Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146694 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wisnu Maulana
"Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah. Dalam hal ini beberapa sumber daya alam tersebut dapat dijadikan sebagai sumber energi terbarukan. Pengelolaan sumber daya alam terbarukan tersebut membutuhkan penunjang infrastruktur pabrik yang efektif dan efisien. Melalui analisis metode yang tepat akan menghasilkan konstruksi bangunan pabrik yang efektif dan efisien, diantaranya analisis metode konvensional dan analisa metode bangunan pra rekayasa.
Adapun metode yang mampu menjawab solusi untuk pengurangan biaya adalah metode bangunan pra rekayasa yang mampu mereduksi penggunaan baja sebesar 31%, sedangkan metode yang mampu menjawab solusi untuk pekerjaan yang ringkas adalah metode konvensional dengan fabrikasi dilakukan di area sekitar proyek. Pada proyek ini ditetapkan penggunaan metode bangunan pra rekayasa untuk memangkas biaya yang signifikan.
Progres pekerjaan saat ini kurang lebih berada di 92,43%, dimana proyek akan diperkirakan selesai pada minggu ketiga Desember 2023, sesuai dengan kesepakatan yang telah disepakati antara Klien dan Kontraktor. Seluruh pekerjaan telah diselesaikan secara professional dan menjalankan prinsip dasar kode etik keinsinyuran, baik dalam tahap perencanaan maupun dalam tahap konstruksi. Pekerjaan yang sedang berjalan juga memperhatilan unsur K3L yang signifikan sesuai dengan aturan – aturan yang berdasar pada Rencana Kerja Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan Kerja.

Indonesia is a country with very abundant natural resources. In this case, some of these natural resources can be used as renewable energy sources. The management of these renewable natural resources requires an efficient and efficient factory infrastructure. Through the analysis of proper methods will result in effective and efficient construction of factory buildings, including analysis of conventional methods and analysis of pre-engineering building methods.
As for the method that can respond to the solution for cost reduction is the method of pre engineering building that can reduce the use of steel by 31%, whereas the method capable of responding to solutions for simple work is conventional with manufacturing carried out in the area around the project.
The current work progress is roughly 92.43%, with the project expected to be completed in the third week of December 2023, in accordance with the agreement reached between the Client and the Contractor. All the work has been done professionally and followed the basic principles of the code of ethics of engineering, both at the planning stage and at the construction stage. The ongoing work also takes into account the important elements of Safety, Health, Safety and Environment in accordance with the rules - rules based on the Health and Safety Work Plan and the Environment.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Adolf Leopold S.M.
"ABSTRACT
Pembangkit listrik tenaga hidro (minihidro dan mikrohidro) memiliki peranan yang besar dalam bauran energi di Indonesia. Pembangunan pembangkit listrik tersebut meningkatkan penggunaan material dan energi yang secara langsung maupun tidak langsung berkontribusi terhadap emisi karbondioksida (C02). Tujuan dari studi ini adalah menghitung intensitas energi dan C02 serta Energy Payback Time (EPBT) dari siklus hidup pembangkit listrik tenaga minihidro dan mikrohidro. Studi ini menggunakan metode Life Cycle Analysis (LCA) dengan lingkup analisis mulai dari tahapan konstruksi hingga operasional pembangkit. Unit fungsional yang digunakan adalah jumlah energi dan C02 yang dihasilkan dari setiap produksi listrik (MJ/kWh dan gram COz/kWh). Selain itu dilakukan analisis EPBT guna mendapatkan jumlah tahun yang dibutuhkan untuk mengembalikan seluruh investasi energi selama siklus hidup pembangkit. Nilai intensitas energi untuk PLTM dan PLTMH berkisar antara 0,06 to 0,85 MJ/kWh atau 0,01to 0,1 kWhprim/kWh. Nilai intensitas emisi C02 untuk PLTM dan PLTMH berkisar antara 3,99 to 76,94 g COz/kWh dengan kontribusi terbesar berasal dari pekerjaan sipil yaitu minimal 90,72o o. Rentang nilai Primary Energy Payback T ime (PEPBT) untuk PLTM dan PLTMH adalah 0,07 to 1,74 tahun dengan nilai penghematan energi sebesar 4,42 to 331,68 GWh. Sedangkan rentang nilai untuk COEmisi C02 Payback T ime (COZPBT) untuk PLTM dan PLTMH adalah 0,112,09 tahun, dengan penghematan emisi C02 sebesar 1,78 x 106 115,76 x 106 kg C02 selama siklus hidup pembangkit."
