Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 109307 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rusydan Fathy
"Tesis ini bertujuan untuk memahami problematika dan potensi kampung tematik sebagai basis rumusan kebijakan smart city di Kota Malang. Kajian-kajian smart city terdahulu lebih menitikberatkan pada infrastruktur TIK dan IoT sehingga kurang menyorot aspek sosial-budaya kampung. Secara teoritik, tesis ini berupaya memahami problematika dan potensi kampung melalui proses produksi ruang serta pembentukan modal digital sebagai dasar bagi perumusan master plan smart city Kota Malang. Tesis ini menggunakan pendekatan kualitatif yang dilakukan dengan studi kasus. Secara garis besar, tesis ini menemukan bahwa: 1). Produksi ruang kampung tematik menghasilkan narasi negosiasi ruang ketimbang narasi-narasi yang cenderung eksploitatif maupun dominatif; 2). Narasi negosiasi ruang tersebut berimplikasi pada akumulasi modal sosial-budaya dan ekonomi kampung; 3). Perlunya pembentukan modal digital yang berakar pada kehidupan masyarakat; dan oleh sebab itu; 4). Smart city Kota Malang dapat mewujud secara kontekstual dan realistik dengan mengedepankan model Smart Kampung Berbasis Pariwisata

This thesis aims to understand the problems and potential of thematic kampong as the basis for formulating smart city policies in Malang City. Previous smart city studies focused more on ICT and IoT infrastructure so that they did not highlight the socio-cultural aspects of the kampong. Theoretically, this thesis seeks to understand the problems and potential of the kampong through the production of space and the formation of digital capital as the basis for the formulation of the Malang smart city master plan. This thesis uses a qualitative approach with a case study. This thesis finds that: 1). The production of space of the thematic kampong produces the narratives of the negotiation of space rather than narratives that tend to be exploitative and domineering; 2). The narrative of the negotiation of space has implications for the accumulation of socio-cultural and economic capital of the village; 3). The need for the formation of digital capital rooted in people's lives; and therefore; 4). Malang Smart city can be realized contextually and realistic by promoting Tourism-Based Smart Kampongs model."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ranya Faiza Amira
"Banjir di terjadi hampir setiap tahun di DKI Jakarta selama musim hujan. Skala dari dampak banjir telah meningkat pesat dalam beberapa dekade terakhir. Peningkatan ini berkaitan dengan sejumlah faktor, baik fisik (perubahan iklim) maupun sosio-ekonomi (pertumbuhan penduduk). Studi ini menganalisis dampak kedua faktor tersebut terhadap risiko banjir, dengan mempertimbangkan aspek-aspek bahaya dan kerentanan terhadap banjir dalam mengukur risiko menggunakan pendekatan berbasis indeks. Analisis spasial digunakan untuk membangun peta tematik yang digunakan untuk mengidentifikasi variasi geografis risiko banjir di antara kelurahan di DKI Jakarta. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar kecamatan berada dalam kategori risiko sedang dan sekitar 16% berisiko tinggi. Studi ini juga menganalisis aspek kerentanan sosial terhadap bencana alam di Jakarta dan berupaya memprediksi bagaimana hal tersebut akan berubah di masa depan. Proyeksi kerentanan sosial DKI Jakarta pada tahun 2030 dilakukan menggunakan ekstrapolasi tren linier untuk melihat bagaimana masing-masing indikator akan berkembang di masa depan. Ditemukan bahwa pada tahun 2030, tingkat kerentanan sosial akan berubah dengan penurunan rata-rata sebesar 2.6% dan area dengan tingkat kerentanan sosial yang tinggi tidak terkonsentrasi secara geografis dibandingkan dengan masa kini. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk kebijakan mitigasi bencana di DKI Jakarta.

