Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160916 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ririn Edwatri Maulia
"Dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Kementerian Kesehatan berupaya dalam menjamin ketersediaan, keterjangkauan dan aksesibilitas obat dengan menyusun Formularium Nasional (Fornas) yang digunakan sebagai acuan dalam pelayanan kesehatan di seluruh fasilitas kesehatan. Tujuan pengaturan obat dalam Fornas yaitu meningktakan mutu pelayanan kesehatan, melalui peningkatan efektifitas dan efisiensi pengobatan sehingga tercapau penggunaan obat rasional. Diharapkan dengan dikehatuinya gambaran harga pembelian obat formularium nasional di Rumah Sakit Universitas Indonesia dapat membantu bagian penggadaan rumah sakit untuk mempertimbangkan dalam pengadaan obat-obat tertentu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional dengan metode pengumpulan data retrospektif menggunakan data sekunder yag di dapat dari sistem informasi rumah sakit dan juga dari aplikasi apotek online. Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa terdapat 17 obat yang memiliki selisih harga yang lebih murah, dengan selisih nilai tertinggi adalah besar adalah tablet metilfenidat 10 mg, tablet kalsium laktat 500 mg, dan tablet beraprost 20 mcg.

In providing health services to the community through the National Health Insurance, the Ministry of Health strives to ensure the availability, affordability and accessibility of drugs by compiling the National Formulary which is used as a reference in health services in all health facilities. The purpose of regulating drugs in National Formulary is to improve the quality of health services, through increasing the effectiveness and efficiency of treatment so that rational drug use is achieved. It is hoped that by knowing the picture of the purchase price of national formulary drugs at the University of Indonesia Hospital, it can help the hospital procurement department to consider the procurement of certain drugs. This study uses a descriptive observational method with a retrospective data collection method using secondary data obtained from the hospital information system and also from the online pharmacy application. Based on the results and discussion, it can be concluded that there are 17 drugs that have a cheaper price difference, with the highest value difference being large, namely methylphenidate tablets 10 mg, calcium lactate tablets 500 mg, and beraprost tablets 20 mcg.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yulma Herdalina
"Kegiatan Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Rumah Sakit Universitas Indonesia bertujuan untuk memahami tugas, wewenang dan tanggung jawab apoteker dalam pelayanan farmasi klinik dan pengelolaan sediaan farmasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Pelayanan kefarmasian di rumah sakit merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan Rumah Sakit yang berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) yang bermutu dan terjangkau. Apoteker memiliki peran penting dalam pengelolaan paket tindakan termasuk perencanaan, pengendalian, dan pengelolaan stok stok yang mencakup pengadaan, penyimpanan dan distribusi. Pengelolaan penyiapan paket tindakan Herniotomi Anak di Central Operating Theatre (COT) ditemukan adanya variasi kebutuhan jenis dan jumlah sediaan farmasi, alat kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) sehingga ketersediaan sediaan farmasi maupun Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) belum optimal yang ditandai dengan adanya selisih penggunaan sediaan farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) dengan paket tindakan yang telah disiapkan. Berdasarkan uraian di atas perlu diperlukan evaluasi kesesuaian antara paket tindakan yang telah disiapkan dengan penggunaannya secara aktual.

