Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 199482 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yayan Heryana
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi berprestasi dan mujahadah terhadap kinerja guru SDIT di Kec.Pasar Minggu.
Sampel penelitian kuantitatif ini adalah guru SDIT di Jakarta Selatan khususnya yang mengajar di Kecamatan Pasar Minggu dengan jumlah 78 guru. Alat ukur dimensi-dimensi motivasi berprestasi dikembangkan berdasarkan ciri-ciri motivasi berprestasi yang dikemukakan oleh David McClelland dengan 21 item pernyataan. Alat ukur mujahadah dikembangkan berdasarkan dari teori yang dikemukakan oleh ‘amr kholid dengan 10 item pernyataan. Alat ukur kinerja guru berdasarkan pada teacher performance assasement instrument yang dikembangkan oleh Georgia Departemen of Education yang kemudian dimodifikasi oleh Depdiknas menjadi alat penilaian kinerja guru (APKG) dengan 39 item pernyataan. Analisis data pada penelitian ini menggunakan tehnik Multiple Regression Analysis.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari variabel dimensi-dimensi motivasi berprestasi dan mujahadah terhadap kinerja guru. Dengan kofisien regresinya R : 0,535 sedangkan R Squere dari independent variable penelitian sebesar 02,7% dengan indeks signifikansi 0,004 menunjukan P<0,05, berarti ada pengaruh yang signifikan motivasi berprestasi dan mujahadah terhadap kinerja guru SDIT di Kecamatan Pasar Minggu.

This study aims to determine the relationship between motivation of achievement and mujahadah with the teacher's performance.
The sample in this study is Islamic primary school teachers in south jakarta amounted to 78 teachers. the measuring instruments motivation of achievment based on the theory David McClelland with 21 items statement. the measuring instruments mujahadah based on the theory ‘amr kholid with 10 items statement. the measuring instruments performing teachers based on teacher performance assasement instrument ( DIKNAS) with 39 items statement. data analysis in this study using Multiple Regression Analysis.
The results or conclusions in this study showed a significant relationship between motivation of achievement and mujahadah with the performance of teachers in primary islamic school. Coffisien regression showed only one-dimensional have effect on teacher performance is performance planning. R: 0,535 and R Squere from independent variable studys is 28,7% with an index of significance 0,004 showing P<0,05, there is influence significance motivation of achievement and mujahadah with the performance of teachers in primary islamic school.
"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lilis Widyawati Dwi Lestari
"Pendidikan merupakan faktor yang penting dalam mewujudkan SDM yang berkualitas.
Keberhasilan dalam menciptakan SDM yang berkualitas sangat dipengaruhi oleh
ketersediaan guru berkualitas dan terdistribusi secara merata, namun saat ini masih
banyak sekolah yang kekurangan guru hingga akhirnya dapat berdampak pada kualitas
belajar siswa. Salah satu Kabupaten yang kekurangan guru dan distribusi gurunya tidak
merata adalah Kabupaten Malang, untuk itu tata kelola guru terkait penyediaan dan
pemerataan guru menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan. Tujuan penelitian ini
adalah untuk menganalisis implementasi kebijakan tata kelola guru pada tingkat Sekolah
Dasar khususnya terkait dengan penyediaan dan pemerataan guru, serta mengidentifikasi
faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan tersebut. Penelitian ini
merupakan penelitian post positivis, dengan analisis menggunakan Model Implementasi
Kebijakan Grindle. Data diperoleh melalui wawancana dan studi literatur. Hasilnya
adalah kebijakan tata kelola guru dalam rangka penyediaan dan pemerataan guru tingkat
Sekolah Dasar di Kabupaten Malang masih belum berjalan secara efektif dan efisien.
Outcome kebijakan, yaitu meningkatnya kualitas peserta didik juga belum tercapai.
Dilihat dari faktor konten kebijakan, tingkat perubahan yang diharapkan, letak
pengambilan keputusan dan sumber daya belum terpenuhi dan berjalan dengan baik.