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral, 2016
621 KLET 15:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Anggoro
"ABSTRACT
Setrika listrik tanpa uap merupakan salah satu peralatan rumah tangga yang mengkonsumsi listrik yang banyak digunakan pada sektor rumah tangga. Pemakaian daya listrik yang cukup besar ini perlu diperhatikan tingkat efisiensinya. Besarnya tingkat efisiensi minimum setrika listrik tanpa uap yang masih diperbolehkan untuk dapat beredar dipasaran Indonesia belum ditetapkan oleh pemerintah. Pengujian kinerja terhadap peralatan setrika listrik tanpa uap ini dilakukan untuk mendapatkan data awal dalam penetapan tingkat efisiensi tersebut. Pengujian laboratorium untuk menentukan tingkat efisiensi maupun pemakaian energi listrik dilakukan menggunakan standar pengujian SNI IEC 60311 : 2009. Banyaknya sampel uj i yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 40 unit yang terdiri dari 20 model setrika listrik tanpa uap yang beredar dipasaran pada tahun 2014. Dari hasil pengujian dan analisis statistik didapatkan rekomendasi pemberlakukan nilai standar kinerja energi minimum berdasarkan tingkat efisiensi energi yaitu sebesar 0,9 Wh/OC. Melalui penerapan standar kinerja energi minimum tersebut diharapkan adanya peningkatan efisiensi pemakaian energi listrik pada setrika listrik tanpa uap sebesar 17 °o. "
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral, 2016
621 KLET 15:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Fatwa Dzikrullah
"Proses identifikasi dalam kegiatan eksplorasi Geotermal menjadi salah satu upaya dalam meminimalisasi risiko ketidaksuksesan. Pemanfaatan suatu lapangan Geotermal  seperti pada lapangan X memiliki proses yang panjang dan berisiko tinggi. Setelah diidentifikasi dengan baik pada kasus-kasus ketidaksuksesan eksplorasi, kualitas data, dan tipe sistem Geotermal, selanjutnya hasil identifikasi tersebut diaplikasikan dalam proses pengolahan data Magnetotellurik (MT) pada lapangan X.
Hasil yang diperoleh ialah lapangan X teridentifikasi sebagai lapangan Geotermal bersistem Hidrotermal Temperatur Tinggi Natural-2 Fase, dengan estimasi suhu reservoir 245o C dan estimasi energi 238 MW. Hal tersebut menggambarkan bahwa lapangan X dapat dikembangkan lebih lanjut, salah satunya dengan proses pengeboran sumur eksplorasi dengan rekomendasi titik pada koordinat 11400.00 m N dan 63100.00 m E sekitar 4 km dari puncak gunung L.

The identification process in geothermal exploration activities is an effort to minimize the risk of unsuccessfulness. The use of a Geotermal field such as in field X has a long and high-risk process. After being well identified in cases of exploratory success, data quality, and geothermal system type, the identification results were then applied in the Magnetotelluric (MT) data processing on the X field.
