Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114398 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wang, Baijuan
"Buku ini menjadi buku sains populer pertama di Provinsi Yunnan yang memandu para pembaca bagaimana cara meminum teh Pu’er. Jika Anda penggemar teh, pastikan Anda membaca buku ini. Kecintaan Anda terhadap teh akan bertambah dari deskripsi dan penelitian yang dirangkum oleh penulis tentang teh Pu’er."
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2021
390.24 WAN m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Munawaroh
Yogyakarta: BPNB D.I. Yogyakarta, 2018
390.24 SIT t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Pantjawati Wulandari
"ABSTRAK
Minuman teh dikonsumsi oleh sabagian besar penduduk Indonesia, terutama di Pulau Jawa, karena rasanya yang nikmat dan efeknya yang menyegarkan tubuh. Sejauh ini belum ada publikasi yang menuliskan adanya mikroorganisme pada teh kering yang dipasarkan di Indonesia, khususnya di Jakarta.
Dalam penelitian ini diperiksa dan diidentifikasi jenis-jenis kapang yang terdapat pada teh kering yang dibungkus kertas warna hijau dan warna biru merek dagang S, serta dihitung berapa banyak kontaminasinya. Madium yang digunakan adalah Taoge Ekstract Agar, Czapek Dox Agar dan Malt Extract Agar. Perhitungan mikroorganisme dilakukan dengan menggunakan metode Total Plate Count.
Dari penelitian ini, diperoleh kesimpulan bahwa teh kering yang dibungkus kertas terkontaminasi oleh berbagai jenis kapang, dan banyak kontaminasinya berkisar antara 33-993 koloni/g pada bungkus warna hijau serta 33-517 koloni/g pada kemasan warna biru."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1985
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joesoef Soekarna
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia,
S16251
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yesi Syafira Amalia
"Rumah merupakan ruang sosial yang dibentuk oleh tindakan sosial. Tindakan sosial memberikan makna pada bagaimana sebuah ruang dikonsepsikan oleh mereka yang mengisi dan menghidupkan ruang tersebut. Maka dari itu ruang harus digunakan atau dipakai sehingga memiliki makna (Lefebrve, 2012: 31). Makna gender dalam rumah dapat diidentifikasi sebagai ruang yang digunakan oleh satu atau lebih gender (Rosing, 2003: 191). Gender memberikan peran dalam pengaturan ruangan pada rumah tinggal. Pemisahan ini berkaitan dengan perbedaan peran dan kegiatan yang dilakukan pria dan wanita. Hal ini yang kemudian berlaku pada rumah tradisional jawa yang membagi ruangan berdasarkan wilayah kekuasaan laki-laki dan perempuan. Rumah tradisional Jawa merupakan rumah tinggal yang dibangun berdasarkan nilai, konsep, filosofis dan makna sesuai dengan kebudayaan Jawa. Dunia orang jawa yang tidak dapat dipisahkan dari pemahaman tentang keseimbangan makrokosmos dan mikrokosmos. Pemahaman mengenai keseimbangan kosmologi dapat dibentuk berdasarkan konsep dualitas, seperti pada rumah jawa yaitu luar dan dalam, kiri dan kanan, tempat istirahat dan aktivitas, dan spirit laki-laki dan spirit perempuan. Kajian ini membahas makna ruang pada nDalem Pangeran Adipati Aria Mertadireja III yang dikaitkan dengan konteks gender. Ruang menjadi fokus utama pembahasan karena pembagian ruang pada suatu rumah dapat ditentukan berdasarkan peran perempuan dan laki-laki yang menempati rumah tersebut. Ndalem Pangeranan Mertadireja III merupakan sebuah rumah tradisional Jawa yang berada di Banyumas Jawa Tengah. Rumah ini dibangun pada tahun 1901 oleh mantan bupati Banyumas ke 17 bernama pangeran Adipati Aria Mertadireja III. Penelitian ini terdiri dari tiga tahapan metode, yaitu pengumpulan data, pengolahan data dan penafsiran data. Pengumpulan data dilakukan dengan mengunjungi langsung objek kajian untuk memperoleh data berupa data verbal dan piktorial. Data yang diperoleh kemudian dianalisis berdasarkan teori tata ruang dan gender. Pada tahap interpretasi maka ruang akan diberikan makna berdasarkan ruang kekuasaan laki-laki dan perempuan. Kemudian setiap kekuasaan sering terjadi perlawanan atau resistensi dalam kelas sosial. Hal tersebut juga terlihat pada ruang dalam nDalem Pangeranan Mertadireja III. Untuk itu kajian ini bertujuan untuk melihat makna tata ruang pada bangunan sebagai representasi adanya pembagian ruang atas dasar gender dan adanya resistensi ruang. Hasil dari kajian ini adalah memperlihatkan pembagian tata ruang berdasarkan wilayah kekuasaan laki-laki dan perempuan. Laki-laki ditempatkan di ruangan terbuka, bersih, depan dan sisi kanan rumah. Sedangkan perempuan ditempatkan ruangan tertutup, kotor, belakang dan sisi kiri rumah. Terakhir adanya resistensi ruang atau bentuk perlawanan dimana ruang wilayah kekuasaan laki-laki juga dapat dimanfaatkan oleh perempuan.

