Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 100136 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zahra Silmi Kaffah
"Penerjemahan berita memegang peranan signifikan dalam penyebaran arus informasi secara global. Penelitian ini membahas strategi penerjemahan berita Indonesia-Arab yang berkaitan dengan isu Palestina. Objek penelitian berupa teks sumber (TSu) berbahasa Indonesia pada laman Antara News dan teks sasaran (TSa) berbahasa Arab pada laman Voice of Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Analisis dilakukan dengan melihat perubahan kecil seperti pemilihan kata sampai kepada perubahan besar seperti perbedaan format penulisan paragraf dan struktur isi berita. Penelitian ini menemukan bahwa prosedur penerjemahan yang dominan diterapkan pada berita Indonesia-Arab berisu Palestina adalah modulasi. Dalam tataran wacana, penerjemah banyak menerapkan strategi perubahan urutan paragraf yang berdampak pada perbedaan penekanan pesan pada TSa. Selain itu, penerjemah berita Indonesia-Arab juga menerapkan metode penerjemahan bebas sehingga terjemahannya lebih berorientasi pada teks sasaran dan berideologi domestikasi.

News translation plays a significant role in the dissemination of information flows globally. This research discusses Indonesian-Arabic news translation strategies regarding the Palestinian issue. The research object is the Source Text (ST) in Indonesian on the Antara News page and the Target Text (TT) in Arabic on the Voice of Indonesia page. This research uses descriptive qualitative methods. Analysis is carried out by looking at small changes such as word choice to major changes such as differences in paragraph writing format and news content structure. This research finds that the dominant translation procedure applied to Indonesian-Arabic news about Palestine was modulation. At the discourse level, translators apply many strategies for changing the order of paragraphs which have an impact on differences in message emphasis in the TT. In additon, Indonesian-Arabic news translators also apply free translation methods so that the translation is more oriented towards the target text. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Trie Putri Octavia
"Skripsi ini berfokus pada fenomena media misogyny yang terjadi pada media berita daring XYZ. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, data penelitian ini diperoleh melalui hasil wawancara dengan jurnalis dan editor dari media berita daring XYZ, serta data berita mengenai NA yang diproduksi oleh media berita daring XYZ. Studi ini menggunakan teori feminisme radikal untuk mengetahui penyebab media berita daring XYZ dapat memproduksi berita yang bersifat misogyny. Selain itu, studi ini juga melihat bentuk-bentuk pelanggaran Kode Etik Jurnalistik yang dilakukan oleh media berita daring XYZ. Studi ini menemukan bahwa setidaknya terdapat 4 Pasal dalam Kode Etik Jurnalistik yang dilanggar oleh media berita daring XYZ, yaitu Pasal 1, Pasal 2, Pasal 8 dan Pasal 9. Selanjutnya, ditemukan pula bentuk ketidaksetaraan gender, di mana perempuan kerap tidak dilibatkan dalam proses produksi berita, sehingga media berita daring XYZ menghasilkan berita yang bersifat bias gender dan misogyny.

This thesis focuses on the phenomenon of misogyny media that occur in the online media news XYZ. By using a qualitative approach, this research data was obtained through interviews with journalists and editors from the news media online XYZ, as well as news data about NA produced by the online media news XYZ. This thesis uses radical feminism theory to find out the cause of the online media news XYZ can produce misogyny news. In addition, this thesis also saw forms of violations of the Journalistic Code of Ethics conducted by the online media news XYZ. This thesis found that at least 4 Articles in the Journalistic Code of Ethics violated by the online media news XYZ, specifically Article 1, Article 2, Article 8 and Article 9. Furthermore, there is also a form of gender inequality, where women are often not involved in the production process News, so that the online media news XYZ could produces gender biased and misogyny news."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fariz Altyo Pradana
"Penulisan ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana proses terjadinya trial by the press dalam pemberitaan mengenai kasus kopi ber-sianida yang dilakukan oleh poskotanews.com. Dalam melakukan pemberitaan mengenai kasus ini, poskotanews dipengaruhi oleh agenda setting dan nilai berita kejahatan yang dikemukakan oleh Yvonne Jewkes untuk menambah daya tarik dari sebuah berita. Penulis menggunakan analisis isi deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan aspek-aspek dan karakteristik dari pesan yang terdapat dalam pemberitaan mengenai kasus kopi ber-sianida yang dilakukan oleh poskotanews.com. Hasil penelusuran pemberitaan poskotanews.com mengenai kasus kopi ber-sianida menunjukkan bahwa terdapat pemberitaan yang tidak berimbang dan cenderung menyudutkan Jessica Kumala Wongso yang menjadi tersangka tunggal dalam kasus tersebut. Hal ini memicu terjadinya praktik trial by the press terhadap Jessica dalam pemberitaan yang dilakukan oleh poskotanews.com.

