Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 188666 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dafin Delian
"Penelitian ini membahas mengenai komodifikasi agama melalui goshuin dan pengaruhnya pada pariwisata religi di Jepang. Komodifikasi goshuin menunjukkan bahwa agama dapat mengubah bentuknya menyesuaikan masyarakat untuk dapat bertahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan alasan seseorang mengunjungi kuil, menjelaskan bagaimana goshuin mampu menggerakkan pariwisata religi kuil di Jepang, dan menjelaskan bagaimana dukungan kuil dalam menjaga keberlangsungan fenomena goshuin boom. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Komodifikasi oleh Christoph Hermann. Metode analisis menggunakan kualitatif dan dijelaskan secara deskriptif. Teknik mengumpulkan data adalah dengan wawancara. Data dijabarkan dalam bentuk narasi sebanyak 10 responden dan data wawancara kuil dimasukkan ke dalam pembahasan. Hasil yang didapatkan adalah goshuin menjadi faktor penarik seseorang saat mengunjungi kuil karena dianggap sebagai penanda bahwa seseorang pernah pergi ke suatu tempat. Kemudian, goshuin memiliki potensi untuk memajukan pariwisata religi di Jepang dengan memasukkan daftar goshuin di dalam peta pariwisata. Terakhir, kuil mendukung adanya fenomena goshuin boom dengan menyediakan desain-desain terbatas yang baru setiap bulannya, di samping munculnya dampak negatif dari tren, yaitu kemunculan tenbaiyā.

This study discusses religion commodification through goshuin and its influence on religious tourism in Japan. The commodification of goshuin shows that religion can change its form to adapt to society in order to survive. The purpose of this study is to explain why people visit shrines, explain how goshuin can drive shrine religious tourism in Japan, and explain how shrines support the sustainability of the goshuin boom phenomenon. The theory used in this research is Christoph Hermann’s Commodification Theory. The analytical method used is qualitative and described descriptively. The technique of collecting data is by interview. The data is described in the form of a narrative of 10 respondents and the interview with monk and priest in the temple are included in the discussion. The result obtained is that goshuin is an attractive factor for someone when visiting a shrine because it is considered a marker that someone has gone to a place. Furthermore, goshuin has the potential to promote religious tourism in Japan by listing goshuin on tourism maps. Lastly, the temple supports the goshuin boom phenomenon by providing new limited designs every month, beside the negative impact of the trend, namely the emergence of tenbaiyā."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vanny Fayanur
"Mempelajari agama dan mengikuti perintah-Nya merupakan salah satu kewajiban yang harus dikerjakan oleh penganut agama sesuai dengan ajaran agamannya tersebut. Hal ini dilakukan salah satunya untuk mencapai kebaikan, mengetahui hal-hal yang berada di luar alam, serta menjaga keseimbangan hidup di dunia dan di akhirat nanti. Kebanyakan masyarakat Indonesia mengangap agama adalah hal yang penting bagi hidupnya. Agama juga merupakan salah satu pendidikan formal di Indonesia. Namun hal ini sagatlah berbeda dengan masyarakat Jepang. Walaupun mereka menganut agama tertentu, bukan berarti mereka akan mempelajari dan mengikuti aturan atau perintah agamannya. Mereka kebanyakan mengangap agama sebagai sebuah tradisi dan kebiasaan. Mereka juga mengikuti upacara ataupun kegiatan keagamaan yang berbeda dari agamanya tanpa merasa bersalah dan toleran.

Learned and followed the commandments of God is one obligation that must be carried out by adherents of religion in accordance with the teachings of the their religion. This is done one of those to achieve goodness, know the things that are beyond nature, as well as maintain life balance in the world and in the hereafter. Most people in Indonesia regard that religion is important to his life. Religion is also one of formal education in Indonesia. But this is different with the Japan society. Although their follow a particular religion, does not mean they will learn and follow the rules or follow the command of their religion. They are mostly regard a religion as a tradition and habit. They also follow the ceremony or religious activities that are different from their religion without feeling guilty and tolerant."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Arina Pramudita
"Pariwisata merupakan salah satu sektor penting dalam pertumbuhan ekonomi di Jepang. Berdasarkan target yang diinginkan pemerintah untuk mendatangkan wisatawan asing 25 juta di tahun 2020, industri pariwisata Jepang mulai memberikan perhatian terhadap wisatawan muslim. Penelitian ini membahas mengenai industri pariwisata Jepang yang meningkatkan upaya menarik wisatawan muslim. Penelitian ini menggunakan metode deskripsi analisis dengan tinjauan pustaka sebagai sumber.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa industri pariwisata Jepang mampu menyesuaikan antara penawaran dan permintaan wisatawan muslim sebagai upaya menarik wisatawan asing ke Jepang sebagai pasar potensial. Menyesuaikan penawaran dan permintaan tersebut dengan cara meningkatnya fasilitas dan kesadaran Jepang untuk menyesuaikan dengan peraturan Islam untuk kenyamanan wisatawan muslim selama berada di Jepang. Dengan terpenuhinya kenyamanan untuk wisatawan muslim, maka dapat membuka kesempatan yang lebih besar untuk mencapai target di tahun 2020.

