Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 97386 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yogig Tri Prayoga
"Sampah kemasan plastik rumah tangga perkotaan belum terkelola dengan baik dan masih banyak sampah yang tidak terdaur ulang secara mekanikal. hal ini mengakibatkan timbulan sampah kemasan plastik rumah tangga semakin besar jumlahnya. Penyebab utama sampah tidak terdaur ulang diindikasikan kualitas dari sampah plastik yang menurun yang bisa disebabkan karena degradasi dan kotaminasi. degradasi dan kontaminasi ini bisa terjadi karena isi dari kemasan plastik itu sendiri serta faktor pengaruh lingkungan. Untuk itu pengelolaan sampah yang baik dan tidak mencemari lingkungan sangat diperlukan agar semakin bertambah sampah plastik yang bisa terdaur ulang secara mekanikal. salah satu metode yang digunakan untuk mengetahui kualitas material plastik hasil daur ulang adalah dengan melakukan penelusuran tiap-tiap proses yang dilalui oleh material plastik tersebut secara mekanik. Metode ini disebut dengan pengembangan rantai kualitas material pada daur ulang mekanikal sampah kemasan plastik. Pada penelitian ini dikhususkan pada sampah kemasan plastik rumah tangga perkotaan, dengan mengambil beberapa sampel dari beberapa kota di Indonesia yang kemudian diproyeksikan menjadi rata-rata konsumsi sampah kemasan plastik rumah tangga perkotaan. Sehingga dengan dilakukannya pemetaan rantai kualitas, pihak-pihak yang terlibat dalam proses daur ulang plastik dapat mengetahui proses-proses apa saja yang menjadi penyebab terjadinya penurunan kualitas pada material plastik tersebut.

Urban households plastic packaging waste doesn't recycled at well and there are many plastic waste doesn't recycled at all in the mechanical recycling. Its can be affected the urban household landfill increasingly large numbers. The main causes of waste not recycled indicated that the quality of plastic waste which could be due to decreased degradation and kotaminasi. degradation and contamination can occur because the contents of the plastic packaging itself as well as the influence of environmental factors. For that good waste management and does not pollute the environment is necessary for growing plastic waste that can be recycled mechanically. one of the methods used to determine the quality of the recycled plastic materials is to conduct a search of each process through which the plastic material mechanically. This method is called with the development of chain of quality material on the mechanical recycling of plastic packaging waste. This research is devoted to the plastic packaging waste urban households, by taking several samples from several cities in Indonesia, which is projected to average consumption of plastic packaging waste urban households. So the quality of the chain mapping exercises, the parties involved in the process of plastic recycling processes can determine what the cause of the decline in the quality of the plastic material."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Munzir Hadengganan
"ABSTRAK
Sampah plastik telah menjadi masalah besar di dunia karena banyaknya sampah plastik di laut. Sebagian besar sampah plastik adalah kemasan plastik yang terdiri dari kemasan plastik fleksibel dan kaku. Riset ini membahas kemasan plastik fleksibel. Hingga saat ini, sebagian besar penelitian tentang salah kelola bahan plastik membahas cara mengelola pembuangan sampah plastik setelah digunakan oleh rumah tangga:
hanya sedikit yang membahas siklus produksi: sementara tidak ada yang membahas area kemasan plastik fleksibel. Riset ini bertujuan untuk mengetahui persentase salah kelola material sepanjang siklus hidup kemasan plastik fleksibel menggunakan kombinasi analisis aliran material (MFA) dan analisis siklus hidup (LCA). Berdasarkan tinjauan pustaka, wawancara dan observasi yang dilakukan oleh penulis kepada semua pemangku kepentingan dalam siklus hidup kemasan plastik fleksibel, salah kelola material plastik terjadi pada setiap tahap, sebagian besar disebabkan oleh penurunan kualitas kemasan plastik fleksibel yang dapat menyebabkan sampah plastik tidak dapat diterima dalam daur ulang mekanikal. Hasil dari riset ini menunjukkan bahwa: (1) salah kelola material plastik pada semua tahap sepanjang siklus hidup kemasan plastik fleksibel, (2) penurunan kualitas adalah penyebab utama salah kelola material plastik dalam beberapa tahap dalam siklus hidup kemasan plastik fleksibel, dan (3) persentase total salah kelola material plastik sepanjang siklus hidup kemasan plastik fleksibel adalah 98,29%.