Sedangkan pada faktor konteks implementasi, sudah terdapat strategi aktor yang terlibat,
dukungan rezim yang berkuasa dan tingkat daya tanggap, namun belum optimal dan
responnya cenderung lambat. Selain faktor tersebut terdapat faktor lain yang
mempengaruhi implementasi yaitu kebijakan pemerintah lainnya

Education is an important factor to achieve quality of human resources. The quality of
human resources is strongly influenced by the availability of quality and equitable
teachers. However there are still many schools that shortage of teachers so that it can
effect the student learning quality. One of the districts that lack of teachers and having
anequal distribution of teachers is Malang District, for this reason teacher governance
related to the provision dan distribution of teachers is very important to do. This study is
post-positivist research, and the analysis uses the Grindle Policy Implementation Model.
This study aims to analyze the implementation of teacher governance policies at the
primary school level, particularly in providing teachers and equal teacher distribution,
and to identify the factors that influence the policy implementation. Data collection
through interviews and literature study. The results show that teacher governance policies
in order to provide teachers equally are not carry out effectively and efficiently. The
policy outcome, the increase of student quality, has not been achieved. In the policy
content factor, extent of change visioned, site of decition making, and resources
committed have not been fulfilled and running well. Meanwhile, in the context of
implementation, the are already strategies of actors involved, the support of ruling regime
and responsiveness of the actor, however, it is not optimal and slow. In addition, there are
others factors, such as other government policy that actually influence the policy
implementation
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Murniati
"Guru-guru di Indonesia banyak yang belum memiliki dedikasi tinggi terhadap profesinya. Mulai dari ketidaktaatan terhadap tata tertib yang berlaku (intra-role) sampai keengganan melakukan hal-hal yang diluar atau tidak terdapat dalam peraturan sekolah (extra-role), padahal prilaku extra-role guru dapat meningkatkan keefektifan dan keefisienan kegiatan di sekolah.
Organizational Citizenship Behavior (OCB) adalah prilaku individu yang bebas, tidak secara langsung atau eksplisit diakui dalam sistem pemberian penghargaan formal, dan dalam mempromosikan fungsi yang efisien dan efektif untuk organisasi.
Kecerdasan emosi adalah kemampuan utuk memotivasi diri sendiri dan berusaha menghadapi frustasi, mengendalikan dorongan hati dan tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stres tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, berempati dan berdoa.
Syukur adalah dapat memanfaatkan penciptaan dirinya dan penciptaan alam semesta dalam rangka ketaatan kepada Allah SWT.
Penelitian ini dilakukan pada 184 guru-guru di enam SDIT yang berlokasi di wilayah Jakarta Selatan. Hasil penelitian ini diolah menggunakan SPSS 10.0.Adapun penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh antara dimensi-dimensi kecerdasan emosi dan syukur terhadap organizational citizenship behavor (ocb). Pada penelitian ini independent variable (IV) terdiri dari 8 dimensi dan ocb sebagai dependent variable (DV). Data penelitian ini diolah menggunakan metode multiregresi linear dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil dan kesimpulan penelitian ini membuktikan bahwa ada pengaruh antara dimensi-dimensi kecerdasan emosi dan syukur terhadap ocb (r=0,650) dan signifikan (sig. 0,000). Nilai R² dari seluruh variabel yang diujikan sebesar 0,422 atau setara dengan 42,2%. Dimensi empati (sig. 0,001, R²= 0,375) dan dimensi membina hubungan (sig. 0,001, R²= 0,417) pada variabel kecerdasan emosi menjadi variabel bebas yang terbukti berpengaruh positif dan signifikan dengan ocb guru.

Most Indonesian teachers do not have a lot of dedication to their profession. Ranging from their disobey to applicable rules (intra-role), behavior teachers can improve the effectiveness and efficiency of the activities in the school.
OCB is a behavior free of individual, not directly or explicity recognized in a formal award system and in promoting the efficient and affective functioning of the organizationing.Emotional Inteliigence is the ability to motivate yourself and try to face the frustation, impulse control and not exaggerate the pleassure, set the mood and keep the load stress does not cripple the ability to think, empathite and pray.Gratitude is able to utilite his creation and the creation of the universe in the context of obedience to Allah.
This study conducted on 184 teachers in six SDIT located in South Jakarta area. This reseach analysed using spss 10,0. As for this study aims to examine the influence of OCB.
