Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 169908 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Haolin Rusnur Efanda
"HIV/AIDS tetap menjadi perhatian utama dalam kesehatan global, dengan tantangan utama dalam diagnosis, pencegahan, dan perawatan yang efektif menggunakan antiretroviral (ARV). Praktik Kerja Profesi Apoteker dilakukan pada periode 1 April hingga 17 April 2023 di Puskesmas Kecamatan Cengkareng, yang bertujuan untuk meningkatkan edukasi masyarakat tentang HIV/AIDS melalui pengembangan leaflet dan brosur. Metode studi literatur digunakan untuk menyusun laporan ini, dengan fokus pada analisis data pasien HIV/AIDS di Puskesmas. Penggunaan aplikasi grafis Canva mempermudah pembuatan materi edukatif seperti leaflet dan brosur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 506 pasien terdaftar pada periode 25 Desember 2021 hingga 31 Desember 2022, masih ada yang tidak aktif dalam mengambil terapi ARV di Puskesmas. Kesimpulan dari laporan ini menyoroti pentingnya edukasi melalui leaflet dan brosur sebagai metode yang efektif untuk menjangkau masyarakat lebih luas dalam memahami HIV/AIDS, termasuk informasi tentang pengertian HIV/AIDS, tanda dan gejala, penularan, upaya pencegahan, serta pengobatan yang tersedia di Puskesmas. Peran apoteker dalam memberikan informasi, konseling, dan monitoring penggunaan ARV juga disoroti sebagai bagian integral dari manajemen HIV/AIDS. Saran untuk penelitian mendatang mencakup perlunya investigasi lebih lanjut terkait alasan tidaknya pasien mengambil terapi ARV di Puskesmas, serta perluasan studi literatur dan analisis data demografi untuk mengevaluasi efektivitas leaflet dan brosur dalam mendukung edukasi masyarakat tentang HIV/AIDS di wilayah tersebut.

HIV/AIDS remains a major concern in global health, with primary challenges in diagnosis, prevention, and effective treatment using antiretroviral therapy (ARV). The Pharmacist Professional Internship was conducted from April 1 to April 17, 2023, at Cengkareng Sub-District Health Center, aimed at enhancing public education about HIV/AIDS through the development of leaflets and brochures. Literature review methods were used to compile this report, focusing on the analysis of HIV/AIDS patient data at the health center. The use of graphic design application Canva facilitated the creation of educational materials such as leaflets and brochures. The research findings showed that out of 506 registered patients from December 25, 2021, to December 31, 2022, some were inactive in picking up their ARV therapy at the health center. The conclusion of this report highlights the importance of education through leaflets and brochures as effective methods to reach a broader audience in understanding HIV/AIDS. This includes information on the definition of HIV/AIDS, signs and symptoms, transmission, prevention efforts, and available treatments at the health center. The role of pharmacists in providing information, counseling, and monitoring the use of ARV therapy is also emphasized as an integral part of HIV/AIDS management. Recommendations for future research include the need for further investigation into the reasons why some patients do not pick up their ARV therapy at the health center, as well as expanding literature studies and demographic data analysis to evaluate the effectiveness of leaflets and brochures in supporting public education on HIV/AIDS in the region.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Indira Perwita Sari
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk membuat model analisis data HIV AIDS dan
IMS untuk secara optimal dimanfaatkan pada program HIV AIDS dan IMS di
Puskesmas Karawaci Baru, Kota Tangerang. Metodologi penelitian menggunakan
desain kualitatif operasional research, dengan informan 4 orang. Instrumen yang
digunakan adalah data HIV AIDS dan IMS dari aplikasi SIHA offline tingkat
puskesmas, dengan cara wawancara mendalam. Hasil analisis adalah belum
optimalnya luaran aplikasi SIHA dalam mendukung proses analisis data sesuai
kebutuhan. Perlu dilakukan evaluasi ulang pada data input, proses dan output dari
sistem aplikasi SIHA.
