Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 210377 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhamad Adamy Rayeuk
"Developer aplikasi web biasanya akan meniru dan memodifikasi sistem yang sudah ada. Hal tersebut terjadi karena sistem aplikasi web tidak jauh berbeda satu dengan yang lainnya. Namun, masalah timbul saat sistem yang ditiru mengalami perubahan. Aplikasi web yang menggunakan sistem tersebut perlu mengalami perubahan dan penyesuaian kembali. Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan paradigma pengembangan bernama Software Product Line Engineering (SPLE). SPLE melihat domain dan variasi sistem yang dimiliki domain sebagai suatu product family yang mengklasifikasikan produk-produknya berdasarkan kemiripan dan perbedaan antara setiap variasi produk. Salah satu studi kasus penerapan SPLE pada aplikasi web adalah Amanah, yaitu sebuah web generator untuk organisasi amal yang memanfaatkan teknologi Prices-IDE untuk membangkitkan aplikasi web. Amanah menggunakan WinVMJ untuk membangkitkan back end dan IFML untuk abstraksi front end dari produk Amanah. Fitur yang dihasilkan penelitian ini dievaluasi mengguanakan user acceptance test dan six quality criteria. WinVMJ dan IFML berhasil menjadi tool yang menerapkan paradigma SPLE dalam pengunaannya. Dihasilkan UML diagram dari pengembangan fitur pada penelitian ini. Selain itu, adanya penambahan fitur pada WinVMJ untuk peningkatan WinVMJ sebagai web framework.

Web application developers will usually clone and modify existing systems. It happens because web application systems are not much different from one another. However, problems arise when the cloned system change. The web application that uses the system needs to readjust following the changes. We can use a development paradigm called Software Product Line Engineering (SPLE) to solve that problem. SPLE sees the domain and the variety of systems owned by the domain as a product family that classifies its products based on the commonalities and variabilities between each product variation. One of the case studies of SPLE application in development of web applications is Amanah, a web generator for charity organizations that uses Prices-IDE technology to generate web applications. Amanah uses WinVMJ to produce the back end and IFML to abstract the front end. The features developed in this research were evaluated using six quality criteria and user acceptance tests. WinVMJ and IFML succeeded in becoming tools that apply the SPLE paradigm. This research also produced UML diagrams for the developed features. In addition, there are improvements in WinVMJ as a web framework."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Tsaqif Al Bari
"Payment Gateway adalah teknologi perangkat lunak yang menyediakan layanan pembayaran. Seiring berjalan waktu muncul requirement baru dan dilakukan pengembangan perangkat lunak untuk memenuhinya. Namun cara tersebut tidak efisien karena pada tiap iterasi pengembangan requirement baru, diperlukan implementasi ulang requirement yang sudah diimplementasi pada pengembangan sebelumnya. Maka dari itu dibutuhkan paradigma pengembangan perangkat lunak yang terbuka pada perubahan dan penggunaan ulang, yaitu Software Product Line Engineering (SPLE). SPLE adalah paradigma pengembangan perangkat lunak yang memanfaatkan reusable platform dan mass customisation. Pada penelitian ini akan dikembangkan product line untuk Payment Gateway dengan mengimplementasi fitur Payment, fitur layanan pembuatan pembayaran. Penelitian menggunakan framework SPLE yang fokus pada dua tahap dalam Domain Engineering yaitu Domain Design dan Domain Realization. Domain Design akan menggunakan UML-DOP, profil UML untuk merepresentasikan konsep Delta-Oriented Programming, dan U2VMJ Generator, code-template generator dari PricesIDE. Domain Realization akan menggunakan WinVMJ Composer, sebuah FeatureIDE Composer dari PricesIDE. Setelah itu akan dilakukan Application Engineering untuk menghasilkan dan menguji product dari product line. Hasil yang ditemukan adalah dalam satu proses pengembangan perangkat lunak product line Payment Gateway, lima variasi product Payment Gateway berhasil dihasilkan dan diuji dan implementasi pemanggilan external API fitur Payment menghasilkan granularitas fitur.

