Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 106789 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adi Hartanto
"Dalam pelaksanaan operasional PT XYZ, diketahui bahwa terjadi fraud yang menyebabkan kerugian finansial bagi PT XYZ. Fraud terjadi karena berbagai faktor, dalam kasus ini utamanya karena terjadinya high level bug di lingkungan production. Masalah tersebut sejatinya tercakup dalam penerapan DevOps di PT XYZ yang kurang maksimal. Berdasarkan masalah tersebut, penelitian ini melakukan evaluasi terhadap penerapan DevOps di PT XYZ menggunakan Bucena’s maturity model dan memberikan rekomendasi perbaikan terkait praktik penerapan DevOps, dengan keluaran berupa roadmap kegiatan untuk perbaikan DevOps. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara secara semi-terstruktur kepada empat narasumber yang memegang peran penting dalam pengembangan perangkat lunak di PT. XYZ, yaitu Project Manager, Engineering Manager, Vice President of IT, dan Chief Technology Officer. Hasil wawancara diolah menggunakan magnitude coding dan metode analisis tematik. Penelitian ini menemukan bahwa berdasarkan Bucena’s maturity model, kekurangan PT. XYZ dalam menerapkan praktik DevOps mayoritas berada pada domain Technology dan Process. Berdasarkan temuan tersebut, penelitian ini menggagas roadmap berjangka 12 bulan yang terdiri 9 kegiatan utama untuk meningkatkan DevOps maturity level di PT. XYZ, sekurangnya hingga sampai ke level Defined.

Within PT XYZ’s operations, it was discovered that there exist fraudulent transactions that have caused significant financial losses for the company. These frauds happened due to various factors, mainly from high level bugs in the company’s production environment. Such issues fall within the scope of subpar DevOps practices in PT XYZ. Based on the given problem, this research evaluates DevOps practices in PT XYZ based on Bucena’s maturity model and proposes recommendations on how to improve them, with an output of a DevOps improvement roadmap. Data collection is performed using semi-structured interviews with four key figures in PT. XYZ’s software development team: the Project Manager, the Engineering Manager, the Vice President of IT, and the Chief Technology Officer. The results of the interview are processed using the thematic analysis method in conjunction with magnitude coding. This research shows that based on Bucena’s maturity model, PT. XYZ’s primary weaknesses in implementing DevOps practices fall mostly within the Technology and Process domains. From these findings, a roadmap is designed for a timeframe of 12 months, which consists of 9 primary objectives to fulfill in order to increase overall DevOps maturity level at PT. XYZ up to the Defined level."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
William Adjandra Hogan N
"PT XYZ adalah salah satu perusahaan teknologi rintisan terkemuka di Indonesia yang bergerak di bidang e-commerce. Selain di bidang e-commerce, PT XYZ juga melakukan eksplorasi bisnis baru pada bidang teknologi finansial. Tim investasi dan asuransi (Investment and Insurance, IIS) adalah salah satu tim yang mengembangkan produk asuransi dan investasi pada PT XYZ. Dalam proses pengembangan perangkat lunak, IIS menggunakan kerangka kerja Scrum agar dapat beradaptasi dengan cepat sesuai dengan kebutuhan pasar. Dalam pelaksanaannya, ditemukan bahwa deliverable produk mengalami keterlambatan dan objective and key result (OKR) yang tidak terpenuhi. Data pendukung juga memaparkan bahwa rata-rata penyelesaian pada setiap sprint masih berada pada angka 44%. