Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25939 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marniati
Depok: Rajawali Press, 2021
613 MAR k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Maya May Syarah
"Indonesia merupakan negara kelima dalam jumlah insidens TB. Penelitian ini menggunakan teori ACSM (McKee
1992), model multitrack (Tufte dan Mefalopulos 2009) untuk menganalisis masalah struktural dan sosial, dan health
belief model (Rosenstock et al. 1988) untuk menjelaskan perilaku kesehatan pasien. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus advokasi, komunikasi dan mobilisasi sosial (ACSM) program
pengendalian TB di wilayah miskin dengan Community TB Care ‘Aisyiyah KPT Jakarta Barat di Kelurahan Kalianyar,
Tambora, Jakarta Barat. Sebanyak 18 informan sebagai sumber data, diperoleh dengan teknik snowball. Hasilnya
menunjukkan Community TB Care ‘Aisyiyah KPT Jakarta Barat berhasil memperoleh dukungan pemimpin politik dan
sosial di kota, kecamatan ataupun desa. Dukungan tersebut menjadi dasar mobilisasi sosial yang menghasilkan
partisipasi warga kelompok untuk menyumbangkan pengobatan kepada penderita dari kalangan miskin. Intervensi
komunikasi, menggunakan kombinasi komunikasi monologis dan dialogis. Melalui dua moda komunikasi tersebut di
tingkat komunitas kader dan PMO yang mengikuti pelatihan dapat menyampaikan informasi tentang penyakit dan
pengobatan TB, tetapi juga dengan ketulusan kader dan PMO sebagai anggota keluarga memberikan dukungan kepada
penderita. Hal ini terbukti bahwa banyak keberhasilan TB community bergantung pada komunikasi interpersonal dan
partisipasi relawan, tokoh masyarakat dan pengamat minum obat (PMO).
Indonesia is the fifth country in the world's related TB cases. This study used the theory of ACSM (McKee 1992), a
multitrack model (Tufte and Mefalopulos 2009) to analyze structural and social issues, and Health Believe Model
(Rosenstock et al. 1988) to explain the behavior of the patient-level health. The research used qualitative approach with
case study method of advovacy, communication and social mobilization (ACSM) of TB control program in the poor
region by community TB Care 'Aisyiyah KPT West Jakarta in Kelurahan Kalianyar, Tambora, West Jakarta. A total of
18 informants as the source of data, was obtained by the snowball technique. The result shows Community TB Care
'Aisyiyah successfully gained political and social leadership acceptance in the city, district or village level that became
the basis of social mobilization that generates participation by donating the treatment of citizens or economically
disadvantaged groups to the poor. Credibility of cadres and treatments supporter not only shaped by good knowledge
about the disease and treatment of tuberculosis acquired through training, but also the sincerity of cadres and treatment
supporter as family members. It is evident that much of its claimed success has depended on interpersonal communication
and the participation of volunteers, community leaders and TB drugs observer (PMO)."
Institut Pertanian Bogor. Program Studi Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan, 2014
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Sasongko
"Buku ini terdapat berbagai pengetahuan teori dan praktek yang terkait dengan bidang komunikasi, juga diberi contoh diintegrasikannya substansi bidang Gizi, dan Kesehatan Reproduksi."
Jakarta: UI-Press, 2012
302.2 BUK
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Leila Mona Ganiem
Depok: PrenadaMedia Group, 2018
610.14 LEI k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Maya May Syarah
"Indonesia merupakan negara kelima dalam jumlah insidens TB. Penelitian ini menggunakan teori ACSM (McKee 1992), model multitrack (Tufte dan Mefalopulos 2009) untuk menganalisis masalah struktural dan sosial, dan health belief model (Rosenstock et al. 1988) untuk menjelaskan perilaku kesehatan pasien. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus advokasi, komunikasi dan mobilisasi sosial (ACSM) program pengendalian TB di wilayah miskin dengan Community TB Care ?Aisyiyah KPT Jakarta Barat di Kelurahan Kalianyar, Tambora, Jakarta Barat. Sebanyak 18 informan sebagai sumber data, diperoleh dengan teknik snowball. Hasilnya menunjukkan Community TB Care ?Aisyiyah KPT Jakarta Barat berhasil memperoleh dukungan pemimpin politik dan sosial di kota, kecamatan ataupun desa. Dukungan tersebut menjadi dasar mobilisasi sosial yang menghasilkan partisipasi warga kelompok untuk menyumbangkan pengobatan kepada penderita dari kalangan miskin. Intervensi komunikasi, menggunakan kombinasi komunikasi monologis dan dialogis. Melalui dua moda komunikasi tersebut di tingkat komunitas kader dan PMO yang mengikuti pelatihan dapat menyampaikan informasi tentang penyakit dan pengobatan TB, tetapi juga dengan ketulusan kader dan PMO sebagai anggota keluarga memberikan dukungan kepada penderita. Hal ini terbukti bahwa banyak keberhasilan TB community bergantung pada komunikasi interpersonal dan partisipasi relawan, tokoh masyarakat dan pengamat minum obat (PMO).