Payment Gateway is a software technology that serves payment services. As new requirements are needed, a software development is done to fulfill it. This method is not efficient because on each software development started to fulfill a new requirement, similar requirements that has been implemented from previous software development need to be re-implemented. A new paradigm in software development is needed that are open to changes and reusability, one of which is Software Product Line Engineering (SPLE). SPLE is a software development paradigm that uses a reusable platform and mass customisation. In this research we will develop a product line of Payment Gateway by implementing a feature called Payment, a payment creation service. This research uses the SPLE framework and focus on two steps in Domain Engineering which are Domain Design and Domain Realization. Domain Design will use UML-DOP, a UML profile to represent Delta-Oriented Programming concept, and U2VMJ Generator, a code-template generator from PricesIDE. Domain Realization will use WinVMJ Composer, a FeatureIDE Composer from PricesIDE. Next, an Application Engineering will be done to generate and test products generated from the product line. It is found that in one software development process of Payment Gateway product line, five variations of Payment Gateway successfully generated and tested and implementation for external API calls in Payment feature cause a feature granularity."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Kurniawan
"Behavioral Specification (ABS) adalah bahasa pemodelan untuk pendekatan software product line engineering (SPLE). ABS menggunakan Delta-Oriented Programming (DOP) untuk merealisasikan SPLE. Dalam pengembangan web, penelitian sebelumnya telah mengembangkan ABS Microservice Framework berbasis Erlang (ABS-Erlang). ABS-Erlang telah digunakan dalam pengembangan SPL Adapative Information System for Charity Organization (AISCO) atau juga dikenal sebagai Amanah. Akan tetapi, database mapping ABS-Erlang masih belum dapat mengaplikasikan paradigma DOP sepenuhnya. Kurangnya dukungan penuh DOP disebabkan oleh modifikasi kode Erlanggenerated dan SQL query yang harus dibuat oleh pengguna ABS-Erlang. Berdasarkan masalah-masalah tersebut, penelitian ini mengajukan database mapping untuk ABSErlang. Database mapping yang diajukan akan menggunakan metadata informasi kelas ABS (dihasilkan oleh kompilator ABS yang dimodifikasi) dan parameterized query (untuk pencegahan SQL injection) untuk membuat SQL query operasi database create, read, update, dan delete (CRUD). Database mapping juga menggunakan arsitektur yang mengeliminasi proses modifikasi kode Erlang-generated. Selain masalah database mapping, backend Amanah yang dihasilkan oleh ABS-Erlang juga sudah tidak sesuai dengan front end Amanah. Selain itu, HTTP client untuk fitur payment gateway juga tidak tersedia. Untuk mengatasi masalah tersebut, penelitian ini memperbaiki Model API untuk mengakomodasi frontend Amanah terbaru. Selanjutnya, HTTP adaptor, yang bertindak sebagai HTTP client, juga dibuat. Setelah pengujian dilakukan. ABS-Erlang (dengan database mapping yang diajukan) sudah berhasil lolos fungsional tes Amanah. Penggunaan memori produk Amanah ABS-Erlang juga lebih efisien dibandingkan produk Amanah yang dihasilkan framework berbasis Java.