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa akar masalah, salah satunya adalah proses acara Scrum yang belum dilakukan sesuai dengan Scrum Guides. Untuk dapat memperbaiki permasalahan ini, penelitian melakukan evaluasi tingkat kematangan pengembangan perangkat lunak dengan Scrum Maturity Model (SMM) dan Standard CMMI Appraisal Method for Process Improvement (SCAMPI) C untuk melakukan penilaian terhadap praktik Scrum. Hasil dari evaluasi ini, ditemukan bahwa IIS masih berada pada level 1 melalui penilaian SMM dengan rentang level 1 hingga 5. Terdapat satu goal yang belum fully achieved, masih terdapat satu goals basic Scrum management dengan penilaian 67,86% (largely achieved) yang menyebabkan organisasi belum dapat mencapai level 2. Selanjutnya, hasil penilaian SCAMPI C digunakan sebagai acuan untuk memilih praktik SMM yang sesuai dengan pertanyaan penelitian dan menyusun usulan rekomendasi perbaikan. Hasil akhir penelitian adalah lima belas rekomendasi terkait acara Scrum. Rekomendasi disusun dan divalidasi dengan harapan untuk dapat memperbaiki dan meningkatkan kinerja proses pengembangan perangkat lunak sehingga dapat tercapai target OKR sesuai dengan harapan perusahaan
PT XYZ is one of the leading technology start-ups in Indonesia engaged in e-commerce. Apart from e-commerce, PT XYZ also explores new businesses in the field of financial technology. The investment and insurance team (Investment and Insurance, IIS) is one of the teams that develops insurance and investment products at PT XYZ. In the software development process, IIS uses the Scrum framework to quickly adapt to market needs. In its implementation, it was found that the product deliverables were delayed, and the objectives and key results (OKR) were not met. Supporting data also explains that the average completion of each sprint is still at 44%. This is influenced by several root causes, one of which is the Scrum event process that has not been carried out in accordance with the Scrum Guides. To be able to fix this problem, the research evaluates the maturity level of software development using the Scrum Maturity Model (SMM) and Standard CMMI Appraisal Method for Process Improvement (SCAMPI) C to assess Scrum practices. The results of this evaluation, it was found that IIS is still at level 1 through the QMS assessment with a range of levels 1 to 5. There is one goal that has not been fully achieved, there is still one basic goal of Scrum management with an assessment of 67.86% (largely achieved) which causes the organization has not been able to reach level 2. Furthermore, the results of the SCAMPI C assessment are used as a reference for selecting QMS practices that are in accordance with the research questions and formulating recommendations for improvement. The results of the study are fifteen recommendations related to Scrum events. Recommendations are compiled and validated with the hope of being able to improve and improve the performance of the software development process so that OKR targets can be achieved in accordance with company expectations."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lintang Wisesa Atissalam
"PT XYZ adalah salah satu perusahaan telekomunikasi dengan lebih dari 34.3 juta pengguna di Indonesia. PT XYZ mengadopsi kerangka kerja Scrum dalam tiga proyek pengembangan aplikasi MyXYZ. Persentase keterselesaian masing-masing proyek dalam setiap sprint selama setahun terakhir tidak mencapai 100%. Hal ini mengindikasikan adanya masalah dalam tiap sprint yang berpotensi memperlambat waktu rilis fitur terbaru dan membuang potensi pendapatan yang lebih tinggi. Scrum Maturity Model digunakan untuk mengukur tingkat kematangan penerapan Scrum di PT XYZ. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan Scrum Assessment Questionnaire yang terdiri atas 70 pertanyaan. Kuesioner diberikan kepada 1 orang Scrum Master, 2 orang product owner dan 4 orang development team dari masingmasing proyek. Data kuesioner kemudian dianalisis dengan key process area rating Agile Maturity Model. Hasilnya, implementasi Scrum di PT XYZ berada di level 3. Perlu standardisasi dan pelaksanaan sprint retrospective yang disiplin untuk dapat meningkatkan tingkat kematangan ke level selanjutnya.