House is a social space that is constructed through social actions by individual. These social actions create meanings to the way space is conceptualized through actions that fill and animate the very space (Lefebvre, 2001:31). Activities done in specific spaces bestow different meaning, including gendered meanings. As such, gendered activities both shape and are shaped by gendered spaces. Javanese traditional house are one such gendered space. Javanese traditional house are built to reflect the microcosm and microcosm of the Javanese philosophy of living. For the Javanese, duality and balance are two important concepts, which is reflected spatially through the how their houses are organized: inside and outside, left and right, rest area and activity area, as well as masculine and feminine spaces. This research discusses the meaning of gendered space in the house nDalem Pangeranam Mertadireja III. Gendered Space is the main focus of the discussion because the division of space in a house can be determined based on the roles of women and men occupying the house. Ndalem Pangeranan Mertadireja III is a traditional Javanese house built in 1901 by the 17th Banyumas Regent, Pangeran Adipati Aria Mertadireja III. The house is located in Banyumas, Central Java. This research is comprised of three parts: data collection, data analysis, and data interpretation. Data collection was done through visiting the Mertadireja house and conducting interviews and taking photographs. Data is then analyzed using theories of gendered space. Lastly, each room is interpreted and later assigned as masculine or feminine. The purpose of this study is to analyze how gender is reflected in space, and how gendered resistance can then be observed spatially. This research concludes that within the Mertadireja house, masculine spaces are open, clean, and located in the front and right side of the house. In contrary, feminine spaces are closed, dirty, and located in the back and left side of the house. However, resistance is reflected spatially when women make use of masculine spaces.

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dara Firdha Az-Zahra
"Serat Pelatuk Bawang adalah teks dari naskah berbahasa dan beraksara Jawa yang ditemukan pada Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid 4 Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Teks Serat Pelatuk Bawang (SPB) di dalamnya mengandung informasi berupa khasiat burung Pelatuk Bawang atau bernama Latin Dinopium Javanense yang berguna bagi kehidupan manusia. Penamaan pupuh menggunakan sasmitaning tembang, misalnya terlihat pada kang winangun sekar pamijil, untuk menyebutkan pupuh Mijil. Jumlah pupuh dalam SPB terdiri dari tiga pupuh. Keunikan dari SPB adalah pupuh I pada teks SPB ini bentuk salinan dari pupuh XXIII Serat Centhini Jilid 1. Sebagai teks yang memuat khasiat burung Pelatuk Bawang untuk kehidupan manusia, teks SPB menyampaikan bagian-bagian tubuh burung Pelatuk Bawang yang digunakan sebagai bahan pengobatan, khususnya pemanfaatan dalam bidang kesehatan manusia. Penelitian SPB ini menggunakan dua pendekatan, yaitu langkah filologi dan analisis deskriptif. Penelitian ini juga menggunakan teori ethno-medicine berupa animal-medicine. Berdasarkan analisis filologi, penulis SPB “menyalin” dari naskah Serat Centhini pupuh XXIII. Penyalinan teks yang mengutip Serat Centhini pada pupuh I SPB ini terlihat dari perbedaan dan persamaan dalam teks. Teks SPB juga menghadirkan manfaat bagian-bagian tubuh burung Pelatuk Bawang. Sebagai teks klasik, SPB adalah sebuah teks tentang khasiat burung Pelatuk Bawang yang berguna untuk pengobatan tradisional berbahan dari hewan.

