Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 131797 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Livana Helga Clarissa
"TikTok, sebuah situs media sosial terkenal, memiliki dampak signifikan terhadap self-esteem dan body satisfaction. Penelitian ini mengeksplorasi korelasi antara konsumsi TikTok, self-esteem, dan body satisfaction. Tugas ini mengkaji dua hipotesis yang menunjukkan kemungkinan dampak buruk penggunaan TikTok terhadap faktor psikologis ini. Kami menggunakan metodologi survei dalam penelitian kami yang didistribusikan secara luas di kalangan keluarga dan sosial kelompok universitas. Survei untuk penelitian ini mengumpulkan data dari total 381 orang. Untuk menilai self-esteem, Self-Esteem Scale Rosenberg digunakan. Untuk mengukur body satisfaction, Body Image Satisfaction Scale yang dikembangkan oleh Alsaker digunakan. Terakhir, penggunaan TikTok diukur menggunakan Media and Technology Usage and Attitudes Scale yang dibuat oleh Rosen et al. Hasil penelitian kami menunjukkan hubungan terbalik yang kuat antara jumlah waktu yang dihabiskan di TikTok dan tingkat self-esteem serta body satisfaction para peserta. Pada akhirnya, penelitian ini menambah perluasan penelitian mengenai dampak buruk media sosial terhadap kesejahteraan mental, dan menggarisbawahi pentingnya memiliki pengetahuan dan kehati-hatian saat menggunakan platform seperti TikTok.

TikTok, a famous social media site, has had a significant impact on people's self-esteem and physical satisfaction. This study explores the correlation between the consumption of TikTok, self-esteem, and body satisfaction. It examines two hypotheses that suggest the possible adverse impacts of TikTok usage on these psychological factors. We employ a survey methodology in our research that was widely distributed within the familial and social circles of the university cohort. The survey for this study gathered data from a total of 381 individuals. In order to assess self-esteem, the Rosenberg Self-Esteem Scale is employed. To gauge body satisfaction, the Body Image Satisfaction Scale developed by Alsaker is utilised. Lastly, TikTok consumption is measured using the Media and Technology Usage and Attitudes Scale created by Rosen et al. The results of our study indicate a strong inverse relationship between the amount of time spent on TikTok and the participants' levels of self-esteem and happiness with their bodies. Ultimately, this study adds to the expanding body of research on the detrimental impacts of social media on mental well-being, underscoring the significance of being knowledgeable and deliberate when using platforms such as TikTok."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas ndonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Amino Military Remedika
"TikTok adalah platform tempat pengguna dapat menunjukkan kreativitas mereka, terhubung dengan orang lain, dan menikmati konten yang menghibur dan informatif. Penelitian ini mengeksplorasi potensi hubungan antara penggunaan TikTok, kepuasan pada tubuh, dan harga diri. Kami menggunakan survei yang didistribusikan secara luas di lingkungan keluarga dan sosial kepada mahasiswa universitas. Survei ini melibatkan 381 peserta, termasuk 217 perempuan, 152 laki-laki, sepuluh individu non-biner, dan dua lainnya. Peserta akan ditanya tentang penggunaan TikTok, kepuasan pada tubuh, dan harga diri mereka. Penggunaan TikTok diukur menggunakan Media and Technology Usage and Attitudes Scale yang dikembangkan oleh Rosen et al. Body Image Satisfaction Scale yang dikembangkan Alsaker digunakan untuk menilai kepuasan pada tubuh, sedangkan harga diri dinilai menggunakan Rosenberg Self-Esteem Scale. Hasil penemuan menunjukkan bahwa penggunaan TikTok berhubungan dengan penurunan kepuasan pada tubuh dan tingkat harga diri. Temuan ini menunjukkan bahwa penggunaan TikTokdapat memengaruhi citra tubuh dan harga diri, namun diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami sepenuhnya hubungan antara variabel-variabel tersebut.

