Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 107317 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mirza Ichsan Yudistira
"Ketersediaan energi merupakan salah satu faktor penting dalam mewujudkan ketahanan energi nasional. Indonesia memiliki potensi energi biomassa yang cukup besar, namun belum dimanfaatkan secara optimal. Diversifikasi Energi berbasis biomassa merupakan salah satu alternatif dalam meningkatkan pemanfaatan energi biomassa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesiapan diversifikasi energi berbasis biomassa pada PLTU di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PLTU di Indonesia memiliki potensi untuk menerapkan diversifikasi energi berbasis biomassa. Namun, terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan, yaitu ketersediaan bahan baku biomassa, teknologi diversifikasi, dan regulasi. Ketersediaan bahan baku biomassa merupakan faktor yang paling penting untuk penerapan program diversifikasi. Teknologi diversivikasi yang digunakan juga perlu diperhatikan. Teknologi diversivikasi yang tepat dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi emisi dari PLTU. Lebih lanjut juga dibutuhkan regulasi yang mendukung penerapan diversivikasi energi. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa PLTU di Indonesia memiliki potensi untuk menerapkan diversivikasi energi berbasis biomassa. Namun, diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan ketersediaan bahan baku biomassa, teknologi diversivikasi energi, dan regulasi agar diversivikasi energi berbasis biomass dapat diterapkan secara optimal di Indonesia.

Energy availability is a crucial factor in achieving national energy resilience. Indonesia holds substantial potential in biomass energy, yet it hasn't been optimally utilized. Biomass-based energy diversification is an alternative to enhance the use of biomass energy. This research aims to analyze the readiness for biomass-based energy diversification in Steam Power Plants (PLTU) in Indonesia. The study employs a qualitative descriptive method. The research findings indicate that PLTU in Indonesia has the potential to implement biomass-based energy diversification. However, several factors need attention: the availability of biomass raw materials, diversification technology, and regulations. The availability of biomass raw materials stands as the most critical factor for implementing the diversification program. The utilized diversification technology also requires attention. Appropriate technology can improve efficiency and reduce emissions from PLTU. Furthermore, supportive regulations are needed for the implementation of energy diversification. Based on the research, it can be concluded that PLTU in Indonesia holds the potential for implementing biomass-based energy diversification. However, efforts are required to improve the availability of biomass raw materials, diversification technology, and regulations for optimal implementation of biomass-based energy diversification in Indonesia."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faiq Faishal
"Penelitian ini mengeksplorasi pengembangan energi nuklir di Indonesia sebagai respons terhadap kebutuhan energi yang semakin meningkat dan tekanan untuk mengurangi emisi karbon. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor geostrategis yang memengaruhi kebijakan pengembangan energi nuklir, mengidentifikasi peran kerjasama internasional dalam membentuk perkembangan energi nuklir di Indonesia, dan mengevaluasi tantangan yang dihadapi Indonesia dalam mengoptimalkan manfaatnya. Penelitian berfokus pada analisis kebijakan energi nuklir, keamanan energi, dan aspek ekonomi dari pengembangan infrastruktur nuklir. Penelitian menggunakan desain pendekatan kualitatif dengan metode Delphi untuk merumuskan pandangan dari para ahli dalam bidang energi nuklir. Hasil penelitian menunjukkan kompleksitas faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan energi nuklir Indonesia, signifikansi kerjasama internasional, dan tantangan terkait regulasi dan keamanan. Kesimpulan dari penelitian ini memberikan wawasan mendalam tentang potensi dan hambatan pengembangan energi nuklir di Indonesia, serta implikasi kebijakan yang perlu dipertimbangkan untuk mencapai tujuan energi bersih dan berkelanjutan.