The writing of this final project is aimed to explain how the process of trial by the press came to be on the news published by poskotanews.com regarding the cyanide coffee case. In publishing news regarding the aforementioned case, poskotanews is influenced by agenda setting and crime news values brought up by Yvonne Jewkes to add appeal on certain news. The author uses descriptive analysis aiming to describe various aspects and characteristics from the messages delivered by poskotanews.com on the news regarding the cyanide coffee case. Searches conducted on news published by poskotanews.com regarding the cyanide coffee found articles that are inconsistent and directly pointing to Jessica Kumala Wongso as the only suspect in the case. The aforementioned action led to the acts of trial by the press towards Jessica in the news published by poskotanews.com. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Paula Anggita Isabel
"Proses komodifikasi yaitu eksploitasi terhadap perempuan dengan menurunkan nilainya sebagai manusia menjadi komoditas mengambil bentuk baru pada dunia digital saat ini. Utamanya melalui cara media merepresentasikan perempuan menggunakan tanda-tanda dalam informasi yang disampaikan kepada masyarakat untuk tujuan tertentu yaitu keuntungan kapital dan pelanggengan ideologi patriarkis. Hal ini dikarenakan, media arus utama pada dasarnya juga merupakan agen aktif yang memiliki kekuatan untuk mengkonstruksi realitas. Berangkat dari kondisi tersebut, penulis melakukan analisis terhadap tiga pemberitaan dari media arus utama dalam tiga portal berita daring yaitu Hot.Detik.com, Kompas.Tv, dan Cnnindonesia.com menggunakan metode analisis Semiotika Ferdinand de Saussure dengan mengambil kasus Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin yang terjerat skandal video pesta pribadi periode bulan Agustus 2022 untuk melihat bagaimana komodifikasi perempuan terjadi melalui tanda seperti diksi, gaya bahasa, dan tutur. Tanda yang terkumpul kemudian diidentifikasi menggunakan konsep lima jenis citra perempuan dalam media. Hasil analisis menunjukkan bahwa ketiga teks berita dalam tiga portal daring melakukan komodifikasi atas Sanna Marin sebagai perempuan beserta tubuh dan atributnya walaupun narasi isi berita mengambil sudut pandang yang berbeda.