ABSTRACT
The study aims to create a model of data analysis HIV AIDS, and STDs in
Puskesmas Karawaci Baru, Kota Tangerang. Research methodology using design the
qualitative of operational research, with informant 4 people. Instruments used is data
HIV AIDS, and STDs of offline SIHA applications from puskesmas, by means of indepth
interviews. The results of the analysis is not optimal the SIHA application
outcome in support of the process of data analysis as needed. Re-evaluation needs to
be done on the data input, process and output of the application system SIHA."
2014
S61232
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini tidak menghubungkan dua variabel atau mengkaji pengaruh life skill education dengan masalah HIV/AIDS,tetapi ingin mengetahui keadaan masing-masing variabel secara lepas
"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Ratna
"Semakin meningkatnya kasus HIV/AIDS di Indonesia sudah sampai pada tahap yang rnengkhuatirkan sedangkan obat yang bisa menyembuhkan sampai saat ini belum ditemukan. Khususnya DKI Jakarta saat ini menduduki peringkat pertama. Jakarta Utara yang merupakan salah satu daerah DKI Jakarta yang paling padat dan merupakan daerah pelabuhan memiliki mobilitas penduduk yang cukup tinggi dan marak dengan pelacuran sangat rentan untuk tempat berkembangriya HIV/AIDS. Berdasarkan pertimbangan inilah maka sejak Mei 1996 telah ditamukan program intervensi dengan pendekatan community-based yang bertujuan untuk memandirikan masyarakat dalam melakukan pencegahan HIV/ AIDS di Kecamatan Cilineing dengan sasaran tahap pertama adalah Kelurahan Cilineing.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mania dampak program intervensi tersebut terhadap pengetahuan, sikap dan praktek pencegahan HIV/AIDS. Dengan menggunakan rancangan penelitian kuasi eksperimen dimana Kelurahan Cilincing sebagai daerah intervensi dan Kelurahan Rorotan sebagai daerah kontrol. Total sampet 400 kepala keluarga berusia 15-49 tahun dimana 200 kepala keluarga dari daerah intervensi dan 200 kepala keluarga dari daerah kontrol, keluarga ini diwawancarai langsung ke nunah dengan menggunakan kuesioner. Data yang terkumpul dialah secara univariat, bivariat dan multivariat dengan menggunakan uji t, tabulasi silang dan regresi logistik.
Hasil analisis menunjukkan peningkatan terjadi namun tidak bermakna secara statistik baik pada kelompok responden pengetahuan pencegahan HIV/IAIDSnya sedang ( P = 0,862) dan kelompok responden pengetahuan pencegahan HIV/AIDS tinggi (P = 0,625). Karakteristik yang berhubungan secara bermakna pada kelompok yang pengetahuan pencegahan HIV/AIDSnya sedang adalah lama pendidikan responden (P 0,003) dan media informasi (P = 0,000).
Pada Kelompok responden pengetahuan pencegahan HIV/AIDSnya tinggi tidak ditemukan adanya peningkatan yang bermakna (P = 0,625). Variabel yang menunjukkan hubungan bermakna adalah pendidikan (P = 0,000) dan lama membaca (P=0,006). Bagi responden yang sikapnya negatif terhadap pencegahan HIV/AIDS tidak ditemukan adanya peningkatan yang bermakna (P=0,129). Variabel yang berhubungan secara bennakna adalah pendidikan (P= 0,002) dan media informasi (P=0,000).
Peningkatan sikap pada kelompok responden yang memiliki sikap yang positif terhadap pencegahan HIV/AIDS tidak secara bermakna (P = 0,666) dan tidak ada veriabel yang menunjukkan hubungan yang bermakna. Peningkatan praktek pencegahan pada kelompok yang pencegahan HIV/AIDSnya buruk tidak terjadi secaca bermakna dimana nilai P = 0,095. Variabel yang menunjukkan hubungan yang bermakna adalah lama pendidikan responden (P = 0,003) dan media informasi (P = 0,000). Bagi kelompok responden yang praktek pencegahan HIV/AIDSnya baik tidak ditemukan adanya peningkatan yang bermakna dimana ditemukan nilai P = 0,231. Variabel yang menunjukkan hubungan yang bermakna adalah lama membaca dan umur responden.

