Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 60595 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Ustika Mulyaning Tyas
"Bekel Ari-ari (BA)merupakan manuskrip yang berisi tentang perawatan dan tata cara pelaksanaan tradisi ritual pada siklus kelahiran bayi. Mendem ari-ari menjadi ritual pertama yang dilakukan ketika bayi lahir ke dunia dan dianggap sakral karena ari-ari mempunyai peran yang mendalam dalam proses pertumbuhan dan perkembangan bayi. Manuskrip BA koleksi FS UI dengan kode UR.1 LT-195 tersimpan di ruang naskah Perpustakaan UI digunakan sebagai objek dalam penelitian ini. Teks dalam naskah BA memaparkan tata cara dan ketentuan pelaksaan ritual mendem ari-ari berdasarkan tradisi Hindu Bali. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana tata cara pelaksanaan dan makna tradisi ritual mendem ari-ari beserta mantranya yang dikaitkan dengan Tuhan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah memaparkan tata cara pelaksanaan ritual mendem ari-ari beserta makna yang terkandung di balik ritual tersebut berdasarkan teks dalam naskah BA. Penelitian menggunakan langkah kerja filologi dengan analisis data kualitatif dan teori semiotik Roland Barthes. Hasil penelitian menunjukkan proses pelaksanaan ritual mendem ari-ari memiliki ketentuan yang didalamnya mengandung makna untuk keberlangsungan hidup bayi. Adapun mantra yang digunakan menyiratkan makna ritual mendem ari-ari dilaksanakan sebagai bentuk ucapan terima kasih serta permohonan perlindungan bayi kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Bekel Ari-ari (BA) is a manuscript that contains the information about baby care and procedures for the implementing traditions in the baby’s birth cycle. Mendem ari-ari is the first ritual performed when a baby is born into the world and considered sacred because the ari-ari has a deep role in the process of growth and development of the baby. The BA manuscript of FS UI collection with the code UR.1 LT-195 stored in the manuscript room of the UI Library is used as an object in this study. The text in the BA manuscript describes the procedures and provisions for performing the mendem ari-ari ritual based on Balinese Hindu tradition. The problem of this research is how the procedure for the implementation and the meaning of the mendem ari-ari ritual tradition along with the mantra associated with God. The purpose of this study is to explain the procedure for performing the mendem ari-ari ritual and the meaning behind the ritual based on the text in the BA manuscript. The research uses philological work steps with qualitative data analysis and Roland Barthes' semiotic theory. The results show that the process of performing the mendem ari-ari ritual has provisions that contain meaning for the survival of the baby. The mantra used implies the meaning of the mendem ari-ari ritual."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Lontar Bali Bekel Ari-ari ini menguraikan tatacara perawatan bayi yang baru lahir hingga berumur tiga bulan. Disebutkan bahwa jika lahir bayi laki-laki, ari-arinya ditaruh pada buah kelapa yang telah ditulisi mantra dan harus ditanam oleh seorang pria di sebelah kanan rumah lengkap dengan sarana upacara sebagai bekalnya, di antaranya tulisan mantra di atas daun lontar yang berbunyi Ong, Ong, Ang, Ang, 3. Jika bayi yang lahir perempuan, ari-arinya juga ditaruh pada buah kelapa yang bersurat mantra dan ditanam oleh seorang wanita di sebelah kiri rumah disertai dengan sarana upacaranya dan dibekali selembar tulisan di atas daun lontar yang berbunyi Ong, Ong, Ung, Ung, 3. Dilanjutkan dengan keterangan tentang upacara dan tatacara perawatan bayi sebelum nelain (sebelum puser bayi lepas) atau ketika bayi berumur tujuh hari. Diuraikan juga tentang Penugrahan sang Hyang Dharma sehubungan dengan pemeliharaan bayi dengan segala sarana, tata krama dan rincian sesajen sampai bayi berumur tiga bulan. Informasi penulisan teks maupun penyalinan naskah ini tidak ditemukan."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
UR.1-LT 195
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Hanief Syafi Al Umam
"ABSTRAK
Lakon Antasena Takon Rama adalah sanggit cerita yang dibuat dan dibawakan
oleh Ki Sugino Siswocarito. Lakon Antasena Takon Rama berisi tentang
perjalanan Antasena dalam mencari jati dirinya. Penelitian yang dilakukan pada
Lakon Antasena Takon Rama ini didasarkan pada analisis struktural yang
meliputi analisis alur, tokoh, penokohan, dan tema. Pada akhirnya diperoleh
bahwa alurnya adalah ketat dan tokoh utamanya adalah Antasena. Pada penemuan
tema yang diperoleh dari hasil analisis alur, tokoh, dan penokohan adalah
Antasena mencari eksistensi, identitas dan jati dirinya

ABSTRACT
Lakon Antasena Takon Rama is sanggit made and performed by Ki Sugino
Siswocarito. Lakon Antasena Takon Rama tells the journey of Antasena looking
for his identity. The research conducted on Lakon Antasena Takon Rama is based
on the structural analysis involving plot, characters, characterization, and theme.
