Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130927 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rozy Nur Rohmani
"Pandemi COVID-19 merupakan salah satu stressor pada lansia. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat stress pada lansia di masa pandemi COVID-19. Sampel pada penelitian ini adalah lansia di Kecamatan Bendosari yang berjumlah 136 orang dan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik random sampling. Instrumen yang digunakan adalah Perceived Stress Scale (PSS 10). Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar lansia mengalami stress ringan sebanyak 107 responden (78.7%), sedangkan sebanyak 29 responden mengalami stress sedang (21.3%). Hasil penelitian ini merekomendasikan adanya penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang memengaruhi stress serta meningkatkan promosi kesehatan mengenai kesehatan jiwa pada lansia khususnya di Kecamatan Bendosari.

The COVID-19 pandemic is one of the stressors for the elderly. This study uses a quantitative research design to identify stress levels in the elderly during the COVID-19 pandemic. The sample in this study was the elderly in Bendosari District, amounting to 136 people and the sampling technique used was random sampling technique. The instrument used is the Perceived Stress Scale (PSS 10). The data obtained were analyzed by univariate analysis. The results showed that most of the elderly experienced mild stress as many as 107 respondents (78.7%), while as many as 29 respondents experienced moderate stress (21.3%). The results of this study recommend further research on the factors that influence stress and improve health promotion regarding mental health in the elderly, especially in Bendosari District."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riki Reyhan Pendrian
"Pandemi COVID-19 yang terjadi di seluruh dunia telah membuat perubahan besar dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, termasuk pendidikan di Indonesia. Penyelesaian skripsi bagi mahasiswa sarjana keperawatan tingkat akhir, menjadi sumber stres tersendiri, ditambah dengan kondisi pandemi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi gambaran tingkat stres dan mekanisme koping yang digunakan oleh mahasiswa keperawatan tingkat akhir dalam menyusun skripsi pada masa pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan cross- sectional. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 123 mahasiswa program studi sarjana keperawatan reguler dari dua perguruan tinggi negeri di Jakarta yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat stres adalah Perceived Stress Scale - 10 yang dikembangkan oleh Cohen et al., (1983) dan untuk mengetahui mekanisme koping digunakan kuesioner Ways of Coping Questionnaire yang dikembangkan oleh Lazarus & Folkman (1984) kemudian direvisi oleh Vitaliano, Russo, Carr, Maiuro, dan Becker. Hasil penelitian menunjukkan, mayoritas mahasiswa mengalami stres sedang (75,6 %), serta 1,6 % mahasiswa mengalami stres berat. Kemudian mayoritas mahasiswa menggunakan mekanisme koping berfokus pada masalah (70,7%) dengan domain problem focused (mean 59,59 dan sd ± 9.105, dengan mean of mean score 3,9537). Hasil ini perlu mendapatkan perhatian mengingat dampak stres yang ditimbulkan pada mahasiswa dapat menurunkan indeks prestasi, lebih jauh dapat menyebabkan depresi dan tindak bunuh diri. Namun apabila dilihat dari tingkat stresnya, mahasiswa keperawatan dapat memanajemen stres nya dengan baik, meskipun mayoritas mengalami stres sedang namun mahasiswa masih dapat fokus mengerjakan skripsi yang ditunjukkan dengan banyak nya penggunaan mekanisme berfokus pada masalah dibanding berfokus pada emosi.