Behavioral Specification (ABS) is a modelling language that can be used for softaware product line engineering (SPLE) approach. ABS uses Delta Oriented Programming (DOP) to implement SPLE. For web development, previous reasearch has built ABS Microservice Framework based on Erlang (ABS-Erlang). ABS-Erlang has been used in Adaptive Information System for Charity Organization (AISCO) product line also known as Amanah. However, current database mapping in ABS-Erlang does not fully support DOP. The lack of full DOP support is due to modification of Erlang generated code as well as SQL query that needs to be created by developers. Based on those issues, this research propose a new database mapping for ABS-Erlang. The proposed database mapping will use combination of ABS class meta information (generated by modified ABS compiler) and parameterized query (for protection against SQL injection) to build SQL queries for create, read, update, and delete (CRUD) database operations. The proposed database mapping also uses architecture that eliminate the need to modify the Erlang-generated code. Besides database mapping issues, ABS-Erlang’s generated-backend is also no longer compatible with the latest Amanah front end. In addition, ABS-Erlang also does not have HTTP client to support payment gateway feature. To solve those issues, this research improves ABS’s model API to accommodate the latest Amanah frontend. API adaptor, that acts as an HTTP Client, is implemented as well. After evaluation, Amanah backend generated by ABS-Erlang has passed all Amanah functional tests. Amanah products generated by ABS-Erlang also use less memory than Amanah products generated by Java-based framework."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ryan Karyadiputera
"Metode Clone-and-Own merupakan metode yang umum digunakan dalam pengembangan software. Clone-and-Own merupakan cara pengembangan yang menerapkan teknik kloning terhadap software yang sudah ada dan dimodifikasi dengan menambahkan atau mengurangi modul di softwaretersebut. Terdapat alternatif untuk metode Clone-and-Own, yaitu Software Product Line Engineering atau SPLE. Metode SPLE digunakan pada framework seperti WinVMJ. WinVMJ merupakan framework yang menggunakan bahasa Java dan berbasis Variability Modules for Java. Penelitian ini akan membandingkan metode Clone-and-Own dan SPLE dengan mengimplementasikan modul notifikasi di aplikasi Amanah yang menggunakan framework WinVMJ. Tujuan dari modul notifikasi adalah untuk memberikan pemberitahuan kepada pengguna saat terjadi perubahan dari suatu fitur. Modul ini juga akan memiliki pengaturan yang bertujuan agar pengguna dapat menentukan jenis notifikasi yang diterima, sehingga pengguna hanya mendapatkan notifikasi yang diinginkan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa metode SPLE lebih baik daripada Clone-and-Own di mana metode SPLE memiliki efisiensi yang lebih baik dari segi line of code yang digunakan dalam pengembangan aplikasi.

Clone-and-Own is a method that is commonly used in developing software. Clone-and-Own is a development method that works by cloning an existing software and modifying it by adding or removing modules in that software. An alternative method of it is Software Product Line Engineering or SPLE. SPLE method is used on frameworks like WinVMJ. WinVMJ is a framework that uses Java programming language. WinVMJ is based on Variability Modules for Java. This research will compare Clone-and-Own and SPLE methods by implementing notification module in Amanah app that uses WinVMJ framework. This module's purpose is to notify users of content changes in a feature. This module will also have a configuration to make users decide which kind of notifications will be received, so users will only get needed notifications. This research concludes that SPLE method is better than Clone-and-Own. SPLE method has better efficiency in terms of line of code for developing software."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oman Komarudin
"Setiap manufaktur memiliki karakteristik yang berbeda sehingga memiliki perbedaan kebutuhan terhadap perangkat lunak. Perusahaan manufaktur, terutama skala kecil dan menengah, umumnya memilih mengembangkan perangkat lunak sesuai kebutuhan masing-masing dibanding menggunakan enterprise resources planning (ERP) yang bersifat ”commercial-off-the-shelf ”. Pengembangan perangkat lunak pada manufaktur biasanya dilakukan dengan mengadopsi perangkat lunak yang sudah ada kemudian dilakukan perubahan sesuai kebutuhan (clone-and-own). Teknik clone-and-own menyebabkan pengembangan dan pemeliharaan perangkat lunak semakin kompleks. Perubahan dan perbaikan pada satu perangkat lunak sulit diimplementasikan pada perangkat lunak lainnya. Software Product Line Engineering (SPLE) merupakan