The process of commodification, which is the exploitation of women by reducing their value as human beings into commodities, takes a new form in today's digital world. Mainly through the way media represents women using signs in the information conveyed to the public for certain purposes, such as capital gains and the perpetuation of patriarchal ideology. This is because, in essence, mainstream media is also an active agent that has the power to construct reality. Based on these conditions, the author analyzes three reports from the mainstream media in three online news portals, namely Hot.Detik.com, Kompas.Tv, and Cnnindonesia.com using Ferdinand de Saussure's Semiotics analysis method by taking the case of Finland Prime Minister Sanna Marin who was caught in a private party video scandal in August 2022 to see how the commodification of women occurs through signs such as diction, language style, and speech. The collected signs are then identified using the concept of five types of images of women in the media. The results of the analysis show that the three news texts in three online portals commodify Sanna Marin as a woman including her body and attributes even though the narrative of the news content takes a different point of view."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
Mk-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fadia Adzra Kamila
"Di Indonesia, pelecehan seksual masih kerap terjadi di ruang-ruang publik terutama di dalam transportasi umum seperti kereta. Berbagai media daring pun memberitakan kasus pelecehan seksual yang terjadi di kereta rel listrik (KRL) maupun kereta api di bawah naungan PT KAI ini. Meskipun kasus pelecehan seksual di KRL dan kereta api yang diberitakan sama, masing-masing media menyajikan berita ini secara berbeda yang menghasilkan realitas yang berbeda pula. Berangkat dari hal ini, penulis melakukan analisis teks pemberitaan di media daring yang berfokus melihat bagaimana media Kompas dan Detik melakukan framing pada wacana berita kasus pelecehan seksual di KRL dan kereta api. Dari analisis tersebut, penulis juga ingin melihat bagaimana tone berita yang dihasilkan framing media Kompas dan Detik terhadap kasus pelecehan seksual di kereta ini membentuk persepsi khalayak akan reputasi PT KAI. Berdasarkan analisis yang dilakukan, ditemukan bahwa kedua media melakukan framing berita dengan mengambil sudut pandang serta menekankan aspek tertentu yang berbeda satu sama lainnya. Kompas menyajikan berita kasus pelecehan seksual di kereta dengan menggunakan perspektif yang berpihak pada KAI. Sementara itu, Detik menyajikan berita kasus pelecehan seksual ini menggunakan perspektif yang berpihak pada pemangku kepentingan PT KAI, terutama pengguna layanan kereta dan publik. Hal ini menunjukkan, tone berita yang dihasilkan Kompas cenderung positif dibandingkan tone berita dalam media Detik yang cenderung negatif. Sehingga kedua media melakukan framing berita secara berbeda yang menghasilkan realitas yang kontradiktif terkait kasus pelecehan seksual di kereta. Hal ini juga menjadi temuan bahwa framing oleh media dapat membentuk bagaimana persepsi masyarakat terhadap reputasi perusahaan PT KAI sebagai penyedia layanan transportasi umum kereta berdasarkan realitas yang ditampilkan di media.

In Indonesia, sexual harassment cases often happen in public transportation such as public trains. Several online medias cover these sexual harassment cases in public train provided by PT KAI. Although these medias cover the same cases of sexual harassment in public train of PT KAI, each media has different ways of serving the information regarding the cases, leading to different reality captured in the mind of their audiences. Therefore, the author conducted a text analysis in online media Kompas and Detik to see how both media frame their news report regarding the sexual harassment cases that took place in public train. From this text analysis, the author would also gain insights on how the tone of the news produced by Kompas and Detik through their framing regarding the sexual harassment cases in public train has shaped the public's perception toward corporate reputation of PT KAI. Based on the analysis conducted, the author found that these two media framed the news by taking a different point of view and emphasizing certain aspects that were different from each other. Kompas presents news regarding cases of sexual harassment in trains using a perspective that is in favor of PT KAI. Meanwhile, Detik presents the news of this sexual harassment cases using a perspective that favors PT KAI stakeholders, especially train service users and the public. This finding shows that the tone of news produced by Kompas tends to be positive compared to the tone of news produced by Detik that tends to be negative. Thus, Kompas and Detik as online media framed the news differently which resulted in contrast realities shown on each media related to cases of sexual harassment in the train. Other than that, the author found that framing by the media could shape how the public perceives the reputation of PT KAI as a provider of rail public transportation services based on the reality shown in the media."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzy Dzulfiqar Anas
"
ABSTRAK
Dalam kondisi persebaran informasi pada era digital yang kian rumit jurnalisme dituntut untuk meningkatkan standarnya melalui pengadopsian metode ilmiah. Di tengah tuntutan tersebut, media berita daring Tirto.id berdiri dengan membawa nilai-nilai jurnalisme presisi sebagai dasar praktiknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap praktik empiris dari klaim kualitas pada media berita Tirto.id yang memposisikan diri bekerja berdasarkan prinsip jurnalisme presisi. Penelitian ini menggunakan paradigma kritis dan metode penelitian studi kasus, serta meminjam teori jurnalisme presisi dan strukturasi Anthony Giddens sebagai dasar analisisnya. Temuan menunjukkan bahwa penerapan jurnalisme presisi didorong oleh kepentingan media berita untuk melakukan strategi diferensiasi di tengah persaingan pasar. Namun, dari segi pembangunan pengetahuan dan penerapan kebijakan produksi, media berita Tirto.id belum sepenuhnya berkomitmen untuk menerapkan prinsip jurnalisme presisi.

