Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 34597 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Machdian Muharam
"Pengelasan merupakan proses yang memiliki risiko serius terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs). MSDs mencakup sekitar 60% penyakit akibat kerja menurut WHO dan pada tahun 2017, selama 3 tahun terakhir Musculoskeletal Disorders (MSDs) menduduki peringkat ke-2 menurut Labor Force Survey (LFS). Dalam kegiatan pengelasan yang dilakukan di PT. Sinar Bharata Perkasa menemukan beberapa kondisi non-ergonomis yang berpotensi menimbulkan MSDs. Penelitian ini memiliki tujuan untuk melakukan perancangan workstation pengelasan yang ergonomis, sesuai dengan kebutuhan pemangku kepentingan untuk membantu mengurangi keluhan dari pekerja fisik. Hasilnya adalah suatu desain dan visualisasi berdasarkan antropometri dan analisis postur yang dirancang menggunakan model desain Nigel Cross dengan menggunakan data primer di lapangan. Evaluasi postur dilakukan sebelum dan sesudah merancang stasiun kerja. Penelitian ini dilakukan di PT. Sinar Bharata Perkasa berlokasi di Bekasi dengan operator las sebagai subjek penelitian. Hasil dari perancangan workstation pengelasan di evaluasi dengan menggunakan siemens jack simulation menunjukkan perbaikan posture analysis dengan menggunakan perhitungan RULA, sehingga diharapkan dapat diimplementasikan di industri tersebut.

Welding is a process that carries serious risks of Musculoskeletal disorders (MSDs). MSDs cover around 60% of occupational diseases according to WHO and in 2017, for the last 3 years Musculoskeletal Disorders (MSDs) ranked 2nd based on the data the Labor Force Survey (LFS) provided. In welding activities carried out at PT. Sinar Bharata Perkasa found several non- ergonomic conditions that could potentially cause MSDs. This research aims to design an ergonomic welding workstation, according to the needs of stake holders to help reduce complaints from physical workers. The result will be a design and visualization based on anthropometry and posture analysis designed using Nigel Cross's design model using primary data in the field. Posture evaluation is carried out before and after designing the workstation. The research was conducted at PT. Sinar Bharata Perkasa located in Bekasi with welding operators as research subjects. The results of the welding workstation design were evaluated using Siemen’s jack simulation showing improvements in posture analysis using RULA calculations, so it is hoped that it can be implemented in this industry"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nida Annisa Hanum
"Work-related Musculoskeletal Disorders (WMSDs) adalah gangguan sistem otot yang sering dialami pekerja manufaktur di sektor komponen otomotif yang masih tradisional karena berkaitan dengan postur buruk, repetitf tinggi, beban kerja yang berat, dan fasilitas yang tidak memadai. Penelitian dilakukan pada lima stasiun kerja dengan 14 aktivitas untuk penilaian postur. Nordic Body Map digunakan untuk mengetahui keluhan sakit anggota tubuh pekerja serta metode RULA, REBA, OWAS, dan LBA diolah menggunakan Tecnomatix Jack yang menghasilkan nilai Posture Evaluation Index (PEI). Perbaikan workstation menggunakan metode perancangan produk rasional oleh Nigel Cross menghasilkan rancangan desain Standing Back Support, Sit-Stand Chair, dan Mounting Machine yang terbukti dapat memperbaiki postur kerja, memberikan aspek ergonomis dan kenyamanan pada pekerja. Desain yang dihasilkan telah disesuaikan dengan antropometri pekerja laki-laki di Indonesia. Nilai PEI pada aktivitas blanking, shearing, dan aktivitas memasang sekrup setelah implementasi desain bernilai lebih kecil dibandingkan sebelum implementasi. Penurunan nilai PEI menunjukkan rancangan desain mampu memperbaiki postur yang lebih ergonomis dengan risiko MSDs yang lebih rendah pada pekerja.