The increasing of HIV/AIDS cases in Indonesia is now arrived on terrible condition meanwhile the medicine to cure is not found yet. Especially DKI Jakarta now take the first place on HIV/AIDS cases in Indonesia. North Jakarta as the part of DKI Jakarta is the highest population and harbor area which has the high population mobility and a lot of prostitution areas where the place of HI /AIDS could be well transmitted. Based on this condition since May 1996 the intervention program was organized which purpose to enable the community to prevent HIV/AIDS transmitting by themselves in Kecamatan Cilincing with the started area was Kelurahan Cilincing.
The objective of the study was to know the impact of intervention program on the community knowledge, attitude and practice about HIV/ AIDS prevention. The study used quasi-experiment design where Kelurahan Cilincing was the intervention area and Kelurahan Rorotan was the control are. The number of total samples were 400 households which were 200 households came from the intervention area and 200 households from control area. The households were interviewed door to door by using questioner. The collected data was analyzed by using t-test, cross -- tabulation and logistic regression.
The result showed the impact of program intervention was not statistically significant even the group with sufficient (P=0,862) and high (P=0,625) knowledge about IIIVIAIDS prevention. The variables those are showed significant relationship in group with sufficient knowledge about HIVIAIDS prevention were length of education (P= 0,003) and media of information factors (P= 0,000). The variables those are showed significant relationship with high knowledge about HIV/AIDS prevention were length of education (P=0,000) and length of reading factors (P= 0,006).
Respondent group with negative attitude to HIV/AIDS prevention was not significantly improved (P=0,129) and the variables those are showed the significant relationship were length of education (P- 0,002) and media of information factors (P= 0, 000). The group with positive attitude to HIV/AIDS prevention was not significantly improved (P= 0,666) and there was no variables which was significant relationship.
The improving of group with worse HIV/AIDS prevention was not statistically significant (P= 0,095). The variables those are showed significant relationship were length of education (P=0,003) and media of information factors (P= 0,000). For the group with good HIV/AIDS prevention was not significantly improved (P= 0,231) and no variables were significantly relationship."
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Luthfi Adillah
"Praktek Spesialis Keperawatan merupakan sebuah proses penting dari pendidikan profesi dalam rangka mengaplikasikan peran perawat spesialis yang berdampak pada upaya peningkatan kualitas layanan keperawatan. Praktek ini dilakukan dan dikembangkan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui berbagai penelitian. Model Adaptasi Roy dan Teori Sosial Kognitif Bandura di RSUP Fatmawati Jakarta. Tiga kompetensi yang harus dicapai dalam praktek residensi ini adalah memberikan asuhan keperawatan menggunakan pendekatan teori keperawatan, menerapkan implementasi keperawatan yang berbasis bukti ilmiah (evidence based nursing practice), dan melakukan proyek inovasi keperawatan yang berguna bagi lahan yang menjadi tempat praktek residensi. Sebagai pemberi asuhan keperawatan, mahasiswa residensi telah memberikan asuhan keperawatan menggunakan pendekatan teori adaptasi Roy pada 1 kasus kelolaan utama dan 30 kasus resume pasien HIV/AIDS dengan berbagai infeksi oportunitis. Sebagai peneliti, mahasiswa residensi telah mengaplikasi penerapan permainan Kartu Inovatif Stop Stigma (KISS) dan hasil dari evidence based nursing ini menunjukkan peningkatan pengetahuan tentang HIV/AIDS dan menurunkan self stigma pada pasien HIV. Sedangkan sebagai innovator, telah dilakukan inovasi edukasi pengetahuan terkait pencegahan infeksi oportunistik yang mana media edukasi juga dibetuk dapat barcode dan hasil penerapan proyek inovasi ini menunjukkan manfaat yang sangat signifikan bagi peningkatan pengetahuan dalam melakukan pencegahan infeksi oportunistik pada ODHA.