The COVID-19 pandemic that has occurred throughout the world has made major changes in the order of social life, including education in Indonesia. Completion of theses for undergraduate nursing students has become a source of stress in itself, coupled with pandemic conditions. This study aims to identify the description of stress levels and coping mechanisms used by final year nursing students in writing thesis during the COVID-19 pandemic. This study used a descriptive research design with a cross- sectional approach. The sample used in this study was 123 regular undergraduate nursing students from two state universities in Jakarta who were selected by purposive sampling technique. The instrument used to measure stress levels is the Perceived Stress Scale - 10 developed by Cohen et al., (1983) and to determine the coping mechanism used the Ways of Coping Questionnaire developed by Lazarus & Folkman (1984) and then revised by Vitaliano, Russo, Carr, Maiuro, and Becker. The results showed that the majority of students experienced moderate stress (75.6 %), and 1.6% of students experienced severe stress. Then the majority of students used problem-focused coping mechanisms (70.7%) with a problem focused domain (mean 59.59 and sd ± 9.105, with a mean of mean score of 3.9537). These results need attention considering the impact of stress on students can reduce the achievement index, further can cause depression and suicide. However, when viewed from the level of stress, nursing students can manage their stress well, even though the majority experience moderate stress, but students can still focus on working on their thesis which is indicated by the many use of problem- focused mechanisms rather than focusing on emotions."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gina Agniya Meilani
"Seiring meningkatnya populasi lansia baik di dunia maupun di Indonesia maka kebutuhan akses ke pelayanan kesehatan dasar seperti posyandu lansia perlu diupayakan. Kota Depok termasuk salah satu wilayah di Provinsi Jawa Barat yang mengalami kenaikan jumlah lansia, serta wilayah kerja Puskesmas Pancoran Mas merupakan salah satu wilayah di Kota Depok yang memiliki jumlah posyandu lansia aktif terbanyak. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk menggali informasi lebih dalam mengenai kegiatan posyandu lansia saat pandemi Covid-19 dilihat dari segi input, process, hingga output-nya. Informan pada penelitian ini adalah kepala puskesmas, penanggung jawab posyandu lansia, petugas posyandu lansia serta lansia di wilayah kerja Puskesmas Pancoran Mas Depok. Pemilihan informan penelitian secara purposive. Hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan pada komponen input, yaitu rusaknya alat kesehatan, serta perubahan kebijakan pada komponen proses, yaitu kegiatan posyandu lansia dihentikan sementara selama pandemi dan beralih menjadi kunjungan lansia terbatas oleh kader. Sehingga output posyandu lansia tidak tercapainya cakupan lansia yang mendapat skrining kesehatan dan akibatnya lansia tidak mendapatkan pelayanan dasar yang sudah menjadi haknya. Oleh sebab itu, disarankan kepada pemegang program untuk memperbaiki sistem dan kebijkan kegiatan posyandu lansia untuk mencapai target sasaran dan terwujudnya lansia sejahtera.

The increase in the elder population in the world and Indonesia made access to elderly posyandu needed to be pursued. Depok is one area in West Java Province that has an increasing number of elderly people, meanwhile, the working area of ​​the Pancoran Mas Health Center is one of the areas in Depok that has the highest number of active elderly posyandu. This research is qualitative aiming to dig information about elderly posyandu activity during the Covid-19 pandemic in terms of input, process, and output. Informants in this study were the head of the public health center, the person in charge of elderly posyandu, her staff, and the elderly there. Informants were selected purposively. The results showed the change in input components, like medical device damage, also policy changes like suspending the elderly posyandu activities temporarily during the pandemic and switching to limited elderly visits by cadres in the process. Thus the elderly posyandu output does not reach its goal for receiver health screening and resulting the elderly do not get their rights for basic services. Therefore, parties involved are suggested to improve the system and policies for elderly posyandu activities to achieve the targets and realization of prosperous elderly."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syarafina
"Penelitian bertujuan untuk melihat peran keberfungsian keluarga terhadap individu dewasa muda di situasi pandemi COVID-19. Peneliti menggunakan penelitian kuantitatif dan non-eksperimental. Peneliti mengumpulkan data secara daring melalui yang berisi alat ukur keberfungsian keluarga (FAD) dan alat ukur (GSES). Partisipan penelitian merupakan 411 individu usia dewasa muda, laki-laki dan perempuan dengan rentang usia 18 - 25. Berdasarkan analisis statistik regresi berganda, keberfungsian keluarga secara signifikan dapat memprediksi dewasa muda pada masa pandemi COVID-19 Ditemukan pemecahan masalah dan komunikasi merupakan dimensi yang berperan signifikan. Oleh karena itu, diharapkan pada situasi pandemi COVID-19, keluarga dapat berfungsi dengan baik dan memiliki kemampuan pemecahan masalah dan komunikasi yang efektif untuk memengaruhi
This study aims to examine the role of family functioning on general self-efficacy of young adults in the COVID-19 pandemic situation. Researchers used quantitative and non- experimental research. Data collected online through google form that contained family functioning measurement tool (FAD) and general self-efficacy measurement tool (GSES). Participants were 411 young adult, male and female with an age range of 18 - 25. Based on multiple regression statistical analysis, family functioning significantly predicts the general self-efficacy of young adults during the COVID-19 pandemic . It was found that problem solving and communication are dimensions that play a significant role. Therefore, it is hoped that in the COVID-19 pandemic situation, families can function well, have effective problem solving and communication skills to influence the general self-efficacy of young adults.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chakti Ari Swastika
"Latar belakang: Salah satu aspek penting dalam upaya menurunkan angka
kematian dan morbiditas Ibu adalah sistem rujukan yang efektif. Pandemi
COVID-19 memberikan tantangan tersendiri dalam pelaksanaan sistem rujukan.