ABSTRACT
Plastic waste has become a big issue in the world for its large amount of plastic waste in the sea. Most of the plastic waste is plastic packaging which consists of flexible and rigid plastic packaging. This research discusses flexible plastic packaging. Until now, most researches on the loss of plastic materials discuss how to manage plastic waste disposal once it has been used by community; only a few discuss production cycle; while none of them discusses flexible plastic packaging area. This research aims to examine the number of mismanaged materials throughout flexible plastic packaging life cycle using a combination of Material Flow Analysis (MFA) and Life Cycle Analysis (LCA). Based on the literature review, interviews and observations conducted by the author to all stakeholders in the life cycle of flexible plastic packaging, mismanagement of plastic material occurred in each cycle, mostly caused by quality degradation of flexible plastic that could cause plastic waste was not acceptable in the mechanical recycle. The results of this study show that: (1) mismanaged material occurred in all cycles throughout the life cycles of flexible plastic packaging, (2) quality degradation is the main caused of mismanaged material in several cycles, and (3) the mismanaged materials in the life cycle of flexible plastic packaging were 98.29%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Riski Borman
"Sampah plastik yang tidak memiliki kualitas dan nilai ekonomi yang memadai untuk diproses kembali pada akhir siklus hidupnya dapat mempengaruhi tingkat daur ulang plastik dari aspek ketersediaan bahan baku. Selain itu, keterbatasan bahan baku produksi yang berkualitas dapat menyebabkan pabrik untuk mendaur ulang sampah dengan nilai ekonomi yang lebih rendah dan pada akhirnya dapat mempengaruhi tingkat keuntungan dan keberlanjutan ekonomi pabrik daur ulang plastik menjadi biji plastik. Riset ini bertujuan untuk membuktikan dampak implementasi prinsip desain Konservasi Nilai Material (MVC) pada kemasan plastik fleksibel terhadap keberlanjutan ekonomi pabrik daur ulang plastik dan dampaknya terhadap keberlanjutan lingkungan dan sosial. Ditemukan bahwa penerapan berulang prinsip MVC pada kemasan plastik dapat meningkatkan keberlanjutan ekonomi pabrik daur ulang melalui peningkatan pendapatan dan kelayakan bisnis yang dianalisis menggunakan metode studi kelayakan. Peningkatan margin dinilai melalui peningkatan ketersediaan sampah plastik yang memiliki nilai ekonomi dan kualitas yang baik untuk terus diproduksi sebagai bahan daur ulang. Kemudian, dampaknya terhadap keberlanjutan lingkungan melalui pengurangan ekstraksi bahan baku tidak terbarukan untuk keperluan produksi plastik asli, meminimalisir dampak pencemaran lingkungan dan lahan yang tidak produktif akibat akumulasi penumpukan sampah, dan mengurangi jumlah dan dampak sampah plastik yang dibuang langsung ke laut. Lebih lanjut, dampaknya terhadap keberlanjutan sosial melalui peningkatan penyerapan lapangan kerja dan pendapatan masyarakat lokal.
