Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 93276 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anak Agung Ayu Emi Primayanthi
"Kanker payudara adalah kanker yang paling banyak di seluruh dunia. Kanker payudara menempati angka tertinggi sebesar 42,1 per 100.000 penduduk Indonesia. Masalah yang paling sering dialami oleh pasien kanker payudara adalah masalah fisik seperti nyeri. Permasalahan nyeri berkaitan dengan kualitas hidup pasien. Teknik guided imagery berbasis digital dengan virtual reality dalam manajemen nyeri pasien masih sangat jarang dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektivitas teknik guided imagery dengan menggunakan digital terapi virtual reality pada pasien kanker payudara. Metode penelitian menggunakan desain RCT dengan rancangan parallel. Jumlah sampel sebanyak 60 responden yang diacak dengan blok randomisasi ke dalam 30 kelompok kontrol dan 30 kelompok intervensi. Penelitian ini dilaksanakan di RS Kanker Dharmais menggunakan virtual reality selama 10-15 menit pada kelompok intervensi dan pemberian leaflet digital pada kelompok kontrol. Pengukuran skala nyeri menggunakan Numeric Rating Scale dilakukan setiap hari selama 7 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi guided imagery dengan virtual reality mampu menurunkan skala nyeri pada pasien kanker payudara dibandingkan dengan kelompok kontrol dengan nilai P=0,000 (α < 0,05). Penggunaan virtual reality dapat dijadikan acuan perawat onkologi dalam memberikan terapi non-farmakologi untuk menurunkan nyeri serta stress pada pasien terutama pasien kanker payudara.

Breast cancer is the most common cancer worldwide. Breast cancer has the highest rate around 42.1 per 100,000 in Indonesian. The most common problems experienced are physical problems such as pain. Pain is related to the patient's quality of life. Digital-based guided imagery with virtual reality in pain management are still rarely used. This study aims to determine the effectiveness of guided imagery using digital therapy virtual reality in breast cancer patients. The method uses RCT with a parallel design. 60 respondents who were randomized using block randomization into 30 in both control and intervention groups. Conducted at Dharmais Cancer Hospital using virtual reality for 10-15 minutes in intervention group and digital leaflets to control group. Measurements using the NRS were carried out every day for 7 days. The results showed that guided imagery with virtual reality was able to reduce the pain scale in breast cancer patients compared to the control group with P = 0.000 (α < 0.05). The use of virtual reality can be used as a reference for oncology nurses in providing non pharmacological therapy to reduce pain and stress in patients especially breast cancer patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ina Nur Istiqomah
"ABSTRAK
Kanker payudara merupakan jenis kanker dengan prevalensi yang tinggi di dunia yang umumnya terjadi pada wanita. Kanker payudara memiliki angka tertinggi yang mencapai hingga 40 per 100.000 kasus setiap tahunnya, dan sebnayak 12,9 diantaranya dapat menyebabkan kematian. Perubahan epigenetik berperan penting dalam proses pembentukan dan penyebaran sel kanker. Metilasi DNA merupakan salah satu jenis dari perubahan epigenetik yang sering terjadi yang dapat memicu terjadinya pertumbuhan sel kanker. Metilasi DNA dikatalisis oleh enzim DNA Metiltransferase 1 DNTM1 yang dapat memindahkan gugus metil dari S-adenosil metionin SAM ke sitosin pada dinukleotida CpG. Pada penelitian ini, dilakukan penapisan virtual senyawa bahan alam sebagai inhibitor enzim DNMT1. Penapisan dilakukan terhadap 26.731 senyawa bahan alam yang diperoleh dari NCBI Pubchem databsase. Simulasi penambatan molekul dilakukan dengan menggunakan Molecular Operating Environment MOE 2014.09 untuk mendapatkan 10 ligan terbaik berdasarkan interaksi kompleks ligan-enzim dan energi bebas Gibbs. Karakteristik farmakologi meliputi sifat fsikokimia, toksisitas, karsinogenisitas-mutagenisitas serta bioaktivitas menggunakan online software maupun offline software. Uji farmakologi dilakukan untuk mengetahui karakteristik fisikokimia, toksisitas, karsinogenisitas-mutagenisitas dan bioaktivitas menggunakan software DataWarrior 4.7.2., Toxtree, Molinspiration, admetSAR dan SWISSADME. Hasil dari penelitian ini ialah terdapat 3 ligan terbaik yang berasal dari kelompok senyawa bahan alam fenolik yang terpilih berdasarkan karakteristik farmakologi yang dapat dijadikan sebagai kandidat obat untuk terapi kanker payudara.

