Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115713 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hasibuan, Edi Saputra
Depok: Rajawali Pers, 2023
303.625 EDI t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Pakpahan, Baginda
"Pasca peristiwa kelabu 11 September 2001 serangan terorisme di Amerika Serikat (New York dan Washington), situasi dunia telah berubah sebagai titik balik dari hubungan internasional. Titik balik dari hubungan yang biasanya diidentifikasikan dengan blok-blok yang saling berkonfrontasi menjadi sulit untuk identifikasikan. Terorisme menjadi pusat kutukan dan musuh bersama dari seluruh negara dan bangsa di dunis. Teroris merupakan pendatang / aktor baru hubungan internasional yang tidak nyata atau bayangan. Dunia menghadapi rencana ancaman dan pelaksanaan teroris global dan Amerika Serikat sebagai sasaran perdana dari aksi teroris global sebagai tanda eksisnya kelompok itu. Amerika Serikat melakukan peningkatan lebih ekstra dalam pertahanan dalam negeri dari biasanya. Hal ini merupakan ancaman kepada kebebasan dan demokrasi yang telah diyakini atau ditetapkan."
Jurnal Studi Amerika, 2002
JSAM-VIII-JanDes2002-42
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Tim Peneliti HI P31 Setjen DPR-RI, 2002
303.625 Ter
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Suzie Sri Suparin S. Sudarman
"ABSTRAK
In the aftermath of "9/11", the United States has waged a Global War on Terror. This campaign has been waged both in the form in military presence e.g. in Iraq and Afghanistan, but also in the diffusion of norms, rules, strategies and initiatives programs that led to a process of deligitimization of terrorism. Securitizing efforts that has followed this campaign has an obvious link to the trade issues, particularly when issues such as maritime security is at stake. As the largest archipelagic state in the world, Indonesia has been particularly vulnerable to the
problem of whether or not it is capable to ensure the safety of its ports and sea transportations. These kinds of questions focus the world?s attention towards the prominence of supply-chain management issue. Using qualitative research design with literature review, document studies, and field research, this research has taken cases in two major ports in Indonesia into account, namely Tanjung Priok (Jakarta) and Tanjung Perak (Surabaya). This research broached the issue from
two particular questions: what are the Indonesian government?s efforts to transform the supply-chain management practice, especially its security, in accordance with the post-9/11 international norms? How do actors linked in supply-chain network adress and behave towards the implementations of efforts to secure (securing) supply chain policy in those two sites?
Linkage between the field of security and trade in the case of supply-chain network shows that changes in norms could be manifested by shifts in policy. Through series of observation and case studies, shifts in rules and conformity with international norms, establishments of agencies and intitatives, and technical adjustments, can call into question how and to what extent global norms as embodied in a paradigm that could bring related actors in a path that leads towards
the objective of the norms themselves. Indonesian effort in combating terrorism shows that states have(s) learned through ?normal policy-making? that brought first and second-order change (Peter Hall, 1993). Series of changes regarding antiterrorism policy in Indonesia is summaried in the following table."
[Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, ],
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfadli
"Aktivitas al-Qai'da terutama setelah insiden 11 September tclah menimbuikan efek globalisasi terorisme yang berdampak hingga ke Indonesia. Fenomena ini dibuktikan dengan serangan born terhadap Bali pada 2002, hotel 3W Marriott pada 2003, dan Kedubes Australia di Jakarta yang dilakukan oleh Jamaah Islamiyah, yang merupakan jaringan terorisme al-Qai'da di kawasan Asia Tenggara.
Pasca peledakan bom Bali, jaringan terorisme justra serrakin menunjukkan kecendeiungan pertumbuhan yang meningkat. Hai ini tidak terlepas dari faktor-faktor kerentanan yang dialami Indonesia dan dimanfaatkan oleh jaringan terorisnie global untuk mengembangkan ideologi dan meiakukan serangan-serangan teror terhadap target-target yang mereka anggap lemah.
Hingga terjadinya peristiwa peledakan Kedubes Australia di Jakarta, pemerintah masih saja kesulitan dalarn menghadapi dan memberantas terorisme. Kesulitan itu tidak terlepas dari faktor-faktor kerentanan Indonesia yang berakumulasi dengan globalisasi terorisme gaya aI-Qai'da.
Dengan menggunakan penelitian kualitatif yang berusaha melakukan deskripsi dan interpretasi secara akurat makna dari gejala yang terjadi, serta menggunakan strategi penelitian berdasarkan studi kasus dapat disimpulkan bahwa Indonesia sulit lepas dari ancaman terorisme global dikarenakan faktor eksternal seperti meluasnya globalisasi terorisme gaya al-Qai'da dan faktor-faktor internal seperti dampak globalisasi, agama, sikap anti-Amerika dari masyarakat, kondisi sosial ekonomi yang tidak stabil serta lemahnya respon pemerintah."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T19915
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Garnijanto Bambang Wahjudi
"Penelitian ini membahas antisipasi ASEAN terhadap terorisme yang terjadi di kawasan ASEAN. Secara lebih khusus menekankan sejauh mana perhatian dan ikatan kerjasama ASEAN telah dilakukan dalam mengantisipasi terorisme internasional di kawasan ASEAN.
Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana ikatan kerjasama regional ASEAN dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya terorisme internasional? Serta bagaimana reaksi kerjasama regional ASEAN terhadap aksi terorisme internasional di Filipina Selatan pada tahun 2000 dan 2001?
Analisis dilakukan dengan melihat Core Values organisasi ASEAN yaitu tujuan atau cita-cita ASEAN, Threats atau ancaman terhadap Core Values serta Capability ASEAN berupa kerjasama regional ASEAN dalam penanggulangan terorisme internasional.
Di wilayah Filipina bagian Selatan telah terjadi aksi teorisme internasional berupa penculikan dan penyanderaan berbagai warga negara asing di tahun 2000 dan 2001. Pelaku penculikan merupakan warga negara Filipina dan aksi dilakukan di tempat wisata dalam wilayah negara Malaysia. Korban penculikan kemudian dijadikan sandera di wilayah Filipina. Kelompok penculik kemudian mengajukan berbagai tuntutan kepada pemerintah Filipina dengan ancarnan akan membunuh para sandera.
Perilaku kelompok penculik dapat dikelompokkan sebagai tindakan terorisme internasional dan aksi merekapun telah mengganggu ketenangan usaha wisata di wilayah Malaysia. ASEAN sebagai organisasi yang bercita-cita ingin memajukan kesejahteraan dan perdamaian di kawasan Asia Tenggara sebenarnya telah menjadi tertantang untuk segera dapat menanggulangi ataupun mengantisipasi kejadian semacam ini.
Sebelum aksi terorisme internasional menjadi lebih banyak dan lebih besar serta mengganggu hubungan antar negara anggota ASEAN, maka ikatan kerjasama penanggulangan merupakan jalan keluar pemecahan masalah."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12312
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridwan Al-Makassary
Jakarta: Center for the Study of Religion and Culture (CSRC), UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007
297.3 RID t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kaligis, Otto Cornelis, 1942-
Jakarta: O.C. Kaligis & Associates, 2003
303.62 Kal t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Chomsky, Noam
Bandung: Mizan, 1991
303.625 CHO pt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Luqman Hakim
Surakarta: Forum Studi Islam Surakarta (FSIS), 2004
303.625 LUQ t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>