Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 141083 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yunus Winoto
"Perkembangan teknologi dalam suatu masyarakat adalah sebuah keniscayaan yang tidak bisa dihalangi. Salah satu bukti terjadinya perkembangan tekologi informasi adalah semakin gencarnya penggunaan media sosial dalam masyarakat. Melalui media sosial orang bisa lebih leluasa menyampaikan ide, gagasan, informasi serta menyebarkan informasi yang diterimanya pada orang lain tanpa ada penyeleksian. Namun demikian, salah satu dampak penggunaan media sosial adalah semakin deras dan tidak terkendalinya informasi bohong atau hoax di tengah-tengah masyarakat. Salah satu tugas pustakawan dalam konteks penyelenggaraan perpustakaan adalah melakukan penyeleksian sumber informasi atau dengan kata lain pustakawan adalah sebagai penjaga informasi (information gate kepeer). Dalam konteks yang lebih luas, tugas pustakawan tidak hanya sekedar menyeleksi bahan-bahan yang ada di perpustakaan tetapi juga turut memberikan pengetahuan, pemahaman serta keterampilan dalam menerima, menyeleksi dan menggunakan informasi yang baik, benar dan bermanfaat bagi kebutuhan masyarakat penggunanya. Oleh karena itu, kemampuan literasi informasi dan media serta pengetahuan maupun keterampilan dalam menggunakan teknologi informasi menjadi prasyarat yang harus dimiliki seorang pustakawan"
Jakarta: Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi, 2019
020 VIS 21:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yunus Winoto
"The development of technology in a society is unavoidable. one of the evidences of the development of information technology (IT) is the increasing use of social media in society."
Jakarta: Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi, 2019
020 VIS 21:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hanna Nurfadhilah
"Berbagi dan menggunakan kembali pengetahuan pertanian sangat penting untuk pembangunan pertanian saat ini. Sayangnya, penyebaran pengetahuan dan informasi pertanian masih menjadi masalah di Indonesia, meskipun informasi mengenai pertanian terus meningkat. Kementerian Pertanian RI (Kementan) memiliki tanggungjawab akan hal tersebut, melalui Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) Bogor, Kementan membangun repositori sebagai upaya untuk mengumpulkan, melestarikan, dan menyebarluaskan informasi terkait pertanian. Namun diketahui belum ada kajian atau evaluasi terkait peran PUSTAKA dalam mengembangkan repositori Kementan. Berdasarkan hal tersebut, artikel ini berupaya untuk mengkaji peran PUSTAKA Bogor dalam mengembangkan Repositori Kementerian Pertanian khususnya dalam aspek pengumpulan koleksi, pengolahan, preservasi, evaluasi, integrasi, diseminasi, promosi, serta pendidikan pengguna. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode studi kasus untuk pengumpulan dan analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PUSTAKA telah mampu menjalankan delapan perannya dalam pengembangan repositori dengan cukup baik. Namun ditemukan beberapa permasalahan dalam pengembangan repositori, salah satunya adalah belum adanya kebijakan tertulis terkait repositori yang menjadi permasalahan utama dalam pengembangan repositori Kementan.

Sharing and reusing agricultural knowledge is very crucial for agricultural development today. Unfortunately, the dissemination of knowledge and information on agriculture is still a problem in Indonesia, even though the information about agriculture keeps increasing. Ministry of Agriculture of Indonesia (Kementan) has commitment for this, through the Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) Bogor, Kementan has built a repository as an effort to collect, preserve, and disseminate Argricultural-related information. But, it is known that there is no study or evaluation regarding the role of PUSTAKA in developing repository of Kementan. Base on that, this article aims to examine the role of PUSTAKA in developing Repository of Kementan, especially in collecting content, processing, preserving, evaluating, integrating, disseminating, promoting, and educating users. The research uses a qualitative approach and case study methods for data collection and analysis. The research findings show that PUSTAKA has been able to carry out its eight roles in repository development quite well. However, several problems were found in development of the repository, one of which is the absence of written policies related to repositories which is the main problem in developing the repository of Kementan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ayom Widipaminto
"Perkembangan teknologi pada bidang penginderaan jauh (inderaja) membutuhkan teknik kompresi data yang optimal yaitu menghasilkan kompresi rasio yang tinggi akan tetapi tetap mempertahankan kualitas data. Sehingga hasil kompresi data tersebut masih dapat diterima dan digunakan untuk aplikasi inderaja. Salah satu teknik kompresi data inderaja yang baru adalah teknik kompresi hybrid yaitu menggabungkan teknik reduksi redundansi spektral dan reduksi redundansi spasial. Redundansi spektral dilakukan interband prediction yaitu memprediksi image band tertentu dari referensi image band lainnya. Sedangankan pada reduksi redundansi spasial digunakan image coding yang berbasis wavelet transform. Hingga saat ini tetap dilakukan penelitian dan pengembangan teknik kompresi dengan tujuan mendapatkan kualitas data sebaik mungkin dengan kompresi rasio sebesar mungkin.
