Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 211553 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fidela Evaniasari
"Kemampuan berpikir kritis termasuk kemampuan abad 21 yang esensial untuk mahasiswa. Semakin mudahnya akses informasi mengharuskan mahasiswa untuk mampu berpikir kritis agar dapat mengelola informasi dengan tepat. Kemampuan berpikir kritis juga sangat penting di dunia kerja sehingga mahasiswa perlu meningkatkan kemampuan tersebut sejak tingkat pertama perkuliahan. Penelitian ini hendak menelusuri peran kesadaran metakognitif sebagai mediator dalam hubungan antara kecerdasan emosional dan kemampuan berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis pada penelitian ini diukur dengan Tes Analog yang dikembangkan oleh Suleeman & Christia (2016), kecerdasan emosional diukur dengan Trait Emotional Intelligence Questionnaire-Short Form (TEIQue-SF) oleh Petrides (2009) yang diadaptasi ke bahasa Indonesia oleh Deminiz (2019), dan kesadaran metakognitif diukur dengan Metacognitive Awareness Inventory (MAI) oleh Schraw & Dennison (1994) yang diadaptasi oleh Abdullah (2015) ke dalam bahasa Indonesia. Partisipan pada penelitian ini berjumlah 100 mahasiswa tahun pertama berusia 17–22 tahun (M = 19.10), dengan partisipan perempuan berjumlah 83 orang (83%) dan partisipan laki-laki 17 orang (17%). Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental menggunakan metode analisis regresi sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesadaran metakognitif (M = 153.81, SD = 12.52) berperan dalam memediasi secara penuh (fully mediated) hubungan kecerdasan emosional dengan kemampuan berpikir kritis (indirect effect = 0.0342, BootSE = 0.0190, CI[0.0014,0.0751]), sedangkan efek langsung dari kecerdasan emosional terhadap kemampuan berpikir kritis tidak menunjukkan signifikansi (direct effect = 0.0250, SE = 0.0239, CI [-0.0224,0.0723]).

Critical thinking skill is an essential 21st century skill set for college students. Increased access to information requires students to be able to think critically in order to manage information accurately. Critical thinking skill is also very important in the workplace, so it is necessary for undergraduate students to improve the skill since the very first-year of college. This study aims to understand the role of metacognitive awareness as a mediator in the relationship between emotional intelligence and critical thinking skill. In this study, critical thinking skill is measured with Tes Analog developed by Suleeman & Christia (2016), emotional intelligence with Trait Emotional Intelligence Questionnaire-Short Form (TEIQue-SF) by Petrides (2009) which has been adapted into the Indonesian language by Deminiz (2019), and metacognitive awareness with Metacognitive Awareness Inventory (MAI) by Schraw & Dennison (1994) that has been adapted into the Indonesia language by Abdullah (2015). Participants in this study are 100 first-year students aged 17–22 (M = 19.12), with 83 female participants (83%) and 17 male participants (17%). This study is a non-experimental research using simple regression analysis methods. The result of this study indicates that metacognitive awareness (M = 153.81, SD = 12.52) plays a role in mediating the relationship of emotional intelligence with critical thinking (indirect effect = 0.0342, BootSE = 0.0190, CI[0.0014,0.0751]). Meanwhile, the direct effect of emotional intelligence on critical thinking skills does not show any significance (direct effect = 0.0250, SE = 0.0239, CI[-0.0224,0.0723])."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Margareth Sondang Felicia
"Kemampuan berpikir kritis merupakan keterampilan yang penting untuk dimiliki mahasiswa di pembelajaran abad 21 guna menghadapi tuntutan akademik di perguruan tinggi. Akan tetapi, penelitian terdahulu menemukan bahwa mahasiswa tahun pertama memiliki kemampuan berpikir kritis yang rendah. Penting bagi mereka untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis sedini mungkin agar dapat beradaptasi di perguruan tinggi. Penelitian ini ingin menjelaskan bagaimana peran motivasi akademik sebagai mediator dalam hubungan antara mindfulness dan kemampuan berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis diukur dengan Tes Analog yang dikembangkan oleh Suleeman dan Christia (2016), mindfulness diukur dengan 15-Item Five Facet Mindfulness Questionnaire (FFMQ-15) oleh Baer dkk. (2012) yang telah diadaptasi peneliti ke dalam bahasa Indonesia, dan motivasi akademik diukur dengan Academic Motivation Scale versi pendek yang telah diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia oleh Natalya (2018). Partisipan penelitian ini terdiri dari 186 mahasiswa tahun pertama berusia 18 – 23 tahun (M = 18.9), dengan partisipan perempuan berjumlah 145 orang (78%). Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan metode analisis regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi akademik (M = 65.97, SD = 8.283) berperan memediasi sepenuhnya hubungan antara mindfulness dengan kemampuan berpikir kritis (indirect effect = 0.0305, BootSE = 0,0190, CI [0.0010,0.0739]). Hasil dari penelitian ini menyarankan mahasiswa tahun pertama untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritisnya melalui mindfulness serta motivasi akademik

