Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 171089 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa Nur Rafaah
"Femvertising atau strategi periklanan yang membawa citra pro perempuan dinilai akan membawa perubahan nyata untuk pemberdayaan perempuan. Femvertising berupaya untuk menyampaikan pesan melalui role model. Namun, pembingakaian karakter yang dibawakan oleh role model tersebut bisa berpotensi untuk menyadarkan perempuan terhadap kesalahan pada diri mereka karena tidak mampu menjadi seperti mereka. Kampanye Women Who Shine oleh merek perawatan rambut Pomelo+Co. ingin memberikan motivasi melalui perempuan maskulin yang menjadi model iklan mereka. Artikel ini menganalis secara semiotik bagaimana penggambaran perempuan maskulin dapat menjauhkan perempuan dari cita-cita feminis yaitu kebebasan. Hasil penelitian menujukkan bahwa pembingkaian karakter maskulin yang terlalu kuat akan memberikan rasa tidak percaya diri pada perempuan dan berpotensi menyalahkan diri mereka. Kemudian penggambaran karakter maskulin pada kampanye ini hanya akan memberi pelabelan lain pada perempuan. Hasil penelitian lainnya menunjukkan bahwa femvertising hanyalah cara baru sebuah merek untuk mendapatkan keuntungan dengan mengeksploitasi feminisme.

Femvertising or an advertising strategy that carries a pro-women image is considered to bring real change for women's empowerment. Femvertising attempts to convey messages through role models. However, the characterization of the role models can potentially make women realize the faults in themselves for not being able to be like them. The Women Who Shine campaign by haircare brand Pomelo+Co. seeks to provide motivation through the masculine women who model their ads. This article analyzes semiotically how the portrayal of masculine women can keep women away from the feminist ideal of freedom. The results show that the framing of masculine characters that are too strong will give women a sense of insecurity and potentially blame themselves, then the depiction of masculine characters in this campaign will only give another label to women. Other results show that femvertising is just a new way for brands to profit by exploiting feminism."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sekar Azzahra Sembada
"Skripsi ini mengeksplorasi pengaruh femvertising pada sikap konsumen Indonesia, dengan fokus pada hubungan antara pesan-pesan femvertising dan persepsi terhadap perusahaan. Femvertising menantang peran gender tradisional dengan memberdayakan perempuan melalui kampanye iklan. Dampaknya pada sikap konsumen Indonesia masih kurang diteliti. Penelitian ini mengisi kesenjangan tersebut dengan menyelidiki efek femvertising pada sikap konsumen. Temuan menunjukkan pengaruh positif pada sikap terhadap perusahaan, mencerminkan respon positif konsumen Indonesia. Namun, dukungan terhadap hak-hak perempuan dan identifikasi diri sebagai feminis memengaruhi sikap terhadap femvertising secara negatif. Memahami nuansa sikap konsumen Indonesia penting bagi pengiklan untuk menyusun strategi dan membentuk persepsi merek yang positif di antara konsumen Indonesia.

This thesis explores femvertising's influence on Indonesian consumer attitudes, focusing on the relationship between femvertising messages and perceptions of the company. Femvertising challenges traditional gender roles by empowering women in ad campaigns. Its impact on Indonesian consumer attitudes remains understudied. The study fills this gap by investigating femvertising's effects on consumer attitudes. Findings reveal positive influence on attitudes toward the company, resonating with Indonesian consumers. However, support for women's rights and feminist self-identification negatively affects femvertising attitudes. Understanding nuances in Indonesian consumer attitudes is vital for advertisers to tailor strategies, fostering positive brand perception among Indonesian consumers."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anne Lockley
Jakarta: Yayasan Jurnal Perempuan, 2019
305 JP 24:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Titiek Kartika Hendrastiti
Jakarta: Yayasan Jurnal Perempuan, 2019
305 JP 24:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Susilowati
Jakarta: Yayasan Jurnal Perempuan, 2019
305 JP 24:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Indah Kartika
"Tesis ini membahas mengenai proses pemberdayaan perempuan melalui kredit mikro sistem Grameen Bank yang dilaksanakan oleh KMUM Cabang Jatiragas Karawang, Jawa Barat. Tujuannya adalah untuk menggambarkan proses pemberdayaan perempuan melalui kredit mikro sistem Grameen Bank dan faktorfaktor yang mendukung dan menghambat proses pemberdayaan perempuan tersebut. Lokasi penelitian ini dilakukan di 3 desa, yaitu Desa Barugbug, Situdam dan Jatiwangi yang berada dalam lingkup Kecamatan Jatisari Karawang. Tiga desa ini dipilih karena dapat mewakili karakter anggota KMUM Jatiragas. Teknik pemilihan informan dilakukan dengan cara purposive sampling berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Studi literatur, wawancara mendalam dan pengambilan foto-foto untuk memperkaya data yang diperoleh melalui wawancara dalam pengumpulan data. Hasil penelitian ini menggambarkan perempuan anggota KMUM Cabang Jatiragas, Karawang dikatakan berdaya jika: (1) usaha yang dijalankan mengalami kemajuan, (2) berkembangnya jenis usaha menjadi beragam, (3) bertambahnya aset yang dimiliki, (4) semakin meningkatnya kesejahteraan komunitas yang tergabung sebagai anggota KMUM Cabang Jatiragas Karawang.