ABSTRACT
Breast cancer is the most prevalent cancer in woman worldwide. It has the highest number of new cases which amounted to 40 per 100,000 cases per year, 12,9 of which leads to death. Epigenetic alteration plays a vital role in the process of cancer cell formation and propagation. DNA methylation is one of the most common types of epigenetic alteration which generally leads to breast cancer DNA Methylation, a transfer the methyl group from S adenosyl methionin SAM to cytosine in the CpG dinucleotide, is catalyzed by DNMT1 enzyme. In the present study, we performed a virtual screening of natural product compounds as an inhibitors of DNMT1 enzyme. Virtual screening was conducted on 26,731 natural products obtained from the NCBI PubChem database. Three steps of rigid and one step of flexible molecular docking simulations were performed using MOE 2014.09. Through the simulations, 10 ligands based on the Gibbs free binding energies Gbinding and the ligand enzyme complex interactions were identified. Pharmacological test was conducted to observe the psychochemical, toxicity, carcinogenicity mutagenicity, and bioactivity properties by employing DataWarrior 4.7.2., Toxtree, Molinspiration, admetSAR and SWISSADME software. The results revealed that three best ligands from phenolic group were selected due to their exceptional pharmacological characteristics as the drug candidate for breast cancer therapy. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmiwati
"Penerimaan seseorang yang terdiagnosis kanker payudara akan memberikan pengaruh terhadap komitmennya dalam menjalani pengobatan, yang selanjutnya akan memberikan pengaruh terhadap kualitas hidup pasien tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor yang berpengaruh terhadap tingkat penerimaan pasien. Desain penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional dengan 180 orang responden. Analisis data yang digunakan adalah regresi logistik. Instrumen penelitian yang digunakan untuk melihat penerimaan adalah Acceptance Of Illness Scale (AIS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerimaan pasien di RSUD Provinsi Sumatra Barat 60,6% adalah baik. Sedangkan faktor yang mempengaruhi kualitas hidup pasien adalah: Usia (p = 0,006), pendidikan (p = 0,902) pekerjaan (p = 0,006), lama menderita (p = 001), metastase (p=0,003) jumlah pengobatan (p =0,000) dukungan keluarga (p = 0,014), Spiritual (p=0,001) mekanisme koping (p=0,038). Hasil analisis multivariat didapatkan faktor yang dominan mempengaruhi tahap penerimaan adalah spiritual. Kesimpulan: Penerimaan pasien dapat ditingkatkan dengan mengoptimalkan faktor-faktor yang dimiliki oleh penderita kanker payudara. Saran: Penelitian lebih lanjut tentang variabel pekerjaan lebih dijelaskan berdasarkan status profesional.

Acceptance of a person diagnosed with breast cancer will have an effect on his commitment to undergoing treatment, which in turn will affect the quality of life of the patient. This study aims to identify factors that affect the level of patient acceptance. The research design used was Cross Sectional with 180 respondents. Data analysis used is logistic regression. The research instrument used to view acceptance is Acceptance Of Illness Scale (AIS). The results showed that the acceptance of patients in West Sumatra Province Hospital 60.6% was good. While the factors that influence the quality of life of the patient are: Age (p = 0,006), education (p = 0,902) job (p = 0,006), long suffering (p = 001), metastase (p = 0,003) family support (p = 0.014), Spiritual (p = 0.001) coping mechanism (p = 0.038). The result of multivariate analysis found that the dominant factor influencing the acceptance stage is spiritual. Conclusion: Acceptance of patients can be improved by optimizing the factors that are owned by patients with breast cancer. Suggestions: Further research on job variables is more described by professional status.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50583
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedy Hermansyah
"Latar Belakang: Pada tahun 2012, lebih dari 50% pasien kanker payudara di RSCM berada pada stadium lanjut. Five years survival pasien kanker payudara stadium 3 sebesar 72% sedangkan pada stadium 4 hanya 22% meski telah mendapat terapi adekuat. Neoangiogenesis merupakan faktor biologimolekuler yang paling berperan dalam survival rate pasien kanker. Terdapat banyak marker terjadinya neoangiogensis di manusia, namun hanya CD105 yang spesifik menandakan angiogenesis intratumoral.