TikTok is a platform where users can showcase their creativity, connect with others, and enjoy entertaining and informative content. This study explored the potential link between TikTok, body satisfaction, and self-esteem. We used a survey distributed widely within the university cohort’s familial and social circles. This survey included 381 participants, including 217 females, 152 males, 10 non-binary individuals, and two others. Participants were asked about their TikTok use, body satisfaction, and self-esteem. TikTok consumption was gauged using the Media and Technology Usage and Attitudes Scale developed by Rosen et al. Alsaker’s Body Image Satisfaction Scale was used to assess body satisfaction, while self-esteem was measured using the Rosenberg Self-Esteem Scale. Results indicate that TikTok use is connected to lower body satisfaction and self-esteem levels. These findings suggest that TikTok use may impact body image and self-esteem, but more research is needed to understand the relationship between these variables fully."
Depok: Fakultas Ilmu Psikologi Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jessica Robin
"Sebuah studi mengenai media sosial, seperti Facebook, menemukan bahwa ada hubungan antara social comparison orientation, self-esteem, dan penggunaan Facebook. TikTok adalah media sosial yang cukup baru tetapi hanya menerima sedikit penelitian mengenai hal tersebut. Oleh karena itu, studi ini bertujuan untuk menyelidiki apakah ada asosiasi antara penggunaan TikTok dengan social comparison orientation and self-esteem. Studi ini menggunakan desain penelitian korelasional. Tiga ratus delapan puluh satu partisipan telah direkrut melalui penyebaran survei daring dengan menggunakan convenience sample dari komunitas. Hasil dari studi ini adalah penggunaan TikTok memiliki korelasi positif dengan social comparison orientation dan korelasi negatif dengan self-esteem. Studi ini menawarkan rekomendasi praktikal untuk pengguna TikTok yaitu untuk membatasi penggunaan TikTok atau berhati-hati dalam penggunaan untuk mengurangi dampak buruk dari penggunaan TikTok.

A study on social media, such as Facebook, found that there is a relationship between social comparison orientation, self-esteem, and Facebook usage. TikTok is a relatively new social media platform yet there is less research on it. Therefore, the present study aims to investigate whether there is an association between TikTok consumption with social comparison orientation and self-esteem. This will be achieved by employing a correlational study design. Three hundred eighty-one participants were recruited through online survey dissemination that utilized a convenience sample from the community. Results showed that TikTok consumption is positively correlated to social comparison orientation and negatively correlated to self-esteem. This study offers a practical recommendation for TikTok users, suggesting that they should restrict their usage of TikTok or exercise caution while using it in order to mitigate the adverse consequences of TikTok consumption."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas ndonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hutaauruk, Natasha Bernadette
"Seiring dengan menjadi fenomena global terbaru, studi ini menyelidiki hubungan antara konsumsi TikTok dengan kepuasan tubuh dan harga diri. Kepuasan tubuh dan harga diri adalah penting untuk dipelajari karena keduanya terkait dengan berbagai masalah kesehatan mental, termasuk depresi, kecemasan, dan gangguan pola makan. Sebanyak 381 partisipan (M = 29,0, SD = 14,0), dengan rentang usia 17-78 tahun, direkrut melalui teknik convenience sampling. Tiga kuesioner daring berbasis laporan diri didistribusikan secara ketat untuk memperoleh data. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi negatif yang signifikan antara konsumsi TikTok dengan kepuasan tubuh. Selain itu, terdapat korelasi negatif yang signifikan antara konsumsi TikTok dengan harga diri. Temuan studi ini mendukung hipotesis yang diajukan. Sebagai implikasi, pengguna disarankan untuk menggunakan TikTok dengan menetapkan batas waktu, mengurasi konten positif, dan istirahat secara teratur untuk melakukan aktivitas produktif guna mengurangi dampak negatif terhadap kepuasan tubuh dan harga diri.

