Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 184392 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Achmad Arzal Fariz
"PT XYZ merupakan perusahaan penyedia jasa layanan konsultasi manajemen yang membentuk tim pengembangan perangkat lunak. Untuk mendukung bisnis internal tim pengembang mengembangkan aplikasi dan diharapkan menjadi produk bernilai jual. Proyek pengembangan yang dikerjakan mengalami keterlambatan dan penangguhan sehingga penelitian ini berfokus untuk menyelesaikan akar masalah. Penelitian ini melakukan evaluasi pelaksanaan manajemen proyek pada tim kecil dengan pendekatan CMMI 3.0 serta standar ISO 9001:2015 yang dapat diterapkan untuk organisasi dengan tim kecil. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dan kuantitatif melalui kuesioner dan penilaian SCAMPI C yang disesuaikan. Pemetaan project roadmap CMMI 1.3 ke Practice Area CMMI 3.0 dan resolusi CMMI menghasilkan lima Practice Area yaitu Planning (PLAN), Estimating (EST), Monitor and Control (MC), Process Quality Assurance (PQA), dan Requirement Development and Management (RDM). Practice dari Practice Area CMMI 3.0 terpilih dipetakan terhadap persyaratan ISO 9001:2015. Pemetaan ini menyederhanakan 50 practice dari practice area terpilih menjadi 43 practice yang digunakan sebagai karakteristik penilaian. Berdasarkan hasil evaluasi, PT XYZ belum memiliki kapabilitas dalam semua practice area CMMI 3.0. Hasil temuan dalam evaluasi disusun berdasarkan kriteria yang terdapat dalam ISO 9001:2015 dan didapatkan 20 temuan hasil evaluasi. Penyusunan rekomendasi perbaikan menggunakan model CMMI for Continous Improvement.

PT XYZ is a management consulting service provider company that formed a software development team. To support the internal business, the development team develops applications and is expected to become a valuable product. The development project has experienced delays and suspensions so this research focuses on solving the root of the problem. This research evaluates the implementation of project management in small teams with the CMMI 3.0 approach and ISO 9001: 2015 standards that can be applied to organizations with small teams. This research uses qualitative and quantitative methodologies through questionnaires and customized SCAMPI C assessments. The mapping of CMMI 1.3 project roadmap to CMMI 3.0 Practice Areas and CMMI resolution resulted in five Practice Areas namely Planning (PLAN), Estimating (EST), Monitor and Control (MC), Process Quality Assurance (PQA), and Requirement Development and Management (RDM). The practices from the selected CMMI 3.0 Practice Areas are mapped against the requirements of ISO 9001:2015. This mapping simplifies 50 practices from the selected practice areas into 43 practices that are used as assessment characteristics. Based on the evaluation results, PT XYZ does not yet have capability in all CMMI 3.0 practice areas. The findings in the evaluation are organized based on the criteria contained in ISO 9001: 2015 and obtained 20 evaluation findings. Preparation of improvement recommendations using the CMMI for Continous Improvement model."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ahlijati Nuraminah
"Scrum merupakan kerangka kerja bersifat agile yang didesain secara sederhana untuk menghasilkan perangkat lunak secara bertahap dan iteratif. Manajemen proyek pengembangan perangkat lunak yang menerapkan Scrum bersifat kolaboratif antara tim pengembang dengan konsumen. PT. XYZ telah menerapkan Scrum sejak 2012, namun dalam pelaksanaanya menemui beberapa permasalahan. Permasalahan utama yaitu tidak tercapainya target waktu pelaksanaan pengembangan perangkat lunak. Penelitian ini mengkaji tentang tingkat kematangan manajemen proyek pengembangan perangkat lunak yang menerapkan kerangka kerja Scrum.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian kuantitatif menggunakan Scrum Maturity Model. Data dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner terhadap pegawai PT. XYZ yang berperan sebagai Scrum Master pada proyek pengembangan perangkat lunak yang telah menerapkan kerja Scrum. Analisis data dilakukan dengan menilai tingkat kematangan setiap proses pada kerangka kerja Scrum. Hasil analisis tingkat kematangan manajemen proyek pengembangan perangkat lunak digunakan untuk memberikan rekomendasi perbaikan untuk mencapai tingkat kematangan yang lebih tinggi.