Work-related Musculoskeletal Disorders (WMSDs) are muscular system disorders that are often experienced by manufacturing workers in the traditional automotive components sector because they are associated with poor posture, high repetition, heavy workloads and inadequate facilities. The research was conducted at five work stations with 14 activities for posture assessment. Nordic Body Map is used to determine workers' complaints of limb pain and the RULA, REBA, OWAS and LBA methods are processed using Tecnomatix Jack which produces Posture Evaluation Index (PEI) values. Repairing workstations using rational product design methods by Nigel Cross resulted in designs for Standing Back Support, Sit-Stand Chair, and Mounting Machine which were proven to improve work posture, provide ergonomic aspects and comfort for workers. The resulting design has been adapted to the anthropometry of male workers in Indonesia. The PEI value for blanking, shearing and screwing activities after design implementation is smaller than before implementation. The decrease in the PEI value shows that the design is able to improve a more ergonomic posture and lower the risk of MSDs in workers."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farid Afwan
"Sebuah postur kerja dan area kerja yang ergonomis akan mempengaruhi keselamatan, kesehatan dan produktivitas pada saat bekerja. Pekerjaan dalam budidaya udang terutama pada saat pengecekan anco oleh para pekerja/feeder berkaitan dengan postur kerja yang dilakukan secara berulang dan monoton. Tentunya kondisi tersebut mengakibatkan feeder pada tambak udang berada pada postur kerja yang tidak alamiah dan bersifat statis sehingga beresiko menimbulkan gangguan muskuloskeletal. Penelitian ini mencoba mempelajari rangkaian kerja dan aspek ergonomi yang mempengaruhi postur area kerja yang ergonomis dalam aktivitas pengecekan anco menggunakan metode simulasi pada virtual environrnment. Penyesuaian dilakukan dengan mendesain kursi dan gawangan yang ergonomis. Penilaian postur kerja dilakukan dengan mengevaluasi Posture Evaluation Index (PEI) yang terdiri dari penilaian LBA, OWAS dan RULA dari pada task analysis toolkit software Tecnomatix Jack 8.2.

An ergonomic work posture and work area will affect safety, health and productivity at work. Work in shrimp farming, especially when checking anco by workers/feeders, is related to repetitive and monotonous work postures. Of course, these conditions cause the feeder in shrimp ponds to be in an unnatural and static working posture so that it is at risk of causing musculoskeletal disorders. This research tries to study the work series and ergonomic aspects that affect the ergonomic work area posture in anco checking activities using a simulation method in a virtual environment. Adjustments are made by designing ergonomic chairs and seats. Assessment of work posture is carried out by evaluating the Posture Evaluation Index (PEI), which consists of LBA, OWAS and RULA assessments from the Tecnomatix Jack 8.2 software task analysis toolkit."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Tri Sugiono
"Postur kerja yang ergonomis akan mempengaruhi keselamatan, kesehatan dan produktivitas pekerja. Karakteristik pekerjaan membatik tulis berkaitan dengan postur kerja duduk selama lebih dari tujuh jam. Kondisi ini mengakibatkan pekerja berada pada postur kerja yang tidak alamiah dan bersifat statis sehingga berisiko menimbulkan gangguan muskuloskeletal. Penelitian ini mencoba mempelajari rangkaian kerja dan aspek ergonomi yang mempengaruhi postur kerja dalam membatik menggunakan metode Digital Human Modelling. Metode ini akan menghasilkan lingkungan virtual yang merepresentasikan kondisi aktual. Penyesuaian dilakukan dengan mendesain kursi dan gawangan yang ergonomis. Penilaian postur kerja dilakukan dengan mengevaluasi Posture Evaluation Index (PEI) yang terdiri dari penilaian LBA, OWAS dan RULA berdasarkan fitur Task Analysis Toolkit pada perangkat lunak Jack 6.1. Penelitian ini berhasil mengidentifikasi keluhan MSDs perajin batik di Sanggar Batik Katura yang berisiko tinggi mengalami Musculoskeletal Disorders (MSDs) yang diindikasikan oleh nilai rata-rata RULA yang tinggi yaitu 6 dan skor PEI 2,01. Selain itu perbaikan berhasil dilakukan yang diindikasikan dengan nilai PEI yang turun menjadi 1,29 yang diperoleh dari postur kerja berdasarkan rekomendasi alat hasil perancangan dengan metode rasional.