Internship at the University of Indonesia Hospital aims to understand the duties, authority, and responsibilities of pharmacists in clinical pharmacy services and management of pharmaceutical preparations in following applicable laws and regulations. Pharmaceutical services in hospitals are an inseparable part of a hospital health service system oriented towards patient service, providing quality and affordable pharmaceutical preparations, medical devices, and consumable medical materials. Pharmacists have an important role in managing action packages including planning, controlling, and stock management which includes procurement, storage, and distribution. Management of the preparation of pediatric herniotomy action packages at the Central Operating Theater (COT) found that there were variations in the need for types and quantities of pharmaceutical preparations, medical devices, and consumable medical materials, so the availability of pharmaceutical preparations and consumable medical materials was not optimal, as indicated by there is a difference in the use of pharmaceutical preparations and consumable medical materials with the action packages that have been prepared. Based on the description above, it is necessary to evaluate the suitability between the action packages that have been prepared and their actual use.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Valentina Novita Sari Bago
"Apotek online BPJS merupakan layanan terbaru dari BPJS untuk membantu masyarakat peserta BPJS dalam mendapatkan obat-obatan secara mudah. Unit Farmasi Rawat Jalan RSUI dalam melakukan klaim obat kronis pasien BPJS dengan pemberian selama 7 hari menjadi satu paket pembayaran INA CBG dan untuk 23 hari dibayarkan dengan tarif apotek online BPJS. Proses pengadaan obat Formularium Nasional yang dilakukan oleh RSUI tidak selalu mendapatkan harga beli yang lebih murah atau sama dengan tarif apotek online BPJS. Untuk itu perlu dilakukan perbandingan harga pembelian obat Formularium Nasional RSUI dengan harga obat Apotek online BPJS pasien rawat jalan periode Mei- Juni 2023 sehingga dengan data ini RSUI dapat meminimalisir kerugian dari harga beli obat yang terlalu mahal dibandingan dengan tarif apotek online BPJS. Tugas khusus ini menggunakan metode deskriptif observasional dengan metode pengumpulan data retrospektif menggunakan data sekunder yang di dapat dari sistem informasi rumah sakit dan juga dari aplikasi apotek online. Berdasarkan hasil analisa data perbandingan harga beli RSUI dengan harga apotek online yang dilakukan, didapatkan obat kategori lebih mahal mendapat persentase tertinggi yaitu sebesar 77%, kemudian obat kategori sama 15 % dan lebih murah 8%. Ini dapat menggambarkan bahwa mayoritas obat Formularium Nasional di RSUI memiliki harga beli yang mahal dibandingkan dengan tarif klaim dari apotek online BPJS. Hal ini dapat mengakibatkan kerugian kepada pihak rumah sakit. Sehingga perlu dilakukannya perbaikan harga beli obat Formularium Nasional oleh RSUI.

BPJS online pharmacy is the latest service from BPJS to assist BPJS participants in obtaining medicines easily. RSUI Outpatient Pharmacy Unit in claiming chronic drugs for BPJS patients with 7 days of administration into one INA CBG payment package and for 23 days paid at the BPJS online pharmacy rate. The National Formulary drug procurement process carried out by RSUI does not always get a purchase price that is cheaper or the same as the BPJS online pharmacy rate. For this reason, it is necessary to compare the purchase price of RSUI National Formulary drugs with the price of BPJS online pharmacy drugs for outpatients for the May-June 2023 period so that with this data RSUI can minimize losses from buying drugs that are too expensive compared to BPJS online pharmacy rates. This special assignment uses descriptive observational methods with retrospective data collection methods using secondary data obtained from hospital information systems and also from online pharmacy applications. Based on the results of data analysis of the comparison of RSUI purchase prices with online pharmacy prices carried out, it was found that the more expensive category of drugs got the highest percentage of 77%, then the same category of drugs 15% and cheaper 8%. This can illustrate that the majority of National Formulary drugs at RSUI have expensive purchase prices compared to the claim rates from BPJS online pharmacies. This can result in losses to the hospital. So it is necessary to improve the purchase price of National Formulary drugs by RSUI.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zahra Sabrina
"Pelayanan kefarmasian di rumah sakit meliputi manajerial berupa pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai (BMHP), serta pelayanan farmasi klinik yang bertujuan untuk menjamin keselamatan pasien dan kualitas hidup mereka. Apoteker di Central Operating Theatre (COT) berperan dalam perencanaan, pengadaan, pendistribusian, pengendalian mutu, penyimpanan, dan pemberian obat serta produk farmasi lainnya untuk prosedur bedah. Dalam pelaksanaan tindakan operasi di COT Rumah Sakit UI, terdapat variasi dalam kebutuhan obat dan BMHP. Variasi kebutuhan obat dan BMHP dalam tindakan operasi seperti retrograde intrarenal surgery (RIRS) menimbulkan tantangan dalam pengelolaan, sehingga standar paket tindakan dibuat untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Metode observasional retrospektif digunakan, data yang dievaluasi berasal dari stock card detail tindakan RIRS selama periode penelitian. Stock card detail dievaluasi kesesuaian penggunaan aktual obat dan BMHP tindakan RIRS dengan paket tindakan RIRS. Evaluasi dilakukan untuk setiap pasien, bulan, dan item. Hasil penelitian menunjukkan bahwa paket RIRS terstandarisasi tidak selalu digunakan secara penuh. Selain itu, penggunaan obat dan perlengkapan tidak secara konsisten memenuhi standar paket dari bulan Agustus hingga Oktober 2023. Analisis item per item menunjukkan hanya 18% yang sesuai, dengan 11% melebihi dan 58% berada di bawah jumlah standar. Oleh karena itu, disarankan untuk menyesuaikan isi paket agar sesuai dengan penggunaan aktual dan melakukan pemantauan rutin terhadap kebutuhan obat dan perlengkapan untuk tindakan RIRS.