ABSTRAK
In the complicated information flow of digital era, journalism is expected to improve its standards through the adoption of scientific methods. To meet this expectation, Tirto.id as an online news media was founded and attributing itself with the values of precision journalism as the basis for its practice. This study aims to reveal the empirical practice of quality claims that news media Tirto.id brings as a news media committed to the principle of precision journalism. This research uses a critical paradigm, case study research metod and the theory of precision journalism and the structuration theory from Anthony Giddens as the basis of its analysis. The findings suggest that the application of precision journalism is driven by the interest of the news media to carry out differentiation strategies in the midst of market competition. However, in the terms of knowledge building and implementation of production policy, Tirto.id has not been fully committed to applying precision journalism principles."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Camelia Catharina.L.S
"Disertasi ini membahas mengenai iklan natif (native advertising) dan melihatnya dalam perspektif kapitalisme baru media. Iklan natif adalah iklan yang dikemas dalam format berita dan telah menjadi sorotan karena desepsi terhadap khalayak. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan perubahan kerja kapitalisme baru media dalam konteks hipermodern yang terefleksikan melalui proses produksi dan distribusi konten iklan natif pada media daring. Penelitian ini menggunakan kapitalisme baru Sennett sebagai teori utama penelitian ini, dalam kombinasi dengan pemikiran hipermodern Lipovetsky dan Gottschalk. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan melakukan wawancara pada informan media dan analisis isi teks kualitatif. Wawancara dilakukan terhadap dua puluh satu orang dari enam media yang diteliti, pengiklan, dan asosiasi. Analisis teks dilakukan terhadap dua ratus konten iklan natif dari enam media yang diteliti. Ada beberapa temuan signifikan dari hasil penelitian. Pertama, analisis teks menunjukkan tingkat kesamaan penuh antara berita dengan konten iklan natif pada beberapa media. Kedua, wawancara menunjukkan bahwa praktik iklan natif tidak hanya berada pada level teks, tapi sifat natif juga ada pada level produksi dan distribusi. Ada divisi baru yang terbentuk yang menjembatani antara redaksi dengan pemasaran. Pada media lain, produksi iklan natif dilakukan dengan keterlibatan penuh redaksi dengan pembentukan tim-tim ad hoc. Ketiga, ada beberapa perubahan dalam budaya kapitalisme baru pada media yang tercermin dalam penelitian ini. Media daring tidak bisa menjual berita sebagai produk utama mereka kepada khalayak. Imitasi terhadap berita dalam bentuk iklan natif dan ruang berita menjadi produk komersial yang dijual kepada iklan. Budaya kapitalisme baru pada media daring yang tercermin dari hasil penelitian adalah fleksibilitas manajemen dan produk, melahirkan norma kolaboratif antara bisnis dan redaksi, melahirkan produk hibrida dan produk baru di luar bisnis utama media. Dari perspektif teoritis, penelitian ini berargumen bahwa komoditas utama dari media daring adalah ruang berita. Khalayak, konten, dan pekerja adalah komoditas sekunder yang dijual secara terintegrasi dengan komoditas utama. Penelitian ini juga menyoroti pentingnya melihat produk, bahan baku, dan alat produksi yang mendorong berbagai perubahan manajerial dalam budaya kapitalisme baru. Dalam perspektif praktis, penelitian ini menunjukkan bahwa jurnalisme sedang bermetamorfosis menjadi lebih komersial dibandingkan sifat jurnalisme sebelumnya yang politis dan informatif.

