Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 221552 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Hadyan Fadhlika
"Dalam game perang multipemain, terdapat situasi yang dapat terjadi secara spontan. Hal tersebut dapat memicu respons reaktif, seperti penggunaan kata-kata vulgar. Contohnya dapat ditemukan pada video yang diunggah oleh Milyhya di YouTube. Penggunaan kata-kata vulgar dapat dianalisis berdasarkan makna dan emosi dengan menggunakan pendekatan semantik dan psikolinguistik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk menganalisis pola-pola dari data yang ditemukan. Penelitian ini menemukan 16 data kosakata vulgar, sembilan di antaranya dianalisis lebih lanjut. Hasil dari penelitian ini adalah: (1) medan set terbagi atas makian dan sapaan; (2) kosakata vulgar dapat mengacu ke binatang, aktivitas, keadaan/sifat, profesi, atau anggota tubuh; (3) seluruh kosakata vulgar memiliki konotasi negatif; (4) terdapat lima emosi yang dapat diekspresikan (marah, sedih, jengkel, terkejut, nikmat), masing-masing dengan pola dan latar belakangnya; (5) kata 'anjing' dapat mengekspresikan empat emosi, dan; (6) emosi jengkel dapatdiekspresikan dengan enam kosakata vulgar.

In multiplayer first-person shooter games, there are situations that can happen spontaneously. This can cause reactive responses, such as the use of harsh words. The examples can be found in videos uploaded by Milyhya on YouTube. The use of harsh words can be analyzed by its meaning and emotional state by using semantic and psycholinguistic approach. This research usedqualitative descriptive method to analyze patterns from the data found. This research found out that there are 16 different forms of harsh words used in the video, nine of which were analyzed further. The results were: (1) the set field can be divided to curse and greeting; (2) the harsh words can refer to animal, activity, condition/state, profession, or body parts; (3) all the harsh words have negative connotation; (4) there are five emotions that can be expressed from the use of harsh words (anger, sadness, irritated, surprised, joy), each emotions have its patterns and situational backgrounds; (5) the word 'anjing' can be used to express four emotions, and; (6) irritated can be expressed by six different harsh words."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yanuarita Puji Hastuti
"
ABSTRAK
Penelitian ini mencoba memaparkan pola-pola kesalahan membaca secara fonologis yang dilakukan oleh siswa sekolah dasar yang meskipun telah melampaui masa awal pembelajaran membaca tetapi masih juga mengalami kesulitan membaca sehingga siswa tersebut mengalami kesulitan dalam mengikuti pelajaran lainnya. Tulisan yang dilatarbelakangi kenyataan masih banyaknya siswa yang mengalami kesulitan membaca ini mengambil responden yang duduk antara kelas satu (tahun kedua) sampai kelas tiga, cukup mendapat rangsangan, memiliki intelejensi cukup, dan secara umum tidak memiliki masalah kesehatan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang mengakibatkan hasil penelitian ini tidak bisa menjadi kesimpulan umum dari setiap kasus yang ditemukan pada waktu dan tempat yang berbeda.
Dalam bab mengenai kerangka pikir, penulis mencoba menguraikan teori-teori yang dikemukakan oleh ahli-ahli kesehatan, pendidikan, psikologi, dan linguistik sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa topik tulisan ini menyangkut berbagai bidang ilmu atau yang biasa disebut dengan ilmu interdisipliner.
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini ialah bahwa kesalahan membaca pada responden dapat dibagi menjadi enam bagian, yaitu penghilangan yang berupa penghilangan huruf dan suku kata dalam sebuah kata, penambahan yang berupa penam_bahan huruf dan suku kata, penggantian yang berupa penggantian huruf dan suku kata. pembalikan yang berupa pembalikan huruf-huruf dalam sebuah kata, gabungan yang berupa gabungan kesalahan penggantian dan penambahan, penghilangan dan penam_bahan, dan penghilangan dan penggantian, serta kesalahan berupa pengubahan yang dibagi menjadi dua yaitu kelompok kata-kata yang setelah berubah tetap memiliki makna dan kelompok kata-kata yang setelah berubah tidak lagi memiliki makna. Kemu_dian ditemukan juga adanya kekacauan antara bunyi-bunyi yang dihasilkan dari tempat yang sama ataupun yang dekat dan huruf-huruf yang terbalik bentuknya.