Plastic waste that has inadequate quality and economic value at its end of life may affect the plastic recyclers production rate in the raw material aspect. Moreover, limited availability of good raw materials lead the recycling plant to recycle low economic value of waste which may affect the producers profit margin and its economic sustainability factor which produce plastic pellets as its end product. This research aims to prove the impact of material value conservation (MVC) design principle implementation on the flexible plastic packaging on the economic sustainability of plastic recycling plants and the impact on the sustainable environmental and social. It is found that the repetitive implementation of MVC design principles on plastic packaging may increase the economic sustainability of recycling plants through increasing income, which analyzed using feasibility study method. The increased margin was assessed through the increasing availability of good quality of plastic waste to be produced continuously. The impact on environmental sustainability through the reduction of extraction of non-renewable raw materials to produce plastic original, pollution and unproductive land due to waste accumulation, and reduce the amount of plastic waste thrown directly into the ocean. Meanwhile, the impact on social sustainability obtained through increasing employment absorption and earnings of local communities."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53379
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afifah Nadia Tiana
"ABSTRAK
Kemasan plastik yang menerapkan paradigma konservasi nilai material akan menghasilkan limbah plastik berkualitas baik yang dapat didaur ulang menjadi bahan baku untuk kemasan baru. Bagaimanapun, daur ulang berulang menyebabkan sifat mekanikalnya menurun. Plastik daur ulang diharapkan tidak mengalami degradasi sifat mekanikal. Riset ini mengajukan pencampuran bijih plastik daur ulang dengan bijih plastik tulennya untuk mengurangi degradasi sifat mekanikal. Sifat mekanikal polipropilena daur ulang dibandingkan dengan polipropilena tulen dan campuran polipropilena daur ulang/tulen dengan komposisi 90/10, 70/30, 50/50, 30/70, dan 10/90. Sifat mekanikal yang diuji adalah modulus elastisitas, kekuatan tarik, regangan saat putus, dan densitas. Semua diuji berdasarkan ASTM untuk uji sifat mekanikal material. Densitas adalah sifat satu-satunya yang tidak terpengaruh proses pencampuran, sedangkan sifat lainnya perlu diperhatikan. Regangan saat putus dan kekuatan tarik dapat terdegradasi dengan pencampuran bijih plastik tulen. Kekuatan tarik hanya menunjukkan degradasi 5% pada satu komposisi, sedangkan degradasi pada regangan saat putus mencapai 24% pada komposisi plastik daur ulang/tulen 90/10. Peningkatan nilai regangan saat putus hanya terjadi pada 100% plastik tulen. Sifat ini merupakan yang paling kritis. Secara keseluruhan, komposisi campuran plastik daur ulang/tulen 50/50 dan 30/70 dapat dipertimbangkan sebagai komposisi terbaik. Kedua campuran tersebut tidak mengalami degradasi pada regangan saat putus. Pencampuran plastik daur ulang dan tulen dapat meningkatkan kualitas produk plastik daur ulang dengan pertimbangan yang baik mengenai komposisinya. Dengan mengimplementasikan konservasi nilai material, limbah plastik berkualitas baik dapat didaur ulang berulang, sehingga dapat mengurangi akumulasi limbah plastik dan penggunaan bahan baku plastik yang tidak dapat diperbaharui. Dampak positif dari aplikasi riset ini tidak hanya pada ekonomi industri plastik, tapi juga pada lingkungan.

ABSTRACT
Plastic packaging that applied material value conservation paradigm will generate good quality plastic waste. It can be recycled to produce raw material for new packaging. However, repetitive recycling has impacts on lowering its mechanical properties. Recycled plastic is expected not to undergo mechanical properties degradation. This research proposed to blend recycled plastic pellets with its virgin plastic pellets to reduce mechanical properties degradation. Mechanical properties of recycled polypropylene are compared to 100% virgin polypropylene and recycled/virgin polypropylene blends with composition 90/10, 70/30, 50/50, 30/70, and 10/90. Mechanical properties tested in this research are modulus of elasticity, tensile strength, elongation at break, and density. All were tested according to ASTM for mechanical properties testing materials. Density is the only property that is not affected by blending, while other properties need to be watched carefully. Tensile strength shows 5% degradation at a composition, while strain at break has 24% degradation at composition 90/10 of recycled/virgin plastic. Improvement of strain at breaks only occurred at 100% virgin plastic. This property is the most critical. Overall, composition 50/50 and 30/7 of recycled/virgin plastic can be considered as the best composition. Both compositions do not undergo degradation. Blending recycled and virgin polypropylene can improve the quality of recycled plastic product with careful consideration of the composition. By implementing of material value conservation, good quality plastic waste can be recycled repeatedly. This will decrease accumulation of plastic waste and usage of non-renewable plastic's raw material. The positive impact of the application of this research is not only to economic of plastic industry but also to environment.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fransisca Adinda Novena Rasono
"Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2021, terdapat 20% diantara sampah yang dihasilkan merupakan sampah plastik. Maka dari itu, sehubungan dengan adanya pembangunan Ekowisata Citarik diperlukan adanya identifikasi timbulan dan komposisi sampah dari berbagai sumber di Desa Cibodas dan Padamukti, menyimulasikan pengelolaan sampah plastik dengan sistem dinamis dengan menggunakan aplikasi Vensim PLE, dan merencanakan sistem pengelolaan sampah plastik. Identifikasi timbulan dan komposisi dilakukan dengan sampling pada dua kategori sumber yaitu rumah tangga menengah ke atas dan bawah berdasarkan kelas ekonomi dan non-rumah tangga yaitu toko dan warung. Hasil dari identifikasi yang dilakukan yaitu timbulan sampah rumah tangga dengan tingkat ekonomi menengah ke atas yaitu 0,444 kg/orang/hari, menengah ke bawah 0,621 kg/orang/hari, toko 1,026 kg/unit/hari, dan warung 4,357 kg/unit/hari. Sampah plastik dengan komposisi HDPE, LDPE, PP dan PET memiliki persentase 8% dengan dengan timbulan terbesar oleh HDPE. Dilakukan 3 simulasi untuk mengetahui skenario paling efektif dalam pengelolaan sampah plastik yaitu kondisi eksisting, skenario 1, dan skenario 2 dengan tujuan menghindari penumpukan sampah pada sumber dan TPS. Berdasarkan simulasi yang dilakukan, skenario 2 merupakan skenario yang paling efektif dengan tidak terdapat sampah tidak terkelola pada sumber dan sampah tidak terkelola di TPS. Dalam peningkatan pengelolaan sampah plastik di Desa Cibodas dan Padamukti diperlukan peningkatan kendaraan pengumpul dan frekuensi pengumpulan menjadi 3 hari sekali dengan 14 gerobak, 4 cator, 2 mobil pick up, dan 2 cator kecil. Kapasitas daur ulang sebesar 100% yaitu 422 kg/hari untuk pengepul dan 380 kg/hari untuk bank sampah. Perencanaan pewadahan berupa 20 liter per KK, toko dengan 10 liter per unit, dan warung dengan 42 liter per unit yang berjumlah 3 untuk sampah anorganik, organik, dan B3. Kapasitas TPS sesuai dengan kondisi eksisting yaitu 309 m2. Frekuensi pengangkutan menjadi satu minggu sekali dengan alat angkut dump truck bervolume 8 m3.

Based on data from the Ministry of Environment and Forestry in 2021, 20% of the waste produced is plastic waste. Therefore, in connection with the development of Citarik Ecotourism, it is necessary to identify the generation and composition of waste from various sources in Cibodas and Padamukti Villages, simulate plastic waste management with a dynamic system using the Vensim PLE application, and plan a plastic waste management system. Identification of generation and composition was carried out by sampling on two categories of sources, namely upper and lower middle class households based on economy class and non-households namely shops and stalls. The results of the identification carried out are household waste generation with middle to upper economic level, namely 0.444 kg/person/day, lower middle class 0.621 kg/person/day, shop 1,026 kg/unit/day, and stalls 4,357 kg/unit/day. Plastic waste with the composition of HDPE, LDPE, PP and PET has a percentage of 8% with the largest generation by HDPE. Three simulations were carried out to determine the most effective scenario in plastic waste management, namely the existing condition, scenario 1, and scenario 2 with the aim of avoiding the accumulation of waste at the source and TPS. Based on the simulations carried out, scenario 2 is the most effective scenario with no unmanaged waste at the source and unmanaged waste at the TPS. In improving the management of plastic waste in Cibodas and Padamukti villages, it is necessary to increase the collection vehicle and the frequency of collection to once every 3 days with 14 carts, 4 cators, 2 pick up cars, and 2 small cators. The recycling capacity is 100%, namely 422 kg/day for collectors and 380 kg/day for waste banks. Container planning consists of 20 liters per household, shops with 10 liters per unit, and stalls with 42 liters per unit, totaling 3 for inorganic, organic and B3 waste. TPS capacity in accordance with existing conditions is 309 m2. The frequency of transportation is once a week with a dump truck with a volume of 8 m3."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Ananditto
"ABSTRAK
Sampah plastik yang tercemar oleh pengotor jika didaur ulang akan memiliki nilai yang rendah. Hal ini dapat diatasi melalui penerapan konservasi nilai material dengan daur ulang bertahap pada bahan yang dijaga kemurniannya sejak tahap desain hingga akhir siklus hidup bahan. Berdasarkan riset terdahulu, daur ulang bertahap produk polipropilena hingga 8 kali menyebabkan penurunan sifat mekanikal plastik hingga 20%. Daur ulang tersebut dilakukan pada skala laboratorium dengan bahan baku polipropilena murni. Riset ini dilakukan untuk mengatasi penurunan sifat mekanikal plastik dengan cara pencampuran bijih plastik daur ulang dengan bijih plastik murni pada komposisi yang paling optimal. Plastik campuran dengan komposisi tertentu tersebut didaur ulang hingga 8 kali, kemudian dilakukan uji sifat mekanikal dengan standar American Society for Testing Materials (ASTM). Riset ini menunjukkan peluang untuk memanfaatkan bijih plastik daur ulang ke-6 dengan mencampurkannya dengan bijih plastik tulen untuk meningkatkan sifat mekanikalnya. Selanjutnya, riset ini menunjukkan bahwa daur ulang pada plastik campuran dengan penerapan konservasi nilai material dapat meningkatkan nilai bijih plastik daur ulang sebagai bahan baku dan memperpanjang masa pakai bahan plastik