Flooding in Jakarta occurs almost every year during the rainy season. The scale of the flooding impact has increased rapidly in recent decades. This increase was related to a number of drivers, both physical (climate change) and socio-economic (population growth). This study highlighted the impact of both factors to flood risk, considering the aspects of flood hazard and vulnerability in quantifying risk using an index-based approach. Spatial analysis is utilized to create thematic maps used to identify geographical variation of flood risk among subdistricts. The result shows that the majority of subdistricts are in the moderate risk category and around 16% are considered high-risk. This study also highlighted the socio-economic aspect of vulnerability to natural disasters in Jakarta and attempts to predict how it would change over the years with population growth as the driver. A projection of Jakarta’s future social vulnerability in 2030 is presented to see how each of the indicators would develop in the future using linear trend analysis. The study revealed that the projected future SoVI score has changed with an average decrease of 2.6 percent and areas with high SoVI scores are not as concentrated geographically in the future compared to the current assessment. The results of this study can be used as a reference for local disaster mitigation policy in Jakarta."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Sulistyo
"Conservation of degraded land in Indonesia requires maps of degraded land. The maps were established based on a model developed in 1998 by the then Indonesia Department of Forestry. The model has 2 weaknesses i.e. 1. high level of uncertainty due to vector-based data used to build the thematic maps and 2. parameters redundancy or duplication from the model. This research was aimed to build up a proposed model on levels of degraded land at Merawu Watershed using fully raster-based data supported with remote sensing and GIS techniques. Parameters analyzed were Slope, Erosivity (R), Erodibility (K), Slope Length and Steepness (LS), Cover and Management (C), Support Practice (P) and Percentage of Canopy Cover. These data were presented in fully raster format. Management parameter was not explicitly used in this research because management parameter was already represented by the C and P parameters . Five parameters were directly obtained using fully raster format, i.e. Slope, LS, C, P and Percentage of Canopy Cover. The other 2 parameters went through spatial interpolation process before being presented as fully raster format. Correlation analysis among parameters was carried out. Parameters having high correlation coefficient (r ≥ 0.8) were excluded from the model to avoid redundancy. The proposed model only used parameters having low correlation coefficient. The research result showed that the determination of levels of degraded land was more accurate when using only erosion parameters, formulated as: Level of Degraded Land (LoDL) ≈ Erosion ≈ R x K x LS x C x P."
Bogor: Seameo Biotrop, 2017
634.6 BIO 24:3 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammed A. Kalkhan
"Geospatial information modeling and mapping has become an important tool for the investigation and management of natural resources at the landscape scale. Spatial Statistics: GeoSpatial Information Modeling and Thematic Mapping reviews the types and applications of geospatial information data, such as remote sensing, geographic information systems."
Boca Raton: CRC press, 2011
e20497043
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Elfisa
"ABSTRACT
Penelitian yang disajikan dalam laporan ini dilakukan di Laboratorium IRISA – UBS (Institut
de Recherche en Informatique et Systèmes Aléatoires – Université de Bretagne Sud) dengan
judul “ Asialog : Pemindaian Jurnal Perusahaan India (Perbandingan Lintasan Input dan
Lintasan Koreksi)“ di bawah arahan Jeanne Villaneau.
Tujuan dari proyek ini adalah membedakan lintasan input dan lintasan koreksi kapal.
Sebelumnya pencatatan perjalanan kapal dicatat secara manual. Titik point pencatatan
diperoleh dari pangakalan data (database). Lintasan koreksi diperoleh dari pencarian titik
kesalahan berdasarkan perbedaan jarak. Untuk mendeteksi titik kesalahan ditentukan jarak
tiap titik point marker.
Dalam proyek ini, menampilkan peta posisi lintasan kapal dengan lintasan input dan lintasan
koreksi dengan keterangan titik Longitude dan Latitude. Peta disini menggunakan
Openstreetmap berbasis Linux.

ABSTRACT
The research presented in this report was carried out in the Laboratory IRISA-UBS (Institute
for Research in Computer Science and Random Systems - University of South Brittany) on
the subject Asialog: Scanning of Journals India Company (Comparison of Tracks Input and
Tracks Correction).
The aim of my work is distinguished path of travel and entry path fixes boat. The purpose of
the trip is correct enter road before boat ride on the old manual card. Input path is obtained
from the point of the database. While the path is corrected obtained by finding the point of
error based on the distance. To detect the error point is determined the distance between the
point at any time based on changes that have been determined.
In this project, I will display the route map entry and correct with respect to the longitude and
latitude points. To view the map, I use OpenStreetMap program under Linux platform."
