyebabkan terjadinya pencemaran laut akibat tumpahan minyak. Tumpahan minyak dapat merusak ekosistem terumbu karang. Setiap wilayah ekosistem terumbu karang di perairan memiliki tingkat kepekaan yang berbeda terhadap pencemaran tumpahan minyak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi dan tingkat kepekaan ekosistem terumbu karang dan menentukan strategi mitigasi penanganan pencemaran tumpahan minyak berdasarkan tingkat kepekaan lingkungan ekosistem terumbu karang di perairan Selat Madura sekitar wilayah kerja Santos Sampang Pty Ltd. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode kuantitatif dan metode kualitatif dengan mengacu pada National Oceanic and Atmospheric Administration NOAA dan beberapa rumus yang dikembangkan dari beberapa sumber. Hasil penelitian ini adalah 31, 25 terumbu karang dalam kondisi bagus, 25 moderat, 25 rusak dan 18,75 sangat rusak. Tingkat kepekaan terumbu karang di wilayah riset dikategorikan cukup peka di 9 wilayah 56,25 dari seluruh wilayah studi , kategori peka di 6 wilayah 37,50 dari seluruh wilayah studi dan kategori sangat peka di 1 wilayah studi 6,25 dari seluruh wilayah studi . Informasi tingkat kepekaan ekosistem terumbu karang tersebut digunakan untuk menentukan wilayah prioritas penanggulangan apabila terjadi tumpahan minyak dengan menggunakan model penyebaran tumpahan minyak. Kesimpulannya adalah tingkat kepekaan ekosistem terumbu karang berbeda-beda dan dapat dijadikan pertimbangan dalam strategi penanggulangan pencemaran minyak.

ABSTRACT
Exploration and exploitation activities of offshore oil and gas industries could potentially cause pollution because of oil spill in the ocean. The oil spill can damage the coral ecosystem. Each ecosystem territorial has different level of sensitivity towards oil spill pollution. The objective of this research is to measure conditions and sensitivity levels of the coral ecosystem around working area of Santos Sampang Pty Ltd which is located in Madura Strait and to determine mitigation strategy in handling the oil spill pollution based on the acquired sensitivity levels of coral reef ecosystem. The result shows that 31.25 of the coral reef are in good condition, 25 moderate, 25 damaged, and 18.75 highly damaged. Research method in this research are quantitative and qualitative method that referred to National Oceanic and Atmospheric Administration NOAA and some formulas developed from several sources. Sensitivity level of the coral reef in the territorial of interest in this study can be categorised as quite sensitive 9 areas 56.25 of research areas , 6 areas as sensitive 37.50 of research areas and 1 area as very sensitive 6.25 of research area . Those acquired sensitivity levels of the coral ecosystem was utilised to determine territorial level of priority for countermeasure in case of oil spill occurrence by using oil spill trajectory modelling. The conclusion is the coral in the region of study has different environment level of sensitivity and can be considered in the oil spill countermeasure strategy"
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herry Winandi
"ABSTRAK
Pemadaman sistem tenaga yang memasok fasilitas produksi minyak dan gas bumi menyebabkan ratusan barel kerugian setara minyak per jam. Karenanya, terdapat kebutuhan untuk meningkatkan kontinuitas pasokan dengan misalnya mengubah konfigurasi distribusi daya dari radial ke ring. Namun, peralihan ke konfigurasi ring memerlukan penyesuaian terkait kemampuan sistem dalam memberikan arus yang lebih tinggi, mengambil rute distribusi yang lebih panjang, atau menangani arus gangguan yang lebih tinggi. Penelitian ini mengembangkan pendekatan untuk mengevaluasi persyaratan-persyaratan dan manfaat-manfaat tersebut. Evaluasi tersebut meliputi analisis aliran beban, analisis hubung singkat, analisis koordinasi relai proteksi, dan analisis keandalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan sistem yang ada dalam menerapkan konfigurasi ring dan merekomendasikan penyesuaian yang diperlukan. Penelitian ini juga bermaksud untuk memperkirakan pengurangan durasi pemadaman. Secara keseluruhan, sistem distribusi daya radial yang ada dapat diubah ke konfigurasi ring dengan beberapa penyesuaian. Penerapan konfigurasi ring memberikan pengurangan pemadaman tahunan sebesar 43,21 persen dari 17,322 menjadi 9,837 jam per tahun, nilai bersih sekarang sebesar US$ 161.080, tingkat pengembalian internal sebesar 807,06%, dan waktu pengembalian dalam 1,33 tahun.

ABSTRACT
Outage of power system supplying oil and gas production facilities causes hundreds of barrel of oil equivalent loss per hour. Hence, there is a need to improve the supply continuity by e.g. altering the power distribution configuration from radial to ring. However, switching to ring configuration demands adjustment related to system capability in delivering higher current, taking longer route, or handling higher fault current. This study develops an approach to assess those requirements and benefits. The evaluation includes load flow, short circuit, protection relay coordination, and reliability analysis. This study aims to evaluate the existing system capability in applying ring configuration and recommend any required adjustment. This study also intends to estimate the reduction of outage duration. Overall, the existing radial power distribution system can be switched to ring configuration with several adjustments. The ring application offers 43,21 percent annual outage reduction from 17,322 to 9,837 hours annually, net present value of US$ 161.080, internal rate of return of 807,06%, and payout time in 1,33 years."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Irwansyah
"Tesis ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif analitik yang akan menganalisis kesenjangan (gap) yang ada antara Standar yang berlaku dengan implementasi di lapangan mengenai sistem penanggulangan tumpahan minyak pada kegiatan hulu migas. Hasil penelitian ini memberikan gambaran tentang penyebab terjadi tumpahan minyak pada kegiatan hulu migas dan cara penanggulangannya. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang didapatkan dari Lembaga X. Adapun data tersebut mencakup organisasi emergency response dan prosedur tetap (PROTAP) Peralatan Tumpahan Minyak skala tier 1 yang terkini serta peralatan yang handal dan siap pakai skala tier 1. Selain itu dihasilkan rekomendasi-rekomendasi terkait sistem penanggulangan tumpahan minyak pada kegiatan hulu migas.