Critical thinking is an essential skill for college students in this 21st century learning, in order for them to cope with academic demands. However, previous studies have found that first-year students have low critical thinking skills. It is important for them to develop critical thinking skill as early as possible in order to adapt well in college. This study aims to explain the role of academic motivation as a mediating variable between mindfulness and critical thinking among first-year undergraduate students. Critical thinking skill was measured with Analog Test by Suleeman dan Christia (2016), mindfulness was measured with 15-Item Five Facet Mindfulness Questionnaire (FFMQ-15) by Baer et al. (2012) that has been adapted to bahasa Indonesian, and academic motivation was measured with Academic Motivation Scale Short Version that has been adapted to bahasa Indonesia by Natalya (2018). This study consisted of 186 first-year students aged between 18-23 years old (M = 18.9), with 145 female participants (78%) . This study was non-experimental with a simple regression method. Based on the analysis result, it was found that the relationship between mindfulness and critical thinking was fully mediated by academic motivation (indirect effect = 0.0305, BootSE = 0,0190, CI [0.0010,0.0739]). This study suggested first-year college students develop their critical thinking skill with mindfulness practice that will lead to academic motivation enhancement, which will accelerate the critical thinking skill"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thalia Zamira
"Siswa SMK yang menjalani kurikulum berorientasi kerja yang dilengkapi kegiatan magang, diharapkan untuk dapat memilih pilihan karir yang sesuai bidang studinya. Walaupun begitu, hasil wawancara awal menunjukkan siswa SMK masih mengalami kesulitan dalam pengambilan keputusan karirnya. Seharusnya melalui pengalaman magang ini siswa SMK memiliki kecerdasan emosional dan goal commitment yang dapat membuat mereka tidak mengalami kesulitan dalam pengambilan keputusan karirnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran goal commitment sebagai mediator dalam hubungan antara kecerdasan emosional dan kesulitan pengambilan keputusan karir. Penelitian dilakukan pada satu SMK di Kabupaten Bogor pada 173 partisipan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa goal commitment terbukti berperan sebagai mediator parsial pada hubungan antara kecerdasan emosional dan kesulitan pengambilan keputusan karir. Dalam penelitian ini juga diuraikan mengenai keterbatasan dan saran-saran terkait.

Vocational high school students experienced a specially-designed curriculum with an internship program to accommodate them on transitioning into the working industry. Elicitation studies show that vocational high school students had career decision making difficulties. The internship program is supposed to enrich students’ emotional intelligence and goal commitment that would prevent career decision making difficulties to occur. This research aims to study the mediation effect of goal commitment in the relationship between emotional intelligence and career decision making difficulties. This research is conducted in a vocational high school in Bogor with a total of 173 participants. Result shows that goal commitment plays a partial mediation role in the relationship of emotional intelligence and career decision making difficulties. This research will also present the limitations and suggestions for future study."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Utami Putri
"ABSTRAK
This research examined whether Emotional Intelligence influences the cross-cultural adjustment of international students. The study involving 102 people from different cultural and educational background who are currently studying abroad shows that there is a positive effect between the relationship. Furthermore, to see the moderation effect of culture shock, some symptoms of depression and confusion in adjustment phase were asked and analyzed. It is found that the symptoms negatively affect the correlation between emotional intelligence and the cross-cultural adjustment. Moreover, the effect of nationality and gender are also investigated to see the differences in level of Emotional Intelligence. Implication and limitation of this study also will be discussed.