Selain kesimpulan di atas, penulis juga mencoba menyimpulkan keadaan umum dari responden melalui grafik yang diselipkan dalam bab mengenai analisis, yaitu grafik hubungan antara jumlah responden dengan jumlah kesalahan di tempat yang sama serta grafik perbandingan kesalahan. Grafik yang pertama menunjukkan adanya kenyataan bahwa semakin banyak jumlah responden, semakin sedikit kesalahan yang dibuat di tempat yang sama dan semakin sedikit jumlah responden, jumlah kesalahan di tempat yang sama semakin besar. Grafik yang kedua menunjukkan adanya kenyataan bahwa kesalahan terbanyak yang dibuat responden berturut-turut adalah pengubahan, penggan_tian, dan penghilangan.
"
1998
S11303
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sonny Martauli Yesica
"Tren mengcover lagu atau menyanyikan kembali dengan memodifikasi lagu di Youtube kian banyak dilakoni masyarakat dan tidak sedikit mencoba menerjemahkannya ke dalam bahasa lain seperti bahasa Prancis. Dari sekian banyak lagu yang dicover, peneliti menemukan 2 pengguna Youtube bernama Feliz Petra dan Aziza Rahma yang menerjemahkan lagu berbahasa Indonesia berjudul Dealova dan Ambilkan Bulan Bu ke dalam bahasa Prancis, mengcover dan membagikan lirik hasil terjemahan mereka. Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mengetahui jenis pergeseran bentuk, makna dan strategi penerjemahan yang dilakukan pada lagu bertema cinta Dealova dan lagu anak Ambilkan Bulan Bu dalam versi aslinya dalam bahasa Indonesia dan versi bahasa Prancis yang dibagikan dan diunggah oleh dua orang pengguna Youtube tersebut. Korpus dikupas dengan teori strategi penerjemahan Vinay dan Dalbernet, pergeseran bentuk oleh Catford dan pergeseran makna Simatupang. Hasil penelitian mendapatkan bahwa lagu Dealova memiliki total 7 pergeseran bentuk dan 5 pergeseran makna, sementara pada lagu Ambilkan Bulan Bu memiliki 1 pergeseran bentuk dan 4 pergeseran makna. Terjemahan lagu Dealova yang penuh dengan emosi terdapat banyak perubahan semantik dengan oblique translation dan pergeseran penerjemahan option yang dilakukan oleh Youtuber penutur asli Prancis. Sementara itu, lagu anak Ambilkan Bulan Bu yang diterjemahkan oleh orang Indonesia memiliki terjemahan yang setia dengan menggunakan strategi literal translation dan berpegangan pada kesederhanaan struktur, kata dan makna. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penutur asli Prancis dengan faktor lagu bertema cinta yang sarat emosi menyebabkan terjemahan menjadi tidak setia dan sangat fleksibel, sementara penutur tidak asli dan lagu anak dengan makna sangat sederhana menghasilkan terjemahan sangat setia.