This thesis is a descriptive analytic study which will analyze the gaps that exists between the standards that apply to the implementation on the ground regarding the oil spill response system in the upstream oil and gas activities. The study provides an overview of the causes of an oil spill in the upstream oil and gas activities and ways to overcome them. The data used in this research is secondary data obtained from the Institute X. The data include emergency response organization and, procedures and equipment (PROTAP) Oil Spill Equipment tier scale of 1 to date and reliable equipment and ready-made scale of tier 1. Other than that produced recommendations for oil spill response systems related to the upstream oil and gas activities."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T44222
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nata Jaya
"Indeks Keamanan Informasi KAMI adalah alat bantu untuk mengukur tingkat kepatuhan sistem berdasarkan SNI/ISO 27001, standar ini diwajibkan pada sistem yang bersifat strategis sesuai dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 4 tahun 2016. Akan tetapi untuk organisasi yang sangat bergantung pada sistem kendali industri, seperti pada industri migas, sistem ketenagalistrikan ataupun industri manufacturing, best practice yang disarankan yaitu menggunakan kerangka NIST SP 800-82. Penelitian ini mencoba mengajukan suatu metode pendekatan agar sistem dapat patuh terhadap kedua standar tersebut sekaligus. Adapun metode yang dilakukan yaitu dengan melakukan audit berdasarkan standar NIST SP 800-82 sehingga didapatkan rekomendasi kontrol berdasarkan analisis risiko yang ditemukan. Selanjutnya rekomendasi kontrol tersebut akan dijadikan referensi untuk menjawab checklist Indeks KAMI. Melalui metode ini didapatkan tingkat kepatuhan sistem terhadap Indeks KAMI meningkat sebesar 81,2 sehingga sistem tidak hanya patuh berdasarkan SNI 27001 tetapi juga berdasarkan NIST SP 800-82.

Indeks Keamanan Informasi KAMI is a tool for measuring system compliance based on SNI ISO 27001, where based on the Regulation of the Minister of Communication and Information Technology Number 4 of 2016 states all strategic systems must comply with this standard. However, for the organizations that rely on industrial control systems, such as the oil and gas industry, electricity systems or manufacturing industries, the best practice is to use the NIST SP 800 82 framework. Therefore, this research tries to propose an approach method so that the system will comply with both of standards. The approach is done by conducting an audit based on the NIST SP 800 82 framework to obtain controls recommendation based on the risk analysis that found on the system. Furthermore, such control recommendations will be used as a reference to answer the checklist of Indeks KAMI. Through this approach method, the system compliance level on Indeks KAMI increased by 81.2 so that the system does not only complies with SNI 27001 but also based on NIST SP 800 82.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T47928
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Partogi, Jeremie Larry
"Economic Order Quantity (EOQ) adalah metode pengukuran yang digunakan untuk menentukan volume dan frekuensi pesanan untuk memenuhi tingkat permintaan tertentu sambil meminimalkan biaya per pesanan. Dengan demikian, EOQ juga dapat diartikan sebagai jumlah optimal barang yang harus dipesan dalam periode tertentu, sehingga total biaya pemesanan dan penyimpanan barang tersebut dapat diminimalisir. Sasaran dari penelitian ini adalah dapat meminimalisir penggunaan stok material dan menekan biaya pemesanan. Permasalahan dari penelitian ini adalah bagaimana mengoptimalkan stok material agar tidak berlebihan. Kelebihan stok membuat perusahaan merugi karena dapat membuat material terlalu banyak dan berdampak pada biaya yang harus dikeluarkan untuk menjaga material tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian ini dengan menggunakan Analisis ABC untuk mengkategorikan masing-masing kelas agar mendapatkan materi kelas “A”. Hasil penelitian ini, Lima stok material kelas “A” telah diolah dengan menerapkan metode EOQ dan diperoleh hasil yang optimal. Total biaya stok material sebelum menerapkan metode EOQ adalah $26.701.454,17 dan setelah menerapkannya, biaya dikurangi menjadi $3.102.032,99.

Economic Order Quantity (EOQ) is a measurement method used to determine the volume and frequency of orders to meet a given level of demand while minimizing the cost per order. Thus, EOQ can also be interpreted as the optimal number of material stock that must be ordered in a certain period, so that the total cost of ordering and storing these stocks can be minimized. The goal of this research is to minimize the use of material stock and reduce ordering costs. The problem of this research is how to optimize material stock so that it is not excessive. Excess stock makes the company lose money because it can make too much material and has an impact on the costs that must be incurred to maintain the material. Therefore, it is necessary to conduct this research using ABC Analysis to categorize each class in order to get class "A" material. The results of this research, five class "A" material stocks have been processed by applying the EOQ method and obtained optimal results. The total cost of material stock before applying the EOQ method was $26,701,454.17 and after applying it, the cost was reduced to $3,102,032.99."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>