Ergonomic work posture will affect the safety, health and productivity of workers. Characteristics of writing batik work related to working posture sitting for more than seven hours. This condition causes workers to be in unnatural and static work postures so that they are at risk of causing musculoskeletal disorders. This research tries to study the work sequence and ergonomic aspects that affect work posture in batik using the Digital Human Modeling method. This method will generate a virtual environment that represents the actual condition. Adjustments are made by designing ergonomic chairs and rails. Assessment of work posture is carried out by evaluating the Posture Evaluation Index (PEI) which consists of an LBA assessment, OWAS and RULA are based on the Task Analysis Toolkit feature of Jack 6.1 software. This study succeeded in identifying the MSDs complaints of batik artisans in the Katura Batik Studio who are at high risk of experiencing Musculoskeletal Disorders (MSDs) as indicated by a high average RULA score of 6 and a PEI score of 2.01. In addition, improvements were successfully carried out as indicated by the PEI value which fell to 1.29 which was obtained from the work posture based on the recommendation of the tool designed by the rational method."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juan Andrew Vicbrin H
"Penelitian ini membahas tentang keergonomisan sistem kerja yang ada di usaha tempe yang berlokasi di kota depok, penelitian dilakukan dengan menganalisis masing-masing stasiun kerja saat proses pembuatan tempe. Analisis dilakukan dengan mengamati proses kerja, wawancara dengan perajin dan memberikan kuesioner kepada perajin untuk mendapatkan data keluhan perajin yang berisiko terkena musculoskeletal disorders dan data postur tubuh perajin saat menjalankan pekerjaannya pada masing-masing stasiun kerja yang mana akan diperoleh nilai PEI masing-masing stasiun kerja dengan menggunakan analisis Rapid Upper Limb Assessment (RULA), Ovako Working Posture Analysis (OWAS), Low Back Compression Analysis (LBA) yang tersedia di software jack. Hingga ditemukan stasiun kerja pemindahan kedelai dan stasiun kerja penirisan yang melewati batas aman PEI, setelah itu akan dilakukan perancangan berdasarkan kebutuhan dan tukar pendapat kepada perajin untuk membuat rancangan alat yaitu meja dan penyangga drum air dirancang guna memperbaiki keergonomisan di dua stasiun kerja yang mendapatkan nilai PEI terburuk.

This research discusses the ergonomics of the work system in the tempe business located in the city of Depok. The research was conducted by analyzing each work station during the tempe making process. The analysis is carried out by observing the work process, interviewing workers and giving questionnaires to workers to obtain data on workers' complaints at risk of developing musculoskeletal disorders and data on workers' body postures while carrying out work at each work station which will obtain the PEI value for each work station. by using Rapid Upper Limb Assessment (RULA), Ovako Working Posture Analysis (OWAS), Low Back Compression Analysis (LBA) that available in jack software. Until finally found a work station for transferring soybeans and a work station for draining which exceeded the PEI safe limit, after that a design will be carried out based on needs and opinion exchange with the craftsmen to make a tool design, namely a table and a water drum support designed to improve ergonomics at the two work stations that get the worst PEI value.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Wirajaya
"Indonesia memiliki visi untuk menjadi negara maju pada tahun 2045 dimana pembangunan infrastruktur menjadi arahan utama dalam mencapai visi tersebut. Infrastruktur ini memerlukan infrastruktur pendukung seperti hidran, panel listrik, dan lain-lain sesuai dengan regulasi yang berlaku. Perusahaan produk sheet metal merupakan perusahaan padat karya menjadi penyedia penting untuk membuat alat-alat ini. Namun pekerja-pekerja mengalami work related musculoskeletal disorder (WMSD) yang memiliki dampak negatif bagi pekerja dan pada akhirnya berdampak bagi perusahaan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk merancang workstation untuk menurunkan risiko WMSD pada pekerja-pekerja untuk memperbaiki postur kerjanya. Perancangan ini menggunakan metode human-centered design yang berfokus pada pekerja. Proses ini dimulai dari factory assessment untuk melihat kondisi awal, evaluasi ergonomis dengan basis LBA, OWAS, RULA, posture evaluation index (PEI), dan REBA dan, dilanjutkan dengan mengidentifikasi faktor risiko, membuat design guideline untuk mengurangi tingkat risiko yang ada. Proses ini akan difasilitasi menggunakan digital human modelling untuk mengidentifikasi kondisi awal dan untuk mensimulasikan improvement yang dilakukan. Hasil improvement dari rancangan workstation yang dibuat terbukti dapat menurunkan risiko WMSDs dengan penurunan nlai LBA sebesar 63-79%, OWAS dengan penurunan skor dari 2 ke 3, RULA dari 7 ke 2 dan 3, PEI dari nilai rata-rata lebih dari 2 ke nilai < ~1, dan skor REBA yang menurun ke 2 dan 3.