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini yaitu PT. XYZ berhasil mencapai tingkat kematangan 2 Scrum Maturity Model. Tingkat kematangan 2 dicapai melalui sasaran umum Basic Scrum Management dan Software Requirement Engineering. Rekomendasi sasaran perbaikan diberikan untuk memperbaiki proses- proses untuk mencapai tingkat kematangan 3, 4, dan 5. Untuk mencapai tingkat kematangan 3, sasaran perbaikan difokuskan pada perbaikan manajemen hubungan dengan pelanggan dan manajemen iterasi. Sementara itu, untuk mencapai tingkat kematangan 4 sasaran perbaikan direkomendasikan untuk praktik-praktik yang terkait standarisasi manajemen proyek. Untuk mencapai tingkat kematangan 5, sasaran perbaikan direkomendasikan untuk memperbaiki praktik-praktik terkait manajemen kinerja proyek.

Scrum is an agile framework designed for simplicity to produce software incrementally and iteratively. Scrum project management implement collaboration between developer?s team and the consumers. PT. XYZ has implemented Scrum since 2012, but encountered some problems in its implementation. The main problem is the projects don't achieve the time target of software development timeline. This research is aimed to examine the maturity level of project management of software development that implement Scrum frameworks.
This research was conducted using quantitative research methodology using Scrum Maturity Model. Data were collected through questionnaires to employees of PT. XYZ which acts as a Scrum Master on software development projects that have implemented Scrum framework. Data analysis was performed by assessing the maturity level of each process on the Scrum framework. The results of the analysis of project management maturity level of software development process are used to provide recommendations for improvement to achieve a higher level of maturity.
The conclusion from this research is PT. XYZ reached maturity level 2 of Scrum Maturity Model. Maturity level 2 is achieved through a common goal of Basic Scrum Management and Software Requirement Engineering. Recommendations for improvement are given to improve processes to achieve maturity level 3, 4, and 5. To achieve maturity level 3, the recommendation focused on improving customer relationship management and iteration management. Meanwhile, to achieve maturity level 4, the recommendations are to improve practices related to standardization of project management. To achieve maturity level 5, the recommendations are to improve practices related to project performance management.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfah Nur Mukharomah
"Direktorat Teknologi Informasi di BPJS kesehatan akan menerapkan ISO 9001:2015 yang merupakan standar persyaratan untuk sistem manajemen mutu, tujuannya untuk peningkatan kualitas pada layanan pengembangan sistem informasi. Namun terdapat masalah keterlambatan implementasi sistem informasi yang mengakibatkan keluhan dari user. Tujuan penelitian ini adalah melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi peningkatan pada proses pengembangan perangkat lunak menggunakan ISO 9001:2015 dan Capability Maturity Model Integration for Development (CMMI) V2.0. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan melakukan observasi dokumen dan wawancara dengan tim pengembangan perangkat lunak. Evaluasi menggunakan Standard CMMI Appraisal Method for Process Improvement (SCAMPI) pada lima Practice Area (PA) yang terpilih berdasarkan hasil pemetaan PA dengan klausul ISO 9001:2015 dan juga Common Business Problem. Hasil penelitian PA Risk and Opportunity Management (RSK) di level tiga, RDM di level dua dan dua PA di level satu yaitu Estimation (EST) dan Planning (PLAN) dan Monitoring and Control (MC) belum mencapai level satu. Penelitian menemukan tiga belas kelemahan dan memberikan enam rekomendasi menggunakan metode Plan do Check Action (PDCA). Rekomendasi diberikan berdasarkan ISO 9001:2015 dan CMMI V2.0 untuk perbaikan proses perencanaan pada estimasi effort, penyusunan panduan manajemen perubahan proyek, pemantauan proyek dan evaluasi proyek.