2013
T35853
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mardani
Jakarta: Rajawali, 2011
297.14 MAR a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna serta memberikan keuntungan bagi siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi guru SD kelas rendah terhadap penerapan pembelajaran tematik dalam pembelajaran; kendala yang dihadapi guru dalam mengembangkan RPP, memilih media, dan memilih metode pembelajaran yang tepat sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data berupa kuesioner, observasi, wawancara, dokumentasi, yang digunakan untuk mengkaji permasalahan dalam pembelajaran tematik di kelas rendah SD. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemahaman dan pengetahuan guru tentang pembelajaran tematik sudah cukup baik. Pembelajaran terpadu merupakan suatu model pembelajaran yang paling sesuai untuk siswa SD kelas rendah, karena dalam pembelajaran tematik/terpadu, anak dapat diajak berpartisipasi aktif dalam mengeksplorasi topik atau kejadian. Kesulitannya adalah dalam penyusunan dan pengimplementasikan rencana pelaksanaan pembelajaran masih menemui kendala terutama dalam mencari metode dan media yang sesuai dengan semua tema, sementara penentuan alat ukur keberhasilan pembelajaran tematik (evaluasi pembelajaran) yang bisa mengakomodir beberapa materi yang digabungkan agak sulit untuk dirumuskan. Jalan keluar yang diambil guru dalam menghadapi berbagai kesulitan mengembangkan pembelajaran tematik disiasati dengan memperbanyak diskusi dengan teman sejawat dan memperbanyak referensi dengan mencari sumber di internet atau web lainnya."
JPUT 15:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Taganing Kurniati
"Angka penyalahgunaan narl-coba di Indonesia menunjukkan peningkatan yang tajam. Jenis zat yang paling banyak dipakai dan mempunyai efek yang paling merusak adalah heroin. Berbagai studi dan literatur menunjukkan adanya pola khas baik pada penyalahguna maupun keluarganya. Di samping penyalahguna sendiri, keluarga juga mempunyai kontribusi terhadap penyalahgunaan zat dan hams menyesuaikan diri terhadap penyalahgunaan zat oleh anak. Oleh karena itu, dalam evaluasi psikologis, diperlukan alat tes yang tidak hanya mengungkap kepribadian atau keadaan klien, tetapi juga hubungan klien dengan orang tua. Salah Satu alat tes yang memungkinkan hal tersebut adalah Thematic Apperception Test (TAT).
Masalah dalam penelitian ini adalah [1] Bagaimana gambaran pola keluarga yang memiliki anak ketergantungan heroin?, [2] Bagaimana penyesuaian keluarga terhadap penggunaan heroin oleh anak?, dan [3] Bagaimana gambaran TAT pada subjek dengan ketergantungan heroin? Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengkaji [1] Pola keluarga yang meliputi kedekatan, adaptabilitas, dan komunikasi keluarga, [2] Penyesuaian keluarga berdasarkan katagori enmeshmen!-derachment, [3] Nada emosi dalam cerita TAT, [4] T ema-tema berkaitan dengan pelaku-pelaku tertentu, dan [5] Gambaran tentang tolcoh pahlawan.
Pendekatan yang digunakan adalah analisis kualitatif terhadap poia keluarga [berdasarkan teori Olson], penyesuaian keluarga [berdasarkan teori Kaufrnann], dan hasil TAT [berdasarkan Telmik Interpretasi Bentuk dan Isi dari Henry dengan berfokus pada Isi Positif]. Kartu yang dipakai adalah 1, 2, 3BM, 4, 6BM, 7 BM, I0, 11, 12M, l3MF. Data penelitian dikumpulkan dengan metode tes, wawancara, dan dokurnen. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode kasus tipikal dengan karakteristik subjek: laki-laki berusia antara 21 hingga 29 tahun yang mengalami ketergantungan terhadap heroin sejak remaja. Jumlah subjek adalah 4 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pola keluarga pada tiga subjek [Riz, Dod, dan Rand] cenderung negatii Namun ada satu subjek, yakni lv, yang walaupun pola keluarganya tergolong baik tetapi tetap mengalami ketergantungan terhadap heroin. Penyesuaian yang dilakukan olh keluarga dari tiga subjek [Riz, Dod, dan Rand] tergolong negatii sementara penyesuaian yang dilalcukan keluarga dari sam subjek, yakni lv, tergolong positif Tampak ada kaitan antara pola keluarga dengan penyesuaian keluarga terhadap penggunaan narkoba.
Analisis terhadap hasil TAT menunjukkan bahwa Riz cenderung menghasilkan respon dengan nada emosi negatii sernentara Iv cenderung menghasilkan respon bernada positif dan mampu mengubah nada negatif menjadi positiii Kartu yang oenderung menghasilkan nada negatif adalah 3 BM, 6BM, ISMF, sementara kartu bemada positif adalah 4 dan 10. Sebagian besar subjek menghasilkan respon dengan nada aktifl Nada pasif urnumnya muncul pada kartu 1 dan 3BM. Nada konflik paling banyak muncul pada Dod. Hubungan serasi paling banyak muncul pada Riz yang memunculkan tokoh teman dan pasangan.