Pharmaceutical services in hospitals encompass both managerial and clinical aspects. Managerial services involve the management of pharmaceutical preparations, medical devices, and disposable medical supplies, while clinical pharmacy services aim to ensure patient safety and quality of life. Hospitals rely on comprehensive pharmaceutical services, encompassing both management and clinical aspects.  This ensures patient safety and quality of life.  Managers oversee pharmaceutical supplies (medications, medical devices, and disposable supplies) while clinical pharmacists directly contribute to patient care.  In the Central Operating Theatre (COT) at UI Hospital, pharmacists play a vital role by managing medications and supplies for various surgical procedures.  However, the varying needs of each surgery pose a challenge.  To address this, standardized procedure packages were developed to improve efficiency. A study using a retrospective approach examined stock card details for Retrograde Intrarenal Surgery (RIRS) procedures.  This analysis compared actual medication and supply usage with the standardized RIRS package.  Evaluations were conducted for each patient, month, and item.  The results revealed that the standardized RIRS package was not always fully utilized.  Furthermore, medication and supply usage did not consistently meet the package standards from August to October 2023.  Item-by-item analysis showed only 18% perfect adherence, with 11% exceeding and 58% falling below the standard quantities. Therefore, adjusting the package contents to reflect actual usage and routinely monitoring RIRS needs are recommended.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ghaisani Fadiah Qisthina
"Apotek menjadi salah satu tempat pendistribusian obat-obatan, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai. Apotek menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2016 dan Nomor 9 Tahun 2017 adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh Apoteker. Pelayanan Kefarmasian di Apotek meliputi 2 kegiatan, yaitu kegiatan yang bersifat manajerial berupa pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai dan pelayanan farmasi klinik. Peraturan yang mengatur mengenai apotek antara lain PMK No. 73 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Peraturan ini dijadikan salah satu pedoman untuk di Apotek. Peraturan-peraturan ini yang menjadi pedoman untuk sebuah apotek agar dapat berdiri dan menjalankan fungsi dan tugasnya. Apotek Roxy berdiri sejak tahun 1954 sudah memiliki berbagai cabang di wilayah Jakarta, Tangerang, Depok, Bekasi. Dengan banyak cabang yang ada, Apotek Roxy sudah menerapkan pendirian Apotek sesuai peraturan yang ada. Salah satu cabang Apotek Roxy yang ada adalah Apotek Roxy Keamanan yang terleta di jalan Keamanan nomor 56. Apotek Roxy ini apakah sudah sesuai dengan peraturan yang ada, maka perlu dilakukan analisa. Analisa yang dilakukan berdasarkan studi literatur dan pengamatan secara langsung kesesuaian penerapan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 73 tahun 2016 pada Apotek Roxy Keamanan. Kesimpulan yang didapatkan dari penerapan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 73 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek pada Apotek Roxy Keamanan adalah perencanaan, pengadaan, penerimaan, pemusnahan, pencatatan dan pelaporan sudah sesuai dengan peraturan.