Indonesia is the fifth country in the world's related TB cases. This study used the theory of ACSM (McKee 1992), a multitrack model (Tufte and Mefalopulos 2009) to analyze structural and social issues, and Health Believe Model (Rosenstock et al. 1988) to explain the behavior of the patient-level health. The research used qualitative approach with case study method of advovacy, communication and social mobilization (ACSM) of TB control program in the poor region by community TB Care 'Aisyiyah KPT West Jakarta in Kelurahan Kalianyar, Tambora, West Jakarta. A total of 18 informants as the source of data, was obtained by the snowball technique. The result shows Community TB Care 'Aisyiyah successfully gained political and social leadership acceptance in the city, district or village level that became the basis of social mobilization that generates participation by donating the treatment of citizens or economically disadvantaged groups to the poor. Credibility of cadres and treatments supporter not only shaped by good knowledge about the disease and treatment of tuberculosis acquired through training, but also the sincerity of cadres and treatment supporter as family members. It is evident that much of its claimed success has depended on interpersonal communication and the participation of volunteers, community leaders and TB drugs observer (PMO)."
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Catur Saptaning Wilujeng
"buku ini membahas tentang komunikasi kesehatan yang memiliki beberapa konteks dalam praktiknya."
Malang: UB Press, 2017
613 CAT k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Thianti Sylviningrum
"Ketrampilan komunikasi merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh dokter. Kemampuan mahasiswa mencapai ketrampilan komunikasi dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya adalah karakteristik (usia, suku dan jenis kelamin) dan keaktifan pengalaman berorganisasi. Hasil penelitian dari faktor-faktor tersebut bervariasi berdasarkan situasi dan kondisi di tempat penelitian.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keaktifan pengalaman berorganisasi dengan ketrampilan komunikasi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Jendcral Soedinnan ( FK Unsoed). Penelitian dilakukan secara cross-sectional sejak Mei sampai Agustus 2007 di FK Unsoed.Ketrampilan komunikasi mahasiswa dinilai oleh dosen yang sudah mengikuti pelatihan dengan mengisi kuesioner modifikasi dari The Harvard Medical School Communication Skill Tool. Mahasiswa semester empat FK UNSOED menjadi subyek penelitian ini dan melengkapi kuesioner data-data karakteristik (usia,jenis kelamin, suku) dan keaktifan pengalaman berorganisasi.
Sejumlah 82 dari 91 mahasiswa semester IV FK Unsoed menjadi sampel penelitian ini.Sebagian besar mahasiswa berusia 19 tahun (42,68%) dan 20 tahun (43,90%}, jenis kelamin perempuan (67,07%), bersuku Jawa (70,73%) dan keaktifan pengalaman berorganisasi tinggi (54,88%). Prevalensi mahasiswa dengan ketrampilan komunikasi baik sebesar 78,05%.
Analisis statistik regresi eox menunjukkan mahasiswa dengan aktif pengalaman berorganisasi memiliki ketrampilan komunikasi lebih baik (Hazard Ratio=2.8l,95%CI=l.48~5.35, P=0.002) yang berarti dibandingkan dengan mahasiswa yang memiliki pengalaman berorganisasi pasif; mahasiswa dengan pengalaman berorganisasi aktif memiliki ketrampilan komunikasi hampir tiga kali lebih baik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah mahasiswa FK Unsoed dengan aktif pengalaman berorganisasi memiliki ketrampilan komunikasi lebih baik dari pada mahasiswa dengan pengalaman berorganisasi pasif.