This dissertation aims to look into native advertising in the perspective of new media capitalism. Native advertising is the paid ads that match its editorial surrounding. The purpose of this study is to portray the changing works of the new media capitalism in the context of hypermodern society, which is reflected through the production and distribution of native advertising content on online media. Sennett’s theory of new capitalism with its short-term logic in relation with Lipovetsky and Gottschalk hypermodern theory are used to analyzing the data. To get rich data, the researcher uses case study approach. This study gathered the data from twenty-one sources from six online media, advertisers, and associations, and text analysis from the six online media. This research has some findings. First, the text analysis shows the resemblance between news and native advertising. Secondly, the interviews show the concept of native is not only at the level of text, but also at the level of production and distribution. In some media, new divisions were established to bridge the editorial and marketing departments. In other media, native advertising production fully involved the editorial department by building ad hoc teams. Thirdly, in the view of new capitalism, there are some changes found. Online media fail to sell news as their main product. News imitation in the form of native advertising and the news space have become the new commercial products sold to the advertisers. New media capitalism of the online media as reflected by this research works in a flexible manner both of managing the organization and of the product. The results are collaborative norms between the business and editorial sides, hybrid products, and the development of new products aside of media main business. From theoretical perspective, this research argues that the main commodity of the online media is news space. Audience, content, and labors are secondary commodities sold in integration with the main commodity. This research highlights the importance to see the products, raw materials, means of production beside managerial changes in the new capitalism. In the practical perspective, this research shows that journalism has been metamorphosing into a commercial journalism, replacing the old political and informative journalism."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachman Achdiat
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat representasi struktur media dan respon wartawan dalam pemberitaan kasus dugaan penggelapan pajak PT. Asian Agri di MBM Tempo. Dengan perspektif teori strukturasi dan penelitian kualitatif, khususnya analisis semiotika sosial M.K. Halliday (tenor of discourse, mode of discourse, dan field of discourse). Persinggungan semiotika sosial dengan teori strukturisasi, di antaranya konsep agen dengan unsur pelibat wacana. Pada pemberitaan Asian Agri, MBM Tempo menggunakan sejumlah pelibat wacana/agen, yaitu: sumber daya favorable dan unfavorabfe terhadap garis kebijaksanaan redaksional. Mode of discourse yang digunakan membentuk field of discourse, sebagai berikut: perlindungan saksi, hak jawab, penelitian pemberitaan Tempo, putusan pengadilan Vincent, whistle blower, penyadapan, dan putusan pengadilan Tempo.
Struktur sumber daya tersebut merepresentasikan dua hal. Pertama, sumber daya alokatif merepresentasikan: (a) akan hilangnya sumber daya terpenting untuk melakukan jumalistik investigasi: mengingat aparat kepolisian tidak melihat Vincent merupakan whistle blower dan aparat kehakiman tidak mengetahui status Vincent sebagal whistle blower; (b) praktik pemupukan modal (capital) media melalui ritual objektivitas yang menjadi dasar rasionalisasi masyarakat industri dan kapital. Kedua, sumberdaya otoritatif merepresentasikan kebebasan pers sebagai struktur signifikansi yang dibangun dan berusaha dilanggengkan struktur media dan UU Pers adalah Lax spesialist. Kesimpulannya dipandang dari sudut struktur media MBM Tempo pemberitaan kasus dugaan penggelapan pajak PT. Asian Agri di MBM Tempo tidak melanggar kode etik jurnalistik maupun UU Pers No. 40 1999.

The research aims to see the representation of the media structure and the agen responed in media productions (case of the news of the suspect of tax manipulation in Asian Agri in Tempo weekly). The analysis of the theory of structurasion and qualitative research, the analysis of MK. Halliday’s social semiotics (tenor of discourse, mode of discourse, and field of discourse). Between the sosial semiotics and structuration theory, among other is the agent concept and the element of discourse. In making news of Asian Agri, the Tempo weekly used a number of agents, the resources of favourable and unfavourable toward the line of “redaksional” policy. The mode of discourse formed the field of discourse; the protection of witness, the right of answer, the research on Tempo news making, the court decision on Vincent, whistleblower , tapping and the court decision on the Tempo.