Pharmacies are one of the distribution sites for medicines, medical devices, and consumable medical materials. Pharmacy according to the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 73 of 2016 and Number 9 of 2017 is a pharmaceutical service facility where pharmacists practice pharmacy. Pharmacy services at pharmacies include 2 activities, namely managerial activities in the form of managing Pharmaceutical Preparations, Medical Devices, and Medical Consumables and clinical pharmacy services. Regulations governing pharmacies include PMK No. 73 of 2016 concerning Pharmaceutical Service Standards in Pharmacies. This regulation is used as one of the guidelines for the pharmacy. These regulations serve as guidelines for a pharmacy to be able to stand up and carry out its functions and duties. Roxy Pharmacy was founded in 1954 and already has various branches in Jakarta, Tangerang, Depok, Bekasi. With many existing branches, Roxy Pharmacy has implemented the establishment of Pharmacies according to existing regulations. One of the existing branches of the Roxy Pharmacy is the Roxy Keamanan Pharmacy which is located on Jalan Keamanan number 56. Is this Roxy Pharmacy in accordance with existing regulations, it is necessary to do an analysis. The analysis was carried out based on a literature study and direct observation of the suitability of the application of the Minister of Health Regulation number 73 of 2016 at the Roxy Keamanan Pharmacy. The conclusion obtained from the implementation of the Regulation of the Minister of Health Number 73 of 2016 concerning Pharmaceutical Service Standards in Pharmacies at the Roxy Keamanan Pharmacy is that planning, procurement, receipt, destruction, recording and reporting are in accordance with regulations."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ferina Rahmalia Fauziah
"

Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang memiliki peran dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Agar dapat memberikan pelayanan secara optimal untuk masyarakat, rumah sakit harus menjalankan operasional secara efektif dan efisien, salah satunya dengan merencanakan anggaran pendapatan dan belanja rumah sakit, yang dapat dilakukan dengan menentukan besaran tarif setiap layanan dengan cara menghitung biaya satuan (unit cost). Biaya satuan merupakan hasil perhitungan total biaya (total cost) masing- masing kegiatan yang dikeluarkan rumah sakit. Perhitungan biaya satuan bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai perencanaan anggaran, pengendalian biaya, penetapan harga, penetapan subsidi, serta membantu pengambilan keputusan. Dispensing sediaan steril merupakan salah satu bentuk pelayanan di rumah sakit. Pelayanan dispensing sediaan steril memerlukan pesryaratan khusus untuk sumber daya manusia maupun sarana dan prasarananya, dan menghasilkan banyak macam produk campuran obat, serta memerlukan alat tertentu, sehingga anggarannya perlu dikelola secara tepat. Berdasarkan latar belakang tersebut, diperlukan adanya perhitungan biaya satuan pada unit pelayanan produksi steril di Rumah Sakit Universitas Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui biaya satuan pada unit pelayanan produksi steril Rumah Sakit Universitas Indonesia dengan menggunakan data produksi bulan Januari-Maret 2022. Melalui tugas khusus ini diketahui nilai biaya satuan yang diperoleh untuk unit produksi steril yaitu sebesar Rp 245.377. Berdasarkan hasil analisis biaya satuan pada unit produksi steril diperoleh nilai biaya satuan yang cukup tinggi yang disebabkan karena perhitungan biaya satuan tidak dilakukan berdasarkan per jenis obat dan perbedaan jenis dan jumlah obat yang digunakan setiap bulannya.