Indonesia's vision to become a developed country by 2045 places significant emphasis on infrastructure development as a primary directive. This infrastructure necessitates the deployment of supporting facilities such as hydrants, electrical panels, and others, in compliance with prevailing regulations. Sheet metal manufacturing companies play a crucial role in supplying these products. However, the workers in these companies are susceptible to work-related musculoskeletal disorders (WMSDs), which have detrimental effects on their well-being and ultimately impact the overall productivity of the organization. To address this issue, the present study aims to design workstations that mitigate the risk of WMSDs among workers, thereby improving their working postures. Employing a human-centered design methodology, the process commences with a factory assessment to evaluate the initial conditions, followed by ergonomic evaluations based on LBA, OWAS, RULA, PEI, and REBA analysis. Risk factors are identified, and design guidelines are established to reduce the existing risk levels. Digital human modeling is then utilized to identify the initial conditions and simulate the proposed improvements. The results demonstrate that the implemented workstation design improvements effectively reduce the risk of WMSDs. Specifically, the LBA scores decrease by 63-79%, OWAS scores transition from 2 to 3, RULA scores decrease from 7 to 2 and 3, PEI values reduce from an average above 2 to less than ~1, and REBA scores decrease to 2 and 3.

This study highlights the significance of employing a human-centered design approach in addressing work-related musculoskeletal disorders in the sheet metal manufacturing industry."

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Awalia Nur Baeti
"Aktivitas mengemudi memiliki beberapa kegiatan yang dilakukan berulang, postur janggal dan postur statis yang berpotensi terhadap MSDs. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan gambaran risiko ergonomi dan gangguan muskuloskeletal pada pengemudi bis kuning Universitas Indonesia. Penelitian ini menggunakan bersifat deskriptif observatif dengan desain penelitian cross sectional. Sasaran penelitian merupakan seluruh pengemudi bis kuning sebanyak 10 orang untuk menilai risiko ergonomi dan keluhan MSDs. Tingkat risiko ergonomi menggunakan instrumen RULA sedangkan untuk keluhan subjektif menggunakan NBM. Berdasarkan hasil RULA, sebanyak 7 pengemudi harus di investigasi lebih lanjut untuk mengetahui risiko ergonomi, 3 dari 10 pengemudi perlu dilakukan perbaikan segera. Berdasarkan NBM, keluhan yang paling banyak dirasakan oleh pengemudi adalah sakit pada bahu kanan dan kiri sebanyak 6 orang (60%) pengemudi, diikuti oleh keluhan pada leher bagian atas sebanyak 5 orang (50%) serta pada lutut 5 orang (50%). Saran dari peneliti agar dilakukan upaya perbaikan baik dari segi rekayasa tempat kerja maupun dari segi administratif.

