Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 133577 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Farhan Mahmudi Wicaksono
"Selama Agustus hingga November 2022, BPOM RI menyatakan bahwa terdapat 324 jumlah kasus gagal ginjal dengan angka kematian 61%. Tingginya jumlah kasus gagal ginjal dikaitkan dengan ditemukannya pencemar berupa etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) di dalam obat sirup yang beredar. Untuk mengurangi bertambahnya kasus, dibutuhkan suatu metode edukasi yang mudah dicerna dan dapat meraih banyak orang dalam waktu singkat. Kemajuan teknologi telah menimbulkan metode-metode baru untuk menyampaikan informasi. Pertumbuhan metode-metode baru ini dapat dimanfaatkan sebagai sarana penyampaian informasi kesehatan sehingga informasi tersebut dapat secara luas dengan waktu dan biaya yang lebih sedikit. Berdasarkan uraian di atas, tugas khusus ini bertujuan untuk memanfaatkan Whatsapp sebagai salah satu metode media informasi untuk mengirimkan informasi terkait cemaran EG dan DEG dalam sirup dalam bentuk infografis yang mudah dicerna bagi masyarakat. Tujuan dari sosialisasi pelarangan obat sirup yang tercemar etilen glikol dan polietilen glikol melalui media infografis untuk pasien Apotek Roxy Pondok Labu adalah memberikan informasi tentang produk obat sirup yang terdampak cemaran etilen glikol dan polietilen glikol kepada pelanggan Apotek Roxy Pondok Labu melalui broadcast aplikasi Whatsapp.

During August to November 2022, BPOM RI stated that there were 324 cases of kidney failure with a mortality rate of 61%. The high number of cases of kidney failure is associated with the discovery of contaminants in the form of ethylene glycol (EG) and diethylene glycol (DEG) in circulating drug syrups. To reduce the number of cases, an educational method that is easy to digest and can reach many people in a short time is needed. Technological advances have given rise to new methods of conveying information. The growth of these new methods can be utilized as a means of conveying health information so that this information can be widely available with less time and cost. Based on the description above, this special assignment aims to utilize Whatsapp as an information media method to send information related to EG and DEG contamination in syrup in an infographic form that is easy for the public to digest. The purpose of socializing the prohibition of syrup drugs contaminated with ethylene glycol and polyethylene glycol through infographic media for Roxy Pondok Labu Pharmacy patients is to provide information about syrup drug products affected by ethylene glycol and polyethylene glycol contamination to Roxy Pondok Labu Pharmacy customers via Whatsapp application broadcasts."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Shabira Anjani
"Pada bulan Oktober 2022, World Health Organization (WHO) meminta setiap negara untuk melakukan pengawasan dan penelusuran terhadap produk obat sirup yang beredar. Hal ini dikarenakan telah ditemukan obat yang mengandung cemaran etilen glikol dan dietilen glikol yang dapat membahayakan nyawa. Menanggapi hal tersebut, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) melakukan pengawasan komprehensif terhadap produk obat yang beredar di Indonesia. BPOM juga menetapkan peraturan yang menyatakan bahwa semua produk obat sirup di Indonesia tidak diperbolehkan menggunakan etilen glikol maupun dietilen glikol. Akan tetapi, etilen glikol dan dietilen glikol tetap dapat ditemukan sebagai cemaran pada beberapa zat pelarut sirup, seperti gliserin dan propilen glikol. Setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, teridentifikasi 9 produk obat yang memiliki kandungan cemaran diatas ambang aman. Untuk menindak lanjuti penemuan tersebut, BPOM memerintahkan industri farmasi pemiliki izin edar untuk melakukan penarikan dan pemusnahan seluruh bets produk. Sebagai seorang apoteker, sudah sewajarnya untuk memberikan informasi mengenai kasus penarikan obat sirup di Indonesia kepada para pasien. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk dari pelayanan farmasi klinis. Dengan memberi informasi mengenai kasus tersebut, maka diharapkan pasien dapat dibekali dengan pengetahuan yang akurat dan megurangi rasa cemas. Informasi disajikan dalam bentuk brosur yang dibuat semenarik mungkin dengan informasi yang singkat, padat, dan mudah dimengerti masyarakat awam. Informasi yang terdapat dalam brosur antara lain mengenai pengenalan kasus, pengenalan cemaran etilen glikol dan dietilen glikol, daftar obat apa yang ditarik, dan cara memilih obat yang tepat.