The trend of covering songs or re-singing by modifying songs on Youtube is increasingly being carried out by people and many try to translate them into other languages ​​such as French. Among these covered songs, the researcher found 2 Youtube users named Feliz and Martin Petra from Switzerland and Aziza Rahma from Indonesia who translated and covered Indonesian songs entitled Dealova and Ambilkan Bulan Bu into French and shared their translated lyrics. This study aims to determine the type of form shift, meaning shift and translation strategy carried out on love-themed song Dealova and the children's song Ambilkan Bulan Bu in the original version and the French version which were shared and uploaded by these two Youtube users. This research will be analized with the theory of Vinay and Dalbernet's translation strategy, the shift of form by Catford and the shift of meaning by Simatupang. The results showed that Dealova's song had a total of 7 shifts in form and 5 shifts in meaning, while the song Ambilkan Bulan Bu has 1 shift in form and 4 shifts in meaning. The translation of Dealova's song is full of emotions as the original one, there are many semantic changes with oblique translations and shifts in translation option made by this French native-speaking Youtuber. Meanwhile, the children's song Ambilkan Bulan Bu which is translated by an Indonesian has a faithful translation by using a literal translation strategy and adhering to the simplicity of structure, words and meaning. So it can be concluded that native French speakers with love-themed songs that are full of emotion causing the translation unfaithful and very flexible, while non-native speakers and children's songs with very simple meanings produce very loyal translations."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Sa`diah
"Tesis ini membahas galat koherensi dan kohesi dalam karangan naratif pelajar bahasa Inggris. Sumber data yang digunakan berupa 45 karangan naratif yang ditulis oleh pelajar kelas XI, SMAN 2 Kabupaten Tangerang. Tahapan analisis dilakukan berdasarkan metodologi analisis galat. Hasil analisis menunjukkan bahwa jenis galat koherensi yang paling banyak ditemukan adalah sequential coherence. Temuan itu mengindikasikan bahwa pelajar mengalami kesulitan dalam menyusun dan menghubungkan antarkonsep di dalam sebuah paragraf. Sementara itu, jenis galat kohesi dominan pada salah bentuk dan penghilangan referensi. Selanjutnya, ditemukan tiga penyebab galat koherensi dan kohesi. Ketiga penyebab itu adalah generalisasi berlebih, penerapan kaidah yang tak lengkap, dan overlooking cooccurrence restrictions. Berdasarkan temuan yang diperoleh, diketahui bahwa kemahiran pelajar dalam menulis karangan naratif yang koheren dan kohesif masih rendah.

This thesis discusses coherence and cohesion errors in English learners’ narrative compositions. The data used in this research are 45 narrative compositions written by XI graders of SMAN 2 Kabupaten Tangerang. The procedures of analysis are based on the methodology of error analysis. The analysis results reveal that the most frequent coherence errors belong to sequential coherence. This finding indicates that the learners have difficulty in arranging and connecting the concepts in a paragraph. The most frequent cohesion errors belong to reference misformation and omission. In addition, three causes of coherence and cohesion errors are found. They are overgeneralization, incomplete rule application, and overlooking cooccurrence restrictions. Based on those findings, it is found that the learners skill in writing coherence and cohesion narrative composition is low.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T38963
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cita Annisa
"Robin adalah seorang pria berprofesi sebagai petugas layanan pelanggan Albert Heijn yang memiliki tugas sebagai pemandu acara dalam setiap percakapan dengan narasumber dalam video Robin Zoekt Het Uit. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif untuk menganalisis lima video Robin Zoekt Het Uit di Youtube pada tahun 2019. Teori yang digunakan dalam penelitian adalah teori ragam bahasa pria yang dikemukakan oleh Dede Brouwer. Penelitian ini mengulas tentang bagaimana ciri-ciri ragam bahasa pria pada idiolek Robin yang berprofesi sebagai petugas layanan pelanggan Albert Heijn dalam video Robin Zoekt Het Uit. Hasil dari penelitian menyatakan bahwa ciri ragam bahasa pria yang paling menonjol di dalam idiolek Robin adalah penggunaan jawaban ‘Iya’ yang dapat digantikan dengan ‘Oke', ‘Aah’ atau ‘Oh’. Hal ini dilakukan sebagai bentuk jawaban, atau pemahaman serta antusiasme terhadap percakapannya dengan lawan bicara. Ciri lain yang terlihat mencolok adalah pertanyaan diajukan secara langsung, spesifik dan tidak menggunakan kata yang sulit. Ketiga ciri tersebut menunjukan bahwasannya Robin-yang mewakili pria- tidak ingin bertele-tele dalam menyampaikan suatu hal. Berfokus pada hal teknis dengan menggunakan kata-kata sederhana membuat percakapan lebih mudah dimengerti dan dipahami.