konsep pengembangan perangkat lunak yang dapat menghasilkan banyak produk perangkat lunak sejenis dengan tetap mengakomodir perbedaan kebutuhan masingmasing. SPLE menciptakan platform yang dapat digunakan kembali (reusable platform) untuk membangun variasi perangkat lunak sesuai kebutuhan. Untuk menerapkan SPLE pada domain manufaktur, diperlukan langkah-langkah konkrit pada setiap proses SPLE. Penelitian ini akan merumuskan langkah-langkah dalam menerapkan SPLE pada domain manufaktur skala kecil dan menengah. Rancangan penelitian mengacu pada framework pengembangan SPLE yang telah ada. Dengan melakukan studi literatur dan penelitian mendalam, dihasilkan sebuah kerangka kerja yang dapat diikuti oleh pengembang perangkat lunak untuk menerapkan SPLE pada domain manufaktur. Kerangka kerja ini terdiri dari proses yang berkesinambungan, mulai dari domain requirement engineering yang menghasilkan requirements artefact dan digambarkan dalam sebuah variability modeling, domain design menggunakan UML-DOP untuk menggambarkan arsitektur perangkat lunak produk lini, serta domain realisation dalam bentuk reusable artefacts. Micro Textual Variability Language (µTVL) digunakan untuk menggambarkan feature model. Penelitian ini menggunakan ABS modeling language untuk mendefinisikan modul-modul core dan delta. Product configuration menggambarkan koleksi fitur yang dimiliki. Penelitian ini berhasil merumuskan langkah-langkah penerapan SPLE pada domain manufaktur menjadi sebuah kerangka kerja yang dapat digunakan dalam pengembangan perangkat lunak.

Each manufacturing company has different characteristics, resulting in varying software needs. Manufacturing companies, especially small and medium-scale ones, generally prefer to develop software according to their specific requirements rather than using ”commercial-off-the-shelf” enterprise resource planning (ERP) solutions. Software development in manufacturing is typically done by adopting existing software and making modifications as needed (clone-and-own approach). The clone-and-own technique leads to increasingly complex software development and maintenance. Changes and improvements made to one software are difficult to implement in other software systems. Software Product Line Engineering (SPLE) is a software development concept that allows the creation of multiple similar software products while accommodating individual needs. SPLE creates a reusable platform for building software variations based on requirements. To apply SPLE in the manufacturing domain, concrete steps are required for each SPLE process. This research aims to formulate the steps for implementing SPLE in small and medium-scale manufacturing domains. The research design refers to existing SPLE development frameworks. Through literature study and in-depth research, a framework is developed that can be followed by software developers to implement SPLE in the manufacturing domain. The framework consists of a continuous process, starting from domain requirement engineering that produces requirements artifacts and is represented in a variability modeling approach. Domain design utilizes UML-DOP to depict the architecture of software product lines, and domain realization takes the form of reusable artifacts. Micro Textual Variability Language (µTVL) is used to describe the feature model. ABS modeling language is employed in this research to define core and delta modules. Product configuration represents the collection of features possessed. This research successfully formulates the steps for implementing SPLE in the manufacturing domain, providing a framework that can be used in software development."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samuel Mulatua Jeremy
"Software Product Line Engineering (SPLE) merupakan suatu teknik rekayasa perangkat lunak yang memungkinkan adanya reusability dengan memanfaatkan commonability dalam perangkat lunak yang sedang dikembangkan. Salah satu studi kasus pengembangan SPLE yang dikembangkan di Lab RSE Fasilkom UI adalah AMANAH, sebuah aplikasi berbasis web dengan tools Prices-IDE yang ditujukan bagi lembaga amal untuk dapat membuat web organisasi secara mudah. Tidak hanya membantu organisasi untuk memiliki laman web, AMANAH juga memiliki modul laporan keuangan yang dapat dipilih oleh organisasi dan dimanfaatkan untuk menghasilkan laporan keuangan dari organsasi sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Saat ini AMANAH telah memiliki implementasi laporan keuangan yang berjalan, namun ditemukan bahwa implementasi tersebut belum sempurna serta terdapat aspek-aspek akuntansi yang fundamental yang belum diterapkan dalam modul laporan keuangan pada aplikasi AMANAH. Masalah ini yang menjadi dasar dari penelitian, yakni untuk melakukan rancang ulang implementasi modul laporan