From this research, the independent variable has eight dimentionsan OCB as dependent variable (DV). The research data is processed using a linear multiple regresion method with a significant 0,05 level. Result and conclusion from this research said that there’s influence between the dimention of emotional intelligence ang gratitude of OCB (r=0,650) and significance (sig. 0,000). Value R² from all variable test is 0,422 or equal 42,2%. Dimention of emphatize (sig. 0,001, R² = 0,375) and dimention of keeping relationship (sig. 0,001, R² = 0,417) on emotional intelligence variable to independent variable and approved by positive influence and significant with teachers OCB.
"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karim Santoso
"Pendidikan di Indonesia saat ini masih mengalami masalah yang kompleks salah satunya adalah kinerja kepala sekolah hingga kualitas terdidik yang dihasilkan. Studi di 13 negara maju dan 14 negara berkembang yang dilakukan oleh Heineman dan Loxely (1988) menunjukkan, bahwa sekitar sepertiga dan varians mutu pendidikan di sekolah ditentukan oleh kualitas kepemimpinan kepala sekolah. Kepala sekolah adalah seseorang yang diberi tugas untuk mengelola manajerial sekolah. Melihat betapa krusialnya peran kepala sekolah, seorang kepala sekolah hendaknya memiliki kompetensi-kompetensi tertentu yang menunjang kinerjanya. Sabar merupakan kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang kepala sekolah. Selain sabar, hal lain yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah motivasi untuk berprestasi. Oleh karena itu, variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sabar, motivasi berprestasi dan kinerja. Tujuan dan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh sabar sabar terhadap kinerja, pengaruh motivasi berprestasi terhadap kinerja, dan pengaruh sabar dan motivasi berprestasi secara bersama-sama terhadap kinerja. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Sabar adalah kemampuan jiwa (hati) dan raga (lisan dan perbuatan) untuk menerima segala kepahitan hidup (musibah) yang menimpanya, untuk menahan diri dan perbuatan-perbuatan yang tidak baik yang dilarang agama, dan untuk melaksanakan segala yang diperintahkan agama. Motivasi berprestasi adalah motif yang mendorong individu untuk mencapai keberhasilan dalam bersaing. Kinerja adalah prestasi yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas atau pekerjaannya sesuai dengan standar dan kriteria yang telah ditetapkan untuk pekerjaan itu. Penelitian ini dilakukan pada 30 sampel kepala Sekolah Dasar Islam Terpadu di Banten Barat dengan dilakukan ujicoba instrumen penelitian terlebih dahulu kepada 8 orang kepala Sekolah Dasar Islam Terpadu di Jakarta sebagai sampel yang dikenal dengan baik oleh peneliti yang mempunyai tingkat kesabaran, motivasi berprestasi dan kinerja yang berbeda-beda. Oleh karena itu, uji coba instrumen ini menggunakan metode objektifitas. Hasil penelitian di Banten Barat diolah menggunakan SPSS 13.0. Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan analisa korelasi bivariat untuk mengetahui hubungan antara sabar dan motivasi berprestasi dengan kinerja; Juga menggunakan analisa regresi linier berganda untuk menggambarkan sumbangsih kedua variabel —yakni sabar dan motivasi berprestasi-secara bersamaan dalam menjelaskan varian variabel kinerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 3 hipotesa yang diketengahkan diterima semuanya. Hipotesis pertama yang berbunyi 'Terdapat pengaruh langsung antara sabar terhadap kinerja', maka hipotesis pertama diterima dengan indeks korelasi 0.638.. Sedangkan rumusan hipotesis kedua yang berbunyi 'Terdapat pengaruh langsung antara motivasi berprestasi dan kinerja', maka hipotesisi kedua diterima dengan indeks korelasi 0.746. Rumusan hipotesis ketiga adalah 'Terdapat pengaruh langsung antara sabar dan motivasi berprestasi secara bersama-sama terhadap kinerja', maka berdasarkan hasil penelitian hipotésis ketiga diterima dengan indeks korelasi 0.753. Dari semua dimensi sabar hanya kekuatan dalam melaksanakan perintah yang memberikan sumbangsih efektif terhadap variabel kinerja dengan indeks korelasi 0.663. Dan semua dimensi motivasi berprestasi hanya kreatif-inovatif dan dimensi waktu menyelesaikan tugas saja yang memberikan sumbangsih efektif terhadap variabel kinerja. Sumbangan efektif dimensi kreatif-inovatif terhadap variabel kinerja sebesar 57.1%. Sumbangan efektif dimensi waktu menyelesaikan tugas terhadap variabel kinerja sebesar 6%."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T24992
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Karim Santoso
"Pendidikan di Indonesia saat ini masih mengalami masalah yang kompleks salah satunya adalah kinerja kepala sekolah hingga kualitas terdidik yang dihasilkan. Studi di 13 negara maju dan 14 negara berkembang yang dilakukan oleh Heineman dan Loxely (1988) menunjukkan, bahwa sekitar sepertiga dari varians mutu pendidikan di sekolah ditentukan oleh kualitas kepemimpinan kepala sekolah.