Kartu 'hubungan serasi' adalah kartu 10. Analisis terhadap tema menunjukkan bahwa tidak ada tema Iuar biasa Tema berulang rnuncul pada Riz., yang menunjukkan tema ‘kebingungani Tema berkaitan derngan Tokoh Otoritas Wanita diungkap oleh kartu 6BM [iigur ibu]. Tema rasa bersalah muncul pada Iv daan Rand, sementara tema tidak mengabulkan permintaan tokoh pahlawan muncul pada Riz dan Dod. Tema berkaitan dengan Tokoh Otoritas Pria diungkap oleh kartu 7 BM. Tema dari kann ini adalah harapan terhadap tokoh otoritas pria. Tema berkaitan dengan orang tuafkeluarga diungkap oleh kartu 2. Rand menunjukkan keinginan mempunyai keluarga, Iv memunculkan tema keinginan membantu orang tua, Riz menunjukkan perasaan bingung dan kemudian pergi bennain. Frekuensi tema berkaitan dengan keluarga paling banyak muncul pada Dod [1, 2, 3BM]. Tema yang berkaitan dengan lawan jenis sebaya diungkap oleh kartu 10, 4 Lpasangan, pacar] yang diwamai oleh perasaan kasih sayang. Kartu 13 MF mengungkap tema dorongan seksual dan perasaan terhadap seks bebas [`Riz, Iv] dan kekerasan seksual [Rand]. Kartu yang paling baik untuk menjelaskan tokoh pahlawan adalah kartu 3BM [pecandu narkoba, perasaan, keinginan, motivasi untuk sembuh] dan kartul [kondisi internal, motivasi dan daya juang, reaksi terhadap hal baru]. Nada emosi maupun tema yang dikemukakan subjek tampak sesuai dengan keadaan dan kepribadian subjek dan berkaitan dengan pola keluarga serta penyesuaian keluarga.
Kesimpulan tentang gambaran TAT adalah sebagai berikut: Karm 1, BBM mernberi gambaran yang baik tentang keadaan diri, Kartu 2 memberi gambaran tentang hubungan dengan orang tuafkeluarga, Kartu 10 dan 4 mengungkap hubungan dengan pasangan, yang diwamai dengan perasaan cinta dan bahagia, Kartu 6BM mengungkap hubungan, perasaan, keinginan terhadap ibu, Kartu 'IBM memberi gambaran tentang harapan terhadap ayab, dan Kartu 13MF memberi gambaran tentang dorongan seksual dan agresivitas Saks. Penelitian ini menunjukkan bahwa TAT mempunyai nilai proyektif dan diagnostik yang baik pada subjek ketergantungan heroin. Saran untuk penelitian lanjutan adalah agar mencakup dimensi lain dari Metode Henry, rnelakukan wawancara Secara Iebih mendalam atau lebih terstruktur untuk menegakkan pola keluarga secara lebih adekuat, rnengkaji perbedaan respon TAT berdasar pola keluarga, dan mengkaji hubungan antara pola keluarga dengan penyesuaian keluarga. Saran untuk Psikolog yang berkenaan dengan penanganan klien dengan ketergantungan zat adalah bahwa TAT sangat proyektif dan dapat digunakan Lultuk mengeksplorasi nada emosi, hubungan interpersonal, dan keadaan serta motivasi klien untuk sembuh. TAT juga dapat nnemberi garnbaran tentang pola keluarga dan penyesuaian keluarga. Sementara saran untnk Keluarga adalah agar melakukan penyesuaian detachment untuk mendukung kesembuhan anak."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felicia Maukar
"Salah satu jenis masalah klinikal yang dapat terjadi di dalam masa perkembangan dan cukup mengkhawatirkan adalah gangguan tingkah laku yang disebut sebagai Conduct Disorder. Conduct Disorder ditandai dengan adanya pelanggaran terhadap hak-hak orang lain atau nonna- norma atau aturan sosial yang berlaku di dalam masyarakat. Diagnosis Conduct Disorder umumnya ditemukan pada anak-anak di rentang usia remaja. Walaupun gangguan ini dapat disebabkan oleh faktor prediposisi dan kerusakan neurologis, berbagai penelitian dan tinjauan literatur yang ada menunjukkan bahwa Conduct Disorder seringkali merupakan hasil dari ketidakadekuatan hubungan interpersonal yang dimiliki anak dengan significant others mereka (misalnya orangtua yang koersifl harsh discqaline, peer rejection dan sobagainya). Hubungan interpersonal yang inadekuat dengan significant others, dapat menimbulkan ketidakpuasan/konflik dalam diri analc dan dapat menjadi life srressor bagi anak tersebut. Keadaan ini umumnya akan berpengaruh terhadap emosi yang akhirnya cenderung akan direfleksikan pada tingkah laku mereka.