PT XYZ is a telco company with more than 34.3 million users in Indonesia. PT XYZ adopted the Scrum framework in 3 projects of MyXYZ application development. The percentage of completion of each project in each sprint during the last year didn't reach 100%. This indicates there are problems in each sprint that could be slow down the release time of the newest feature and waste higher revenue potential. The Scrum Maturity Model is used to measure the maturity level of Scrum implementation. Data collection was carried out using the Scrum Assessment Questionnaire which consists of 70 questions. The questionnaires were given to 1 Scrum Master, 2 Product Owners and 4 Development Team members from each project. The data was then analyzed using the Agile Maturity Model key process area rating. As a result, Scrum implementation at PT XYZ is at level 3. Standardization and disciplined implementation of sprint retrospectives are needed to be able to raise the maturity level to the next level."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas ndonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Namirah Aisyah
"Penulisan ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan Risk Based Internal Audit (RBIA) pada PT Bank XYZ yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) dalam menjamin efektivitas pengendalian internal yang berjalan dan memberikan rekomendasi yang diperlukan untuk meningkatkan efektivitas penerapan RBIA. Penulisan dilakukan pada periode tahun 2021 dengan pendekatan kualitatif studi kasus melalui wawancara semi-terstruktur. Hasil analisis menyimpulkan bahwa penerapan RBIA oleh SKAI belum diterapkan secara lengkap dan komprehensif. Dengan demikian, beberapa rekomendasi diberikan kepada SKAI dalam meningkatkan efektivitas penerapan RBIA diantaranya penyusunan prosedur audit yang baku, optimisasi penggunaan Audit Management System (AMS), melakukan penilaian terhadap risk maturity assessment, dan melakukan alokasi sumber daya audit internal.

This study aims to evaluate the implementation of Risk Based Internal Audit (RBIA) at PT Bank XYZ, which conducted by internal audit division to ensure the effectiveness of current internal control and provide recommendation required to increase the effectiveness of RBIA implementation. This study occurs in 2021 using study case qualitative approach through semi-structured interview. The result of analysis concludes that RBIA implementation by SKAI has not fully and comprehensively implemented. Therefore, several recommendations are provided to SKAI in order to improve the effectivity of RBIA implementation, such as to arrange standard audit, optimize of Audit Management System (AMS)’s utilization, conduct risk maturity assessment, and allocate audit internal resources."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anak Agung Gede Indra Pramana
"Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi atas penerapan PSAK 71 dan PSAK 72 dalam penyusunan laporan keuangan tahun 2020 oleh entitas, termasuk mengkaji bagaimana dampak pandemi dalam penerapan tersebut dan upaya entitas untuk memitigasinya. Pendekatan studi kasus digunakan dalam penelitian ini dan diarahkan pada industri olahraga, berdasarkan dampak pandemi terhadap industri tersebut, dengan objek pada PT XYZ. Sumber data penelitian mencakup data primer melalui wawancara serta data sekunder berupa laporan keuangan entitas. Studi kasus ini menemukan bahwa terdapat kesulitan untuk menerapkan PSAK 71 dan PSAK 72 pada usaha klub sepak bola, akibat kompleksitas dari pengaturan baru yang dimunculkan kedua PSAK tersebut, serta akibat fleksibilitas dalam pelaksanaan usaha PT XYZ. Perhatian entitas lebih ditujukan pada pengelolaan piutang usaha dan pengelolaan dokumentasi untuk pengakuan pendapatan, serta dengan mengandalkan temuan dan koreksi dari auditor eksternal untuk penerapan PSAK terkait. Kombinasi antara penerapan PSAK 71 dan PSAK 72 serta pandemi COVID-19 yang menyebabkan pembatalan liga memberikan pengaruh yang signifikan untuk penyusunan laporan keuangan tahun 2020, terkait penyisihan kerugian atas piutang usaha yang lebih besar dan pengakuan liabilitas kontrak secara signifikan.