Kepala sekolah adalah seseorang yang diberi tugas untuk mengelola manajerial sekolah. Melihat betapa krusialnya peran kepala sekolah, seorang kepala sekolah hendaknya memiliki kompetensi-kompetensi tertentu yang menunjang kinerjanya. Sabar merupakan kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang kepala sekolah. Selain sabar, hal lain yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah motivasi untuk berprestasi. Oleh karena itu, variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sabar, motivasi berprestasi dan kinerja.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh sabar sabar terhadap kinerja, pengaruh motivasi berprestasi terhadap kinerja, dan pengaruh sabar dan motivasi berprestasi secara bersama-sama terhadap kinerja. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif.
Sabar adalah kemampuan jiwa (hati) dan raga (lisan dan perbuatan) untuk menerima segala kepahitan hidup (musibah) yang menimpanya, untuk menahan diri dari perbuatan-perbuatan yang tidak baik yang dilarang agama, dan untuk melaksanakan segala yang diperintahkan agama. Motivasi berprestasi adalah motif yang mendorong individu untuk mencapai keberhasilan dalam bersaing. Kinerja adalah prestasi yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas atau pekerjaannya sesuai dengan standar dan kriteria yang telah ditetapkan untuk pekerjaan itu.
Penelitian ini dilakukan pada 30 sampel kepala Sekolah Dasar Islam Terpadu di Banten Barat dengan dilakukan ujicoba instrumen penelitian terlebih dahulu kepada 8 orang kepala Sekolah Dasar Islam Terpadu di Jakarta sebagai sampel yang dikenal dengan baik oleh peneliti yang mempunyai tingkat kesabaran, motivasi berprestasi dan kinerja yang berbeda-beda. Oleh karena itu, uji coba instrumen ini menggunakan metode objektifitas.
Hasil penelitian di Banten Barat diolah menggunakan SPSS 13.0. Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan analisa korelasi bivariat untuk mengetahui hubungan antara sabar dan motivasi berprestasi dengan kinerja; Juga menggunakan analisa regresi linier berganda untuk menggambarkan sumbangsih kedua variabel 'yakni sabar dan motivasi berprestasi-secara bersamaan dalam menjelaskan varian variabel kinerja.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 3 hipotesa yang diketengahkan diterima semuanya. Hipotesis pertama yang berbunyi 'Terdapat pengaruh langsung antara sabar terhadap kinerja', maka hipotesis pertama diterima dengan indeks korelasi 0.638.. Sedangkan rumusan hipotesis kedua yang berbunyi 'Terdapat pengaruh langsung antara motivasi berprestasi dan kinerja', maka hipotesisi kedua diterima dengan indeks korelasi 0.746. Rumusan hipotesis ketiga adalah 'Terdapat pengaruh langsung antara sabar dan motivasi berprestasi secara bersama-sama terhadap kinerja', maka berdasarkan hasil penelitian hipotesis ketiga diterima dengan indeks korelasi 0.753.