Metode penelitian: Dilakukan studi kohort retrospektif analitik menggunakan 32 data rekam medis pasien RS Kanker Dharmais dari tahun 2011 – 2014 yang telah dipilih secara random. Sediaan sel kanker dari pasien dibuat blok parafin dan dibaca lalu dilakukan analisis univariate dan multivariat memakai SPSS versi 17.0 dan MedCalc.
Hasil: Hasil analisis bivariat antara ekspresi CD105 dengan survival rate adalah: crude HR 1,724 (IK 95% 0,693-4,288) dengan nilai p= 0,241. Median survival kelompok ekspresi CD105 positif 1113 hari dan kelompok CD105 negatif 794 hari. Dilihat dari klinikopatologi, didapatkan hubungan bermakna antara usia dan ekspresi CD105 (p= 0,034). Terdapat lebih banyak subjek dengan CD105 negatif dibanding yang positif baik pada grade 3B maupun 4 (69% dan 63,3%). Terdapat hubungan terbalik antara ekspresi CD105 dengan reseptor hormonal dan hubungan antara ekspresi PR dengan ekspresi CD105 (p = 0,042) serta terdapat hubungan positif antara ekspresi HER2 dengan CD105.
Kesimpulan: Pada penelitian ini, CD105 belum dapat digunakan sebagai faktor prognostik pada pasien kanker payudara stadium lanjut, namun CD105 yang tinggi memiliki survival yang lebih rendah dibanding dengan CD105 rendah, serta ditemukan hubungan antara ekspresi CD105 dengan usia dan PR.

Background: In 2012, more than 50% of breast cancer patients in Cipto Mangunkusumo Hospital were advanced breast cancer patients. Stage 3 breast cancer patients have five years survival rate by 72%, while whose in stage 4 only by 22% even after receiving adequate treatment. Neoangiogenesis is the most important biomolecular factor which affect the survival rate of cancer patients. There are many angiogensis maker which has proven can describe neoangiogenesis occurrence ini human body, but only CD105, which is specifically describe the intratumoral angiogenesis occurence.
Methods: We studied a retrospective cohort analytic uses 32 randomized datas from patient medical records Dharmais Cancer Hospital from year 2011 - 2014 for the survival analysis and prognostic factors. The preparate of the patient's cancer cells were made into paraffin blocks and and the results analized using univariate and multivariate analysis taking SPSS version 17.0 and medcalc.
Results: The results of the bivariate analysis between the expression of CD105 with the survival rate is: crude HR 1.724 (95% CI 0.693 to 4.288), with p = 0.241. Median survival of CD105 positive group is 1113 when the negative group was 794 days. From the clinicopathologic side, there was a significant relationship between age and CD105 expression (p = 0.034). There is far more subject to the negative than positive CD105 either on grade 3B and 4 (69% and 63.3%). There is an inverse relationship between the expression of CD105 with hormonal receptors and the relationship between the expression of CD105 with PR expression was statistically significant (p = 0.042), meanwhile there’s positive relation between HER2 and CD105 expression.
Conclusion: In this experiment, CD105 cannot be used as prognostic factor in late stage breast cancer patients, but patients with high CD105 has lower survival rate than the low CD105 ones. There are significant relationship between CD105 expression with age and PR.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ubaidillah
"Latar Belakang: Prognosis pasien kanker payudara Triple Negative (TNBC) lebih buruk dibandingkan dengan kanker payudara tipe lain. Hal ini seringkali dikaitkan dengan terjadinya peningkatan ekspresi PD-L1 pada pasien TNBC. Hubungan PD-L1 dengan kesintasan pada kanker payudara triple negative masih belum sepenuhnya dipahami dan beberapa penelitian menyatakan hasil yang masih berbeda-beda. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pola ekspresi PD-L1 dihubungkan dengan kesintasan pasien TNBC.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kohort retrospektif. Subjek penelitian adalah pasien TNBC yang berobat di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, dilakukan pemeriksaan ekspresi PD-L1 dari jaringan kanker payudara dengan menggunakan pewarnaan PD-L1, ditentukan follow-up selama tiga tahun. Kemudian dilanjutkan analisa survival untuk mendapat data prognosis PD-L1 dan dinilai juga faktor klinikopatologi yang berpengaruh terhadap ekspresi PD-L1. Analisis statistik dilakukan menggunakan software SPSS 20.