Driving activity has some repetitif activity, awakward posture and static posture that can be a potential factor to be a MSDs. This research aim to explain the desription of ergonomic risk and MSDs complaint on bus driver of Universitas Indonesia. This research is an observatif descriptive study with cross sectional study. There are 10 bus drivers be a respondent to be assessed ergonomic risk and MSDs complaint. The ergonomic risk level is measured by RULA method and Nordic Body Map for MSDs complaints. Based on RULA method, 7 bus driver have final score 7, it means they have to be more investigated and need implementation changed. And for MSDs complaint, the most complaint is in shoulder, both left and right as much as 6 people (60%), followed by upper neck 5 people (50%), knee 5 people (50%). Should be a control to decrease ergonomic risk and MSDs complaint by using engineering control and administrative control."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65392
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifanti Dynan Azahra
"Meningkatnya angka konsumsi perlengkapan rumah tangga berdampak pada angka  permintaan terkait produk furnitur meningkat serta nilai persentase PDB industri furnitur di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 8,16% pada tahun 2021. Peluang yang baik terkait pertumbuhan di industri furnitur ini mendukung Kementrian Perindustrian dan HIMKI untuk mengembangkan pertumbuhan pasar industri furnitur dalam negeri dengan membuka toko-toko yang terklasifikasi ke dalam UMKM.  Namun, terdapat masalah yang dialami oleh UMKM industri furnitur yaitu proses produksi masih dilakukan dengan teknologi sederhana dan manual yang berdampak pada postur canggung yang dimiliki pekerja. Oleh karena itu, pekerja UMKM industri furnitur memiliki risiko terkena gangguan work-related musculoskeletal disorders yang berdampak negative pada tubuh pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan perancangan stasiun kerja yang dapat memperbaiki postur pekerja serta menurunkan risiko gangguan WMSD pada tubuh pekerja. Dengan menggunakan metode human-centred design (HCD) tahapan perancangan yang dilakukan akan mencari solusi pengembangan produk yang akan berfokus pada kebutuhan pengguna. Evaluasi terkait perancangan akan dibantu oleh digital human modeling untuk melakukan penilaian REBA dan PEI. Hasil perancangan stasiun kerja berupa penambahan ketinggian serta komponen meja potong, pembuatan kursi kerja, dan meja adjustable mampu memperbaiki postur pekerja serta mengurangi risiko gangguan WMSD pada tubuh pekerja furnitur

The increase in the consumption rate of household appliances has an impact on the high demand of furniture products and the percentage value of the GDP of furniture industry in Indonesia has increased by 8.16% on 2021. This growth opportunity in the furniture industry supports the Ministry of Industry and HIMKI to develop the domestic market by opening stores that are classified as SMEs.  However, the production process is still carried out by simple and manual technologies, which has an impacted the workers to have awkward posture. Therefore, SME workers in the furniture industry have a risk of work-related musculoskeletal disorders which have a negative impact on the health of the workers. This research aims to provide a work station designs that can improve workers posture and reduce the risk of WMSD. By using the human-centred design (HCD) method, designing product will focus on improving the product, based on user's needs. Evaluation related to the design will be assisted by digital human modeling to conduct REBA and PEI assessments. The results of the work station design such as adding height and components of the cutting table, ergonomic work chair and adjustable table are able to improve the posture of workers and reduce the risk of WMSD among furniture industry SMEs workers."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Merina
"Pekerjaan dengan banyak aktivitas biasanya menggunakan seluruh anggota tubuh dan membutuhkan kinerja otot yang maksimal. Aktivitas pekerjaan fisioterapis dalam menangani pasien banyak dilakukan secara manual sehingga berisiko menimbulkan gangguan muskuloskeletal (Musculoskeletal Disorders/MSDs). Penelitian ini dilakukan pada fisioterapis di Klinik Fisioterapi Salma Putra Pinang Ranti Jakarta Timur Tahun 2012 untuk menilai tingkat risiko ergonomi berdasarkan metode REBA dan keluhan MSDs. Responden sebanyak seluruh fisioterapis (10 orang).
Dari hasil penelitian di dapatkan tingkat risiko pekerjaan yaitu risiko rendah (low) 1 aktivitas kerja, risiko sedang (medium) 13 aktivitas kerja dan tingkat risiko tinggi (high) 2 aktivitas kerja dari 16 aktivitas pekerjaan yang ada. Dari hasil kuesioner dan nordic body map diketahui bahwa keluhan MSDs yang dirasakan fisioterapis pada pinggang bagian bawah dan tangan kanan (90%), kemudian leher atas, bahu kanan, lengan atas kanan dan pergelangan tangan kanan masing-masing (80%) serta leher bawah, bahu kiri dan punggung masing masing (70%).
Keluhan yang dirasakan berupa rasa pegal-pegal, nyeri, kaku dan kesemutan. Selain risiko ergonomi, di dapatkan juga faktor lain yang memperberat keluhan MSDs yaitu faktor risiko pekerjaan yang terdiri dari posisi kerja, tata letak tempat kerja, organisasi kerja dan lingkungan kerja, serta karaktersitik individu yang terdiri dari umur, jenis kelamin, masa kerja, jam kerja per hari dan indeks masa tubuh.