Dari semua dimensi sabar hanya kekuatan dalam melaksanakan perintah yang memberikan sumbangsih efektif terhadap variabel kinerja dengan indeks korelasi 0.663. Dari semua dimensi motivasi berprestasi hanya kreatif-inovatif dan dimensi waktu menyelesaikan tugas saja yang memberikan sumbangsih efektif terhadap variabel kinerja. Sumbangan efektif dimensi kreatif-inovatif terhadap variabel kinerja sebesar 57.1%. Sumbangan efektif dimensi waktu menyelesaikan tugas terhadap variabel kinerja sebesar 6%.

Nowadays, education in Indonesia still encounters many complex problems, they are among others school principal performance and quality of educated students resulting therefrom. Study in 13 advanced countries and 14 developing countries performed by Heineman and Loxely (1988) reveals that approximately one-third of education quality variant at school is determined by the quality of the school principal leadership.
The Principal is the one who is assigned to manage school administration. Taking into consideration the crucial role of the principal, a Principal should have certain competencies supporting his/her performance. Patience constitutes competence that should be possessed by a school principal. Besides, the other thing that should be possessed by a principal is motivation for achievement. Therefore, variables in this study are patience, motivation for achievement and principal performance.
This study is aimed at identifying and analyzing influence of patience, motivation for achievement to school principal performance. This study applies quantitative method.
Patience is capability of soul (heart) and physic (talks and actions) to receive calamity that he/she suffers from, prevent from committing any unfavorable acts prohibited by religious values, and perform anything as directed by his/her religion. Motivation for achievement is a motivation encouraging individual to win a certain competition. Performance is achievement attained by any individuals in performing tasks or works pursuant to standard and criteria already stipulated for the tasks or works.
This Study is performed in 30 samples of Integrated Islamic Elementary School Principal in Banten Barat through instrument test made to 8 Principals of the Integrated Islamic School in Jakarta as samples known well by evaluators to be having patience, motivation for achievement and different performances. Therefore, this instrument test applies objectivity method.
The Study findings in Banten Barat are processed using SPSS 13.0. Hypothetical test of this study applies Bavaria correlation analysis to identify relation between patience and motivation for achievement and school principal performance, dual linear regression analysis is also applied to describe contribution of the two variables namely patience and motivation for achievement jointly in explaining variable variant of school principal performance.
Study finding reveals that 3 presented hypothesis are accepted in its entirety. The first hypothesis reading 'There is direct influence between patience and school principal performance', is accepted with correlation index of 0.638. While the second hypothesis reading 'There is direct influence between motivation for achievement and school principal performance' is accepted with correlation index of 0.746. The third hypothesis reading 'There is direct influence between patience and motivation for achievement jointly to school principal performance' is accepted with correlation index of 0.753.
From all dimensions of patience, it is only strength in performing instructions which gives effective contribution to performance variable with correlation index of 0.663. From all dimensions of motivation for achievement, it is only creative-innovative and time dimension in accomplishing any task which gives effective contribution to performance variable. Effective contribution of creative-innovative dimension to performance variable is 57.1%. Effective contribution of time dimension in accomplishing tasks to performance variable is 6%."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sifa Khairunnisa
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja guru di Sekolah Dasar Islam Terpadu Al Haraki. Pada penelitian ini, variabel lingkungan kerja terdiri dari lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik. Sedangkan untuk variabel kinerja guru terdiri dari dimensi berdasarkan penilaian kompetensi pedagogik, penilaian kompetensi kepribadian, penilaian kompetensi sosial dan penilaian kompetensi profesional. Penelitian ini dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner yang diolah ke dalam aplikasi SPSS. Kuesioner yang dibagikan kepada 60 responden, seluruh responden adalah jumlah seluruh guru di SDIT Al Haraki. Pada penelitian ini digunakan korelasi pearson untuk menguji validitas, alpha cronbanch untuk menguji reliabilitas dan analisis regresi sederhana untuk mendefinisikan hubungan antara variabel lingkungan kerja dan kinerja guru. Hasil dari penelitian ini adalah lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja guru di SDIT Al Haraki, meskipun sangat lemah.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suhairi As
"Penelitian ini berangkat dari pemikiran bahwa Sekolah Dasar merupakan dasar (fundamen) yang akan memberikan corak, warna, serta arah bagi pendidikan pada tingkat selanjutnya. Faktor utama yang berpengaruh terhadap mutu pendidikan di tingkat Sekolah Dasar ini adalah guru. Karena itu perhatian yang mendalam terhadap mutu guru sebagai "human faktor" merupakan keharusan yang tidak dapat ditawar-tawar lagi.