This research aims to evaluate the implementation of PSAK 71 and PSAK 72 in the preparation of 2020’s financial statements by entities, including studying the impact of the pandemic in the preparation and the effort of the entity to mitigate it. A case study approach was used in this research and directed to the sports industry, based on the pandemic impact, with PT XYZ as the object. The sources of research data include primary data through interviews and secondary data of the entity’s financial statements. This case study found that there were difficulties to implement PSAK 71 and PSAK 72 in the football club business, due to the complexity of the new arrangements brought up by both of those PSAKs and to the flexibility of the business execution in PT XYZ. More attention was addressed to the management of trade receivables and the revenue recognition documentation, while also relying upon the auditors’ findings and corrections for the related PSAK implementation. The combination between PSAK 71 and PSAK 72 implementation and the pandemic which cancelled the football league gave a significant effect on the preparation of financial statements for the year 2020, concerning a larger loss allowance for trade receivables and the significant recognition of contract liability."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mayanggita Rachmaryza Indra
"Bank XYZ merupakan salah satu Bank terbesar dan pertama di Indonesia yang memberikan layanan keuangan secara fisik maupun digital kepada nasabahnya. Untuk mendukung transformasi digital, XYZ melakukan pengembangan aplikasi baik untuk nasabah eksternal maupun internal. Akan tetapi, saat ini target waktu pengembangan perangkat lunak belum tercapai, karena terdapat beberapa proyek pengembangan yang terlambat atau dilakukan carry over (dipindahkan ke tahun berikutnya). Fokus dari penelitian ini adalah menyelesaikan akar masalah yaitu estimasi effort pengembangan perangkat lunak yang tidak akurat. Oleh karena itu, penelitian ini melakukan evaluasi proses perencanaan dan estimasi effort pengembangan perangkat lunak, kemudian menyusun rekomendasi perbaikan pengembangan perangkat lunak. Teori serta pendekatan yang digunakan adalah CMMI 2.0 dengan menggunakan representasi berkelanjutan (continuous). Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dan kuantitatif, yaitu melalui kuesioner dan penilaian menggunakan SCAMPI C dari CMMI Dev 1.3 yang disesuaikan. Aktivitas pertama adalah melakukan evaluasi kondisi aktual perusahaan untuk memilih roadmap, kemudian melakukan pemetaan project roadmap yang terpilih ke practice area CMMI 2.0. Empat practice area dari 29 PA yang terpilih pada penelitian ini adalah Planning (PLAN), Estimating (EST), Monitor and Control (MC), dan Requirement Development and Management (RDM). Berdasarkan hasil penelitian, XYZ mencapai tingkat kapabilitas 1 untuk practice area PLAN dan RDM, serta tingkat kapabilitas 0 untuk practice area EST dan MC. Profil kapabilitas XYZ ini menjadi dasar untuk menyusun tujuh rekomendasi perbaikan menggunakan model IDEAL, sehingga proses perencanaan dan estimasi effort pengembangan perangkat lunak bisa lebih baik. 

XYZ Bank is one of Indonesia’s largest and the first banks that provide physical and digital financial services to its customers. To support digital transformation, XYZ Bank develops applications for both external and internal customers. However, the software development target has not been achieved due to several development projects that are delayed or carried over (moved to the following year). This research focuses on solving the problem’s root cause, including the inaccurate development effort estimation. Therefore, this research evaluates the planning and effort estimation process of software development at XYZ, then compiles several recommendations for software development improvements. The theory and approach used in this research are CMMI 2.0 using continuous representation. This research was conducted using a qualitative and quantitative methodology through a questionnaire, followed by an evaluation using SCAMPI C from CMMI Dev 1.3 that has been adapted. The activity began with evaluating the company’s current condition to select a roadmap, then mapping the selected project roadmap to the CMMI 2.0 practice areas. Four practice areas from 29 PAs selected in this research are Planning (PLAN), Estimating (EST), Monitor and Control (MC), and Requirement Development and Management (RDM). From this research, XYZ has reached capability level 1 for PLAN and RDM practice areas and capability level 0 for EST and MC practice areas. The capability profile of XYZ becomes a basis for compiling seven recommendations for improvement using the IDEAL model so that the planning process and estimation of software development efforts could be better."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rommy Bastian Hutauruk
"Analitik diyakini menjadi kapabilitas pembeda yang dapat membawa sebuah perusahaan pada peningkatan performansi perusahaan maupun keberlanjutan bisnis. Perusahaan B2B merupakan area yang jarang dilakukan penelitian terkait analitik di sektor bisnis. Pada penelitian ini dilakukan studi kasus pada PT XYZ, sebuah perusahaan telekomunisai bidang B2B, untuk dinilai tingkat kematangan proses analitik saat ini dengan menggunakan model DELTA dari Davenport. Pengukuran tingkat kematangan menunjukkan PT XYZ baru mencapai tingkat 2 (locally analytics) pada setiap element dari model DELTA: Data, Enterprises, Leadership, Target dan Analyst. Aspirasi manajemen adalah berada pada tingkat kematangan 4 (analytical company). Untuk mencapai tingkat yang diinginkan diusulkan perencanaan perbaikan tingkat kematangan berupa aktivitas-aktivitas yang kemudian disusun dalam bentuk roadmap dalam waktu lima tahun. Aktivitas-aktivitas ini dikelompokan dalam empat kategori yang lebih memudahkan dalam implementasi karena menyesuaikan dengan struktur fungsional dari unit organisasi perusahaan. Penelitian ini dapat digunakan sebagai rujukan bagi perusahaan B2B yang ingin meningkatkan tingkat kematangannya dalam menggunakan analitik dalam membantu pengambilan keputusan.