This thesis discussed on the process of women empowerment through micro credit using Grameen Banks System, which is managed by Koperasi Mitra Usaha Mandiri (KMUM) Branch of Jatiragas Karawang, West Java. It was aimed to describe women empowerment process through micro credit using Grameen Bank System and to the factors that support and blockage in the process of women empowerment. Purposive sampling was used in selecting informants based on certain criteria. Data collection used literature study, in depth interview and taken some pictures to enrich data. This research was conducted in 3 villages because the characters of members were various which were represented all members. They were involved as informants purposively because they knew and felt the benefit of becoming KMUM members. The result described that women empowerment were seen as the effect of joining in micro credit with Grameen Bank System were: (1) the business they run was succeed, (2) business commodities were various and expand to others, (3) the assets were increased, and (4) the community who joining in KMUM Cabang Jatiragas Karawang can increase their family welfare, especially in economy?s life. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T25967
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
E.J Ardanehwari
"Sebagai salah satu rujukan penting untuk memahami pikiran sesama perempuan, majalah perempuan merupakan sarana potensial untuk memberdayakan perempuan. Tesis ini meneliti gagasan pemberdayaan perempuan dalam editorial rubrik Glamour News Majalah Glamour USA yang dimaksudkan Redaksi Glamour sebagai sarana untuk menyatakan keberpihakan Glamour terhadap isyu-isyu perempuan. Penelitian ini bertujuan menunjukkan bagaimana gagasan pemberdayaan perempuan direpresentasikan dalam editorial Glamour sepanjang tahun 2007 serta bagaimana editorial Glamour berperan sebagai diskursus tentang pemberdayaan perempuan. Penelltian bersifat kualitatif dan menggunakan metode analisis framing.
Hasil analisis memperlihatkan, Glamour memaknai pemberdayaan perempuan Amerika Serikat sebagai hak penuh untuk mengendalikan tubuhnya sendiri; rasa percaya diri dalam bekerja; kemampuan mengatasi diskriminasi di tempat kerja; kemampuan untuk memenuhi kriteria perempuan ideal versi Glamour; pengetalman menyeluruh tentang masalah kesehatan perempuan; kemampuan mclakukan tindakan kongkret untuk menolong sesama perempuan pada khususnya dan terhadap dunia pada umunmya. Hubungan antara Glamour dengan pembacanya merupakan hubungan hegemonik. Hal itu lercermin dari earn Glamour dengan memosisikan diri sebagai penentu makna sebagai pengetahuan yang harus diikuti oleh pembacanya. Secara umum, editorial Glamour mencerminkan nilai-nilai budaya Amerika seperti sikap pragmatis, orientasi pada keunggulan, dan sense of mission untuk "menyelamatkan dunia", termasuk sifat paradoks budaya Amerika dengan rnemperHhatkan inkonsistensi dalam memaknai pemberdayaan perempuan Amerika Serikat.