Hasil : Dari 40 sampel yang diteliti, sebagian besar sampel memiliki ekspresi PD-L1 positif (67,5%). Sebanyak 14 subjek (51,9%) dengan PD-L1 positif dan 5 subjek (38,5%) dengan PD-L1 negatif meninggal pada pengamatan selama 36 bulan. Subjek yang meninggal memiliki rata-rata waktu survival sebesar 19 bulan dengan waktu terpendek 3 bulan dan paling lama 35 bulan serta paling sering muncul adalah 11 bulan. Rata-rata durasi overall survival didapatkan sebesar 27,78 ± 1,69 bulan. Sementara itu, pada kelompok PD-L1 positif rata-rata durasi survival sebesar 26,56 ± 2,15 bulan dan pada kelompok PD-L1 negatif rata-rata durasi survival sebesar 30,31 ± 2,57 bulan.
Kesimpulan : Durasi rata-rata survival pasien TNBC dengan ekspresi PD-L1 positif lebih rendah dibandingkan ekspresi PD-L1 negatif. Akan tetapi ekspresi PD-L1 secara statistik tidak berhubungan signifikan dengan survival pasien TNBC selama tiga tahun massa follow up.

Background: Triple Negative Breast Cancer (TNBC) prognosis is the worst compared to other types of breast cancer. This is often associated with an increase PD-L1 expression in TNBC patients. The PD-L1 relationship with survival in the negative triple breast cancer is still not fully understood and some studies declare the results that are still different. This research was conducted to determine the pattern of PD-L1 expression associated with the survival of TNBC patients.
Methods: This research was a retrospective cohort study. The subjects were TNBC patients who were treated at Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, examined the expression of PD-L1 from breast cancer tissue using PD-L1 staining, was determined by three years follow-up. Then proceed with survival analysis to obtain prognostic data for PD-L1 and also clinicopathological factors that affect PD-L1 expression. Statistical analysis was performed using SPSS 20 software.
Results: Of the 40 samples studied, most of the samples had positive PD-L1 expressions (67.5%). A total of 14 subjects (51.9%) with PD-L1 positive and 5 subjects (38.5%) with PD-L1 negative died on observation for 36 months. The subjects that did not survive had an average of 19 months of survival time with the shortest time of 3 months and a maximum of 35 months and most often appears is 11 months. The average duration of overall survival was 27.78 ± 1.69 months. In the PD-L1 positive group, mean overall survival was 26.56 ± 2.15 months and in the PD-L1 negative group, mean overall survival was 30.31 ± 2.57 months.
Conclusion: The average duration of survival of TNBC patients with positive PD-L1 expression was lower than that of negative PD-L1 expression. However, PD-L1 expression was not significantly associated with the survival of TNBC patients during the three-year follow-up period.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Maouriden, Henning T
Basle: F.Hoffman-La, {tt}
616.994 MOU d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Zaenal Hakiki Fiantoro
"Latar Belakang/Tujuan. Angka kematian dan kejadian metastasis kanker payudara cukup tinggi. Faktor metabolik termasuk resistensi insulin mempunyai peranan terhadap progresivitas kanker payudara namun terdapat hanya sedikit penelitian yang menilai hubungan resistensi insulin dengan kejadian metastasis kanker payudara. Terdapat hubungan yang erat antara beberapa variabel dalam kelompok pasca-menopause terhadap kejadian metastasis, pemberian terapi hormonal aromatase inhibitor dan kemoterapi terhadap nilai HOMA-IR. Mengetahui hubungan resistensi insulin yang dinilai menggunakan nilai homeostatic model assessment for insulin resistance (HOMA-IR) dengan kejadian metastasis kanker payudara.