Belum pernah dilakukan penilaian terhadap penerapan sistem rujukan obstetri di
era pandemi COVID-19.
Metode: Penelitian deskriptif-analitik berdesain potong lintang yang
membandingkan efektivitas rujukan sebelum (Juli-Desember 2019) dan saat di era
pandemi COVID-19 (Maret-Agustus 2020) di Rumah Sakit Umum Pusat
Nasional dr. Cipto Mangunkusumo. Efektivitas rujukan dinilai berdasarkan dua
kriteria, yakni kesesuaian diagnosis rujukan dan ketepatan prosedur yang meliputi
komunikasi melalui sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT),
pengantaran dengan ambulans, dan pelampiran surat rujukan.
Hasil: Penelitian menemukan 198 kasus rujukan dari 464 kasus obstetri (42,67%)
sebelum pandemi dan 231 kasus rujukan dari 486 kasus obstetri (47,53%) di era
pandemi. Kesesuaian diagnosis dan ketepatan prosedur rujukan di era pandemi
COVID-19 secara signifikan lebih tinggi. Kesesuaian diagnosis meningkat dari
57,58% sebelum pandemi menjadi 71,00% di era pandemi (p = 0,004). Ketepatan
prosedur rujukan meningkat dari 28,28% sebelum pandemi menjadi 45,45% di era
pandemi (p < 0,001). Berdasarkan kriteria tersebut, efektivitas rujukan di Rumah
Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo pada era pandemi COVID- 19 ditemukan lebih tinggi secara signifikan, yakni sebelum masa pandemi sebesar 21,72% dan di era pandemi sebesar 40,26% (p < 0,001).
Kesimpulan: Terdapat peningkatan efektivitas rujukan ke Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo berdasarkan kesesuaian diagnosis dan
ketepatan prosedur di era pandemi COVID-19 hingga 2x dibanding sebelum masa pandemi COVID-19."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nofadiana Putri Indraswati
"Pada awal tahun 2020 terjadi penyebaran virus Corona di seluruh dunia, hingga ditetapkan oleh WHO sebagai Pandemi COVID-19. Hal ini menyebabkan perubahan kehidupan masyarakat yang berdampak pada berbagai permasalahan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara respons terhadap stres yang diakibatkan oleh pandemi COVID-19 dan traits kepribadian dengan kepuasan perkawinan di masa pandemi COVID-19 di Indonesia. Partisipan penelitian adalah 426 orang Indonesia usia 20-65 yang telah menikah. Data dikumpulkan secara online dengan alat ukur ENRICH Marital Satisfaction (EMS) Scale, RSQ (Responses to Stress) COVID-19, dan IPIP-BFM 25. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi positif yang signifikan antara respons terhadap stres dalam bentuk primary control engagement coping dan secondary control engagement coping dengan kepuasan perkawinan, korelasi negatif yang signifikan antara respons terhadap stres berbentuk primary control disengagement coping, secondary control disengagement coping, involuntary engagement, dan involuntary disengagement dengan kepuasan perkawinan. Selain itu, diketahui pula adanya korelasi positif yang signifikan antara trait kepribadian emotional stability dan kepuasan perkawinan, serta trait kepribadian emotional stability, agreeableness, intellect, dan conscientiousness dengan beberapa aspek dari respons terhadap stres.