Communication skills are part of doctor's competencies. Students communication skills are influenced by many factors, namely students characteristics and participation in organizational experiences. Another research on factors that influence communication skills results vary according to the situation and condition where the research took place.
The research was aimed to confirm the relationship between participation in organizational experiences with communication skills among medical faculty students. A cross sectional study has been conducted from May to August 2007 in Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed). Students communication skills were assessed by trained teachers through filled in a modification questionnaire based on The Harvard Medical School Communication Skill Tool. Fourth semester Unsoed medical faculty students were participated in the research and completed questionnaires about organizational participation and students? characteristics (age, gender, ethnicity).
From 91 students, 82 students involved in this study. Most of students were 20-year-old (43.9%), female (67.l%), Javanese (70.7%) and participated actively in organizational experience (53.7%). The prevalence of the students with good communication skills was 78.l%.
Cox regression statistical analysis showed active participation in organizational experiences had better communication skills (Hazard Ratio=2.8l, 95%Cl=I.48-5.35, P=0.002) which means that compared to students with passive participation in organizational experiences, students with active participation had almost three times better communication skills. Students with active organizational experience had better communication skills than students with passive participation in organizational experiences.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2007
T33070
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadiva Inayah Hafid
"Tulisan ini mengenai layanan kesehatan publik pada masa pandemi COVID-19. Dengan berfokus pada hubungan antara penyakit tidak menular (PTM) dengan gizi kesehatan ibu dan anak, penulis menggambarkan bagaimana pemulihan kesehatan primer seperti Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) dilakukan untuk mengantisipasi gangguan akses pelayanan kesehatan akibat pandemi COVID-19, khususnya pada pelayanan PTM dan gizi (Handoyo, dkk., 2021; KSI, 2021). Dengan menggunakan pendekatan sosial ekologi, tulisan ini membahas implementasi komunikasi perubahan sosial PN-PRIMA khususnya pada Kampanye Penyakit Tidak Menular (PTM) dan Gizi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) mereka. Tulisan ini didasarkan data yang didapat dari wawancara dengan kader yang diadakan di beberapa PUSKESMAS PUSKESMAS di Kabupaten Bekasi, Kota Bandung, dan Kota Depok untuk memahami implementasi dan efektivitas komunikasi perubahan sosial terhadap kesehatan PTM dan gizi. Temuan yang didapat menunjukkan bahwa pelaksanaan kegiatan yang menghibur dan edukatif, penggunaan media interaktif, serta pembentuk opini kunci seperti tokoh masyarakat dan pemimpin daerah menjadi faktor dari efektivitas komunikasi perubahan sosial dalam kampanye kesehatan PN-PRIMA. Hal tersebut menekankan bahwa untuk menanamkan pesan-pesan kesehatan ke masyarakat dengan harapan dapat mengubah sikap dan perilaku, diperlukan berbagai pengaruh sosial yang kuat serta kegiatan stimulus menarik yang dapat mendorong penyebaran pesan dan mempengaruhi perilaku masing-masing individu.

This article is about public health services during the COVID-19 pandemic. By focusing on the relationship between non-communicable diseases (NCD) and maternal and child health nutrition, the authors describe how primary health recovery such as Community Health Centers (PUSKESMAS) is carried out to anticipate disruptions to access to health services due to the COVID-19 pandemic, especially in PTM and nutrition services. (Handoyo, et al., 2021; KSI, 2021). Using a socio-ecological approach, this paper discusses the implementation of PN-PRIMA's social change communication—what is this—especially in their Non-Communicable Diseases (NCD) and Maternal and Child Health Nutrition (KIA) Campaign. This paper is based on data obtained from interviews with kader participants held at few Community Health Centers in Bekasi District, Bandung City, and Depok City to understand the implementation and effectiveness of social change communication on NCD health and nutrition. The findings show that the implementation of entertaining and educative activities, the use of interactive media, as well as key opinion formers such as community leaders and regional leaders are factors in the effectiveness of social change communication in the PN-PRIMA health campaign. This emphasizes that in order to instill health messages in the community in the hope of changing attitudes and behavior, various strong social influences and attractive stimulus activities are needed that can encourage the spread of messages and influence the behavior of each individual.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Juhamad