In October of 2022, the World Health Organization (WHO) asked every country to monitor and trace syrup medicinal products in circulation. It is because there have been a discovery of syrup medicine that contained ethylene glycol and diethylene glycol contaminant which can be life-threatening. In response to this, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) carried out comprehensive supervision of drugs that are circulating in Indonesia. BPOM also established regulations stating that all syrup medicine in Indonesia are not permitted to use ethylene glycol or diethylene glycol. However, ethylene glycol and diethylene glycol can still be found as contaminant in syrup solvents, such as glycerin and propylene glycol. After further investigation, 9 syrup products were identified that contained contaminant concenstration above the safety threshold. To follow up on this discovery, BPOM ordered the pharmaceutical industry that are responsible to withdraw and destroy all batches of products. As a pharmacist, it is our job to provide information regarding the syrup withdrawal case to patients. This is also a form of clinical pharmacy service. By providing information about the case, pharmacist hoped that the patient can be provided with accurate knowledge and reduce the patient's anxiety. Information is presented in the form of brochures which are made as attractive as possible with information that is short, concise and easy to understand. The information contained in the brochure includes case recognition, recognition of ethylene glycol and diethylene glycol contaminat, a list of recalled drugs, and methods to choose the right drug"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kelly Nagaruda
"Etilen glikol dan dietilen glikol ditemukan sebagai cemaran pada gliserin atau propilen glikol yang digunakan sebagai zat pelarut tambahan pada sediaan sirup yang beredar di Indonesia sehingga menyebabkan kasus GGAPA meningkat. Penulisan tugas khusus ini bertujuan untuk mengkaji bahaya cemaran etilen glikol dan dietilen glikol pada sediaan sirup dan mengkaji sediaan sirup yang dijual di Apotek Roxy Ciledug bebas dari cemaran etilen glikol dan dietilen glikol sehingga aman untuk dijual. Pada pengerjaan tugas khusus kali ini, sumber data akan diambil melalui literatur. Hasil yang didapatkan adalah bahaya yang ditimbulkan dari konsumsi etilen glikol dan etilen glikol adalah toksisitas ginjal yang akan mengarah pada gagal ginjal akut yang bersifat tidak reversibel. Selain itu, sediaan sirup yang dijual di Apotek Roxy Ciledug merupakan sediaan yang sudah dipastikan keamanannya bebas dari cemaran etilen glikol dan dietilen glikol.

Ethylene glycol and diethylene glycol are found as contamination in glycerin or propylene glycol which are used as additional solvents in syrup preparations circulating in Indonesia, causing increased cases of acute kidney injury. Writing this special task aims to examine the dangers of ethylene glycol and diethylene glycol contamination in syrup preparations and ensure syrup preparations sold at Roxy Ciledug pharmacies are free from ethylene glycol and diethylene glycol contamination so that it is safe for sale. In this special task work, data sources will be taken through literature. The results are consumption of ethylene glycol and ethylene glycol leading to kidney toxicity that will lead to acute kidney failure that is irreversible. In addition, syrup preparations sold at Roxy Ciledug pharmacies are preparations that have been confirmed to be free from ethylene glycol and diethylene glycol contamination."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Asri Kartika Ratri
"Pada awal bulan Oktober 2022, tersiar informasi dari WHO mengenai obat sirop anak terkontaminasi etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) yang diduga kuat menjadi penyebab dari kasus gagal ginjal akut misterius pada anak yang mengalami peningkatan pada pertengahan Oktober 2022. Untuk melindungi masyarakat, BPOM menetapkan persyaratan saat registrasi obat bahwa semua produk obat sirop baik untuk anak maupun dewasa tidak diperbolehkan untuk menggunakan EG dan DEG. Meski begitu, kadar EG dan DEG dalam batas tertentu masih diperbolehkan ada dalam obat sirop karena kedua senyawa tersebut merupakan cemaran yang memungkinkan terdapat dalam bahan lain yang diperbolehkan. Puskesmas menjadi salah satu fasilitas untuk menyampaikan informasi dan melakukan edukasi terkait kasus ini kepada masyarakat untuk mencegah kepanikan dan kebingungan. Apoteker memiliki peran besar dalam mengumpulkan informasi dan menyampaikan hal ini. Salah satu media pemberi informasi yang dapat digunakan adalah leaflet karena praktis, mudah dibawa, biaya produksi relatif terjangkau, dan memiliki desain yang menarik dan unik.