The resources structure represented two things. First, the allocative resources did: a). The lost of the most important resource to journalism investigation. The policy didn’t see Vincent as whistleblower and the court didn’t recognize Vincent of whistleblower; b) The act of collective capital media throught ritual objectivity which based the rationalized of the industry society and capital. Second, the authoritative resource represented the press freedom as significancy structure the press law is lex specialist.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T33965
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yohanes Eko Wahyu Setiawan
"Penelitian kualitatif ini mendeskripsikan mengenai konstruksi pemberitaan kejahatan narkotika di Indonesia oleh media cetak KOMPAS selama Oktober 2009 hingga Juni 2010. Penelitian ini mengungkapkan bahwa media construction of crime yang dibangun cenderung mendukung upaya penanggulangan dan pemberantasan kejahatan narkotika yang dilakukan oleh Negara. Negara melalui pihak berwenang (BNN, POLRI, Bea dan Cukai) dikonstruksikan amat serius terkait upaya penanggulangan dan pemberantasan narkotika. Adapun moral panic turut digunakan dalam mengkonstruksikan bahwa kejahatan narkotika pada kondisi mengkhawatirkan dan menjadi ancaman serius bagi masyarakat berdasarkan pandangan pihak berwenang. Oleh sebab itu, konstruksi yang dibangun dominan berdasarkan nilai berita kejahatan threshold, simplification, predictability dan risk.

This qualitative studies describing about media construction of narcotic crime news in Indonesia by KOMPAS newspaper during Oktober 2009 till June 2010. This studies shown that developing of media construction of crime tend to support the government program and policies against narcotic crime. The government as an authority institution (BNN, POLRI, Bea dan Cukai), has constructed to be very serious against narcotic crime. In this studies, the news report also use moral panic to construct that narcotic crime had been very serious threat for public and dangerous situation based on the authority perception. Because of that, the construction has been developt based on dominant crime news values, such as threshold, simpilification, predictability, and risk."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Melati Suma Paramita
" ABSTRAK
Penelitan ini membahas seksisme dalam pemberitaan media online terhadap kasus prostitusi online yang melibatkan sejumlah selebriti perempuan di Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan bagaimana seksisme ditampilkan dalam pemberitaan di situs berita online terhadap para selebriti perempuan. Metode pengumpulan data primer dilakukan dengan studi dokumentasi di dua situs berita online, yakni Detik.com dan Tribunnews.com. Analisis berita dilakukan menggunakan metode analisis framing Gamson dan Modigliani. Sedangkan metode pengumpulan data sekunder dilakukan melalui wawancara medalam pihak kebijakan media. Hasil penelitian menemukan bahwa para selebriti perempuan ditampilkan sebagai objek seksual dengan banyak menampilkan tubuh dan penampilan sebagai berita yang di luar konteks dan cenderung sensasional. Pemberitaan kasus tersebut pada umumnya menggunakan kata-kata yang seksis. Penelitian ini juga menunjukan bahwa media masih sangat minim sensitivitas gender.Kata Kunci : framing, media, seksisme, prostitusi, selebriti
ABSTRACT ABSTRACTThis research discusses sexism in the media coverage related to the online prostitution case involving a number of female celebrities in Indonesia. The purpose of this study to explain how sexism is displayed in the news when informing about the female celebrities. Methods of collecting primary data is done with the study documentation in two online news sites, namely Detik.com and Tribunnews.com. News analysis was performed using Gamson and Modigliani rsquo s framing analysis. While the method of secondary data collection is through in depth interviews. The study found that female celebrities are displayed as sexual object with lots of displays of body and appearance as the news tends to be out of context and tends to be sensational. Preaching the case generally uses words that are sexist. The study also shows that the media is still lack of gender sensitivity.Keywords framing, media, sexism, prostitution, celebrity "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S66178
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>