Pada penelitian ini dilakukan analisis teknik kompresi hybrid untuk data inderaja banyak kanal MODIS. Teknik kompresi yang digunakan merupakan pengembangan dari teknik yang sudah existing (Yuan-Xiang Li, et.al). Hasil simulasi dan analisis kompresi data satelit inderaja MODIS dengan teknik kombinasi prediksi interband linier dan skip image band tertentu dengan menggunakan level dekomposisi transform wavelet yang lebih tinggi menghasilkan nilai PSNR yang besar (40 dB) dengan kompresi rasio hingga 80 kali. Data kompresi hasil dari teknik yang dikembangkan ini dapat digunakan untuk aplikasi data penginderaan jauh MODIS khususnya untuk pengamatan obyek pada permukaan bumi dengan cakupan skala global.

The remote sensing technology development need optimal data compression technique that result higher compression ratio but still prevent the data quality so the compressed data still can be used for remote sensing application. One of the new data compression technique is hybrid technique which combine reduction redundant spectral and spatial. The schema for reduction redundant spectral use prediction image band with other image band as reference and the schema for reduction redundant spatial use image coding base on wavelet transform.
The goal of this research is to analyze the improvement of the existing compression technique (Yuan-Xiang Li et.al) for MODIS data. The analysis have shown that the combine technique interband prediction with skip some images band and by higher decomposition of wavelet transform can be achieve good PSNR (40 dB) which have compression ratio up to 80 times. From this result compressed data still can be used for remote sensing application especially for identification some objects on earth with global observations."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T25191
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Kementrian Komunikasi dan Informasi, 2013
303.4833 DIN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ihsan Wahyu Prabawa
"Universitas Indonesia terdiri dari dua belas fakultas yang memiliki sistem perkuliahan yang beragam jenisnya. Dibutuhkan suatu sistem informasi yang handal untuk dapat membantu sistem akademik yang telah berjalan saat ini. Selama ini, pihak universitas maupun masing-masing fakultas telah berusaha untuk mengembangkan sistem informasi akademik yang handal bagi masing-masing fakultas. Akan tetapi sistem informasi akademik tersebut seperti sistem SIAK Client Server, SIAK Online, maupun SIAK FEUI dirasakan masih kurang mengakomodasi kebutuhan universitas maupun fakultas. Masih ada fungsi-fungsi yang belum diterapkan atau diterapkan kurang tepat, skema basis data yang masih kurang memadai dan kurang fleksibel, serta banyaknya informasi yang tidak bisa dihasilkan secara tepat baik waktu maupun kandungan datanya adalah beberapa contoh dari masalah yang ada pada sistem-sistem saat ini.
Proyek mahasiswa ini bertujuan untuk melakukan pengembangan awal suatu sistem informasi akademik yang baru untuk mengatasi kelemahan dan kekurangan sistem yang ada saat ini. Sistem yang baru ini diharapkan memiliki fitur-fitur yang diperlukan, seperti mendukung integrasi UI melalui pengelolaan data akademik mahasiswa, memungkinkan administrasi akademik dilakukan secara terpusat oleh Registrar pada Direktorat Pendidikan, dan memiliki kesesuaian rancangan dan fasilitas untuk berinteraksi secara transparan dengan subsistem-subsistem lain dalam sistem informasi Universitas Indonesia. Hasil dari proyek mahasiswa ini adalah adanya suatu definisi requirement yang jelas, rancangan sistem maupun basis data dan framework sebagai dasar implementasi sistem informasi akademik selanjutnya."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Setiarini
"Dalam rangka mendukung reformasi birokrasi di bidang teknologi informasi (TI) di Kementerian Sekretariat Negara, diperlukan peningkatan kualitas manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang TI yang profesional, memiliki kompetensi, integritas dan produktifitas yang tinggi. Untuk itu, diperlukan pengelolaan SDM dalam tata kelola teknologi informasi yang handal berdasarkan pada sebuah standar kompetensi.