Analytics is one of the differentiating capabilities that can lead a company to improve company performance and business sustainability. B2B companies are an area where analytics-related research is rarely done in the business sector. In this research, a case study was conducted at PT XYZ, a B2B telecommunications company, to assess the current level of analytical process maturity using the DELTA model from Davenport. Maturity level measurement shows that PT XYZ currently at level 2 (locally analytics) in each element of DELTA model: Data, Enterprises, Leadership, Target and Analyst. The management's aspiration is at maturity level 4 (analytical company). To achieve the target level, it is proposed a corporate plan to improve the maturity level. The plan consists of activities compiled in the form of a roadmap executed within five years. These activities then regrouped into four categories which make implementation easier because they conform to the functional structure of the company's organizational units. This research can be used as a reference for other B2B companies to improve their maturity level in using analytics to support their decision making."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Honassan, Gregorio Gringo
"Sebagai fungsi yang memegang kendali perangkat lunak di PT XYZ IT Solution memiliki peranan penting dalam menjaga manajemen pengembangan perangkat lunak agar berjalan sesuai rencana yang sudah dirumuskan bersama dengan para stakeholder. Pengembangan perangkat lunak menggunakan metodologi waterfall yang belum optimal menjadi kendala untuk dapat men deliver setiap proyek perangkat lunak sesuai requirements jadwal dan anggaran user. Untuk mengatasi hal tersebut IT Solution melakukan piloting proyek pengembangan perangkat lunak menggunakan metodologi Scrum yang diharapkan dapat lebih agile dalam pengembangan perangkat lunak. Namun dalam proses implementasi Scrum masih ditemukan permasalahan.
Tujuan penelitian ini adalah menyelesaikan permasalahan yang dihadapi IT Solution dan memperbaiki proses pengembangan perangkat lunak menggunakan Scrum. Penelitian ini menilai dan menemukan akar permasalahan sekaligus rekomendasi perbaikan dalam implementasi Scrum di IT Solution sesuai dengan kerangka kerja Scrum Maturity Model.

IT Solution as part of PT XYZ has an important role in software development to meet stakeholder request ini the company Nowadays waterfall methodology which adopted by PT XYZ was not optimal. It was a constraint to deliver software project which should meet with software requirements schedule and budget. Therefore IT Solution did piloting software development project using Scrum .It expects be more agile in software development. However they still found problems in implementing Scrum.