ABSTRAK
Karya tulis ini meneliti bagaimana kecerdasan emosional seseora berdampak dalam proses adaptasi lintas budaya pada mahasiswa internasional. Studi yang melibatkan 102 mahasiswa dari berbagai latar belakang budaya dan level edukasi yang berbeda ini menunjukkan bahwa adanya efek positif dalam hubungan dua variabel. Selanjutnya, untuk memeriksa efek moderasi dari kejutan budaya (culture shock), beberapa tanda depresi dan kebingungan yang terjadi dalam fase adaptasi juga ditanyakan dan dianalisa oleh peneliti. Ditemukan bahwa tanda-tanda tersebut berdampak negatif pada korelasi antara kecerdasan emosional dan adaptasi lintas budaya. Selain itu, pengaruh dari kewarganegaraan dan gender juga diselidiki untuk melihat perbedaan level pada kecerdasan emosional. Karya tulis ini juga akan membahas implikasi dan limitasi."
2017
S69499
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizalman
"It is essential for a manager to know what factors that influence the commitment of employee toward his/her organization, more specifically in the marketing division, because banking service company is dependent on the employees in the marketing division to acquire income for the company through the establishment of company image and satisfaction to its customers.
Previous researches concerning workforce in the sales division in a conceptual way (Johnson, 1987 in Johnson, 1990:333) and empirical research on other type of work (Steers, 1977 in Johnson, 1990:333) said that the employee or individual who is integrated his/herself, identifying and becoming part of the organization that is employing him/her, is a good employee or in other word the employee who has a commitment toward his/her organization tends to have good performance (Mowdays, Steer, Poler, 1979 in Johnson, 1990:334).
As previously delivered, it has been found evidence that there is a close relationship between leadership style and his/her emotional intelligence with the level of commitment of the employee toward the organization. In this research, the writer will research the relationship between the leadership style of the superior, particularly transformational leadership style toward his/hr organization that is mediated by the role of emotional intelligence of the subordinate within the organization of Citibank N.A.
This research is aimed to know how the emotional intelligence of the subordinate has mediated the relationship between transformational and transactional leadership style, and the oommitrnent ofthe subordinate to hisfher organization.
The population of this research is the employees in the sales division of Citibank N.A Jakarta, namely those who are currently holding the position of supervisor. The total number is 197 persons. This number is scattered in several work areas in Jakarta. The level of commitment is measured by applying Organizational Commitment Questionnaire (OCQ). The type of leadership style is measured by applying Multifactor Leadership Questionnaire (MLQ 5X - shortform) as created by Bass and Avolio. And the measuring of emotional intelligence is applying Self-Report Emotional lntetiigence Test (SREIT).