In early 2020, COVID-19 spread throughout the world, until it was set by WHO as a COVID-19 pandemic. This pandemic causes some changes in people’s lives which has an impact on various problems. This study aims to look at the relationship between the responses to stress caused by the COVID-19 pandemic and personality traits with marital satisfaction during the COVID-19 pandemic in Indonesia. The study participants were 426 Indonesian married people aged 20-65 years old. Data was collected online using the ENRICH Marital Satisfaction (EMS) Scale, RSQ (Responses to Stress) COVID-19, and IPIP-BFM 25 measurement tools. The results showed a significant positive correlation between responses to stress in the form of primary control engagement coping and secondary control engagement coping with marital satisfaction, a significant negative correlation between responses to stress in the form of primary control disengagement coping, secondary control disengagement coping, involuntary engagement, and involuntary disengagement with marital satisfaction. In addition, it is also known that there is a significant positive correlation between emotional stability and marital satisfaction, as well as emotional stability, agreeableness, intellect, and conscientiousness personality traits with several aspects of the responses to stress.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fachrun Naja Maulidia
"Pandemi COVID-19 menyebabkan munculnya konsekuensi negatif bagi Subjective well-being (SWB) remaja, yang merupakan kelompok paling rentan karena karakteristik perkembangannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi respons terhadap stres (primary control engagement coping, secondary control engagement coping, disengagement coping, involuntary engagement dan involuntary disengagement), traits kepribadian (extraversion, agreeableness, conscientiousness, neuroticism, openness to experience) dan persepsi terhadap dukungan sosial (keluarga, teman, figur yang signifikan) pada SWB remaja selama masa pandemi COVID-19. Partisipan adalah 313 orang remaja Indonesia (13-18 tahun) yang dipilih menggunakan metode convenience sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Satisfaction with Life Scale, Scale of Positive and Negative Experience, Child Self Report Responses to Stress Questionnaire-COVID-19 dan Multidimensional Scale of Perceived Social Support. Data dianalisis dengan regresi hierarki berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respons terhadap stres, traits kepribadian, dan persepsi terhadap dukungan sosial berkontribusi terhadap SWB (LS, PA dan NA) remaja. Secara khusus, involuntary disengagement response, extraversion, neuroticism dan persepsi terhadap dukungan sosial dari keluarga secara signifikan berkontribusi pada SWB remaja. Hasil penelitian ini memberikan implikasi praktis bagi para praktisi untuk menyusun intervensi bagi remaja agar dapat mengembangkan respon terhadap stres yang adaptif dan untuk orang tua agar memberikan dukungan kepada remaja sehingga dapat mengoptimalkan SWB remaja Indonesia pada masa pandemi COVID-19 dan seterusnya.

COVID-19 pandemic causes negative consequence for adolescents’ subjective well- being (SWB) as they are the most vulnerable group due to their developmental characteristic. This research investigated contribution response to stress (primary control engagement coping, secondary control engagement coping, disengagement coping, involuntary engagement dan involuntary disengagement), personality traits (extraversion, agreeableness, conscientiousness, neuroticism, openness to experience), and perceived social support (family, friends, significant figure) of adolescent SWB during COVID-19 pandemic period. The participants were 313 Indonesian adolescents (13-18 years old), selected using convenience sampling method. The measurements were Satisfaction with Life Scale, Scale of Positive and Negative Experience, Child Self Report Responses to Stress Questionnaire-COVID-19 dan Multidimensional Scale of Perceived Social Support. Data were analyzed using hierarchical multiple regression. Results showed that response to stress, personality traits, and perceived social support together contributed to adolescents’ SWB (LS, PA & NA) significantly. Specifically, involuntary disengagement response, extraversion, neuroticism and perceived social support from family significantly contributed to adolescents’ SWB. The practical implication for professionals are to develop psychological intervention for adolescents to be able to develop adaptive response to stress and for parents to give support to adolescents in order optimize their SWB in Indonesian context during the COVID-19 pandemic and onward."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Nurul Nabila
"Tulisan ini memuat penelusuran dibalik fenomena kecenderungan masyarakat dalam melaksanakan pendidikan secara tatap muka di tengah pandemi COVID 19. Pengambilan data dilakukan secara kualitatif dengan mengikuti kontroversi dan aktor-aktornya. Dengan menggunakan ANT (Actor Network Theory) penelitian ini berfokus pada tindakan-tindakan yang dilakukan oleh para aktor selama proses belajar dilaksanakan. Penulis berargumen bahwa anggapan anak-anak tidak belajar selama pendidikan jarak jauh adalah keliru secara empiris dan fenomena anggapan tersebut bisa terjadi karena tindakan-tindakan yang dilakukan para aktor tidak terlepas dari peranan non manusia seperti, kondisi tempat tinggal, teknologi smartphone serta pasar bebas.