Metode. Studi potong lintang yang meneliti 150 pasien kanker payudara di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan Rumah Sakit Siloam Mochtar Riady Comprehensive Cancer Centre (MRCCC) Jakarta dalam rentang waktu agustus 2019-april 2020. Terdapat 150 subjek penelitian, nilai titik potong HOMA-IR ditentukan dengan kurva receiver operating curve (ROC). Dilakukan analisis subgrup kelompok pasca menopause terhadap metastasis, terapi hormonal dan kemoterapi terhadap HOMA-IR.
Hasil. Tidak didapatkan nilai titik potong optimal HOMA-IR terhadap kejadian metastasis (Area under curve (AUC) 0,50, P : >0,05, interval kepercayaan (IK) 95% : 0,406-0,593). Tidak terdapat hubungan bermakna variabel pasca-menopause dengan kejadian metastasis dan kemoterapi terhadap nilai HOMA-IR. Terdapat hubungan bermakna pemberian terapi hormonal aromatase inhibitor terhadap peningkatan nilai HOMA-IR, P : <0,01
Simpulan. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara resistensi insulin dengan kejadian metastasis pada pasien kanker payudara.

Background/Purpose. Mortality and incidence rate of metastatic breast cancer is quite high.
Metabolic factors including insulin resistance have a role in the progression of breast cancer,
but there are only a few studies that assess the relationship of insulin resistance with the incidence of breast cancer metastases. There is a close relationship between variables in the postmenopausal group for the occurrence of metastases, administration of hormonal aromatase inhibitors and chemotherapy to the value of HOMA-IR. Knowing the relationship of insulin resistance which was assessed using the value of
the homeostatic model assessment for insulin resistance (HOMA-IR) with the incidence of metastatic breast cancer.
Method. A cross-sectional study examining 150 breast cancer patients at Cipto Mangunkusumo General Hospital and Siloam Hospital Mochtar Riady Comprehensive Cancer Center Jakarta in August 2019-April 2020. There are 150 subjects research, the HOMA-IR cutoff value is determined by the receiver operating curve (ROC) curve. Postmenopausal subgroups were analyzed for metastases, hormonal therapy and chemotherapy for HOMA-IR.
Results. There was no optimal HOMA-IR cut off value for metastatic events (Area under curve (AUC) 0.50,
P:> 0.05, 95% confidence interval (IK): 0.406-0.593). There was no significant relationship between postmenopausal variables with the incidence of metastasis and chemotherapy on the value of HOMA-IR. There was a significant
relationship between the administration of hormonal aromatase inhibitor therapy to the increase of HOMA-IR value, P: <0.01
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
SP-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Larasati Kusuma Putri
"Latar Belakang: Kanker payudara merupakan keganasan yang dapat bermetastasis ke kelenjar limfe aksila dan/atau organ jauh. Studi-studi sebelumnya menunjukkan terdapat kaitan antara sejumlah morfologi mamogram dan gambar ultrasonografi (USG) payudara dengan adanya metastasis kelenjar limfe. Seringkali pasien dengan kecurigaan kanker payudara diperiksakan di rumah sakit ketika sudah dalam stadium lanjut atau bahkan terdapat metastasis yang seharusnya dapat dideteksi lebih awal. Mamografi dan USG payudara merupakan modalitas radiologis yang mudah untuk dikerjakan untuk diagnosis kanker payudara dan tersedia di banyak rumah sakit. Sampai saat ini, belum ada penelitian mengaitkan secara langsung temuan morfologis mamografi dan USG payudara pada pasien kanker payudara yang mengalami metastasis. Tujuan: Mengetahui perbedaan temuan morfologis mamografi dan USG payudara pada pasien kanker payudara dengan metastasis dengan pasien kanker payudara tanpa metastasis di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM). Metode: Dilakukan pembacaan ulang hasil mamogram dan gambar USG payudara dari 112 pasien yang didapatkan dari sistem Picture Archiving and Communication System (PACS) di Departemen Radiologi RSCM dengan klinis karsinoma payudara berdasarkan patologi anatomi. Data riwayat pasien didapatkan dengan melihat catatan di rekam medis melalui Electronic Health Record (HER) atau Hospital Information System (HIS). Dilakukan analisis pada usia dan karakteristik morfologis lesi meliputi variabel bentuk lesi, ukuran terbesar lesi, jarak tumor ke kutis, adanya kalsifikasi, jenis kalsifikasi, distribusi kalsifikasi, dan adanya