n early October 2022, WHO released a statement about syrups for children contaminated with ethylene glycol (EG) and diethylene glycol (DEG), which were strongly suspected as the reason behind the rising cases of mysterious acute kidney failure in children in mid-October 2022. To protect public safety, BPOM stipulates requirements for drug or medicine registration that all syrup products for both children and adults are not allowed to use EG and/or DEG as ingredients. However, a certain amount of EG and/or DEG are still allowed in syrup products because these two compounds are contaminants that might be present in other permitted ingredients. Puskesmas is one of the community facilities that can take the role of conveying information and providing education regarding this case to the public to prevent panic and confusion. Pharmacists have a big role in gathering information and educating the public in this. One of the media that can be used to provide this kind of information is leaflets because they are practical, easy to carry, have relatively affordable production costs, and have an attractive and unique design."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dheasandra Nur Azzahra
"Kasus gagal ginjal akut misterius yang berkaitan dengan cemaran etilen glikol dan dietilen glikol menjadi pencetus bagi BPOM agar semakin ketat dalam melakukan pengawasan terhadap industri farmasi untuk memenuhi pedoman CPOB dengan mewajibkan setiap industri farmasi melakukan verifikasi metode analisis terhadap kompendial terbaru, tidak terkecuali PT Finusolprima Farma Internasional. Namun, untuk melakukan verifikasi metode analisis dalam waktu yang singkat sesuai batas waktu yang ditetapkan oleh BPOM, diperlukan suatu protokol untuk mempermudah analis dalam melakukan verifikasi. Pembuatan tugas khusus ini dilakukan melalui penyusunan protokol verifikasi metode analisis terhadap bahan baku di PT Finusolprima Farma Internasional, salah satunya adalah glisin, agar salah satu aspek CPOB yaitu verifikasi metode analisis dapat terpenuhi. Protokol verifikasi metode analisis glisin disusun mengacu pada Farmakope Indonesia VI dan menggunakan poin poin berisi kalimat perintah serta dibuat dalam bahasa inggris untuk mempermudah analis dalam melakukan verifikasi. Terdapat delapan parameter uji yang dilakukan menurut FI VI yaitu identifikasi, susut pengeringan, sisa pemijaran, klorida, sulfat, logam berat, senyawa terhidrolisis, dan penetapan kadar. Kedelapan parameter uji ini dibagi ke dalam 3 poin sesuai dengan ketentuan CPOB yaitu: uji identifikasi, uji impuritas, dan penetapan kadar. Protokol verifikasi metode analisis bahan baku glisin telah disusun mengikuti spesifikasi dan metode analisis yang dicantumkan oleh Farmakope Indonesia VI sehingga protokol ini dapat diterapkan dengan mudah oleh analis dalam proses verifikasi metode analisis glisin di PT Finusolprima Farma Internasional.