This paper consists investigations behind the trend among the majority of people wanted offline learning amidst the pandemic of COVID 19. Data collection acquired through qualitative research by following the controversy and the actors. Using ANT (Actor Network Theory) the author focused the research examining the action of the actors during and related to learning process. The author argues that the assumption about children losing their time of learning due to online learning is fallacious. Nonetheless the assumption is the phenomenon that actually happened because of the doings of the actors that can’t be separated with the other non-human actors such as the house atmosphere, technology, and the free market."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Lanang Syeikha
"Coronavirus disease 2019 atau COVID-19 merupakan suatu penyakit menular yang
disebabkan oleh virus bernama SARS-CoV-2 dan menginfeksi sistem pernapasan
manusia. Untuk mengendalikan penyebaran COVID-19 selama masa pandemi,
pemerintah di berbagai negara telah menerapkan berbagai jenis modifikasi dalam
kehidupan sehari-hari, contohnya dengan menerapkan sistem lockdown. Tetapi, adanya
modifikasi gaya hidup tersebut dapat meninggalkan beberapa dampak, salah satunya
adalah konsekuensi sosial psikologis yang meliputi masalah stres psikologis. Stres
psikologis yang dirasakan oleh seseorang dapat dijelaskan oleh beberapa faktor.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat menjelaskan
tingkat stres seseorang selama masa awal pandemi COVID-19 tahun 2020, baik secara
global maupun untuk beberapa negara secara terpisah serta menganalisis karakteristik
individu di beberapa negara selama masa awal pandemi COVID-19 tahun 2020.
Penelitian ini akan menggunakan data sekunder berupa data survei global yang
diselenggarakan oleh COVIDiSTRESS. Adapun metode yang digunakan untuk
menganalisis karakteristik individu di beberapa negara selama masa awal pandemi
COVID-19 tahun 2020 adalah exploratory data analysis (EDA) dan metode untuk
mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat menjelaskan tingkat stres seseorang selama
masa awal pandemi COVID-19 tahun 2020, baik secara global maupun untuk beberapa
negara secara terpisah adalah analisis regresi berganda. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa terdapat adanya kecenderungan perbedaan karakteristik individu di
beberapa negara selama masa awal pandemi COVID-19 tahun 2020 jika dilihat
berdasarkan informasi demografi serta pengukuran psikologis berupa variabel-variabel
pertanyaan di dalam survei. Selain itu, secara global didapatkan beberapa faktor penting
yang dapat menjelaskan tingkat stres seseorang selama masa awal pandemi COVID-19
tahun 2020, contohnya seperti tingkat kesepian, usia, dan tipe kepribadian neuroticism.
Kemudian untuk beberapa negara yang diamati, mayoritas faktor penting yang dapat
menjelaskan tingkat stres seseorang selama masa awal pandemi COVID-19 tahun 2020
contohnya meliputi tingkat kesepian, seberapa bervariasi sumber pemicu stres, dan usia.

Coronavirus disease 2019 or COVID-19 is an infectious disease caused by a virus called
SARS-CoV-2 and infects the human respiratory system. To control the spread of COVID-
19 during the pandemic, governments in various countries have implemented various
types of modifications in daily life, for example by implementing a lockdown system.