The result of Ending of the writer against the relationship between the transtomiational leadership of the superior with the oommitrnent of the subordinate toward the organization is not consistent with previous Endings (Humpreys et al., 2003:199; Koh et al. 1995:327; Avolio et al., 2004;960). Other Ending is that the emotional intelligence has not played any role in mediating good relationship of leadership style, transformational as well as transactional, with the oommitrnent of the subordinate toward the organization. The hypothetical testing against the role of emotional intelligence in mediating the relationship between the transformational leadership and transactional leadership has not been proven so that this hypothesis is rejected. lt means that the emotionalintelligence of the. subordinate despite having positive and signiticant correlation with the commitment of the employee is unable to become the empowemient of relationship between the leadership style and the employee commitment.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22244
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauza Qurrotu Aini
"Emosi sebagai salah satu faktor yang menentukan perilaku manusia sudah banyak diketahui dari pengalaman sehari-hari, misalnya dengan bergembira maka segala sesuatu yang dikerjakan akan baik hasilnya, dalam kesedihan maka pekerjaan menjadi kacau (Amold dalam Markam, 1992). Namun apabila seorang remaja akhir mempunyai kecerdasan pada dimensi emosionalnya, maka ia akan mampu mengendalikan reaksi atau perilakunya (Epstein dalam Achir, 1988). Menurut Goleman (1995) kecerdasan emosi yang baik akan mengontrol agresivitas remaja.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai kecerdasan emosi dan agresivitas pada remaja akhir, hubungan antara kecerdasan emosi dengan agresivitas, pengaruh dari dimensi-dimensi kecerdasan emosi terhadap agresivitas, serta perbedaan kecerdasan emosi dan agresivitas pada remaja akhir laki-laki dan perempuan. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kuantitatif dengan tehnik incidental sampling, jumlah subyek 92 orang siswa-siswi SMA yang berada pada tahapan perkembangan remaja akhir.
Alat ukur yang digunakan adalah Emotional Intelligence Inventory (Eli) dan Aggnession Questionnaire (AQ). Pengujian validitas alat ukur dilakukan dengan expert judgement dap Pearson Product-Moment Correlation, sedangkan uji reliabilitas dilakukan dengan Coefficient Alpha dengan indeks reliabilitas Eli sebesar .9191 dan AQ sebesar .8333.
Hasil penelitian secara umum ada hubungan negatif antara kecerdasan emosi dengan agresivitas pada remaja akhir, artinya semakin tinggi kecerdasan emosi pada remaja akhir maka agresivitasnya akan semakin rendah, serta ditemukan adanya pengaruh dimensi-dimensi kecerdasan emosi terhadap agresivitas. Namun hanya dimensi empati (empathy), kesadaran diri (self awareness) dan kontrol diri (self controf) yang mempunyai pengaruh terbesar dalam mengontrol atau mengurangi agresivitas, dengan kata lain peningkatan pada dimensi empati, kesadaran diri dan kontrol diri, sangat berpengaruh dalam mengontrol agresivitas. Sedangkan dimensi motivasi diri dan keterampilan sosial mempunyai pengaruh kecil terhadap agresivitas. Dari analisa tambahan, ada perbedaan kecerdasan emosi dan agresivitas pada remaja laki-laki dengan perempuan.
Saran yang diajukan perlu adanya suatu program pelatihan untuk siswasiswi yang berusaha mengembangkan keterampilan-keterampilan emosi, disesuaikan dengan situasi sekolah, rumah dan masyarakat."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3449
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Lukman
"Setiap organisasi/instansi baik itu swasta maupun pemerintah selalu mengharapkan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, sehingga mampu meningkatkan pelayanan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Seperti halnya Lembaga Pemasyarakatan (selanjutnya disebut Lapas) dan Rumah Tahanan Negara (selanjutnya disebut Rutan) merupakan instansi pemerintah yang bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pembinaan narapidana dan anak didik pemasyarakatan (selanjutnya disebut Warga Binaan Pemasyarakatan disingkat WBP).
Kesuksesan pembinaan sangat bergantuug dari beberapa hal, salah satunya dipengaruhi oleh integritas sumber daya manusianya (petugas). Untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan petugas diperlukan proses pembelajaran dalam program pelatihan. Pengembangan petugas yang sudah ada jauh lebih efektif daripada merekrut dan mendidik karyawan baru. Pelatihan merupakan alternatif yang paling menguntungkan (Baker, 2003).
Permasalahan yang diusung dalam penulisan tugas akhir ini adalah tentang rancangan program pelatihan terhadap petugas Lapas/Rutan dengan meningkatkan kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional merupakan salah satu jenis pelatihan dalam bidang kajian perubahan sikap dan perilaku.