At the end of analysis, the plot is exact showing the main character is Antasena.
The result of theme comes from plot analysis, characters and characterization of
Antasena looking for his existence and identity.
"
2016
S65087
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
928.992 UNI f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: Fakultas Sastra Universitas Indonesia , 1994
808.02 UNI k (2)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Kamelia Dewi
"Ritual Mapag Panganten merupakan salah satu prosesi dalam pernikahan adat Sunda. Sebagai sebuah ritual adat, Mapag Panganten termasuk ke dalam tradisi lisan karena telah diturunkan lebih dari dua generasi, menjadi identitas dari kelompok, dan terus dikembangkan hingga saat ini. Selain sebagai sebuah ritual adat, Mapag Panganten juga menyajikan bobodoran (lucu-lucuan) untuk menghibur para tamu dalam acara pernikahan adat sunda. Dari tradisi ini banyak hal menarik yang ditemukan, salah satunya adalah makna simbolik. Terkait hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menjabarkan dan mendeskripsikan makna simbolik di dalam ritual Mapag Panganten dalam pernikahan adat Sunda di Dusun Ciseda, Desa Citimun, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan ritual Mapag Panganten yang diadakan pada tanggal 23 Februari 2020 di Dusun Ciseda, Desa Citimun, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat sebagai data penelitian. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif, sedangkan analisis isi dilakukan dengan pendekatan tradisi lisan dan pendekatan semiotik. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, penelitian menghasilkan tiga makna simbolik, yaitu makna religius, makna historis, dan makna estetis. Penelitian ini dapat menjadi kontribusi untuk bahan pengetahuan budaya mengenai makna simbolik dalam Mapag Panganten dari sudut pandang tradisi lisan dengan pendekatan semiotik.

Ritual Mapag Panganten is one of the procession in Sundanese wedding ceremony. As a tradition ritual, Mapag Panganten included in oral tradition because it has been passed down over two generations, became identity to the community, and continues to be developed currently. Beside as a ritual tradition, Mapag Panganten also shows bobodoran to entertain the guests. From this tradition, there are many interesting things, one of them is symbolic meaning. Related to this, the aim of this study is describe the symbolic meaning in ritual Mapag Panganten in Sundanese wedding ceremony in Ciseda Hamlet, Citimun Village, Sumedang District, West Java. The data used is ritual Mapag Panganten that has been held on February 23rd 2020 in Ciseda Hamlet, Citimun Village, Sumedang District, West Java. This research uses qualitative method. Furthermore, this research uses oral tradition approach and semotic approach to analyze the data. The result of this study yields three symbolic meanings, which are religius meaning, historical meaning, and aesthetic meaning. This study can be a contribution to cultural knowledge material about symbolic meaning in Mapag Panganten from oral tradition point of view with semiotic approach."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
DepokI: Fakultas Sastra Universitas Indonesia , 1999
808.02 UNI k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: Fakultas Sastra Universitas Indonesia , 1997
808.02 UNI k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
PATRA 11 (3-4) 2010 (1)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>