Robin is a man who works as a customer service officer in Albert Heijn who has the duty to guide the show in every conversation with the interviewees in Robin Zoekt Het Uit video. This study used the qualitative method alongside with descriptive approach to analyze five videos of Robin Zoekt Het Uit on Youtube in 2019. The theory used in this study is male language theory by Dede Brouwer. The study discusses how the characteristics of male language varies in Robin's idiolect who works as Albert Heijn’s customer service officer in the Robin Zoekt Het Uit video. The results of the study state that the most prominent feature of male language in Robin's idiolect is the use of the answer 'Yes' which can be replaced with 'Oke', 'Aah' or 'Oh'. This is done as a form of answer, or understanding and enthusiasm for his conversations with the interlocutors. Another striking feature is that the questions are asked directly, specifically and do not use difficult words. These three characteristics show that Robin- who represents men- does not want to be rambling in conveying things. Focusing on technicalities using simple words makes conversations easier to digest and understand."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Minderop, Albertine
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2016
401.9 MIN p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Zico Juniar Abdi
"Pandangan Whorfian bahwa bahasa memengaruhi pikiran masih menunjukkan hasil pro dan kontra. Penelitian eksperimental ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh bahasa terhadap pikiran melalui persepsi kejadian. Variabel bebas pertama pada penelitian ini adalah bahasa dengan variasi kelompok bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Variabel bebas kedua, yaitu tipe kejadian diberikan dalam bentuk penyajian pasangan gambar dengan variasi kejadian yang sama aktor berbeda atau aktor yang sama dengan kejadian yang berbeda. Partisipan diminta untuk membuat penilaian berdasarkan kemiripan pasangan tipe kejadianyang diberikan.
Peneliti menggunakan alat ukur dan manipulasi yang diadaptasi dari penelitian Boroditsky 2001. Instruksi diberikan dalam bahasa Indonesia untuk kelompok bahasa Indonesia dan bahasa Inggris untuk kelompok bahasa Inggris. Secara keseluruhan, hasil dari penelitian menunjukkan nilai rata-rata yang lebih tinggi secara signifikan pada gambar different tense same actor DTSA pada kelompok bahasa Inggris dibanding kelompok bahasa Indonesia. Nilai rata-rata kelompok same tense different actor STDA bahasa Inggris tidak lebih rendah secara signifikan kelompok bahasa Indonesia. Dalam penelitian ini tidak didapatkan efek interaksi yang signifikan antar kelompok bahasa dengan persepsi kejadian.

Whorfian view that language influences the thought still shows the results of pros and cons. This experimental study was conducted to examine the effect of language on thought through the event perception. The first independent variables in this study were languages with variations of Indonesian and English language groups. The second independent variable, is the type of event is given in the formof a paired image representation with variations of the same event of different actors or the same actors with different event. Participants were asked to make anassessment based on the similarity of the pair of type of events.