keuangan pada AMANAH dengan memperhatikan aspek fundamental akuntansi. Studi literatur yang dilakukan menunjukan bahwa terdapat beberapa jenis implementasi laporan keuangan pada sistem informasi keuangan dan implementasi tersebut dapat dilakukan melalui pendekatan SPLE dan delta-oriented programming. Proses perancangan dilakukan untuk membuat suatu artifak desain yang menjadi dasar implementasi perbaikan modul laporan keuangan hingga diinisiasi suatu solusi perbaikan dengan memperkenalkan suatu metode pencatatan transaksi secara double-entry bookkeeping dengan modul Journal Entry serta metode kalkulasi saldo akun-akun keuangan dengan menggunakan Trial Balance. Implementasi dilakukan dengan memanfaatkan proses SPLE, secara spesifik dengan membuat sebuah delta module bernama Journal Entry yang mendekorasi core module AutomaticReport yang telah ada sebelumnya. Evaluasi pada hasil pengembangan yang dilakukan menunjukan bahwa seluruh skenario functionality test telah dipenuhi dengan baik serta rancang ulang ini juga turut menyelesaikan masalah-masalah yang timbul pada implementasi modul laporan keuangan sebelumnya.

Software Product Line Engineering (SPLE) is a software engineering technique that allows reusability in software development by utilizing its commonability. One of the case study project used to discover about software development with SPLE by is AMANAH, a web-based application built with PricesIDE tools for nonprofit charity organizations that allows them to make a website easily. Not only providing charity organizations ability to create a website, AMANAH also have an optional feature of financial report that allows the organization to produce a standard-compliance financial report automatically. Currently AMANAH has implemented the financial report features, but it was considered that the current implementation is not perfect and there are some fundamental accounting principles that hasn’t being implemented in the system. The problem become the foundation of this research, which is to do a revamp process into AMANAH’s financial report module, by observing to generally accepted accounting principles. Literature studies done during the research shows that there are several types of financial report module implementation in accounting information systems and those implementations can be done by utilizing SPLE approeach and delta-oriented programming approach. Planning process was done by creating a design artifact that will be implemented during the implementation process and a revamp solution was initialized by introducing a double-entry bookkeeping method by utilizing Journal Entry module and account balance method by utilizing Trial Balance. These implementation was done by utilizing SPLE process, specifically creating a delta module called Journal Entry that decorates the existing AutomaticReport core module. During the evaluation of the implementation result, all the functional test scenario has been passed and this revamp process has solved the problems occurred in previous implementation."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Anugerah Ramadhan
"Perkembangan teknologi informasi telah mengubah cara hidup dan bekerja manusia, mendorong evolusi cepat dalam industri perangkat lunak yang kini mengandalkan alat pemodelan untuk merancang, menguji, dan menganalisis aplikasi sebelum dibangun. Di Laboratorium RSE Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, dikembangkan PRICES-IDE yang mengimplementasikan paradigma Software Product Line Engineering (SPLE). Paradigma SPLE memungkinkan aplikasi perangkat lunak dengan menggunakan platform dan mass customisation, termasuk pemodelan user interface menggunakan Interaction Flow Modeling Language (IFML). IFML memungkinkan pengembang memodelkan interaksi pengguna secara visual dan menghasilkan kode frontend melalui User Interface Generator (UI Generator). Meskipun pengembangan lebih lanjut telah mengintegrasikan plugin Eclipse dengan UI Generator, belum ada pengujian usability terhadap developer dalam penggunaan IFML UI Generator. Penelitian ini mengevaluasi usability dari UI Generator pada PRICES-IDE yang meliputi proses menggambar model IFML, generate UI, dan running program menggunakan metode User-Centered Design (UCD) dan wawancara kontekstual untuk memahami perilaku, kinerja, dan kepuasan pengguna, serta memberikan rekomendasi desain alternatif. Desain antarmuka alternatif yang dihasilkan dari penelitian ini mencakup dari ketiga proses tersebut. Hasil rancangan desain antarmuka mencakup tutorial, FeatureConcept, DataType, tooltip, dan icon pada halaman palette yang menjawab hambatan yang didapat dari pendekatan metode UCD dan wawancara kontekstual. Terdapat saran untuk penelitian selanjutnya dalam melanjutkan pengujian usability IFML UI Generator.

