Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6677 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Honorius Rachmantio
"Orang Bijak berkata, kita perlu belajar dari sejarah agar tidak mengulang kesalahan yang sama. Mempelajari "sejarah" bisa dari orang-orang tua di dekat kita yang sudah makan asam-garam dan mengalami banyak hal dalam hidupnya sehingga memperoleh kebijaksanaan dalam hidup.
Buku ini berisi nasihat-nasihat kehidupan yang diberikan seorang kakek kepada cucunya yang baru saja memasuki dunia kerja. Nasihat yang diberikan terutama mengenai EGO dan bagaimana cara mengelolanya sehingga menjadi bijaksana.
Karena sejatinya kebijaksanaan tidak ditentukan oleh umur, melainkan hasil dari pengalaman yang kaya dan cara menyikapinya. Dengan menguasai dan mengelola EGO, kita bisa hidup bahagia berdampingan dengan sesama."
Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2018
153.8 HON m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sabaruddin, Haji
Jakarta RajaGrafindo Persada 2000,
297 Sab m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Watson, Patrick
Toronto: Lester and Orpen, 1978
819.13 WAT a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Holiday, Ryan
"While the history books are filled with tales of obsessive visionary geniuses who remade the world in their image with sheer, almost irrational force, I've found that history is also made by individuals who fought their egos at every turn, who eschewed the spotlight, and who put their higher goals above their desire for recognition."--The prologue Many of us insist the main impediment to a full, successful life is the outside world. In fact, the most common enemy lies within: our ego. Early in our careers, it impedes learning and the cultivation of talent. With success, it can blind us to our faults and sow future problems. In failure, it magnifies each blow and makes recovery more difficult. At every stage, ego holds us back. Ego Is the Enemy draws on a vast array of stories and examples, from literature to philosophy to hisƯtory. We meet fascinating figures such as George Marshall, Jackie Robinson, Katharine Graham, Bill Belichick, and Eleanor Roosevelt, who all reached the highest levels of power and success by conƯquering their own egos. Their strategies and tactics can be ours as well. In an era that glorifies social media, reality TV, and other forms of shameless self-promotion, the battle against ego must be fought on many fronts. Armed with the lessons in this book, as Holiday writes, "you will be less invested in the story you tell about your own specialness, and as a result, you will be liberated to accomplish the world-changing work you've set out to achieve.
In the tradition of Steven Pressfield's The War of Art, a short, powerful meditation on ego and creativity, from the bestselling author of The Obstacle is the Way. In The Obstacle is the Way, Ryan Holiday introduced tens of thousands of readers to the world of Stoic philosophy. In The Ego is the Enemy, Holiday again delivers practical and inspiring philosophy to people who need it, picking up on a powerful concept that runs back centuries, across borders and schools of thought. Our main impediment in life is not the outside world but ourselves. It's our ego that is our most common enemy. Early in our careers, it can prevent us from learning and developing our talents. When we taste success, ego can blind us to our own faults, alienate us from others and lead to our downfall. In failure, ego is devastating and makes recovery all the more difficult. It is only by identifying our ego, speaking to its desires, and systematically disarming it that we will ever create our best work. In The Ego is the Enemy, Holidaydraws on a vast array of stories and examples, from literature to philosophy to history to his own experience advising many high-profile clients. Like Steven Pressfield's The War of Art, the book offers a brutally honest portrait of how we let our egos seduce us, and offers valuable advice for how we can overcome them"
New York: Penguin, 2016
158.1 HOL e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bandung: Ashoka Indonesia, 2000
305.42 PER
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI, 2019
338.959 PEM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Riant Nugroho
Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2021
327.598 RIA f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Priyanto Wibowo
"ABSTRAK
Studi ini merupakan studi tentang kondisi dan situasi di pedesaan Cina yang berubah
total sejak Mao bersama dengan PKC mengambil alih kekuasaan di Cina pada tahun
1949. Namun sebenarnya perubahan sudah terjadi jauh sebelum tahun 1949, yaitu ketika
PKC mulai berdiri pada tahun 1921 dan sejak saat itu konsep-konsep pembangunan
masyarakat sosialis mulai diperkenalkan dan dipraktekkan. Selama sepuluh tahun sejak
tahun 1949 hingga tahun 1959, perubahan tidak hanya terjadi pada tataran sistem politik
dan pemerintahan, namun yang lebih penting lagi adalah perubahan pada sistem sosial
yaitu dengan berubahnya institusi-institusi sosial serta perubahan struktur sosial dan
peran sosial dengan berubahnya mekanisme dalam masyarakat.

Dalam studi ini, untuk menggambarkan terjadinya perubahan sosial sebagai dampak
dari kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh PKC dimana kebijakan tersebut berakar
dari pikiran-pikiran Mao, digunakan teori sosial Talcott Parsons. Teori sosial Parsons
dalam bukunya The Social System (1951) pada intinya menyebutkan bahwa sistem sosial
sangat bergantung pada sistem budaya. Jika sistem budaya berubah, maka perubahan juga
akan terjadi pada sistem sosial. Perubahan sistem sosial baru akan terjadi jika terjadi
perubahan dalam sistem budaya. Dalam konteks ini maka yang terjadi di pedesaan Cina
pada kurun waktu tersebut adalah sebuah perubahan sosial yang mengikuti perubahan
budaya setelah masuknya paham Mantisme-Leninisme yang menggantikan sistem
budaya Konfusianis. Proses perubahan itu sendiri akan dijelaskan dengan menggunakan
beberapa teori antara lain adalah teori modernisasi dari David Apter, Giddens yang
menekankan aspek kehidupan sosial sebagai suatu episode yang berarti memiliki awal
dan akhir yang dapat dikenali serta Piotr Sztompka dengan Fungsionalisme
Strukturalnya, sementara untuk menjelaskan bentuk-bentuk aksi yang terjadi digunakan
teori Collective Actionnya Charles Tilly.

Ada beberapa tahap terjadinya perubahan sosial di pedesaan Cina dalam kurun waktu
antara tahun 1949 sampai tahun 1959. Mao memulai rekayasa sosialnya dengan
mengadakan Gerakan Land Reform pada tahun 1950, Ialu Kolektivisasi serta mencapai
puncaknya pada pembentukan Komune Rakyat pada tahun 1958. Dalam periode inilah
terjadi perubahan sosial yang begitu besar. Masyarakat Cina tradisional yang dengan teori
Apter (1967) dapat di lihat sebagai masyarakat yang memiliki tiga tipe sfratifikasi yaitu
menyangkut kasta, kelas dan status, melalui organisasi Komune Rakyat telah menjadi
sebuah rnasyarakat yang harus hidup bersama secara komunal dalam struktur dan fungsi
yang baru."
2006
D651
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Study Rizal L.K.
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>