s TikTok has become the latest global phenomenon, this study investigates the relationship between TikTok consumption and body satisfaction and self-esteem. Body satisfaction and self-esteem are critical to study due to their established associations with numerous mental health issues, including depression, anxiety, and eating disorders. A total of 381 participants (M = 29.0, SD = 14.0), ranging from 17-78 years, were recruited through convenience sampling. Three self-report online questionnaires were rigorously distributed to obtain the data. The results revealed a significant negative correlation between TikTok consumption and body satisfaction, which supported the proposed hypotheses. As practical implications, users should engage with TikTok mindfully by setting time limits, curating positive content, and taking regular breaks to engage in offline activities to mitigate the negative impacts on body satisfaction and self-esteem."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas ndonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nadita Ranasya Indraswari
"Saat ini, platform TikTok telah muncul sebagai kekuatan dominan di ranah media sosial dan memikat khalayak
luas serta mengalami pertumbuhan secara eksponensial. Terlepas dari daya tariknya yang semakin meluas, masih
terdapat kelangkaan penelitian mengenai implikasi psikologis dari maraknya penggunaan TikTok tersebut. Studi
ini berupaya mengeksplorasi adanya interaksi antara kepuasan tubuh, harga diri, dan konsumsi konten TikTok,
dengan fokus khusus pada potensi dampaknya terhadap kesehatan masyarakat dan kesejahteraan mental.
Tanggapan terhadap survei online yang terkumpul adalah sebanyak 381 peserta (Mage = 29.0, SD = 14.0,
minimum = 17, maksimum = 78; Jenis Kelamin: 217 perempuan, 152 laki-laki, sepuluh non-biner, dua
identifikasi lainnya). Secara khusus, konsumsi TikTok (interaksi sosial, berbagi informasi, menunda-nunda,
menghabiskan waktu, umpan balik sosial dan penampilan) dikaitkan dengan kepuasan tubuh dan harga diri yang
lebih rendah. Temuan ini menunjukkan bahwa konsumsi TikTok berguna untuk mengkonseptualisasikan
hubungan antara efek penggunaan platform tersebut terhadap kepuasan tubuh dan harga diri dalam penelitian
masa depan.

At the present moment, TikTok has emerged as a dominant force in the realm of social media, captivating a wide
audience and experiencing exponential growth. Despite its widespread appeal, it is remarkable that there exists a
dearth of research pertaining to its psychological implications. This study seeks to explore the intricate interplay
between body satisfaction, self-esteem, and the consumption of TikTok content, with a particular focus on the
potential impact on public health and mental well-being. Responses to an online survey from 381 participants
(Mage = 29.0, SD = 14.0, minimum = 17, maximum = 78; Gender: 217 female, 152 male, ten non-binary, two
other-identifying) were collected. Specifically, TikTok consumption (social interaction, sharing information,
procrastinating, passing the time, social and appearance feedback) was associated with lower body satisfaction
and self-esteem. The findings suggest that the importance of TikTok consumption is helpful for conceptualising
relationships between the effect on body satisfaction and self-esteem in future research.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aqilah Shafa Tsabitah
"TikTok adalah salah satu platform media sosial paling populer yang telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari manusia dan berkembang pesat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Studi korelasional ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara pengunaan TikTok dengan harga diri dan kepuasan citra tubuh penggunanya, dua variabel yang memiliki keterkaitan kuat dengan penggunaan TikTok. Studi ini merekrut 381 peserta berusia 17 hingga 78 tahun melalui convenience sampling dari komunitas melalui survei daring dan menggunakan kuesioner korelasional untuk pengumpulan data. Hasil dari studi kami menunjukkan bahwa penggunaan TikTok yang tinggi secara signifikan terkait dengan tingkat harga diri dan kepuasan citra tubuh yang lebih rendah. Studi ini dapat menjadi dasar untuk penelitian lebih lanjut yang bertujuan untuk memahami lebih komprehensif tentang dampak TikTok terhadap well-being penggunanya, yang dapat berkontribusi dalam mengembangkan rencana intervensi untuk meminimalkan dampak negatif dari pengunaan TikTok.