IT Directorate of BPJS Kesehatan will implement ISO 9001:2015, which is a standard requirement for quality management systems. The goal is to improve the quality of information system development services. However, there is a problem of delays in the implementation of the information system, which results in complaints from users. The purpose of this study is to evaluate and provide recommendations for improvement in the software development process using ISO 9001:2015 and Capability Maturity Model Integration for Development (CMMI) V2.0. The research uses a qualitative method by observing documents and interviewing the software development team. The evaluation uses the Standard CMMI Appraisal Method for Process Improvement (SCAMPI) in five Practice Areas (PA) that are selected based on the results of the PA mapping with clause ISO9001:2015 and also Common Business Problems. The results of the PA Risk and Opportunity Management (RSK) research are at level three, RDM at level two, and two PA at level one, namely Estimation (EST), Planning (PLAN), and Monitoring and Control (MC) not reached level one. The study found thirteen weaknesses and provided six recommendations using the Plan Do Check Action (PDCA) method. Recommendations are given based on ISO9001:2015 and CMMI V2.0 to improve the planning process for effort estimation, project change guidelines, project monitoring, and project evaluation."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Immanuel
"PT. XYZ merupakan salah satu perusahaan penyedia layanan TI di Indonesia, yang menggunakan CMMI untuk perbaikan proses. Melalui implementasi CMMI, PT. XYZ berharap memperoleh manfaat melalui perbaikan proses. Namun sampai dengan penelitian ini dilakukan, PT. XYZ belum memperoleh manfaat yang optimal. Hal ini dilihat dari beberapa delivery proyek yang tidak tepat waktu dan realisasi effort dari beberapa proyek lebih besar dari perencanaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi manfaat yang diperoleh PT. XYZ dari implementasi CMMI. Identifikasi manfaat dilakukan dengan membandingkan data implementasi proyek sebelum dan setelah CMMI. PT. XYZ berharap dapat mengidentifikasi proses yang belum optimal pada pelaksanaannya, sehingga PT. XYZ dapat melakukan evaluasi untuk meningkatkan proses tersebut menjadi lebih baik. Berdasarkan identifikasi manfaat tersebut, kemudian digunakan untuk mengidentifikasi manfaat yang berpengaruh terhadap kesuksesan proyek pengembangan perangkat lunak. Selanjutnya, PT. XYZ menentukan prioritas manfaat yang harus dicapai yang berpengaruh terhadap kesuksesan proyek pegembangan perangkat lunak. Pada penelitian ini, data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dan kuesioner sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen pendukung PT. XYZ.
Hasil penelitian ini adalah identifikasi manfaat CMMI yang diperoleh PT. XYZ. Kemudian melakukan analisis terhadap manfaat CMMI yang mempengaruhi kriteria kesuksesan proyek pengembangan perangkat lunak.

PT. XYZ is one of IT service providers in Indonesia who use CMMI for process improvement. With the implementation of CMMI, PT. XYZ expect to gain benefit through process improvement. But until this research is done, PT. XYZ has not derive optimal benefits, based on several delivery projects that are not on time and effort realization of some projects bigger than planning.
This research aimed to identify the benefits obtained by PT. XYZ after CMMI implementation. Identifying benefits gained by performing comparison the data of project implementation before and after CMMI. PT. XYZ look forward to identify the processes that is not optimal when project implementation. Based on these results, PT. XYZ can evaluate and improve the process better. The result of benefit identification is used to identify which benefits that affect the success of software development project. PT. XYZ determine the priority of the benefits to be achieved, making it easier to gain the benefit that influence the success of software development projects. In this research, the data used are primary and secondary data. The primary data obtained from interviews and questionnaires while the secondary data obtained from PT. XYZ supporting documents.