This research explores the development of nuclear energy in Indonesia in response to the increasing energy demand and the pressure to reduce carbon emissions. The objective of this study is to analyze geostrategic factors influencing nuclear energy development policies, identify the role of international cooperation in shaping nuclear energy developments in Indonesia, and evaluate the challenges faced by Indonesia in optimizing its benefits. The research focuses on the analysis of nuclear energy policies, energy security, and economic aspects of nuclear infrastructure development. The research utilizes a qualitative approach with the Delphi method to formulate opinions from experts in the field of nuclear energy. The findings reveal the complexity of factors influencing Indonesia's nuclear energy policies, the significance of international cooperation, and challenges related to regulations and security. The conclusion of this research provides in-depth insights into the potential and barriers of nuclear energy development in Indonesia, along with policy implications that need consideration for achieving clean and sustainable energy goals."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saleh Siswanto
"Pemanfaatan energi terbarukan sudah sangat mendesak guna mereduksi emisi gas CO2 di atmosfir. Salah satunya adalah pemanfaatan biomassa sebagai energi alterntif pengganti energi fosil. Kabupaten Lampung Tengah sebagai sentra produksi gula nasional memiliki potensi bagase yang melimpah, yang dapat dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa dengan sistem gasifikasi. Saat ini komplek perkantoran Pemda Lampung Tengah masih mengoperasikan PLTD guna memenuhi kebutuhan energinya karena keandalan jaringan grid KLP SSM sangat terbatas. Untuk itu perlu analisa biaya energi yang dikeluarkan bila menerapkan PLT Biomassa sebagai pengganti PLTD. Dalam analisa ini menggunakan bantuan perangkat lunak HOMER versi 2.68 beta yang dapat mengoptimasi sistem pembangkit dari nilai NPC dan COE terendah. Dari analisa hasil simulasi didapat bahwa dengan mennggunakan PLT Biomassa biaya energi akan turun sebesar 23% dari USD$0.187/kWh menjadi USD$0.144/kWh. Terjadi penghematan pemakaian BBM sebesar 111.625 liter/tahun dan menurunkan emisi gas CO2 sebesar 47,5% dari 603.034 kg/tahun menjadi 316.577. Pada harga grid sesuai BBP TR Provinsi Lampung sebesar Rp.860/kWh maka PLT Biomassa akan dapat bersaing bila harga bagase sebesar USD$ 12/ton.

Utilization of renewable energy is very urgent to reduce emissions in the atmosphere. One of the utilization of biomass is as an alternative energy substitute for fossil energy. Central Lampung District as the center of the national sugar production has the potential bagase abundant, which can be utilized as Biomass Power Plant with gasification system. Recently the local government office complex of Central Lampung still operate diesel generator to meet its energy needs because the supply capacity grid network of KLP SSM only 70%. It is necessary to analyze cost of energy incurred when applying Biomass power plant substitute for diesel generator. The analysis using Homer software version 2.68 beta, to optimize the systems of power plant according to the lowest NPC and COE. The result of analysis shows that cost of energy Biomass power plant will drop from USD$ 0.187/kWh to USD$ 0.144/kWh. It will save of fuel consumption 111.625 liters/year and reduce CO2 emissions 286.457 kg/year. For gid energy purchase USD$ 0.086/kWh, Biomass power plant will be competitive if bagasse price of USD $ 12/ton."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27542
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Junartho Halomoan
"Sistem Daya Tenaga Surya untuk Komputer Bergerak merupakan sistem yang