distorsi arsitektur pada mamogram, dan bentuk lesi, ukuran terbesar lesi, jarak tumor ke kutis, vaskularisasi lesi, adanya kalsifikasi, dan adanya distorsi arsitektur pada gambar USG payudara menggunakan uji Chi-Square atau Fisher. Dilakukan juga analisis multivariat regresi logsitik pada variabel yang signifikan secara statistik menggunakan metode backward yang disajikan dalam bentuk odds ratio (OR). Hasil: Terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik pada variabel usia (p=0,032), ukuran terbesar lesi pada mamogram (p<0,001), jarak tumor ke kutis pada mamogram (p=<0,001), ukuran terbesar lesi pada gambar USG payudara (p<0,001), dan jarak tumor ke kutis pada gambar USG payudara (p=0,001) antara pasien kanker payudara dengan metastasis dengan tanpa metastasis. Pada analisis multivariat gabungan temuan morfologis mamogram dan gambar USG payudara, didapatkan perbedaan bermakna secara statistik pada ukuran terbesar lesi pada mamogram dengan nilai OR 3,73 (p=0,003) dan jarak tumor ke kutis pada mamogram dengan nilai OR 3,34 (p=0,006). Simpulan: Terdapat perbedaan bermakna temuan mamogram dan USG payudara yaitu masing-masing ukuran terbesar lesi>5 cm dan jarak tumor ke kutis ≤0,5 cm dengan adanya metastasis pada kanker payudara. Temuan ukuran terbesar lesi>5 cm dan jarak tumor ke kutis ≤0,5 cm pada mamogram dapat memprediksi kemungkinan terjadinya metastasis pada kanker payudara.

Background: Breast cancer is a malignancy that can metastasize to axillary lymph nodes and distant organs. Previous studies have shown an association between the morphological findings of mammograms and ultrasound images of the breast and the presence of lymph node metastasis. Patients with suspected breast cancer are often examined in the hospital when they are in an advanced stage or even have metastasis that should have been detected earlier. Mammography and breast ultrasound are radiological modalities that are easy to perform to diagnose breast cancer and are available in many hospitals. To date, no studies have directly compared the morphological findings of mammography and breast ultrasound in patients with metastatic breast cancer. Purpose: To identify the differences in the morphological findings of mammography and breast ultrasound in breast cancer patients with metastasis compared to those without metastasis at Dr Cipto Mangunkusumo General Hospital (RSCM). Methods: Mammogram results and breast ultrasound images from 112 patients diagnosed with breast carcinoma based on anatomical pathology were obtained from the Picture Archiving and Communication System (PACS) at the Department of Radiology RSCM. The images were then reviewed. Patient history is obtained from the Electronic Health Record (EHR) or Hospital Information System (HIS). Analyzes were performed on age and morphological characteristics of the lesion, including the shape of the lesion, the largest diameter of the lesion, the distance of the tumor to the skin, the presence of calcification, the type of calcification, the distribution of calcifications, and the presence of architectural distortion on mammograms, and the shape of the lesion, the largest diameter of the lesion, the distance of the tumor to the skin, the vascularity of the lesion, the presence of calcification, and the presence of architectural distortion on breast ultrasound images using Chi-Square or Fisher method. Multivariate logistic regression analysis was also conducted on statistically significant variables using the backward method, which was presented as an odds ratio (OR). Results: There was a statistically significant difference in age (p=0,032), the largest diameter of the lesion on the mammogram (p<0,001), the distance of the tumor to the skin on the mammogram (p<0,001), the largest diameter of the lesion on breast ultrasound (p<0,001), and the distance of the tumor to the skin on breast ultrasound images (p=0,001) between metastatic and non-metastatic breast cancer patients. In the multivariate analysis of the combination of morphological findings of the mammogram and breast ultrasound images, there were statistically significant differences in the largest diameter of the lesion on mammograms with an OR value of 3.73 (p=0,003) and the distance of the tumor to the skin on mammograms with an OR value of 3.34 (p= 0,006). Conclusion: There is a significant difference in mammogram and breast ultrasound findings, such as the largest diameter of the lesion >5 cm and the distance of the tumor to the skin ≤0,5 cm with the presence of metastasis in breast cancer. The findings of the largest diameter of the lesion >5 cm and the distance of the tumor to the skin ≤0,5 cm on the mammogram can predict the probability of metastasis in breast cancer."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Stevanus Agus Rahardjo