The results of this study was identification of the CMMI benefits that obtained PT. XYZ which affecting success criteria for software development projects.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adithya Dwi Nugraha
"Pada tahun 2015 PT. XYZ baru saja membuat sebuah direktorat baru untuk manajemen proyek, untuk mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi oleh XYZ. Salah satu permasalahan terbesarnya adalah manajemen proyek yang belum sesuai dengan ekspektasi manajemen. Berdasarkan permasalahan tersebut XYZ harus memperbaiki proses pengembangan perangkat lunak dengan jumlah pelanggan yang semakin meningkat namun resource masih tergolong kurang memadai. Oleh karena itu untuk melakukan manajemen proyek yang lebih baik, salah satu upaya yang bisa dijalankan adalah dengan mengadopsi CMMI-Dev dengan representasi continuous pada manajemen proyek XYZ.Riset ini menelaah tentang evaluasi tingkat kapablitas proses pada proyek pengembangan perangkat lunak yang sedang dilaksanakan oleh XYZ. Kemudian dilanjutkan dengan menyusun rekomendasi perbaikan proses untuk meningkatkan kualitas proses pengembangan perangkat lunak di XYZ berdasarkan kerangka kerja CMMI-Dev dengan representasi continuous. Hasil evaluasi menggunakan acuan CMMI-Dev 1.3 representasi continous dengan tools SCAMPI C memberikan informasi bahwa 1 dari 6 proses area terpilih sudah memiliki kapabilitas tingkat 1, Proses area tersebut adalah Measurement Analysis MA . Kemudian 5 proses area lainnya masih berada kapablitas tingkat 0. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut menunjukan bahwa manajemen proyek XYZ masih perlu melakukan perbaikan, maka rekomendasi yang diberikan pada penelitian adalah untuk memperbaiki pada proses area PP, PPQA, REQM, CM dan PMC.

In 2015 XYZ publishing the new directorate of project management to solve problem on XYZ. One of the biggest problem that faced by directorate of project management is project management which not passed the expectation from XYZ Management. Based on that problem, XYZ have to improve the quality of software process development with condition the number of project that always grow and low resource. So that, XYZ need to improve the project management practice, one of the solution that XYZ want to implement is adopting CMMI Dev continuous representation on XYZ Project Management.This research explains about the evaluation of capability level processes which being held on current condition by XYZ. Then, the next step will explain about how to make some improvement recommendations to improve software development process based on CMMI Dev continuous representation.The results of the evaluation using SCAMPI C tools based on CMMI Dev continuous representation is represent that only one process area from 6 the choosen process area has got a capability level 1, and the process area is Measurement Analysis MA . Then, the other process area still in capability level 0. Based on that situation, shows that XYZ project management should have some improvement especially for the 5 process area, so that the recommendation from this research should focus on the 5 process area too, there are PP, PPQA, REQM, CM and PMC.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Widiyo Dwihartanto
"ABSTRAK
Perkembangan ilmu pengetahuan dewasa ini berkembang dengan pesatnya. Hal ini didukung pula oleh perkembangan teknologi informasi yang saat ini telah memasuki segala sendi-sendi kehidupan manusia. Merupakan hal yang wajar bila sekarang perkembangan budaya manusia sangat dipengaruhi oleh teknologi informasi dan sistem informasi ini.
Salah satu yang ilmu pengetahuan yang berkembang dengan pesat adalah ilmu Teknik Industri. Ilmu pengetahuan ini dapat dikatakan unik karena selain ia bersifat dinamis mengikuti perkembangan zaman, ilmu ini juga dapat diaplikasikan pada hampir seluruh segi-segi kehidupan manusia. Tidaklah mengherankan banyak perguruan tinggi yang mengajarkan ilmu ini kepada mahasiswanya.
Hal yang sama juga berlangsung di Universitas Indonesia. Melalui Jurusan Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia, ilmu ini diajarkan pada salah satu program studinya yakni Program Studi Teknik Industri. Pengajarannya dimulai sejak tahun 1978 hingga saat ini dimana pada saat permulaannya berupa suatu Kabinet Teknik Industri.