Serat Platuk Bawang is the text of the Javanese script and script found in the Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid 4 Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. The text of Serat Platuk Bawang (SPB) contains information in the form of the benefits of the Common Goldenback bird or the Latin Dinopium javanense which is useful for human life. The naming of pupuh uses the sasmitaning tembang, for example seen in kang winangun sekar pamijil, to mention pupuh Mijil. The number of pupuh in SPB consists of three pupuh. The uniqueness of SPB is that pupuh I in the SPB text is in the form of a copy of pupuh XXIII Serat Centhini Volume 1. As a text that contains the efficacy of the Woodpecker for human life, the SPB text conveys the parts of the Common Goldenback bird which are used as medicinal ingredients, especially the use in the field of human health. This SPB research uses two approaches, namely philological steps and descriptive analysis. This study also uses ethnomedicine theory in the form of animal medicine. Based on the philological analysis, the writer of SPB "copied" from the manuscript of Serat Centhini pupuh XXIII. The copying of the text quoting Serat Centhini on pupuh I SPB can be seen from the differences and similarities in the text. The SPB text also presents the benefits of the Common Goldenback body parts. As a classic text, SPB is a text about the efficacy of the Common Goldenback which is useful for traditional medicine made from animals."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Suwati Kartiwa
"Maksud dan tujuan penelitian. Maksud dan tujuan penulis membuat suatu ichtisar yang analisis sosiologis mengenai perkembangan hubungan diantara kaum buruh dan majikan diperkebunan. Dalam karya tulis ini, penulis akan menund jukkn bah_wa hubungan ditindjau garis besarnja telah berubah dari hubungan yang asimetris kearah hubungan yang simetris atau dari hubungan yang dishamonis kearah hubungan yang lebih harmonis. Untuk mewudjudkn tudjuan tersebut penulis akan mengana1isa hubungan kerdja pada umum, perkebunan teh Kertasari, Pengalengaa, Bandung-Selatan, D jawa-Barat, baik set j ara sindhronie maupruu diachronic diruulai dart achir abed 19 sampai pada waktu Metodo nenelitian. Peuelitian perkembangaa hubungan kerdja ma-ea lacapau pada umu mj a di P. Dj awa, diperoleh dart data-data tertulia sed j arch dengan nelakukan research perpustekaan dan untuk meneliti perkecnbangan. aampai mass kini diperoleh dengan menggunakan metode interplu terpimpin kepada tokoh-tokoh pimp& nan organisasi buruh dilingkumgan perkebunan dan orang-orang petting dilingkungan Departemen Tenaga Kerdja. Selain itu dju_ga didalam meneliti aalah satu ged j ala dalam hubungan. kerdja"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1971
S12904
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Minum teh, pada dewasa ini merupakan satu kebiasaan umum, bukan saja dikalangan rakyat di negeri Tiongkok, akan tetapi juga di negeri Indonesia, dimana pohon teh juga dapat ditanam di lereng-lereng gunung yang tinggi. Sebuah pepatah Tionghoa berbunyi Secangkir teh wangi akan menambah tenaga berlipat ganda. Akan tetapi, pada umumnya, orang-orang di dunia ini suka minum teh untuk dinikmati."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1957
S12884
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisita Dyah Nareswari