menggunakan energi matahari sebagai sumber listrik untuk komputer bergerak. Dengan menggunakan sistem ini, sumber listrik untuk komputer bergerak bisa didapatkan dimana saja selama ada cahaya matahari sistem ini terdiri dari sel surya regulator, dan beban. Sol surya berfungsi sebagai pengubah energi matahari menjadi energi listrik dan Regulator berfungsi sebagai peregulasi tegangan antara sel surya dan beban. Beban yang digunakan berupa komputer bergerak. Toshiba seri Satellite Pro 6000. Bahan yang disertai baterai membutuhkan tegangan sebesar 15V dengan arus sebesar 2A. Untuk memenuhi kebutuhan daya listrik komputer bergerak tersebut, sel surya yang dibutuhkan mempunyai spesifikasi daya minimum sebesar 30W. Dalam tugas akhir ini, sel surya yang digunakan BP585F yang mempunyai spesilikasi daya sebesar 85W. Sel surya mempunyai karakteristik kelistrikan yang berubah-ubah terhadap irradiansi matahari. Oleh karena itu, regulator tegangan dibutuhkan untuk meregulasi tegangan antara sel surya dan beban serta melindungi beban. Regulator tegangan yang digunakan IC (integrated circuit) linear LM723 yang meregulasi tegangan masukan minimum sebesar 17,7 V (berdasarkan simulasi PSPICE) menjadi tegangan keluaran sebesar l5V dengan arus keluaran sebesar 2A Selain regulator tegangan, komparator dan indikator juga dimasukkan ke dalam sistem. komparator yang digunakan IC Op-amp (operational amplifier) LM324 yang berfungsi mendeteksi tegangan masukan dari sel surya dan indikator yang digunakan 2 buah LED (light emitting diode) yang berguna untuk memberikan informasi keadaan sistem kepada pemakai. Hasil perancangan sistem daya tenaga surya disimulasikan dalam PSPICE menunjukkan bahwa komputer bergerak dapat bekerja jika besar irradiansi matahari di alas 410W/m2. Dalam basil uji coba sistem, komputer bergerak dapat bekerja pada irradiansi matahari di atas 395,833W/m2 • Pada uji coba sistem pada komputer bergerak yang tidak beroperasi/ hanya mengisi baterai internalnya, tegangan keluaran yang terukur berkisar antara 14,5V-15,5V, arus keluaran yang terukur berkisar antara 0,06A-l ,22A. dan baterai terisi dari 70o/~78% selama 60 menit Sedangkan pada uji cuba sistem pada komputer bergerak yang beroperasi sambil mengisi baterai internalnya, tegangan keluaran yang terukir berkisar antara
l4V-15V, arus keluaran yang terukir berkisar antara l,OIA-1,58A, dan baterai terisi dai 7l%-73% selama 79 menit
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Irfan Raharjo
"Pemerintah menargetkan peningkatkan pemanfaatan energi terbarukan dari tahun ke tahun, di mana hal ini akan mengurangi penggunaan energi fosil sebagai bahan bakar pembangkit listrik konvensional. Agar ketergantungan terhadap energi fosil berkurang, biomassa dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif, salah satunya dengan menggunakan biomassa sebagai bahan bakar pembangkit listrik. Metode analisis ekonomi NPV, IRR, PI, Payback Period dan analisis risiko analisis sensitivitas dan simulasi Monte Carlo digunakan terhadap tiga skenario yang berbeda untuk menentukan kelayakan berdirinya PLTBm.
Di dalam penelitian ini, digunakan tiga skenario dalam analisis keekonomian PLTBm. Skenario pertama dengan penyesuaian perjanjian jual beli listrik di Indonesia, skenario kedua berupa perbandingan jenis limbah sawit sebagai bahan baku, dan skenario ketiga berupa perbandingan teknologi pembangkitan listrik dari biomassa. Berdasarkan hasil perhitungan, untuk skenario pertama diperoleh NPV sebesar 1.142.273,75, IRR sebesar 12,05, payback period sebesar 8,09, dan profitability index sebesar 1,09. Untuk skenario kedua, diperoleh hasil hanya pembangkit listrik yang berbahan bakar cangkang yang feasible, sedangkan bahan bakar yang lain tandan kosong kelapa sawit dan fiber sawit memiliki nilai parameter keekonomian yang berada di bawah nilai layak. Untuk skenario ketiga, teknologi gasifikasi tidak layak karena diperoleh nilai NPV sebesar 144,223,27, IRR sebesar 11,14, payback period sebesar 9,528,53 tahun, dan profitability index sebesar 0,99.
Berdasarkan hasil analisis risiko, dapat disimpulkan bahwa pembangkit listrik berbahan bakar cangkang kelapa sawit layak untuk didirikan karena memiliki nilai certainty kemungkinan yang bernilai lebih dari 95 secara rata-rata, sedangkan berdasarkan hasil analisis sensitivitas, biaya converter system memiliki pengaruh yang paling besar dalam keekonomian pembangkit listrik.