Penelitian ini bertujuan untuk memetakan dan mengukur kompetensi SDM TI pada sebuah unit kerja di organisasi dengan menggunakan konsep Competency Based Human Resources Management (CBHRM), yaitu konsep yang berfokus terhadap sumber daya manusia sebelum berfokus terhadap pekerjaan yang mereka hasilkan. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dan studi pustaka. Kompetensi yang dipetakan dan diukur meliputi soft dan hard competency. Soft competency adalah kompetensi yang berkaitan dengan bagaimana seorang manusia mengelola pekerjaan dan skill apa yang dimiliki dalam berinteraksi dengan orang lain, sementara hard competency adalah kompetensi yang berhubungan dengan kemampuan fungsional dalam menjalankan substansi pekerjaan.
Hasil penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat soft dan hard competency pegawai saat ini dan tingkat kompetensi yang diharapkan pimpinan organisasi di masa yang akan datang. Rekomendasi yang dihasilkan berupa saran pelatihan dan/atau sertifikasi apa saja yang diperlukan untuk meningkatkan kompetensi SDM TI tersebut.

In order to support the bureaucracy reformation in Information Technology (IT) sector of Ministry of State Secretariat, the presence of professional, competent, integrated, and productive IT Human Resource Management (HRM) in the organization would be required. Thus, a certain competency standard would need to be deveped as a base for the IT HRM governance.
This study aims to map and measure IT HRM competence in work units of an organization using Competency Based Human Resources management (CBHRM concept), which focus primarily on human resource before the work result. Qualitative study and literature review are used as the main research methods. Competency which will be mapped and measured include both soft and hard competency. Soft competency is related to how people manage works and interaction between each other, while hard competency is related to functional skill on executing work substance.
This research produces soft and hard competency level of human resource for present and future levels expected by leadership. Recomendation includes suggestion for training and/or certification needed to improve IT human resource.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lalu Faisal Amri Rahman
"ABSTRAK
Sehubungan dengan transformasi kelembagaan Kementerian Keuangan, penataan organisasi dilakukan di lingkungan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC). Perubahan struktur organisasi unit kerja TIK dilakukan dari struktur organisasi lama yaitu Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai (DIKC) menjadi Direktorat Teknologi Informasi Kepabeanan dan Cukai (DTIKC) yang lebih berfokus dalam pengelolaan TIK pada DJBC. Perubahan ini mengakibatkan perlunya perancangan terhadap syarat kompetensi jabatan dalam DTIKC. Syarat kompetensi jabatan yang disusun terdiri dari syarat kompetensi manajerial dan teknis TIK. Di tahap awal dilakukan studi literatur pada Kamus Kompetensi Kementerian Keuangan dan Kompetensi Teknis yang akan diacu. Syarat kompetensi manajerial disusun berdasarkan Kamus Kompetensi Kementerian Keuangan. Berdasarkan diskusi yang dilakukan dengan pemangku kepentingan, Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dilakukan untuk memilih kerangka kompetensi teknis yang akan dijadikan acuan dalam penyusunan syarat kompetensi teknis TIK. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) bidang TIK adalah kompetensi yang lebih sesuai untuk menjadi acuan dibandingkan dengan Skill Framework for Information Age (SFIA) dan Internal Caseworker Guidance for IT Occupation karena memiliki nilai perhitungan AHP tertinggi. Penelitian menggunakan metode Hermeneutika dalam menganalisis data teks hasil wawancara yang diperoleh. Pada tahap akhir penelitian dilakukan expert judgement oleh Pejabat Pengelola Kepegawaian dan Pengelola TIK pada DJBC. Penelitian ini menghasilkan syarat kompetensi jabatan unit kerja TIK untuk struktur organisasi baru pada DJBC. Melalui hasil analisis diperoleh 35 syarat kompetensi manajerial dan 12 syarat kompetensi teknis TIK yang membentuk syarat kompetensi jabatan unit kerja TIK untuk struktur organisasi baru DJBC. Hasil penelitian ini dapat membantu dalam penyusunan syarat kompetensi jabatan unit kerja TIK untuk kebutuhan organisasi baru DJBC.