Hospital is a health service institution that has a role in improving public health status. In order to do so, hospitals must carry out operations effectively and efficiently, one of which is by planning the hospital's revenue and budget, which can be done by determining the rate of each service by calculating unit costs. Unit cost is the result of calculating the total cost of each activity issued by the hospital. Calculation of unit costs aims to obtain information regarding budget planning, cost control, pricing, setting subsidies, and also decision making. Dispensing of sterile products is a form of service in a hospital. Dispensing services for sterile products require special requirements for human resources and facilities and infrastructure, and produce many kinds of mixed drug products, and require certain tools, therefore the budget needs to be managed appropriately. Thus, it is necessary to calculate unit costs for sterile production service at the University of Indonesia Hospital. Therefore, this research was conducted to determine the unit cost of the sterile production service at the University of Indonesia Hospital using production data for January-March 2022. Through this research, it is known that the unit cost value for sterile production service is IDR 245,377. Based on the analysis of the unit cost for sterile production service, the unit cost value was quite high because the unit cost calculation was not based out on a per drug type basis and differences in the type and amount of drug used each month."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hilmi Nuril Romadhoni
"Salah satu yang termasuk dalam pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit adalah pemantauan terapi obat (PTO). PTO adalah suatu proses yang mencakup kegiatan untuk memastikan terapi obat yang aman, efektif dan rasional bagi pasien. PTO pada pasien pediatrik perlu dilakukan karena kemungkinan kesalahan pemberian obat sangat tinggi terutama pada obat-obatan injeksi. Pemberian obat injeksi pada anak dan bayi berbeda dengan orang dewasa, biasanya diperlukan perhitungan dosis khusus, pengenceran terkecil, konsentrasi, dan pelarut yang digunakan. Kesalahan pemberian obat dapat berakibat fatal diantaranya outcome terapi tidak tercapai, reaksi obat tidak diinginkan, atau bahkan kematian. Penulisan laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker ini bertujuan untuk melakukan PTO penggunaan injeksi pada peditrik di rumah sakit universitas Indonesia berdasarkan tepat dosis, pengenceran, dan pelarut yang digunakan dalam rekonstitusi. Metode pengambilan data dan pemantauan terai obat dilakukan berdasarkan rekam medis pasien melalui sistem AFYA. Hasil pemantauan terapi obat injeksi pada pasien pediatrik di RSUI berdasarkan tepat dosis, pengenceran, dan pelarut yang digunakan dalam rekonstitusi sudah sesuai dengan prosedur dan literatur yang ada.

One of the things included in the pharmaceutical service in the hospital is the Monitoring of Drug Therapy (MDT). MDT is a process that includes activities to ensure safe, effective and rational drug therapy for patients. MDT in pediatric patients needs to be done because the possibility of drug administration is very high, especially in injection drugs. Provision of injection drugs to children and infants is different from adults, special doses calculations are usually needed, the smallest dilution, concentration, and solvents used. Error administration of drugs can be fatal including the therapy outcome is not achieved, unwanted drug reactions, or even death. Writing the Pharmacist Professional Work Practice Report aims to carry out MDT injection use on peditrics at the University of Indonesia Hospital based on the right dosage, dilution, and solvents used in the reconstitution. The method of taking data and monitoring of drug terai is carried out based on the patient's medical record through the AFYA system. The results of monitoring injection drug therapy in pediatric patients in RSUI are based on exact doses, dilution, and solvents used in the reconstitution in accordance with existing procedures and literature"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Leonardo
"Apoteker merupakan profesional kesehatan lulusan sarjana farmasi yang telah lulus ujian kompetensi apoteker dan mengucap sumpah jabatan apoteker. Seorang calon apoteker harus mempunyai keahlian dalam melakukan praktik kefarmasian di fasilitas pelayanan kefarmasian. Oleh karena itu, calon apoteker diharuskan melakukan praktik profesi sebagai bentuk memperoleh pengalaman dan kompetensi untuk melakukan praktik kefarmasian sebagai apoteker profesional. Praktik Kerja Profesi Apoteker dilaksanakan di Rumah Sakit Universitas Indonesia selama periode bulan Maret – April 2022 dan Apotek Kimia Farma 352 Margonda selama periode bulan Mei 2022. Calon apoteker diharapkan memperoleh pengalaman, ilmu, dan keterampilan yang dapat bermanfaat dikemudian hari dalam menjadi profesi apoteker.