Nursing Specialist Practice is an important process of professional education in order to apply the role of specialist nurses which has an impact on efforts to improve the quality of nursing services. This practice is carried out and developed based on science and technology through various research. Roy's Adaptation Model and Bandura's Social Cognitive Theory at Fatmawati General Hospital, Jakarta. The three competencies that must be achieved in this residency practice are providing nursing care using a nursing theory approach, implementing nursing implementation based on scientific evidence (evidence based nursing practice), and carrying out nursing innovation projects that are useful for the land where the residency practice takes place. As providers of nursing care, residency students have provided nursing care using Roy's adaptation theory approach to 1 primary management case and 30 resume cases of HIV/AIDS patients with various opportunistic infections. As researchers, residency students have applied the Innovative Stop Stigma (KISS) Card game and the results of this evidence-based nursing show increased knowledge about HIV/AIDS and reduced self-stigma in HIV patients. Meanwhile, as an innovator, we have carried out knowledge education innovations related to the prevention of opportunistic infections in which the educational media is also made of barcodes and the results of implementing this innovation project show very significant benefits for increasing knowledge in preventing opportunistic infections in PLWHA.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Fauzi Rahman
"Berdasarkan data terakhir dari Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan per Desember 2014, secara kumulatif jumlah kasus HIV dan AIDS berdasarkan provinsi telah mencapai angka 32.711 kasus HIV dan 5.494 kasus AIDS, pada periode tersebut DKI Jakarta menempati posisi pertama, disusul Jawa Timur, dan Jawa Barat. Pengobatan bagi pasien HIV/AIDS untuk meningkatkan mutu dan harapan hidupnya adalah dengan menjalani Terapi ARV. Skripsi ini membahas hubungan antara Faktor Predisposisi (umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan dan status marital), Faktor Pemungkin (jarak ke layanan kesehatan), Faktor Penguat (faktor risiko, lama terapi dan dukungan keluarga) dengan Ketidakpatuhan Pasien HIV/AIDS dalam meminum obat ARV. Penelitian ini menggunakan data rekam medis pasien yang aktif terapi ARV sampai dengan Januari 2015 sebagai data sekunder dengan desain studi cross sectional. Subjek penelitian dalam penelitian ini berjumlah 105 pasien HIV/AIDS di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Jatinegara dan Kramatjati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 34,3% pasien tidak patuh dalam berobat. Variabel yang memiliki hubungan yang signifikan dengan ketidakpatuhan pasien adalah status bekerja (Bekerja, PR= 2,6, 95%CI=1,0-6,7) dan status marital (Belum Menikah, PR=0,3, 95%CI=0,1-0,7). Banyaknya pasien HIV/AIDS dengan status bekerja tidak patuh dalam minum obat ARV diperlukannya peningkatan akses pengambilan obat di layanan kesehatan, dengan waktu pengambilan obat diluar jam pelayanan diharapkan mampu meningkatkan kepatuhan minum obat ARV pada pasien HIV/AIDS dengan status bekerja.

Based on the latest data from the Directorate General of disease control and environmental health Ministry of health per December 2014, cumulatively the number of cases of HIV and AIDS on the basis of the province has reached 32711 cases of HIV and AIDS cases, 5494 from the Jakarta ranked first, followed by East Java and West Java. Treatment for HIV/AIDS patients to improve the quality of its life expectancy and is to undergo Therapy ARV. In all regions of Indonesia in HIV treatment HIV amounted to 166,919 people, and are eligible to receive ARV therapy as much as 119,017 people or about 71,30%, receive ARV therapy as much as 93964 or 78.95% of all HIV sufferers who are eligible to receive ARV therapy, and amounted 21.05% 25053 or haven't received ARV therapy. This research discuss the relation about lot of factor, predispositions factors (age, sex, education, job status and marital status), enabling factors (distance to health services), Amplifier Factors (Risk Factor, length of therapy and family support) with the Non-Adherent HIV/AIDS patients following ARV Therapy. This research conducted using secondary data just as medical record with the design of study Cross Sectional. This research recorded 105 HIV/AIDS patients as sample at Puskesmas Jatinegara and Puskesmas Kramatjati. Result of this research is 34,3% patients is disobey the ARV Therapy. Result show 2 variable had association with non-adherent is working status (p=0,045, OR= 3,6) and marital status (p=0,001,OR=6,7)."