"ABSTRAK
Latar Belakang: Difteri merupakan salah satu penyakit menular dan sering menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) di beberapa wilayah. Difteri merupakan penyakit yang sering menyebabkan kematian, karena racun yang dihasilkan oleh bakteri Corynebacterium diphterie. Bakteri membuat toksin apabila bakteri terinfeksi oleh coryne bacteriophage yang mengandung diphterie eksotoksin. Berdasarkan masalah yang terjadi di Kabupaten Cianjur mulai pada tahun 2013 ditemukan penderita difteri sebanyak 6 kasus dan 1 orang meninggal dengan Case Fatality Rate sebesar 17%. Sedangkan pada tahun 2015 ditemukan penderita difteri sebanyak 3 kasus. Kemudian pada tahun 2017 terdapat 15 pasien difteri yang ditangani RSUD Cianjur beberapa diantaranya dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung karena jumlah penderita meningkat sedangkan ruang isolasi terbatas. Salah satu daerah yang terjadi KLB yaitu tepatnya di wilayah kerja Puskesmas Cijedil. Data vaksinasi yang di dapat di Puskesmas Cijedil yaitu berjumlah 86 bayi laki-laki dan 87 bayi perempuan sehingga jumlahnya 173 bayi laki-laki dan perempuan, sedangkan yang sudah mendapatkn vaksinasi DPT 1 dan HB1 untuk kategori bayi laki laki berjumlah 71 atau 82,6 % dan kategori bayi perempuan berjumlah 84 atau 96,6 % yang sudah mendapatkan imunisasi DPT1 dan HB1.
Metode: Penelitian ini mengunakan desain metode kualitatif yang mempelajari tentang peningkatan praktek imunisasi difteri pada ibu balita di Puskesmas Cijedil,Dinas Kesehatan kabupaten cianjur mulai bulan Februari sampai Maret 2019 dan pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dengan ibu balita dan petugas kesehatan, kader posyandu.
Hasil: hasil penelitian menunjukan bahwa adanya peningkatan praktek imunisasi pada ibu balita di Desa Cijedil tahun 2019.
Kesimpulan dan Saran: dari hasil wawancara mendalam menggunakan kuesioner di dapatkan bahwa ibu balita terkait pengerahuan ibu balita tentang imunisasi difteri dan pencegahan difteri menunjukan adanya peningkatan praktek imunisasi difteri. Disarankan kepada petugas Petugas promosi kesehatan Dinas Kesehaan Cianjur agar lebih ditingkatkan lagi kunjungan imunisasi setiap satu bulan sekali agar peserta imunisasi difteri dapat mengerti betul tentang pencegahan penyakit difteri.

ABSTRACT
Background: Diphtheria is an infectious disease and often results in outbreaks in several regions. Diphtheria is a disease that often causes death, because of poisons produced by the Corynebacterium diphterie bacteria. Bacteria make toxins if bacteria are infected by coryne bacteriophage containing diphtheria exotoxin. Based on the problems that occurred in Cianjur Regency, starting in 2013, there were 6 cases of diphtheria sufferers and 1 person died with a Case Fatality Rate of 17%. Whereas in 2015 there were 3 cases of diphtheria sufferers. Then in 2017 there were 15 diphtheria patients treated by Cianjur General Hospital some of whom were referred to Hasan Sadikin Hospital Bandung because the number of sufferers increased while the isolation room was limited. One area that occurred outbreaks is precisely in the working area of the Cijedil Health Center. Vaccination data obtained at Cijedil Community Health Center amounted to 86 male and 87 female infants so that there were 173 male and female infants, while those who had received DPT 1 and HB1 vaccinations for 71 male or male categories of male infants and the category of female infants was 84 or 96.6% who had received DPT1 and HB1 immunization.
Method: This study used a qualitative method design that studied the improvement of diphtheria immunization practices in mothers under five at Cijedil Health Center, cianjur district health office from February to March 2019 and data collection was conducted through interviews with mothers of toddlers and health workers, posyandu cadres.
Results:. The results of the study showed that there was an increase in immunization practices for under-five mothers in Cijedil Village in 2019.
Conclusions and Suggestions: from the results of in-depth interviews using questionnaires to find that mothers of children under five related to the delivery of mothers and diphtheria prevention showed an increase practice of diphtheria immunization. It is recommended to the Cianjur Health Office Health Officer to increase immunization visits once a month so that diphtheria immunization participants can fully understand the prevention of diphtheria."
2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>