Mengikuti perkembangan zaman, dirasakan wang gerak pengajaran ilmu Teknik Industri ini perlu diperluas. Hal ini merupakan suatu kewajaran, mengingat sifat ilmu ini dinamis dan mengikuti perkembangan zaman. Timbul pemikiran untuk mengubah status Program Studi Teknik Industri menjadi suatu jurusan yang Iangsung berada di bawah Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Mengantisipasi pemikiran tersebut, merupakan suatu hal yang baik jika ada suatu perencanaan pengembangan Program Studi Teknik Industri menjadi Jurusan Teknik Industri, sehingga nanti pada pelaksanaannya dapat menjadi suatu masukan yang berguna bagi pengembangan pemikiran tersebut.
Salah satu hal utama perencanaan pengembangan ini adalah sarana yang dibutuhkan oleh sebuah jumsan sebagai tempal untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat. Sarana yang mendasar tersebut diantaranya adalah gedung, Iaboratorium, dan perlengkapannya yang merupakan sarana fisik. Dalam perencanaan fisik tersebut, akan Iebih mudah jika digunakan pendekatan manajemen proyek karena pendekatan ini dilakukan secara menyeluruh meliputi perencanaan proyek, pelaksanaan, dan kontrol pada proyek tersebut.

"
1996
S36529
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laura
"Tekanan untuk menghasilkan produk atau layanan yang baru untuk pasar yang semakin bervariasi berdampak pada marak dilakukannya proyek antar organisasi atau tim. Diharapkan dari proyek antar organisasi atau tim dapat ditemukan produk inovatif yang dapat meningkatkan kualitas dari keluaran proyek. PT XYZ merupakan salah satu perusahaan e-commerce dengan pengujung terbanyak di Indonesia yang menerapkan proyek antar organisasi atau tim. Namun persentase ketepatan waktu proyek antar organisasi atau tim di PT XYZ masih belum mencapai angka yang ditetapkan. Salah satu akar masalahnya adalah karena belum pernah dilakukan pengukuran tingkat kematangan manajemen proyek antar organisasi atau tim di PT XYZ. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tingkat kematangan manajemen proyek antar organisasi atau tim di PT XYZ dan rekomendasi peningkatannya. Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan pengukuran tingkat kematangan manajemen proyek menggunakan Kerzner Project Management Maturity Model (KPMMM). Pengukuran dilakukan secara kuantitatif menggunakan kuesioner KPMMM yang sudah divalidasi oleh para pakar. Kuesioner KPMMM yang digunakan terdiri dari 80 pertanyaan mencakup knowledge area scope, schedule, integration, resource, procurement, quality, risk, dan communication management dalam PMBOK. Responden yang dipilih merupakan manajer proyek yang menangani satu atau lebih dari proyek antar organisasi atau tim di PT XYZ. Hasil dari analisis kuesioner menyatakan bahwa proyek antar organisasi atau tim di PT XYZ belum lulus dari tingkat 1 karena rata-rata skor yang diperoleh dari seluruh knowledge area masih di bawah 600 dengan knowledge area schedule, integration, resource, procurement, dan risk management yang masih perlu ditingkatkan. Untuk meningkatkan tingkat kematangan manajemen proyek antar organisasi atau tim di PT XYZ disusun rekomendasi berdasarkan best practice dalam PMBOK edisi 6 dilengkapi dengan PMBOK edisi 7 dan menurut Kerzner yang kemudian divalidasi oleh para pakar. Terdapat empat rekomendasi pada knowledge area schedule management, empat rekomendasi pada knowledge area integration management, empat rekomendasi pada knowledge area resource management, satu rekomendasi pada knowledge area procurement management, tiga rekomendasi pada knowledge area risk management, dan tiga rekomendasi proyek secara global menurut Kerzner.