Universitas Indonesia, 2016
S62010
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risyda Zakiyah Hanim
"Praktek Spesialis Keperawatan merupakan sebuah proses penting dari pendidikan profesi dalam rangka mengaplikasikan peran perawat spesialis yang berdampak pada upaya peningkatan kualitas layanan keperawatan. Praktek ini dilakukan dan dikembangkan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui berbagai penelitian. Model Adaptasi Roy dan Teori Sosial Kognitif Bandura di RSUP Fatmawati Jakarta. Tiga kompetensi yang harus dicapai dalam praktek residensi ini adalah memberikan asuhan keperawatan menggunakan pendekatan teori keperawatan, menerapkan implementasi keperawatan yang berbasis bukti ilmiah (evidence based nursing practice), dan melakukan proyek inovasi keperawatan yang berguna bagi lahan yang menjadi tempat praktek residensi. Sebagai pemberi asuhan keperawatan, mahasiswa residensi telah memberikan asuhan keperawatan menggunakan pendekatan teori adaptasi Roy pada 1 kasus kelolaan utama dan 30 kasus resume pasien HIV/AIDS dengan berbagai infeksi oportunitis. Sebagai peneliti, mahasiswa residensi telah mengaplikasi penerapan skrining malnutrisi pada pasien HIV/AIDS menggunakan Modiffied Subjective Global Asessessment dan hasil dari evidence based nursing ini menunjukkan bahwa kuisioner MSGA-HIV akurat dan reliable untuk menilai status resiko malnutrisi khusus pada pasien HIV. Sedangkan sebagai innovator, telah dilakukan inovasi edukasi pengetahuan terkait pencegahan infeksi oportunistik yang mana media edukasi juga dibetuk dapat barcode dan hasil penerapan proyek inovasi ini menunjukkan manfaat yang sangat signifikan bagi peningkatan pengetahuan dalam melakukan pencegahan infeksi oportunistik pada ODHA.

Nursing Specialist Practice is an important process of professional education in order to apply the role of specialist nurses which has an impact on efforts to improve the quality of nursing services. This practice is carried out and developed based on science and technology through various studies. Roy's Adaptation Model and Bandura's Cognitive Social Theory at Fatmawati General Hospital, Jakarta. The three competencies that must be achieved in this residency practice are providing nursing care using a nursing theory approach, implementing nursing practice based on scientific evidence (evidence-based nursing practice), and carrying out nursing innovation projects that are useful for the land where the residency is practiced. As nursing care providers, residency students have provided nursing care using Roy's adaptation theory approach in 1 main managed case and 30 resume cases of HIV/AIDS patients with various opportunistic infections. As researchers, residency students have applied the application of malnutrition screening to HIV/AIDS patients using the modified Subjective Global Assessment and the results of this evidence- based nursing show that the Modified SGA HIV questionnaire is accurate and reliable for assessing the risk status of specific malnutrition in HIV patients. Meanwhile, as an innovator, innovative knowledge education has been carried out related to the prevention of opportunistic infections in which educational media has also been formed to be barcoded and the results of implementing this innovation project show very significant benefits for increasing knowledge in preventing opportunistic infections in PLHIV."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Oon Fatonah Akbarini
"[ABSTRAK
Peer education lebih efektif dibanding dengan program lainnya dalam
meningkatkan pengetahuan mahasiswa, dan memberikan nilai yang positif dalam
meningkatkan pengetahuan siswa dalam mencegah dan menanggulangi
HIV/AIDS. Penelitian bertujuan Untuk mengetahui pengaruh Peer Education
terhadap pengetahuan komprehensif tentang HIV/AIDS pada siswa SMA di Kota
Pontianak Propinsi Kalimantan Barat. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
Pre-Eksperimental Design dengan rancangan One Group Pre-Test, Post Test
Design. Analisis, uji t-test dependen dan regresi linier.