TikTok is one of the most popular social media platforms that has become an integral part of humans’ daily lives that has been developing rapidly to fulfill people’s needs. This present correlational study aims to investigate the relationship of TikTok consumption with its users’ self-esteem and body image satisfaction, two variables that are found strongly associated with TikTok consumption. This study recruited 381 participants aged 17 to 78 through convenience sampling from the community via online survey dissemination and used a correlational questionnaire for data collection. The results indicated that high consumption of TikTok is significantly associated with lower levels of self-esteem and body image satisfaction. This study can serve as a foundation for further research that aims for a more comprehensive understanding of the nature of TikTok’s effects on users’ well-being, which may be contributive in developing intervention plans to minimize the negative implications of TikTok consumption."
Depok: Fakultas Fakultas Psikologi Universitas ndonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Khaira Klaradliya Putri
"TikTok telah muncul sebagai platform media sosial yang populer dan banyak digunakan saat ini. Popularitasnya mempunyai dampak positif dan negatif bagi individu. Penelitian ini menyelidiki hubungan antara rasa takut ketinggalan dan kepuasan tubuh serta konsumsi TikTok. Sebanyak 381 peserta dengan berbagai jenis kelamin dan rentang usia direkrut melalui penyebaran survei online untuk melengkapi kuesioner yang menilai tingkat FOMO, kepuasan tubuh, dan konsumsi TikTok. Peserta yang memiliki FOMO lebih besar cenderung lebih sering mengonsumsi TikTok sehingga menjadikan FOMO sebagai prediktor kuat konsumsi TikTok. Sebaliknya, konsumsi TikTok yang lebih tinggi mengakibatkan kepuasan tubuh yang lebih rendah. Mengingat popularitasnya, kita harus mempertimbangkan dampak TikTok terhadap masalah citra tubuh masyarakat.

TikTok has emerged as a popular and extensively used social media platform nowadays. Its popularity has both positive and negative effects in individuals. The present study investigated the relationship between fear of missing out (FOMO) and body satisfaction and TikTok consumption. A total of 381 participants varying in genders and age range were recruited through online survey dissemination to complete a questionnaire assessing their level of FOMO, body satisfaction, and TikTok consumption. Participants who had greater FOMO tended to consume TikTok more often which made FOMO a strong predictor of TikTok consumption. In contrast, higher TikTok consumption resulted in lower body satisfaction. Given its popularity, it should be taken into consideration the impact that TikTok has on people’s body image concerns."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wafa Hasanah
"Penggunaan Facebook mempengaruhi banyak aspek kehidupan seseorang, termasuk cara mereka mengembangkan identitas, persepsi tentang tubuh mereka, dan kesejahteraan diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penggunaan Facebook dengan self-esteem, kepuasan penampilan tubuh, dan depresi. Hipotesis penelitian ini adalah intensitas penggunaan Facebook yang lebih besar akan menurunkan selfesteem dan kepuasan penampilan tubuh, namun di sisi lain, akan meningkatkan perasaan depresi pada seseorang. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 852, dengan rata-rata umur 28,94 tahun (SD = 13,98) yang terdiri dari 545 perempuan, 289 laki-laki, 15 non-biner, dan 3 identitas lainnya. Partisipan adalah sampel komunitas yang direkrut melalui penyebaran survei daring. Hasil penelitian ini menunjukkan kebalikan dari hipotesis yang dikemukakan sebelumnya. Hasil menunjukkan bahwa penggunaan Facebook memiliki korelasi positif dengan self-esteem, korelasi negatif dengan depresi, dan hubungan yang tidak signifikan dengan kepuasan penampilan tubuh.