Pharmacists are health professionals who have graduated from pharmacy degrees who have passed the pharmacist competency exam and take the pharmacist's oath of office. A prospective pharmacist must have expertise in practicing pharmacy in pharmacy service facilities. Therefore, prospective pharmacists are required to practice professionally as a form of gaining experience and competence to practice pharmacy as a professional pharmacist. The Pharmacist Professional Work Practice is held at the University of Indonesia Hospital during the period March – April 2022 and Kimia Farma 352 Margonda Pharmacy during the May 2022 period. Prospective pharmacists are expected to gain experience, knowledge, and skills that can be useful in the future in becoming a pharmacist profession."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nanda Nurhayati
"Pelayanan kefarmasian di instalasi rumah sakit dilakukan sesuai standar pelayanan kefarmasian yang telah ditetapkan sebagai pedoman apoteker dalam menjalankan profesinya. Salah satunya terkait pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai dengan tujuan menganalisis kesesuaian tempat penyimpanan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai. Analisis dilakukan dengan cara membandingkan hasil observasi terhadap standar penyimpanan obat dan bahan medis habis pakai dan ditemukan hasil bahwa penyimpanan obat dan bahan medis habis pakai sudah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Sistem penyimpanan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai yang telah tepat diharapkan membantu pelayanan obat dapat dilaksanakan secara tepat guna dan hasil guna.

Pharmaceutical services in hospital installations are carried out in accordance with pharmaceutical service standards that have been set as guidelines for pharmacists in carrying out their profession. One of them is related to the management of pharmaceutical preparations and consumable medical materials with the aim of analyzing the suitability of storage places for pharmaceutical preparations and consumable medical materials. The analysis was carried out by comparing the observation results against the storage standards of medicine and consumable medical materials and found that the storage of medicine and consumable medical materials was in accordance with the standards that had been set. The right storage system for pharmaceutical preparations and consumable medical materials is expected to help medicine services be carried out appropriately and effectively.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ardhea Pramesti Ningrum
"Apoteker merupakan profesi tenaga kesehatan yang berperan dalam pelayanan kesehatan dan produksi obat. Untuk bidang pelayanan kesehatan, seorang apoteker dapat menjalankan perannya di fasilitas kesehatan seperti apotek dan rumah sakit. Untuk produksi obat, seorang apoteker dapat menjalankan perannya di fasilitas produksi farmasi seperti industri farmasi. Selain sektor produksi dan pelayanan, apoteker juga memiliki peran dalam regulasi obat yang beredar di Indonesia. Untuk menciptakan seorang apoteker yang profesional dalam melakukan pekerjaannya, salah satu hal penting untuk dilakukan adalah pelatihan dengan cara berpartisipasi langsung dalam melaksanakan pekerjaan kefarmasian melalui Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA). Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) dilakukan sebagai persiapan calon apoteker dalam melaksanakan tugas dan perannya baik di sector pelayanan, produksi obat farmasi, maupun regulasi obat di Indonesia. Praktik Kerja Profesi Apoteker dilaksanakan di Rumah Sakit Universitas Indonesia selama periode Januari – Maret 2021, di Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia pada periode Maret 2021 dan di Apotek Atrika selama periode April 2021. Melalui program Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) diharapkan calon apoteker mendapat gambaran peran apoteker di dunia kerja dan dapat menambah wawasan, keterampilan, serta pengalaman calon apoteker.

Pharmacists are health professionals who play a role in health services and drug production. In the field of health services, a pharmacist can carry out his role in health facilities such as pharmacies and hospitals. For drug production, a pharmacist can carry out his role in pharmaceutical production facilities such as the pharmaceutical industry. In addition to the production and service sectors, pharmacists also have a role in the regulation of drugs circulating in Indonesia. To create a pharmacist who is professional in doing his job, one of the important things to do is training by participating directly in carrying out pharmaceutical work through the Pharmacist Professional Work Practice (PKPA). The Pharmacist Professional Work Practice (PKPA) is carried out as a preparation for prospective pharmacists in carrying out their duties and roles both in the service sector, pharmaceutical drug production, and drug regulation in Indonesia. The Pharmacist Professional Work Practice is held at the University of Indonesia Hospital during the period January – March 2021, at the Food and Drug Supervisory Agency of the Republic of Indonesia in the March 2021 period and at the Atrika Pharmacy during the April 2021 period. Through the Pharmacist Professional Work Practice (PKPA) program, it is hoped that prospective pharmacists will get an overview of the role of pharmacists in the world of work and can add insight, skills, and experience to prospective pharmacists."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>