ABSTRACT
In order of institutional transformation of Ministry of Finance, organizational restructuring carried out in the Central Office of the Directorate General of Customs and Excise (DGCE). IT organization change structure performed from the old organization structure namely the Directorate of Customs and Excise Information (DCEI) into the Directorate of Customs and Excise Information Technology (DCEIT) which is more focused in the management of ICT on DGCE. These changes result in the necessary design to competency requirement for the job in DCEIT.
Competency requirement which will be prepared consisting of managerial competency requirements and technical competency requirements. In the early stages, study of the literature performed on the Ministry of Finance Competency Dictionary and Technical Competency Framework that will be referenced. Managerial competency requirements compiled based on the Ministry of Finance Competency Dictionary. Based on discussion with stakeholder, Analytic Hierarchy Process (AHP) method is performed to choose ICT technical competency framework that will be used as reference in the preparation of the technical competency requirements. The ICT Indonesia National Competency Framework Standard National Competence Indonesia is more suitable to be used compared with Skill Framework for the Information Age (FIA) and the Internal Caseworker Guidance for IT Occupation because of its highest eigen value through the AHP calculation. The research was conducted using qualitative research method and using the Hermeneutics method to analyze the interview data obtained. In the final stages of the research, Expert Judgement conducted by the Human Resource Development Officer and ICT Manager Officer in DGCE. The analysis obtained 35 managerial competency requirement and 12 technical competency requirement forming job competency requirement. The results of this research are expected to help in the preparation of job competency requirement needs of DCEIT."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ridha Adjie Eryadi
"PT Semen Indonesia merupakan salah satu perusahaan BUMN di Indonesia yang berada dalam sektor industri bahan bangunan. Dalam menjalankan proses bisnisnya, teknologi informasi menjadi salah satu faktor pendukung keberhasilan pencapaian target perusahaan. Sebagai unit pengelola teknologi informasi, unit Departemen ICT mempunyai tanggung jawab dalam memenuhi target Service Level Agreement. Namun dalam pelaksanaannya, masih ada kesenjangan antara nilai realisasi dan target yang sudah ditetapkan sebagai KPI unit kerja. Berdasarkan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi peningkatan angka realisasi pemenuhan SLA. Sebelum memberikan rekomendasi peningkatan perlu dilakukan evaluasi terlebih dahulu untuk mengetahui kondisi saat ini. Penelitian ini menggunakan integrasi dari metode Service Quality, Kano dan Quality Function Deployment untuk melakukan seleksi terhadap process area yang menjadi prioritas dalam peningkatan kualitas layanan TI. Setelah mengetahui process area beserta prioritasnya, tahap selanjutnya yang dilakukan adalah mengukur kapabilitas performa proses layanan TI tersebut. Framework yang digunakan untuk pengukuran adalah CMMI-SVC. Dari hasil pengukuran tersebut dilakukan analisis rekomendasi aktivitas dan work product untuk peningkatan kualitas pada area proses layanan TI, serta ukuran keberhasilan proses melalui Key Performance Indicator dari ITIL. Usulan rekomendasi divalidasi kepada General Manager TI sehingga bisa menjadi usulan solusi bagi peningkatan pengelolaan kualitas proses layanan TI dalam perusahaan.

PT Semen Indonesia is one of BUMN company in Indonesia that is in building materials industry sector. In carrying out its business processes, information technology is one of the factors supporting the success of achieving company targets. As an information technology management unit, the Department of ICT has the responsibility to fulfil the Service Level Agreement’s targets. As KPI work units, there is still a gap between the value of the realization and the goal. Based on this problem, this study aims to provide recommendations to increase the SLA fulfilment realization rate. Firstly, it is necessary to evaluate the current condition before giving recommendations for improvement. In this study, we make a selection of process area using the integration of Service Quality, Kano, and Quality Function Deployment methods in improving the quality of IT services by prioritizing the process area. After knowing the process area and its priorities, the next step is to measure the performace capabilities of the IT service process area. For this measurement, we use CMMI-SVC framework. From the results of these measurements, an analysis of activity recommendations and work products is carried out to improve quality in the IT service process area, as well as measure the success of the process through the ITIL Key Performance Index. The results of the recommendations are validated to the IT General Manager so that they can be proposed solutions for improving the quality management of IT service processes within the company."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>