Tourism has been importance as one of sectors enhacing economic growth in Japan. According to the government’s goal of attracting 25 million tourist by 2020, Japanese tourism industry is beginning to pay attention to muslim tourists. This article is about Japanese tourism industry boosting efforts to attracts muslim tourists. This article using descriptive-analytical method and literature review as a sources.
The result shows that Japanese tourism industry was able to adjusts between supply and demand from muslim tourists as an efforts to attract muslim tourist to Japan as a big potential target. The balance between supply and demand accompanying with increasing facility and mindful that related Islam law to make muslim tourists more comfortable. And have a big chace to reach the target in 2020.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"Skripsi yang berjudul Fenomena Shoushika dan Pengaruhnya Terhadap Masyarakat Jepang Dewasa Ini mengemukakan permasalahan tentang semakin sedikitnya jumlah populasi anak-anak yang ada di Jepang sekarang ini, akibat terus menurunnya tingkat kelahiran. Fenomena rendahnya jumlah anak di Jepang ini, dikenal dengan istilah shoushika. Sejak Perang Dunia ll, jumlah rata-rata kelahiran di Jepang telah mengalami pasang surut, namun sejak tahun 1975 rata-rata tingkat kelahiran anak di Jepang terus menurun dengan stabil dan tidak mengalami peningkatan hingga tahun 2003 ini. Dengan menurunnya rata-rata kelahiran, berarti jumlah populasi anak-anak berkurang, dan hal ini mengakibatkan terus berkurangnya jumlah populasi usia produktif, yang berarti bahwa jumlah sumber daya manusia di Jepang pun mengalami penurunan. Dengan menggunakan metode penelitian kepustakaan, penulis berusaha mendeskripsikan dan menganalisa faktor-faktor penyebab dari semakin berkembangnya fenomena shoushika serta pengaruh yang ditimbulkannya. Perubahan Cara pandang generasi muda Jepang sekarang ini, khususnya kaum wanita, dalam menilai pernikahan, keluarga, dan anak, merupakan salah satu faktor penting dalam perkembangan shoushika. Wanita Jepang saat ini, khususnya, sudah tidak melihat pernikahan. sebagai suatu keharusan, melainkan sebagai suatu pilihan hidup, sehingga mereka bebas untuk menentukan jalan hidupnya sendiri. Hal ini dikarenakan kesulitan yang dihadapi oleh wanita-wanita Jepang yang ingin berkarir dan juga berkeluarga untuk menjalankan keduanya secara bersamaan. Selain itu, faktor ekonomi juga menjadi salah satu faktor penyebab berkembangnya shoushika, karena dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat di Jepang, cara hidup dan kemakmuran bangsa Jepang juga mengalami perubahan. Sedangkan, pengaruh yang ditimbulkan oleh semakin berkembangnya shoushika, tidak hanya dalam segi kependudukan, tetapi juga mempengaruhi segi Ekonomi, pendidikan, social, dan berbagai segi kehidupan masyarakat Jepang, dan juga jumlah pajak yang dapat dikumpulkan oleh pemerintah. Oleh karena itu, fenomena shoushika yang ada dalam masyarakat Jepang sekarang ini, merupakan ancaman bagi keberlangsungan hidup serta keberadaan bangsa Jepang di masa depan. Semakin menurunnya jumlah kelahiran dan jumlah populasi anak-anak di Jepang, akan menjadikan bangsa Jepang sebagai suatu masyarakat yang terdiri dari generasi yang semakin menua, tanpa kehadiran anak_anak sebagai tulang punggung pembangunan dalam usaha mencapai kemakmuran."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S13935
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Venni Astria
"Pariwisata merupakan industri yang sarat akan informasi. Media sosial sering menjadi sumber dari informasi. Media sosial tidak hanya menyajikan informasi akan destinasi wisata Jepang, namun juga pengalaman maupun kesan wisatawan tersebut sebagai acuan dalam menentukan keputusan, keyakinan, dan meningkatkan kualitas perjalanan. Selain itu, bagi pihak penyedia produk atau jasa dalam pariwisata, media sosial juga menjadi sarana promosi yang baru. Dalam skripsi ini diangkat juga demografi pariwisata Jepang sebagai dampak media sosial. Penelitian ini merupakan kajian kepustakaan dengan metode deskriptif analisis.