The results obtained were that the X field was identified as a Hydrothermal Geothermal field High Temperature Natural-2 Phase, with an estimated reservoir temperature of 245 oC and an estimated energy of 238 MW. This illustrates that the X field can be further developed, one of which is the process of drilling exploration wells with recommendations for points at coordinates 11400.00 m N and 63100.00 m E about 4 km from the peak of Mount L.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Zakaria Kapa
"Pemanfaatan sumber energi terbarukan sebagai energi alternatif untuk menggantikan sumber energi fosil atau somber energi tak terbarukan memberikan harapan yang cerah di mass sekarang maupun yang akan datang. Namun hal ini masih menemui kendala-kendala antara lain biaya investasi dan biaya tahunan yang mahal. Dalam skripsi ini dibahas mengenai minimalisasi biaya tahunan total dengan memperhatikan besamya kebutuhan energi dan ketersediaan sumber energi terbarukan di suatu lokasi terutama di daerah terpencil dengan mendesian suatu Sistem Energi Terbarukan Terpadu (SETT). SETT adalah suatu sistem yang menggunakan dua atau lebih sumber energi terbarukan seperti energi matahari, energi angin, energi air dan energi biogas untuk memenuhi satu set kebutuhan energi. Lokasi yang menjadi pilihan adalah di Mali Alor, NTT karena merupakan daerah yang cocok untuk menerapkan SETT dalam hat ini yang dimanfaatkan adalah energi matahari dan energi angin."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38731
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurnianto Joyonegoro
"ABSTRAK
Suatu pemasalahan yang muncul dalam mendesain PLTS Pembangkit Listrik Tenaga Surya adalah adanya penentuan besarnya beban konsumsi energi listrik yang tepat di daerah kepulauan. Hal tersebut dikarenakan kurangnya informasi yang tersedia mengenai data konsumsi energi listrik di daerah terpencil atau jauh dari jangkauan listrik PLN. Salah satu solusi untuk mengatasi adanya permasalahan tersebut adalah dengan memberikan suatu pemodelan matematis berupa besarnya beban konsumsi energi listrik di daerah tersebut. Penelitian ini memaparkan tentang pemodelan konsumsi energi listrik di Desa Kolorai, Morotai, Provinsi Maluku Utara Indonesia berbasis energi baru terbarukan salah satunya yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Surya. Tahapan yang dilakukan dalam peneliltian ini yaitu dengan menentukan besarnya beban energi listrik di desa tersebut pada tahun 2017 dengan metode wawancara. Selanjutnya, melakukan proyeksi pertumbuhan beban listrik dengan menerapkan metode regresi Principal Component PC untuk desa tersebut. Proyeksi kebutuhan energi listrik yang ditentukan berdasarkan proyek lifetime berakhir yaitu tahun 2033. Berdasarkan hasil metode regresi PC, proyeksi konsumsi energi listrik yang didapatkan tahun 2033 untuk skenario 1 dan 2 yaitu 258,93 kWh dan 145,03 kWh per hari untuk regresi PC lima variabel dan 257,66 kWh dan 144,29 kWh per hari untuk regresi PC tiga variabel.

ABSTRACT
A problem gained for PV power plant designer is determining electrical energi consumption data for PV power plant design, especially for remote areas. It 39 s due to the lack of information available on data of electrical energy consumption in remote areas or far from a grid PLN . As solutions, this research proposes electrical energy consumption with mathematical modeling for that village based on economic and social conditions in Kolorai Village, Morotai, North Maluku Province as study locations based on PV sources. One of steps was undertaken in this research is to determine the electrical energi consumption in 2017 by the method of interview. The projection of the electrical energi consumption is determined by the lifetime of the project ends in 2033. Based on principal component regression method, the daily electrical energi consumption was obtained in 2033 with five regression variable for scenarios 1 and 2 are 258,93 kWh and 145,03 kWh per day. On the other hand, the daily electrical energi consumption projections are 257,66 kWh and 144,29 kWh per day respectively three regression variable."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thorf Putra
"Dengan memanfaatkan area yang tersedia pada PT. PAM Lyionnaise Jaya (PALYJA), dapat dibangun suatu sistem untuk melakukan pembangkitan energi listrik berbasis energi terbarukan. Menggunakan modul sel surya untuk melakukan konversi energi foton dari matahari menjadi energi listrik yang dapat memikul beban dari PALYJA. Metode yang dilakukan merupakan studi literatur berupa komputasi besar parameter dari sistem PLTS yang diperlukan untuk dapat menghasilkan besaran energi yang maksimal. Sistem tersebut nantinya akan menopang kebutuhan listrik bagi PALYJA dalam melakukan penyulingan air bersih dan melakukan pendistribusian ke konsumen. Memanfaatkan 400 modul PV, baterai dan inverter, sistem dapat memberikan kontribusi 43.49% hingga 74.82% ketika PV beroperasi secara maksimum.