Penelitian ini mengkaji hubungan antara kinerja mengajar dengan penguasaan psikologi pendidikan, indeks prestasi, dan mengajar mengingat secara teoritik ketiga aspek tersebut sangat erat kaitannya dengan mutu kinerja mengajar guru. Pentingnya penguasaan psikologi pendidikan karena keterkaitannya yang erat dengan kinerja mengajar sebagai landasan teoritik kepengajaran. Sementara indeks prestasi dan pengalaman merupakan faktor yang dapat lebih memantapkan kualitas kinerja mengajar khususnya pada guru-guru Sekolah Dasar.
Berdasarkan kajian teoritik diajukan empat hipotesis guna dibuktikan kebenarannya. Penelitian ini dilakukan pada guru-guru yang mengajar di Sekolah Dasar Negeri yang telah berpengalaman mengajar ± 5 tahun. Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Dilihat dari sisi penguasaan psikologi pendidikan, ternyata terdapat hubungan yang positif dan signifikan dengan kinerja mengajar, namun tingkat penguasaan psikologi pendidikan pada guru-guru SD masih nisbih rendah.
2. Indeks prestasi juga mempunyai hubungan dengan kinerja mengajar. Seperti halnya penguasaan psikologi pendidikan, guru-guru SD lulusan SPG pada umumnya memiliki IP sedang.
3. Pengalaman mengajar tidak memiliki hubungan dengan kinerja mengajar. Artinya meskipun guru tersebut telah mengajar puluhan tahun tetapi tidak mengakibatkan meningkatnya kualitas kinerja mengajarnya.
Dari temuan-temuan tersebut diajukan saran agar pengajaran psikolog pendidikan di lembaga pendidikan guru lebih ditingkatkan, mengingat pentingnya pelajaran tersebut sebagai dasar untuk melakukan tugas-tugas kepengajaran. Sedangkan untuk indeks prestasi, disarankan agar kehadiran PGSD dapat meningkatkan kualitas proses belajar mengajarnya, hingga kelak lulusan PGSD memiliki IP yang tinggi yang sekaligus memproyeksikan kualitas profesional guru SD.
Sementara yang berkaitan dengan pengalaman mengajar, disarankan agar pembinaan karier guru SD mengacu pada upaya menjadikan guru SD sebagai profesi yang bermutu tinggi dengan segala aspek keprofesionalannya. Upaya-upaya yang harus dilakukan adalah memantapkan sistem supervise yang objektif. Penataran-penataran yang dilakukan harus melalui analisis yang cermat terhadap kebutuhan nyata di lapangan, sehingga penataran akan mempunyai nilai implikasi yang tinggi.Selain itu perlu diadakan penelitian pengembangan, dengan memperluas jangkauan sampel, penggunaan metode yang lebih cermat dan terpadu, alat ukur yang Baku, dan memanfaatkan penelitian ini sebagai bahan masukan dalam upaya meningkatkan kualitas guru Sekolah Dasar."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anyes Sedayu Pramesti
"Pemerintah berupaya menciptakan guru berkualitas yang memiliki kinerja baik. Berbagai kebijakan pemerintah telah diupayakan dalam meningkatkan kinerja guru, diantaranya adalah memberikan tunjangan guru melalui melalui sertifikasi guru. Pemerintah mengalokasikan anggaran yang cukup besar untuk peningkatan kinerja guru melalui sertifikasi guru ini, tetapi pada kenyataannya kinerja guru masih rendah. Penelitian menunjukkan bahwa kinerja guru dipengaruhi oleh kompetensi dan motivasi guru. Penelitian ini menguji secara empiris pengaruh kompetensi dan motivasi guru terhadap kinerja guru SMK Negeri di kabupaten Tangerang, Banten. Penelitian ini melibatkan 112 guru SMK yang telah bersertifikasi pendidik. Data diolah menggunakan analisis Regresi Linier Berganda, dengan variabel independen adalah kompetensi dan motivasi guru, dan variabel dependennya adalah kinerja guru.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru; 2) motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru; 3) kompetensi dan motivasi guru bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru SMK Negeri di Kabupaten Tangerang. Tingkat kompetensi dan motivasi guru berada dalam kategori sedang. Pemerintah perlu menstimulasi guru agar tunjangan profesi guru yang sudah disalurkan dapat digunakan oleh guru untuk mengikuti program-program yang dapat meningkatkan kompetensi mereka dan dapat memotivasi mereka dalam pengembangan profesi sebagai guru. Penelitian selanjutnya perlu mengkaji faktor-faktor lain di luar kompetensi dan motivasi guru yang dapat mempengaruhi kinerja guru sehingga peningkatan kualitas sumber daya manusia bisa.