Urgency to produce a new product or service for an increasingly varied market affects the trend of inter-organization or inter-team project implementation. The expectation from inter-organizational or inter-team project is that an innovative product that can increase the quality of the project output can be found. PT XYZ is one of the e-commerce companies with the most user in Indonesia that implement inter-organization or inter-team project. But the on-time percentage for inter-organization or inter-team projects in PT XYZ still has not reached the target. One of the possible root causes is project management maturity level for inter-organization or inter-team project in PT XYZ never being measured. The purpose of this research is to know project management maturity level of inter-organization or inter-team project in PT XYZ and the improvement recommendation. To reach that purpose, project management maturity measurement using Kerzner Project Management Maturity Model (KPMMM) is being held. The measurement is being done by quantitative method using KPMMM questionnaire that has already been validated by the experts. The questionnaire contains 80 questions including scope, schedule, integration, resource, procurement, quality, risk, and communication knowledge area from PMBOK. The chosen participants are project managers that are responsible for one or more inter-organization or inter-team projects in PT XYZ. The result of the questionnaire analysis states that inter-organization or inter-team projects in PT XYZ is still not pass from level 1 because the average of the score from all of the knowledge area still under 600 with schedule, integration, resource, procurement, and risk management knowledge area need to be improved. To improve the project management maturity level of the inter-organization or inter team project in PT XYZ, recommendation based on best practice from PMBOK 6th edition completed by PMBOK 7th edition and based on Kerzner is being proposed. The improvement recommendation is validated by the experts. There are four recommendations on schedule management knowledge area, four recommendations on integration management knowledge area, four recommendations on resource management, one recommendation on procurement management knowledge area, three recommendations on risk management knowledge area, and three recommendations for project as a general based on Kerzner."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Tidak ada di dunia ini yang tidak berubah kecuali perubahan itu sendiri. Hampir setiap aspek dunia, khususnya dunia IT, dapat berubah. Dalam perangkat lunak manajemen proyek, misalnya, orang harus bekerja pada perangkat lunak yang sering mengalami perubahan. Itu sebabnya tantangan terbesar yang dihadapi perusahaan dalam dunia yang kompetitif saat ini adalah bagaimana menghadapi perubahan tersebut. Sehubungan dengan penjelasan sebelumnya, tujuan dari penelitian ini adalah untuk standarisasi manajemen proyek dalam pengembangan perangkat lunak dengan menggunakan manajemen perubahan. Tujuan akhirnya akan membantu pengembang proyek untuk memastikan bahwa manajemen proyek memiliki kebutuhan standarisasi yang penting untuk mencerminkan kebutuhan bisnis saat ini. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini juga akan mencoba menunjukkan mengapa standarisasi menggunakan manajemen perubahan adalah tugas penting yang tidak dapat dihindari. Penelitian ini diarahkan untuk membahas tentang manajemen perubahan sebagai cara umum untuk mengurangi risiko, biaya dan memaksimalkan manfaat dari perubahan besar dalam bisnis teknologi dan informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proyek tersebut dapat dinyatakan sukses karena disampaikan tepat waktu, sesuai budget dan memiliki kualitas standar.

Abstract
There is nothing in this world that do not change unless the change itself. Almost every aspect of the world, particularly the world of IT, can changed. In project management software, for instance, people have to work on software that frequently subject to change. That is why the greatest challenge faced by the company within today's competitive world is how to deal with those changes. In relation with the previous explanation, the objective of this research is to standardize project management in software development by using change management. Objective will finally help project developer to ensure that the management of project has a need of standardization that essential for reflecting the current business needs. To achieve the objectives, this research will also attempt to show why does the standardization using the change management is essential task, which is almost inevitable. This research directed for discussing about the management of change as a common way to reduce risks, costs and maximizing the benefit from major changes in business and information technology. The result showed that the project can determined as success because it delivered on time, on budged and have a standardized quality"
[Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia], 2011
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sihabudin Irpan
"Sebagai bagian dari Proyek pengendalian lingkungan di wilayah Duri Riau, PT. Caltex Pacific Indonesia bermaksud ingin membuat satu fasilitas untuk pembuangan hasil produksi eksplorasi minyak. Sampah produksi tersebut terdiri dari dua jenis yaitu sampah yang padat dan sampah produksi yang berupa cairan pembuangan hasil produksi. Dari hasil observasi yang dilakukan maka direkomendasikan untuk membuat satu fasilitas pengaluran pembuangan untuk sampah yang padat serta memperbaiki dan memperbaharui fasilitas pembuangan sampah cair di wilayah tersebut.