The development of information technology has transformed the way people live and work, driving rapid evolution in the software industry, which now relies on modeling tools to design, test, and analyze applications before they are built. At the RSE Laboratory of the Faculty of Computer Science, University of Indonesia, PRICES-IDE has been developed, implementing the Software Product Line Engineering (SPLE) paradigm. The SPLE paradigm enables software applications using a platform and mass customisation, including user interface modeling using the Interaction Flow Modeling Language (IFML). IFML allows developers to visually model user interactions and generate frontend code through the User Interface Generator (UI Generator). Although further development has integrated an Eclipse plugin with the UI Generator, there has not yet been any usability testing on developers using the IFML UI Generator. This research evaluates the usability of the UI Generator in PRICES-IDE, including the processes of drawing IFML models, generating UI, and running programs using the User-Centered Design (UCD) method and contextual interviews to understand user behavior, performance, and satisfaction, and provides alternative design recommendations. The alternative interface designs produced from this research encompass all three processes. The interface design outcomes include tutorials, FeatureConcept, DataType, tooltips, and icons on the palette page addressing the barriers identified through the UCD method and contextual interviews. There are recommendations for further research to continue usability testing of the IFML UI Generator."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nafidz Abiyyu Hanief
"Perkembangan teknologi informasi telah mengubah cara hidup dan bekerja manusia, mendorong evolusi cepat dalam industri perangkat lunak yang kini mengandalkan alat pemodelan untuk merancang, menguji, dan menganalisis aplikasi sebelum dibangun. Di Laboratorium RSE Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, dikembangkan PRICES-IDE yang mengimplementasikan paradigma Software Product Line Engineering (SPLE). Paradigma SPLE memungkinkan aplikasi perangkat lunak dengan menggunakan platform dan mass customisation, termasuk pemodelan user interface menggunakan Interaction Flow Modeling Language (IFML). IFML memungkinkan pengembang memodelkan interaksi pengguna secara visual dan menghasilkan kode frontend melalui User Interface Generator (UI Generator). Meskipun pengembangan lebih lanjut telah mengintegrasikan plugin Eclipse dengan UI Generator, belum ada pengujian usability terhadap developer dalam penggunaan IFML UI Generator. Penelitian ini mengevaluasi usability dari UI Generator pada PRICES-IDE yang meliputi proses menggambar model IFML, generate UI, dan running program menggunakan metode User-Centered Design (UCD) dan wawancara kontekstual untuk memahami perilaku, kinerja, dan kepuasan pengguna, serta memberikan rekomendasi desain alternatif. Desain antarmuka alternatif yang dihasilkan dari penelitian ini mencakup dari ketiga proses tersebut. Hasil rancangan desain antarmuka mencakup tutorial, FeatureConcept, DataType, tooltip, dan icon pada halaman palette yang menjawab hambatan yang didapat dari pendekatan metode UCD dan wawancara kontekstual. Terdapat saran untuk penelitian selanjutnya dalam melanjutkan pengujian usability IFML UI Generator.