As one of the important references for women to better understand each other, women's magazines are a potential means to empower women. This thesis analyzes the idea of women's empowerment in the editorials of Glamour News in Glamour magazine USA that are intended by the Glamour editorial team as a means to affirm Glamours taking sides in female issues. This research aims to show how the idea of women's empowerment is represented in Glamour editorials throughout 2007 and how the Glamour editorials played a role as a place of discourse on the empowerment of women. This thesis is qualitative in character and uses the framing analysis method.
The results of this analysis show that Glamour gives meaning to women's empowerment in the United States of America: to own the full right to control one's own body; self-confidence in carrying out a profession; the ability to formulate what being a woman is; the ability to overcome discrimination in the work place; the ability to fulfill the criteria of Glamour's version of the ideal woman; broad knowledge of female health problems; and the ability to take tangible action to express empathy toward other women specifically and the world in general The relationship between Glamour and its readers is a hegemonic relationship. This is reflected in the manner Glamour positions itself as the determiner of knowledge that should be followed by its readers. In general, Glamour editorials reflect the cultural values of America, such as pragmatism, orientation to win. and a sense of mission "to save the world” including the paradoxical character of American culture in its inconsistent way of giving meaning to American womens empowerment.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2008
T 25443
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Nur Hasanah Jasmine
"Banyak penelitian dalam literatur kewirausahaan tertarik pada pertanyaan tentang mengapa seseorang memiliki atau tidak memiliki niat untuk membuat usaha mereka sendiri, terutama pada generasi muda seperti Gen Z dengan seperangkat nilai dan kreativitas baru. Dengan jumlah bisnis yang terus meningkat dari tahun ke tahun, seiring dengan jumlah wanita di industri bisnis yang semakin meningkat. Meningkatnya jumlah perempuan pengusaha dapat disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah munculnya pemberdayaan perempuan di kalangan generasi baru. Teori perilaku terencana juga telah dipelajari dalam banyak studi bisnis sosial mengenai niat kewirausahaan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pemberdayaan dan niat berwirausaha di kalangan perempuan Generasi Z. Ini juga berfokus pada pemeriksaan peran efikasi diri, norma subjektif, dan sikap terhadap pengambilan risiko dalam membentuk niat kewirausahaan. Untuk mendukung penelitian ini, kuesioner disebarkan kepada 202 perempuan yang lahir antara tahun 1997-2004 di Indonesia. Kuesioner yang disebarkan memiliki jenis pertanyaan tertutup, pertanyaan skala Likert. Software SEM-PLS digunakan untuk menganalisis penelitian ini.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa subjective norm dan attitude toward risk-taking yang dimiliki perempuan di Indonesia memiliki dampak yang signifikan terhadap entrepreneurial intention. Namun, empowerment dan self-efficacy telah ditemukan memiliki pengaruh negatif dalam niat kewirausahaan dimana penelitian ini menemukan bahwa memiliki empowerment dan self-efficacy tidak selalu mengarah terhadap kegiatan berusaha. Analisis data menunjukkan bahwa subjective norm memiliki pengaruh terbesar terhadap entrepreneurial intention. Artinya, wanita di kalangan Gen Z menunjukkan kecenderungan tertinggi untuk memulai usaha mereka sendiri ketika mereka mendapat dukungan dari orang-orang di sekitar mereka atau yang pendapatnya mereka hargai yang juga menyarankan mereka untuk mempunyai bisnis sendiri.

Many researches in entrepreneurial literature have been interested in the question regarding why an individual has or has not the intention to generate their own venture, especially in the young generation such as Gen Z with their own new set of values and creativity. With the number of businesses continuously increasing over the years, along with the number of women in the business industry has increased. The rising number of women entrepreneurs can be caused by many factors, one of them being the rise of women empowerment among the new generations. The theory of planned behavior has also been studied in many social business studies regarding entrepreneurial intentions.
The purpose of this study is to investigate the relationship between empowerment and entrepreneurial intention among Generation Z females. It also focuses on examining the role of self-efficacy, subjective norm, and attitude toward risk-taking on shaping entrepreneurial intention. To support this study, a questionnaire is distributed to 202 females that are born between the years 1997-2004 in Indonesia. The questionnaire that is spread is a close-ended type of question, the Likert scale questions. SEM-PLS Software is used to analyze this study.
The results revealed that the subjective norm and attitude toward risk-taking of young women in Indonesia have a significant influence on their intention to pursue entrepreneurial endeavors. However, empowerment and self-efficacy has been found to have a negative influence in entrepreneurial intention as this research found that having empowerment and self-efficacy does not specify towards the act of entrepreneurship. The data analysis shows that subjective norm have the biggest impact on entrepreneurial intention. That is to say, female Gen Z showed the highest propensity to launch their own enterprise when they have the support from the people around them or whose opinions they value that also have a preference for them to have their own business.
"
Depok: 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>