Tourism is an industry which packed with information. One of the information source is social media. Social media give, not only the information about Japan tourist destination, but also the experiences and review from other tourist, as a reference in taking decision, to make sure, and to rise the quality of the trip. In addition, social media also become a new promotion place for the product and service provider in tourism. In this paper is also discuss the Japanese tourism demography as an impact of social media. This study is a review of literature with descriptive-analysis methods.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S58054
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leonardus Christianadi
"Penelitian ini membahas bagaimana ekspansi yang dilakukan Nintendo ke Amerika Serikat membantu pembentukan video game culture dan secara subsekuen pengaruhnya terhadap soft power Jepang. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan seberapa besar pengaruh Nintendo dalam industri video game secara global, dan bagaimana satu perusahaan Jepang dapat meningkatkan brand image serta soft power Jepang di mata dunia. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah industri video game di Amerika Serikat mungkin tidak dapat bertahan hingga sekarang tanpa keberhasilan Nintendo, dan revitalisasi yang dilakukan oleh Nintendo berhasil memberi Jepang satu saluran untuk memperkuat soft power mereka di bidang kultural.

This thesis aims to explain how Nintendo’s expansion to America’s video game market helped pave the way for the creation of video game culture, and subsequently the effect it has on Japan’s cultural soft power. This research intends to show how big the effect Nintendo has on the modern global video game industry, and how one Japanese company can help improve Japan’s brand image and cultural soft power on the global scale. This study concludes that without Nintendo, the revitalization of America’s video game industry may not have happened and it may not have survived until now, and also how Nintendo’s revitalization of America’s video game industry actually helped in creating a media through which Japan can strengthen its cultural soft power on a global scale."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septalia Anugrah Wibyaninggar
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai halal tourism di Jepang, sebuah strategi pariwisata baru di Jepang dengan wisatawan Muslim sebagai sasarannya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitis melalui pendekatan kualitatif dengan metode interpretasi data. Strategi halal tourism di Jepang mencakup bidang restoran, bidang akomodasi dan transportasi, organisasi yang menangani halal tourism, serta layanan informasi, dengan tetap mempertahankan kearifan lokal Jepang. Penerapan strategi halal tourism berimplikasi pada peningkatan ekonomi dan hubungan diplomasi.

ABSTRACT
This research attempts to investigate halal tourism in Japan as its new tourism strategy toward Muslim as its playing field. This study is an analytical descriptive research used qualitative approach through data interpretation method. The halal tourism strategy comprises restaurant, accommodations and transportation, association or institution which related to halal tourism, and also information services while maintaining Japanese local wisdom. Halal tourism strategy has implication to economic improvement and diplomatic relation.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T44985
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Permatasari
"Penelitian ini membahas mengenai kondisi kemiskinan yang terjadi di Jepang setelah pecahnya ekonomi gelembung pada tahun 1992 dan pengaruhnya terhadap fenomena Kodokushi, khususnya pada usia produktif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai kondisi kemiskinan yang terjadi di Jepang setelah pecahnya ekonomi gelembung dan menganalisis faktor-faktor terjadinya kemiskinan tersebut dengan fenomena Kodokushi, khususnya pada usia produktif dengan teori psikologis Amae. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan studi pustaka dan menggunakan metode deskriptif-analalisis. Semua sumber yang berasal dari buku, jurnal, maupun internet yang terkait dengan penelitian ini akan dikumpulkan, dideskripsikan, kemudian dianalisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa renggangnya hubungan sosial, adanya perasaan malu, kekhawatiran yang berlebihan, dan rasa takut untuk berhubungan dengan orang lain pada psikologis orang Jepang menunjukkan bahwa kemiskinan bukan satu-satunya faktor terjadinya fenomena Kodokushi, khususnya pada usia produktif.