Work with many activities normally will use the whole body and require maximum muscle performance. work activities physiotherapist in handling patients with many manual theraphy to induce risk of musculoskeletal disorders (Musculoskeletal Disorders / MSDs). The research was to do physiotherapist at Physiotherapy Salma Putra Clinic ,Pinang Ranti, East Jakarta in 2012 to describe the level of ergonomic risk based methods REBA of musculoskeletal disorders and complaints. Responden of all physiotherapist (10 persons).
From the results of research on the occupational risk levels obtained the degree of low risk (low) 1 work activities, medium risk 13 work activities and the level of high risk 2 work activities of 16 processes the work activities that exist. The results of the questionnaire and nordic body map is known complaint musculoskeletal disorders that be perceived physiotherapist to low back, right hand (90%); and then the upper neck, right shoulder, upper arm, right wrist (80%); and the lower neck, left shoulder, back (70%).
The complaints is stifness, painful and tingling. In addition to ergonomic risk, other factors also found that complaints aggravate MSDs risk factors work consists of working positions, workplace design, work organization and work environment, as well as an individual characteristic consisting of age, gender, length of service, hours worked per day and body mass index.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44783
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiranti Vindhagita Aisyah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat risiko ergonomi dan keluhan subjektif musculoskeletal disorders (MSDs) pada operator di area trimming PT Bridgestone Tire Indonesia tahun 2012 dengan menggunakan metode penilaian BRIEF (Baseline Risk Identification of Ergonomic Factor) dan kuesioner NBM (Nordic Body Mac) yang telah dimodifikasi dan menggunakan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel yang diteliti adalah seluruh operator pada area trimming dan seluruh aktivitasnya yang berisiko terhadap bahaya ergonomi dan timbulnya keluhan subjektif musculoskeletal disorders (MSDs).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada seluruh aktivitas kerja, baik pada area trimming bios mapun radial, memiliki tingkat risiko ergonomi sedang dan tinggi. Sedangkan hasil kuesioner musculoskeletal disorders (MSDs) menunjukkan bahwa keluhan terbanyak terdapat pada bahu kanan (89.3%), leher bagian bawah (82.1%), pinggang (78.6%), dan pergelangan tangan kanan (71.4%).

The purpose of this research is to know the level of risk and musculoskeletal disorders (MSDs) complaint of trimming area employees in PT Bridgestone Tire Indonesia 2012 using BRIEF (Baseline Risk Identification of Ergonomic Factors) method and modification of Nordic Body Map questionnaire. Total samples on this research is all the employees who felt musculoskeletal disorders (MSDs) complaint and the activities that have an ergonomic risk.
The result of this research indicates that all of the activity, in the trimming bias or radial area, have a level of risk in medium and high category. Besides, NBM questionnaire result, indicate that the most of musculoskeletal disorders (MSDs) complaint is in right shoulder (89.3%), neck (82.1%), waist (78.6%), and right wrist (71.4%).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44473
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>