The government of Indonesia is planning to increase the utilization of renewable energy every year, where it will reduce the use of fossil energy as a fuel for conventional power generation. In order to reduce the dependence on fossil energy, biomass can be used as an alternative energy source, one of which is by using biomass as fuel for power plant. The methods of economic analysis NPV, IRR, PI, Payback Period and risk analysis Monte Carlo simulation and sensitivity analysis were used for three different scenarios to determine the feasibility for the establishment of power plant.
In this research, three scenarios are used in the economic analysis of biomass power plant. The first scenario is the adjustment of power purchase agreement in Indonesia, the second scenario is the comparison of palm wastes as raw material, and the third scenario is the comparison of electricity generation technology from biomass. Based on the calculation, the results for the first scenario are NPV of 1.142.273,75, IRR of 12,05, payback period of 8,09, and profitability index of 1,09. For the second scenario, palm shell is the only feasible fuel for biomass power plant, while the other fuels empty fruit bunch of palm and palm fiber have economical parameters that are below feasible value. For the third scenario, the gasification technology is not feasible because it has NPV of 144,223,27, IRR of 9,36 11,14, payback period of 8,53 year, and profitability index of 0,99.
Based on the results of risk analysis, it can be concluded that the palm shell based power plant is feasible to be established because it has certainty value which is more than 95 on average, while based on the sensitivity analysis results, the cost of converter system has the greatest effect in the economic value of power plants.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saleh Siswanto
"Pemanfaatan energi terbarukan sudah sangat mendesak guna mereduksi emisi gas CO2 di atmosfir. Salah satunya adalah pemanfaatan biomassa sebagai energi alterntif pengganti energi fosil. Kabupaten Lampung Tengah sebagai sentra produksi gula nasional memiliki potensi bagase yang melimpah, yang dapat dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa dengan sistem gasifikasi.
Saat ini komplek perkantoran Pemda Lampung Tengah masih mengoperasikan PLTD guna memenuhi kebutuhan energinya karena keandalan jaringan grid KLP SSM sangat terbatas. Untuk itu perlu analisa biaya energi yang dikeluarkan bila menerapkan PLT Biomassa sebagai pengganti PLTD. Dalam analisa ini menggunakan bantuan perangkat lunak HOMER versi 2.68 beta yang dapat mengoptimasi sistem pembangkit dari nilai NPC dan COE terendah.
Dari analisa hasil simulasi didapat bahwa dengan mennggunakan PLT Biomassa biaya energi akan turun sebesar 23% dari USD$0.187/kWh menjadi USD$0.144/kWh. Terjadi penghematan pemakaian BBM sebesar 111.625 liter/tahun dan menurunkan emisi gas CO2 sebesar 47,5% dari 603.034 kg/tahun menjadi 316.577. Pada harga grid sesuai BBP TR Provinsi Lampung sebesar Rp.860/kWh maka PLT Biomassa akan dapat bersaing bila harga bagase sebesar USD$ 12/ton.

Utilization of renewable energy is very urgent to reduce emissions in the atmosphere. One of the utilization of biomass is as an alternative energy substitute for fossil energy. Central Lampung District as the center of the national sugar production has the potential bagase abundant, which can be utilized as Biomass Power Plant with gasification system.
Recently the local government office complex of Central Lampung still operate diesel generator to meet its energy needs because the supply capacity grid network of KLP SSM only 70%. It is necessary to analyze cost of energy incurred when applying Biomass power plant substitute for diesel generator. The analysis using Homer software version 2.68 beta, to optimize the systems of power plant according to the lowest NPC and COE.