Melihat fenomena ini, peneliti merasa tertarik untuk melihat bagaimana remaja yang mengalami Conduct Disorder menggambarkan hubungan interpersonal-nya dengan significani orhers mereka. Tujuan dari penelitian ini sendiri adalah untnk mengetahui dan mendapatkan pemahaman mengenai garnbaran hubungan interpersonal dari para remaja tersebut. Alat diagnostik yang dianggap paling memenuhi syarat untuk dapat mengungkap hubungan interpersonal ini adalah T.A.T (Thematic Apperception Test). Melalui respon T.A.T dapat diperoleh garnbaran mengenai hubungan tesiee dongan figur otoritas priaiwanita dan juga hubungan mereka dengan tokoh sebaya dari kedua jenis kelamin, dorongan serta konflik yang mereka alami.
Subyek dari penelitian ini adalah 4 remaja dengan gangguan ConductDisorder, yang pemah ditangani di Klinik Perkembangan Fakultas Psikologi UI pada tahun 2000-2003. Karena penelitian ini menggunakan data primer maka peneliti melakukan proses screening diagnosis dalam mengarnbil sampel penelitian, guna memastikan bahwa subyek masih dapat digolongkan mengalarni gangguan Conduct Disorder pada saat penelitian ini dijalankan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode analisis data yang digunakan untuk mengintepretasi T.A.T adalah Object Relations Analysis. Objec! Relalions Anabrsis adalah salah satu cara spesifik untuk menganalisis T.A.T, yang secara khusus melihat tiga hal utama, yaitu karakter tokoh utama dan karakter tokoh-tokoh lainnya ketika berinteraksi srta bentuk dari interaksi itu sendiri.
Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa pada umumnya seluruh subyek rnenghayati dirinya sebagai seorang anak yang cenderung bersikap hostile terhadap figur otoritas, dituntut/dikontrol dan tidak diperhatikan/disayang oleh orangtua mereka, terutama ibu mereka. Dalam hubungan dengan teman sebaya, subyek penelitian cenderung memiiiki perasaan hostile, dimana mereka ingin ingin menghukum teman yang telah menyakitilmengeeewakan dirinya. Pada seluruh subyek penelitian, figur otoritas (terutama orangtuafibu) cenderung dipandang sebagai figur yang demanding, controlling dan uncaring. Sed angkan teman sebaya dipandang sebagai Hgur yang lebih superior dan menimbulkan rasa cemburu, agresif dan bersikap hostile.
Para subyek penelitian umumnya memiliki bentuk interaksi yang sifatnya agresif dan ancaring dengan figur otoritas, terutama orangtua. Selain ilu cenderung ditemukan bentuk interaksi yang sifatnya conrroiling-opposirional antara subyek dengan orangtua, dimana orangtua/ibu mengontrol dan anak bersikap membangkang. Benluk interaksi subyk penelitian dengan tokoh teman sebaya berjenis kelamin sama cenderung dipandang sebagai hubungan yang bersifat hosrile. Sedangkan benluk interaksi antara subyek dengan tokoh teman sebaya lawan jenis umumnya berupa interaksi yang agresif-punishing, dimana teman lawan jenis bersikap agresif dan subyek memiliki keinginan untuk menghukumnya.
Kesimpulan akhir dari hasil penelitian ini adalah pada umumnya subyek penelitian cenderung memiliki kekecewaan, perasaan marah, tertekan dan depresi dalam hubungan interpersonal merka (inadequacy interpersonal relationshio), khususnya dengan orangtua. Dan hal ini nampaknya turut memberikan konstribusi pada tingkah laku conduct yang mereka lakukan, seperti membangkang, berbohong, pergi dari rumah dan lain-lain. Namun terlihat bahwa sebenarnya seluruh subyek memiliki wishing afiliation fulfillment terhadap significant others, khususnya terhadap ibu."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013
R 069.5 MUS
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>