Dari hasil telaahan selama melakukan analisa kebutuhan, penulis menganggap ini penting karena petugas (petugas pengamanan) selama melaksanakan tugasnya seringkali terbentur dengan ketidakmampuan petugas dalam mengendalikan emosi sehingga cenderung melakukan kekerasan. Untuk itu, pelatihan ini diharapkan mampu membangun sebagian dari kompetensi petugas dalam menghadapi segala pennasalahan yang ada di Lapas / Rutan sehingga tercipta iklim kerja yang kondusif."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
T17790
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahmuharnis
Jakarta : Republika, 2006
152.4 SYA t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Puspa Anggarasari
" ABSTRAK
Stres akademik merupakan masalah yang sering terjadi pada mahasiswa. Sumber stres akademik salah satunya adalah dengan tidak tinggal bersama orang tua. Stres akademik dapat berpengaruh pada kecerdasan emosi seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara tingkat stres akademik dengan kecerdasan emosi pada mahasiswa regular Fakultas Ilmu Keperawatan yang tidak tinggal bersama orang tua. Stres akademik diidentifikasikan menggunakan Student-life Stress Inventory dan kecerdasan emosi diukur dengan The Assessing Emotions Scale. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan responden 159 orang. Hasil penelitian ini menemukan sebanyak 63,5 mahasiswa mengalami stres akademik ringan dan 50,9 memiliki kecerdasan emosi baik. Uji korelasi menunjukkan adanya hubungan antara tingkat stres akademik dengan kecerdasan emosi pada mahasiswa yang tidak tinggal bersama orang tua. Hasil penelitian ini dapat membantu pengembangan profesi keperawatan dalam manajemen stres dan emosi pada mahasiswa regular Fakultas Ilmu Keperawatan yang tidak tinggal bersama orang tua.

ABSTRAK
Academic stress is a problem that always happens towards college students. Living independently without their parents is one of the sources of academic stress. Academic stress can influence to individual 39 s emotional intelligence. The aim of this research is to understand relations between academic stress with emotional intelligence in regular students of Faculty Nursing that living independently without their parents. Academic stress is being identified using Student life Stress Inventory while emotional intelligence is measured using The Assessing Emotional Scale. This research design used cross sectional with total respondents 159 individuals. The result of this research stated that about 63,5 of college students suffered light academic stress while 50,9 possess good emotional intelligence. Correlation test showed there are relations between academic stress level with emotional intelligence in college students who lived independently without their parents. This research tries to help the development of the nursing profession in stress and emotional management on regular students of Faculty of Nursing that lived independently without their parents."
2017
S69261
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Eka Putri
"Counterproductive work behavior (CWB) merupakan perilaku secara sengaja untuk membahayakan organisasi dan orang lain di dalamnya yang dapat meningkatkan kerugian organisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kecerdasan emosi memediasi hubungan antara trait mindfulness dengan CWB. Responden penelitian ini terdiri dari 134 pria dan 176 wanita (N = 310) yang bekerja penuh waktu. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mindfulness Attention Awareness Scale (MAAS), Wong and Law Emotional Intelligence Scale (WLEIS), dan CWB-Checklist (CWB-C). Berdasarkan hasil analisis, terdapat indirect effect (ab = -.046, p < .01) dan direct effect (c = -.225, p < .01). Hasil tersebut menunjukkan bahwa kecerdasan emosi memediasi secara parsial hubungan antara trait mindfulness dengan CWB.

Counterproductive work behavior (CWB) is behavior intends to harm organization and other people inside it that increased organizational loss. The purpose of this study is to find out whether emotional intelligence mediates the relationship between trait mindfulness and CWB. Respondents of this study consist of 134 men and 176 women (N = 310) who work full-time. Instruments used in this study are Mindfulness Attention Awareness Scale (MAAS), Wong and Law Emotional Intelligence Scale (WLEIS), dan CWB-Checklist (CWB-C). Based on the result of analysis, there is significant indirect effect (ab = -.046, p < .01) and direct effect (c = -.225, p < .01). It has shown that emotional intelligence partially mediates the relationship between trait mindfulness and CWB."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>