ABSTRACT
Contaminated plastic waste if undergo a mechanical recycling process will have a low value. This can be overcome by repetitive implementation of Material Value Conservation (MVC) through material purity protection from design stage to the end of the material life cycle. Repetition of recycling up to eight times caused degradation of mechanical properties of plastics by up to 20%. The repetition was done on a laboratory scale with pure polypropylene as raw material. This research was conducted to overcome the degradation of plastic properties by mixing recycled plastic pellets with virgin plastic in the most optimal proportion. Plastic blends with certain compositions were recycled up to 8 times, then its mechanical properties are tested with the American Society for Testing Materials (ASTM) methods. This research revealed the opportunities to utilize the 6th recycled plastic pellets by mixing it with virgin plastic to improve its mechanical properties. Furthermore, this research shows that repetitive recycling of plastic blends with the implementation of material value conservation (MVC) ​​could increase the value of recycled plastic pellets as raw materials and extend the life time of plastic materials."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Kartika Jati
"Pengolahan sampah plastik di negara-negara maju telah dikelola secara profesional oleh sektor formal. Berbeda dengan negara berkembang seperti Indonesia, pengolahan sampah masih didominasi oleh peran sektor informal. Sektor informal memberikan kontribusi positif pada ekonomi sirkular plastik, mengurangi tingkat pengangguran, dan mendukung keberlanjutan dengan pemenuhan permintaan bahan baku plastik melalui hasil daur ulang sampah plastik. Meskipun memiliki peran yang penting, kebijakan pemerintah yang mendukung atau mengoptimalkan sektor informal secara spesifik belum ada. Penelitian ini bertujuan memodelkan alternatif kebijakan untuk pengelolaan sampah plastik sektor informal di Indonesia. Eksplorasi alternatif kebijakan dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pemodelan sistem dinamis. Simulasi kebijakan dilakukan dengan beberapa skenario yang menyesuaikan kondisi dan peraturan yang sudah ada. Model dinamis dari sistem pengolahan sampah plastik inklusi sektor informal di Indonesia dijelaskan dalam 7 reinforcing loops dan 3 balancing loops. Berdasarkan hasil simulasi yang telah dilakukan, Insentif pajak bagi industri daur ulang dan Penambahan kapasitas informal Menjadi alternatif kebijakan terbaik.

The formal sector has professionally managed plastic waste processing in developed countries. In contrast to developing countries like Indonesia,  the role of the informal sector dominated the waste management system. The informal sector contributes positively to the plastic circular economy, reduces unemployment rates, and supports sustainability by meeting the demand for plastic raw materials through the recycling of plastic waste. Despite having an important role, government policies that explicitly support or optimize the informal sector do not exist. This study aims to model the policy alternatives for the informal sector of plastic waste management in Indonesia. The alternative exploration policy in the study was conducted using system dynamic modeling methods. Policy simulation is done with several scenarios that adapt existing conditions and regulations. The dynamic Model of the plastic waste processing system of informal sector inclusion in Indonesia is described in 7 reinforcing loops and 3 balancing loops. Based on the results of the simulation, tax incentive scenario for the recycling industry and the addition of informal capacity becomes the best policy alternative."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Emerald Amal Furqon
"Indonesia sebagai negara ke-2 di dunia dalam menyumbang sampah plastik ke lautan. Dengan tingkat daur ulang pastik hanya sebesar 11,83% tiap bulannya di pulau dengan populasi terpadatnya. Dalam upaya mengatasi masalah ini, penelitian ini fokus pada pemanfaatan HDPE daur ulang sebagai bahan baku pembuatan kapal. Dengan melakukan pengujian material untuk mendapat nilai mechanical properties dan pengujian menggunakan software, penelitian ini bertujuan untuk memastikan kesesuaian HDPE daur ulang sebagai material kapal berdasarkan pedoman dari IRClass. HDPE yang digunakan menggunakan metode manufaktur compression moulding. Sebagai hasil, didapatkan nilai Yield Strength sebesar 15.2 MPa, Ultimate Tensile Strength sebesar 20 MPa, Flexural Strength sebesar 27 MPa, dan Modulus elastisitas sebesar 429.60 MPa. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengolahan limbah plastik untuk dijadikan kapal kecil di Indonesia.