Hasil penelitian menunjukkan gambaran skor tingkat pengetahuan
sebelum Peer Education nilai skor terendah adalah 12 dan nilai skor tertinggi
adalah 30. Pada setelah diberikan peer education, nilai skor terendah adalah 13
dan nilai skor tertinggi adalah 36. Nilai skor rata?rata sebelum diberikan peer
education adalah 19,85, sementara nilai skor rata?rata setelah diberikan peer
education adalah 27,0. Terdapat perbedaan yang signifikan antara skor
pengetahuan sebelum diberikan peer education dengan setelah diberikan peer
education dengan selisih mean 7,1 dan standar deviasi 5,2. Pada analisis
multivariate tidak ada interaksi peningkatan skor pengetahuan setelah dikontrol
sumber informasi (p value = 0,138).
Saran yang diperlukan kerjasama yang lebih kuat antara seluruh
pengelola, pendidik sebaya, konselor sebaya, stakeholder, LSM
Kepemudaan/Keagamaan dan mitra kerja terkait demi terciptanya
remaja/mahasiswa yang berperilaku sehat dalam rangka mewujudkan Generasi
Berencana (GenRe). Meningkatkan kualitas modul dan materi pelatihan peer
education (pendidik sebaya). Memberikan wadah kegiatan untuk siswa dalam
menuangkan kreatifitas remaja dalam mengembangkan pendidikan sebaya terkait
dengan pencegahan dan penanggulangan penyakit HIV/AIDS.

ABSTRACT
Peer education is more effective than other programs in improving
student knowledge, and give a positive value in improving students' knowledge in
preventing and combating HIV / AIDS. The study aims to determine the effect of
Peer Education on comprehensive knowledge about HIV / AIDS in high school
students in the city of Pontianak, West Kalimantan Province. This research uses
research Pre-Experimental Design with the design of One Group Pre-Test, Post
Test Design. Analysis, dependent t-test and linear regression.
The results showed balanced picture of the level of knowledge before the
Peer Education lowest score is 12 and the value of the highest score is 30. In the
following peer education is given, the lowest score was 13 and the highest score
value is 36. Values the average score before the given peer education is 19.85,
while the value of the average score after given peer education is 27.0. There are
significant differences between the scores of knowledge before being given after a
given peer education with peer education with a mean difference of 7.1 and a
standard deviation of 5.2. In the multivariate analysis no interaction increase in
knowledge scores after controlling resources (p value = 0.138).
Advice needed stronger cooperation between all managers, peer
educators, peer counselors, stakeholders, NGO Youth / Religious and related
partners for the creation of adolescent / student healthy behaviors in order to
realize Generation Planning (genre). Improving the quality of modules and
training materials peer education (peer educators). Providing a forum for student
activities in the pouring creativity youth in developing peer education related to
prevention and control of HIV / AIDS., Peer education is more effective than other programs in improving
student knowledge, and give a positive value in improving students' knowledge in
preventing and combating HIV / AIDS. The study aims to determine the effect of
Peer Education on comprehensive knowledge about HIV / AIDS in high school
students in the city of Pontianak, West Kalimantan Province. This research uses
research Pre-Experimental Design with the design of One Group Pre-Test, Post
Test Design. Analysis, dependent t-test and linear regression.
The results showed balanced picture of the level of knowledge before the
Peer Education lowest score is 12 and the value of the highest score is 30. In the
following peer education is given, the lowest score was 13 and the highest score
value is 36. Values the average score before the given peer education is 19.85,
while the value of the average score after given peer education is 27.0. There are
significant differences between the scores of knowledge before being given after a
given peer education with peer education with a mean difference of 7.1 and a
standard deviation of 5.2. In the multivariate analysis no interaction increase in
knowledge scores after controlling resources (p value = 0.138).