"Prevalensi hiperurisemia di seluruh dunia telah meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun. Kondisi ini memiliki hubungan yang erat dalam patogenesis dan perkembangan CKD. Alopurinol merupakan obat lini utama yang terbukti efektif dan aman dalam menurunkan kadar asam urat. Namun, sekitar 2% pasien yang mengonsumsi alopurinol menderita hipersensitivitas parah yang dapat meningkatkan risiko kematian hingga 20%. Oleh karena itu, dibutuhkan obat alternatif dalam penurunan asam urat yang ditujukan untuk pasienpasien tersebut. Teh (Camellia sinensis) merupakan salah satu produk herbal yang terbukti memiliki berbagai manfaat kesehatan. Beberapa studi telah melakukan penelitian mengenai teh hitam serta teh hijau terhadap asam urat dan ginjal. Studi literatur ini bertujuan untuk meninjau temuan-temuan mengenai efek teh hitam dan teh hijau serta menganalisa hubungannya terhadap penurunan asam urat dan perbaikan kerusakan ginjal. Pencarian literatur untuk penelitian ini dilakukan melalui electronic database seperti Google Scholar, ScienceDirect, Scopus, dan Nature dengan memasukkan kata kunci hiperurisemia, uric acid, CKD, kidney damage, Camellia sinensis, black tea, green tea, EGCG, dan teaflavin. Jurnal selain bahasa Indonesia dan bahasa inggris tidak diikutsertakan dalam pembuatan studi literatur ini. Hasil uji in vitro dan in vivo menunjukkan bahwa kedua jenis teh ini dapat menurunkan kadar asam urat dan memperbaiki kerusakan ginjal. Namun uji klinis tidak menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara teh hitam dan teh hijau dengan penurunan asam urat.

The prevalence of hyperuricemia worldwide has been increasing significantly over the years. This condition is closely associated with the pathogenesis of CKD. Allopurinol is the firstline drug that has been proven effective and safe in reducing uric acid levels. However, about 2% of the patients who consumed allopurinol suffer from severe hypersensitivity which can increase the risk of mortality by up to 20%. Therefore, alternative medicines in lowering uric acid levels are needed for these patients. Tea (Camellia sinensis) is one of the herbal products proven to have various health benefits. Several studies have conducted research on black tea and green tea on uric acid levels and kidney. This literature study aims to assess findings regarding the effects of black tea and green tea as well as analyze its association in the reduction of uric acid levels and repairing kidney damage. Literature for this study is conducted through electronic database Google Scholar, ScienceDirect, Scopus, and Nature by entering the keywords hyperuricemia, uric acid, CKD, kidney damage, Camellia sinensis, black tea, green tea, EGCG, and theaflavin. Journals other than Indonesian and English were not included in the making of this study. The results of in vitro and in vivo studies show that both of these teas can reduce uric acid levels and repair kidney damage. However, clinical studies do not show a significant relationship between black tea and green tea in reducing uric acid levels."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arum Setyowati
"Pada penelitian ini dilakukan perancangan konfigurasi perangkat optik untuk mengukur kandungan kadar air pada serbuk teh hijau. Konfigurasi perangkat tersebut bekerja dengan memanfaatkan fenomena reflektansi dan absorbansi, yang terdiri dari LED ( λ = 970 nm), wadah kaca, LED driver, pemisah berkas, dan fotodioda. Dari pengujian terhadap serbuk teh hijau diperoleh hubungan yang konsisten linier antara intensitas reflektansi pada rentang variasi kadar air 6% - 57 %, yaitu menurun seiring dengan peningkatan kadar air dengan gradien -18 x 10-3.

This preliminary research describe reflectance optical characterization results of four varieties of tea leaf, as a basis of optical device configuration designing to measure watercontent in green tea leaf. The device configuration works by utilizing reflectance andabsorbance phenomena, consisting of LED (λ = 970 nm), cuvette, LED driver, beam splitter and photodiode. From that results could be concluded that the range variances of water content 6% - 57%, of teas has consistent relationship with the output device. This relationship is showing trend of negative slope with gradien -18 x 10-3."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T26196
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>