By utilizing the area available at PT. PAM Lyionnaise Jaya (PALYJA), a system for generating electricity based on renewable energy can be built. Using solar cell modules to convert photon energy from the sun into electrical energy that can carry the load needed of PALYJA. The method implemented is a literature study in the form of computing the parameters of the solar power system needed to be able to produce maximum energy quantities. The system will sustain electricity needs for PALYJA in refining purified water and distributing it to consumers. Utilizing 400 PV modules, batteries and inverters, the system can contribute 43.49% to 74.82% when PV is operating at its maximum."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Agitia Fransisca
"Menipisnya cadangan minyak bumi membuat banyak orang berusaha mencari alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan, salah satunya adalah dengan memanfaatkan bahan bakar yang berasal dari minyak nabati. Pada penelitian ini akan dibuat suatu bahan bakar alternatif generasi kedua biofuel yang dikenal dengan nama renewable diesel. Sintesis renewable diesel ini dilakukan dengan metode deoksigenasi menggunakan katalis Pd/C dan NiMo/C dengan bahan baku yang digunakan adalah asam oleat. Pada reaksi deoksigenasi ini dilakukan variasi tekanan 9 bar dan 15 bar, dengan temperatur 400°C, kecepatan pengaduk 800 rpm dan lamanya reaksi 2 jam. Uji densitas dan viskositas produk ini menunjukkan hasil yang mendekati sifat fisik solar komersial. Dari hasil uji densitas, viskositas, FTIR dan GC-FID dapat disimpulkan bahwa produk optimum reaksi terjadi pada sampel yang menggunakan katalis Pd/C dengan tekanan 9 bar dalam waktu 2 jam. Berdasarkan hasil uji tersebut, produksi renewable diesel pada penelitian ini memiliki konversi 76,01%, selektivitas 50,14% dan yield 24,86%.

Depletion of petroleum make a lot of people trying to find alternative fuels that are environmentally friendly, one of which is derived from vegetable oils. This research will be a second generation biofuels known as renewable diesel. Synthesis renewable diesel is done by deoxygenation method using catalysts Pd/C and NiMo/C with the raw material used is oleic acid. Deoxygenation reaction was conducted on the variation of pressure 9 bar and 15 bar, with a temperature of 400°C, stirrer speed of 800 rpm and duration reaction of 2 hours. Physical property test result such as density and viscosity of this product and commercial solar shows closed similarity. According the test results density, viscosity, FTIR and GC-FID can be concluded that the optimum reaction product occurred in the sample using the catalyst Pd/C with a pressure of 9 bar in 2 hours. Based on these test results, the production of renewable diesel in this study has a 76.01% convertion, 50.14% selectivity and 24.86% yield of renewable diesel."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42893
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Rahma Dhia Aulia
"Konsumsi energi nasional saat ini terus meningkat setiap tahun dengan konsumsi tertinggi diduduki oleh bensin yang bersifat tidak dapat diperbaharui. Dalam kondisi ini, dibutuhkan sumber energi alternatif yang dapat diperbaharui, salah satunya adalah bioetanol. Bioetanol harus memiliki kemurnian etanol 99,5% v/v yang tidak dapat dicapai dengan teknologi konvensional sehingga dibutuhkan teknologi pemurnian yang efisien dan ekonomis. Distilasi adsorpsi menggunakan adsorben zeolit sintetis 3A dan 4A merupakan proses pemurnian bioetanol untuk menghasilkan kemurnian etanol yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses distilasi adsorpsi dan membandingkan kinerja adsorben. Uji distilasi adsorpsi dilakukan dengan mengalirkan etanol 90% v/v dan 95% v/v. Uap etanol-air secara simultan mengalir menuju kolom adsorpsi yang berisi adsorben dengan variasi berat 25 g dan 50 g. Didapatkan bahwa adsorben zeolit 3A memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan zeolit 4A karena menghasilkan kemurnian etanol tertinggi sebesar 99,58% v/v pada konsentrasi awal etanol 95% v/v dan jumlah adsorben 50 g. Sedangkan, zeolit 4A hanya mencapai kemurnian etanol tertinggi sebesar 99,13% v/v pada konsentrasi awal etanol 95% v/v dan jumlah adsorben 50 g. Adsorben zeolit 3A memiliki luas permukaan yang lebih besar dibandingkan zeolit 4A dan diameter pori yang mendekati besar molekul air sehingga memiliki bersifat lebih selektif terhadap adsorpsi air.