This research discusses Japan's poverty rate after the burst of its bubble economy in 1992 and its effects on the kodokushi phenomenon, mainly the cases that happen in productive age group. This research seeks to give an illustration of how Japan's poverty rate came to be after the burst of the bubble economy and analyze its causing factors with the kodokushi phenomenon, specifically the cases that happen in productive age group. The data for this research was collected using document review and analyzed using the descriptive-analytic method. All resources and references collected come from books, journals, and articles from the internet that are related to the topic, which are then described and analyzed. Results of the research shows that loose social ties, shame/shyness, feelings of extreme worry, and fear of connecting with other people in the Japanese's psychology are also causing factors for kodokushi, especially in productive age group, and that poverty is not the sole causing factor."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S55820
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Aulia Pangestika
"Japan Travel Fair adalah salah satu aktivitas yang dilakukan oleh JNTO untuk mempromosikan pariwisata Jepang. Japan Travel Fair melakukan beberapa upaya untuk mempromosikan pariwisata Jepang diantaranya yaitu bekerja sama dengan travel agent dan eksibitor-eksibitor Jepang. Menggunakan metode kualitatif dengan sumber data penelitian berupa hasil dari observasi event, wawancara dengan penyelenggara dan studi literatur. Penelitian ini membahas metode promosi pariwisata yang digunakan pada acara Japan Travel Fair. Selama Japan Travel Fair berlangsung pengunjung yang datang juga dapat menemukan berbagai penawaran dan undian berhadiah menarik. Untuk menarik para pengunjung Japan Travel Fair dilakukan beberapa langkah promosi baik sebelum acara berlangsung dan pada saat berlangsungnya acara. 

Japan Travel Fair is one of the activities carried out by JNTO to promote Japanese tourism. The Japan Travel Fair made several efforts to promote Japanese tourism, including cooperating with travel agents and exhibitors from Japan. Using qualitative methods with research data sources in the form of results from event observations, interviews with organizers and literature studies this study discusses tourism promotion methods used at the Japan Travel Fair. During the Japan Travel Fair, visitors who come can also find various attractive prizes and lotteries. To attract visitors to the Japan Travel Fair, several promotional steps were carried out both before the event took place and during the event.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dibtyanto Satyo Prakoso
"Konsumsi simulacra dalam bentuk anime, manga dan game oleh kelompok otaku dalam masyarakat Jepang semakin bertambah sejak meningkatnya ekonomi Jepang secara signifikan pada akhir tahun 80an atau yang dikenal dengan masa bubble economy. Salah satu bentuk simulacra yang paling digemari oleh kelompok otaku sejak akhir tahun 80an adalah moe. Moe merupakan perasaan cinta seseorang, yaitu otaku, terhadap karakter dalam anime, manga dan game. Moe sebagai simulacra merupakan penggambaran karakter anime, manga dan game yang jauh dari realitas sebenarnya. Moe boom adalah sebuah fenomena yang merupakan dampak dari konsumsi simulacra moe oleh kelompok otaku yang didukung oleh strategi pasar yang berusaha meraup keuntungan dari hal tersebut. Penelitian ini akan membahas secara mendalam mengenai hubungan antara konsumsi simulacra moe oleh kelompok otaku dan strategi pasar terhadap meledaknya fenomena moe. Hasil penelitian ini akan menguatkan argumentasi bahwa konsumsi simulacra moe otaku dan strategi pasar memiliki hubungan yang relatif kuat terhadap munculnya fenomena moe boom di Jepang.

Consumption of simulacra in anime, manga and game by otaku in Japanese society rise since the bubble economy in 80s. One of those simulacra is moe. Moe means being strongly attracted to characters, especially in anime, manga and game. Today‟s moe has been widely spread in almost every media that related with otaku. This study will analyze the relation between the consumption of simulacra by otaku and the market strategy that makes the moe boom.;Consumption of simulacra in anime, manga and game by otaku in Japanese society rise since the bubble economy in 80s. One of those simulacra is moe. Moe means being strongly attracted to characters, especially in anime, manga and game. Today‟s moe has been widely spread in almost every media that related with otaku. This study will analyze the relation between the consumption of simulacra by otaku and the market strategy that makes the moe boom."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42479
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>