Tender proyek pembuatan bid paket untuk pembangunan fasililas dialas dimenangkan oleh PT. Erraenersi Konstruksindo selaku konsultan perencana. Sistem perencanaan, penjadwalan dan pengendaliannya proyek merupakan salah sam hal yang penting, sehingga proyek tersebut dapat terlaksana sesuai dengan rencanaan.
Dalam satu proyek untuk membuat suatu sistem penjadwalan dan cara pengendalian biasanya di butuhkan satu sarana pembantu sehingga dapat memudahkan kita untuk melakukannya. Maksud dan tujuan dari studi perbandingan ini adalah penulis mengharapkan dapal ditcmukannya salu sistem penjadwalan dan pengendalian proyek yang baku sehingga dapat di gunakan oleh PT. Erraenersi Konstruksindo di setiap proyek.
Banyak cara yang dipergunakan untuk pembuatan jadwal serta pengendalian proyek yang dilakukan oleh konsultan di Indonesia. Dalam penulisan ini penulis membatasi Studi banding hanya dilakukan pada sistem pembuatan jadwal serta pengendalian proyek yang dilakukan di PT. Erraenersi Konstruksindo saja."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S35727
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Evarisma Wulandari
"PT XYZ merupakan salah satu organisasi sektor swasta yang bergerak di bidang penyediaan jasa pengembangan perangkat lunak. PT XYZ memiliki tiga poin Values Proposition yang salah satu poinnya adalah menyediakan perangkat lunak dengan performa dan kehandalan yang tinggi. Pada kenyataannya, berdasarkan data-data pengerjaan proyek perangkat lunak di PT XYZ ditemukan bahwa beberapa hasil pengerjaan perangkat lunak saat ini belum sesuai dengan Values Proposition yang ditawarkan.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah CMMI Dev v1.3 dengan menggunakan representasi berkelanjutan. Area Proses dipilih berdasarkan pada CMMI Project Roadmap yakni Project Planning (PP), Project Monitoring and Control (PMC), Requirements Management (REQM), Configuration Management (REQM), dan Process and Product Quality Assurance (PPQA). Penilaian dilakukan menggunakan SCAMPI C dengan bantuan PIID dan Quantitative Assesment. Kerangka penyusunan usulan perbaikan menggunakan IDEAL.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah berupa penilaian kualitas proses pengembangan perangkat lunak di PT XYZ dan usulan perbaikan bagi PT XYZ. Usulan perbaikan didasarkan pada praktik-praktik di dalam CMMI Dev v1.3 yang dapat membantu PT XYZ dalam mengembangkan perangkat lunaknya sehingga poin pada Value Proposition dapat dipenuhi.

PT XYZ is a private sector company that provide Information Technology solution by developing softwares for its partner. PT XYZ has three points of Values Proposition which one of them is to provide high performance and reliability. In fact, based on supporting data of software process development in PT XYZ, there are some software project results that is not fit to the third point of the Values Proposition.
This research uses CMMI-Dev v1.3 with continuous represetation. Process Areas are chosen based on CMMI Project Roadmap. Those process areas are Project Planning (PP), Project Monitoring and Control (PMC), Requirements Management (REQM), Configuration Management (CM), and Process and Product Quality Assurance (PPQA). This research uses SCAMPI C with PIID tools and Quantitative Assesment concept to do the appraisal. Proposal of software process improvement is designed by using IDEAL framework.
Result of this research is a measurement of quality of software development process in PT XYZ and the software process improvement proposal for PT XYZ to be implemented so the Value Proposition that is stated will be fulfilled.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>