Storytelling dianggap sebagai metode content marketing yang efektif dalam advertising untuk memperkuat produk, dan dapat mempengaruhi sikap dan cognitive response dari seseorang terhadap produk, bahkan dalam harga yang ditawarkan secara premium. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis metode yang mempengaruhi sikap dan niat konsumen, melalui eksperimen dengan menggunakan produk dan merek fiktif yang menggunakan perspektif Teori Metode Bercerita dari terkait-Produk dan Penyebab-terkait, dan Penentuan Harga dari Premium untuk Terjangkau. Sebuah kuesioner online yang dibagikan kepada 460 wanita di wilayah DKI Jakarta, kelompok usia baby boomers akhir, X, dan Y awal melalui purposive sampling. Analisis dilakukan dengan menggunakan ANOVA untuk menguji perbedaan antara kelompok dan untuk menguji kekuatan sebelas hipotesis dari hubungan variabel dalam model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh yang paling kuat adalah metode storytelling, meskipun harga berbeda antar kelompok, terdapat sikap positif dan niat untuk membeli produk. Antara stimulus storytelling terkait produk dan terkait cause, storytelling yang terkait produk memiliki dampak yang lebih besar dari stimulus penceritaan yang terkait dengan cause. Penelitian ini hanya terfokus pada satu jenis produk dari fashion berjenis luxury, hasil dapat berbeda dengan jenis produk lainnya. Penelitian ini tidak menggunakan manipulation check saat pretest