The result of analysis shows that cost of energy Biomass power plant will drop from USD$ 0.187/kWh to USD$ 0.144/kWh. It will save of fuel consumption 111.625 liters/year and reduce CO2 emissions 286.457 kg/year. For gid energy purchase USD$ 0.086/kWh, Biomass power plant will be competitive if bagasse price of USD $ 12/ton.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T40974
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Romy Dzaky Amin Amany
"Biomassa merupakan salah satu sumber energi terbesar setelah batubara, minyak bumi, dan gas alam. Saat ini biomassa digunakan untuk berbagai pemanfaatan, salah satunya adalah sebagai sumber dari asap cair, atau sering disebut dengan bio-oil. Bio-oil dapat diproduksi dengan berbagai metode. Metode yang cukup sering digunakan adalah pirolisis. Abdullah et al telah melakukan penelitian mengenai pirolisis biomassa menggunakan fixed bed reactor tanpa menggunakan gas penyapu [1]. Penelitian tersebut menyatakan bahwa biomassa berupa kayu kamper dapat memproduksi fraksi produk liquid sebanyak 46%wt, ketika dipirolisis dengan temperatur maksimum 500°C dan dengan pemanasan ulang di bagian zona reaksi hingga 200°C menggunakan heater 1500W. Pirolisis tersebut menggunakan Double Pipe Heat Exchanger sebagai unit Liquid Collection System (LCS). Penelitian ini akan membahas bagaimana karakteristik pengkondensasian uap yang terjadi pada LCS tersebut menggunakan program simulasi COMSOL Multiphysics. Simulasi dalam COMSOL Multiphysics akan menggunakan desain 2D axisymmetric dengan modul simulasi Fluid Flow dan Heat Transfer in Fluid. Uap pirolisis akan dianggap sebagai senyawa tunggal yang merepresentasikan campuran senyawa hidrokarbon yang terkandung di dalam bio-oil sebagaimana dimodelkan oleh Hallet dan Clark [2]. Hasil dari simulasi ini menunjukkan bahwa kondensasi yang terjadi di dalam LCS yang digunakan oleh Abdullah et al terjadi secara konveksi natural dengan aliran laminar. Selain itu, hasil dari simulasi ini juga menunjukkan bahwa sebanyak ~16.93%wt uap pirolisis yang seharusnya bisa dikondensasi pada akhirnrya tidak dapat dikondensasi di Outlet LCS. Agar uap pirolisis dapat terkondensasi seluruhnya, maka harus dilakukan optimasi dengan cara memanjangkan LCS hingga 1.15 m dan menggunakan air pendingin dengan temperatur 8°C

ABSTRACT
Biomass is one of the largest energy sources in the world after coal, crude oil, and natural gas. Lately, biomass already used for many purposes, one of which is as a source of liquid smoke, or often called as bio-oil. Bio oil can be produced from various method. One of the most popular method is pyrolysis. Abdullah et al already conducted a research on producing bio-oil from biomass using fixed bed reactor without sweeping gas [1]. The study finds that camphor wood that was used as the feedstock will produce about 46%wt liquid yield during pyrolysis with maximum temperature at 500°C using 1500W heater. In that study, Abdullah et al also reheated the reaction zone until 200°C. The study was using Double Pipe Heat Exchanger as a Liquid Collection System (LCS) unit. This study will focus on the characteristics of condensation phenomenon that happens in that LCS unit using simulation method. This study uses COMSOL Multiphysics as the simulation program. Simulation was conducted using Fluid Flow and Heat Transfer in Fluid Physics. The pyrolysis vapor was considered as a single compound that represents the pyrolysis vapor mixture modeled by Hallet and Clark [2]. The result of this simulation shows that the condensation that occurred inside the LCS that used by Abdullah et al was happened because of natural convection with laminar flow. The result also shows that at the Outlet LCS, ~16.93%wt of the condensable gas was wasted with other Non-Condensable Gases. To achieve fully condensed pyrolysis vapor, the LCS system must be optimized by lengthen the LCS until 1.15 m and using water that have 8°C inlet temperature.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anondho Wijanarko
"ABSTRAK
Masalah gas rumah kaca telah menjadi salah satu topik lingkungan yang banyak dibicarakan akhir-akhir ini. Demikian pula dengan produksi biomassa yang telah menjadi komoditi ekonomi bernilai tinggi. Oleh karenanya penelitian mengenai proses fiksasi CO2 dengan memanfaatkan mikroalga Chlorella SP ini dapat dijadikan salah satu alternatif untuk mengatasi efek rumah kaca dan juga mendapatkan kandugnan pati serta karbohidrat dari produksi biomassa yang dihasilkan oleh aktivitas forosintesis.