The development of information technology has transformed the way people live and work, driving rapid evolution in the software industry, which now relies on modeling tools to design, test, and analyze applications before they are built. At the RSE Laboratory of the Faculty of Computer Science, University of Indonesia, PRICES-IDE has been developed, implementing the Software Product Line Engineering (SPLE) paradigm. The SPLE paradigm enables software applications using a platform and mass customisation, including user interface modeling using the Interaction Flow Modeling Language (IFML). IFML allows developers to visually model user interactions and generate frontend code through the User Interface Generator (UI Generator). Although further development has integrated an Eclipse plugin with the UI Generator, there has not yet been any usability testing on developers using the IFML UI Generator. This research evaluates the usability of the UI Generator in PRICES-IDE, including the processes of drawing IFML models, generating UI, and running programs using the User-Centered Design (UCD) method and contextual interviews to understand user behavior, performance, and satisfaction, and provides alternative design recommendations. The alternative interface designs produced from this research encompass all three processes. The interface design outcomes include tutorials, FeatureConcept, DataType, tooltips, and icons on the palette page addressing the barriers identified through the UCD method and contextual interviews. There are recommendations for further research to continue usability testing of the IFML UI Generator."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samuel Tupa Febrian
"Terkadang realisasi kebutuhan pengembangan aplikasi web baru sudah diimplementasikan sebagian pada aplikasi web lain. Harusnya efisiensi pengembangan dapat ditingkatkan dengan me-reuse realisasi tersebut dan mengurangi jumlah kebutuhan yang diimplementasikan dari awal. Developer menyelesaikan kasus tersebut dengan pendekatan clone-and-own yang memungkinkan penggunaan fungsionalitas suatu perangkat lunak pada perangkat lunak lain. Meskipun meningkatkan efisiensi pengembangan, namun clone-and-own menimbulkan masalah maintainability pada perangkat lunak yang sudah dikembangkan. Masalah tersebut dapat diatasi dengan pendekatan alternatif seperti paradigma software product line engineering (SPLE) yang efisiensinya dapat ditingkatkan dengan konsep multi product line (MPL). Sayangnya, SPLE dan MPL belum umum digunakan untuk mengembangkan perangkat lunak web karena kurangnya web framework yang menunjang kedua pendekatan tersebut. Hal ini yang mendasari implementasi WinVMJ framework sebagai web framework untuk mengembangkan aplikasi web dengan SPLE dan MPL. Framework ini belum menerapkan alur kerja SPLE secara menyeluruh, sehingga validitas perangkat lunak tidak terjamin. Untuk melengkapi alur kerja SPLE WinVMJ, penelitian ini mengintegrasikannya dengan FeatureIDE. Integrasi dilaksanakan dalam tiga tahap: merancang alur kerja SPLE, mendefinisikan kumpulan artefak yang diperlukan untuk pengembangan perangkat lunak, dan implementasi plugin bernama WinVMJ composer untuk memproses kumpulan artefak yang didefinisikan. Alur kerja SPLE WinVMJ berhasil dilengkapi dengan WinVMJ composer yang mampu memproses artefak dari FeatureIDE dan melakukan validasi produk secara menyeluruh. Selain itu, evaluasi WinVMJ composer juga menunjukkan adanya keunggulan penerapan MPL dan penyusunan produk dibandingkan WinVMJ framework.

Sometimes the realization of new web application development needs has been partially implemented in other web applications. Development efficiency should be increased by reusing the realization and reducing the number of requirements implemented from scratch. Developers solve this case with a clone-and-own approach that allows using the functionality of one software on another. Although this approach improves development efficiency, clone-and-own causes maintainability issues in the developed software. This problem can be overcome by alternative approaches, such as the software product line engineering (SPLE) paradigm, whose efficiency can be increased by the multi-product line (MPL) concept. Unfortunately, SPLE and MPL are not commonly used to develop web software due to the lack of web frameworks that supports them. This issue underlies the implementation of the WinVMJ framework as a web framework for developing web applications with SPLE and MPL. This framework has not fully implemented the SPLE workflow, which causes a lack of software validity. To complete it, this research integrates it with featured. The integration is carried out in three stages: designing the SPLE workflow, defining the artifact set for software development after integration, and implementing a plugin named WinVMJ composer to process the defined artifacts set. The WinVMJ's SPLE workflow is completed with WinVMJ composer, which can process FeatureIDE's artifacts and perform thorough product validation. In addition, the evaluation of the WinVMJ composer also shows the advantages of implementing MPL and product compilation compared to the WinVMJ framework."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shoman, Martin L.
New York: McGraw-Hill, 1983
005.1 SHO s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>