"Deteksi dini kanker payudara sangat penting dilakukan bagi wanita berisiko, khususnya Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI). Pemeriksaan ini secara rutin dilakukan untuk mendeteksi adanya kelainan atau benjolan sejak awal. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi deteksi dini kanker payudara pada wanita berisiko kanker payudara. Desain yang digunakan Crossectional dengan 135 responden yang teknik concecutive sampling. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan tanda dan gejala, pengetahuan deteksi dini, pendidikan, riwayat operasi, dimana faktor yang dominan yaitu variabel pengetahuan tanda dan gejala (p< 0,05;OR=0.095 C.I: 0.013-0,687). Faktor-faktor tersebut dapat dijadiakan salah satu eviden base dalam mengidentifikasi masalah dalam usaha mencegah terjadinya kanker payudara pada wanita berisiko kanker payudara.

Early detection for breast cancer is very important for the high-risk women especially Self Breast Examination (BSE). This examination is done routinely detects the unusual changes or lumps. This research aims to identify the factors influencing early detection of breast cancer in women at risk for breast cancer. Cross sectional design to 135 respondents that were selected by consecutive sampling. The results show that there is significant correlation between the knowledge about signs and symptoms, knowledge about early detection, knowledge about surgery records by which the dominant factor is the knowledge about signs and symptoms (p< 0,05;OR=0.095 C.I: 0.013-0,687). These factors can be presented as an evidence base in identifying problems in an effort to prevent breast cancer in high-risk women for breast cancer.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T52587
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Almaniera Athaya Lovita Zahra
"Skrining kanker payudara merupakan salah satu strategi pencegahan yang dilakukan perawat sebagai peran dan tanggung jawab professional untuk menurunkan angka mortalitas dan morbiditas kanker payudara, namun saat ini penerapan praktiknya belum berjalan dengan optimal. Tujuan dari telaah sistematik ini adalah untuk mengidendifikasi, menilai, dan mensintesis gambaran penerapan kemampuan perawat dalam praktik deteksi dini kanker payudara. Pencarian data penelitian dilakukan dengan strategi PRISMA melalui lima basis data: Google Schoolar, PubMed Central, Science Direct, ProQuest, dan Oxford Journals pada bulan Mei-Juli 2020 dan dihasilkan 10 artikel untuk dianalisis. Pengetahuan dan sikap memengaruhi praktik perawat dalam deteksi dini kanker payudara. Pemahaman yang belum cukup baik memengaruhi praktik skrining kanker payudara yang rendah, walaupun sikap sudah positif. Penelitian menunjukkan pentingnya meningkatkan kemampuan perawat dalam praktik skrining kanker payudara melalui pendidikan berkelanjutan dan pelatihan yang adekuat serta dukungan dari penyusun kebijakan.

Breast cancer screening is a preventive strategy carried out by nurses as a professional role and responsibility to reduce mortality and morbidity due to breast cancer, but currently the practice has not been optimal. The purpose of this systematic study was to identify, assess, and synthesize an overview of the application of nurses' abilities in the practice of early detection of breast cancer. Research data search was carried out using the PRISMA strategy through five databases:  Google Schoolar, PubMed Central, Science Direct, ProQuest, and Oxford Journals during May-July 2020 and produced 10 articles to be analyzed.  Knowledge and attitudes influence nurses' practices in early detection of breast cancer. Inadequate understanding caused inadequate breast cancer screening practices, even though their attitudes were already positive. This study showed the importance of promoting nurses' abilities of breast cancer screening practices through continuing education and adequate training as well as supports from policy markers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>