However, these lifestyle modifications can leave several impacts, one of which is socio-
psychological consequences which include psychological stress problems. The
psychological stress felt by a person can be explained by several factors. This study aims
to identify factors that can explain a person's stress level during the early days of the
COVID-19 pandemic in 2020, both globally and for several countries separately and
analyze the characteristics of individuals in several countries during the early days of the
COVID-19 pandemic in 2020. This research will use secondary data in the form of global
survey data organized by COVIDiSTRESS. The method used to analyze the
characteristics of individuals in several countries during the early days of the COVID-19
pandemic in 2020 is exploratory data analysis (EDA) and the method to identify factors
that can explain a person's stress level during the early days of the COVID-19 pandemic
in 2020, both globally and for several countries separately is multiple regression analysis.
The results of this study show that there is a tendency for differences in individual
characteristics in several countries during the early days of the COVID-19 pandemic in
2020 when viewed based on demographic information and psychological measurements
in the form of question variables in the survey. In addition, globally, there are several
important factors that can explain a person's stress level during the initial period of the
COVID-19 pandemic in 2020, such as the level of loneliness, age, and neuroticism
personality type. Then for some countries observed, the majority of important factors that
can explain a person's stress level during the early days of the COVID-19 pandemic in
2020 include the level of loneliness, how varied the sources of stress triggers are, and age
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadira Nurul Aisha
"Pondok Pesantren berisiko menjadi klaster baru penularan COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tingkat pengetahuan, sikap, dan keterampilan tentang pencegahan COVID-19 pada santri. Penelitian ini menggunakan studi deskriptif kuantitatif. Responden yang terlibat berjumlah 333 santri Pondok Pesantren X di Kabupaten Lebak dan diambil menggunakan stratified random sampling berdasarkan strata pendidikan yakni SMP dan SMA serta proportional sampling. Hasil dari penelitian ini menunjukkan rentan usia santri dari 12-18 tahun, tingkat pendidikan SMA (52%), santri berjenis kelamin perempuan (75,1%), tidak memiliki riwayat COVID-19 (72,4%), riwayat vaksinasi COVID-19 sampai dosis 2 (84,4%), dan sumber informasi dari Kiai/Ustad/Ustdzah/ Guru (31,8%), tingkat pengetahuan santri tentang Pencegahan COVID-19 tergolong baik (92,50%), sikap pencegahan COVID-19 baik (56,2%), dan keterampilan pencegahan COVID-19 yang baik (53,8%). Rekomendasi dari penelitian ini perlunya peningkatan peran Poskestren dan Kiai/Ustadz/stadzah dalam mengontrol penerapan pencegahan COVID-19 di Pondok Pesantren karena masih adanya pengetahuan, sikap dan keterampilan pencegahan COVID-19 yang kurang pada santri.

Pondok Pesantren are at risk of becoming new clusters of COVID-19 transmission. The implementation of COVID-19 prevention is an important thing to do for the Pesantren community. The purpose of this research was to describe the level of knowledge, attitudes, and skills about preventing COVID-19 in santri. This research uses a quantitative descriptive study. The respondents involved were 333 santri of Pondok Pesantren X in Lebak Regency and were taken using stratified random sampling based on educational strata (SMP and SMA) and proportional sampling. The results of this study indicate that students are aged from 12-18 years old, high school education level (52%), female santri (75.1%), haven’t history of COVID-19 (72.4%), and history of COVID-19 vaccination up to dose 2 (84.4%), and sources of information from Kiai/Ustad/Ustdzah/Teachers (31.8%), the level knowledge of students about COVID-19 prevention is good (92.50%), the attitude of preventing COVID-19 is good (56.2%), and the skills of preventing COVID-19 is good (53.8%). Recommendation from this study are the need to increase the role of Poskestren and Kiai/Ustadz/stadzah in controlling the implementation of COVID-19 prevention in Islamic boarding schools because there is still a lack of knowledge, attitudes and skills to prevent COVID-19 in santri."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>