The use of Facebook influence many aspects of people’s lives, including the way people develop their identity, their perception of their body, and their well-being. This study aims to investigate the relation between Facebook use with self-esteem, body satisfaction, and depression. It is predicted that greater Facebook use will decrease self-esteem and body satisfaction. On the other hand, it will increase the feeling of depression. The participants in this study including 852 participants (Mage = 28.94 years; SD = 13.98). It consists of 545 females, 289 male, 15 non-binary, and 3 other identifying. The participants are community samples who recruited through online survey deployment. The result of this study shows the opposite with the hypothesis stated earlier. It represents that Facebook uses have positive correlation with self-esteem, negative correlation with depression, and a nonsignificant relationship with body satisfaction."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adista Salsabila Ghinathufailah Karnia
"TikTok semakin popular di kalangan mahasiswa di seluruh dunia. Tingginya frekuensi penggunaan TikTok disebabkan oleh konten yang terus muncul akibat dari algoritma berdasarkan isi konten yang diakses oleh pengguna. Penelitian sebelumnya menemukan hubungan antara frekuensi mengakses TikTok dengan kondisi kesehatan mental mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara frekuensi penggunaan TikTok,selfesteem, dan conscientiousness pada mahasiswa internasional di Universitas Quenssland. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan tipe korelasional dan desain crosssectional. Partisipan terdiri dari 381 mahasiswa internasional di Universitas Queensland, dengan rentang usia 18 hingga 24 tahun. Pengambilan data dilakukan secara daring dengan teknik sampling aksidental. Hasil penelitian ini adalah terdapat hubungan negatif yang signifikan secara statistik antara frekuensi penggunaan TikTok dan self-esteem . Selanjutnya, peneliti juga menemukan adanya hubungan negatif yang signifikan secara statistik antara frekuensi konsumsi TikTok dan conscientiousness. Hasil ini memberikan gambaran tentang aspek psikologis yang relevan untuk memahami pengguna TikTok sebagai dasar intervensi.

TikTok's popularity among students globally is soaring due to its algorithm-driven content generation. Research has linked frequent TikTok use with students' mental health. This study investigated the link between TikTok use frequency, self-esteem, and conscientiousness among 381 international students (aged 18-24) at the University of Queensland. Using a qualitative, correlational, cross-sectional approach, data was collected online via accidental sampling. Results indicated a significant negative correlation between TikTok consumption and self-esteem. Similar result was also found significant negative correlation between TikTok consumption and conscientiousness. These findings provide prospective insights on psychological aspects crucial for interventions aimed at understanding TikTok users better."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas ndonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ghina Khansa Aulia
"Dampak media sosial terhadap citra body satisfaction dan tingkat kesepian individu tercatat meningkat. Namun demikian, saat ini penelitian mengenai topik ini di TikTok masih terbatas. Penelitian ini meninjau hubungan antara body satisfaction dan kesepian dengan penggunaan aplikasi sosial media TikTok. Studi ini merekrut sampel sebanyak 381 individu dari komunitas melalui distribusi survei online untuk menyelesaikan survei korelasional. Temuan ini menunjukkan adanya hubungan terbalik antara kepuasan individu dengan penampilan fisik dan keterlibatan mereka dengan platform media sosial TikTok, serta mengungkapkan hubungan langsung antara perasaan terisolasi dan frekuensi penggunaan TikTok. Penemuan ini memperlihatkan bahwa TikTok dikaitkan dengan dampak buruk terkait kepuasan tubuh dan kesepian pengguna. Oleh karena itu, konsumen dan pengembang aplikasi TikTok disarankan untuk memberi perhatian lebih terhadap jenis konten tertentu yang dapat menimbulkan tanggapan serupa.

The impact of social media on individuals' body image and loneliness levels has been noted to be on the rise. Nevertheless, there is currently limited research on this topic within the realm of Tiktok. The present investigation investigated the correlation between body satisfaction and loneliness with the consumption of TikTok. The study recruited a convenience sample of 381 individuals from the community through online survey distribution to complete a correlational survey. The findings suggest an inverse association between individuals' contentment with their physical appearance and their engagement with the social media platform TikTok while revealing a direct link between feelings of isolation and the frequency of TikTok usage. The present discovery implies that TikTok is linked with unfavorable outcomes regarding users' body satisfaction and loneliness. As a result, it is recommended that both TikTok consumers and developers exercise caution when it comes to certain types of content that may elicit such responses."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>