Advice needed stronger cooperation between all managers, peer
educators, peer counselors, stakeholders, NGO Youth / Religious and related
partners for the creation of adolescent / student healthy behaviors in order to
realize Generation Planning (genre). Improving the quality of modules and
training materials peer education (peer educators). Providing a forum for student
activities in the pouring creativity youth in developing peer education related to
prevention and control of HIV / AIDS.]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panggih Dewi Kusumaningrum
"Tingkat pengetahuan pelajar/remaja SMA pada tahun 2002 rendah yaitu hanya 38,5 % dan pada tahun 2004 meningkat menjadi 63 %. Rendahnya tingkat pengetahuan ini berpengaruh secara tidak langsung terhadap tingginya prevalensi HIV/AIDS terutama di DKI Jakarta. Generasi muda adalah penerus bangsa, oleh karena itu penting untuk mengetahui tingkat pengetahuan HIV/AIDS pada pelajar. Penelitian mengenai pengetahuan siswa SMU Negeri 39 Cijantung, Jakarta Timur, tentang HIV/AIDS tahun 2008, dilakukan karena belum diketahuinya tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS di SMU Negeri 39 Cijantung, Jakarta Timur. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2008 dengan subjek penelitian yaitu siswa SMU Negeri 39 Cijantung, Jakarta Timur, menggunakan kuesioner untuk pengambilan data.
Penelitian menggunakan desain studi cross sectional. Uji yang dilakukan adalah uji univariat (melihat frekuensi, mean, median, modus) dan uji bivariat (dengan uji X2). Responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik tentang HIV/AIDS sebesar 51,8 %, cara-cara penularan HIV/AIDS 69,3 %, gejala HIV/AIDS 62,0 %, dan cara-cara pencegahan HIV/AIDS 62,8 %. Distribusi karakteristik responden yaitu 56,2 % responden perempuan, 53,3 % berusia 17 tahun, 60,6 % dari bidang ilmu IPA, dan 52,6 % memperoleh 6 sumber informasi.
Hasil uji hubungan menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan usia, dan tidak ada hubungan antara pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan : jenis kelamin, bidang ilmu, ataupun jumlah sumber informasi.
Beberapa saran untuk meningkatkan pengetahuan tentang HIV/AIDS pada siswa, antara lain memasukkan informasi tentang HIV/AIDS ke dalam kurikulum pelajaran di sekolah dan ekstrakurikuler, menambah koleksi perpustakaan tentang HIV/AIDS, mempersiapkan para guru Bimbingan dan Konseling (BK) untuk bisa menyampaikan informasi seputar HIV/AIDS kepada siswa, membuat acara-acara seputar HIV/AIDS seperti seminar, lomba debat, cerdas cermat, atau karya tulis bagi siswa, selain itu juga dapat dibentuk organisasi siswa peduli HIV/AIDS."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yasmin Zafira
"Untuk menanggulangi masalah penyakit HIV & AIDS, upaya yang sering dilakukan adalah upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Pemerintah, institusi kesehatan, maupun masyarakat kurang memperhatikan dampak sosial yang ditimbulkan dari HIV & AIDS. Salah satunya adalah stigma terhadap ODHA. Ditambah lagi dengan minimnya pengetahuan masyarakatmengenai HIV & AIDS.
Penelitian ini akan menjelaskan bagaimana hubungan antara pengetahuan mengenai HIV & AIDS dengan tingkat stigma terhadap ODHA. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan teknik survey 80 orang ibu di Jakarta Timur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu dengan tingkat stigma terhadap ODHA yang tinggi, cenderung memiliki pengetahuan yang rendah mengenai HIV & AIDS. Stigma terhadap ODHA terangkum dalam empat dimensi stigma yang terukur secara empiris.

Coping with HIV & AIDS disease, people often use some promotive, preventive, curative, and rehabilitative approaches. Goverment, health institutions, and society usually ignore about social effects of HIV & AIDS. One major problem is PLWHA stigma. In many cases, people usually lack of proper knowledge about HIV & AIDS.
This study describes the relationship between HIV & AIDS knowledge and PLWHA stigma. Using quantitative approach, this study conduct a survey of 80 woman in East Jakarta.
The result found that woman with higher PLWHA stigma tends to have a lower knowledge of HIV & AIDS. The emerging of PLWHA stigma is constructed by a well measured four stigma domain.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S56428
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>