The mysterious case of acute renal failure related to ethylene glycol and diethylene glycol contamination became the trigger for the Indonesian Drug and Food Control Agency (BPOM) to tighten its supervision of the pharmaceutical industry, ensuring compliance with the Good Manufacturing Practices (GMP) guidelines. One of the measures taken is to mandate all pharmaceutical industries, including PT Finusolprima Farma Internasional, to verify their analytical methods against the latest compendial standards within the set time limit by BPOM. To achieve this verification within the given timeframe, a protocol is needed to facilitate the analysts in conducting the verification process. This specific task focuses on developing a protocol for the analysis method verification of raw materials at PT Finusolprima Farma Internasional, particularly for glycine, to meet one of the aspects of GMP, which is the verification of analytical methods. The protocol for the analysis method verification of glycine refers to the Indonesian Pharmacopoeia VI (FI VI) and is presented in English to ease its implementation by the analysts. It encompasses eight test parameters according to FI VI, namely identification, loss on drying, residue on ignition, chloride, sulfate, heavy metals, hydrolyzable substances, and assay. These eight parameters are categorized into three points in compliance with GMP requirements, which are identification test, impurity test, and assay determination. The developed protocol adheres to the specifications and analytical methods outlined in the Indonesian Pharmacopoeia VI, ensuring its straightforward application in the verification process of glycine analysis at PT Finusolprima Farma Internasional."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annesya Shafira Amartya
"Kasus kematian anak yang diduga akibat gagal ginjal akut diduga akibat dari kontaminasi Dietilen Glikol (DEG) dan Etilen Glikol (EG) dalam obat sirup yang konsumsi anak. BPOM telah menelusuri obat sirup yang terdaftar dan beredar di Indonesia dengan melakukan sampling dan pengujian bertahap. Hasil investigasi menyatakan terdapat beberapa produk obat yang menujukkan kadar cemaran DEG dan EG yang melebihi batas aman asupan harian, yaitu 0,5 mg/kg. Penarikan obat dilakukan pada obat dan/atau bahan obat yang tidak memenuhi standar persyaratan keamanan, khasiat, mutu, dan label. Penarikan obat berupa penarikan wajib atau mandatory recall karena penarikan diperintahkan Kepala BPOM kepada pemilik industri farmasi melalui instruksi penarikan. PBF menerima surat penarikan melalui prinsipal berupa surat resmi yang ditujukan kepada pinpinan fasilitas distribusi. Surat penarikan berisi nama item, nomor bets hingga level bets, dan batas waktu penarikan hingga pengembalian ke prinsipal. Tujuan POB Penarikan Obat adalah untuk memastikan proses penarikan obat dan/atau bahan obat dari seluruh gudang dan/atau pelanggan dilakukan dengan tepat waktu, tepat jumlah, dan proses yang benar. Sebelum membuat POB, perlu mengetahui prosedur pembuatan POB untuk menjadi acuan dan meminimalisir kesalahan. Dengan dibuatnya POB, alur penarikan akan jelas dan tidak meminimalkan kekeliruan dalam menjalankan tugasnya kepada bagian-bagian yang ditugaskan.

The case of child death which was suspected to be due to acute kidney failure was thought to be due to contamination of Diethylene Glycol (DEG) and Ethylene Glycol (EG) in the syrup medicine consumed by the child. BPOM has traced syrup drugs registered and circulating in Indonesia by carrying out sampling and testing in stages. The results of the investigation stated that there were several medicinal products whose levels of DEG and EG contamination exceeded the safe daily intake limit, namely 0.5 mg/kg. Drug recalls are carried out on drugs and/or drug ingredients that do not meet standard safety, efficacy, quality and label requirements. Drug recalls are in the form of mandatory recalls because the recalls was ordered by the Head of BPOM to the owners of the pharmaceutical industry through recall instructions. PBF receives a recall letter through the principal in the form of an official letter addressed to the distribution facility principal. The recall letter contains the name of the item, the bet number up to the bet level, and the recall time limit until it is returned to the principal. The purpose of the Drug Recall POB is to ensure that the process of withdrawing drugs and/or medicinal ingredients from all warehouses and/or customers is carried out on time, in the right quantities, and correct process. By creating a POB, the flow of recalls will be clear and will not minimize errors in posting to the assigned sections"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Figel Ilham
"