Indonesia, as the world's second-largest contributor of plastic waste to the oceans, faces a recycling rate of only 11.83% per month in its most populous island. To address this issue, this research focuses on the utilization of recycled High-Density Polyethylene (HDPE) as a raw material for small boat construction. By conducting material testing to obtain mechanical property values and using software simulations, this study aims to ensure the suitability of recycled HDPE as a boat material based on the guidelines from IRClass. HDPE is manufactured using the compression molding method. The obtained results include a Yield Strength of 15.2 MPa, Ultimate Tensile Strength of 20 MPa, Flexural Strength of 27 MPa, and Elastic Modulus of 429.60 MPa. The findings of this research are expected to contribute to improving plastic waste management by utilizing recycled HDPE for small boat production in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vinskatania Agung Andrias
"Perkembangan industri daur ulang limbah plastik rumahan secara global meningkat. Hal ini salah satunya adalah akibat dari adanya komunitas global daur ulang plastik, Precious Plastic. Berbagai pihak baik dari hobiis, komunitas, dan UMKM mengadaptasi proses daur ulang limbah plastik ini untuk diterapkan secara personal maupun sebagai sarana bisnis untuk mencari keuntungan. Perkembangan daur ulang plastik ini juga terjadi di Indonesia lewat komunitas serupa. Proses daur ulang plastik melibatkan berbagai potensi bahaya dan risiko keselamatan dan kesehatan kerja, sayangnya belum pernah dilakukan analisis risiko K3 pada pekerjaan daur ulang limbah plastik.
Penelitian ini menganalisis risiko K3 pada proses pengolahan limbah plastik di UMKM X untuk memberikan gambaran dan evaluasi terhadap proses pengolahan limbah plastik dalam rangka meningkatkan keselamatan dan kesehatan pekerja. Variabel dari penelitian ini adalah langkah pekerjaan, jenis bahaya dan risiko, total risiko, total risiko sisa, pengurangan risiko san rekomendasi pengendalian risiko. Penelitian ini dilakukan dengan desain penelitian deskriptif observasional. Observasi bahaya dilakukan terhadap proses kerja dan risiko dianalisis dengan kriteria Fine.
Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa masing-masing aktivitas produksi terdiri dari 4 tahapan kerja yaitu preparasi, pelelehan dan pressing, serta finishing. Pada tahap pelelehan dan pressing, plastik dipanaskan dan diberi tekanan menggunakan 3 metode yaitu menggunakan oven dan mesin kompresi, menggunakan heat gun dan mesin kompresi, serta menggunakan mesin ekstrusi. Dari tahapan kerja daur ulang plastik di UMKM X, terdapat 49 bahaya yang teridentifikasi dan dianalisis risikonya. Penelitian ini berfokus membahas pekerjaan dengan risiko Very High. Risiko keselamatan dan kesehatan kerja yang paling tinggi pada kegiatan daur ulang limbah plastik di UMKM X meliputi risiko terhirupnya uap plastik dan pajanan bising yang berasal dari alat.