The purpose of this research is to solve the problems faced on IT Solutions and to improve the software development process using Scrum. This research will assess and find the root causes to give recommendations for improvements in the implementation of Scrum in IT Solution based on Scrum framework Maturity Model.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2015
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sidauruk, Teofilus Gabe
"PT XYZ (XYZ) adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang jasa teknologi informasi (TI), khususnya jasa transaksi pembayaran elektronis. XYZ adalah perusahaan yang berbasis proyek dalam pemenuhan layanan dan produk kepada pelanggan, sehingga pelaksanaan proyek menjadi hal yang krusial.Manajemen proyek yang baik diperlukan agar layanan dan produk TI yang diberikan XYZ kepada pelanggannya dapat optimal. Dengan menggunakan model kematangan manajemen proyek, XYZ dapat mengetahui tingkat kematangan pelaksanaan manajemen proyeknya dan dapat mencapai tingkat kematangan yang diinginkan berdasarkan standar dari model tersebut. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah tingkat kematangan manajemen proyek XYZ berdasarkan project management maturity model (PMMM), dan rekomendasi perbaikan.

PT XYZ (XYZ) is a company that provides IT services, specializing in switching and payment services. In delivering these services, XYZ is a project based company, so project management and implementation becomes crucial. Excellent project management is needed so services can be delivered optimally. Project management maturity level assesment based on the project management maturity model (PMMM) can be done to give XYZ a description regarding the current level of maturity. The result of this research will be the maturity level of current project management and recommendations to improve the maturity level."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rachman Pratama
"PT XYZ adalah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi untuk memberikan solusi TI yang dibutuhkan oleh perusahaan. PT XYZ memiliki solusisolusi produk sendiri yang dikelola di divisi ABC. Terdapat beberapa proyek yang sudah di kerjakan seperti proyek A, B, C, D, dan E. Pada praktiknya, beberapa proyek yang dikerjakan mengalami keterlambatan. Keterlambatan dalam pengerjaan proyek menyebabkan dampak yang cukup berarti bagi perusahaan terutama dalam hal biaya dan resource, jumlah biaya yang dikeluarkan untuk elemen sumber daya menjadi naik sehingga mengurangi jumlah keuntungan yang didapat. Dalam melakukan analisis permasalahan, digunakan diagram fishbone untuk melihat akar permasalahan yang dihadapi. Setelah dilakukan analisis terhadap beberapa akar permasalahan. Akar permasalahan yang akan diteliti pada penelitian ini adalah proses
pengembangan perangkat lunak. Proses pengembangan perangkat lunak yang digunakan pada divisi ABC adalah metode 4D. Keterlambatan proyek terjadi karena 50% pekerjaan yang dilakukan adalah pengerjaan ulang. Pengerjaan ulang terjadi karena kualitas dari proses yang digunakan masih kurang. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan usulan perbaikan kualitas proses pengembangan perangkat lunak yaitu metode 4D dengan menggunakan kerangka kerja CMMI-Dev dan menggunakan representasi continuous. Metode penilaian yang digunakan pada penelitian kali ini adalah SCAMPI C. Hasil pada penelitian ini adalah rekomendasi-rekomendasi untuk meningkatkan kualitas proses pengembangan perangkat lunak. Rekomendasi yang diberikan diambil berdasarkan best practice CMMI-Dev. Dengan meningkatkatnya kualitas proses pengembangan perangkat lunak yaitu metode 4D, permasalahan keterlambatan pengerjaan proyek bisa teratasi karena proses pengerjaan ulang yang dilakukan bisa dihilangkan.

PT XYZ is a company engaged in information technology. PT XYZ makes several product. It has been managed by the ABC department. There are several projects that have been done such as projects A, B, C, D, and E. Four of the five projects experienced delays. This has a significant impact on the company. The amount of costs incurred increases and reduces profits. Fishbone diagrams are used to analyze the root cause of a problem. The root of the problem to be examined is the software development process. The software development process used in the ABC division is the 4D method. Project delays occur because 50% of the work done is reworking. Reworking occurs because the quality of the process used is still lacking. The CMMI-Dev framework is used to evaluate software processes. Continuous presentations that will be used in this study. The valuation
method used in this study is SCAMPI C. The results of this study are recommendations to improve the quality of the software development process. Recommendations based on CMMI-Dev best practices. With the increasing quality of the software development process. Problems with the delay in
project execution can be overcome, because the reworking process can be removed.
"
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>