Banyak penyakit mata, jika tidak diobati dengan baik, dapat menyebabkan kebutaan seorang pasien sehingga mengurangi kualitas hidup pasien. Penyakit seperti glaukoma dan penyakit degenerative macula banyak ditangani dengan menggunakan obat mata. Beberapa diantaranya adalah obat tetes mata dan salep mata. Penggunaan kedua obat tersebut rentan tidak benar sehingga obat tersebut tercemar yang mengakibatkan obat tersebut tidak dapat digunakan kembali. Kegiatan ini dilakukan dengan membuat brosur pada situs Canva. Adapun persiapan sebelum menggunakan obat tetes atau salep mata adalah mencuci tangan sebelum menggunakan obat tersebut. Penggunaan obat tetes atau salep mata diusahakan sesteril mungkin dengan tidak mengenai ujung wadah pada mata. Selain itu, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan saat menggunakan obat tetes atau salep mata. Adapun ukuran kertas desain yang digunakan dalam Canva adalah ukuran A3 dengan catatan halaman tersebut diletakkan secara horizontal dan kemudian dibagi tiga sehingga dapat dilipat seperti layaknya brosur pada umumnya. Brosur dicetak dengan menggunakan kertas A4.


Many eye diseases, if not treated properly, can cause blindness to a patient; hence, decrease the patient’s quality of life. Diseases like glaucoma and macular degenerative disease are treated with eye-related medicine, i.e. eyedrops and eye ointments. Administering both medicines tend to be incorrect, therefore, the medicine may be contaminated that may not be used anymore. This activity includes designing the brochure by using Canva website. Preparation before using eyedrops or eye ointments includes washing hands before using the medicine. Administering the eyedrops or eye ointments are attempted to be as sterile as possible by not touching the tip of the container with the eyes. In addition, there are things to be considered while using eyedrops or eye ointments. The paper design size used in Canva is A3 size aligned horizontally and divided into three equal parts so that it can be folded as normal brochure found generally. Brochures are printed using A4 paper.

"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmadina Providya
"Apotek merupakan sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh Apoteker. Praktik Kerja Profesi PKP di Apotek Kimia Farma No 152 dilakukan pada tanggal 4 April ndash; 30 April 2018. PKP dilaksanakan dengan tujuan untuk memperoleh pengalaman kerja, pengetahuan, gambaran, dan pemahaman yang lebih mendalam tentang peran, tugas, dan tanggung jawab Apoteker dalam pengelolaan sediaan farmasi dan melaksanakan pelayanan farmasi klinik di Apotek. Kegiatan yang dilakukan selama PKP yaitu mempelajari dan melaksanakan kegiatan pekerjaan kefarmasian, baik dalam pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai, maupun kegiatan pelayanan farmasi klinik. Kegiatan pengelolaan sediaan farmasi yang dilakukan antara lain perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pengendalian, serta pencatatan dan pelaporan. Di sisi lain, kegiatan pelayanan farmasi klinik yang dilakukan antara lain pelayanan obat resep, seperti pengkajian resep, peracikan, penyerahan obat, dan pemberian informasi obat; pelayanan obat nonresep; pelayanan informasi obat PIO ; dan konseling. Pelaksanaan pekerjaan kefarmasian di Apotek Kimia Farma No 152 Pasar Minggu sudah cukup baik berdasarkan PMK 73 Tahun 2016, namun terdapat beberapa kegiatan belum dilakukan seperti pemantauan terapi obat PTO , monitoring efek samping obat MESO , serta dokumentasi kegiatan PIO dan Konseling.