Proses fiksasi CO2 dan produksi biomassa dengan menggunakan mikroalga Chlorella SP ini dilakukan dalam medium benneck dalam sebuah fotobioreaktor kolom gelembung. Fotobioreaktor ini diaerasi dengan kondisi operasi: kecepatan superficial gas ±2,4 m/hr, suhu 29°C, kandungan CO2 5% dalam aliran udara inlet, intensitas cahaya 700 lux, dan variasi panjang gelombang dengan menggunakan lampu merah, biru, putih, kuning, dan hijau. Data yang diambil adalah intensitas cahaya keluar reaktor (lb), julah sel, selisih fraksi gas CO2 inlet dan outlet serta besar pH.
Hasil yang penting dikemukakan disini adalah laju pertumbuhan sel paling tinggi dicapai oleh sumber iluminasi sinar biru dan paling rendah oleh sinar hijau, sedangkan sinar putih berada ditengah-tengahnya. Laju pengurangan CO2 terbsear terjadi pada sumber iluminasi sinar biru. Hal ini ternyata sebanding dengan peningkatan jumlah sel. namun seiring dengan berjalannya waktu, ternata laju pengurangan CO2 berkurang bahkan sebelum laju pertumbuhan memasuki fase stasioner, sedangkan model pendekatan secara empiris yang paling akurat terhadap data-data yang diperoleh, didapatkan dengan menggunakan persamaan Webb."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Adrijantie
"Adanya potensi yang besar yang dihasilkan dari aktititas fotosintesis jenis mikroalga Chlorella sp seperti kandungan gizi yang lengkap dan tinggi, serta komponen kesehatan yang lengkap yang memungkinkan mampu meneegah sakit global seperti stroke, jantung koroner, kencing manis, kanker dan lain-lain, menjadikan penelitian skala laboratorium ini bertujuan mencari Intensitas cahaya yang optimum agar dihasilkan pertumbuhan Chlurella sp yang maksimum.
Faktor-faktor yang meinpengaruhi pertumbuhan mikroalgn antara lain cahaya, suhu, nutrisi, dan pH.
Penelitian mengenai produksi biomassa dan dengan jalan fiksasi CO2 dengan memanfaatkan kemampuan fotosintesis mikroalga Chlorella sp (ganggang hijau) dalam reaktor gelembung tunggal ini merupakan salah satu alternative yang diusulkan untuk rnengatasi masalah cumber makan bergizi dan masalah kesehatan.
Proses ini dilakukan dalam kultur Medium Beneck teraerasi dalam sebuah fotobioreaktor. Dengan pencahayaan kontinyu. Proses tersebut berlangsung pada kondisi suhu 29 °C , kecepatan superficial gas sebesar 2,4 m/jam, kandungan CO2 5% dalam aliran udara asupan dan dengan intensitas cahaya yang divariasikan dari 500 lux sampai dengan 10000 lux dan Jumlah set awal yang divariasikan. 500.000 set/ml sampai dengan 8.000.000 sel/ml.
Secara umum hasil yang diperoleh dalarn penelitian ini adalah :
- Mikroalga memerlukan intensitas cahaya sesuai dengan kerapatan selnya agar dapat berkembang secara maksimum, untuk kerapatan set awal sebesar 440.000 sel/ml intensitas cahaya yang dibutuhkan agar laju pertumbuhannya maksimum adalah sebesar 500 lux. Untuk kerapatan sel sebesar ± 990.000 sel/ml laju pertumbuhannya akan mencapai maksimum pada intensitas cahaya sebesar 1000 lux. Untuk kerapatan sel ± 4.590.000 set/ml pada 6000 hix dan kerapatan set ±6.940.000 Sel/ml pada 9000 lux.
- Laju pertumbuhan maksimum terbesar didapat dari kultur dengan pencahayaan alteration, maka dapat disimpulkan sistem pencahayaan alteration merupakan sistem pencahayaan yang terbaik dalam produksi biomassa Chlorella sp.
- Hasil pendekatan secara empiris yang diperoleh dari pertumbuhan Chlorella sp dan fiksasi CO2 dalam skala lab mengikuti persamaan Haldane."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14966
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>