The researchers used a measuring and manipulating tool adapted from Boroditsky 2001. Instructions are given in Indonesian for Indonesian groups and English for English groups. Overall, the results of the study showed significantly higher meanvalues on different tense same actors DTSA images in English groups than Indonesian groups. The average value of the same tense different actor STDA English group was not significantly lower in the Indonesian language group. In this research there is no significant interaction effect between language groups with event perception.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S67597
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meuthia Irza Miranda
"ABSTRACT
Penelitian ini membahas pemakaian istilah kecantikan yang digunakan oleh beauty vlogger Indonesia di dalam video tutorial kecantikan YouTube. Selain membahas pemakaian istilahnya, dilakukan analisis pemadanan istilah asing, khususnya bahasa Inggris, dan perubahan makna yang terjadi dari istilah-istilah tersebut berdasarkan KBBI Edisi Kelima dan konteks pemakaiannya. Untuk membahas pemadanan istilah, digunakan untuk melakukan pemadanan istilah yaitu berdasarkan Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Sementara itu, pembahasan mengenai perubahan makna berdasarkan teori perubahan makna oleh Keraf 2001 dan Geeraerts 2010 serta pembahasan komponen makna oleh Nida 1975 . Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan penyajian data secara deskriptif. Penelitian ini menggunakan dua video tutorial kecantikan YouTube dari dua beauty vlogger. Penelitian dilakukan dengan mentranskripsi, menginventarisasi, menganalisis pemakaian, pemadanan, dan perubahan makna, serta menyimpulkan hasil analisis. Temuan dari penelitian ini adalah terdapat 71 istilah kecantikan yang dipakai oleh beauty vlogger, yaitu 14 istilah berbahasa Indonesia, 34 istilah berbahasa Inggris yang telah memiliki padanan dalam bahasa Indonesia, dan 23 istilah berbahasa Inggris yang belum memiliki padanan dalam bahasa Indonesia. Selain itu, berdasarkan analisis pemadanan dari 29 istilah, terdapat 26 istilah berbahasa Inggris yang dipadankan dengan cara penerjemahan dan 3 istilah yang dipadankan dengan cara penyerapan. Selanjutnya, berdasarkan analisis perubahan makna dari 14 istilah, terdapat 6 istilah yang mengalami perluasan makna, 5 istilah mengalami penyempitan makna, dan 3 istilah mengalami perubahan total.

ABSTRACT
This paper analyzes Indonesian beauty vloggers rsquo usages of beauty terms in their YouTube beauty tutorial videos. The analysis is focused on the assimilation of English words and semantic change in Indonesian beauty vloggers usages of beauty terms, based on the Fifth Edition of the Great Dictionary of the Indonesian Language KBBI as well as the context in the vloggers rsquo videos. The analysis of the assimilation of English words based on concept that explained in Pedoman Umum Pembentukan Istilah, meanwhile the theories from Keraf 2001, Geeraerts 2010, and Nida 1975 are used to analyze semantic change of beauty terms. The analysis used qualitative research method and descriptive dataset on Nanda Arsyinta and Molita Lins videos. Also, this paper is done by doing transcription, inventorisation, usages of beauty terms, assimilation of English words, and semantic change analyzation, and lastly conclusion. By using the method and several steps, this paper found that there are 71 beauty terms that used by beauty vloggers, including 14 Indonesian terms, 34 English terms that already have counterparts in the Indonesian, and 23 English terms that have not counterparts in the Indonesian. From the assimilation of English words analysis, there are 29 beauty terms, including 26 terms that is assimilated with translation and 3 with absorption. Lastly, from semantic change analysis, there are 14 beauty terms, including 6 terms are generalized, 5 terms are specialized, and 3 terms are fully changed."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cokorda Gde Angga Indra Pratama
"Penelitian ini membahas komponen makna cerdas dan pintar dalam bahasa Indonesia. Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI digunakan sebagai korpus data dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komponen makna cerdas dan pintar, dan relasi makna dari cerdas dan pintar. Teori yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut antara lain teori makna yang berdekatan, teori komponen makna, dan teori relasi makna digunakan untuk tercapainya tujuan tersebut. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa cerdas memiliki 25 komponen makna, sedangkan pintar memiliki 39 komponen makna. Dari komponen makna ini diperoleh relasi makna antara cerdas dan pintar, yaitu relasi makna sinonim dekat.

This research analyze component meaning of cerdas and pintar in Indonesian language. Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI is used as corpus data in this research. The aim of this research is to determine component meaning of cerdas and pintar, and to determine semantic relation between cerdas and pintar. To reach the objectives of the research, the researcher used component meaning theory, and semantic relation theory. The result of this research showed that cerdas has 25 component meaning while pintar has 39 component meaning. The result also showed that semantic relation between cerdas and pintar is a close synonym relation. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S67391
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soenjono Dardjowidjojo, 1938-
Jakarta: Yayasan Obor Indoneisa, 2005
401.9 SOE p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>