Pharmacy is a pharmaceutical care facility where pharmaceutical practice is undertaken by a pharmacist. Internship at Kimia Farma 152 Pharmacy was held on April 4th - April 30th, 2018. Internship was implemented in order to obtain a working experience, knowledge, overview, and understanding the role, duties and responsibilities of Pharmacists in management pharmaceutical product and carry out clinical pharmacy services. Activities undertaken during the internship were to study and carry out pharmaceutical work activities, both in the management of pharmaceutical product, as well as clinical pharmaceutical care. Pharmaceutical product activities were carried out include planning, procurement, receipt, storage, control, and recording and reporting. On the other hand, clinical pharmaceutical care activities included prescription drug services, such as prescription assessment, compounding, dispensing, and provision of drug information; non-prescription drug services; drug information services PIO ; and counseling. Pharmaceutical care at Kimia Farma 152 Pasar Minggu Pharmacy was quite good based on PMK 73 of 2016, but there were some activities that have not been done such as monitoring of drug therapy, monitoring of drug side effects, and documentation of PIO and Counseling activities.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Natasha Kurnia Salma S.
"Praktik kerja profesi di Apotek Kimia Farma No 152 Cibinong Periode Bulan April Tahun 2018 bertujuan untuk memahami tugas dan tanggung jawab apoteker dalam pengelolaan apotek, serta melakukan praktik pelayanan kefarmasian sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan etika yang berlaku; memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan dan pengalaman praktis untuk melakukan praktik kefarmasian di apotek; memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktik kefarmasian serta mempelajari strategi dan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan praktik kefarmasian. Praktik kerja profesi ini dilaksanakan selama empat minggu dengan tugas khusus yaitu ldquo;Analisis Resep Artritis Reumatoid di Apotek Kimia Farma No 152 Pasar Minggu rdquo;. Tujuan dari tugas khusus ini adalah mengetahui tentang penyakit Artritis Reumatoid serta pedoman pengobatannya; mengetahui ketepatan terapi Artritis Reumatoid melalui resep yang diberikan kepada pasien; melatih calon apoteker untuk menyelesaikan permasalahan terkait ketidaklengkapan administrasi, farmasetik, dan klinis pada suatu resep.

Internship at Kimia Farma 152 Pasar Minggu Pharmacy Period April 2018 aims to understand the duties and responsibilities of pharmacists in pharmacy management, as well as to practice pharmaceutical services according to accepted laws and ethics; get the insight, knowledge, skills and practical experience in doing pharmaceutical practices in pharmacies; observe the real pharmaceutical practice issues as well as study about strategies and activities that can be done in order to develop pharmaceutical practices. This program was held for four weeks with a special task, Analysis of Rheumatoid Arthritis Prescription at Kimia Farma 152 Pasar Minggu Pharmacy . The purpose of this task is to know about the disease of Rheumatoid Arthritis and its treatment guidelines; know the rationality of Rheumatoid Arthritis treatment that prescribed to patient; train prospective pharmacists to solve prescription problems related to administrative, pharmaceutical, and clinical aspects.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nilam Sartika
"Apotek menjadi salah satu tempat praktik apoteker yang memungkinkan apoteker melakukan fungsi pengelolaan sediaan farmasi serta pelayanan farmasi klinis. Untuk menghasilkan apoteker yang kompeten secara pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan pelayanan kefarmasian dilaksanakan Praktik Kerja Profesi Apoteker di Apotek, yang bertujuan untuk memahami tugas dan tanggung jawab apoteker dalam pengelolaan apotek, serta melakukan praktik pelayanan kefarmasian sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan etika yang berlaku, memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan praktik kefarmasian di apotek, serta memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktik kefarmasian. Dalam pelaksanaan praktik kerja, dilakukan analisis resep penyakit jantung di apotek Kimia Farma No. 152 sebagai tugas khusus. Analisis resep ini bertujuan untuk mengetahui tentang penyakit jantung dan pengobatannya, mengetahui resep yang diberikan untuk pasien yang menderita penyakit jantung, dan permasalahan yang ada pada resep untuk pasien penyakit jantung dari segi administratif, farmasetik, dan klinik.

Pharmacy is one of the pharmacist work place that allows pharmacists to carry out the management functions of pharmaceutical preparations and clinical pharmacy services. To produce competent pharmacist in knowledge and skills in conducting pharmaceutical services, the internship was carried out at the pharmacy, which aims to understand the pharmacist rsquo;s duties and responsibilities in the management of the pharmacy, as well as practice pharmacy services in accordance with the prevailing laws and ethics, have insight, knowledge, skills and practical experience to do pharmacy practices at the pharmacy, and know the reality of pharmacy practice problem. During the internship, an analysis for heart disease prescriptions at Kimia Farma Pharmacy 152 was conducted as special assignment. The prescription analysis aims to find out about heart disease and its treatment, to find out the prescription given to patients suffering from heart disease, and the prescriptions problems regarding the administrative, pharmaceutical, and clinical terms.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>