The national energy consumption is continuously increasing every year, with the highest consumption occupied by non-renewable gasoline. In this context, renewable energy sources are needed, and one such source is bioethanol. However, achieving the required purity of 99.5% v/v ethanol using conventional technology is challenging, necessitating efficient and cost-effective purification methods. Adsorptive distillation using synthetic zeolite adsorbents, specifically 3A and 4A, is a promising process for high-purity ethanol production. This study aimed to analyze the adsorptive distillation process and compare the performance of the two adsorbents. Adsorptive distillations were conducted using initial ethanol concentrations of 90% v/v and 95% v/v. The ethanol-water vapor flowed into an adsorption column containing zeolite adsorbents weighing 25 grams and 50 grams. The results indicated that the zeolite 3A adsorbent outperformed zeolite 4A, achieving the highest ethanol purity of 99.58% v/v at an initial ethanol concentration of 95% v/v and an adsorbent weight of 50 grams. In contrast, zeolite 4A only reached a maximum ethanol purity of 99.13% v/v under the same conditions. Zeolite 3A, with its larger surface area and pore diameter close to the size of water molecules, exhibited greater selectivity for water adsorption."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nayara Nabila
"Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) merupakan salah satu jenis energi terbarukan yang memanfaatkan energi matahari (energi surya) menjadi salah satu sumber energi alternatif yang ramah lingkungan. Dalam performa kerjanya, PLTS dipengaruhi oleh tingkatan solar iradiasi dari matahari dan temperature lingkungan sekitar. Selain faktor utama tersebut, terdapat faktor eksternal lain diantaranya cuaca, bayang-bayang, debu, dan yang lainnya. Fenomena bayang-bayang dapat terjadi disebabkan karena adanya awan, kabut, pepohonan, bangunan-bangunan tinggi, dan yang lainnya. Bayang-bayang yang mengenai permukaan modul surya ini menjadi salah satu faktor yang dapat menurunkan kinerja PLTS dalam hal keluaran dari PLTS tersebut diantaranya tegangan, arus, dan efisiensi. Pada PLTS yang terpasang dalam jaringan listrik (on-grid), banyak kriteria yang perlu diperhatikan untuk memastikan PLTS cukup aman dan tidak mengganggu kinerja sistem. Salah satu kriteria tersebut adalah kestabilan tegangan dimana dapat didefinisikan sebagai kemampuan sistem untuk mempertahankan tegangan pada semua bus dalam sistem setelah mengalami gangguan. Pada tugas akhir ini, sebuah sistem di Lombok didesain untuk melakukan uji kestabilan tegangan ketika diintegrasikan dengan PLTS. PLTS yang diintegrasikan divariasikan shadingnya diantaranya 20%, 40%, 60%, 80%, dan 100%. Perubahan shading akan mengakibatkan karakter tegangan masing-masing dimana semakin besar shading maka semakin besar ketidakstabilan yang dihasilkan.

Solar Power Generation is one of renewable energy type that utilizes solar energy to become one of the alternative energy sources that are environmentally friendly. In its work performance, PLT is influenced by the level of solar iradiance from the sun and ambient temperature. Apart from these main factors of solar cell performance, there are other external factors including weather, shadows, dusts, and others. Shadow phenomenon could occur due to the presence of clouds, fog, trees, high-rise buildings, and so on. The shadow which fall on the surface of the solar module is a major factor that reduce the performance of solar power plant in terms of the output of the solar power plant such are voltage, current and efficiency. In solar power plant which is installed in the elctricity network (on-grid), many components need to be considered to ensure that solar power plant is safe enough and does not interfere with system performance. One of those components is the voltage stability which can be defined as the ability of the system to maintain the voltage obtained by all buses in the system after experiencing interference. In this thesis, a system in Lombok is designed to test the voltage stability when intergrated with the solar power plant. Solar power plant which is integrated to the system varied by shading pattern such 20%, 40%, 60%, 80%, and 100%. The changes in shading phenomenon will result in the character of each output such voltage where the greater the shading, the greater the instability of the results"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>