Rekomendasi pengendalian bahaya untuk risiko terhirupnya uap plastik antara lain dengan membersihkan plastik dengan bersih agar tidak terdapat komponen yang menambah level toksik, merancang Local Exhaust Ventilation yang sesuai dengan kebutuhan, sosialisasi mengenai bahaya uap plastik serta sosialisasi APD, menggunakan respirator untuk pekerjaan berisiko pajanan kimia uap plastik dan plastic odor. Sementara itu rekomendasi pengendalian dari risiko pajanan bising antara lain: mengganti alat dengan alat serupa yang memiliki teknologi untuk meredam bising yang dihasilkan, melakukan isolasi pekerjaan yang menimbulkan pajanan bising agar tidak dilakukan bercampur dengan kegiatan lainnya yang berpotensi memperluas pajanan bising, melakukan maintenance alat, serta menyediakan APD yang sesuai untuk meredam pajanan bising ke pekerja.

The global development of the home-based plastic waste recycling industry is increasing. One of the reason is because of the campaign from global community of plastic recycling, Precious Plastic. Various parties, from hobbyists, communities, and MSMEs, adapted the process of plastic waste recycling to be applied personally as well as as a business tool for gaining profit. The development of plastic recycling also occursin Indonesia through similar communities. Plastic recycling process involves various potential hazards and occupational safety and health risks, unfortunately OHS risk management has never been carried out on plastic waste recycling work.
This study analyzes the risk of OHS in the process of plastic waste recycling in MSME X to provide an overview and evaluation of the plastic waste recycling tasks in order to improve the safety and health of workers. The variables of this study are work tasks, type of hazard and risk, total risk, total residual risk, risk reduction and risk control recommendations. This research was conducted with an observational descriptive research design. Hazard observation is carried out on the work process and risks are analyzed with Fine criteria.
The results show that each production activity consists of 4 work stages, namely preparation, melting and pressing, and finishing. In the melting and pressing stage, the plastic is heated and pressurized using 3 methods, namely using an oven and compression machine, using a heat gun and compression machine, and using an extrusion machine. From the stages of plastic recycling work in MSME X, there are 49 hazards identified and analyzed for risks. This study focuses on discussing Very High risk work. The highest occupational safety and health risks in plastic waste recycling activities in MSME X include the risk of inhalation of plastic fume and noise exposure originating from the equipment.
Hazard control recommendations for the risk of inhalation of plastic fume include cleaning the plastic cleanly so that there are no components that add toxic levels, designing Local Exhaust Ventilation according to needs, socializing the dangers of plastic odors and plastic fume and socializing PPE, using respirators for risky jobs involving chemical fume and plastic odor exposure. Meanwhile control recommendations for the risk of noise exposure include: replacing devices with similar devices that have technology of noise reduction, isolate work that causes noise exposure so that it is not mixed with other activities that have the potential to expand noise exposure, perform maintenance of tools, and provide the appropriate PPE to reduce noise exposure to workers.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T54343
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arbie Sundoyo
"Jumlah sampah plastik di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi. Mikroplastik dapat berbahaya bagi satwa liar dan juga manusia. Pengolahan sampah plastik tidak dapat dilakukan oleh satu pihak saja tetapi harus dilakukan oleh semua pihak yang terkait dengan perencanaan yang terintegrasi. Peran sektor formal dan informal dalam pengolahan sampah plastik harus dikaji untuk mendapatkan hasil yang baik dan bermanfaat bagi kedua belah pihak. Perlu dilakukan kajian suatu sistem yang dapat memberikan gambaran sehingga dapat digunakan sebagai alat bantu untuk menggambarkan kondisi pengolahan sampah plastik di Indonesia. Makalah ini memberikan model konseptual yang menyusun sistem pengelolaan sampah plastik saat ini. Aktor, aliran material, dan kebijakan divalidasi dan dievaluasi oleh praktisi. Dari temuan ini, pembuat kebijakan dapat menggunakan skema alternatif ini untuk meningkatkan pengelolaan sampah mereka.

The amount of plastic waste in Indonesia continues to increase every year in line with the increasing population and economic growth. Microplastics can be harmful to wildlife as well as humans. Plastic waste processing cannot be carried out by one party but must be carried out by all parties related to integrated planning. The role of the formal and informal sectors in the processing of plastic waste must be studied to obtain good and beneficial results for both parties. It is necessary to study a system that can provide an overview so that it can be used as a tool to describe the condition of plastic waste processing in Indonesia. This paper provides a conceptual model that composes the current system of plastic waste management. Actors, material flows, and policies are validated and evaluated by practitioners. From these findings, policymakers can use these alternative schemes to improve their waste management."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>