The government has undertaken many efforts to improve quality of national education by improving quality of teachers. Teachers should have a good performance when conducting their tasks and responsibilities. Good teacher performance has an important role in ensuring the quality of schools. Previous studies showed that teachers performance was influenced by teacher competence and motivation. To improve teacher performance, the government issued a policy to certify teachers. Certified teachers can earn additional teacher incentives besides their monthly salary. The teacher certification policy was expected to enhance teacher competence and motivation, hence, teacher performance. The government had allocated a a lot of budget to enhance teacher performance. However, its result was not satisfying yet. This study tested the influence of teacher competence and motivation on performance. This study involved 112 certified teachers from vocational schools in Tangerang Regency, Banten. Data were analyzed using multiple linier regression, in which teacher competence and motivation as the independent variables while teacher performance as the dependent variable.
Results showed that (1) there were a positive and significant association between competence and teacher performance; (2) there was a positive connection between motivation and teacher performance; and (3) competence and motivation simultaneously influence to teacher performance in the context of vocational teachers in Tangerang Regency. The level of competence and motivation of vocational teachers in Tangerang Regency in the category of moderates. The government should stimulate teachers to use the incentive for improving teacher competence and motivating their professional development. This study was subject to limitation as the variables included in this research are competence and motivation affecting teacher performance. Future study should examine other factors influencing teacher performance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
T52575
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ifah Arifah
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh partial dan simultan tunjangan profesi dan kompetensi guru terhadap kinerja guru SD. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang diisi oleh 174 guru sekolag dasar yang telah menerima tunjangan profesi guru. Data analisis menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tunjangan profesi dan kompetensi guru, secara partial, mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja guru. Demikian pula secara simultan, tunjangan profesi dan kompetensi guru mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja guru, dan memberi kontribusi sebesar 87,4%, dengan persamaan regresi = 42,561 + 0,653X1 + 0,853X2."
Tangerang: LPPM Universitas Terbuka, 2018
370 JPE 19:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Murniati
"ABSTRACT
OCB is a behavior free of individual, not directly or explicity recognized in a formal award system and in promoting the efficient and affective functioning of the organizationing. Emotional Inteliigence is the ability to motivate yourself and try to face the frustation, impulse control and not exaggerate the pleassure, set the mood and keep the load stress does not cripple the ability to think, empathite and pray. Gratitude is able to utilite his creation and the creation of the universe in the context of obedience to Allah. This study conducted on 184 teachers in six SDIT located in South Jakarta area. This reseach analysed using spss 10,0. As for this study aims to examine the influence of OCB. From this research, the independent variable has eight dimentionsan OCB as dependent variable (DV). The research data is processed using a linear multiple regresion method with a significant 0,05 level. Result and conclusion from this research said that there's influence between the dimention of emotional intelligence ang gratitude of OCB (r=0,650) and significance (sig. 0,000). Value R2 from all variable test is 0,422 or equal 42,2%. Dimention of emphatize (sig. 0,001, R=0,375) and dimention of keeping relationship (sig. 0,001, R-0,417)on emotional intelligence variable to independent variable and approved by positive influence and significant with teachers OCB."
Jakarta: Program Studi Kajian Timur Tengah dan Islam (PSKTTI), 2017
300 MEIS 4:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>